metode eksperimen dalam psikologi

16
A. Konsep Dasar Psikologi Eksperimen 1. Definisi Psikologi Eksperimen Pendekatan penelitian eksperimen adalah sebuah desain penelitian kuantitatif untuk menemukan efek dari sebab yang diduga. Eksperimen dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian eksperimen perilaku individu diamati dengan cara manipulasi. Penelitian ini bersifat prediktif, yaitu meramalkan akibat dari suatu manipulasi terhadap variabel terikatnya. Menurut Zymney (dalam Susanti dan Fitriyani, 2015) bahwa penelitian eksperimen merupakan suatu observasi yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih faktor dimanipulasi serta divariasikan dan faktor lain dibuat konstan dengan tujuan kausalitas atau menggambarkan hubungan sebab akibat. Menurut Solso dan Mclin (2002) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dengan memberikan suatu perlakuan langsung dengan manipulasi satu variabel untuk mempelajari sebab akibat (Susanti dan Fitriyani, 2015) 2. Karakteristik Penelitian Eksperimen Karakteristik penelitian eksperimen antara lain: a. Adanya manipulasi terhadap variabel independen Variabel yang diberikan manipulasi pada penelitian eksperimen adalah variabel independen. Hal ini bertujuan untuk mengukur efek manipulasi terhadap perubahan perilaku. Manipulasi dimaksudkan peneliti memberikan perlakuan atau mengkondisikan keadaan yang berbeda kepada subjek penelitian.

Upload: uin-sultan-syarif-kasim-riau

Post on 11-Apr-2017

1.390 views

Category:

Science


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Eksperimen dalam Psikologi

A. Konsep Dasar Psikologi Eksperimen

1. Definisi Psikologi Eksperimen

Pendekatan penelitian eksperimen adalah sebuah desain penelitian kuantitatif untuk

menemukan efek dari sebab yang diduga. Eksperimen dikembangkan untuk mempelajari

fenomena dalam kerangka hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian eksperimen perilaku

individu diamati dengan cara manipulasi. Penelitian ini bersifat prediktif, yaitu meramalkan

akibat dari suatu manipulasi terhadap variabel terikatnya. Menurut Zymney (dalam Susanti

dan Fitriyani, 2015) bahwa penelitian eksperimen merupakan suatu observasi yang dibuat

agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih faktor

dimanipulasi serta divariasikan dan faktor lain dibuat konstan dengan tujuan kausalitas atau

menggambarkan hubungan sebab akibat. Menurut Solso dan Mclin (2002) penelitian

eksperimen adalah suatu penelitian dengan memberikan suatu perlakuan langsung dengan

manipulasi satu variabel untuk mempelajari sebab akibat (Susanti dan Fitriyani, 2015)

2. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Karakteristik penelitian eksperimen antara lain:

a. Adanya manipulasi terhadap variabel independen

Variabel yang diberikan manipulasi pada penelitian eksperimen adalah variabel

independen. Hal ini bertujuan untuk mengukur efek manipulasi terhadap perubahan

perilaku. Manipulasi dimaksudkan peneliti memberikan perlakuan atau

mengkondisikan keadaan yang berbeda kepada subjek penelitian.

b. Memonitor akibat atau efek perlakuan

Peneliti perlu memonitor akibat yang ditimbulkan terhadap manipulasi yang

diberikan. Monitor ini dilakukan pada variabel dependen. Perubahan yang terjadi pada

variabel dependen adalah perubahan yang benar-benar disebabkan karena manipulasi

yang diberikan dengan cara melakukan observasi.

c. Fenomena yang dibuat agar terjadi

Fenomena dibuat agar terjadi maksudnya adalah peneliti menciptakan sesuatu agar

terjadi. fenomena ini merupakan variabel terikat yang diobservasi dan diukur dalam

penelitian.

d. Adanya kontrol

Kontrol diperlukan dalam penelitian eksperimen agar suatu akibat (variabel dependen)

hanya ditimbulkan oleh penyebabnya (variabel independen) dan bukan disebebkan

Page 2: Metode Eksperimen dalam Psikologi

oleh faktor lain. salah satu cara yang dilakukan untuk mengontrol adalah dengan

melakukan random assignment terhaddap subjek penelitian.

e. Satu faktor divariasikan dan faktor lain tetap konstan

Faktor yang divariasikan adalah variabel bebas dengan memberikan jenis atau

kuantitas yang berbeda pada kelompok subjek yang berbeda.

f. Randomisasi

Randomisasi adalah memasukkan subjek penelitian secara acak ke dalam masing-

masing kelompok penelitian (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol).

(dalam Susanti dan Fitriyani, 2015)

3. Sejarah Penelitian Eksperimen

Rintisan psikologi eksperimen telah berlangsung sejak awal abad ke 19. Cikal bakal

psikologi eksperimen telah dimulai sejak Johanes Mueller (1801-1858) yang meneliti sensasi.

Perintis psikologi eksperimen yang lain adalah Hermawann von Helmholtz (1821-1984) yang

melanjutkan eksperimen sensasi dengan menghubungkan warna-warna utama. Asisten

Helmholtz yang bernama Wilhelm M. Wundt (1832-1920) tertarik mempelajari psikologi.

Setelah cukup lama berguru kepada Helmholtz, Wundt melakukan studi mengenai sensasi,

persepsi, perasaan, dan kesadaran. Eksperimennya yang lain adalah pengindraan.

Berdasarkan eksperimennya, Wundt berkesimpulan bahwa dia tidak mendengar suara bel

hingga bandulan jam itu telah mulai turun. Pada 1879, Wundt mendirikan laboratorium

psikologi eksperimen di Leipzig, Jerman. Laboratorium ini dipandang sebagai laboratorium

psikologi formal pertama kali. Pada saat itu psikologi ditetapkan sebagai cabang ilmu

tersendiri, dan terus berkembang pesat hingga saat ini. Saat ini eksperimen telah menjadi

metode yang berkembang pesat dan dikembangkan pada berbagai bidang psikologi (dalam

Marliani, 2013, hal. 49:51)

4. Tahapan Pelaksanaan Penelitian eksperimen

Tahapan dalam penelitian eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Mengenal dan menyatakan masalah

Sebelum melakukan penelitian eksperimen, perlu untuk mengetahui tujuan dalam

bereksperimen sehingga dapat mengenal masalah. Tujuannya yaitu: konfirmasi,

penemuan, dan stabilitas.

b. Memilih faktor-faktor, taraf-tarafnya, dan rentangnya.

Faktor terbeda atas faktor desain potensial dan faktor gangguan. Faktor desain

potensial adalah faktor yang mana peneliti menginginkan mengubah-ubahnya dalam

Page 3: Metode Eksperimen dalam Psikologi

eksperimen. Faktor jenis ini terbagi atas tiga kelompok, faktor desain (faktor-faktor

yang dipilih untuk dikaji di dalam eksperimen), faktor konstan (variabel yang dapat

mempengaruhi respon tetapi keberadaannya bukan menjadi perhatian utama), faktor

yang memberikan variasi (dikaitkan dengan unit eksperimen dan material yang

homogen). Faktor gangguan sering dikelompokkan sebagai faktor terkontrol, tidak

terkontrol dan noise.

c. Menentukan variabel respon

Rataan dan deviasi standar dari karakteristik yang diukur akan merupakan variabel

respon.

d. Memilih desain eksperimen

Pemilihan desain meliputi penentuan ukuran sampel (banyaknya ulangan), pemilihan

urutan pengejaan yang sesuai dalam eksperimen, dan menentukan apakah perlu

tidaknya pemblokan atau pembatasan pengacakan.

e. Menyelenggarakan eksperimen

Penyelenggaraan eksperimen meliputi persiapan, pelaksanaan, pengontrolan, dan

pencatatan atau pengukuran terhadap respon hasil eksperimen.

f. Analisis Data statistik

Terdapat beberapa paket software yang menyediakan analisis data, misalnya Excel,

Minitab, SAS, SPSS, Design Expert, dan Matlab.

g. Menyimpulkan dan merekomendasi.

Peneliti harus menggambarkan kesimpulan praktis tentang hasil dan

merekomendasikan suatu tindakan berikutnya. Follow up runs dan pengujian

konfirmasi akan juga dikerjakan untuk memvalidasi kesimpulan dan eksperimen.

(dalam Suwanda, 2011)

Selain itu, di dalam buku yang berbeda disebutkan ada tujuh tahapan dalam penelitian

eksperimental, yaitu:

a. Memilih ide atau topik penelitian

Topik penelitian biasanya muncul karena ada yang dipertanyakan mengenai sesuatu

atau ada gejala tertentu yang ingin diamati. Ada banyak hal yang dapat menjadi

sumber topik penelitian, diantaranya peristiwa kehidupan sehari-hari, masalah praktis,

seperti produktivitas tenaga kerja, hasil penelitian sebelumnya, dan teori.

b. Merumuskan masalah dan hipotesis penelitian

Page 4: Metode Eksperimen dalam Psikologi

Masalah penelitian merupakan kalimat pertanyaan yang menyatakan hubungan antara

dua atau lebih variabel. Dalam membuat masalah penelitian, ada tiga syarat yang

harus dipenuhi, yaitu: harus menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel,

dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak ambigu, dan harus

memungkinkannya dilakukan pengukuran secara empiris. Agar dapat menjawab

maslah, maka kita harus menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan

mengenai dugaan hubungan antara dua atau lebih variabel (Kerllinger & Lee, 2000).

c. Menentukan variabel penelitian

Variabel merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara

organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001). Variabel bebas adalah

variabel yang dimanipulasi dalam penelitian karena diduga memiliki pengaruh

terhadap variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah respons subjek penelitian

yang diukur sebagai pengaruh dari variabel bebas.

d. Menentukan tipe dan desain penelitian

Ada dua desain umum dalam penelitian eksperimental, yaitu between-subject design

(desain antar-kelompok) dan within-subject design (desain dalam kelompok).

e. Perencanaan dan pelaksanaan penelitian

Perencanaan penelitian meliputi menentukan subjek penelitian, menjelaskan secara

detail bagaimana peralatan yang ada digunakan dalam penelitian, menentukan

prosedur penelitian, menentukan teknik analisis data, dan sebelum penelitian

dilaksanakan sebaiknya melakukan penelitian dalam skala kecil (uji coba). Pada

pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

f. Menganalisis hasil penelitian

Perhitungan statistik dilakukan sesuai dengan teknik analisis data yang telah

ditetapkan sebelumnya. Perhitungan dapat dilakukan secara manual, dengan bantuan

kalkulator, ataupun dengan program komputer yang sudah ada (SPSS, Excel, SAS,

dan sebagainya).

g. Membuat kesimpulan

Dari intrepretasi terhadap hasil perhitungan statistik, kita dapat menerima atau

menolak Ho. Bila Ho diterima berarti Ha didukung oleh data.

(dalam Seniati dkk, 2011)

5. Etika dalam Penelitian Eksperimen

Page 5: Metode Eksperimen dalam Psikologi

Etika adalah suatu ilmu yang memperlajari mengenai perbuatan manusia yang

memperhatikan nilai baik dan buruk sesuai pedoman. Semua penelitian yang melibatkan

manusia sebagai subjek penelitiannya harus berdasarkan lima prinsip dasar etika penelitian

yaitu:

a. Menghormati harkat dan martabat manusia

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek untuk mendapatkan informasi yang

terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan

pilihan dan bebas dari paksaan. Salah satu caranya adalah peneliti mempersipkan

formulir persetujuan subjek.

b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian

Dalam penelitian, peneliti harus menjaga informasi mengenai identitas baik nama dan

alamat yang telah diisi dalam kuesioner demi menjaga kerahasiaan subjek.

c. Keadilan dan inklusivitas

Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan

memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas,

psikologis, serta perasaan religiusitas subjek.

d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian

Pelaksanaan penelitian harus sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil

yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek penelitian dan dapat

digeneralisasikan di tingkat populasi. Apabila intervensi berpotensi mengakibatkan

cedera, maka subjek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya

cedera.

e. Menghilangkan bahaya terhadap subjek seperti bahaya fisik, bahaya psikologis, dan

bahaya sosial

Subjek penelitian harus terlindungi keselamatan dan keamanan, terhindar dari

gangguan psikologis seperti rasa cemas dan malu.

(dalam Susanti dan Fitriyani, 2015)

B. Validitas Penelitian

Pengertian menyangkut dua hal, yaitu validitas alat ukur dan validitas penelitian.

Validitas alat ukur berkaitan dengan seberapa besar suatu alat ukur mampu mengukur apa

yang ingin diukur, sedangkan validitas penelitian berkaitan dengan hubungan sebab akibat

yang dihasilkan. Validitas penelitian berkaitan dengan kontrol terhadap variabel sekunder

(dalam Seniati dkk, 2011). Untuk mengetahui apakah penelitian eksperimen yang dilakukan

Page 6: Metode Eksperimen dalam Psikologi

menghasilkan hasil yang valid, maka diperlukan validitas eksperimen. Ada dua macam

validitas, yaitu:

1. Validitas internal

Validitas ini berhubungan dengan pertanyaan: sejauh mana perubahan yang diamati

(Y) dalam suatu eksperimen benar-benar hanya terjadi karena X yaitu perlakuan yang

diberikan (variabel perlakuan) dan bukan karena pengaruh faktor lain (variabel luar).

Validitas ini tidak mudah dicapai. Terdapat beberapa faktor pengganggu validitas ini. Cook

dan Campbell, 1979 (dalam Latipun, 2015) mengemukakan sejumlah pengganggu yang

perlu diperhatikan:

a. Historis, yaitu kejadian-kejadian di lingkungan penelitian di luar perlakuan yang

muncul selama penelitian berlangsung, yaitu antara tes pertama dan berikutnya.

Contohnya perubahan dalam bidang sosial, politik, iklim sosial ekonomi, dan cuaca.

b. Maturasi, yaitu perubahan yang terjadi pada subjek sehingga terjadi perubahan.

Maturasi mencakup berbagai dan segala perubahan sistemtis dalam suatu waktu yang

meliputi perubahan fisik maupun kejiwaan. Termasuk di dalamnya lebih dewasa,

menjadi apatis, lebih berpengalaman, lebih kuat, makin terampil, dan makin lapar.

c. Pengujian, dapat terjadi jika peneliti menggunakan tes IQ. Namun, akan kesulitan

apakah hasil pengukuran pada tes kedua benar-benar karena perlakuan atau telah

terjadi pembelajaran melalui tes pertamanya.

d. Instrumentasi, merupakan pengukuran yang digunakan dalam eksperimen.

Instrumentasi yang tidak memenuhi syarat dapat menghasilkan skor yang tidak akurat.

Sumber invaliditasnya dapat berupa derajat kesukaran yang berbeda atau petugas

pengukuran yang tidak sama tingkat keterampilannya.

e. Regresi Statistik, kecenderungan hasil pengukuran variabel terikat untuk bergeser ke

arah pusat. Hal ini terjadi kalau subjek penelitian dipilih atas dasar nilai ekstrim.

f. Bias dalam seleksi, merupakan sejumlah perbedaan sistematis yang terjadi pada

perbandingan antar kelompok sebelum pemberian perlakuan. Prinsipnya bias dalam

seleksi sampel ini terjadi karena peneliti sejak awal menggunakan subjek yang

memang mempunyai nilai variabel perlakuan yang berbeda.

Page 7: Metode Eksperimen dalam Psikologi

g. Subjek keluar, merupakan kehilangan subjek dari satu atau beberapa kelompok yang

dipelajari yang terjadi selama penelitian berlangsung. Peneliti perlu memperhitungkan

sejak awal tentang kemingkinan adanya subjek yang keluar, karena subjek yang

keluar apalagi dalam jumlah yang besar akan dapat mempengaruhi hasil eksperimen.

h. Difusi atau imitasi perlakuan, hal ini sering terjadi pada kelompok kontrol. Interaksi

yang terjadi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, memungkinkan

kelompok kontrol mempelajari perlakuan yang diberikan kepada kelompok

eksperimen serta menirukannya.

i. Demoralisasi, dapat terjadi ketika individu atau kelompok yang tidak memperoleh

perlakuancberusaha mempelajari perlakuan yang diperoleh kelompok lain dan

menuntut mendapatkan perlakuan yang sama “baiknya” dengan kelompok yang

mendapatkan perlakuan.

j. Interaksi kematangan dengan seleksi, jenis interaksi ini terjadi pada desain quasi

eksperimen.

(dalam Latipun, 2015)

2. Validitas Eksternal

Validitas eksternal merupakan validitas yang menyangkut pertanyaan: sejauh mana

hasil suatu penlitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Dengan demikian validitas

eksternal merujuk pada kerepresentatifan atau kemungkinan generalisasi. Bracht dan Glass

mengemukakan terdapat dua golongan validitas eksternal, yaitu validitas populasi dan

validitas ekologi (Ary, dkk., 1982 dalam Latipun, 2015).

a. Validitas populasi, merupakan validitas yang berhubungan dengan generalisasi kepada

populasi. Dapat tidaknya generalisasi tersebut diterapkan bergantung pada kesamaan

efek suatu perlakuan pada subjek yang berbeda.

b. Validitas ekologi, merupakan validitas yang berhubungan dengan generalisasi pada

populasi dengan kondisi yang lain. dengan demikian validitas ekologi ini menanyakan

persoalan apakah suatu eksperimen tersebut akan memberi efek yang sama jika

dilakukan pada populasi yang memiliki kondisi budaya dan karakteristik personalnya

berbeda.

(dalam Latipun, 2015)

3. Variabel Penelitian

Page 8: Metode Eksperimen dalam Psikologi

Variabel merupakan konsep yang mempunyai variabilitas. Dalam desain eksperimen

terdapat sejumlah variabel yang digunakan. Variabel penelitian dibedakan dalam tiga macam,

yaitu variabel eksperimental, variabel terikat, dan variabel non-eksperimental.

a. Variabel eksperimental, disebut pula variabel bebas, variabel pengaruh, variabel

perlakuan, dan variabel kuasa. Variabel eksperimen merupakan variabel yang

dimanipulasi untuk dipelajari efeknya pada variabel-variabel lain. contoh variabel

eksperimental adalah psikoterapi, pemberian situasi, dan pemberian stimuli.

b. Variabel terikat, disebut juga variabel terpengaruh, variabel tak bebas, variabel efek,

variabel tergantung. Variabel terikat merupakan variabel yang berubah jika

berhbungan dengan variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang dipelajari

perubahannya setelah diberikan pemaparan.

c. Variabel non-eksperimental, disebut juga vaiabel luar, variabel pengacau, variabel

ekstra. Variabel non-eksperimental merupakan variabel yang diketahui atau secara

teoritis mempunyai pengaruh terhadap variabel tarikat, tetapi tidak diinginkan

pengaruhnya.

Teknik Kontrol Variabel Eksperimen

Pengendalian variabel merupakan usaha-usaha yang harus dilakukan oleh peneliti

untuk menghilangkan pengaruh variabel-variabel yang tidak dikehendaki yang mungkin turut

mempengaruhi variabel terikat (dalam Marliani, 2013). Untuk hasil yang lebih baik, maka

suatu eksperimental seharusnya melakukan pengendalian terhadap variabel-variabel yang

tidak dikehendaki pengaruhnya. Cara pengendalian variabel non-eksperimental di antaranya:

a. Mengeleminasi variabel ekstra, maksudnya adalah menghomogenkan variabel yang

dianggap turut mempengaruhi variabel terikat.

b. Randomisasi, maksudnya adalah membagi kelompok penelitian secara random.

c. Menjodohkan subjek, maksudnya dalah upaya penyamaan atau penyeimbangan

kondisi subjek kelompok perlakuan dengan subjek kelompok kontrol untuk beberapa

variabel, yaitu variabel yang akan dikendalikan pengaruhnya.

d. Kontrol statistik, merupakan kontrol yang dilakukan dengan mengisolasi dan

mengkuantifikasi varians. Pengendalian dengan analisis statistik ini dilakukan bila

terdapat kesulitan teknik variabel non-eksperimental yang tidak dapat dikendalikan

dengan desain penelitian di atas.

( Marliani, 2013)

Contoh Penelitian Eksperimen dengan Konsep Islam

Page 9: Metode Eksperimen dalam Psikologi

Contoh ringkasan desain penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Maimunah dan

Retnowati (2011):

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Program Pelatihan Relaksasi dengan

Dzikir untuk mengurangi kecemasan ibu hamil. Subjek adalah 2 kelompok ibu hamil dengan

kehamilan pertama. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Kecemasan

Menghadapi Kehamilan Pertama yang diberikan dua kali kepada subjek yaitu sesaat sebelum

dan setelah intervensi. Kelompok pertama mendapatkan Pelatihan Relaksasi dengan Dzikir

untuk mengurangi kecemasan saat kehamilan, sedangkan kelompok kedua dijadikan sebagai

kelompok kontrol (waiting list). Selisih (gain score) pretest dan posttest kedua kelompok

subjek kemudian dibandingkan menggunakan analisis Mann-Whitney untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan gain score kecemasan yang signifikan. Hasilnya adalah kelompok

subjek yang mengikuti Pelatihan Relaksasi dengan Dzikir mengalami penurunan kecemasan

yang signifikan pada p=0,008 (p<0,01) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian

ini menunjukkan bahwa Pelatihan Relaksasi dengan Dzikir dapat digunakan sebagai salah

satu cara untuk menurunkan kecemasan kehamilan ibu hamil pertama.

Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian

the untreated control group design with dependent pretest and posttest samples.

Page 10: Metode Eksperimen dalam Psikologi

Daftar Pustaka

Latipun. 2015. Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.

Maimunah, Annisa dan Retnowati. 2001. Pengaruh Pelatihan Relaksasi Dengan Dzikir Untuk

Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil Pertama. Psikoislamika Jurnal Psikologi Islam. Vol

8. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Pengembangan dan Keislaman.

Marliani, Rosleny. 2013. Psikologi Eksperimen. Bandung: Pustaka Setia.

Seniati, Liche, Yulianto dan Setiadi. 2011. Psikologi Eksperimen. Jakarta: Indeks.

Susanti, Rita dan Fitriyani. 2015. Psikologi Eksperimen. Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press.

Suwanda. 2011. Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta.