metoda pelaksanaan jln. badak

Upload: azreal

Post on 25-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    1/13

    METODE PELAKSANAAN

    Nama Perusahaan : PT. ARDITA PRATAMA KONSTRUKSINDOPekerjaan : Peningkatan Jalan Rigid Pavement Jalan BadakTahun anggaran : 2015

    LINGKUP PEKERJAAN :

    DIVISI 1. UMUMMobilisasiManajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

    DIVISI 3. PEKERJAAN TANAHGalian BiasaGalian Perkerasan BerbutirTimbunan Biasa dari Sumber GalianTimbunan Pilihan dari sumber galianPenyiapan Badan Jalan

    DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

    Lapis Pondasi Agregat Kelas BPerkerasan Beton SemenLapis Pondasi Bawah Beton Kurus

    DIVISI 7. STRUKTURBeton mutu sedang fc20 MPaBeton mutu rendah fc15 MPaBeton mutu rendah fc10 MPaBaja Tulangan 24 PolosFondasi Cerucuk Penyediaan dan Pemancangan Cerucuk

    Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasiteknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar kuantitas dan

    harga.

    DIVISI 1. UMUM

    MOBILISASI1. Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek meliputi :

    1.1. Pembuatan Job Mix Design

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    2/13

    Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakanpengambilan sampel bahan dari quary di Sungai yang berada dilokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut,diantanya: batu, pasir dan aspal selanjutnya dibawa ke laboratorium

    job Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuankerja dalam pelaksanaan proyek.

    1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya

    Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp,pembuatan kantorLapangan dan fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkandengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapanpelaksaan pekerjaan.

    1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus

    Lalu LintasUntuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintastransportasi dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintasyang memadai disetiap kegiatan lapangan.Bila diperlukan dapatditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur aruslalu lintas pada saat pelaksanaan.

    1.4. Rekayasa Lapangan

    Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangandilaksanakan untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural daripekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi pekrjaan, sehingga

    dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadaprancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara surveydikordinasikan dengan direksi teknis.

    15. Material dan Penyimpanan

    Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemuispesifikasi dan standard yang berlaku, baik ukuran,type maupunketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material yangakan digunakan untuk pekerjaan diambil dari Quary Sungai yangterdekat, diolah dan dipoolkan di stone crusher/AMP pihak Direksi

    Teknis sewaktu-waktu dapat mengadakan pemeriksaan terhadaplokasi stone crusher dan AMP dimaksud guna mengetahui kondisi yangada.

    16. Jadwal KonstruksiJadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada DireksiTeknis untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saatdilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).

    1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan

    Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :

    a. Alat-alat yang digunakan adalah:

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    3/13

    Batching PlantMotor Grader > 100 HPWheel Loader 1,0-1.6 M3Tandem Roller 6-8 Ton

    Vibratory Roller 5-8 TonExcavatorConcrete Paver ScreedConcrete VibratorDump Truck 6 TonWater TankerTruck Mixer (Agitator)

    1.8. Papan Nama Proyek1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi

    mengenai proyek.2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksipekerjaan

    3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku,split, cat minyak, semen, dan lain-lain.

    4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasipekerjaan.

    5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

    2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan anatara lain:

    Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya

    melalui beberapa tahapan :a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi

    yang sudah ditetapkanb. Pelaporan terhadap Departemen terkaitc. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari

    departemen terkait

    MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS

    DEVISI 3. PEKERJAAN TANAHa. Galian Biasa

    Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidakDiklasifikasikan sebagai galian batu, galian structur, galian sumber bahan(borrow excavation), Galian perkerasan beraspal, galian perkerasanberbutir, dan galian perkerasan beton

    Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut :1.

    Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalamangalian. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    4/13

    theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang telah ditentukanoleh konsultan dan pihak proyek.Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujuioleh pihakKonsultan dan direksi Pekerjaan.

    2. Penggalian secara Manual

    Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalamhal ini penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali secara manualdikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck,kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

    3. Penggalian dengan Menggunakan Alat BeratPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalamhal ini penentuan kedalaman galian. Tanah yang digali oleh Excavatorlangsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.

    4. Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :

    Asumsi :

    - Menggunakan tenaga manusia

    - kapasitas kerja berkelompok

    - kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan Urutan kerja/Metode kerja :

    - Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan(kiri/Kanan jalan)

    - Penggalian menggunakan tenaga manusia

    - Selanjutnya material hasil galian di masukkan kedalam DumpTruck

    - Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalansejauh 1 (satu)Km.

    Asumsi :

    - menggunakan alat berat(cara mekanik)

    - Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan

    - Urutan keraj/Metode Kerja :

    - Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan

    jalan)- Penggalian menggunakan alat berat(Excavator)

    - Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam

    - Dump Truck

    - Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    5/13

    b. Galian Perkerasan berbutir

    Penggalian tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan

    dilakukan dengan menggunakan Excavator Selanjutnya Excavator

    menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck dan membuang

    material hasil galian keluar lokasi jalan.

    c. Timbunan Biasa

    Pengurukan harus dilaksanakan di atas permukaan yang telah disiapkan dan disebar

    merata dengan ketebalan dimana apabila setelah dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal

    lapis yang direncanakan kemudian dilakukan pemadatan. Permukaan dan ketinggian akhir

    setelah pemadatan harus sesuai dengan tebal yang direncanakan.

    d. Timbunan Pilihan

    Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri

    dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level

    timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu

    yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau

    distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan

    harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari

    perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.

    Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :

    1. Pengangkutan Material

    Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan

    dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.

    Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat

    penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dankekurangan material ditempat lain.

    2. Penghampara Material

    Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader

    dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :

    a.

    Kondisi cuaca yang memungkinkan

    b.

    Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai

    dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan

    kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    6/13

    semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan

    petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi

    yang ditetapkan.

    3. Pemadatan MaterialPemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai daribagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jikadimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat

    water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi denganpemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkanmulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikianrupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksiharus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usahapemadatan dari lalu lintas tersebut.

    Dasar perhitungan analisis adalah :- Asumsi :

    - Pekerjaan dilakukan secara mekanis- lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan

    - Urutan Kerja/Metode kerja :i. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan

    menggunakan whell Loaderii. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump

    Truck dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapanganpekerjaan 6 km

    iii. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan MotorGrader

    iv. Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelumpelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan

    Vibro Roller.

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    7/13

    v. Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepihamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

    3. DEVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

    Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan danpemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal

    dan suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau

    lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup ,

    jika perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi

    lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan

    dari spesifikasi ini.

    * LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B

    Untuk pelaksanan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakan

    sesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan sudah disetujui oleh

    Direksi Lapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B adalah untuk Lapis Pondasi

    Bawah. Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai

    60% berat Agregat kasar dengan agnularitas 95/90*

    Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas B dengan prosedur sebagai berikut :

    a. Pengangkutan Material

    Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump

    truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader.

    Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan pada saat

    penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan

    material ditempat yang lain.

    b. Penghampara Material

    Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader

    dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a. Kondisi cuaca yang memungkinkan

    b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai

    dengan kondisi lapangan.Lebar penghamparan disesuaikan dengan

    kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi.

    c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi

    yang telah ditetapkan

    c. Pemadatan Material

    Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, Dimulai

    dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    8/13

    pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8

    panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal

    pemadatan.pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuia dengan

    hasil trial compaction.

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan

    - Asumsi :

    - pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)

    - lokasi pekerjaan sepanjang jalan

    - Material agregat kelas B dicampur di base Camp kontraktor

    - Prosedur pelaksanan :

    - Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp dengan

    menggunakan alat Wheel loader

    - Pengangkutan material agregat kelas B dengan menggunakan alat

    Motor Grader

    - Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum

    dipadatkan dengan Tandem Roller

    - Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi

    hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat batu

    Lapis Pondasi Bawah Beton KurusGuna kelancaran pekerjaan penggelaran Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus, seluruhlebar jalan ditutup (arus lalu-lintas dialihkan). Kemudian dilakukanpenentuan/penyesuaian elevasi rencana ketinggian Lapis Pondasi Bawah BetonKurus berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan. Setelah itu, badan jalan

    dibasahi/disiram dengan air terlebih dahulu agar tidak terjadi penyerapan air semen dari LapisPondasi Bawah Beton Kurus yang akan digelar. Lalu pemasangan bekesting melintang

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    9/13

    dengan ukuran selebar jalur lalu-lintas (7,00 m) dilakukan serta memperhatikan panjang lahan

    pengecoran yang disesuaikan dengan kemampuan kerja per hari berdasarkan kapasitas truck

    mixer (8 truck @ 5 m3per hari).

    Ketebalan CTSB (Cement treated sub base) yang digelar tidak sama/merata (fungsinya hanyasebagai lapisan leveling) sebab kondisi jalan lama sudah rusak dan juga bentuk geometrinya

    tidak sesuai lagi seperti penampang ideal jalan yang seharusnya selain itu bentuk akhir atau

    bagian atas CTSB harus rata karena diperuntukkan sebagai landasan untuk meletakkan pelat

    beton.

    Setelah pengecoran CTSB selesai dikerjakan maka dilakukanlah proses curing dengan

    enebarkan karung goni yang dibasahi selama seminggu (tiga kali sehari disiram air) guna

    mencegah terjadinya retakan-retakan sebagai akibat proses pengerasan/pengeringan beton.

    Perkerasan Beton Semen

    -Pembuatan mal (bekisting)Bahannya dari kayu dengan model kotak empat persegi panjang berdasarkan ukuran pelat.Hanya saja ukuran ketebalan mal melintang dibuat miring mengikuti kemiringan melintang

    normal jalan sebesar 2 % Sedangkan ukuran mal memanjang mengikuti ketinggian pada

    kedua ujung mal melintang

    Penentuan ukuran dowel dan tie bar serta pembuatan alur (lidah sambungan):

    Bagian tengah mal sambungan melintang dilobangi sebagai tempat memasang dowel/ruji

    diperoleh dowel: 12 32 (besi polos) dengan panjang 45 cm dan jarak antar dowel 30 cm,

    khusus untuk pelat dengan lebar 0,50 m digunakan 2 25 dengan panjang 45 cm dan jarak

    antar dowel 30 cm.

    Pada ke dua sisi mal sambungan memanjang (2) dibuat lobang sebagai tempat memasang tie

    bar). Dan pada kedua sisi mal memanjang dibuatkan lidah agar nantinya tejadi ikatan yang

    kuat antar slab pada sambungan memanjang, selanjutnya diperoleh tie bar: 6 12 (besi

    polos) dengan jarak 84 cm. Sedangkan untuk sambungan memanjang (1) diperoleh tie bar: 5

    12 (besi polos) dengan jarak 120 cm

    Persiapan di Lapangan

    Pemasangan mal kotak ini dilakukan di atas CTSB hanya pada satu sisi jalan saja sehingga

    bagian atau sisi lainnya dapat dilewati oleh kendaraan ringan dengan model papan catur (nanti

    setelah pengecoran selesai baru berpindah ke sisi lainnya) sekaligus dapat dilewati oleh truck

    mixer sewaktu melakukan pengecoran.

    Setelah pemasangan kotak mal sebanyak 10 buah selesai dilakukan maka:

    1. Pemasangan/penggelaran plastik dengan maksud sebagai breaker di atas lapisan CTSBagar tidak terjadi perlekatan antara CTSB dan pelat beton (pergerakan pelat beton tidak

    boleh mempengaruhi CTSB, demikian pula sebaliknya). Plastik itu juga dilekatkan pada

    mal kotak slab dan secara rapat melekat pada CTSB

    2. Pemasangan dowel (ruji) pada mal melintang dan tie bar (batang pengikat) pada mal

    memanjang dengan jalan memasukkan kedalam lobang yang sudah tersedia pada dinding

    mal melintang slab dan dikontrol dengan teliti agar posisinya tetap tegak lurus terhadap

    bidang mal melintang sebelum pengecoran dilakukan. Demikian pula kedua sisi mal

    memanjang dipasangi tie bar dan dikontrol dengan teliti posisinya agar tetap tegak lurusterhadap bidang mal memanjang.

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    10/13

    3. Setelah mal, dowel dan tie bar, serta plastik berada dalam posisi yang benar maka

    pengecoran segera akan dilakukan.

    Proses Pelaksanaan Pengecoran Slab Beton (dengan metode papan catur):

    1.

    Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telahdisiapkan lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan

    dengan menggunakan vibrating screed yang sistem operasinya bergerak di atas mal

    memanjang (sepanjang mal memanjang) yang ditarik dengan tenaga manusia bolak

    balik sebanyak 4 lintasan. Proses perataan dan pemadatan terjadi karena alat vibrating

    screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga terjadi pemadatan sedangkan

    pada bagian ujung (dekat) mal, pemadatan dibantu dengan menggunakan vibrator

    beton.

    2. Kotak yang pertama dicor kemudian pengecoran dilanjutkan pada kotak yang ketiga

    (satu kotak di antaranya kosong).

    3. Setelah slab beton selesai dipadatkan oleh vibrating screed maka pelat beton tersebut

    ditutupi dengan atap plastik untuk menghindari sinar matahari secara langsung yangdapat membuat beton mengering tidak secara alamiah juga untuk mencegah terjadinya

    retak rambut.

    4. Pembuatan alur (grooving) dilakukan secara manual setelah beton dalam keadaan

    setengah mengeras 3 - 4 jam sesudah pengecoran

    5. Pada hari kedua setelah pengecoran selesai, dilakukan proses curing dengan

    menggelar karung goni di atas plat beton dan disiram dengan air 3 kali sehari selama

    seminggu

    6. Pada hari ketiga setelah pengecoran maka mal (bekesting) samping dibuka dilanjutkan

    dengan pemasangan mal memanjang (samping) tanpa memasang mal melintang

    karena pelat beton yang sudah dicor berfungsi sebagai mal melintang.

    7.

    Setelah mal memanjang selesai dipasang dilanjutkan dengan menggelar/ memasangplastik di atas CTSB yang juga dilekatkan pada mal memanjang.

    8. Kemudian sebagai pemisah antara dua pelat beton (yang sudah dicor dengan hendak

    dicor) dilekatkan gabus (styro foam) dengan tebal 0,5 cm untuk membentuk deletasi

    (celah) untuk muai dan susut plat beton.

    9. Demikianlah sistem pengecoran tersebut dilakukan pada satu sisi jalan dengan lebar

    .35 m dan diselesaikan sesuai dengan panjang rencana jalan itu.

    10.Setelah pengecoran pada sisi kiri selesai sesuai dengan panjang jalan rencana,

    pemasangan mal (bekesting) pada sisi kanan jalan tersebut dilakukan lagi. Hanya saja

    mal memanjang pada salah satu sisi sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada pelat

    beton yang telah dicor. Pengecoran dilanjutkan dengan memakai sistem yang sama

    hanya pada sisi memanjang plat beton yang sudah dicor diletakkan di atasnya besi sikuL 40.40.4 sebagai landasan/rel vibrating screed ketika ditarik dan bergerak dari ujung

    satu ke ujung lain dengan maksud agar tidak terjadi kerusakan pada permukaan pelat

    beton yang sudah dicor.

    11.Kemudian pada saat pengecoran akan dilakukan, disisipkan/dilekatkan gabus (styro-

    foam) di antara kedua pelat beton (antara pelat beton lama dan yang baru yang akan

    dicor) pada sisi/sambungan memanjang agar tidak terjadi lekatan dan membuat

    dilatasi 2 % AS JALAN (celah) untuk muai susut pelat beton. Demikianlah proses

    pengecoran tersebut dilakukan.

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    11/13

    5. DIVISI 7. STRUKTUR

    BETON K-250Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan

    seluruh struktur beton berlulang dengan mutu betonK-250, sesuai denganspesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui alehDireksi pekerjaan.

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan

    Asumsi : Menggunakan alat berat {secara mekanik) Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi

    pekerjaan Prasedur Pelaksanaan :

    Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diadukmenjadi betondengan menggunakan Concrete Mixer

    Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

    BETON K-175 dan BETON K-125Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), bahanyang digunakan adalah semen, pasir dan kerikil yang diterimaseluruhnya di lokasi pekerjaan dan diaduk dengan Concrete Mixer danbeton di car kedalam bekisting yang telah disediakan, peralatan yangdigunakan adalah molen/concrete mixer, gerobak dorong, alat tukangbatu serta alat bantu.

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan* Asumsi :

    * Menggunakan alat berat ( secara mekanik )* Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di

    lokasi pekerjaan* Prosedur Pelaksanaan

    * Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diadukmenjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer

    * Beton dicor ke dalam perancah yang telah disiapkan* Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

    BAJA TULANGAN U 24

    Pelaksanaan ini untuk pemotongan besi sesuai dengan ukuran gambardilaksanakan di Base Camp Kontraktor, sesudah itu diangkut ke lokasipekerjaan (site)

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan* Asumsi :

    * Pekerjaan dilakukan secara manual

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    12/13

    * Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya di lokasipekerjaan

    * Prosedur Pelaksanaan :* Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan

    yang diperlukan.* Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar

    pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat.Fondasi Cerucuk

    Pekerjaan meliputi penyediaan cerucuk dan pemancangan. Cerucuk disediakan

    oleh suplyer dengan ukuran dan panjang cerucuk sesuai dengan spesifikasi

    yang dibutuhkan. Sedangkan pemancangan dilakukan secara manual atau

    dengan tenaga manusia, memakai alat berupa hammer kayu. Fungsi dari

    cerucuk ini adalah untuk meningkatkan kestabilan tanah dasar dimana akan

    dibangun struktur.

    6. PEKERJAAN LAINLAIN

    - Administrasi / Dokumentasi

    Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akandikerjakan :

    * Laporan berkala secara menyeluruh* Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh DireksiPekerjaan / Pemilik.* Dokumen Foto, meliputi :

    - Pekerjaan sebelum dilaksanakan- Pekerjaan sedang dilaksanakan- Pekerjaan setelah dilaksanakan

    Disusun rapi dan diketahu Direksi Pekerjaan. Foto-foto bangunan diambildari empat arah.* Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan

    lapangan

    Demobilisasi

    Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan

    pekerjaan segera dilakukan Demobilisasi kembali kepada Pemberi

    Dukungan Alat.

  • 7/25/2019 Metoda Pelaksanaan Jln. Badak

    13/13

    Pembersihan Akhir

    Setelah semua Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan

    melakukan pembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut petunjuk direksi.

    Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari

    pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan

    pengawas/Direksi, PPTK dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam

    jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu 180 hari segala sesuatu

    yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab

    pelaksana dan harus dilakukan perawan.

    Pekanbaru, 04 Mei 2015PT. ARDITA PRATAMA KONSTRUKSINO

    HENDRI ARDIDirektur Utama