metodologi pelaksanaan review ded master plan majene

18
KHARISMA KARYA, pt  Engineering C onsultant Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene B B ab ab IV IV M M etodologi etodologi P P elaksanaan elaksanaan 4.1 UMUM Agar dapat menghasilkan studi yang maksimal berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, maka perlu dirancang suatu pendekatan teknis dan metodologi yang sistimatis untuk memandu pelaksanaan pekerjaan ini. Met odo logi adalah sua tu tahapa n pela ksa naan pekerj aan yang ber isi strategi, alur pikir atau pendekatan pelaksanaan pekerjaan Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene yang akan dilaksanakan oleh Konsultan. Metodologi ini dibagi dalam 4 tahap. Tahapan tersebut adalah : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Survey, Pengumpulan dan Pengolahan Data 3. Tahap E valuasi dan Review Master Plan dan DED Drainase. 4. Tahap Finalisasi 4.2 TAHAP PERSIAPAN Pada tahap ini dil akukan beberapa kegiat an pers iapan yang sif atnya konsol idas i tim unt uk keberhasi lan tim dal am mela ksanakan kegiat an. Diantaranya pembentukan tim dan mengurus kelengkapan administrasi lapangan demi kelancaran nanti saat tim melaksanakan survey. Kemudian menyusun Rencana Kerja. Uraian ringkas mengenai pekerjaan persiapan konsultan adalah sebagai berikut : A.Persiapan Administrasi, Perijinan dan Pembentukan Tim Segera setelah memperoleh Surat Perintah Mulai Kerja dari Direksi Pemberi Tugas ,Ti m kons ult an mel akukan per temuan yang diko ordinir oleh Tea m Lea der. Dal am pert emuan dibaha s tentan g rencana kerj a,  jangka waktu pelaksanaan serta tugas dan tanggungjawab setiap anggota tim. Team Leade r selanjut nya sege ra melakuka n rapat koordi nasi untuk Laporan Pendahuluan IV-1

Upload: hendra-hafid

Post on 30-Oct-2015

913 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 1/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

BBabab IVIV

MMetodologietodologi PPelaksanaanelaksanaan

4.1 UMUM

Agar dapat menghasilkan studi yang maksimal berdasarkan ruang lingkup

pekerjaan, maka perlu dirancang suatu pendekatan teknis dan metodologi

yang sistimatis untuk memandu pelaksanaan pekerjaan ini.

Metodologi adalah suatu tahapan pelaksanaan pekerjaan yang berisistrategi, alur pikir atau pendekatan pelaksanaan pekerjaan Review Master

Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene yang akan dilaksanakan

oleh Konsultan. Metodologi ini dibagi dalam 4 tahap. Tahapan tersebut

adalah :

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Survey, Pengumpulan dan Pengolahan Data

3. Tahap Evaluasi dan Review Master Plan dan DED Drainase.

4. Tahap Finalisasi

4.2 TAHAP PERSIAPAN

Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan persiapan yang sifatnya

konsolidasi tim untuk keberhasilan tim dalam melaksanakan kegiatan.

Diantaranya pembentukan tim dan mengurus kelengkapan administrasi

lapangan demi kelancaran nanti saat tim melaksanakan survey. Kemudian

menyusun Rencana Kerja.

Uraian ringkas mengenai pekerjaan persiapan konsultan adalah sebagai

berikut :

A.Persiapan Administrasi, Perijinan dan Pembentukan Tim

Segera setelah memperoleh Surat Perintah Mulai Kerja dari Direksi

Pemberi Tugas ,Tim konsultan melakukan pertemuan yang dikoordinir

oleh Team Leader. Dalam pertemuan dibahas tentang rencana kerja,

 jangka waktu pelaksanaan serta tugas dan tanggungjawab setiap anggota

tim. Team Leader selanjutnya segera melakukan rapat koordinasi untuk

Laporan PendahuluanIV-1

Page 2: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 2/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

menyiapkan materi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dan

membagi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing personil.

B.Pemahaman Lingkup Kegiatan dan Penyusunan Rencana Kerja

Rencana kerja disusun setelah anggota tim dan Team Leader memahami

latar belakang, maksud dan tujuan serta sasaran pekerjaan. Rencana

kerja dibuat sebagai acuan dalam mengevaluasi dan penyelesaian

pekerjaan setiap tahapan, guna menghasilkan keluaran yang tepat di

masing-masing tahapan pekerjaan maka diperlukan upaya pendetailan

lebih lanjut dari kegiatan yang akan berlangsung di masing-masing

tahapan, keluaran yang diharapkan serta pembagian tugas antar tenaga

ahli dan target pekerjaan masing-masing tenaga ahli tersebut.

C.Kajian Literatur

Kajian literatur merupakan tindak lanjut hasil inventarisasi data awal yang

digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaaan seluruh anggota tim

yang terlibat. Data literatur yang dikumpulkan antara lain :

1. Peta dasar yang berskala 1:25.000 atau 1:50.000

2. Hasil studi sebelumnya3. Data curah hujan harian selama 10 tahun terakhir

4. Monografi wilayah perencanaan (gambaran wilayah)

5. Peta daerah genangan

6. Daftar harga satuan upah dan bahan

7. Rencana Tata Ruang Kota Majene dan atau RDTR Kota Majene

8. Studi-studi lain yang berkaitan dengan daerah perencanaan

D.Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan digunakan sebagai orientasi identifikasi daerah

perencanaan, sekaligus melakukan wawancara singkat dengan masyrakat

untuk memperoleh gambaran situasi sebagai masukan dalam

perencanaan. Gambaran awal daerah perencanaan memberikan

gambaran situasi dan kondisi daerah perencanaan yang akan

dihadapi,serta perkiraan kemungkinan masalah yang akan timbul pada

saat pelaksanaan pekerjaan.

Laporan PendahuluanIV-2

Page 3: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 3/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

Dari gambaran awal daerah perencanaan akan diperoleh daerah-daerah

genangan dan diketahui penyebabnya yang selanjutnya dibuat

alternatif pemecahan masalahnya.

Gambaran awal daerah perencanaan bisa didapat dari kompilasi data

maupun studi-studi perencanaan terdahulu yang berkaitan erat dengan

pekerjaan ini

4.3 TAHAP SURVEY, PENGUMPULAN DATA DAN

PENGOLAHAN DATA

 Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari kegiatan persiapan. Konsultanselanjutnya menyusun ulang metodologi dan rencana kerja serta aspek

persiapan pembiayaan operasional awal sesuai dengan kajian terakhir

yang terkait dengan perkembangan kesiapan / kelengkapan tim kerja dan

sarananya. Materi survey meliputi :

1)Survey data :

Sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat di daerah studi serta

pengumpulan data demografi yang meliputi wilayah administrasi,

 jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja tersedia.

Kondisi fisik lingkungan (prasarana dan sarana sistem drainase,

bangunan permukiman dan kondisi lingkungan permukiman, badan

air penerima, kondisi daerah genangan air)

Sistem drainase eksisting, meliputi : dimensi, kapasitas dan

kecepatan aliran, hal ini dilakukan agar peta-peta yang nantinya

digunakan dalam perencanaan merupakan peta yang sesuai dengan

kondisi daerah saat ini.

Hasil studi yang pernah dilakukan

Data curah hujan

Peta peta dan skema: peta ikhtisar, skema jaringan, skema drainase

dan peta genangan

Rencana Tata Ruang Kota Kabupaten Majene (RTRK) atau RDTR Kota

Kanupaten Majene

Studi-studi lain yang berkaitan dengan daerah perencanaan

2)Hukum, kelembagaan dan standar yang berlaku :

Laporan PendahuluanIV-3

Page 4: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 4/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

• Perundang-undangan yang berlaku

• Ketentuan-ketentuan dan Peraturan-peraturan yang berlaku

• Rencana pemerintah daerah dalam pengembangan prasarana dan

sarana sistem drainase

• Daftar harga satuan upah dan bahan

• Persyaratan Struktur/Konstruksi Bangunan mengikuti persyaratan

dan ketentuan perencanaan yang berlaku umumnya di Indonesia,

seperti :

− Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PPBI)

− Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PBI)

− Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUBB)

− Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)

− Peraturan Muatan Indonesia (PMI)

− Petunjuk Teknis PT-01 tentang Perencanaan Jaringan Irigasi

− Petunjuk Teknis PT-02 tentang Pengukuran Topografi

− Petunjuk Teknis PT-03 tentang Penyelidikan Geoteknik

− Petunjuk Teknis PT-04 tentang Penyelidikan Model Hidrolis

− Kriteria Perencanaan KP-01 tentang Perencanaan Jaringan Irigasi

− Kriteria Perencanaan KP-02 tentang Bangunan Utama (Bangunan

Air)

− Kriteria Perencanaan KP-03 tentang Kriteria Perencanaan Bagian

Saluran

− Kriteria Perencanaan KP-04 tentang Bangunan

− Kriteria Perencanaan KP-06 tentang Kriteria Perencanaan Bagian

Parameter Bangunan

− Kriteria Perencanaan KP-07 tentang Standar Penggambaran

− Standar Perencanaan BI-01 tentang Tipe Bangunan Irigasi

− Standar Perencanaan BI-02 tentang Standar Bangunan Irigasi

− Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti :

− SNI Nomor 03-1724-1989 tentang Tata Cara Perencanaan

Hidrologi dan Hidrolika Untuk Bangunan di Sungai

− SNI Nomor 03-6467.2-2000 tentang Metode Pengukuran Debit

Sungai dan Saluran Terbuka

Laporan PendahuluanIV-4

Page 5: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 5/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

− SNI Nomor 03-6467.2-2000 tentang Tata Cara Pengukuran Aliran

Air pada Saluran Terbuka Secara Tidak Langsung dengan Metode

Kemiringan Luas

− SNI Nomor 03-3441-1994 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik

Pelindung Tebing Sungai dari Pasangan Batu

− SNI Nomor 03-1962-1990 tentang Tata Cara Perencanaan

Penangulangan Longsoran SNI Nomor 03-1962-1990 tentang Tata

Cara Perencanaan Penangulangan Longsoran

Hasil pengumpulan data selanjutnya diolah untuk mendapatkan

kesimpulan bersamaan dengan penyusunan kriteria perencanaan. Dalamsurvey lapangan ini dilakukan identifikasi tentang penyebab genangan

berikut dengan data kuantitatifnya, seperti luas, tinggi, lama dan frekuensi

genangan.

A. Analisis Fisik Dasar

Pada prinsipnya analisis fisik dasar ini adalah untuk mengetahui potensi

dan permasalahan fisik serta kemampuannya dalam menampung

perkembangan ruang kegiatan pada masa yang akan datang. Salah

satu metodenya adalah dengan menggunakan skala MABBERI, yaitu

hubungan antara pola penggunaan lahan terhadap sudut lereng yang

optimum.

B. Indikator Kelayakan Investasi

Indikator pemanfaatan investasi yang biasa digunakan adalah metode

Benefit Cost Ratio (BCR).

Benefit Cost Ratio adalah Perbandingan antara Present Value Benefit 

dibagi dengan Present Value Cost . Hasil BCR dari suatu proyek dikatakan

layak secara finansial bila nilai BCR adalah lebih besar dari 1. Nilai ini

dilakukan berdasarkan nilai sekarang, yaitu dengan membandingkan

selisih manfaat dengan biaya yang lebih besar dari nol dan selisih manfaat

dan biaya yang lebih kecil dari nol. Persamaan umum untuk metoda ini

adalah sebagai berikut:

CostCapital

BenefitNettValuePresentB/C

Nett

=

Laporan PendahuluanIV-5

Page 6: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 6/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

Contoh dalam hal pengelolaan jalan nilai B/Cnet yang lebih kecil dari satu,

menunjukkan investasi yang buruk dalam hal pemakaian dan penanganan

suatu jalan. Hal ini menggambarkan bahwa keuntungan yang diperoleh

oleh pemakai jalan lebih kecil daripada investasi yang diberikan pada

penanganan jalan.

Mengingat banyaknya manfaat sosial dan ekonomis dari proyek

pengembangan wilayah yang "tidak dapat diukur = intangible" atau sulit

dinyatakan kuantitas secara akurat, konsultan akan menyusun analisis

kuantitif yang rinci dari manfaat-manfaat tersebut. Manfaat ini tidak

disertakan dalam evaluasi ekonomis pola tetapi digunakan untuk, jika

perlu, pembenaran sekunder pelaksanaan proyek.

Akan dilakukan analisis ekonomis dengan dasar skenario "lakukan

seminim mungkin" versus "lakukan sesuatu" untuk masing-masing

alternatif priliis dan akan dirinci dengan lengkap. Konsultan akan

menyusun semua rencana perbaikan di area studi yang sudah dilakukan

komitmennya untuk disertakan dalam opsi/pilihan "lakukan seminim

mungkin".

C. Beberapa Teknik Proyeksi

Keadaan masa sekarang yang terjadi adalah sebagai akibat dari

perkembangan dan kecenderungan yang terjadi pada masa lalu, dengan

demikian perlu diketahui bagaimana kemungkinan-kemungkinan

terjadinya kecenderungan-kecenderungan keadaan di masa yang akan

datang berdasarkan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Hasil-hasil

yang terjadi pada masa lalu itulah yang dijadikan input utama pendekatan

dalam memproyeksikan perkembangan di masa mendatang seperti

pendekatan ekstrapolatif, normatif dan pendekatan campuran.

 Teknik proyeksi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara dengan

mendasarkan pada data-data yang ada (statistik maupun penelitian),

metode proyeksi yang lazim dipergunakan adalah: i). Metode Garis Trend;

ii). Metode Garis Regresi iii). Metode Ekonometris sedangkan teknik

proyeksi terhadap hal-hal yang bersifat kwalitatif dilakukan dengan

menggunakan: i). Metode Induksi; ii). Metode Generalisasi dan iii). Metode

Deduksi.

Laporan PendahuluanIV-6

Page 7: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 7/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

D. Model Analisa Ekonomi Wilayah

Dengan menentukan pusat-pusat pembangunan (central development)

dengan memperhatikan indikator-indikator: Kepadatan penduduk dalam

suatu wilayah; Ratio sektoral; Sarana dan prasarana perhubungan; Sarana

dan prasarana perekonomian; Fasilitas dan infrastruktur, dll.

E. Model Prediktif 

Metode proyeksi penduduk dilakukan dengan menggunakan formula

kondisi keadaan sekarang dengan kondisi yang akan terjadi pada masa

yang akan datang dengan mengolah, mengkaji dan menganalisis faktor-

faktor yang dominan pada waktu keadaan tertentu.

F. Model untuk Memperkirakan Kebutuhan Ruang

Model standar yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan kebutuhan

ruang, diantaranya :

Model-model Standar Indonesia :

• Pedoman Standar Lingkungan Permukiman Kota (DPMB, Departemen

PU)

• Peraturan Geometrik Jalan Raya dan Jembatan (Departemen PU)

• Pedoman Standar Pembangunan Perumahan Sederhana (DPMB,

Departemen PU).

Model-model standar Referensi Asing :

• Site Planning Standar, Joseph de Chiara

• Urban Design Criteria, Joseph de Chiara

G. Metode dan Analisis Kegiatan Perkotaan

Analisa kegiatan kota bertujuan untuk mengetahui potensi

perkembangan kegiatan kota dan melihat potensi kondisi suatu

kegiatan terhadap kegiatan lainnya sehingga dapat membantu

menghasilkan perkembangan kawasan perencanaan secara optimum.

1.Metode Location Quotient (LQ)

Laporan PendahuluanIV-7

Page 8: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 8/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

Metode LQ ini dipergunakan untuk melihat dominasi dan peran suatu

kegiatan dalam lingkup luas wilayah tertentu.

 N  N 

S S 

 N S 

 N S  L

i

i

i

i

qi ==

dimana :

Si = besaran dari suatu kegiatan tertentu yang akan diukur di

kawasan perencanaan

Ni = besaran total untuk kegiatan tertentu dalam daerah yang lebih

luas

S = besaran total untuk seluruh kegiatan di kawasan perencanaan

N = besaran total untuk seluruh kegiatan di daerah yang lebih luas

2.Metoda Analisa Pergeseran (shift and share)

Berguna untuk melihat pertumbuhan/perkembangan dari suatu

kegiatan tertentu pada suatu daerah tertentu. Dapat pula ditujukan

untuk melihat tingkat perkembangan dan kedudukan suatu daerah

dalam sistem wilayah yang lebih luas. Metoda ini terdiri dari :

Total Shift 

Rumusan dari Total Shift ini adalah sebagai berikut :

( ) Ejo Eo

 Et  Ejt ST  −=

dimana bila :

Nilai ST (+) = Upward Total Shift, aktivitas ekonomi tersebut

berkembang pesat.

Nilai ST (-)= Downward Total Shift, aktivitas ekonomi berkembang

dengan lambat.

Diferensial Shift 

Rumusan dari Diferensial Shift ini adalah sebagai berikut :

 Eijo Eio

 Eit  Eijt SD −=

dimana bila :

Laporan PendahuluanIV-8

Page 9: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 9/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

Nilai SD (+) = Aktivitas ekonomi daerah tersebut berkembang pesat,

dan memiliki akses yang baik terhadap lokasi pasar dan

bahan baku.

Nilai SD (-) = Aktivitas ekonomi daerah tersebut berkembang

dengan lambat

Proporsionality Shift 

Rumusan Proporsionality Shift ini adalah sebagai berikut:

SDST SP  −=

dimana bila :

Nilai SP (+) berarti daerah tersebut berspesialisasi dalam aktivitas

ekonomi yang cepat pertumbuhannya.

Nilai SP (-) berarti sebaliknya.

Model Analisa Share

Rumusan dari model analisa share ini adalah sebagai berikut :

 Ejo Eo

 Et  Ejo N  −=

Dimana :

Ejo = Besaran aktivitas ekonomi di daerah j pada tahun dasar.

Et = Besaran aktivitas ekonomi Nasional atau sistem daerah yang

ebih luas pada tahun akhir

Eo = Besaran aktivitas ekonomi Nasional atau sistem daerah yang

lebih luas pada tahun dasar

3.Metode dan Analisis Intensitas Penggunaan Lahan

Model ini digunakan untuk menilai tingkat intensitas penggunaan

lahan dari setiap kegiatan permukiman pada seluruh wilayah

perencanaan. Model yang digunakan adalah sebagai berikut :

381,0

KLBlog903,1 += IPL

dimana :

IPL = Intensitas Penggunaan Lahan

KLB = Koefisien Lantai Bangunan

Laporan PendahuluanIV-9

Page 10: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 10/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

4.Metode Strategi 

SWOT (Strengthening, Weakness, Opportunity, Treatment atau

Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman) adalah metodologi yang

populer untuk digunakan dalam banyak aspek dan sektor

penganalisaan. SWOT mempunyai keunggulan antara lain :

• Dapat diaplikasikan di banyak bidang penelitian dan pekerjaan

• Mudah dimengerti dan sederhana aplikasinya

• Merupakan pendekatan kualitatif 

Hasil analisis SWOT sangat tergantung pada tingkat pengetahuan dan

pemahaman penggunanya. Semakin detail pemahaman pengguna

maka semakin tajam pula hasil analisisnya. SWOT akan menghasilkanrumusan masalah dan bahan untuk menentukan langkah-langkah

penanganan selanjutnya.

Prosedur SWOT

•  Tentukan variabel-variabel yang mempengaruhi, misalnya aspek

kebijaksanaan dan arahan pada penyelanggaraan prasarana dan

sarana

• Pilah-pilah varibel tersebut ke dalam empat kelompok, yaitu

kelompok Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Pada

proses ini sangat dibutuhkan kejelian pengguna dalam

mengklasifikasikan variabel tersebut untuk disesuaikan dengan

goals karena sebuah variabel dapat menjadi ancaman sekaligus

sebagai peluang, tergantung dari cara pandang dan tujuannya.

• Setiap variabel yang dimasukkan sebagai Kekuatan diberikan label

S1, S2, S3, … dan seterusnya. Demikian juga dengan Kelemahan(label W), Peluang (label O) dan Ancaman (label T)

• Kemudian pengguna mencoba mengkombinasikan setiap label,

misalnya S1 dengan T1 (kekuatan 1 dengan ancaman 1) dan

kemudian secara kualitatif dianalisis apa dampak dan pengaruhnya

terhadap pencapaian. Demikian juga untuk kombinasi variabel

lainnya. Disinilah dibutuhkan kejelian pengguna untuk

mengkombinasikan setiap variabel, mengembangkannya sesuai

tujuan dan merumuskan hasilnya.

Laporan PendahuluanIV-10

Page 11: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 11/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

• Kumpulan kesimpulan tersebut, kemudian dipilah sesuai prioritas

dan besarnya pengaruh, sehingga diperoleh rumusan kesimpulan

sebagai masukan pegambilan keputusan dan kebijakan.

TABEL 4-1

MATRIK SWOT

POTENSI PERMASALAHA

N

S W

PELUANG PENGEMBANGAN

O OS OW

 TANTANGAN

PENGEMBANGAN T TS TW

5.Metode dan Model Analisis Lainnya

Model analisis lain yang dapat dipergunakan adalah :

Metode Skalogram

Digunakan untuk menentukan fasilitas, yang selanjutnya merupakan

masukan bagi penentuan hirarki zona-zona berdasarkan kesediaan

fasilitas.

Metode Sentralistis

Merupakan metode penentuan hirarki tingkat pelayanan desa-desa atau

bagian wilayah kota, dimana perhitungannya merupakan kelanjutan

dari hasil yang diperoleh metode skalogram

Metode Komparatif 

Digunakan untuk membandingkan suatu keadaan tertentu dengan

keadaan lain. Perbandingan ini bisa dilakukan biasanya oleh karena

adanya perbedaan waktu atau perbedaan jenis. Biasanya penggunaan

model ini disertakan dengan persentase.

Metode yang akan dipergunakan tidak terbatas pada metoda-metoda

yang di uraikan diatas, tetapi juga dapat menggunakan metode-metode

lain apabila dirasakan perlu dalam menganalisis data yang diperlukan.

Laporan PendahuluanIV-11

Page 12: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 12/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

4.4 TAHAP EVALUASI DAN REVIEW RENCANA INDUK DAN

DED DRAINASE

Seluruh data lapangan dan data sekunder lainnya yang telah dikompilasi

dan disimpulkan kemudian dievaluasi untuk mereview Rencana Induk dan

DED Drainase. Yang selanjutnya menentukan skala prioritas untuk

penanganan tahap mendesak yang akan di DED sesuai dengan kriteria

perencanaan.

Adapun penentuan skala prioritas dilakukan dengan scoring sistem, yaitu

dengan membandingkan besaran nilai dari parameter-parameter setiap

daerah genangan. Daerah yang mempunyai nilai tertinggi mempunyaiprioritas utama untuk ditangani.

Parameter Skala Prioritas.

Parameter skala prioritas ditinjau dari beberapa aspek kerugian yang

diakibatkan oleh terjadinya genangan,diantaranya :

1. Kerugian kepemilikan pribadi (rumah tangga), nilainya tinggi jika

kerugian yang dialami lebih dari 80 % dari milik pribadi.

2. Kerugian Ekonomi,nilainya tinggi jika kawasan terdapat industri,

perdagangan dan perkantoran padat.

3. Gangguan/Kerugian Sosial dan Pemerintahan, nilainya tinggi jika

genangan sudah mengganggu fasilitas sosial dan kantor

pemerintahan.

4. Gangguan/kerugian dibidang transportasi, nilainya tinggi jika

genangan sudah mempengaruhi jaringan transportasi.

5. Gangguan/kerugian terhadap daerah pemukiman, nilainya tinggi jika

genangan mempengaruhi permukiman padat.

Selanjutnya setelah dilakukan penentuan skala prioritas adalah

menetapkan perencanaan terinci (DED) pada kawasan yang mendesak

yang rawan genangan.

Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi dilaksanakan setelah kawasan mendesak

mendapatkan prioritas utama untuk ditangani. Pengukuran topografi

dilaksanakan dengan alat ukur waterpas dan teodolite. Sedangkan

Laporan PendahuluanIV-12

Page 13: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 13/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

metoda pengukuran dan perhitungannya sesuai dengan kaidah-kaidah

Geodesi yang berlaku pada saluran dan bangunan pelengkapnya.

Perhitungan Teknis.

Perhitungan teknis dilakukan berdasarkan kriteria perencanaan, adapun

perhitungan teknis yang dilakukan adalah :

1. Analisa hidrologi untuk penentuan debit dengan kala ulang tertentu.

2. Alternatif rencana sistem yang diusulkan

3. Analisa hidrolika untuk menghitung kapasitas saluran, seperti

dimensi, kemiringan dan kecepatan aliran.

4. Perhitungan struktur untuk menghitung ketebalan dinding saluran,

serta bangunan pelengkap atau bangunan perlintasan seperti gorong-

gorong dan jembatan.

5. Perhitungan volume pekerjaan dan biaya investasi

6. Penyusunan spesifikasi teknis bahan bangunan dan peralatan.

7. Pembuatan Dokumen Lelang.

8. Penyusunan program kegiatan pembangunan drainase selama 20

tahun kedepan dan pentahapan pembangunannya

9. Rekomendasi kelembagaan untuk pengelolaan sistem drainase.

Penggambaran.

Pembuatan gambar teknis tata letak saluran drainase dituangkan

kedalam peta berskala 1:25.000 yang berupa Master Plan Kota

Kabupaten Majene. Peta ini hasil ploting hasil survey dan sebagian dari

pengukuran. Gambar yang lain adalah gambar trase saluran yang

direncanakan baik potongan memanjang maupun potongan melintang.

Serta bangunan-bangunan pelengkap maupun bangunan perlintasan

yang ikut terencana bersama saluran.

Rencana Kelembagaan

Secara umum menyusun dan melaksanakan konsep penanganan banjir

secara komprehensif yang berdasarkan paradigma manajemen air

diperlukan seperangkat peraturan kelembagaan. Lembaga/organisasi

pengelola sistem drainase terdiri dari lima lelompok dengan melibatkan

masyarakat, yaitu penyedia pelayanan (service provider), pengatur

(regulator), organisasi pendukung (support organitation), perencana

Laporan PendahuluanIV-13

Page 14: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 14/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

(planner) dan pemakai (user). Kesemuanya akan berjalan dengan baik jika

ada fasilitas, standar operasional, keuangan, wewenang dan tanggung

 jawab. Wewenang dan tanggung jawab dibagi dua : Pembina pengelola

sebagai penyedia pelayanan, pengatur, perencana. Sedangkan organisasi

pendukung dan pelayanan pemakai dilaksanakan oleh pengelola.

Lembaga pembina pengelola atau pengelola sistem drainase dan

pengendalian banjir mempunyai tanggung jawab antara lain :

1. Mengendalikan peningkatan debit dari daerah hulu dengan jalan

menurunkan aliran permukaan.

2. Mereduksi debit puncak melalui berbagai macam cara, baik tindakan

struktural maupun non struktural.

3. Bertanggung jawab melakukan konservasi lingkungan.

4. Bertanggung jawab terhadap pengembangan rencana dan program.

5. Persiapan dan implementasi sistem pembangunan.

6. Melakukan operasi dan pemeliharaan.

7. Melakukan manajemen keuangan.

8. Menjaga sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support

system).

Secara sosial kelembagaan, permasalahan banjir/genangan di Kota belumditangani secara maksimal, pada kenyataannya sistem dan tanggung

 jawab pengelolaan drainase belum melibatkan para pihak yang

berkepentingan (stakeholder). Saat ini pengelolaan sistem drainase masih

terpusat pada Dinas Pekerjaan Umum dalam hal ini Subdinas Ciptakarya.

Diharapkan kedepan pengelolaannya bisa dilaksanakan dengan sistem

terpadu (pemerintah,stakeholder dan masyarakat).

Lembaga pengelola sistem drainase yang ideal adalah yang mampu

menampung seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses perencanaan

program sampai dengan pelaksanaan evaluasi program.

Unit kegiatan yang harus ditampung dalam struktur organisasi tersebut

adalah :

a. Unit/bagian penyusunan program dan perencanaan yang bertanggung

 jawab dalam hal :

1. Penyiapan program perencanaan sistem drainase dalam jangka

panjang dan jangka pendek.

2. Perencanaan teknis rinci (detail engineering design)

Laporan PendahuluanIV-14

Page 15: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 15/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

3. Perencanaan anggaran biaya konstruksi, termasuk biaya

pengelolaan proyek, dan pengadaan barang dan jasa.

4. Penyusunan pedoman-pedoman dan criteria perencanaan

5. Bekerjasama dengan unit/bagian lain dan instansi terkait lainnya.

b. Unit/bagian pembangunan dan pengadaan yang bertanggung jawab

dalam hal :

1. Pengadaan barang dan jasa pelaksanaan program

2. Pengendalian dan pengawasan pelaksanaan program

3. Pemantauan atas pembiayaan pelaksanaan program

4. Penyempurnaan dokumen perencanaan sesuai dengan hasil

pelaksanaan sebenarnya.

5. Bekerjasama dengan unit/bagian lain dan instansi terkait lainnya.

c. Unit/bagian Operasional dan pemeliharaan yang bertanggung jawab

dalam hal :

1. Berfungsinya seluruh sistem yang telah di bangun sesuai dengan

hasil perencanaan dan pembangunan fisik prasarana

2. Mengoperasikan seluruh prasarana (aktif dan pasif) yang ada sesuaidengan Buku Petunjuk Operasional (manual book) atau SOP

(Standard Operating Procedure)

3. Menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan prasarana

yang ada, termasuk pembiayaannya.

4. Menyusun dan mengadakan program penyuluhan dan memotivasi

peran serta masyarakat.

5. Bekerjasama dengan unit/bagian lain dan instansi terkait lainnya

4.5 TAHAP FINALISASI PEKERJAAN

Pada dasarnya tahap ini merupakan tahapan rincian pekerjaan yang

dikelompokan dan dirangkum menjadi suatu resume yang dituangkan

kedalam suatu laporan yang dipresentasikan dan atau didiskusi hingga

menjadi satu laporan yang lengkap. Pembahasan laporan hasil formulasi

yang dilakukan dengan Tim Teknis diharapkan dapat menyelaraskan

antara sasaran yang diinginkan Tim Teknis dan aspek kelembagaan,

sosial, lingkungan, pembiayaan yang dikoordinasikan dengan instansi

terkait serta aspek analisis dan perhitungan dari konsultan.

Laporan PendahuluanIV-15

Page 16: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 16/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

 Jika ada perubahan yang harus dilakukan, konsultan akan melaksanakan

penyempurnaan laporan draft menjadi laporan Final.

Secara garis besar pola pikir pendekatan pelaksanaan kegiatan ini dapat

dilihat pada Diagram Alir dalam Gambar 4.1.

Laporan PendahuluanIV-16

Page 17: Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

7/16/2019 Metodologi Pelaksanaan Review DED Master Plan Majene

http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-pelaksanaan-review-ded-master-plan-majene 17/17

KHARISMA KARYA, pt Engineering Consultant 

Review Master Plan dan DED Drainase Kota Kabupaten Majene

Gambar 4-1

Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan

Laporan Pendahuluan

TAHAP EVALUASI REVIEW MASTER PLAN & DED