metode pengukuran dan penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab4/2009-2-00404-mnsi...

23

Click here to load reader

Upload: lythuan

Post on 06-Mar-2019

285 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

176

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGUKURAN

 

4.1 Metodologi Penelitian dan Pengukuran

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data dan informasi

adalah dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :

1. Metode Deskriptif Analisis

Yaitu suatu metode yang berusaha memecahkan dan menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi dengan tujuan untuk menggambarkan fakta-fakta yang diteliti

secara sistematis, aktual, dan akurat.

2. Metode Historis Analisis

Yaitu suatu metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan data dan informasi

pada masa lampau yang dijadikan pedoman untuk dianalisis pada masa sekarang.

 

4.2 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan pengumpulan data yaitu untuk mengetahui jumlah elemen ( unit terkecil dari

obyek penelitian) juga untuk mengetahui karakteristik dari elemen-elemen tersebut.

Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri yang dimiliki oleh elemen, yaitu semua

keterangan mengenai elemen. Contohnya, jika kategori tersebut mahasiswa negeri /

swasta maka karakteristik yang perlu diketahui antara lain jenis kelamin, agama, umur,

golongan dan IQ ( Intelligence Quotient ).

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah :

Page 2: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

177

 

1. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Adalah riset yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung di objek

penelitian, dalam kasus ini langsung di perusahaan bersangkutan dan berguna untuk

memperoleh gambaran umum mengenai keseluruhan proses bisnis perusahaan. 

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data sekunder seperti buku wajib,

buku referensi, jurnal ilmiah, majalah ilmiah, paper ilmiah, artikel yang berkaitan

dengan topik penelitian yaitu performance management khususnya menggunakan

metode Balanced Scorecard, dan literatur-literatur ilmiah lainnya yang berhubungan

dengan penelitian dan pengukuran skripsi.

3. Wawancara dan Survei

Wawancara penelitian ini dilakukan baik secara langsung kepada manajer,

supervisor, karyawan operasional yang berhubungan ataupun Presiden Direktur PT.

Kalbe Morinaga, yang bertujuan untuk mengetahui proses bisnis perusahaan secara

langsung dari sumber yang terpercaya.

4. Penelitian online ( Internet-based Research )

Dengan memanfaatkan jurnal ilmiah, riset yang dipublikasikan, dan mengunduh

beberapa sumber-sumber online, seperti wikipedia.org dan kamus online, penulis

mendapatkan data-data tambahan yang berguna untuk menunjang penelitian.

4.2.1 Deskripsi Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :

Page 3: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

178

 

1.Data Primer , yaitu data yang diperoleh secara langsung dari simbul data

dimana penelitian itu dilaksanakan

2.Data Sekunder, yaitu data-data yang diperoleh secara tidak langsung dari

objek penelitian melalui literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang

penulis bahas.

 

 

Gambar 4.1. Deskripsi Data Penelitian

Sumber : J. Supranto (2002, p10)

4.3 Metode Analisis Porter

Analisa Porter atau sering disebut lima model kompetensi Porter, merupakan

metode untuk menganalisa, mengamati serta memprediksi adanya faktor-faktor

lingkungan eksternal yang berpengaruh ke perusahaan.

Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi ke dalam

Data

Menurut Sifat

Menurut Sumber

Menurut Cara Memperoleh

Menurut Waktu Pengumpulannya

Kualitatif Kuantitatif

Internal Eksternal

Primer Sekunder

Time Series Cross Section

Page 4: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

179

 

beberapa industri yang mendukung, antara lain adalah bisnis transportasi, namun

pembahasan hanya difokuskan pada toll manufacturing dan produksinya.

Berikut adalah hasil analisis Metode Porter :

Tabel 4.1. Hasil Analisis Metode Porter ( 5 competitive forces )

Kekuatan Supplier 

PT.Shanghiang Perkasa ( principal ) 

PT.Mycomm Indonesia ( sparepart ) PT.Mitra Arkitura Indonesia ( konstruksi ) PT.Rahadicipta Primasatya ( material ) PT.Sarana Rapipak ( chemical ) PT.Zitech‐Asia ( chemical ) 

Kekuatan Pembeli  PT.Shanghiang Perkasa ( principal ) Ancaman Pendatang Baru 

PT.Dairyland ( Garudafood ) 

Pesaing Intra Industri 

PT.Ultrajaya ( Ultramilk ) PT.Sari Husada ( Nutricia ) PT.Mead Jhonson ( Enfagrowth, Enfamil ) PT.Wyett ( Bebelac ) PT.Abbott ( Pediasure ) 

Ancaman Barang Subsitusi 

ASI 

Bubur Milna Biskuit Toddler 

Sumber : Hasil Penelitian Penulis dan Data Perusahaan (2009)

1.Kekuatan Supplier

Analisis : Untuk supplier utama, yaitu PT.Shanghiang Perkasa memiliki kekuatan yang

sangat dominan sehingga PT.Kalbe Morinaga otomatis ‘dimonopoli’ jalur bahan baku

pembuatan susunya ( produk utama ); sementara itu supplier untuk proses produksi

yang bersifat support seperti pemeliharaan mesin, konstruksi, material lain, dan bahan

kimia yang tidak berhubungan langsung dengan produksi, posisi supplier tidak dominan

( lemah ) disebabkan PT.Kalbe Morinaga Indonesia memiliki banyak supplier pilihan.

Page 5: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

180

 

2..Kekuatan Pembeli ( Buyer )

Analisis : Untuk Customer ( atau disebut juga Buyer ), untuk saat ini PT.Kalbe

Morinaga Indonesia hanya memiliki satu customer utama yaitu PT.Shanghiang Perkasa

sebagai principal customer sehingga dapat dikatakan PT.Shanghiang memonopoli hasil

jasa produksi susu dari PT.Kalbe Morinaga Indonesia.

3.Ancaman Pendatang Baru ( Threats of New Entrants )

Analisis : Untuk pendatang baru, PT.Dairy Land diusung oleh perusahaan Garudafood

yang baru bermain dengan merk Prestine.Meskipun saat ini belum mengancam, namun

patut diwaspadai, mengingat Garudafood memiliki track record cukup baik dalam usaha

retail makanan ( khususnya terkenal dengan kacangnya )

4.Pesaing Intra Industri ( Rivalries between Internal Industries )

Analisis : Pesaing intra industri khususnya dalam produk susu bayi bentuk bubuk yang

harus diperhatikan adalah PT.Ultrajaya ( terkenal dengan produk Ultramilk-nya dan

termurah ), PT.Sari Husada ( produk Nutricia yang sedang naik daun, pesaing cukup

berat ) dan PT.Mead Jhonson ( perusahaan asing dengan modal besar terkenal dengan

produk bayinya ). [ Sesuai dengan pasaran perusahaan, target perusahaan adalah

konsumen menengah keatas ].

Sementara pesaing jasa toll manufacturing terdekat urutannya adalah :

Analisis : Pesaing terbesar PT.Kalbe Morinaga adalah PT.Ultrajaya dengan toll fee

termurah, namun dengan kualitas lebih rendah; sementara pemain yang sudah lama

Page 6: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

181

 

antara lain PT.Sari Husada dan Sugizindo dengan harga bersaing, dengan kualitas

kurang lebih sama ( mengingat pelanggan tidak terlalu memperhatikan kualitas ).

5.Barang Subsitusi ( Threats of Subsitution )

Analisis : Ada tiga barang subsitusi yang dapat menggantikan produk perusahaan antara

lain adalah : ASI ( Air Susu Ibu ), Bubur Milna, dan biskuit Toddler.

4.4 Metode Analisis dan Pengukuran metode Balanced Scorecard

Menurut Kaplan (1996, p15) “if you can measure it you can manage it”, pendapat ini

menjadi dasar pemikiran untuk melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang

dilakukan oleh perusahaan baik aktivitas yang dapat diukur secara quality maupun

quantity. 

4.4.1 Pengukuran Kinerja Perusahaan menggunakan keempat perspektif

1. Perspektif Finansial

Menurut Kaplan, saat perusahaan melakukan pengukuran secara finansial, maka

hal pertama yang harus dilakukan adalah mendeteksi posisi industri yang

dimilikinya. Kaplan menggolongkan tiga tahap perkembangan industri yaitu :

Growth, Sustain, dan Harvest.

Dalam perspektif finansial, terdapat dua aspek dari strategi yang penting

dilakukan suatu perusahaan yaitu

Page 7: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

182

 

1. Pertumbuhan pendapatan dan kombinasi pendapatan yang dimiliki suatu

perusahaan.

2. Penurunan biaya dan peningkatan produktivitas ( fokus perusahaan ).

Ukuran utama dalam financial perspective ini adalah Profitabilitas perusahaan yang

mencakup :

Net Sales = Penjualan bersih

COGS ( Cost of Goods Sold ) = Harga Pokok Penjualan

Gross Profit = Laba Kotor

G & A Expenses = Biaya Administrasi dan Umum

PAT & PBT = Laba setelah pajak & sebelum pajak

Interest Expenses = Biaya bunga

ROI = rasio laba modal ( sering disebut juga ROE = Return On Equity )

Semua ukuran diatas dapat diukur berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan pada

tahun yang bersangkutan.

Key Performance Indicator yang dipakai antara lain adalah :

Page 8: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

183

 

Gambar 4.2.

Analisis Key Performance Indicator perspektif Finansial Sumber : Data perusahaan (2009) dengan diolah penulis

Dengan tujuan strategis :

Page 9: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

184

 

Mengoptimalkan nilai pemegang saham ( dilihat dari Gross Profit & Operating

Profit )

Meningkatkan produktivitas dan struktur biaya ( dilihat dari COGS = Cost of

Goods Sold )

2. Perspektif Pelanggan

Perspektif customer dalam Balanced Scorecard mengidentifikasi bagaimana kondisi

customer mereka dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk bersaing

dengan kompetitor mereka. Segmen yang telah mereka pilih ini mencerminkan

keberadaan customer tersebut sebagai sumber pendapatan mereka.

Dalam perspektif ini, pengukuran dilakukan dengan lima aspek utama ( Kaplan : 1996,

p67 ) yaitu

1.Pengukuran pangsa pasar ( market share )

Pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar perusahaan mencerminkan proporsi bisnis

dalam satu area bisnis tertentu yang diungkapkan dalam bentuk uang, jumlah customer,

atau unit volume yang terjual atas setiap unit produk yang terjual.

2.Retensi pelanggan ( customer retention )

Pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya persentase pertumbuhan

bisnis dengan jumlah customer yang saat ini dimiliki oleh perusahaan.

Page 10: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

185

 

3.Perolehan pelanggan ( customer acquisition )

Pengukuran dapat dilakukan melalui persentase jumlah penambahan customer baru dan

perbandingan total penjualan dengan jumlah customer baru yang ada.

4. Kepuasan pelanggan ( customer satisfaction )

Pengukuran terhadap tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai

macam teknik diantaranya adalah : survei online, survei manual dengan membagikan

kertas survei pelanggan, survei melalui surat ( pos ), interview melalui telepon, atau

personal interview langsung ke pelanggan. ( fokus perusahaan )

5.Profitabilitas pelanggan ( customer profitability )

Pengukuran profitabilitas pelanggan seharusnya mengukur semua aktivitas yang

mencerminkan nilai tambah customer terhadap keuntungan perusahaan yang berada

pada pangsa pasar perusahaan. Pengukuran tersebut dapat berupa: Atribut produk atau

jasa yang diberikan kepada customer ( seperti : kegunaan, kualitas dan harga ). ( fokus

perusahaan )

Ukuran utama dalam customer perspective ini adalah Customer Satisfaction Index

perusahaan yang mencakup tiga indikator utama ( sekaligus tujuan strategis ) yaitu :

Excellent Quality = Kualitas Unggul ; diwakili oleh [ % NC Product (Yield) ]

Competitive Price = Harga Bersaing ; diwakili oleh [ Toll Fee / Unit Product ]

Timely Delivery = Pengiriman Tepat Waktu ; diwakili oleh [ % Delivery Schedule

Accomplishment ]

Page 11: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

186

 

Key Performance Indicator yang dipakai antara lain adalah :

Gambar 4.3.

Analisis Key Performance Indicator perspektif Pelanggan (Customer) Sumber : Data perusahaan (2009) dengan diolah penulis

Page 12: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

187

 

3.Perspektif Proses Bisnis Internal

  Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas

yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan

suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer dan juga para

pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama

yaitu: proses inovasi, proses operasi, proses purna penjualan.

1. Proses Inovasi

Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi customer, proses inovasi merupakan

salah satu proses penting, dimana efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu dari

proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan

nilai tambah bagi customer. Secara garis besar proses inovasi dapat dibagi menjadi dua

yaitu :

Pengukuran terhadap proses inovasi yang bersifat penelitian dasar dan terapan

Pengukuran terhadap proses pengembangan produk.

Untuk proses inovasi, perusahaan dibatasi hanya memproduksi produk lisensi Morinaga

( sesuai dengan perjanjian ) sehingga inovasi sangat terbatas dalam hal produk.

2. Proses Operasi

Pada proses operasi yang dilakukan oleh masing-masing bidang bisnis, perusahaan

menitikberatkan pada efisiensi proses, pemampatan biaya, konsistensi dan ketepatan

waktu dari barang dan jasa yang diberikan kepada customer sesuai dengan

Page 13: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

188

 

Institutionalized Quality System Standard. Pada proses operasi, pengukuran terhadap

kinerja dilakukan terhadap tiga dimensi yaitu time measurement, quality process

measurement dan process cost measurement.

a.) Pengukuran terhadap efisiensi waktu yang diperlukan ( time

measurements ).

Pengukuran terhadap efisiensi waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk

( waktu proses produksi ) sangat berkaitan erat dengan keseluruhan waktu yang

diperlukan untuk menghasilkan produk sampai produk siap untuk dijual.

Sehingga dalam hal ini pengukuran waktu proses awal ( cycle time ) dapat dilakukan

sejak diterimanya order pelanggan, order pelanggan tersebut dijadwalkan untuk

diproduksi, dibuatnya order permintaan bahan baku untuk keperluan proses produksi,

bahan baku tersebut diterima, dan ketika produksi direncanakan. Sedangkan akhir

proses ( end cycle time ) dideteksi dari produksi dalam unit atau batch telah diselesaikan,

order ( barang jadi ) siap untuk dikirim dan disimpan dalam persediaan barang jadi

dalam warehouse. Customer mengambil barang jadi dari warehouse. Perusahaan

menggunakan ukuran RM / PM Delivery Schedule Fullfillment dalam

b.) Pengukuran terhadap kualitas proses produksi ( quality process

measurements )

Dalam hal kualitas proses produksi, perusahaan diharapkan dapat melakukan

berbagai macam pengukuran terhadap proses produksi yang dideteksi dari adanya hal-

hal sebagai berikut tingkat kerusakan produk dari proses produksi ( defect products ) ,

perbandingan bahan yang dikerjakan ulang karena belum memenuhi standart ( %

Page 14: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

189

 

rework ), bahan buangan ( waste ), bahan sisa ( scrap ), besarnya tingkat pengembalian

barang dari customer, pemenuhan standar dengan Morinaga standard

c.) Pengukuran terhadap efisiensi biaya proses produksi ( process cost

measurements )

Dimensi ketiga dari pengukuran terhadap proses operasi adalah pengukuran

sejumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Biaya proses

produksi terangkum dalam struktur biaya proses produksi perusahaan. Yang

dimaksud dengan biaya dalam kegiatan proses produksi adalah penggunaan segala

bentuk sumber daya ( baik Mesin, Material, Energi dan Manusia ).

Berikut adalah gambaran struktur biaya proses produksi :

LTOT

OTNOT

NOTVOT

Gambar 4.4. Hubungan Antara 7 Kerugian Utama pada Peralatan 

Sumber : Data Perusahaan (2009) dengan diolah penulis

Page 15: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

190

 

Detail Perhitungan Tiga Ukuran Utama dari OEE ( dalam % ) :

-

-

-

Gambar 4.5. Tiga Perhitungan Utama dalam OEE

Sumber : Data Perusahaan (2009) dengan diolah penulis

Tujuan dari pengukuran OEE adalah untuk membuat proses penggunaan sumber

daya produksi dilakukan seefisien mungkin.

3. Pelayanan Purna Penjualan

Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis internal adalah dilakukannya

pengukuran terhadap pelayanan purna jual kepada customer. Pengukuran ini menjadi

bagian yang cukup penting dalam proses bisnis internal, karena pelayanan purna jual ini

akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan. Yang termasuk dalam aktivitas

purna jual diantaranya adalah : perbaikan terhadap produk hasil, perlakuan terhadap

produk cacat atau rusak, proses pembayaran kredit maupun cash. Pelayanan purna jual

terbatas hanya pada satu customer.

‐ Hanya me-record complaint dari customer. ( contoh : rasa produk berbeda

dengan kesepakatan )

Page 16: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

191

 

Key Performance Indicator yang dipakai antara lain adalah :

Gambar 4.6.

Analisis Key Performance Indicator perspektif Internal Business Process ( Proses Bisnis Internal )

Sumber : Data Perusahaan (2009) dan diolah penulis

Ukuran utama yang dipakai dalam perspektif bisnis internal adalah OEE ( Overall

Equipment Effectiveness ) yang dapat menggambarkan kinerja mesin dalam

memproduksi sesuai target yang diharapkan.

Page 17: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

192

 

4.Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif yang terakhir dalam Balanced Scorecard adalah perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran. Kaplan mengungkapkan betapa pentingnya suatu perusahaan untuk terus

memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan

pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya pengetahuan karyawan akan

meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dan

berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan tujuan perusahaan.

Dalam perspektif ini, terdapat tiga dimensi penting yang harus diperhatikan untuk

melakukan pengukuran yaitu; kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi,

adanya motivasi, pemberian wewenang dan pembatasan wewenang kepada karyawan.

a) Kemampuan karyawan

Dalam melakukan pengukuran terhadap kemampuan karyawan, pengukuran dilakukan

atas tiga hal pokok yaitu pengukuran terhadap kepuasan karyawan, pengukuran

terhadap perputaran karyawan ( rotasi ) dalam perusahaan, dan pengukuran terhadap

produktivitas karyawan. Pengukuran terhadap tingkat kepuasan karyawan meliputi

antara lain tingkat keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan,

pengakuan akan hasil kerja yang baik, kemudahan memperoleh informasi sehingga

dapat melakukan pekerjaannya sebaik mungkin, keaktifan & kreativitas karyawan

dalam melakukan pekerjaannya, tingkat dukungan yang diberikan kepada karyawan,

tingkat kepuasan karyawan secara keseluruhan terhadap perusahaan. Produktivitas

Page 18: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

193

 

karyawan dalam bekerja dapat diukur melalui berbagai cara, antara lain melalui gaji

yang diperoleh tiap-tiap karyawan, atau bisa juga diukur dengan menggunakan rasio

perbandingan antara kompensasi yang diperoleh oleh karyawan dibandingkan dengan

jumlah karyawan yang ada dalam perusahaan.

b) Kemampuan Sistem Informasi

Peningkatan kualitas karyawan dan produktivitas karyawan juga dipengaruhi oleh

akses terhadap sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin mudah

informasi diperoleh maka karyawan akan memiliki kinerja yang semakin baik.

Pengukuran terhadap akses sistem informasi yang dimiliki perusahaan dapat dilakukan

dengan mengukur prosentase ketersediaan informasi yang diperlukan oleh karyawan

mengenai pelanggannya, prosentase ketersediaan informasi mengenai biaya produksi

dan lain-lain.

c) Motivasi, Pemberian Wewenang, dan Pembatasan Wewenang Karyawan

Meskipun karyawan sudah dibekali dengan akses informasi yang begitu bagus tetapi

apabila karyawan tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan kinerjanya maka semua

itu akan sia-sia saja. Sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan

motivasi karyawan dalam bekerja.

Page 19: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

194

 

Pengukuran terhadap motivasi karyawan dapat dilakukan melalui beberapa dimensi,

yaitu:

(1) Pengukuran terhadap saran yang diberikan kepada perusahaan dan

diimplementasikan. ( Suggestion System )

Dilakukan melalui pengukuran berapa jumlah saran yang disampaikan oleh masing-

masing karyawan kepada perusahaan terutama pengukuran terhadap saran-saran yang

mendukung peningkatan kualitas perusahaan dan peningkatan income perusahaan dan

berhasil diterapkan periode tertentu.

(2) Pengukuran atas perbaikan dan peningkatan kinerja karyawan

Pengukuran dapat dilakukan dengan mendeteksi seberapa besar biaya yang terbuang

akibat dari adanya keterlambatan pengiriman, jumlah produk yang rusak, dan

kehadiran karyawan.

(3) Pengukuran terhadap keterbatasan individu dalam organisasi

Terdiri dari dua hal yaitu pengukuran terhadap keseluruhan prosedur yang berlaku

dalam perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja dan pengukuran terhadap kinerja

tim. Pengukuran terhadap keseluruhan prosedur dalam rangka peningkatan kinerja

dilakukan melalui pengukuran prosentase manajer dan karyawan yang menyadari

pentingnya Balanced Scorecard.. Selain itu juga dilakukan pengukuran terhadap

persentase unit bisnis yang telah berhasil dalam menyelaraskan kinerjanya dengan

strategi perusahaan.

Page 20: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

195

 

Key Performance Indicator yang dipakai antara lain adalah :

Gambar 4.7.

Analisis Key Performance Indicator perspektif Growth & Learning ( Pertumbuhan dan Pembelajaran )

Sumber : Data Perusahaan (2009) dan diolah penulis

 Ukuran utama yang dipakai perusahaan adalah dalam perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran adalah Employee Satisfaction Index yang dapat menggambarkan kinerja

karyawan ( dalam hal ini tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan ).

Page 21: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

196

 

4.4.2. Langkah-Langkah Implementasi Ukuran Kinerja Perusahaan dengan

Menggunakan Metode Balanced Scorecard dalam Perusahaan

Urutan implementasi dari metode pengukuran kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1.Membangun Konsensus ( Persetujuan secara Menyeluruh ) atas Pentingnya

Perubahan dalam Manajemen Perusahaan

Sebelum kita melangkah pada implementasi Balanced Scorecard, kita memerlukan

adanya “sense of urgency“ pihak manajer eksekutif. Dengan dukungan manajer

eksekutif yang konsisten dan pemahaman yang memadai tentang bagaimana Balanced

Scorecard diterapkan, konsensus akan lebih mudah didapat.

Membangun sebuah scorecard yang berhasil membutuhkan dukungan manajemen

eksekutif mengenai mengapa scorecard tersebut dibuat. Artinya, harus dapat dijelaskan

alasan implementasi Balanced Scorecard mampu menopang kesuksesan proses bisnis

perusahaan.

Hal penting yang dibutuhkan adalah :

Mengapa perlu diadakan Balanced Scorecard ?

Bagaimana cara perusahaan melakukan perubahan manajemen dan kultur

organisasi secara keseluruhan dengan panduan Balanced Scorecard ?

Bagaimana cara kerja dan implementasi Balanced Scorecard meningkatkan

kinerja perusahaan ?

Apakah tolok ukur dalam Balanced Scorecard telah menceritakan strategi

yang mencakup relasi “cause and effect” ?

Page 22: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

197

 

Apakah tolok ukur yang ditetapkan disetujui oleh karyawan yang

bersangkutan ?

2. Membangun Tim Proyek Balanced Scorecard

Keputusan tentang siapa saja yang akan menjadi anggota dalam tim proyek dalam

pengembangan Balanced Scorecard merupakan hal penting mencapai sukses, dan

manajemen harus berhati-hati dalam meyakinkan bahwa tim proyek merupakan wakil

perusahaan secara keseluruhan, sehingga tidak bijaksana menjalankan proyek hanya

dengan melibatkan orang-orang dari bagian pengawasan. Manajemen proyek harus

mengikuti secara kontinyu kemajuan pekerjaan, nasehat yang diberikan, dan saran-saran

yang akan memfasilitasi pemahaman proses secara keseluruhan dan menjamin

konsistensi scorecard yang akan dibangun.

3.Mendefinisikan Bidang Bisnis atau Industri Perusahaan

Tujuan tahap ini adalah untuk mengembangkan dasar dalam menyusun konsensus

berbagai karakteristik dan persyaratan industri dan menjelaskan

perkembangannya untuk sampai pada definisi yang jelas tentang posisi dan peran

perusahaan saat ini. Karena kita akan mencapai persetujuan tentang bagaimana

industri akan berkembang di masa datang maka kita juga akan menyusun platform yang

bernilai dan dilanjutkan dengan perluasan visi dan strategi masa depan kita. Salah satu

cara analisis definisi ini adalah menggunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat ) ini membagi lingkungan

perusahaan menjadi dua bagian, yaitu lingkungan eksternal dan internal.

Page 23: Metode Pengukuran dan Penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2009-2-00404-MNSI Bab 4.pdf · Bisnis di bidang toll manufacturing dan produksi susu bayi terbagi

198

 

Pengaruh eksternal yang berdampak positif diidentifikasikan sebagai peluang

( opportunity ), sedangkan pengaruh-pengaruh yang berdampak negatif ( threat )

Pengaruh internal yang berdampak positif dalam perusahaan diidentifikasikan sebagai

kekuatan ( strength ), sedangkan pengaruh internal berdampak negative

diidentifikasikan sebagai kelemahan ( weakness ). Perusahaan harus mampu

menempatkan diri, melalui bidang bisnis,visi, misi dan strateginya untuk menggali dan

memanfaatkan semaksimal mungkin peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki

dan mengatasi atau meminimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada dengan strategi.

Analisis ini hanya bermanfaat apabila analisis secara jelas menentukan dalam bisnis apa

perusahaan beroperasi, dan ke arah mana perusahaan menuju ke masa depan serta

ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan organisasi dalam

mwujudkan visi dan misinya. Hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap

lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan

dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan selama 3 – 5 tahun ke depan untuk

memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stakeholder.

4.Menentukan Unit Business atau Satuan Bisnis Unit

Setelah tim proyek ditentukan dan bidang bisnis, visi, misi perusahaan ditentukan, tim

pengembang Balanced Scorecard harus mempertimbangkan sejauh mana aktivitas

perusahaan dan Unit Business yang akan dicakup oleh scorecard. Untuk perusahaan

kecil, sebaiknya adalah menciptakan scorecard perusahaan secara keseluruhan.

Sebaliknya, pada perusahaan yang lebih besar, atau sekumpulan perusahaan akan lebih

cocok memulai dengan satu atau dua pilot project di satuan bisnis unit.