metode seleksi tanaman menyerbuk silang...1 ditanam terpisah dalam baris-baris dan sisa bijinya...
TRANSCRIPT
TM 8
METODE SELEKSITANAMAN
MENYERBUK SILANG
PEMULIAAN TANAMAN – TM 8
OUTLINE
A. Dasar Genetik
B. Metode Seleksi
1. Seleksi Massa
2. Seleksi Tongkol Ke Baris
3. Seleksi Berulang Fenotipik
4. Seleksi Berulang Untuk Daya Gabung Umum
5. Seleksi Berulang Untuk Daya Gabung Khusus
6. Seleksi Berulang Timbal Balik
Mengapa tanaman menyerbuksilang (tidak menyerbuk sendiri) ?
• Ada self incompatibility dan male sterility
• Perbedaan waktu masak organ jantan danbetina
• Tanaman berumah satu (monoecieous) atauberumah dua (dioecious)
A. Dasar Genetik
1. Populasi heterozigot dan heterogen
2. Kesetimbangan Hardy - Weinberg
Frekuensi gen dan genotip pada sebuah
populasi kawin acak akan selalu tetap dari
generasi ke generasi selama tidak terjadi
seleksi, mutasi dan migrasi
Kesetimbangan Hardy - Weinberg
AA Aa aap2 2pq q2
p2 AA + 2pq Aa + q2 aa = 1D H R
Secara umum apabila ada N individu dalam populasikawin acak akan terdapat D individu homosigotdominan (AA), H individu heterosigot (Aa) dan R individu homosigot resesif (aa)
Genotype frequencies
Generation 0
N ∞
A1 A1 , A1 A2 , A2 A2
p2, 2pq, q2
Genotype frequencies
do not change from
generation to generation
♀ gametes
A1 A2
A2A1
♂ gametes
(p)
(p) (q)
(q)
A2 A2 (q2)
A1 A1 (p2) A1 A2 (pq)
A1 A2 (pq)
♀♂ A2A1
A1
A2
Random mating
Zygotes
N ∞
A1 A1 , A1 A2 , A2 A2
p2, 2pq, q2
Generation 1
Demonstrating the H-W principle
• Selalu mengacu pada POPULASI
• Perubahan komposisi genotip dalam
populasi perubahan frekuensi gen
• Seleksi meningkatkan frekuensi gen
dikehendaki menurunkan frekuensi
gen tak dikehendaki
Pemuliaan Tanaman/Perbaikan Genetik
Tanaman Menyerbuk Silang
METODE SELEKSI1. SELEKSI MASSA (Mass selection)
2. SELEKSI TONGKOL – BARIS (Ear to Row Selection)
3. SELEKSI BERULANG (Recurrent Selection):
– SB sederhana/fenotipa(Simple/Phenotypic Recurrent Selection)
– SB untuk Daya Gabung Umum (Recurrent Selection for General Combining Ability)
– SB untuk Daya Gabung Khusus (Recurrent Selection for Specific Combining Ability)
– SB timbal balik (Reciprocal Recurrent Selection)
1. SELEKSI MASSA
Memilih individu dengan sifat yang
dikehendaki dari populasi dasar
Seleksi didasarkan pada fenotip
Tidak ada kontrol persilangan
Tidak ada uji keturunan
Mendapatkan frekuensi genotip superior
terbesar dalam populasi
Menghasilkan varietas bersari bebas (open
pollinated varieties)
PROSEDUR SELEKSI
- Tanam populasi dasar atau populasi
campuran
- Biji dari tanaman terpilih dipanen
- Biji dari tanaman terpilih dengan jumlah
yang sama dicampur dan ditanam untuk
siklus seleksi berikutnya
- Pengaruh lingkungan dapat dikurangi
(ketelitian ditingkatkan) dengan membagi
petak seleksi menjadi blok-blok berukuran
kecil
- Setiap blok dipilih tanaman terbaik denganjumlah yang sama
1. SELEKSI MASSA
Perbaikan dari seleksi massa
Seleksi individu tanaman dengan sifat yang
dikehendaki
Didasarkan pada fenotip
Tanpa atau sebagian kontrol persilangan
Dilakukan uji keturunan
Menghasilkan varietas bersari bebas
2. SELEKSI TONGKOL – BARIS
PROSEDUR SELEKSI
dipilih individu superior → 200 – 300 individu
tanpa /sebagian kontrol persilangan
tongkol dari individu terpilih dipanen
sebagian benih dari tongkol terpilih ditanam
dalam baris, sisanya disimpan dan tidak
dicampur
ditentukan baris-baris terbaik (uji keturunan)
sisa benih dari baris-baris terbaik dicampur
untuk ditanam pada siklus berikutnya
2. SELEKSI TONGKOL – BARIS
A……x……x…...x……x…...x…...G……x…..
x……B……x…...C……x…...x…...x……x…..
x……x……x…...x……x…...F…...x……x…..
x……x……x…...x……x…...x…...x……H…..
x……x……x…...D……x…...x…...x……x…..
x……x……x…...x……E…...x…...x……x…..
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
A B C D E F G H
x……x……x…...x……x…...x
x……x……x…...x……x…...x
x……x……x…...x……x…...x
x……x……x…...x……x…...x
x……x……x…...x……x…...x
x……x……x…...x……x…...x
Sebagian biji dari tanaman terpilih disimpan
Populasi dasar untuk siklus seleksi berikutnya
Populasi dasar
A B C D E F G H
Biji yang mempunyai penampilan dalam baris terbaik dicampur dan ditanam ( A C F
H )
baris
UJI KETURUNAN
Penilaian suatu genotip berdasarkanpenampilan keturunannya yang dihasilkan dari perkawinan tertentu
Untuk mengumpulkan gen-gen karakterkuantitatif pada populasi tanpa kehilanganvariabilitas genetik
Meningkatkan frekuensi gen-gen yang diinginkan dalam setiap siklus seleksi
Seleksi Berulang
Pengembanganpopulasi dasar
Evaluasi individudalam populasi
Seleksi individusuperior untuk tetua
Seleksi Berulang
Seleksi Berulang –Pengembangan Populasi Dasar
• Populasi dasar merupakan materi awal untuk
seleksi berulang yang harus selalu diperbaiki
• Populasi dasar terbentuk dari persilangan
beberapa tetua (genotipe/individu superior)
• Tetua harus menunjukkan penampilan yang
baik tetua potensial
• Alel-alel berbeda akan meningkat dengan
bertambahnya jumlah tetua dan dengan
perbedaan genetik tetua
• Efisiensi seleksi berulang memerlukan
tingkat keragaman genetik yang tinggi
• Seleksi individu dalam populasi disesuaikan
dengan tujuan pemuliaan tanaman
• Seleksi dapat dilakukan sebelum
pembungaan, atau sesudah panen
• Seleksi individu dalam populasi bertujuan
meningkatkan genotip superior di dalam
populasi
Seleksi Berulang –Evaluasi Individu Dalam Populasi
• Individu terseleksi (genotipe) superior digunakan sebagai tetua untuk membentukpopulasi baru sebagai bahan seleksiberikutnya
Seleksi Berulang –
Seleksi Individu Superior Untuk Tetua
3. SELEKSI BERULANG SEDERHANA/FENOTIPIK
• Dapat disejajarkan dengan seleksi massa
• Seleksi didasarkan pada penampilan tetua jantan
dan betina
• Tidak ada uji keturunan
• Terdapat kontrol persilangan
• Bertujuan meningkatkan genotipa superior
dalam populasi
• Varietas yang dihasilkan adalah varietas bersari
bebas
PROSEDUR SELEKSI
• Suatu populasi ditanam sedemikian rupasehingga memungkinkan untuk diadakanseleksi secara individu
• Dipilih individu-individu superior untuk sifatyang diinginkan, individu lain dihilangkan
• Diadakan persilangan di antara individu-individu terpilih
3. SELEKSI BERULANG SEDERHANA/FENOTIPIK
PROSEDUR SELEKSI
• Hasil silangan dipanen dan biji dicampur
• Biji hasil silangan → ditanam → diadakanpemilihan individu-individu superior kembali
• Demikian seterusnya, sampai diperoleh sifatyang diperbaiki sesuai dengan kriteria seleksi
3. SELEKSI BERULANG SEDERHANA/FENOTIPIK
A……x……x…...x……G……x…..
x……B……x…...C……x…...x……
x……x……x…...x……x…...F……
x……x……H…...x……x…...x……
x……x……x…...D……x…...x……
x……x……x…...x……E…...x……
Hasil persilanganA x C, G x F, B x H, D x E
dicampur
x……x……L…...M……x……x…..
x……J……x…...x……x…...x……
I……x……x…...x……P…...x……
x……x……x…...x……x…...Q……
x……x……N…...O……x…...x……
x……x……x…...x……x…...x……
Hasil persilanganI x J, L x M, N x O, P x Q
dicampur
SIKLUS SELEKSI BERIKUTNYA
Daya Gabung Umum (DGU) = General Combining Ability (GCA) =
Kemampuan suatu genotip yang menunjukkankemampuan rata-rata keturunan bila disilangkandengan sejumlah genotip lain, atau
bila disilangkan sendiri dengan genotip tersebut.
Tujuan : untuk perbaikan populasi tanaman menyerbuk silang
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
• Didasarkan pada penampilan fenotipe keturunan evaluasi genotip
• Terdapat kontrol persilangan
• Terdapat uji keturunan di mana tetua pengujimemiliki keragaman genetik yang luas (varietasbersari bebas, var. hibrida ganda)
• Penguji harus memiliki sifat yang tidak menonjoluntuk karakter yang diperbaiki
• Hasil / output : varietas sintetis, galur-galurpotensial
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
PROSEDUR SELEKSI BERULANG UNTUK DGU
• Pada generasi pertama (G1) menanam populasi dasardan membuat sejumlah penyerbukan sendirisehingga dihasilkan sejumlah populasi S1
• Pada generasi ke dua (G2), sebagian biji dari galur-galur S1 ditanam terpisah dalam baris-baris dan sisabijinya disimpan
• Di samping itu juga ditanam populasi tetua penguji
• Diadakan sejumlah persilangan antara galur- galur S1
tersebut dengan tetua penguji
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
PROSEDUR SELEKSI BERULANG UNTUK DGU• Biji hasil persilangan pada generasi ke dua ditanam
dengan ulangan secukupnya (untuk uji keturunan)
• Pada generasi ke tiga (G3) diadakan pemilihan galur S1
berdasarkan uji keturunannya
• Galur S1 yang menghasilkan keturunan yang baikdipilih untuk diteruskan pada generasi berikutnya
• Pada generasi ke empat (G4), sisa biji galur S1 terpilihdicampur dan ditanam. Populasi ini dibiarkan kawinacak, shg terjadi rekombinasi.
• Biji hasil kawin acak ini dicampur untuk digunakanpada siklus berikutnya
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
Populasi dasar
Generasi 1 (G1)
• Menanam populasi dasar
• Penyerbukan sendiri (selfing) pada pada sejumlah individu(X) sehingga dihasilkansejumlah populasi sejumlahS1
Sejumlah S1
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
A X…X…X…X…X…X
B X…X…X…X…X…X
C X…X…X…X…X…X
D X…X…X…X…X…X
E X…X…X…X…X…X
F X…X…X…X…X…X
G X…X…X…X…X…X
H X…X…X…X…X…X
I X…X…X…X…X…X
Sejumlah S1
ditanam dalam baris
Generasi 2 (G2)
• Sebagian dari biji galur-galur S1 ditanam, kemudian disilangkandengan tetua penguji(tetua jantan)
• Sisa biji S1 disimpan.
X…X
X…X
X…X
X…X
X…X
X…X
X…X
X…X
X…X
♀ ♂
Tetua penguji
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
Uji keturunan
Generasi 3 (G3)
• Biji hasil persilangan ditanamdengan ulangan secukupnyauntuk uji keturunan (dalambaris)
• Ditentukan galur S1 terpilihberdasarkan uji keturunan (S1
terpilih adalah S1 yang penampilan keturunannya baik)
4. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Umum
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
Sisa biji S1 terpilihdicampur dan ditanam
Generasi 4 (G4)
• Sisa biji galur S1 terpilih ditanamdan dibiarkan kawin acak, sehingga terjadi rekombinasi
• Biji hasil panen dicampur untukdigunakan pada siklusberikutnya (G 1’ )
• Siklus pertama selesai.
G1’
Daya Gabung Khusus (DGK) = Specific Combining
Ability (SCA) =
Kemampuan satu kombinasi persilangan untuk
menunjukkan penampilan keturunan
• Tujuan : Mencari kombinasi yang khas dan
memperlihatkan perbaikan terbesar dari suatu
populasi.
• Galur murni-galur murni yang sifatnya lebih baik
dapat diturunkan dari populasi tersebut
5. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Khusus
• Prosedur seleksi sama dengan seleksi berulanguntuk daya gabung umum, kecuali pada varietaspengujinya
• Varietas penguji memiliki variabilitas genetikyang sempit galur murni, hibrida silang tunggal
• Varietas yang dihasilkan : hibrida tunggal, ganda
5. Seleksi Berulang Untuk Daya
Gabung Khusus
• Gabungan dari SB DGU dan SB DGK
• Setiap populasi berperan sebagai penguji untukpopulasi lainnya timbal–balik
• Dua populasi dasar yang digunakan sebaiknyamemperlihatkan diversitas yang cukup besar
• Perbaikan populasi dapat diharapkan padasetiap generasi
6. Seleksi Berulang Timbal Balik
• Seleksi berdasarkan keturunan dari tanaman
• Terdapat kontrol penuh terhadap persilangan
• Peran gen over dominan, dominan, aditif
• Terdapat uji keturunan dengan tipe uji
keturunan daya gabung umum dan khusus
• Varietas yang terbentuk adalah Varietas
Perbaikan Hibrida
• Jenis Seleksi :
• Seleksi saudara tiri (half-sibling)
• Seleksi saudara kandung (ful-sibling)
6. Seleksi Berulang Timbal Balik
PROSEDUR SELEKSI (SB TB Saudara Kandung)
Musim 1 :
200 tanaman populasi A dipasangkan dengan 200
tanaman populasi B.
Tiap tanaman dari tiap populasi di selfing (biji
disimpan sebagai tetua dalam intercross;
pengembangan lanjut galur inbrida) dan
diserbuk-silangkan (biji S1 untuk
diseleksi; famili saudara kandung)
6. Seleksi Berulang Timbal Balik
PROSEDUR SELEKSI (SB TB Saudara Kandung)
Musim 2 : evaluasi seleksi, dipilih 20 individu
terbaik
Musim 3 :
Biji dari 20 individu terbaik hasil selfing populasi A
ditanam, dan
Disilangkan dengan biji 20 individu terbaik populasi
B
Prosedur ini dilakukan berulang
6. Seleksi Berulang Timbal Balik
6. Seleksi Berulang Timbal Balik