metode penelitian · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ......

13
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah secara mendalam, mendetail dan komprehensif (Faisal 1982). Rakhmat (2005) menerangkan bahwa penelitian yang bersifat menerangkan bertujuan untuk menguji adanya hubungan antar berbagai peubah yang diteliti. Peubah penelitian yang diamati terdiri dari peubah bebas, peubah antara dan peubah tidak bebas. Peubah bebas yang diteliti yaitu indikator-indikator yang dimiliki oleh petani, baik ciri yang melekat ataupun pengetahuan dan pengalaman. Peubah bebas itu antara lain: karakteristik individu petani & pemandu, karakteristik inovasi dan peubah saluran komunikasi. Peubah antara adalah partisipasi komunikasi petani dalam SL-PTT Padi dan peubah terikat berupa efektivitas komunikasi di dalam SL-PTT Padi. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Cikarawang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Sedangkan alasan penentuan lokasi tersebut adalah: (1) Kelurahan Cikarawang merupakan kelompok tani relatif baru dan berdekatan dengan kota, maka dapat diamati apakah lokasi pertanian yang berdekatan dengan kota (banyak sumber informasi) memberi pengaruh positif atau pengaruh negatif terhadap penerimaan petani dengan inovasi-inovasi pertanian, (2) secara metodologis, seluruh tahapan penelitian terpenuhi dan dapat dilakukan di Kelurahan Cikarawang dan (3) secara geografis dan ekonomis, lokasi penelitian mudah dijangkau oleh kendaraan dan tidak membutuhkan anggaran yang besar, mengakibatkan pengamatan dapat dilakukan secara intensif, seksama dan cepat. Pengumpulan data primer dan pengamatan di lapangan dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Pebruari sampai Maret 2010. Waktu pelaksanaan penelitian diawali dengan tahapan pra-survei, dan pengumpulan data penelitian.

Upload: trantuong

Post on 09-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

37

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional

yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan

antara peubah secara mendalam, mendetail dan komprehensif (Faisal 1982).

Rakhmat (2005) menerangkan bahwa penelitian yang bersifat menerangkan

bertujuan untuk menguji adanya hubungan antar berbagai peubah yang diteliti.

Peubah penelitian yang diamati terdiri dari peubah bebas, peubah antara

dan peubah tidak bebas. Peubah bebas yang diteliti yaitu indikator-indikator yang

dimiliki oleh petani, baik ciri yang melekat ataupun pengetahuan dan pengalaman.

Peubah bebas itu antara lain: karakteristik individu petani & pemandu,

karakteristik inovasi dan peubah saluran komunikasi. Peubah antara adalah

partisipasi komunikasi petani dalam SL-PTT Padi dan peubah terikat berupa

efektivitas komunikasi di dalam SL-PTT Padi.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Cikarawang, Kecamatan Bogor

Barat, Kota Bogor. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposive sampling.

Sedangkan alasan penentuan lokasi tersebut adalah: (1) Kelurahan Cikarawang

merupakan kelompok tani relatif baru dan berdekatan dengan kota, maka dapat

diamati apakah lokasi pertanian yang berdekatan dengan kota (banyak sumber

informasi) memberi pengaruh positif atau pengaruh negatif terhadap penerimaan

petani dengan inovasi-inovasi pertanian, (2) secara metodologis, seluruh tahapan

penelitian terpenuhi dan dapat dilakukan di Kelurahan Cikarawang dan (3) secara

geografis dan ekonomis, lokasi penelitian mudah dijangkau oleh kendaraan dan

tidak membutuhkan anggaran yang besar, mengakibatkan pengamatan dapat

dilakukan secara intensif, seksama dan cepat.

Pengumpulan data primer dan pengamatan di lapangan dilakukan selama

dua bulan yaitu bulan Pebruari sampai Maret 2010. Waktu pelaksanaan penelitian

diawali dengan tahapan pra-survei, dan pengumpulan data penelitian.

Page 2: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

38

Populasi dan Sampel Penelitian

Singarimbun dan Effendi (2006) menyatakan bahwa populasi adalah

keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Menurut Rakhmat

(2005), kumpulan obyek penelitian adalah populasi. Dalam penelitian ini

populasi yang ditetapkan adalah petani di Kelurahan Cikarawang, Kecamatan

Bogor Barat, Kota Bogor. Agar penelitian ini menghasilkan data yang akurat dan

obyektif, maka populasi penelitian ini ditetapkan yaitu petani yang telah menjadi

atau pernah menjadi anggota SL-PTT Padi di lokasi tersebut.

Di lokasi penelitian sebenarnya ada empat kelompok tani, yaitu: kelompok

tani Suka Makmur, Tani Maju, Tani Makmur dan kelompok tani Urip. Namun

demikian, hasil survei awal menunjukkan bahwa baru satu kelompok yang

mengikuti program SL-PTT padi, yakni kelompok tani Suka Makmur. Oleh

karena itu keseluruhan sampel (responden) dalam penelitian ini diambil dari

kelompok tersebut, dimana jumlah anggotanya hanya 30 (tiga puluh) orang.

Data dan Instrumentasi

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari survei langsung dan data sekunder diperoleh

dari deks study di perpustakaan dan instansi terkait, misalnya Dinas Pertanian

Kota Bogor.

Teknik pengumpulan data primer dengan mengunakan alat instrumentasi

yaitu kuesioner dan wawancara mendalam yang juga telah dipersiapkan secara

terstruktur. Penyusunan wawancara dalam kuesioner dilakukan secara tertutup

yaitu jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner tersedia dalam pilihan, sedangkan

pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak mencantumkan jawaban.

Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam

mengukur suatu peubah atau memanipulasinya (Kerlinger 2004). Menurut

Kerlinger, definisi operasional meletakkan arti dalam suatu konstruk dari suatu

peubah yang diamati dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-

tindakan yang perlu untuk mengukur peubah itu. Menurut Sumardjo (1999)

pengukuran peubah sangat penting dilakukan untuk memberikan kesempatan pada

Page 3: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

39

peneliti menggunakan gejalah sosial yang diteliti dalam menyusun hipotesis,

sehingga dapat menentukan tingkat hubungan dengan peubah-peubah yang lain.

Berdasarkan definisi operasional dan pengukuran peubah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1) Karakteristik Pemandu Lapang yaitu ciri-ciri pemandu lapang yang dapat

menggambarkan kemampuannya dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya

sebagai pemandu SL-PTT padi. Peubah ini diukur berdasarkan penilaian

petani dan hasilnya digolongkan ke dalam beberapa kategori, yaitu: rendah,

sedang dan tinggi. Pengukuran karakteristik pemandu lapang menggunakan

tiga indikator berikut:

a) Tingkat penguasaan materi SL-PTT Padi adalah kemampuan pemandu

lapang mengatasi permasalahan yang bersifat teknis yang terjadi di lahan

garapan petani dan menjawab setiap pertanyaan yang dipertanyakan

petani kepada dirinya, selama melakukan kegiatan SL-PTT Padi.

b) Pengalaman pemandu lapang adalah lamanya waktu seorang pemandu

lapang mulai pertama kali bertugas melakukan penyuluhan pertanian

sampai penelitian ini dilakukan.

c) Kemampuan berkomunikasi adalah pendapat responden tentang

kemampuan pemandu lapang dalam melakukan komunikasi dengan petani

dalam kegiatan SL-PTT Padi.

2) Inovasi Teknologi adalah keragaan inovasi yang diajarkan di dalam SL-PTT

padi dan diukur berdasarkan penilaian petani terhadap ciri-ciri inovasi yang

dapat menggambarkan peluangnya untuk diadopsi. Ciri-ciri inovasi adalah

karakteristik perubahan dan pembaharuan yang melekat pada teknik/teknologi

yang mempengaruhi tingkat kecepatan adopsi suatu inovasi teknologi. Ciri-

ciri inovasi adopsi teknologi terdiri dari lima macam yakni: keuntungan relatif,

kesesuaian, kerumitan, kemudahan dicoba dan kemudahan diamati (Rogers

2003)

a) Keuntungan relatif

Keuntungan relatif adalah tingkat keuntungan (nilai tambah) ekonomi

penggunaan cara baru dalam paket komponen dasar dan komponen pilihan

Page 4: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

40

dirasakan lebih menguntungkan dibandingkan dengan penggunaan cara lama.

Derajat keuntungan tersebut dapat diukur secara ekonomis tetapi faktor

prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan juga merupakan faktor penting,

dengan mengkomparasikan keuntungan antara kedua jenis sarana produksi

tersebut. Tingkat keuntungan ini diukur dengan kategori (1) kurang

menguntungkan, (2) sama saja dan, (3). menguntungkan

b) Tingkat Kesesuaian

Tingkat kesesuaian adalah derajat dimana praktek dengan menggunakan

sarana dalam SL-PTT padi dirasakan sebagai sesuatu yang konsisten

dengan nilai–nilai yang berlaku, pengalaman-pengalaman terakhir dan

kebutuhan petani. Tingkat kesesuaian ini diukur dengan menggunakan

angka ordinal, yaitu (1) rendah, (2) sedang dan, (3) tinggi

c) Kerumitan

Tingkat kerumitan adalah tinkat dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit

untuk dimengerti dan digunakan, makin rumit suatu inovasi bagi seseorang

maka akan makin lambat pengadopsiannya. Kriteria pengukuran dilakukan

berdasarkan nilai tingkat kerumitan dengan kriteria pengukuran adalah (1).

sederhana, (2) sedang dan (3) rumit.

d) Dapat Dicoba

Tingkat kemudahan untuk dicoba adalah derajat kemudahan pemanfaatan

benih, pupuk dan pestisida untuk dicoba pada keadaan sumberdaya yang

terbatas. Suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil, makin rumit suatu

inovasi makin lambat pengadopsiannya dengan kriteria pengukuran yang

digunakan adalah (1) mudah digunakan, (2) sedang dan (3) sulit

digunakan.

e) Mudah Diamati

Tingkat kemudahan adalah derajat kemudahan hasil-hasil inovasi dapat

dilihat dan disaksikan hasilnya oleh orang lain, sehingga mudah

dikomunikasikan pada lingkungan sistem sosial masyarakat. Pengukuran

dilakukan berdasarkan kriteria (1) mudah diamati, (2) Sedang dan (3) sulit

diamati.

Page 5: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

41

3) Karakteristik Petani

Karakteristik petani adalah ciri-ciri yang melekat pada diri petani dan

ditetapkan dengan sebanyak lima karakteristik, yaitu umur petani, tingkat

pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan garapan, dan status petani yang,

masing-masing dapat diuraikan berikut ini:

a) Umur adalah lama hidup responden dihitung sejak tahun kelahiran sampai

waktu penelitian dilakukan, diukur dalam satuan tahun dengan

pembulatan keulang tahun terdekat.

b) Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah formal yang pernah diikuti

responden sampai dengan penelitian dilakukan dalam satuan tahun.

c) Pengalaman usahatani adalah lamanya responden berusahatani padi dalam

satuan tahun, sejak mulai berusaha sampai saat penelitian ini.

d) Status petani adalah posisi petani terhadap lahan usahatani padinya, diukur

dengan menggunakan skala nominal dan dikategorikan sebagai petani (1)

pemilik, (2) penggarap dan (3) buruhtani dan penggarap

e) Luas lahan garapan adalah luas area yang digarap petani untuk berusaha

tani padi dalam satuan hektar.

4) Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi dilihat dari beberapa indikator diantaranya adalah: jenis

media waktu dan tempat pelaksanaan:

(a) Jenis media

Jenis media adalah media yang digunakan dalam SL-PTT Padi yang

terdiri dari media tercetak, elektronik dan tatap muka langsung

(brosur, majalah, buku panduan, dan praktek lapang). Tingkat kemudahan

petani dalam menerima informasi berdasarkan jenis media komunikasi

yang digunakan dalam proses komunikasi SL-PTT padi diukur

berdasarkan kategori: (1) sulit dipahami, (2) dapat dipahami, dan (3)

mudah dipahami.

(b) Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan yang dimaksudkan di sini adalah waktu dimana

proses komunikasi tersebut berlangsung. Mengingat kegiatan harian petani

Page 6: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

42

peserta SL-PTT padi telah terjadwalkan, sehingga kegiatan yang sarat

komunikasi, seperti pertemuan, diskusi dan temu lapang juga telah

ditentukan. Kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan dimaksud

sangat mempengaruhi daya serap petani peserta terhadap permasalahan

yang dibicarakan dan atau didiskusikan. Untuk mengukur tingkat

kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, maka dibuat

beberapa kategori, yaitu: (1) kurang sesuai, (2) sesuai, dan (3) sangat

sesuai.

c). Tempat Pelaksanaaan

Tempat pelaksanaaan adalah tempat petani peserta SL-PTT melakukan

suatu kegiatan rutin seperti pertemuan, diskusi, temu lapang dan praktek

lapang. Kesesuaian tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut sangat

mempengaruhi tingkat kehadiran serta kemampuan memahami

permasalahan yang dibicarakan atau didiskusikan.

Untuk mengukur tingkat kesesuaian tempat pelaksanaan kegiatan

dimaksud, dibuat beberapa kategori, meliputi: (1) kurang sesuai, (2)

sesuai, dan (3) sangat sesuai.

5) Keefektivan Komunikasi

Keefektivan komunikasi dalam SL-PTT Padi adalah perubahan perilaku yang

terjadi pada diri seorang petani setelah menerima suatu informasi melalui

partisipasinya dalam SL-PTT Padi yang diukur dengan skala ordinal.

Pengukuran menggunakan tiga indikator perilaku mencakup perubahan

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif). dan tindakan (konatif).

a) Aspek kognitif adalah tingkat pengetahuan responden tentang teknologi

inovatif yang didiseminasikan dalam sekolah lapang SL-PTT padi sebagai

pesan. Dikategorikan dalam ukuran (1) rendah, (2) sedang, (3) tinggi.

b) Aspek afektif adalah sikap responden terhadap teknologi inovatif yang

dikomunikasikan dalam sekolah lapang SL PTT Padi, dikategorikan

dengan ukuran (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi.

c) Aspek konatif adalah tindakan responden untuk menggunakan teknologi

inovatif yang diberikan. Tindakan diukur berdasarkan dilaksanakan atau

Page 7: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

43

tidak teknologi inovatif dalam sekolah lapang SL-PTT Padi,

dikategorikan dalam ukuran (1) rendah, (2) sedang, dan (3) tinggi .

6) Partisipasi Komunikasi petani dalam SL-PTT Padi

Partisipasi komunikasi petani dalam hal ini berkaitan dengan semua kegiatan

dimana terjadi proses komunikasi antara petani peserta SL-PTT (sebagai

penerima inovasi) dengan pihak-pihak terkait (aparat desa dan kecamatan,

pemandu lapang, penyuluh pertanian, KCD serta POPT (pengamat organisme

pengganggu tanaman). Kegiatan-kegiatan dimaksud meliputi:

a) Participatory Rural Appraisal (PRA)

Agar komponen teknologi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan setempat,

maka proses pemilihan atau perakitannya didasarkan pada hasil analisis

potensi, kendala dan peluang atau dikenal dengan PRA.

Dari hasil PRA teridentifikasi masalah yang dihadapi dalam upaya

peningkatan produksi. Untuk memecahkan masalah yang ada dipilih

teknologi yang diintroduksikan, baik dari komponen teknologi dasar

maupun pilihan. Komponen teknologi pilihan dapat menjadi komponen

teknologi dasar, jika hasil PRA memprioritaskan penerapan komponen

teknologi tersebut untuk pemecahan masalah utama di wilayah setempat.

Secara singkat alur perakitan komponen teknologi PTT dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 6. Bagan pelaksanaan PRA

Dalam penelitian ini, tingkat partisipasi petani dalam proses komunikasi

SL-PTT dikelompokkan dalam beberapa tingkatan, yaitu: (1) hadir pasif,

(2) hadir aktif bertanya, (3) aktif bertanya dan memberikan masukan/

saran.

PRA Identifikasi

masalah

Pemilihan

komponen

teknologi

PTT

(Rakitan

teknologi

spesifik lokasi)

Page 8: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

44

a. Pertemuan

Pertemuan yang dilakukan dalam SL-PTT padi adalah pertemuan rutin dan

pertemuan khusus. Pertemuan rutin adalah pertemuan yang dilaksanakan

pada persiapan pelaksaann SL-PTT padi. Pertemuan segera melaksakan SL-

PTT. Pertemuan persiapan dilakukan di tingkat desa, di tingkat kecamatan,

dan pertemuan di tingkat kelompok tani, di mana pertemuan ini membahas

tentang persiapan pelaksanaan SL-PTT, yaitu di tingkat desa membahas

tentang pemilihan desa untuk dijadikan Desa penyelenggara SL-PTT padi,

pemilihan lahan 25 hektar, satu ha LL (laboratorium lapang), bahan dan alat

belajar. Pertemuan dilakukan di tingkat desa karena diperlukan dukungan

dari aparat desa dan pejabat kecamatan, pertemuan di kecamatan

mengikutsertakan Camat, KCD (kantor cabang dinas), POPT (pengamat

organisme pengganggu tanaman) dan penyuluh. Pertemuan di tingkat desa

mengikutsertakan perangkat desa, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian,

POPT, ketua Gapoktan, ketua kelompok tani, ketua P3K, dan tokoh wanita.

Pertemuan di tingkat desa dan kecamatan dilakukan empat atau lima minggu

sebelum SL-PTT padi dimulai. Selain itu ada pula pertemuan pelaksanaan,

yang diamati adalah umur tanaman, aktivitas pengelolaan hama dan penyakit

tanaman padi dan kemungkinan terjadinya anomali iklim.

Pertemuan di tingkat kelompok tani adalah pembagian kelompok menjadi

sub kelompok yang terdiri dari 20-30 petani. Pertemuan ini dilaksanakan dua

atau tiga minggu sebelum SL-PTT padi dimulai. Selain pertemuan pada

tahap persiapan juga dilaksanakan pertemuan sebagai pelaksanaaan SL-PTT

padi. Karena pada pelaksanaan sudah melakukan proes belajar maka yang

dilakukan dalam pertemuan ini adalah melakukan PRA untuk melihat

potensi, kendala, dan peluang. Pertemuan berikutnya pada saat pengolahan

tanah, pembuatan persemaian, pemupukan, pengairan, dan pada saat

tanaman padi dalam fase anakan maksimum, promordia, bunting, berbunga,

pengisian bulir, panen, dan pascapanen. Pertemuan khusus dilakukan

apabilah terjadi sesuatu yang mendesak misalnya ada kerusakan saluran

irigasi dan adanya seranan hama pada tanaman padi. Proses belajar setiap

harinya adalah enam jam.

Page 9: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

45

Tingkat partisipasi komunikasi petani dalam pertemuan-pertemuan

diukur berdasarkan beberapa kategori, yaitu: (1) hadir pasif, (2) hadir aktif

bertanya, dan (3) hadir aktif bertanya dan memberi saran.

b. Praktek Lapang

Praktek lapang dalam program SL-PTT padi dilaksanakan di petak

laboratorium lapang (LL) dan petak sekolah lapang (SL). Kegiatan di LL

adalah berupa percontohan dari komponen teknologi yang dianjurkan untuk

dapat diterapkan oleh petani. Semua kegiatan LL dipandu oleh pemandu

lapang. Aplikasi terhadap pengetahuan dan keterampilan yang mereka

peroleh di LL dilaksanakan oleh setiap petani peserta di lahan garapan

mereka masing-masing dalam lingkup area sekolah lapang (SL). Semua

anggota kelompok tani diwajibkan melakukan pengamatan terhadap

kondisi lahan sawah dan pertumbuhan tanamannya. Aspek yang diamati

adalah kondisi cuaca, keadaan air, populasi hama dan musuh alaminya,

tingkat kerusakan tanaman, tingkat kehijauan warna daun padi dengan

BWD, jumlah anakan, dan tinggi tanaman. Jumlah rumpun yang diamati

disarankan paling sedikit 20 rumpun. Pencatatan dimaksudkan untuk

merekam perubahan yang terjadi akibat penerapan teknologi yang sementara

diterapkan.

Tingkat partisipasi petani dalam praktek lapang diukur dengan kategori (1)

tidk melakukan, (2) melakukan tetapi tidak memahami, (3) melakukan dan

memahami.

c. Diskusi

Setiap hari petani peserta SL-PTT padi melakukan diskusi sub kelompok dan

diskusi pleno, masing-masing waktunya satu jam. Diskusi sub kelompok

adalah proses analisis terhadap hasil pengamatan lapangan dari setiap sub-

kelompok yang kemudian dipresentasikan (diplenokan) atas sub-kelompok.

Partisipasi petani dalam diskusi diukur berdasarkan kategori berikut: (1)

hadir pasif, (2) hadir aktif bertanya, (3) aktif bertanya dan membeir saran.

Page 10: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

46

d. Temu Lapang Petani

Temu lapang petani adalah media komunikasi antara petani peserta SL-PTT

dengan aparat dari instansi terkait, petani non-SL-PTT dan masyarakat tani

pada umumnya. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan PTT dan alih

teknologi kepada masyarakat di sekitar lokasi SL-PTT. Dalam kegiatan ini,

petani peserta SL-PTT memperkenalkan proses pelaksanaan SL-PTT, hasil

kajian, analisis agroekosistem, organisasi kelompok taninya dan

mengupayakan terjadinya diskusi dilapangan.

Tingkat partisipasi komunikasi petani dalam kegiatan ini diukur berdasarkan

beberapa kategori, yaitu: (1) hadir pasif, (2) hadir aktif bertanya, dan (3)

hadir aktif bertanya dan memberi penjelasan dan pemahaman.

Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur (Singarimbun & Effendi 2006). Cara yang digunakan untuk

menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

validitas konstrak, yaitu menyusun tolok ukur operasional dari suatu kerangka

konsep dan teori. Materi kuesioner disesuaikan dengan konsep dan teori yang

dikemukakan oleh para ahli, selain itu melakukan konsultasi intensif dengan

berbagai narasumber yang dinilai menguasai materi yang ada dalam kuesioner

tersebut. Titik berat dari uji validitas adalah validitas isi, yang dapat ditentukan

berdasarkan: (1) apakah instrumen tersebut telah mampu mengukur apa yang telah

diukur tersebut, (2) apakah informasi yang dikumpulkan telah sesuai dengan

konsep yang digunakan ( Kerlinger 2004).

Singarimbun dan Effendi (2006) menyatakan bahwa agar kuesioner

memiliki uji validitas yang tinggi, maka daftar pertanyaan harus disusun dengan

cara: (1) mendefinisikan secara operasional berbagai konsep yang diukur, telah

ditulis oleh para ahli dan literatur, (2) melakukan uji coba alat pengukur atau

kuesioner tersebut pada sejumlah responden, (3) mempersiapkan tabel tabulasi

jawaban dan (4) menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan

skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi (product moment Pearson).

Page 11: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

47

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat dipakai dua kali

untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Singarimbun & Effendi 2006).

Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukur. Sebaliknya

makin besar kesalahan pengukuran, makin tidak reliabel alat pengukur tersebut.

Besar kecilnya suatu pengukuran dapat diketahui dari indeks korelasi antara hasil

pengukuran pertama dan hasil pengukuran yang kedua.

Arikunto (1998) menyatakan bahwa reliabilitas instrumen menunjukkan

tingkat keterpercayaan suatu alat mengumpulkan data karena instrumen tersebut

sudah baik. Suatu instrumen dikatakan baik, apabila instrumen tersebut tidak akan

bersifat tendensius, dan tidak mengarahkan responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu. Untuk mencapai reliabilitas alat ukur yang maksimal dilakukan

penyempurnaan instrumen melalui pengujian terhadap 30 responden dengan

menggunakan rumus split-half reliability test atau uji reliabilitas teknik belah dua,

yakni dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner tersebut

menjadi dua belahan. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut:

nndimana :

R.tot adalah angka koefisien reliabilitas keseluruhan item

r.tt adalah angka korelasi belahan pertama dan belahan ke dua

Berdasarkan hasil analisis terhadap instrument yang digunakan dengan

menggunakan SPSS 16 terhadap seluruh instrument, dapat di simpulkan bahwa

sebagian besar item instrument valid karena memiliki nilai total corrected item

lebih besar dari rtabel (0.632). Instrument yang memiliki nilai validitas yang

rendah dilakukan berbaikan terhadap redaksional dan konten dari instrument

tersebut. Uji realibilitas terhadap insrument yang digunakan menunjukan bahwa

semua item instrument memiliki koefisien alpha dari Cronbach yang tinggi. Dari

R tot = 2(r.tt)/1+r.tt

Page 12: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

48

hasil analisis terhadap instrument ini maka dapat disimpulkan kuesioner ini

reliable atau layak untuk digunakan dalam penelitian. Hasil uji dari reliabilitas

terhadap kuesioner adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Koefisien Cronbach alhpa hasil uji coba kuesioner

Peubah Penelitian Koefisien Cronbach

Alfa

Penguasaan Materi 0,842

Pengalaman 0,902

Kemampuan Berkomunikasi 0,925

Keuntungan Relatif 0,944

Kesesuaian 0,890

Kerumitan 0,909

Dapat Dicoba 0,845

Dapat Diamati 0,966

Waktu Pelaksanaan 0,893

Tempat Pelaksanaan 0,861

Jenis Media 0,950

Partisipasi 0,951

Kognitif 0,943

Afektif 0,940

Konatif 0,943

Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data penelitian adalah bertujuan menjawab masalah dan menguji

hipotesis yang telah dirumuskan, dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan peubah (sebagian besar karakteristik internal dan eksternal)

dikategorikan menjadi tiga kategori berdasarkan sebaran nilai responden

dengan menggunakan sebaran normal.

2) Untuk mendeskripsikan sebagian karakteristik internal, karakteristik eksternal,

sikap dan tingkat partisipasi responden terhadap penerimaan kelompok dalam

kegiatan SL-PTT Padi: (Oppenheim 1992), ini dikategorikan: (a). rendah, (b).

sedang, (c). tinggi.

Data yang terkumpul ditabulasikan dengan distribusi frekuensi dan analisis

secara deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar peubah dilakukan

Page 13: METODE PENELITIAN · keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya ... dan pengukuran peubah ... diukur dengan skala ordinal. Pengukuran menggunakan tiga

49

analisis inferensial, berupa analisis hubungan dengan koefisien korelasi τ - Kendal

.

Keterangan:

τ = Koefisien korelasi Tau Kendal yang besarnya (-1 < 0 < 1)

A = Jumlah rangking atas

B = Jumlah rangking bawah

N = Jumlah sampel

∑A - ∑B

τ =

N (N-1)

2