metode pelaksanaan kejari bangkalan

51
METODE PELAKSANAAN Kegiata n : Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor (Tahap I) Kejaksaan Negeri Bangkalan Lokasi : Jalan Raya Soekarno – Hatta No. 22 Bangkalan Tahun Anggaran : 2012 A. P E N D A H U L U A N Metode pelaksanaan ini diajukan dalam rangka pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor (Tahap I) Kejaksaan Negeri Bangkalan Tahun Anggaran 2012 berdasarkan rapat penjelasan (aanwijzing), review gambar rencana dan BQ, yang direncanakan selesai dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender, dengan tetap mengacu kepada : Tujuan : Membuat metode pelaksanaan yang efisien sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan rehab gedung kantor yang singkat dapat dicapai sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh konsultan. Sasaran : Dicapai metode pelaksanaan kerja yang efisien dalam mengantisipasi waktu yang singkat dan 1

Upload: chairun-nisya-aziz

Post on 05-Dec-2015

256 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kejari bangkalan

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

METODE PELAKSANAAN

Kegiata

n: Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Kantor (Tahap I)

Kejaksaan Negeri Bangkalan

Lokasi : Jalan Raya Soekarno – Hatta No. 22 Bangkalan

Tahun

Anggaran: 2012

A. P E N D A H U L U A N

Metode pelaksanaan ini diajukan dalam rangka pekerjaan

Pembangunan Gedung Kantor (Tahap I) Kejaksaan Negeri Bangkalan

Tahun Anggaran 2012 berdasarkan rapat penjelasan (aanwijzing),

review gambar rencana dan BQ, yang direncanakan selesai dalam

kurun waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender, dengan tetap

mengacu kepada :

Tujuan : Membuat metode pelaksanaan yang efisien sehingga

waktu pelaksanaan pekerjaan rehab gedung kantor yang

singkat dapat dicapai sesuai dengan standar mutu yang

ditetapkan oleh konsultan.

Sasaran: Dicapai metode pelaksanaan kerja yang efisien dalam

mengantisipasi waktu yang singkat dan diperoleh

bangunan dengan system yang andal, mudah dan efisien.

1

Page 2: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Motto : Didapatkan hasil pelaksanaan yang memuaskan yang

tercapai dengan dilakukannya proses QC (Quality Control)

yang memadai, dan selesai tepat pada waktunya.

Pada Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor (Tahap I) Kejaksaan

Negeri Bangkalan Tahun Anggaran 2012 ini ada beberapa lingkup

pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan

gambar dan Bill of Quantity yaitu :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Pondasi

3. Pekerjaan Struktur Beton

4. Pekerjaan Atap

5. Pekerjaan Dinding & Plesteran

6. Pekerjaan Sanitary

Untuk spesifikasi bahan dan metode pelaksanaan pada pekerjaan

ini, kami mengacu pada peraturan/standard yang berlaku di

Republik Indonesia. Apabila tidak ada lagi sumber dari standard dan

ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di Indonesia, maka standart

internasional lainnya yang biasa diperbandingkan dapat

dipergunakan sebagai pengganti standard yang berlaku di Indonesia

dan harus dengan persetujuan Direksi.

Jenis bahan yang digunakan harus diutamakan bahan-bahan

produksi dalam negeri dan telah dilakukan pengujian di laboratorium

sesuai dengan standard yang berlaku. Apabila bahan-bahan

bangunan yang memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa

macam jenis merk, diharuskan untuk memakai jenis dan mutu

bahan satu jenis (satu merk). Sedangkan tenaga kerja yang

digunakan adalah tenaga kerja setempat sesuai dengan lokasi

pekerjaan yang ditunjuk.

METODE TEKNIK PELAKSANAAN 2

Page 3: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Adapaun rencana kerja yang akan dilaksanakan setelah

mendapatkan Surat Perintan Kerja adalah sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan yang dimaksut adalah :

a. Penyediaan barak kerja/direksi keet.

Direksi keet ini perlu mendapat perhatian utama karena

ditempat inilah, pelaksana yang terlibat dalam penanganan

kegiatan biasa melakukan koordinasi dalam pembahasan

pekerjaan. Untuk lokasi direksi keet dibangun sedekat

mungkin dengan lokasi kegiatan untuk mempermudah

pengecekan pekerjaan.

b. Staking out.

Yang dimaksud dengan staking out adalah melakukan

pengkuran kembali di lapangan untuk mendapatkan titik-titik

lokasi bangunan seperti yang telah direncanakan dalam

gambar rencana. Staking out sangat berguna sebagai salah

satu alat pengecekan secara aktual karena sering terjadi

perbedaan antara lapangan dengan gambar rencana dan

apabila terjadi perbedaan yang dimaksud, dapat segera

diambil suatu keputusan untuk segera dilakukan tindakan

penyesuaian dengan keadaan aktual di lapangan.

c. Jalan kerja.

Pembuatan jalan kerja ini bertujuan untuk mempermudah

kelancara pengiriman material dan sebagai akses keluar

masuknya kendaraan proyek agar jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah disepakati.

d. Kemapuan tenaga kerja.

Informasi detail tentang jenis dan macam-macam kegiatan

berguna untuk memperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja

yang harus disediakan.

e. Pengadaan material kontruksi.

3

Page 4: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Setelah diketahui dengan pasti macam, jenis dan jumlah

material yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan,

pemilihan jenis material yang akan digunakan dilakukan

diawal proyek, kemudian dipisahkan berdasarkan jenis

material yang memerlukan waktu untuk pengadaan.

f. Pengadaan alat pembangunan/mobilisasi alat berat

Penggunaan alat berat untuk mendukung kegiatan harus

didetekdi dan diperhitungkan secara seksama karena

berkaitan dengan pengadaan peralatan yang digunakan,

jenis, kapasitas kemampuan dan kondisi yang sesuai dengan

kegiatannya.

g. Pembersihan lokasi.

Pembersihan lokasi perlu dilakukan seperti pembersihan

rumput, tanaman bekas bangunan yang tidak dipakai dan

lain-lain yang tidak berguna dan dapat mengganggu jalannya

pekerjaan.

h. Pemasangan bouwplank.

Bouwplank adalah papan ukur tebuat dari kayu ukuran 4/6

dan papan kayu meranti 2/30 yang bagian atasnya diketam

rata dan pemasangannya menggunakan waterpas berupa

selang berisi air yang digunakan untuk menentukan peil

(elevasi/ketinggian) daripada lantai dan letak as-as dinding

bangunan yang ditandai dengan paku dan dicat warna merah

untuk as-as dinding bangunan.

i. Gambar kerja (shop drawing).

Selain gambar rencana, pelaksana kegiatan juga memerlukan

gambar kerja untuk bagian-bagian tertentu/khusus, untuk itu

perlu dilakukan pendataan bagian-bagian yang memerlukan

gambar kerja.

j. Kontinuitas pelaksanaan pekerjaan.

Dalam penyusunan rencana kerja, faktor penting yang harus

dijamin oleh pelaksana lapangan adalah kelangsungan dari

susunan rencana kegiatan setiap item pekerjaan.

4

Page 5: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

k. Penetapan laporan standart.

Untuk pengendalian pekerjaan perlu ditetapkan format

standar antara lain :

- Laporan harian,

- Laporan mingguan,

- MC- 0,

- Perhitungan tambah – kurang,

- Reques kegiatan,

- Perubahan desain,

- Perhitungan poesfasi,

- Daftar check list pemerikasaan pekerjaan,

- Dokumen foto dan,

- As built drawing

II.PEKERJAAN PONDASI

a.Pondasi pile cap/poer dilaksanakan dengan cara injection,

proses ini sangat efisien karena

tidak menganggu lingkungan sekitar proyek. Pada pelaksanaan

pondasi ini, titik yang akan dipancang harus diberi tanda

terlebih dahulu.

b.Pondasi plat setempat

sebelum pelaksanaan pondasi plat setempat, bahan /material

dibersihkan terlebih dahulu,

guna untuk melindungi mutu dan kualitas,kemudian begisting

dan penulangan dipasang, atas persetujuan konsultan

pengawas/direksi.

c. Pondasi tangga

pelaksana sebelum pelaksanaan pondasi plat setempat,

bahan /material dibersihkan terlebih

guna untuk melindungi mutu dan kualitas,kemudian begisting

dan penulangan dipasang, atas persetujuan konsultan

pengawas/direksi.

5

Page 6: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

III.Pekerjaan Beton

Beton adalah material hibrida, campuran dari agregat halus,

kasar, semen dan air untuk membantu proses kimiawi yang

merekat dan mengikat agregat halus dan kasar menjadi satu

kesatuan yang memiliki kuat tekan karakteristik tertentu.

Beton adalah bahan bangunan yang memiliki kuat tekan yang

tinggi dibandingkan dengan kuat tarik, dengan demikian untuk

menerima kuat tarik, dibutuhkan tulangan baja sebagai

perkuatan yang menerima beban-beban tarik.

Gabungan antara beton dengan tulangan dapat terwujud apabila

:

a. Terjadi lekatan sempurna antara batang tulangan baja

dengan beton.

b. Beton mengelilingi batang tulangan bersifat kedap air untuk

melindungi baja dari korosi.

Kontraktor akan menjamin kualitas dan keseragaman beton

sesuai dengan spesifikasi. Pada proyek ini, direncanakan untuk

menggunakan beton ready mix, akan tetapi prosedur dan

tahapan yang harus dilalui oleh kontraktor tetap.

Kontraktor akan melakukan trial test beton, dengan cara

mendatangi dan meninjau lokasi qary, pengambilan slump,

kemudian diambil mortarnya untuk diuji kuat tekan beton

karakteristik pada umur 7 hari, 14 hari dan umur 28 hari.

Material penyusun beton terdiri dari :

a. Semen

b. Agregat halus

c. Agregat kasar

d. Air

e. Tulangan baja.

Standart referensi yang dipergunakan antara lain :

BS CP 114 Kode praktek Inggris untuk Penggunaan Struktur

Beton Bagian I, desain, bahan-bahan dan

kecakapan kerja.

AASHTO M 85-75 Semen Portland 6

Page 7: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

AASHTO T 11-78 Jumlah bahan-bahan yang lebih halus dari

ayakan 0,075 mm dalam agregat

AASHTO 22-74 Kuat tekan dari contoh beton silinder

AASHTO 23-76 Pembuatan dan perawatan contoh untuk

pengujian kuat lentur dan kuat tekan

dilapangan.

AASHTO 26-72 Kualitas air untuk digunakan dalam beton.

AASHTO 96-77 Abrasi dari agregat kasar dengan

penggunaan mesin Los angeles

AASHTO T 104-77 Penentuan kualitas agregat dengan

penggunaan Sodium sulfat

AASHTO 117-76 Gumpalan tanah liat dan partikel yang dapat

pecah

dalam agregat.

AASHTO T 126-76 Pembuatan dan perawatan contoh untuk

pegujian Beton di laboratorium.

AASHTO T 11-78 Pengambilan contoh beton baru.

PBI 1971 Peraturan beton bertulang Indonesia N. 1-2

Material penyusunan beton yang dipergunakan harus memenuhi

spesifikasi antara lain :

a. Semen

Semen yang dipergunakan adalah Semen Portland, berfungsi

sebagai bahan perekat material beton. Semen Portland yang

dipakai memenuhi syarat Standart Industri Indonesia (SII-

0013, 1981) dan Peraturan Umum Bahan Bangunan

Indonesia (PUBI, 1982).

Material semen akan dijaga pada kondisi yang kering, kedap

air dan tidak langsung berhubungan dengan udara sehingga

semen tetap dalam bentuk bubuk yang tidak membantu.

Material semen dalam kantong, ditempatkan dalam gudang

yang mempunyai sirkulasi udara cukup, terlindung dari 7

Page 8: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

perilaku alam (cuaca), diletakkan diatas landasan pada

elevasi ± 30 cm dari muka lantai serta ditutup dengan

lembaran plastik (polyethylene). Tidak diperbolehkan adanya

penumpukan material beton lebih dari 2m, dengan

penempatan material grouping yang jelas, sehingga setiap

urutan pengambilan semen disesuaikan dengan

penyimpanan semen, sehingga kemungkinan semen

membatu diminimalkan.

Konsultan Pengawas akan menolak semua material semen

yang tidak memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, baik

merk, ukuran kualitas bahan dan sebagainya.

b. Agregat halus

Agregat halus yang dimaksud adalah pasir yang lolos

saringan # 4 atau 5 mm. Agregat yang dipergunakan harus

memenuhi ketentuan SII 0052-80 dan ASTM C33-86.

Agregat halus untuk membentuk masa beton padat, harus

memiliki sifat keras, tidak berpori, bergradasi butiran agregat

yang baik, tidak mengandung kotoran organik, tidak

mengandung lumpur atau tanah liat.

Pasir beton tidak diperbolehkan mengandung Lumpur lebih

dari 5%, dan yang diartikan Lumpur adalah bagian-bagian

yang dapat melalui ayakan 0.063 mm atau ayakan No.200.

Tes bahan yang harus dilakukan antara lain :

o Test gradasi sesuai dengan ASTM C 136

o Test hidrometri atau abrous hoder.

Persyaratan Gradasi Agregat

Ukuran Ayakan

Presentase Agregat Yang Lolos  

8

Page 9: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Standar

Inch (In)

Agregat Pilihan

Agregat Kasar

(mm)   halus        50 2 -  100  -  - - 

37 1.5 - 95-100 100  - - 

25 1 -   - 95-100 100 - 

19 ¾ -  35-70  -90-100 100

13 ½ -   - 25-60  -90-100

10 3/8 100   10-30  - 20-55 40-70

4.75 # 4 95-100 0-5 0-10 0-10 0-15

2.36 # 8  -  - 0-5 0-5 0-51.18 # 16  45-80  -  -  - - 0.3 # 50  10-30  -  -  - - 

0.15 # 100  2-10  -  -  - - 

Konsultan Pengawas dapat menolak atau memerintahkan

untuk mencuci agregat halus yang tidak memenuhi

spesifikasi.

c. Agragat Kasar (batu pecah mesin)

Agregat kasar yang diisyaratkan antara lain adalah memiliki

sifat keras, padat tidak berpori, tidak mengandung lumpur

lebih dari 1%, memiliki bentuk bersudut cenderung kubistik

dengan dimensi menyesuaikan tergantung pada kebutuhan,

misalnya jarak tulangan.

Agragat kasar yang diajukan oleh kontraktor melalui test

bahan :

o Test dengan mesin Los Angeles ASTM C 131

o Test gradasi sesuai dengan ASTM C 136

o Test gradasi untuk kadar lumpur ASTM C 117

9

Page 10: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Sifat Agregat beton

          Batas Maksimum

  Sifat  

Pengujian

Yang Diijinkan

    AASHTOAgrega

tAgrega

t           Halus KasarKehilangan akibat abarasi pada 500 putaran T 96  - 40%dengan mesin Los Angeles        Kehilangan akibat penentuan kualitas dengan T 104 10% 12%Yodium Sulfat setelah 5 putaran      Persentase gumpalan tanah liat dan partikel T 112 0.5% 0.25%yang dapat pecah dalam agregat      Bahan-bahan yang lolos ayakan # 200 T 11 3% 1%

Agregat kasar harus ditimbun pada tempat khusus yang

terpisah dan tidak boleh bercampur dengan material lain

yang berbeda spesifikasinya.

d. Air

Air yang dipergunakan untuk membuat beton harus bersih,

jernih, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, koloid,

material organic dan bahan lain beton dan korosi baja

tulangan.

e. Baja Tulangan

Baja tulangan yang dipergunakan sesuai dengan Standart

Industri Indonesia, SII-0136-80 dan SII 318-80

Dipergunakan baja tulangan :

o Tulangan kurang dari D 13 adalah baja dengan tegangan

leleh karakteristik U 24.

o Tulangan lebih dari atau sama dengan D 13 adalah baja

dengan tegangan leleh U 39 dan berbentuk ulir.

10

Page 11: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Material baja yang dipergunakan, seperti tulangan dan kawat

pengikat beton harus bersih dari karat, minyak cat, kotoran

dan bahan lain yang mengurangi daya lekat baja terhadap

beton.

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan beton terdiri dari :

a. Peralatan

Peralatan, perangkat dan prasarana yang dibutuhkan pada

pekerjaan beton ini antara lain :

Bar Cutter

Bar Bender

Air Compressor

Concrette Vibrator

Concrete Pump

Truck Mixer

b. Pekerjaan Bekisting

Bekisting dapat dibuat dari kayu atau plywood atau baja

(split form work) dengan sambungan yang kedap air semen

dan cukup kaku untuk mempertahankan posisi yang

diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.

Bekisting untuk beton ekspose harus menggunakan plywood

dengan tebal 12 mm, menumpu kuat pada kayu-kayu skoor

pada posisi yang kokoh dan stabil. Bekisting untuk beton

yang tertutup finishing masih diperbolehkan menggunakan

kayu dengan catatan bahwa produk akhirnya harus

difinishing sampai dengan memuaskan Konsultan Pengawas.

Semua kayu konstruksi perancah harus padat, bebas dari

lengkung, puntir, getah dan goncangan, simpul besar dan

lepas, tetapi bergelombang atau kerusakan lainnya yang

mempengaruhi kekuatan atau penampilan dari struktur

akhir.

11

Page 12: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Semua bentuk haruslah dipasang dan dipertahankan benar-

benar menurut garis-garis yang ditunjukkan hingga beton

cukup mengeras. Bila bentuk tampak kurang memuaskan

segala hal, baik sebelum atau selama pengecoran beton,

maka Konsultan Pengawas boleh memerintahkan agar

pekerjaan dihentikan sampai kerusakan telah diperbaiki.

Bentuk, kekuatan, kekedapan, kekerasan, kehalusan

permukaan dari acuan yang digunakan kembali harus

dipelihara sepanjang waktu. Setiap kayu yang melengkung

dan menonjol harus diukur lagi sebelum digunakan kembali.

Acuan yang kurang memuaskan dalam segala hal

seharusnya tidak digunakan lagi.

Bekisting harus dikonstruksi sedemikian rupa hingga setiap

bahan-bahan asing dapat dibersihkan tanpa mengganggu

pekerjaan yang sudah diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

Sebelum pengecoran beton, semua sertan, kawat pengikat

yang longgar, tanah, kotoran dan semua bahan-bahan asing

harus dikeluarkan dari acuan dan acuan tersebut harus dicuci

secara hati-hati menyeluruh dengan air.

Bekisting harus dibangun sedemikian rupa hingga tidak

dapat merusak beton. Untuk mempermudah dalam

pembongkaran bekisting, dipergunakan minyak pelumas

bekisting.

c. Pekerjaan Pengecoran

Proporsi bahan-bahan dan berat takaran harus ditentukan

dengan menggunakan metode yang dirinci dalam BS CP 114.

Pada prinsipnya pada pekerjaan beton terdapat hanya dua

macam beton

a. Beton non Struktural

Beton non struktural adalah semua beton yang

direncanakan tidak menerima pembebanan struktur

dengan perkuatan tulangan baja. Beton ini dibuat dengan

komposisi mortar 1 pc : 3 pasir : 5 kerikil, proporsi 12

Page 13: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

campuran ini dipergunakan pada lantai kerja, rabat beton,

lantai kerja bawah lantai dengan ketebalan rata-rata 5 cm.

Untuk mendapatkan kualifikasi beton non struktural ini

dapat mempergunakan mixer kapasitas kecil,

dioperasikan manual dengan pengawasan yang ketat

terhadap proporsi campuran dengan perbandingan yang

tetap mempergunakan acuan kotak tertentu.

b. Beton Struktural

Untuk menjamin kualitas dan keseragaman produk beton

dipergunakan beton site mix, dengan prosedur test

material tetap. Pada konstruksi beton praktis,

dipergunakan K-175, diproduksi secara manual dengan

mixer (molen) kapasitas kecil yang diawasi mutunya

dengan ketat.

Batas Proporsi Penakaran Campuran

 Perbandingan

Maksimum air/semen Kadar Semen

Kelas

Beton (Berdasarkan Berat)

(Kg/m3 dari campuran)

   Minimu

m

Maksimum

K 500 0.45 400  K

400 0.45 370  K

350 0.45 340  K

300 0.45 320  K

225 0.50 310  K

175 0.57 220  K

125 0.6 220  Bo 0.65 180  

Kontraktor akan menentukan proporsi campuran dan

bahan-bahan yang dusulkan dengan membuat dan

13

Page 14: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

menguji campuran percobaan dengan mendapatkan

persetujuan dari Konsultan Pengawas dengan

menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama

seperti yang akan digunakan dalam pekerjaan.

Semua beton yang digunakan harus memenuhi semua

persyaratan dan ”Slump” dan disetujui oleh Konsultan

Pengawas, semua slump untuk beton struktur adalah

berkisar 8 ± 2 cm.

Bila sifat mudah dikerjakan dari beton tidak dapat

diperoleh dengan proporsi semula direncanakan oleh

kontraktor dengan persetujuan. Konsultan Pengawas,

maka akan dibuat perubahan berat agregat sebagaimana

diperlukan, asal dalam hal keadaan bagaimanapun kadar

semen yang direncanakan tidak diubah, juga tidak pada

perbandingan air semen yang ditetapkan dengan

pengujian tekan yang mengakibatkan kekuatan yang

memadai ditingkatkan.

Pengadukan beton yang sudah dicampur aditif dengan

menambahkan air atau dengan cara lain tidak akan

diperbolehkan. Zat campuran (aditif) untuk meningkatkan

sifat mudah dikerjakan hanya akan diijinkan jika

ditentukan secara terinci dalam kontrak.

Jika beton tersebut tidak mencapai kekuatan yang

ditetapkan atau disetujui, maka kadar semen harus

ditingkatkan sebagaimana diarahkan oleh Konsultan

Pengawas. Tidak ada perubahan pada sumber atau sifat

bahan-bahan akan dibuat tanpa pemberitahuan secara

tertulis kepada Konsultan Pengawas dan tidak ada bahan-

bahan baru yang akan digunakan sampai Konsultan

Pengawas telah menerima bahan-bahan tersebut secara

tertulis dan telah merencanakan proporsi baru

berdasarkan pada pengujian pada campuran percobaan

baru yang dilaksanakan oleh Kontraktor.

14

Page 15: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Semua beton harus ditakar berdasarkan berat. Jika

digunakan semen kantung, maka jumlah penakaran harus

sedemikian hingga jumlah semen yang diperlukan adalah

sama dengan satu kantung semen utuh atau lebih.

Agregat harus diukur terpisah berdasarkan berat. Ukuran

setiap penakaran tidak akan melebihi kapasitas kecepatan

alat pencampur. Sebelum penakaran, agregat harus

dijenuhkan dan dipertahankan pada suatu kondisi lembab

pada suatu kadar kelembaban yang sedekat mungkin

dengan keadaan jenuh dan kering permukaan, dengan

menyiram secara berkala timbunan agregat dengan air

pada waktu penakaran, maka penyimpanan agregat

terakhir tersebut harus telah dilakukan paling tidak 12 jam

sebelumnya untuk menjamin drainase yang memadai dari

timbunan agregat.

Beton harus dicampur dengan suatu mesin yang

dioperasikan secara mekanis dari jenis dan ukuran yang

disetujui yang akan menjamin suatu distribusi bahan-

bahan yang merata diseluruh masa tersebut.

Mesin pencampur harus dilengkapi dengan penampung air

yang memadai dengan suatu alat untuk mengukur dan

mengendalikan jumlah air dalam setiap penakaran. Mesin

pencampur harus terlebih dahulu diisi dengan agregat dan

semen yang telah ditakar, kemudian mesin pencampur

dijalankan sebelum ditambahkan air.

Waktu pencampuran harus diukur dari saat air mulai

dimasukkan kedalam bahan-bahan campuran kering. 15

Page 16: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Semua air pencampur harus dimasukkan sebelum ¼

waktu pencampuran berlalu. Waktu pencampuran untuk

mesin berkapasitas ¾ m3 atau kurang 1.5 menit, untuk

mesin lebih besar maka waktu harus ditingkatkan 15 detik

untuk setiap penambahan 0,5 m3 dalam ukuran.

Prosedur pengecoran adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Pengecoran :

a. Kontraktor akan membongkar setiap struktur yang

ada, yang harus diganti dengan pekerjaan beton

baru atau yang harus dibongkar untuk memberi

tempat bagi pekerjaan beton baru.

b. Kontraktor akan menggali atau mengurug kembali

pondasi atau formasi untuk pekerjaan beton pada

garis-garis yang terlihat pada gambar atau

ditunjukkan Konsultan Pengawas, dan harus

membebaskan serta membongkar suatu daerah

yang cukup luas disekitar tepi pekerjaan beton untuk

menjamin dicapainya seluruh bagian pekerjaan

tersebut. Tempat berjalan yang mantap harus

disediakan bila perlu untuk menjamin bahwa semua

bagian daripada pekerjaan dapat diawasi dengan

mudah dan aman.

c. Semua telapak, pondasi dan galian untuk pekerjaan

beton harus dijaga agar kering dan beton tidak boleh

dicor diatas tanah yang mengandung lumpur, puing

atau bahan-bahan asing lainnya, atau dalam air.

d. Sebelum pengecoran beton dimulai, semua acuan

tulangan dan benda lain harus dimasukkan dalam

beton (seperti pipa-pipa atau saluran) harus 16

Page 17: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

ditempatkan dengan tepat dan diikat dengan kuat

serta ditunjang terhadap pergeseran oleh pekerjaan

pengecoran beton.

e. Kontraktor dalam setiap 5 m3 atau sebagian dari

pada itu atau pengecoran tiap harinya, akan

menyediakan 3 sample pengujian kuat tekan beton,

test satu kubus untuk umur 7 hari, satu kubus untuk

umur 28 hari, apabila pada umur 28 hari gagal (tidak

memenuhi syarat yang ditentukan) maka benda uji

terakhir di test umur 56 hari.

Kontraktor akan menyerahkan produk test material dan

job mix design kepada Konsultan pengawas untuk

disetujui sebelum pengecoran.

2. Pelaksanaan Pengecoran

a. Kontraktor akan memberitahukan kepada Konsultan

Pengawas secara tertulis paling sedikit 24 jam

sebelum ia bermaksud untuk memulai dengan

pengecoran beton. Konsultan pengawas akan

mensahkan penerimaan dan pemberitahuan tersebut

kemudian memeriksa kondisi fisik kesiapan

pengecoran secara keseluruhan.

b. Beton Kedap Air

Untuk semua pekerjaan yang berhubungan langsung

dengan air dipergunakan beton yang kedap air,

dengan beberapa pendekatan seperti pemasangan

water proofing diseluruh permukaan beton.

Pekerjaan beton kedap air ini akan dilakukan uji coba

terlebih dahulu dengan jaminan kebocoran sampai

dengan 10 tahun dan semua menjadi tanggung

jawab kontraktor.

c. Beton Grouting

Material yang dipergunakan adalah jenis EMBERCO

636 GROUT, MASTERFLOW 713 GROUT atau yang

setara, bersifat non shrink dan memenuhi 17

Page 18: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

persyaratan CRD – C 588 – 76, 78 A dan disetujui

oleh Konsultan Pengawas.

Beton Grouting ini dipergunakan untuk mengecor

lubang angker dan plat landasan dudukan baja

konstruksi atap dan peralatan mekanikal.

d. Pekerjaan pengecoran dalam kondisi tertentu seperti

panas, hujan dan sebagainya harus mendapatkan

persetujuan dari Konsultan Pengawas, untuk

dilakukan pengecoran dengan terlebih dahulu

dilakukan rekayasa pada beton atau dihentikan

karena ditakutkan terjadi kegagalan pengecoran,

karena proses pengerasannya tidak sempurna.

e. Pengecoran dilaksanakan terhadap material beton

yang telah siap maksimal selama 40 menit. Beton

tidak diperbolehkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5

m untuk menghindari agregasi dan menjamin suatu

pengecoran yang tidak terputus.

Pengecoran beton dilakukan dalam operasi yang

menerus dalam setiap tahapan konstruksi

(construction joint), bidang-bidang pertemuan

disiram dengan air semen kental atau dengan zat

additive tertentu yang melunakkan beton. Adukan

beton didalam bekisting harus dicor lapis demi lapis

tidak boleh lebih dari 60-70 cm.

Segera sebelum pengecoran dimulai, maka acuan

harus disiram dengan air atau dilapisi dengan suatu

minyak mineral disebelah dalam acuan tanpa

meninggalkan bekas.

f. Tidak ada beton yang boleh digunakan apabila tidak

dicor dalam posisi akhir di acuan dalam waktu 30

menit setelah air ditambahkan dalam campuran

tersebut.

g. Pengecoran tidak diperbolehkan atau dihentikan

apabila ada air dari luar beton, seperti air hujan

18

Page 19: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

masuk dalam bekisting dan menimbulkan genangan

yang sangat mempengaruhi air semen dari beton.

i. Bila dicor kedalam struktur yang mempunyai acuan

yang sulit dan tulangan baja yang rapat, maka beton

harus dicor dalam lapisan horizontal yang tidak lebih

dari tebal 15 cm.

j. Air tidak diijinkan melimpah atau naik pada

pekerjaan beton dalam waktu pengecoran 24 jam.

3. Prosedur Pemadatan :

a. Peralatan yang digunakan adalah vibrator

berfrekwensi paling sedikit 6,000 rpm. Ujung beton

triller tidak boleh sampai menyentuh bekisting dan

pembesian. Penggetaran berlebihan tidak

diperbolehkan hingga terjadinya pemisahan bahan

beton atau timbulnya air dipermukaan.

b. Adukan beton yang dicor, harus segera dilakukan

penggetaran dengan alat penggetar mekanis,

sampai dengan merata keseluruh permukaan

bekisting dalam kondisi yang padat tanpa adanya

sarang koral dan kantong udara.

c. Beton harus dengan penggetar mekanis yang

disetujui untuk dioperasikan dalam beton tersebut.

Jumlah penggetar disesuaikan dengan volume beton

yang dicor untuk mempercepat proses pengecoran.

Bila diperlukan penggetaran harus ditambah dengan

pemadatan adukan beton dengan tangan dan alat-

alat yang sesuai untuk menjamin pemadatan yang

layak.

19

Page 20: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

d. Penggunaan penggetar harus pada titik yang

tersebar merata dan tidak lebih jauh secara terpisah

daripada 2 kali radius, dimana getaran efektif secara

nyata. Titik penggetar terutama pada tempat yang

sempit, sulit dijangkau dan pada sambungan.

d. Pekerjaan Pembesian

Kontraktor berdasarkan gambar rencana menyusun daftar

profil pembesian dan mengajukan kepada Konsultan

Pengawas untuk disetujui. Sedangkan untuk detail pekerjaan

adalah tanggung jawab dari kontraktor yang dapat diset di

lapangan.

Besi beton yang akan dicor dibersihkan dari semua kotoran

yang menempel seperti karat, cat, minyak dan kotoran lain

yang mengurangi kekuatan lekatan baja pada beton.

Besi beton tidak diperbolehkan dibengkokkan atau dipotong

dengan pemanasan karena mengakibatkan kelelahan bahan,

tetapi dengan menggunakan kekuatan mekanis.

Besi beton akan ditekuk sesuai dengan gambar rencana

terutama pada ujung-ujungnya sebagai angker yang

menahan tarik pembebanan. Angker tersebut dibuat pada

panjang penjangkaran pada masing-masing struktur untuk

memperoleh kekuatan tarik selain karena lekatan antara

beton dengan baja.

Prosedur pembesian :

a. Pada pekerjaan pembesian ini terlebih dahulu, profil besi

digrup dan dipisahkan untuk kemudian dirakit sesuai

gambar rencana. Besi harus diikat kuat dengan kawat,

ditunjang oleh penumpu logam.

Penumpuan besi tidak boleh diletakkan menempel pada

bekisting, dan kawat beton dibengkokkan pada arah

kedalam beton, sehingga tidak mengganggu beton

decking yang telah ditentukan.

Pada pembesian plat dalam bentang yang panjang,

dibutuhkan penopang berbentuk U atau Z dipasang pada

20

Page 21: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

jarak 80-100 cm, supaya pembesian plat tepat didalam

plat tanpa adanya penumpukan.

b. Sambungan besi harus memiliki sambungan lewatan 60

kali diameter tulangan, jadi sambungan besi dipasang

over laping untuk mendapatkan gesek karena lekatan baja

dengan beton.

c. Pembesian di lapangan harus dicek dengan penandaan-

penandaan tertentu berdasarkan chek list dan sketsa yang

disepakati, dilakukan pemeriksaan oleh Konsultan

Pengawas pada pekerjaan yang akan dicor.

d. Kontraktor menyerahkan hasil test laboratorium atau

sertifikasi baja tulangan dari institusi yang kredibilitasnya

dapat dipercaya. Pengujian material beton dilakukan

setiap pengiriman 10 ton baja tulangan, dengan

pengambilan sampel ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

e. Pekerjaan Pemeliharaan

Pemeliharaan beton atau yang lebih dikenal beton curing

adalah perlakuan beton pasca pengecoran hingga umur

pengikatan beton selama hampir minimal 7 hari sampai

dengan 28 hari. Beton pada proses pengerasannya adalah

proses dehidrasi, maksudnya pengerasannya terjadi karena

semen mengalami dehidrasi dan mengikat material

penyusunnya menjadi padat. Pada kondisi ini yang harus

dikontrol adalah suhu pada permukaan beton yang langsung

berhubungan dengan cuaca dikondisikan untuk stabil, atau

memiliki suhu yang sama dengan bagian dalam beton.

Perlakuan yang biasa diberikan adalah :

a. Perlindungan pada material beton yang belum keras

terhadap kemungkinan adanya perubahan kadar air yang

mempengaruhi proses pengikatan semen.

b. Kontrol suhu permukaan beton terhadap perubahan suhu

yang tinggi, sehingga mempercepat hidrasi di permukaan 21

Page 22: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

tanpa membuat retak susut yang membahayakan struktur

antara lain dengan goni basah, compound dan penutup

plastik.

c. Bekisting dibiarkan selama beberapa hari untuk mencegah

retak pada sambungan dan pengeringan beton secara

tepat.

d. Air yang dipergunakan untuk perawatan harus bersih dan

bebas dari unsur kimia yang mempengaruhi kekuatan

tekan beton.

Pembongkaran Bekisting :

a. Waktu minimal yang dibutuhkan untuk membongkar bekisting sangat

tergantung pada jenis struktur, konstruksi perancah dan kuat tekan beton.

Bagian StrukturWaktu Pembongkaran

BekistingSisi Balok, sloof dan

kolom 48 jamBalok tanpa beban

konstruksi 7 hariBalok dengan beban

konstruksi 21 hariPlat lantai / atap / tangga 21 hari

b. Setelah bekisting dibuka, permukaan beton harus dijaga

dari kemungkinan benturan yang menyebabkan

kerusakan secara struktural. Tulangan yang belum

terbungkus dengan beton dibungkus dengan spesi semen

untuk mencegah korosi tulangan.

c. Bekisting dan perancah tidak akan dibongkar tanpa

adanya persetujuan dari Konsultan Pengawas, pada

konstruksi yang membutuhkan perlakukan khusus karena

perilaku struktur. 22

Page 23: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

d. Semua kegagalan konstruksi akibat kelalaian kontraktor

adalah tanggung jawab sepenuhnya kontraktor, dan akan

memperbaikinya hingga memuaskan Konsultan Pengawas

tanpa adanya kompensasi biaya.

e. Air yang digunakan untuk perawatan harus bersih dan

bebas dari unsur kimia yang mempengaruhi kekuatan

tekan beton.

Perbaikan pekerjaan yang kurang memuaskan :

a. Pembetulan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi

kriteria toleransi yang ditetapkan oleh Konsultan

Pengawas, atau yang tidak mempunyai hasil akhir

permukaan yang memuaskan :

Konstruksi beton keropos, akan segera dilakukan

perbaikan dengan membuang lapisan beton yang rapuh

kemudian diperbaiki dengan metode aduk kering (dry

packed mortar).

Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan gambar

rencana baik bentuk maupun posisinya, kalau masih

memungkinkan untuk direkayasa sesuai petunjuk

Konsultan Pengawas atau dibongkar tanpa kompensasi

biaya.

Permukaan beton ekspose akan lebih dicermati untuk

memperoleh hasil yang memuaskan, bersih, rata, dan

tidak ada retakan.

Lapisan pelindung beton lantai utility dan tempat yang

ditentukan pada gambar rencana atau atas petunjuk

Konsultan Pengawas dilindungi dengan lapis perkerasan

permukaan lantai beton (floor hardener)

b. Dalam hal adanya perselisihan mengenai kualitas

pekerjaan beton atau setiap keraguan mengenai

kelayakan data pengujian yang tersedia, maka Konsultan

Pengawas dapat meminta Kontraktor untuk melaksanakan

pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin

bahwa suatu penilaian yang cukup baik mengenai kualitas 23

Page 24: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

pekerjaan dapat dibuat. Pengujian tambahan tersebut atas

biaya sendiri oleh Kontraktor.

IV.Pekerjaan Atap

Pekerjaan atap adalah berupa Rangka Baja IWF, Gording Baja,

besi siku, plat flenders, trekstang besi, ikatan angin, reng usuk

galvalum, genteng dan wuwung termasuk yang berhubungan

dengan semua pekerjaan ini.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam

terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

Material

a. Kuda-kuda

Kuda-kuda pada bagian ini mempergunakan kuda-kuda

IWF 200.100.5,5 dan IWF 150.75.5,7

b. Gording

Gording menggunakan Gording Baja C 125.50.3

c. Besi Siku

Besi Siku menggunakan L. 50.50.6

d. Base Plat

Base Plat tebal 9 mm dilengkapi angker dia 16 mm

panjang 15 cm

e. Trekstang

Trekstang menggunakan trekstang besi dia. 12 mm

f. Ikatan Angin

Ikatan angin menggunakan besi dia. 12 mm

g. Reng Usuk

Reng Usuk menggunakan baja ringan 24

Page 25: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

h. Genteng & Wuwung

Bahan genteng dan wuwung menggunakan genteng dan

wuwung yang sama dengan bangunan depan yaitu

Genteng Karang Pilang kualitas baik.

i. Mur dan Baut

Mur dan Baut menggunakan besi dia. 16 mm panjang 15

cm

j. Listplank

Listplank menggunakan Listplank GRC 120x24 cm tebal

6 mm.

k. Pengecatan

Pengecatan menggunakan laburan baja dengan meni

besi

Prosedur Pelaksanaan

a. Kuda-Kuda Baja

Pembuatan rangka kuda-kuda Baja IWF 200.100.5,5 dan

IWF 150.75.5,7, gording, besi siku, base plat, trekstang,

ikatan angin mengacu pada gambar rencana akan

dikerjakan di lokasi tersendiri yang berdekatan dengan

lokasi pekerjaan. Kami akan memperlihatkan rangka

kuda-kuda pada Konsultan Pengawas untuk

mendapatkan persetujuan sebelum barang tersebut

dipasang di lantai 2. Pemasangan akan menggunakan

alat-alat bantu yang mendukung pekerjaan tersebut.

b. Pemasangan Reng Usuk Baja Ringan

Usuk akan dipasang dengan jarak 50 cm dari as ke as,

dan bilamana terjadi sambungan usuk satu dengan yang

lain maka akan dipasang overlapping. Pemakaian reng

dipakai dengan panjang minimum 2 m.

c. Pemasangan Genteng 25

Page 26: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Genteng dipasang dengan rapat, lurus dalam segala

arah kaitan, saling menutup dan tidak terdapat

kebocoran.

d. Pemasangan Wuwung

Wuwung dipasang dengan perekat 1 pc : 3 ps.

e. Pemasangan Listplank

Listplank dipasang dengan memakai listplank GRC

120x24 cm tebal 6 mm.

f. Finishing expouse

Rangka atap dicat menggunakan leburan baja campur

dengan meni besi dan Penutup atap dicat warna merah

sesuai dengan standard Pengadilan Negeri.

V.PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

1. Pekerjaan Dinding

a. Semen Portland

Semen Portland yang dipakai disini adalah dari jenis dan

kualitas seperti yang dipakai pada pekerjaan beton dan

secara umum harus mengikuti syarat-syarat yang

terdapat dalam peraturan Semen Portland Indonesia, dari

satu merk seperti Semen Gresik atau yang sekualitas.

b. Pasir

Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

1. Butir-butir pasir harus tajam dan keras

tidak dapat dihancurkan dengan tangan.

2. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %

dan pasir harus bebas dari segala macam bahan kimia,

sesuai NI-3 Pasal 14 ayat 2, bila pasir yang digunakan

tidak memenuhi syarat tersebut diatas, Konsultan

Pengawas dapat memerintahkan untuk mencucinya.

26

Page 27: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

3. Pasir laut untuk adukan tidak

diperkenankan dipakai.

4. Khusus plesteran dipakai pasir halus.

c. Batu Merah

1. Batu merah yang dipakai terbuat dari

tanah liat melalui proses pembakaran yang cukup

matang.

2. Ukuran nominalnya adalah 6 cm x 12 cm x

24 cm atau ukuran yang tidak jauh menyimpang.

3. Batu merah yang dipakai batu merah

dengan kualitas I dan telah mendapatkan persetujuan

Konsultan Pengawas. Warnanya merah tua, merata

tanpa cacat, sisinya rapi dan tegak lurus.

d. Air

Air yang digunakan untuk membuat adukan adalah sama

dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan beton, bersifat

tawar, bersih tidak mengandung minyak asam, alkali dan

bahan yang dapat merusak spesi, memenuhi NI-3 pasal

10.

e. Spesi

Jenis adukan yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah

sebagai berikut :

Untuk pasangan trasram 1 Pc : 3 Ps

Untuk pasangan batu bata 1 Pc : 5 Ps

Adukan akan dibuat secara hati-hati didalam bak kayu

yang besarnya memenuhi syarat. Semen dan pasir harus

dicampur dulu dalam keadaan kering kemudian diberi air

sesuai dengan persyaratan sampai didapat campuran

plastis.

27

Page 28: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Prosedur Pelaksanaan

a. Pasangan Batu Bata Merah

Pemasangan dinding tembok akan dilaksanakan sesuai

dengan gambar rencana.

Pasangan batu merah menggunakan spesi adukan 1 pc : 5

ps, sebelumnya batu merah direndam hingga jenuh. Didalam

satu hari pemasangan, pasangan bata tidak boleh lebih

tinggi dari satu meter dan pengakhirannya harus dibuat

bertangga menurun untuk menghindari retaknya dinding di

kemudian hari.

Pasangan batu bata terdiri dari dua macam, pada elevasi ±

30 cm berupa pasangan trasram pada dinding biasa dan ±

150 cm pada kamar mandi atau WC dengan spesi campuran

1 pc : 3 ps.

Pada pasangan setengah bata, satu sama lain harus terdapat

ikatan yang sempurna. Untuk dinding setengah batu pada

tiap-tiap pertemuan tegak lurus harus diperkuat dengan

kolom praktis dimensi 11/11 dengan pembesian 4 ø 10

dengan sekang ø 6 – 200. Demikian juga untuk setiap luas

dinding maksimum 12 m2 harus diberi penguat kolom / balok

praktis. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar

bersudut 90°.

Sebelum memulai pasangan, batu bata harus direndam

dahulu didalam air selama setengah jam dan pasangan

permukaan yang dipasangpun harus bersih juga. Tebal siar

batu bata tidak boleh kurang dari 1 cm. Sebagai persiapan

plesteran, air harus dikerok sedalam 1 cm agar plesteran

yang akan dipasang terikat baik.

Dinding batu merah tidak diperbolehkan dibuat perlemahan

dengan membuat lubang-lubang perancah. Untuk 28

Page 29: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

menghindari retakan antara kolom dengan batu merah

dibuat stek-stek besi tulangan ø 6 – 750, untuk mencegah

retak disambungannya. Pasangan batu merah dibasahi

dengan air terlebih dahulu sebelum diplester, supaya terjadi

pengikatan semen.

Apabila diperlukan pasangan pipa atau alat-alat lain yang

ditanam dalam dinding, maka harus dibuat pahatan-pahatan

secukupnya pada pasangan dinding sebelum diplester.

Pahatan tersebut setelah pipa/alat-alat terpasang sudah

ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan

bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding. Bila

permukaan pipa / peralatan lain yang ditanam tersebut licin

(misalnya pipa PVC) maka pipa tersebut harus diselubungi

terlebih dahulu dengan kawat ayam dengan maksud

plesteran dapat melekat dengan baik.

b. Pekerjaan Plesteran

Pekerjaan plesteran adalah pekerjaan pelapis dinding, untuk

mendukung penampilan bangunan yang menimbulkan kesan

rapi dan indah. Plesteran dibuat dari material campuran

antara semen dan pasir dengan proporsi campuran material

tertentu. Pekerjaan plesteran diakhiri dengan pelapisan

semen atau material lain yang dikerjakan secara halus,

merata dan menutupi permukaan plesteran dengan

spesifikasi tertentu atau yang biasa disebut acian.

Pekerjaan plesteran meliputi penyediaan tenaga manusia

yang sudah terlatih menggunakan peralatan plesteran

dibantu dengan benang-benang yang terukur pada arah

vertical dan horizontal.

Pekerjaan plesteran meliputi penyediaan tenaga kerja, alat

transportasi, peralatan dan fasilitas yang diperlukan untuk

29

Page 30: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

melaksanakannya. Sarana dan prasarana ini disiapkan

dengan harapan diperoleh output pekerjaan yang baik.

Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada seluruh

permukaan dinding bagian luar dan sesuai dengan gambar

rencana. Untuk detailnya dibagi menjadi tiga macam :

a. plesteran halus (aci).

b. plesteran tekstur kasar (adukan semen kering

disemprotkan).

c. plesteran acian dengan ekspose garis tali air

horizontal dan vertikal.

1. Material

Semen Portland yang dipergunakan adalah semen klas I yang

didistribusikan secara umum di pasaran dengan mengacu

pada NI - 8.

Pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang bersih dari

lumpur dan material lain yang merusak pekerjaan plesteran

sesuai dengan NI – pasal 14 ayat 2.

Air yang dipakai adalah yang tawar, bersih tidak

mengandung senyawa kimia yang merusak spesi sesuai

dengan NI – 3 pasal 10.

Adukan plesteran yang dipergunakan :

o Plesteran trasram dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, tebal min.

15 mm.

o Plesteran biasa dengan campuran 1 Pc : 5 Ps, tebal min.

15 mm.

o Plesteran beton dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, tebal min. 6

mm.

o Plesteran sudut dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan

untuk pengakhiran sudut dari bidang-bidang plesteran.

2. Prosedur Pelaksanaan :

30

Page 31: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Pekerjaan plesteran dengan aci, baru boleh dilaksanakan

apabila seluruh pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton

telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Kontraktor melaksanakan pekerjaan ini mengacu pada

gambar rencana arsitektur dan detailnya, mengenai dimensi

dan profil.

Plesteran yang dipergunakan sesuai dengan material yang

dilapisi, seperti plesteran trasram untuk pasangan trasram,

kemudian untuk plesteran biasa untuk pasangan biasa dan

seterusnya. Sedangkan untuk acian dipergunakan Pc murni

diaduk merata dengan air ditambah atau tidak dengan bahan

additive sesuai dengan petunjuk guidance pabrikan.

Material adukan yang sudah siap dilaksanakan hanya

diperbolehkan dikerjakan maksimal setelah 30 menit,

terutama untuk material kedap air. Semua bidang plesteran

yang akan dilakukan finishing dengan keramik diberikan alur

horizontal dan vertical atau dikretek (scratch) untuk

membuat ikatan yang kuat, dengan terlebih dahulu

permukaan plesteran disiram sampai basah merata dengan

air sebelum diaci.

Pekerjaan plesteran dinding baru boleh dikerjakan apabila

semua pekerjaan yang tertanam dalam dinding, seperti

instalasi pipa listrik dan plumbing seluruh gedung sudah

diletakkan secara tepat sesuai dengan gambar rencana.

Plesteran dibuat dengan acuan yang berkedudukan tetap,

dengan membuat terlebih dahulu kepala plesteran pada

jarak 1 m, dipasang tegak dengan menggunakan keeping-

keeping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan

bidang. Ketebalan plesteran harus menutup permukaan

seluruh pasangan atau beton secara sempurna dengan tebal

maksimum 2,5 mm. Untuk setiap permukaan yang bertemu

pada sudut bangunan dibuat benangan atau tali air sesuai

dengan gambar rencana. Permukaan yang datar, toleransi

lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk

setiap jarak 2 m. 31

Page 32: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Permukaan plesteran harus dilindungi terhadap

perubahan cuaca tiba-tiba yang membuat

penguapan tidak merata, yang sering

mengakibatkan retak konstruksi yang mengganggu

estetik gedung. Keretakan pada bangunan harus

dibongkar atau diperbaiki

VI. PEKERJAAN SANITARY

Pekerjaan Sanitary adalah semua pekerjaan yang

berhubungan langsung dengan pemakaian air dan

perangkatnya.

Pekerjaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap fungsi

gedung yang berhubungan dengan utilitas.

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan

tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu

lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai

hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam

pemakaiannya atau operasinya.

Material :

Material yang dipergunakan pada prinsipnya berdasarkan

pada material yang beredar bebas di pasaran dalam

persediaan yang cukup, sehingga apabila ada perbaikan

atau penggantian bagiannya, masih dimungkinkan

mendapatkan suku cadangnya.

Material yang dipergunakan sebisa mungkin menggunakan

material pabrikan, dengan rekomendasi pemasangan pada

fixture yang standar untuk kenyamanan pemakaiannya.

Untuk menjadikan kamar mandi menjadi lebih indah diberi

aksesoris. Material yang dipergunakan meliputi :

o Keramik, bisa digunakan sebagai aksesoris untuk

menciptakan kesan pada si pemakai dengan

menggunakan motif-motif tertentu sesuai dengan

selera pemakai (user)

32

Page 33: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

o Kaca, bisa digunakan sebagai aksesoris dengan motif

tertentu untuk membangun kesan pada si pemakai.

o Benda-benda lainnya, misal tempat handuk, tempat

sabun dan sebagainya.

Material yang dipergunakan adalah material yang memiliki

kualitas baik, dengan model dan mutu bahan yang tidak

ketinggalan jaman (up to date).

Prosedur Pelaksanaan :

Kontraktor mengajukan material yang dipergunakan kepada

Konsultan Pengawas mengenai spesifikasi teknis, model dan

brosur-brosur pendukung.

Kontraktor pada perangkat yang rumit, meniliti fixture

peralatan, mempelajari jaringan instalasi, pola kerja dan

pemasangannya.

Kontraktor melakukan test pakai pada semua fasilitas

terpasang sanitair, untuk mengetahui bekerjanya alat,

semua kegagalan kerja perangkat menjadi tanggung jawab

Kontraktor untuk diperbaiki sampai dengan benar.

a. Pekerjaan Washtafel

Wastafel yang dipergunakan adalah merk TOTO, Type LW

986, white bentuk bulat lengkap dengan aksesoris, seperti

tercantum dalam brosur yang diajukan atau yang sekualitas.

Wastafel lengkap dengan peralatannya akan dijaga

kualitasnya, sehingga produk akhir dapat diperoleh hasil

maksimal tanpa ada kerusakan dan cacat, yang

mempengaruhi penampilan alat.

Wastafel dipasang sesuai dengan fixture dari gambar

rencana disesuaikan dengan gambar teknis pada brosur,

atau petunjuk pemakaian dari pabrikan. Diharapkan alat

dapat bekerja, terpasang rapi, tidak terjadi kebocoran pada

instalasinya.

33

Page 34: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

b. Pekerjaan Closet

Closet duduk berikut segala perlengkapannya menggunakan

KIA. Produk akhir pemasangan closet terpasang harus dalam

kondisi baik, tidak cacat atau rusak, berfungsi dengan baik

tanpa ada kebocoran plumbing. Closet dipasang water pass,

stabil pada kedudukannya.

Pada pekerjaan closet duduk setiap closet duduk yang

terpasang akan dilengkapi dengan wash shower KIA.

c. Pekerjaan kran air

Kran air yang dipakai merk SANEI atau yang sekualitas,

ukuran disesuaikan dengan keperluan masing-masing fungsi

sesuai dengan gambar plumbing dan brosur sanitair. Kran

tembok memakai tipe standard yang berleher panjang dan

mempunyai ring dudukan yang harus dipasang menempel

pada dinding. Untuk dapur dan washbrook dipakai tipe

standard yang disambung dengan pipa leher angsa

(extention).

d. Floor Drain

Lobang-lobang dilengkapi dengan siphon dan penutup

berengsel untuk floor drain dan dopverchrom dengan drat

untuk clean out.

Floor drain dipasang setelah diseleksi dengan baik, tanpa

cacat, tanpa merusak profil penutup lantai disekitar floor

drain. Hubungan pipa metal dengan lantai atau beton

menggunakan perekat beton kedap air dan diwaterproof.

Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus

rapi, waterpass, dan tidak bernoda dan tidak bocor. 34

Page 35: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

VII. PEKERJAAN (UTILITAS) MEKANIKAL STANDARD

1. Pekerjaan Instalasi Air

Bersih

Pekerjaan pemipaan adalah semua pekerjaan yang

berhubungan dengan proses mengalirnya air, baik air bersih

yang terjadi di lingkungan bangunan fisik yang dikerjakan

dalam pekerjaan perencanaan.

Pekerjaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap

keindahan bangunan bila proses pendesainannya jadi

termasuk pekerjaan Arsitektur yang memerlukan

perencanaan yang matang sehingga bisa menghasilkan

mutu dan kualitas yang benar-benar bagus baik dari segi

keindahan atau arsitektur maupun dari segi fisik atau

pekerjaan sipil.

Pemasangan pipa-pipa seluruhnya ditanam didalam tembok

sedemikian rupa, sehingga bila ditutup (diplester) tidak

menonjol keluar, penanaman pipa dilaksanakan sebelum

tembok diplester.

Pipa-pipa yang ditanam didalam tembok harus dipasang

klem-klem dan pipa-pipa yang digunakan adalah pipa PVC

ex. MASPION atau yang sekualitas.

Pemipaan air bersih

Pemipaan air bersih digunakan sebagai tempat mengalirnya

air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Material :

Material pipa yang digunakan adalah pipa jenis PVC setara

MASPION dengan diameter yang berbeda-beda sesuai

dengan kebutuhan kapasitas dan fungsinya.

a. Pipa 35

Page 36: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Pipa ini digunakan lebih banyak untuk keperluan air besih.

Bahan yang dipergunakan adalah pipa PVC Class AW

dengan ukuran dia. 1”, ½”, ¾”.

b. Gate Valve

Gate Valve yang digunakan disesuaikan dengan

persyaratan.

c. Mesin Pompa

Mesin Pompa Type Jet Pump Kap.13ltr/mnt

d. Instalasi dan Material Bantu

Untuk instalasi dan material bantu disesuaikan dengan

persyaratan dan gambar perencanaan.

e. Testing dan Comissioning

Untuk Testing dan Comissioning disesuaikan dengan

persyaratan dan gambar perencanaan.

Prosedur Pelaksanaan :

Prosedur pelaksanaan yang digunakan adalah memenuhi

syarat-syarat dalam perencanaan plumbing.

Sistem Penyambungan

Sistem yang dipergunakan adalah sistem penyambungan

dengan menggunakan penyambung tambahan dalam hal ini

biasanya disebut keni atau semacamnya. Pipa yang akan

disambung terlebih dahulu dibei isolatif baru dipasangi

penyambung (fitting) baru disambungkan dengan pipa

lainnya. Begitu juga dengan sistem penyambungan untuk

kran air ataupun hal yang semacamnya.

Untuk pemasangan ataupun penyambungan pipa yang

berada atau nampak diluar dipasang serapi mungkin

sehingga menimbulkan kesan yang indah.

2. Pekerjaan Instalasi Air

Kotor

Pekerjaan pemipaan adalah semua pekerjaan yang

berhubungan dengan proses mengalirnya air, baik air Kotor

yang terjadi di lingkungan bangunan fisik yang dikerjakan

dalam pekerjaan perencanaan. 36

Page 37: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Pekerjaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap

keindahan bangunan bila proses pendesainannya jadi

termasuk pekerjaan Arsitektur yang memerlukan

perencanaan yang matang sehingga bisa menghasilkan

mutu dan kualitas yang benar-benar bagus baik dari segi

keindahan atau arsitektur maupun dari segi fisik atau

pekerjaan sipil.

Pemasangan pipa-pipa seluruhnya ditanam didalam tembok

sedemikian rupa, sehingga bila ditutup (diplester) tidak

menonjol keluar, penanaman pipa dilaksanakan sebelum

tembok diplester.

Pipa-pipa yang ditanam didalam tembok harus dipasang

klem-klem dan pipa-pipa yang digunakan adalah pipa PVC

ex. MASPION atau yang sekualitas.

a.Pemipaan air kotor

Pada dasarnya pemipaan pada pekerjaan ini adalah saluran

pembuangan dari semua buangan air kotor. Air kotor ini

dibuat lewat pipa sampai ke tempat pembuangan yang

sebenarnya.

Saluran air kotor dari closet ke septictank menggunakan

pipa PVC Class (AW) atau yang sekualitas dengan elevasi

diperhitungkan di lokasi proyek.

Material :

Material pipa yang digunakan adalah pipa jenis PVC setara

MASPION dengan diameter yang berbeda-beda sesuai

dengan kebutuhan kapasitas dan fungsinya.

a. Pipa

Pipa ini digunakan lebih banyak untuk keperluan air besih

dan air kotor. Bahan yang dipergunakan adalah pipa PVC

Class AW dengan ukuran dia. 4” dan 3”

b. Instalasi dan Material Bantu 37

Page 38: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Untuk instalasi dan material bantu disesuaikan dengan

persyaratan dan gambar perencanaan.

c. Testing dan Comissioning

Untuk Testing dan Comissioning disesuaikan dengan

persyaratan dan gambar perencanaan.

Prosedur Pelaksanaan :

Prosedur pelaksanaan yang digunakan adalah memenuhi

syarat-syarat dalam perencanaan plumbing.

a. Sistem Pengambilan

Dari saluran pipa besar atau utama, pipa dipasang

mengambil dari posisi bawah pipa utama, hal ini bertujuan

untuk menghindari matinya aliran air bila pengguna air dari

saluran utama terlalu banyak.

Pipa dipasang tepat dibagian bawah dari saluran utama dan

untuk memperkuat sambungan yang ada digunakan

serabut/isolatif sehingga air tidak bocor lewat sambungan.

Dengan pipa yang sesuai dengan gambar dimungkinkan

untuk bisa mencukupi semua kebutuhan air yang akan

digunakan.

Dari sistem pengambilan ini, pipa ditanam didalam tanah

untuk menghindari gangguan ataupun menjaga kesan

indah.

b. Sistem Penyambungan

Sistem yang dipergunakan adalah sistem penyambungan

dengan menggunakan penyambung tambahan dalam hal ini

biasanya disebut keni atau semacamnya. Pipa yang akan

disambung terlebih dahulu dibei isolatif baru dipasangi

penyambung (fitting) baru disambungkan dengan pipa

lainnya. Begitu juga dengan sistem penyambungan untuk

kran air ataupun hal yang semacamnya.

38

Page 39: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

Untuk pemasangan ataupun penyambungan pipa yang

berada atau nampak diluar dipasang serapi mungkin

sehingga menimbulkan kesan yang indah.

B. P E N U T U P

Perusahaan Kami akan berusaha semaksimal mungkin memberikan

segenap pemikiran dalam menyusun Dokumen Metode Pelaksanaan

untuk mempersiapkan Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor

(Tahap I) Kejaksaan Negeri Bangkalan Tahun Anggaran 2012.

Dalam memberikan jasa pemborongan yang disiapkan untuk

pelaksanaan ini, kami telah menyiapkan :

1. Tim yang terbentuk dalam Struktur Organisasi pelaksanaan.

2. Sarana/peralatan yang memadai untuk mendukung kelancaran

pekerjaan.

3. Penerapan teknologi dan metode kerja yang baik dan terarah.

4. Dukungan perusahaan terhadap kebutuhan operasional tim

pelaksana.

5. Menciptakan sistem kerjasama yang baik antar instansi dan

lembaga terkait.

6. mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan undang-

undang yang berlaku.

Demikian Dokumen Metode Pelaksanaan ini dibuat semoga dapat

memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sehingga

dipercaya sebagai pelaksana kegiatan, dan kami berjanji bahwa

segala bentuk kekurangan dan penyempurnaan yang terdapat

dalam isi dan materi dokumen ini akan kami laksanakan guna

tercapainya sasaran sesuai dengan yang diharapkan.

39

Page 40: Metode Pelaksanaan Kejari Bangkalan

40