model regresi logistik ordinal

16
MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL Ordinal Logistic Regression Model Bahan Kuliah Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) Oleh: Agung Priyo Utomo [email protected]

Upload: adyatma-putra

Post on 26-Jul-2015

1.264 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Regresi Logistik Ordinal

MODEL REGRESI

LOGISTIK ORDINAL Ordinal Logistic Regression Model

Bahan Kuliah

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

(STIS)

Oleh: Agung Priyo Utomo

[email protected]

Page 2: Model Regresi Logistik Ordinal

Contoh-contoh (1)

• Sebuah perusahaan riset pemasaran meneliti faktor yang mempengaruhi ukuran/kandungan soda (kecil, menengah, besar atau ekstra besar) yang orang pesan pada sebuah rumah makan cepat saji. Faktor-faktor yang diteliti termasuk jenis sandwich yang dipesan (burger atau ayam), apakah juga memesan kentang goreng, dan usia konsumen.

• Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan medali (emas, perak, perunggu) dalam suatu olimpiade renang. Variabel yang diduga berpengaruh adalah lamanya waktu berlatih, diet yang dilakukan, usia, dan popularitas olahraga renang di daerahnya.

[email protected]

Page 3: Model Regresi Logistik Ordinal

• Penelitian tentang variabel yang mempengaruhi ketahanan pangan suatu wilayah (sangat tahan pangan, tahan pangan, cukup tahan pangan, tidak tahan pangan). Variabel yang digunakan adalah luas lahan pertanian tanaman pangan, kondisi tanah, PDRB, dan sebagainya.

• Penelitian tentang variabel yang mempengaruhi kemiskinan rumahtangga di suatu wilayah (sangat miskin, miskin, tidak miskin). Variabel yang digunakan adalah pengeluaran untuk konsumsi, jumlah ART yg bekerja, dan sebagainya.

Contoh-contoh (2)

[email protected]

Page 4: Model Regresi Logistik Ordinal

1. Cumulative Logits

Menggunakan peluang kumulatif:

Shg Cumulative Logits didefinisikan sbg:

• Sebuah model logit [P(Y ≤ j)] dpt dipandang seperti model logit dg respon biner dimana kategori 1 s.d j sbg kategori pertama dan kategori j+1 s.d J sbg kategori kedua.

[email protected]

Model RLO (1)

Page 5: Model Regresi Logistik Ordinal

2. Proportional Odds Model

Merupakan model yg secara simultan menggunakan semua cumulative logit:

• Setiap cumulative logit memiliki intersep masing-masing

• Nilai αj meningkat seiring dg j, selama P(Y≤ j|x) meningkat seiring dg j utk nilai x yg tetap.

• Model tsb memiliki efek β yang sama utk masing-masing logit

• Untuk sebuah variabel prediktor x kontinyu dan J = 4, dpt digambarkan model sbb:

[email protected]

Model RLO (2)

Page 6: Model Regresi Logistik Ordinal

• Untuk j tertentu, kurva variabel respon mpk kurva regresi logistik dg variabel respon biner dengan kategori hasil Y ≤ j dan Y > j.

• Kurva yg terbentuk memiliki kemiringan yg sama, namun berbeda posisi secara horisontal lihat gb. 7.3 Agresti (2nd) p.276

• Cumulative logit model

memenuhi:

[email protected]

Model RLO (3)

Page 7: Model Regresi Logistik Ordinal

• Odds ratio dari peluang kumulatif ini disebut rasio kecenderungan kumulatif (cumulative odds ratio)

• Nilai odd utk respon ≤ j pada x = x1 adalah exp[β'(x1 – x2)] kali nilai odds pd x = x2.

• Nilai logaritma dari odds ratio kumulatif proportional thd jarak antara x1 dan x2 berlaku utk setiap logit

• Karena sifat tersebut McCullagh (1980) menyebutnya dg proportional odds model.

• Utk variabel prediktor tunggal, odds ratio kumulatif sama dg exp(β) jika x1 – x2 = 1.

[email protected]

Model RLO (4)

Page 8: Model Regresi Logistik Ordinal

[email protected]

Contoh: Mental Impairment (Agresti (2nd) p. 279)

• Mental impairment

mpk variabel respon

berskala ordinal (well,

mild symptom

formation, moderate

symptom formation,

impaired).

• The life events index

(x1) is a composite

measure of the number

and severity of

important life events

such as birth of child,

new job, divorce, or

death in family that

occurred to the subject

within the past 3 years.

• Socioeconomic status

(x2). SES is measured

here as binary (1 =

high, 0 = low).

Page 9: Model Regresi Logistik Ordinal

[email protected]

Output: Mental Impairment

• Model untuk kasus di atas:

Page 10: Model Regresi Logistik Ordinal

[email protected]

Output: Mental Impairment

• Ilustrasi model:

Misal seseorang yg memiliki kategori SES low (x2 = 0) dan rata-rata skor life events (x1) = 4,275, maka prob mental impairment berkategori 1 (well) adalah

Page 11: Model Regresi Logistik Ordinal

Analisis RLO menggunakan SPSS (1)

• Sebuah studi bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi. Penelitian dilakukan terhadap siswa SMA apakah mereka tidak ingin melanjutkan, memiliki keinginan kuat, atau sangat kuat (“apply”, masing-masing diberi kode 0, 1, 2). Variabel yg diteliti meliputi data tentang status pendidikan orang tua (“pared”, kode 0 = maks SMA & 1 = diatas SMA), apakah SMA Swasta (0) atau Negeri (1) (“public”), dan IPK (“gpa”).

• Data yg digunakan bersumber dari http://www.ats.ucla.edu/stat/spss/dae/ologit.htm

[email protected]

Page 12: Model Regresi Logistik Ordinal

• Menu yg dipilih:

[email protected]

Analisis RLO menggunakan SPSS (2)

Page 13: Model Regresi Logistik Ordinal

RLO mengasumsikan

bhw persamaan yg terbentuk

adalah paralel shg dalam

interpretasi menjadi mudah

Variabel bebas numerik atau yg sudah di”numerik”-kan

[email protected]

Analisis RLO menggunakan SPSS (3)

Page 14: Model Regresi Logistik Ordinal

Output RLO menggunakan SPSS (1)

Karena IPK (gpa)

kuantitatif/kontinu

Semua data valid

digunakan • Digunakan untuk

mengetahui apakah

model dg beberapa

variabel bebas

lebih baik drpd

model tanpa

variabel bebas

(hanya intersep).

• Nilai sig. sebesar

0.000 < (misal

5%) menunjukkan

bahwa model dg

variabel bebas

lebih baik dari

model tanpa

variabel bebas. [email protected]

Page 15: Model Regresi Logistik Ordinal

Output RLO menggunakan SPSS (2)

• Merupakan perkiraan/pendekatan untuk R2 seperti

pada regresi OLS pada model non linier. (pada model

non linier tidak bisa dihitung R2 scr langsung spt pada

model regresi OLS).

• Terdapat banyak jenis pseudo R2, dan masing-masing

akan memberikan nilai perkiraan yg berbeda

• Untuk menguji hipotesis:

H0: Model cocok vs H1: model tidak cocok

• Hasil menunjukkan bahwa nilai sig. (p-value)

> α (misal 5%), yg berarti model regresi cocok

Pendidikan ortu (pared) dan IPK (gpa) signifikan

(pd α = 5%) mempengaruhi keinginan untuk

melanjutkan studi

[email protected]

Page 16: Model Regresi Logistik Ordinal

Test of Parallel Lines

• Tujuan: menguji apakah koefisien slope sama untuk setiap kategori variabel respon

• Hipotesis yg diuji:

H0: H1:

[email protected]