metode pendekatan dalam psikologi
TRANSCRIPT
METODE PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum
Disusun Oleh :
Ade Rahmayanti (10214210124)
Afni Zakiyatuwardah (10214210687)
Miftahul Fikri (10214210136)
Dosen:
Wulan Widaningsih S.pd. M.pd
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang maha
kuasa yang telah memberikan kita nikmat yang tak terhitung. Shalawat serta salam
semoga selalu melimpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami telah dapat menyelesaikan makalah “Metode Pendekatan dalam
Psikologi” sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi Umum program strata 1
Pendidikan Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor.
Resensi ini jauh dari sempurna maka kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan. Juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama kepada Dosen mata kuliah ini dapat memaklumi segala kekurangan kami,
dan kami hanya dapat memohon kepada Allah SWT. semoga kita semua
mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT. serta manfaat dari makalah ini.
Bogor, Maret 2011
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………... ii
Metode Pendekatan dalam Psikologi ………………………………………… 1
A. Metode Filosofis ………………………………………………………... 1
1. Metode Intuitif ……………………………………………………… 1
2. Metode Kontemplatif ………………………………………………. 2
3. Metode yang Bersifat Filosofis Religius …………………………… 3
B. Metode Empiris ………………………………………………………… 4
1. Metode Observasi …………………………………………………... 4
a. Introspeksi ……………………………………………………… 5
b. Ekstrospesi ……………………………………………………… 7
2. Metode Pengumpulan Bahan ……………………………………….. 9
a. Angket ………………………………………………………….. 9
1) Wawancara/Interview (Angket secara lisan) ………………. 9
2) Quesionnaire (Angket Tertulis) …………………………….. 10
b. Autobiografi (Riwayat Hidup) …………………………………. 11
c. Pengumpulan Hasil Kerja ………………………………………. 12
3. Metode Eksperimen ………………………………………………… 13
4. Ekperimen / Introspeksi Eksperimen ………………………………. 14
5. Metode Pemeriksaan Psikologi (Psikotes) …………………………. 16
6. Metode Klinis ………………………………………………………. 17
Kesimpulan ……………………………………………………………………... 19
Daftar Pustaka ………………………………………………………………….. iii
ii
Metode Pendekatan dalam Psikologi
A. Metode Filosofis
Yaitu metode yang memanfaatkan pemikiran.
1. Metode Intuitif
Pengertian :
Metode ini adalah metode yang bisa dilakukan sengaja maupun tidak
sengaja. Yaitu metode memperhatikan atau menyimak seseorang di
kehidupan sehari-hari kita.
Tujuan :
Kita mengetahui situasi yang akan terjadi, karena kita telah mengetahui
dari apa yang biasa terjadi.
Pelaksanaannya :
Metode ini dapat dilakukan dengan jalan sengaja maupun tidak sengaja
dalam melakukan penyelidikannya, seperti halnya dalam pergaulan sehari-
hari. Dalam keadaan tidak sengaja, kita mengadakan evaluasi terhadap
sesama kita, atau kita ingin mengetahui benar-benar keadaannya dengan
melalui kesan kita terhadap orang-orang yang kita selidiki tersebut. Dalam
hal ini kesan kita pertamalah yang paling berperan dalam pengambilan
kesimpulan.
Kelebihan :
Metode ini sangat mudah dilakukan karena kita tidak perlu seakan formal
dalam meneliti seseorang, dan kita pun bisa meneliti seseorang padahal kita
tidak berniat meneliti orang tersebut. Seperti kita dapat mengamati orang
1
lain dengan cara berinteraksi dengan dia, misalnya mengajak ngobrol orang
tersebut, dari cara dia menjawab kita bisa tau dia orang yang seperti apa, dan
orang yang kita teliti tidak tahu bahwa kita sedang mengamati dia.
Kelemahan :
Dilihat dari segi cara yang ditempuh, metode ini kurang memenuhi
syarat. Karena itu kita perlu mengkombinasikan denga metode yang lain agar
pengamatan yang kita lakukan dapat sesuai dengan kaidah atau ketentuan
yang sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Metode Kontemplatif
Pengertian :
Metode ini adalah metode yang dilaksanakan dengan cara merenung-
renungkan (kontemplasi) terhadap obyek yang diselidiki dengan
mempergunakan kemampuan berpikir yang optimal (konsentrasi).
Tujuan :
Metode ini memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda dengan intuitif, tetapi
dalam metode ini kita bisa memikirkan atau menggabungkan apa yang
baru kita temukan dengan yang sudah kita temukan. Sehingga kita tahu
alasan mengapa penemuan pertama itu seperti itu. Misalnya setelah kita
melakukan metode ini, kita mengatakan “oh, ini tuh seperti itu”, jadi
pertanyaan kita selama ini terjawab dengan memikirkan hasil metode ini.
Dan biasanya kita tidak menyadari bahwa kita melakukan metode ini.
2
Pelaksanaannya :
Metode ini dilaksanakan dengan cara merenung-renungkan (kontemplasi)
terhadap obyek yang diselidiki dengan mempergunakan kemampuan berpikir
yang optimal (konsentrasi).
Alat utamanya adalah pikiran yang benar-benar dalam keadaan obyektif.
Karena ini termasuk dalam metode filosofis yang pasti sangat
mengoftimalkan pikiran, maka pikiran kita harus dalam kondisi yang murni,
tidak tercampur oleh pengaruh-pengaruh yang bersifat lahiriyah dan biologis.
Pikiran yang dalam keadaan obyektif ini diperlukan agar dapat mencapai
hakikat obyek yang dituju.
Kelebihan :
Dalam metode ini kita bisa lebih mudah dalam penarikan kesimpulan
hasil penelitian.
Kelemahan :
Kelemahannya pun tidak jauh berbeda dengan intuitif, karena hasil
penelitian metode ini dianggap terlalu spekulatif . Tapi meski demikian
metode ini masih tetap diperlukan dalam lapangan psikologi.
3. Metode yang Bersifat Filosofis Religius
Pengertian :
Yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui pribadi manusia dengan
melihat norma yang ada dalam agama.
3
Tujuan :
Kita mengetahui psikologis manusia atau pribadi manusia dengan
menggunakan materi agama yang ada dalam kitab suci.
Pelaksanaannya :
Metode ini dilakukan dengan mempergunakan materi-materi agama
sebagai alat untuk menyelidiki pribadi manusia. Sebab, nilai-nilai yang
terkandung dalam agama itu merupakan kebenaran yang mutlak. Dengan kata
lain, dalam menyelidiki jiwa manusia itu pihak penyelidik menggunakan
materi agama yang terdapat dalam kitab suci dengan norma standar dalam
penelitian.
Kelebihan :
Kita bisa mengetahui keadaan pribadi manusia dengan hakikat yang
sesungguhnya karena kita berpedoman pada kitab suci yang kita yakini dan
kita tidak akan salah dalam menilai orang lain karena kebenaran dalam
agama itu bersifat mutlak.
Kelemahan :
Tidak dapat digunakan bila kita melakukan penelitian bersama orang lain
yang berbeda agama, pasti tidak akan sepaham.
B. Metode Empiris
1. Metode Observasi
Pengertian :
4
Observasi berasal dari kata to observe, yang bararti meneliti atau
mengamati atau pangamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang
diselidiki dengan sistematis. Observasi juga adalah mengamati situasi yang
ada, situasi yang terjadi secara spontan, tidak dibuat-buat, yang disebut juga
dengan situasi yang sesuai dengan kehendak alam (alamiah). Dan hasil
pengamatan dicatat dengan teliti untuk diambil kesimpulan-kesimpulan
umum dan khusus.
Tujuan :
Metode observasi dalam psikologi banyak dilakukan untuk mempelajari
tingkah laku anak-anak, interaksi sosial dan aktivitas keagamaan dan
kejadian lain yang tidak dapat dieksperimenkan. Pada hakikatnya,
eksperimen merupakan salah satu metode observasi yang di batasi dengan
menciptakan kondisi-kondisi tertentu.
Pelaksanaannya :
Dengan menggunakan metode ini, peneliti menggunakan pengindraan
terhadap obyek yang diselidiki dengan sengaja sambil melakukan
pencatatan-pencatatan terhadap gejala-gejala jiwa yang dibutuhkan dalam
penyelidikan itu. Sementara untuk memperoleh data-data tentang gejala-
gejala jiwa tersebut, peneliti dapat melakukan introspeksi, eksperimen dan
ekstropeksi.
a. Introspeksi
Pengertian :
5
Secara etimologi, introspeksi diri ialah melihat ke dalam (intro
berarti kedalam, dan speksi berasal dari kata spektare yang artinya
melihat). Dalam hal ini, maksudnya adalah suatu cara menyelediki
keadaan atau peristiwa yang sedang terjadi dalam dirinya sendiri.
Tujuan :
Suatu cara untuk menyelediki keadaan atau peristiwa yang sedang
terjadi dalam dirinya sendiri.
Pelaksanaannya :
Mengadakan penyelidikan terhadap jiwa sendiri merupakan sumber
yang paling penting, karena kesadaran terhadap jiwa kita sendirilah
yang dapat diketahui secara langsung dan penyelidikan ini juga adalah
suatu hal yang amat sulit dilakukan.
Kelebihan :
Metode ini juga memiliki kebaikan-kebaikan sebagai berikut :
Metode ini merupakan metode yang khas, hanya terdapat pada
manusia. Artinya hanya manusialah yang dapat melihat apa yang
sedang dialami dalam dirinya.
Dengan menggunakan metode ini seseorang dapat secara langsung
menyeladiki peristiwa-peristiwa yang dialaminya, dimana orang
lain tidak dapat menyelidikinya.
Kelemahan :
Disamping itu, metode ini sukar mencapai segi obyektivitas. Oleh
karena itu metode ini pun memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
6
Seseorang sering tidak jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang
pernah dialaminya, terutama dalam hal-hal yang bersifat negatif pada
dirinya, dan kalau diungkapkan ia akan menanggung perasaan malu.
Seseorang sering kali kekurangan perbendaharaan kata dalam
melukiskan peristiwa-peristiwa jiwa yang sudah atau pernah
dialaminya.
Metode ini tidak dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang-orang
yang abnormal.
b. Ekstrospesi
Pengertian :
Ekstropeksi berarti melihat keluar (ekstro: keluar, speksi dari
spektare: melihat). Dan sebagai metode, ekstropeksi berarti
mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa orang lain
dan mencoba mengambil kesimpulan dengan melihat gejala-gejala jiwa
yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.
Tujuan :
Penggunaan metode ini juga dimaksudkan untuk mengatasi
subyektivitas yang terdapat dalam metode introspeksi.
Pelaksanaannya :
Pada ekstropeksi subyek penyelidikan bukan dirinya sendiri
melainkan orang lain. Namun demikian, sebenarnya ekstropeksi ini
tidak bisa lepas dari introspeksi, sebab mustahil seseorang dapat
menyatakan, mengetahui, ataupun menyimpulkan segala sesuatu yang
7
terjadi pada diri orang lain kalau dirinya sendiri tidak pernah
mengalaminya. Akan tetapi, suatu hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan kesimpulan analogis dari hasil ekstropeksi ini adalah
bahwa gejala-gejala kejiwaan yang sama belum tentu diakibatkan oleh
sebab yang sama. Lain dari itu, bisa saja satu sebab yang sama belum
tentu berakibat sama.
Kelebihan :
Diantara kelebihan metode ini adalah sebagai berikut :
Lebih memenuhi syarat ilmiah, karena ini lebih bersifat obyektif.
Dapat digunakan dalam menyelidiki anak-anak dan orang-orang
yang menyimpang keadaan jiwanya (abnormal).
Kelemahan :
Metode ekstropeksi ini juga memiliki kelemahan. Namun
kelemahan-kelemahan ini dapat diatasi dengan penggunaan metode-
metode lain, sehingga kelemahannya dapat diimbangi oleh keuntungan
atau kelebihan metode yang lain.
Adapun kelemahan-kelemahan metode ekstropeksi ini adalah :
Metode ini hanya dapat menyelidiki gejala-gejala jiwa yang tampak
saja, padahal tiap-tiap orang dalam mengeluarkan buah fikiran dan
perasaannya tidak sama, terutama pada orang dewasa, yang dapat
mengekspresikan sikap-sikap yang tidak wajar atau yang
bertentangan dengan keadaan/ situasi jiwanya.
8
Jika orang yang diselidiki tahu, terkadang ia memberikan kesan
yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga apa yang
disimpulkan diri dari hasil ekstropeksi itu akan berbeda dengan apa
yang semestinya.
2. Metode Pengumpulan Bahan
a. Angket
1) Wawancara/Interview (Angket secara lisan)
Pengertian :
Wawancara adalah Tanya jawab antara pewawancara dengan orang
yang diwawancarai.
Tujuan :
Pewawancara yang lebih mengenal dengan orang yang
diwawancarai mengemukakan isi hati, pandangan-pandangannya dan
pendapatnya sehingga data yang diinginkan oleh peneliti akan dapat
terkumpul dengan baik.
Pelaksanaannya :
Ada beberapa macam wawancara, yaitu:
1. Wawancara bebas, yaitu pertanyaan dan jawaban diberikan
sebebabas-bebasnya oleh pewawancara dan yang diwawancarai.
2. Wawancara terarah, yaitu dalam melakukan wawancara, si
pewawancara mempunyai arahan, tuntunan yang telah dipersiapkan
oleh peneliti.
9
3. Wawancara terbuka, yaitu pertanyaan-pertanyaan telah ditentukan
oleh peneliti, namun jawabannya dapat diberikan bebas oleh orang
yang diwawancarai atau disebut juga dengan tidak terikat.
4. Wawancara tertutup, yaitu pertanyaan-petanyaan sudah ditentukan
dan jawaban-jawabanpun telah disediakan oleh peneliti. Misalnya
orang yang diwawancarai hanya memilih ya atau tidak, setuju atau
tidak setuju atas jawaban yang telah disediakan oleh pewawancara.
Kelebihan :
Bisa melihat langsung ekspresi wajas orang yang diteliti.
Kelemahan :
Ada kehawatiran bila bertatapan langsung ada sebagian orang yang
malu mengungkapkan sesuatu terutama dalam hal negatif, jadi cukup
sulit untuk orang yang seperti itu.
2) Quesionnaire (Angket Tertulis)
Pengertian :
Metode quesioner adalah metode yang menggunakan daftar
pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang diteliti. Daftar
pertanyaan tersebut telah disusun secara sistematis untuk mendapatkan
data-data dari objek yang akan dipelajari. Metode angket quesioner ini
disebut juga dengan wawancara tertulis.
10
Tujuan :
Meneliti seseorang dengan memberikan pertanyaan tertulis, agar
orang yang diteliti lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan.
Pelaksanaannya :
Memberikan daftar pertanyaan tersebut kepada orang lain atau
orang yang akan diteliti, lalu orang yang diteliti menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang sudah disediakan. Dalam angket, pertanyaan-
pertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam lembar-lembar
prtanyaan. Orang yang akan diteliti, tinggal membaca pertanyaan-
pertanyaan dan memberi jawaban secara tertulis dalam kolom-kolom
yang sudah disediakan.
Kelebihan :
Menguntungkan bagi orang yang diteliti, sehingga dia bisa
menjawab pertanyaan tanpa gerogi.
Kelemahan :
Tidak bisa melihal langsung ekspresi wajah orang yang diteliti, jadi
tidak tahu apa dia serius atau tidak dalam menjawab pertanyaan.
b. Autobiografi (Riwayat Hidup)
Pengertian :
Riwayat hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap psikologi
seseorang, ada metode pendekatan secara biografi yaitu mempelajari
riwayat hidup seseorang, baik yang mereka tulis sendiri atau yang orang
lain tulis tentang dirinya.
11
Tujuan :
Kita bisa melakukan pendekatan dengan metode seperti ini yaitu agar
kita tahu kenapa dia seperti itu, apakah pihak keluarganya mempengaruhi
dirinya atau tidak. Karena garis keturunan dapat mempengaruhi jiwa
seseorang juga, maka metode ini bisa digunakan agar kita bisa mengetahui
jalur keturunannya.
Pelaksanaannya :
Adalah mempelajari riwayat hidup, latar belakang keluarga dan
keadaan keluarnganya, garis keturunan dan yang menyangkut dengan
keluarganya.
Kelebihan :
Fokus terhadap satu anak atau orang, jadi bisa lebih teliti dalam
mengamatinya.
Kelemahan :
Metode ini tidak bisa digunakan pada orang banyak sekaligus, kita
perlu meninjau orang lain satu persatu agar tidak salah dalam
pengamatnnya. Metode ini juga hanya meninjau riwayat hidup dan
keluarganya saja, tidak meninjau lingkungan di luar rumahnya, metode ini
harus di iringi dengan metode yang lain agar kita lebih paham objek yang
kita teliti.
12
c. Pengumpulan Hasil Kerja atau Buku Harian
Pengertian :
Yaitu mempelajari orang lain dengan melihat buku harian yang dia
tulis, karena melihat catatan apa yang pernah dia alami adalah hal yang
membantu untuk pendekatan.
Tujuan :
Tujuan dari metode ini adalah agar kita tahu tentang apa yang dialami
orang yang diteliti melalui buku tersebut. Setelah kita tahu apa yang
pernah dialaminya, maka kita bisa simpulkan kenapa orang ini menjadi
seperti ini.
Pelaksanaannya :
Kita melihat atau mencari tahu buku harian tersebut. Pastikan buku
tersebut memang tentang dirinya. Setelah itu kita baca dan amati secara
cermat, karena salah memahami akan menjadi salah penafsiran.
Kelebihan :
Kita bisa tahu apa yang pernah dia lewati tanpa harus menanyakannya,
karena bila menanyakannya, khawatir orang itu malu untuk
mengungkapkannya.
Kelemahan :
Tidak semua orang menuliskan apa yang dia alami dalam buhu catatan
harian, dan ada remaja yang hanya menulis kenangan yang berkesan,
13
membanggakan dan membahagiakan, yang buruknya tidak dicantumkan
sehingga tidak begitu teliti dan sempurna dalam penelitian.
3. Metode Eksperimen
Pengertian :
Metode ini merupakan pengamatan terhadap suatu kejadian atau gejala
yang barlangsung di bawah kondisi atau syarat tertentu, maksudnya adalah
metode yang dilakukan oleh penyelidikan dengan jalan mengadakan
percobaan-percobaan untuk mengetahui kejiwaan seseorang.
Tujuan :
Dengan kata lain dalam psikologi, metode ini bermaksud menyelidiki
pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu.
Pelaksanaannya :
Metode ini biasanya dilakukan didalam laboratorium dengan kelebihannya,
yaitu dapat mengontrol lingkungan sehingga ahli psikologi dapat memilih
faktor-faktor pendukung sebuah eksperimen tersebut.
Berikut ini adalah empat syarat yang harus dipenuhi dalam mengadakan
eksperimen, yaitu :
a) Pemeriksa harus dapat menetapkan sendiri saat timbulnya keadaan atau
kejadian yang hendak dipelajarinya.
b) Pemeriksa harus mengikuti jalannya itu seteliti-telitinya dengan
memusatkan seluruh perhatian kepada prosesnya.
c) Tiap-tiap pemeriksa harus dapat diulangi secukupnya, yaitu dalam
keadaan yang sama
14
d) Pemeriksa harus menguasai syarat-syarat tersebut diatas
Kelemahan :
Adapun kelemahan metode ini adalah :
a) Eksperimen biasanya dilakukan pada benda mati yang mempunyai
hukum-hukum yang tetap, sedang jiwa adalah sesuatu yang hidup.
b) Tidak semua gejala kejiwaan dapat diselidiki secara eksperimen.
Kelebihan :
Disamping kelemahan tersebut terdapat juga kelebihan-kelebihannya, yaitu :
a) dengan eksperimen ada hal-hal yang dapat diselidiki dengan teliti dan
berulang-ulang.
b) Tanpa menunggu timbulnya suatu peristiwa, orang dapat dengan cepat
secara teratur mengetahui sesuatu peristiwa yang sengaja ditimbulkan.
4. Ekperimen / Introspeksi Eksperimen
Pengertian :
Ialah metode introspeksi yang dilaksanakan dengan mengadakan
eksperimen-eksperimen (percobaan) secara disengaja dan dalam suasana yang
dibuat.
Tujuan :
Metode ini merupakan penggabungan antara metode introspeksi dengan
eksperimen. Dengan jalan eksperimen ini, diharapkan sifat subyektivitas dari
metode introsfeksi akan dapat diatasi.
Pelaksanaannya :
15
Misalnya : sejumlah individu dalam satu kelas dicoba untuk memecahkan
satu masalah. Kemudian masing-masing individu disuruh mengadakan
introspeksi diri tentang apa yang terjadi pada diri sendiri sewaktu mereka
memecahkan masalah tersebut. Dari hasil introspeksi masing-masing individu
itulah kesimpulan didapatkan.
5. Metode Pemeriksaan Psikologi (Psikotes)
Pengertian :
Pemeriksaan Psikologis disebut juga Psikotes. Metode ini menggunakan
alat-alat psikodiagnostik yang hanya dapat digunakan oleh ahli yang benar
benar terlatih.
Tujuan :
Tujuan dari metode ini untuk mengukur dan mengetahui taraf kecerdasan,
arah minat, sikap, struktur kepribadian, dan lain-lain.
Pelaksanaannya :
Biasanya pemeriksaan Psikologis (Psikotes) ini, orang yang ingin diteliti
atau diukur kecerdasannya diberikan beberapa buku yang berisi pertanyaan,
dan setiap buku harus di isi dengan waktu yang sudah ditentukan, misalnya 1
jam. Hasil diperiksa oleh ahli yang sudah terlatih, dan diakuratkan dengan data
yang sudah ada, dalam hal ini seperti kunci jawaban, dan jawaban orang yang
di teliti lebih mengarah kemana dari setiap pertanyaannya.
Kelebihan :
16
Orang yang meneliti atau mengamati dengan metode ini, bisa lebih mudah
memberikan kesimpulan, karena ada patokan tersendiri. Juga metode ini bisa
digunakan untuk mengukur lebih dari satu orang sekaligus.
Kelemahan :
Karena ini metode yang menggunakan alat bantu seperti buku atau alat
yang lain, ada orang yang malas menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tes ini,
karena bisa lebih dari seratus pertanyaan yang tentunya berbeda jenisnya,
sehingga bisa jadi orang yang diukur tersebut tidak serius dalam menjawab,
apalagi bila dilakukan pada lebih dari sepuluh orang, satu kelas misalnya, itu
akan tidak kondusif. Akibatnya, pengukuran tersebut tidak seratus persen
akurat.
6. Metode Klinis
Pengertian :
Metode yang digunakan untuk menyelidiki orang-orang yang menyimpang
keadaan jiwanya (abnormal atau bisa dikatakan gila/stres) ini disebut metode
klinis/pengobatan.
Tujuan :
Umumnya metode ini digunakan diRumah Sakit Jiwa untuk pengobatan.
Pelaksanaannya :
Kebanyakan yang menggunakan metode ini adalah para ahli psikologi
dalamatau penyakit jiwa (pskiater).
Kelebihan :
17
Metode yang sudah permasuk pendekatan dan menuju pengobatan.
Kelemahan :
Karena seakan-akan ada kesan bahwa obyeknya terdiri dari orang-orang
yang jiwanya tidak normal, sehingga hasil yang dicapainyapun kurang
menggambarkan keadaan jiwa pada umumnya.
KESIMPULAN
Banyak metode yang digunakan dalam psikologi, bukan hanya yang
dicantumkan diatas, ada lagi metode yang lainnya. Semua metode itu memilkiki
18
tujuan, cara melaksanakan, kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Yang paling
penting memahami jalurnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Neni, Zikri, Iska. 2008. Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.
Jakarta: Kizi Brother’s.
L., Zulkifli. 1986 – 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Bahruddin. 2007-2010. Psikologi Pendidikan Refleksi Teoritis Terhadap
Penomena. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sobur, Alex. 2003-2010. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
www.google.co.id
iii