metode pelaksanaan jln

6
METODE PELAKSANAAN A. DIVISI UMUM Mobilisasi dan Demobilitasi Pekerjaan mobilisasi paralatan dilaksanakan setelah pembersihan atau pembuatan jalan masuk ke lokasi kerja selesai dilaksanakan untuk menghindari dari kecelakaan-kecelakaan yang tidak kita inginkan, Sedangkan mobilisasi tenaga kerja dapat dilaksanakan untuk membantu pekerja lokal dalam hal pembersihan dan pembuatan jalan masuk tersebut. Penggunaan alat-alat berat yang dibutuhkan segera didatangkan ke lokasi untuk kelancaran proses pekerjaan dilapangan agar jangka waktu pelaksanaan tercapai tepat waktu. Adapun alat-alat berat yang dibutuhkan terdiri dari : 1. Dump Truck 2. Wheel Loader 3. Motor Grader 4. Vibrator Roller 5. Concreate Mixer 6. Water Tanker Pada lokasi pekerjaan dibuatkan Direksi Keet, Base Camp, Wc dan Gudang penyimpanan barang. Tempat tersebut dibuat pada daerah sentral dari seluruh lokasi pekerjaan agar pengontrolan dan aktifitas pekerja lebih mudah dengan pertimbangan faktor efisiensi. B. DIVISI PEKERJAAN TANAH a. Lingkup Pekerjaan Meliputi semua pekerjaan, peralatan, bahan-bahan yang ber hubungan dengan galian dan timbunan untuk konstruksi seperti tercantum dalam spesifikasi dan gambar-gambar.

Upload: rin-aldi

Post on 14-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

metode pelaksanaan jalan

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan Jln

METODE PELAKSANAAN

A. DIVISI UMUM

Mobilisasi dan Demobilitasi

Pekerjaan mobilisasi paralatan dilaksanakan setelah pembersihan atau pembuatan jalan

masuk ke lokasi kerja selesai dilaksanakan untuk menghindari dari kecelakaan-

kecelakaan yang tidak kita inginkan, Sedangkan mobilisasi tenaga kerja dapat

dilaksanakan untuk membantu pekerja lokal dalam hal pembersihan dan pembuatan jalan

masuk tersebut. Penggunaan alat-alat berat yang dibutuhkan segera didatangkan ke

lokasi untuk kelancaran proses pekerjaan dilapangan agar jangka waktu pelaksanaan

tercapai tepat waktu.

Adapun alat-alat berat yang dibutuhkan terdiri dari :

1. Dump Truck

2. Wheel Loader

3. Motor Grader

4. Vibrator Roller

5. Concreate Mixer

6. Water Tanker

Pada lokasi pekerjaan dibuatkan Direksi Keet, Base Camp, Wc dan Gudang

penyimpanan barang. Tempat tersebut dibuat pada daerah sentral dari seluruh lokasi

pekerjaan agar pengontrolan dan aktifitas pekerja lebih mudah dengan pertimbangan

faktor efisiensi.

B. DIVISI PEKERJAAN TANAH

a. Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan, peralatan, bahan-bahan yang ber hubungan dengan

galian dan timbunan untuk konstruksi seperti tercantum dalam spesifikasi dan

gambar-gambar.

b. Penggalian tanah

Pada waktu pelaksanaan penggalian tanah untuk pondasi, pemborong harus

merencanakan pengurugan sementara dengan memperhatikan kemungkinan adanya

lalu lintas kendaraan disekitar tepi galian agar tidak terjadi kelongsoran yang dapat

merugikan/merusak bangunan disekitarnya dan menghambat pelaksanaan. Untuk

kedalamannya harus menurut gambar Bestek dan mendapat persetujuan Konsultan

Tehnik.

Dasar galian tanah sesuai dengan gambar. Dan jika ternyata dasar galian lebih dalam

dari yang ditentukan dalam gambar, maka bagian yang terlalu dalam tersebut harus

Page 2: Metode Pelaksanaan Jln

diurug dengan pasir pasang yang dipadatkan lapis demi lapis dengan ketentuan biaya

tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

Lebar galian sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah.

c. Timbunan tanah

Timbunan tanah dilakukan dengan baik dengan menggunakan tanah pilihan sesuai

dengan spesifikasi tehnik. Timbunan dilakukan dengan pemadatan lapis demi lapis

untuk mencapai kepadatan yang maksimal. Timbunan dari tanah bekas galian bisa

dilakukan jika tanah yang digali tersebut memenuhi spesifikasi sebagai bahan tanah

timbun dan seandainya tanah tersebut adalah tanah yang kualitasnya kurang bagus,

maka tanah tersebut akan angkat dari lokasi kerja untuk dibuang ketempat lain.

d. Penyiapan Badan Jalan

Sebelum badan jalan disiapkan terlebih dahulu dilakukan pembersihan badan jalan

dari semua sampah, kotoran dan juga kayu-kayu yang dapat mengurangi kwalitas

pekerjaan. Badan jalan disiapkan sedemikian rupa sehingga pada saat

penimbunannya bisa dikerjakan dengan baik sehingga mutu yang ingin dicapai dapat

terwujud.

C. DIVISI PERKERASAN BERBUTIR

Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Sesudah badan jalan disiapkan dengan penyiraman secukupnya dapat dilakukan

pekerjaan pondasi Agregat kelas B. Bahan Agregat ini didatangkan dengan dari luar.

Untuk mutu dari agregat tersebut kami terlebih dahulu kami meminta

persetujuan/referensi dari pengawas direksi agar bahan yang kami datangkan tersebut

sesuai dengan permintaan seperti tercantum dalam kontrak.

Lapisan agregat ini dilaksanakan dengan pemadatan yang sempurna untuk menjaga agar

badan jalan tersebut kokoh dan tidak mudah longsor. Pemadatan dilakukan dengan

penyiraman-penyiraman supaya kepadatan yang diharapkan dapat terlaksana

sebagaimana mestinya.

D. DIVISI STRUKTUR

a. Beton K - 250

Air

Air bersih dan bebas dari segala macam campuran/larutan minyak, asam, basa,

garam dan

bahan-bahan organik.

Dipergunakan air sumur/artesis (PDAM), yang membuktikan bahwa air tersebut

bermutu baik dan memenuhi syarat. Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan

menjadi tanggungan sekolah/komite.

Page 3: Metode Pelaksanaan Jln

Semen (Portland Cement) selanutnya disingkat : PC)

Dipergunakan P.C dengan satu merk dan yang bermutu baik/tinggi. PC dalam

kantong-kantong yang rusak dalam kantong sama sekali tidak akan dipergunakan.

Selanjutnya standart P.C yang dapat dipergunakan adalah semen Andalas atau yang

setaraf.

Pasir dan Kerikil

Pasir kerikil bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organis maupun

lumpur, tanah, kerang, garam dan sebagainya. Kekerasan dan gradasinya harus

memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang disebutkan dalam SK-SNI T – 15 – 1991

– 03.

b. Baja Tulangan U 24 Polos

Besi Beton dan Kawat Pengikat

Besi beton yang dipergunakan adalah berkwalitas baik.

Besi beton yang dipergunakan tidak mempunyai cacat seperti serpih, retak, golongan,

lipatan atau bagian-bagian yang tidak sempurna. Kalau dibengkok tidak boleh retak

atau pecah, dan tidak berkarat. Kawat pengikat harus berkwalitas lunak. Selanjutnya

harus memenuhi syarat-syarat dalam SK–SNI T–15–1991–03. Besi beton yang

dipergunakan adalah yang berbentuk penampang bulat dan berupa batang polos atau

butiran. Besi beton bersih dari kotoran, lemak dan karat yang lepas.

Pekerjaan Kayu Acuan (Bekesting)

Kayu Acuan/Bekesting kayu yang bermutu baik sehingga dapat dipasang setepat-

tepatnya, sesuai dengan sifat pekerjaannya dan tidak kelihatan bergetar atau

melentur selama melaksanakan pekerjaan serta mudah dibongkar tanpa merusak

konstruksi.

Kayu yang dipergunakan untu stieger terdiri dari kayu yang bermutu baik sehingga

dapat memberi jaminan kekuatan.

Pekerjaan Besi Beton

Tulang betul-betul bebas dari acuan/bekesting dan werkvloer dengan menempati

potongan-potongan kecil yang terbuat dari beton rapat air diantara tulangan

acuan/werkvloer.

Antara tulangan-tulangan yang lebih dari satu lapis akan dipisah satu sama lain

dengan potongan-potongan baja sebagai ganjal.

Susunan Adukan Beton

Untuk beton biasa dipergunakan susunan campuran Pc : Ps : Kr = 1 : 2 : 3.

Banyak air yang dipergunakan untuk tiap susunan campuran beton tersebut

disesuaikan dengan kebutuhannya seperti diuraikan dalam SK SNI T – 15 – 1991 –

03, sehingga didapatkan konstruksi beton yang cocok dengan fungsinya.

Page 4: Metode Pelaksanaan Jln

Pekerjaan Pengecoran dan Pembongkaran Acuan

Sebelum adukan beton dicor kedalam acuan, acuan dibersihkan dari kotoran-kotoran

seperti serbuk gergaji, tanah dan lain-lain dan dibasahi secukupnya.

Sebelum dilakukan pengecoran lanjutan, pada perhentian/penundaan pengecoran,

maka diatas permukaan yang akan dilakukan pengecoran tersebut diberi plastic atau

Building paper untuk mencegah pengaliran air.

Baik didalam beton maupun didalam acuan dihindari terjadinya kantong-kantong

gelembung, adukan beton setelah dituangkan di dalam acuan digetarkan sehingga

beton padat dan tidak keropos.

Beton selama seminggu sesudah dituangkan senantiasa dibasahi.

Memenuhi syarat-syarat yang diuraikan dalam SK SNI T – 15 – 1991 – 03.

c. Pasangan Batu

Pekerjaan pasangan Pondasi Batu Gunung dikerjakan pada pekerjaan saluran sesuai

dengan gambar bestek.

Bahan batu kali yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

- Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, tidak porous dan berwarna

kehitam-hitaman.

- Batu harus bersih dari tanah/lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.

- Bahan asal adalah batu besar kemudian dibelah menjadi batu belah (berukuran

lebih kecil) dengan sudut-sudut tajam dan bersegi banyak (setelah dibelah ukuran

batu menjadi o < 20 cm).

Bahan/material yang digunakan, yaitu pasir/agregat halus, semen dan air. Air yang

digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Tidak berwarna

- Tidak berbau

- Bisa digunakan untuk konsumsi (diminum)

- Mempunyai kadar keasaman dan basa netral (Ph + 7)

- Dapat diperoleh dengan mudah disekitar lokasi Proyek.

Pemasangan Pondasi Batu Gunung harus memenuhi ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

- Adukan/spesi yang digunakan minimal 1 Pc : 4 Ps

- Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukurannya sesuai dengan gambar-gambar

yang dimaksud.

- Sebelum pemasangan batu, dasar galian pondasi diberi lapisan pasir pasang

dan batu kosong yang ketebalannya masing-masing sesuai dengan gambar.

- Pemasangan dilakukan lapis demi lapis. Antara batu dengan batu harus diberi

spesi (antara batu dengan batu tidak boleh bersentuhan langsung tanpa spesi),

dan rongga-rongga diisi dengan batu yang sesuai dengan besarnya serta diberi

spesi secukupnya.

- Permukaan bagian atas pasangan Batu Gunung harus rata (Water pass), diberi

spesi dan dikasarkan (digaris-garis silang). Pada tempat-tempat yang akan

dipasang kolom praktis harus diberi stick besi beton.

Page 5: Metode Pelaksanaan Jln

- Pelaksanaan Pemasangan Pondasi Batu Gunung tersebut harus dilakukan sesuai

dengan ukuran-ukuran dalam gambar serta petunjuk-petunjuk dari

direksi/pengawas lapangan

Aceh Besar, 14 Juni 2005Penawar,

CV. VERONICA INDO RAYA

( N U R A I N I )Direktris