analisis vegetasi tumbuhan pakan badak di ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. skripsi full tanpa...

43
ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ZONA KHUSUS KONSERVASI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS (Skripsi) Oleh Riyan Maulana FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAKDI ZONA KHUSUS KONSERVASI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

(Skripsi)

Oleh

Riyan Maulana

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2018

Page 2: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

ABSTRAK

ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ZONA KHUSUSKONSERVASI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Oleh

Riyan Maulana

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terbagi menjadi 4 zona, yaitu zona inti,

rimba, konservasi dan pemanfaatan. Pembagian zona tersebut diharapkan mampu

membantu taman nasional terhadap upaya pengelolaan kawasan yang lebih

optimal dan lestari. Zona khusus konservasi terdapat lokasi penangkaran semi-

insitu badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Pada tahun 2015, dilakukan

perluasan zona guna mendukung kegiatan penangkaran sehingga perlu dilakukan

analisi vegetasi tumbuhan pakan badak di zona tersebut. Tujuan penelitian ini,

yaitu mengidentifikasi jenis, menghitung kerapatan dan dominansi tumbuhan

pakan badak di zona khusus konservasi TNWK. Penelitian menggunakan metode

jalur berpetak. Jalur dan petak awal ditentukan secara acak kemudian jalur dan

petak selanjutnya diambil secara sistematis. Petak pengamatan pohon dibuat

berukuran 20 m x 20 m dengan jarak antar petak pada jalur 500 m dengan jumlah

98 petak. Hasil penelitian ini bahwa jenis tumbuhan pakan badak, yaitu 44 jenis

dan jenis pakan sangat penting dan tersebar merata yaitu sempu air (Dillenia

Page 3: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

Riyan Maulanaexcelsa). Adapun kerapatan dan dominansi pakan badak; 1) fase pohon yaitu

97,79 individu /ha dan 47,07 m2/ha; 2) fase tiang yaitu413,26 individu/ha dan

45,23 m2/ha; 3) fase pancang yaitu 1640,8 individu /ha; dan 4) fase semai yaitu

15025,47 individu/ha.

Kata Kunci : dominansi, jenis pakan, kerapatan pakan badak dan pakan badak.

Page 4: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

Riyan Maulana

ABSTRACT

ANALYSIS OF RHINO’S FEED VEGETATION ONCONSERVATION ZONE OF WAY KAMBAS NATIONAL PARK

By

Riyan Maulana

Way Kambas National Park divided into 4 zones namely core, wildwood,

conservation, and utilization zone. The zone division is building upon national

park toward optimal and sustainable management of the area efforts.

Conservation zone is captivity semi-insitu of Dicerorhinus sumatrensis. In 2015,

zone expansion was made to support the breeding activities, so analysis of rhino’s

feed vegetation in the zone was conducted. The purpose of this study was to

identifies species, density and dominance of rhino’s feed in the conservation

zones. This research was conducted by line transect method. The first line and

plot was determined randomly then the next lines and plots was sistematis

method. The observation plots had measurement with size of 20 m x 20 m with

spacing between plot in line 500 m with total 98 plots. The results of study that

species of rhino feed plants are 44 species and the feed is very important and

spread evenly is Dillenia excelsa. Density and dominance based on growth level

of rhino’s feed; 1) tree growth level was 97.79 species/ha and 47.07 m2/ha; 2) pole

Page 5: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

Riyan Maulanagrowth level was 413.26 species/ha and 45.23 m2/ha; 3) sapling growth level was

1640.8 species/ha; and 4) seedling growth level was 15025.47 species/ha.

Keywords: dominance, the density of fodder and feed the rhino, type of feed.

Page 6: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ZONA KHUSUSKONSERVASI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Oleh

Riyan Maulana

Skripsi

sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 7: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

Scanned by CamScanner

Page 8: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

Scanned by CamScanner

Page 9: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

RIWAYAT HIDUP

Segala puji hanya milik Allah SWT, penulis dilahirkan di

Way Jepara Lampung Timur pada tanggal 28 Agustus

1993, merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Maryono dan Ibu Alfiah. Jenjang studi

dimulai pada tahun 1999 dari SD Negeri Bratasena

selesai pada tahun 2005, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Gedung

Meneng dan selesai pada tahun 2008. Melanjutkan pendidikan di SMK Al-

Mutaqin dan selesai pada tahun 2011. Tahun 2011 penulis terdaftar sebagi

mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui

jalur tes tertulis.

Tahun 2015 penulis melakukan Praktek Umum selama ± 1 bulan di KPH

Purworejo BKPH Karanganyar, Jawa Tengah. Penulis juga pernah melakukan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama ± 40 hari di Desa Pulau gadung Kecamatan

Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2015. Selama menjadi

mahasiswa penulis mengikuti kegiatan kemahasiswaan tingkat Jurusan Kehutanan

yaitu Himasylva dan menjadi anggota bidang Rumah Tangga Himasylva periode

2013/2014.

Page 10: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

Kupersembahkan karya kecil ini, untuk Bapak Maryono dan Ibu Alfiah

Page 11: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

SANWACANA

Asslamualaikum War. Wab.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas izin-Nya penulis dapat menyelesai-kan

penelitian dan penulisan karya ilmiah yang berjudul ”Analisis Vegetasi

Tumbuhan Pakan Badak Di Zona Khusus Konservasi Taman Nasional Way

Kambas ” Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Kehutanan pada Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna langkah penulis

berikutnya yang lebih baik. Namun terlepas dari keterbatasan tersebut, penulis

mengharapkan skripsi ini akan bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis

menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

Page 12: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

iii

3. Bapak Ir. Indriyanto, M.P. sebagai pembimbing pertama dan Bapak Drs. Afif

Bintoro, M.P. sebagai pembimbing kedua yang telah memberikan pengarahan,

bimbingan dan petunjuk kepada penulis mulai dari awal penyusunan proposal

penelitian sampai skripsi ini terselesaikan.

4. Bapak Duryat, S.Hut., M.Si. selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang

telah diberikan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Supri, Mas Gading dan Mas Sigit selaku petugas lapangan Taman

Nasional Way Kambas yang telah membantu penulis mengumpulkan data di

lapangan.

6. Bapak Maryono dan Ibu Alfiah yang selalu mendoakan dan memberikan

motivasi kepada penulis.

7. Adik Fatma Afriani yang selalu memberikan keceriaan serta Cahyaning

Windarni yang selalu mendampingi dan memberikan semangat untuk penulis,

8. Angkatan 2011 yang selalu menemani setiap langkah di perkuliahan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan mereka semua yang telah

diberikan kepada penulis. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun

untuk kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Wassalamualaikum War. Wab.

Bandar Lampung, Desember 2018

Riyan Maulana

Page 13: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang............................................................................... 11.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 21.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 31.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 31.5 Kerangka Penelitian....................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Hutan............................................................................................ 62.2 Taman Nasional Way Kambas .................................................... 92.3 Suaka Rhino Sumatera................................................................. 102.4 Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).............................. 112.5 Habitat Badak Sumatera .............................................................. 122.6 Jenis Tumbuhan Pakan Badak ..................................................... 13

III. METODE PRAKTIK UMUM3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 143.2 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 153.3 Batasan Penelitian........................................................................ 153.4 Jenis Data..................................................................................... 16

3.4.1. Data Primer ......................................................................... 163.4.2 Data Sekunder...................................................................... 16

3.5 Metode Pengumpulan Data.......................................................... 163.6 Analisis Data................................................................................ 193.7 Identifikasi Jenis Tumbuhan Pakan Badak.................................. 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Komposisi dan Struktur ............................................................... 224.2 Tanaman Pakan Badak ................................................................ 34

Page 14: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

v

HalamanV. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan...................................................................................... 425.2 Saran ............................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 44

LAMPIRAN............................................................................................... 47Tabel 4-7 ..................................................................................................... 47-57

Page 15: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Jenis tumbuhan dan kerapatan tiap fase pertumbuhan di Zona Khusus

Konservasi Taman Nasional Way Kambas.......................................... 24

2. Indeks nilai penting tiap fase pertumbuhan di Zona Khusus KonservasiTaman Nasional Way Kambas............................................................. 29

3. Jenis tumbuhan pakan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)di Zona Khusus Konservasi Taman Nasional Way Kambas ............... 39

4. Nilai kerapatan, frekuensi, dominasi dan Indeks Nilai Penting (INP)pada fase pohon di Zona Khusus Konservasi Taman NasionalWay Kambas ........................................................................................ 47

5. Nilai kerapatan, frekuensi, dominasi dan Indeks Nilai Penting (INP)pada fase tiang di Zona Khusus Konservasi Taman NasionalWay Kambas ........................................................................................ 50

6. Nilai kerapatan, frekuensi, dominasi dan Indeks Nilai Penting (INP)pada fase pancang di Zona Khusus Konservasi Taman NasionalWay Kambas ........................................................................................ 53

7. Nilai kerapatan, frekuensi, dominasi dan Indeks Nilai Penting (INP)pada fase semai di Zona Khusus Konservasi Taman NasionalWay Kambas ........................................................................................ 55

Page 16: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Lokasi Penelitian di Zona Khusus Konservasi Taman

Nasional Way Kambas......................................................................... 14

2. Bentuk dan letak petak ukur penelitian tiap fase pertumbuhanberdasarkan metode garis berpetak (Indriyanto, 2006)........................ 18

3. Lokasi petak ukur penelitian pada Zona Khusus KonservasiTaman Nasional Way Kambas............................................................. 19

4. Penampakan daun sempu air (Dillenia excelsa) dikutiphttps://www.flickr.com/photos/col_and_tasha/10056052535 ............. 27

5. Grafik kerapatan vegetasi tiap fase pertumbuhan diZona Khusus Konservasi Taman Nasional Way Kambas ................... 28

6. Diagram kerapatan pakan badak pada fase pertumbuhan di Zona KhususKonservasi TNWK............................................................................... 39

7. Persentase kerapatan tumbuhan pakan badak dan bukan pakan badaktiap fase pertumbuhan di Zona Khusus konservasi TNWK................. 40

Page 17: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu Taman Nasional yang

dimiliki oleh Provinsi Lampung dengan luas kawasan sebanyak 125.621,31 ha.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan

Konservasi Alam SK.121/IV-SET/2011 tahun 2011, Taman Nasional Way

Kambas terbagi dalam 4 zona, seperti: zona inti (45,1%), zona rimba (41,8%),

zona khusus konservasi (7,4%), zona pemanfaatan intensif (5,7%), dan zona

khusus tempat pemakaman umum (0,0004%). Pembagian zonasi ini berfungsi

untuk menyusun rencana pengelolaan yang lebih optimal dan lestari bagi

konservasi flora dan fauna yang terdapat di TNWK (Balai Taman Nasional Way

Kambas, 2012)

Penataan zonasi merupakan penataan ruang pada setiap kawasan taman nasional

dimana penerapan dan penegakan hukum dilaksanakan secara tegas dan pasti.

Adapun konsekuensi dari sistem zonasi tersebut, maka setiap perlakuan atau

kegiatan terhadap kawasan taman nasional, baik untuk kepentingan pengelolaan

dan pemanfataan, harus mencerminkan pada aturan yang berlaku pada setiap zona

dimana kegiatan tersebut dilakukan. Hal tersebut menjadikan keberadaan zonasi

dalam sistem pengelolaan taman nasional menjadi sangat penting, tidak saja

Page 18: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

2sebagai acuan dalam menentukan gerak langkah pengelolaan dan pengembangan

konservasi di taman nasional, sekaligus sebagai sistem perlindungan yang akan

mengendalikan aktivitas di dalam dan di sekitarnya.

Luas wilayah zona khusus konservasi yang terdapat dalam taman nasional way

kambas adalah 9.254,589 ha. Di dalam zona ini, terdapat lokasi penangkaran

semi-insitu badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Suaka Rhino Sumatera

(SRS), luas areal kandang untuk penangkaran badak lebih kurang 100 ha dan

rencana diperluas menjadi 150 ha. Pada tahun 2015, telah ditetapkan zona khusus

konservasi untuk mendukung kegiatan di sekitar Suaka Rino Sumatra dengan luas

area 5.000 ha dari luas zona khusus konservasi seluruhnya. Keberadaan zona ini

belum diketahui secara pasti potensi jenis tumbuhan dan daya dukung habitat bagi

badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan

badak perlu dilakukan untuk mendukung kegiatan konservasi di zona ini.

Pentingnya. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan upaya

konservasi bagi kecukupan pakan badak sumatera di Taman Nasional Way

Kambas.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana komposisi jenis tumbuhan pakan badak yang terdapat di zona

khusus konservasi 5.000 ha di Taman Nasional Way Kambas.

Page 19: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

32. Bagaimana kerapatan jenis vegetasi tumbuhan pakan badak yang terdapat di

zona khusus konservasi 5.000 ha di Taman Nasional Way Kambas.

3. Bagaimana dominasi tumbuhan pakan badak yang terdapat di zona khusus

konservasi 5.000 ha di Taman Nasional Way Kambas.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. mengidentifikasi jenis jenis tumbuhan pakan badak yang terdapat di zona

khusus konservasi dalam Taman Nasional Way Kambas,

2. menganalisis kerapatan setiap populasi tumbuhan pakan badak yang terdapat di

zona khusus konservasi dalam Taman Nasional Way Kambas, dan

3. menganalisis dominansi tumbuhan pakan badak yang terdapat di zona khusus

konservasi dalam Taman Nasional Way Kambas.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut.

1. Data hasil penelitian ini menjadi informasi tentang jenis tumbuhan pakan

badak di zona khusus konservasi dalam Taman Nasional Way Kambas.

2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengelola Taman

Nasional Way Kambas dan Suaka Rhino Sumatera meliputi ketersediaan

Page 20: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

4tumbuhan pakan badak di zona khusus konservasi dalam Taman Nasional

Way Kambas.

1.5 Kerangka Penelitian

Suaka Rhino Sumatera atau Sumatran Rhino Sanctuary atau lebih dikenal dengan

SRS, adalah tempat konservasi semi insitu badak sumatera satu-satunya di

Indonesia bahkan dunia. Lokasi ini berada di tengah-tengah kawasan hutan.

Dengan luas kandang berhutan 100 ha, terbagi menjadi 10 petak, dikelilingi oleh

pagar yang dilengkapi dengan aliran listrik untuk mencegah gangguan satwa liar

atau untuk mengamankan badak yang ada di dalam kawasan. Saat ini SRS dihuni

oleh 7 ekor badak sumatera dengan kebutuhan pakan yang setiap harinya

mencapai 300-350 kg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu adanya

pengelolaan habitat di dalam kawasan di sekitar wilayah SRS (Balai Taman

Nasioanl Way Kambas, 2006).

Zona khusus konservasi adalah salah satu zonasi yang ditetapkan di kawasan TN

Way Kambas. Salah satu tujuan kegiatan pengelolaan zona khusus konservasi

5.000 ha adalah untuk mengetahui potensi daya dukung habitat badak sumatera di

Taman Nasional Way Kambas. Keberadaan badak sumatera di Suaka Rino

Sumatra harus mendapatkan dukungan habitat, khususnya dalam upaya menjaga

ketersediaan pakan di dalam hutan. Kegiatan inventarisasi dilakukan untuk

mengetahui potensi tumbuhan pakan badak di dalam kawasan zona khusus

konservasi. Saat ini, data tentang vegetasi penyusun hutan di zona ini belum

Page 21: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

5teridentifikasi, baik struktur tegakan, komposisi dan gambaran permudaannya

yang menggambarkan tentang permudaan hutan secara alami pada tumbuhan

pakan badak. Sedangkan dalam penelitian tentang pakan badak di kawasan

Taman Nasional Ujung Kulon salah satu komponen penting dari habitat badak

jawa sebagaimana satwaliar herbivora pada umumnya, adalah tumbuhan pakan.

Dalam hal ini tumbuhan pakan merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan

populasi badak jawa.

Kasus upaya pengelolaaan habitat badak jawa yang dilakukan di Taman Nasional

Ujung Kulon, aspek tumbuhan pakan merupakan data dasar terpenting yang harus

diketahui mengenai potensi tumbuhan pakan badak jawa meliputi

keanekaragaman jenis tumbuhan pakan, kelimpahan, penyebaran, palatabilitas

(tingkat kesukaan), nilai gizi, biomas dan produktivitasnya. Djaja dkk. (1982)

menyatakan bahwa dari 62 famili tumbuhan, jenis jenis yang banyak dimakan

oleh badak jawa berasal dari suku Euphorbiaceae (7 %), Moraceae dan Palmae

(masing-masing 5%), Lauraceae (4 %), Anacardiaceae, Ebenaceae, Meliaceae,

Myrtaceae, Rubiaceae dan Vitaceae (masing-masing 3 %). Oleh karena itu,

dilakukan penelitian tentang analisis vegetasi tumbuhan pakan badak di TN Way

Kambas dengan tujuan mengetahui jenis jenis pakan badak, kerapatan setiap

populasi tumbuhan pakan badak dan dominasi tumbuhan pakan badak yang

berada di Zona Khusus Konservasi dengan luas lahan lebih kurang 5.000 ha.

Page 22: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,

yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU 41 tahun 1999). Menurut

Alam dan Hajawa (2007) hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang

memiliki nilai ekonomi, ekologi dan sosial yang tinggi. hutan alam tropika juga

berfungsi sebagai paru-paru dunia dan sistem penyanggah kehidupan sehingga

kelestariannya harus dijaga dan dipertahankan dengan pembangunan hutan yang

tepat. Berdasarkan fungsinya, jenis hutan dibedakan menjadi tiga jenis (UU 41

tahun 1999).

1. Hutan Lindung

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah

banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara

kesuburan tanah.

Page 23: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

72. Hutan konservasi

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa

serta ekosistem.

3. Hutan produksi

Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok yang

memproduksi hasil hasil hutan.

Indonesia merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya hayati, termasuk

hutan yang merupakan gudang bagi keanekaragaman hayati. Fungsi hutan

sebagai penyangga daerah aliran sungai, habitat dan ekosistem bagi makhluk

hidup tak dapat disangkal, juga manfaat ekonomi sertasebagai pengontrol iklim

(Mirza dan Irwanto, 2015). Menurut UU No.5 Tahun 1990, pemerintah juga

menetapkan kawasan konservasi pada suatu wilayah yang memiliki

keanekaragaman hayati yang khas dan perlu dikelola dan dimanfaatkan secara

lestari. Kawasan konservasi memiliki fungsi sebagai sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman satwa dan tumbuhan, serta pemanfaatan

secara lestari sumberdaya alam. Kawasan konservasi dibedakan menjadi kawasan

suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Taman nasional merupakan salah

bentuk dari kawasan pelestarian alam.

Pulau Sumatera merupakan salah satu kawasan dengan jumlah ekoregion paling

beragam di dunia. Hutan pegunungan Sumatera termasuk salah satu dari 200

ekoregion yang berstatus kritis (CE) dan menjadi prioritas konservasi global

(Olson dkk., 2000). Pulau Sumatera juga memiliki jumlah jenis endemik terbesar

Page 24: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

8ketiga dari lima pulau besar di Indonesia pada beberapa taksa terpilih (Roos dkk.,

2004).

Pengertian struktur vegetasi dapat berlainan tergantung kepada tujuan penggunaan

istilah tersebut. Mueller-Dumbois dan Ellenberg (1974) menyatakan struktur

vegetasi adalah organisme dalam ruang dan individu-individu yang membentuk

suatu tegakan dengan elemen-elemen primer seperti bentuk hidup, stratifikasi dan

penutupan tajuk. Sedangkan Husch dkk. (1982) menyatakan bahwa struktur

tegakan horizontal merupakan istilah untuk menggambarkan sebaran jenis pohon

dengan dimensinya, yaitu diameter pohon dalam suatu kawasan hutan.

Struktur tegakan hutan secara umum dicirikan oleh kerapatan pohon, penutupan

atau luas bidang dasar tegakan, penyebaran kelas diameter maupun penyebaran

jenis dalam ruang. Suhendang (2005) menyatakan bahwa struktur tegakan hutan

merupakan hubungan fungsionil antara kerapatan pohon dengan diameternya, oleh

karenanya struktur tegakan akan dapat dipakai untuk menduga kerapatan pohon

pada berbagai kelas diameternya apabila dugaan parameter struktur tegakan dan

jumlah pohon secara total diketahui. Dominannya jenis-jenis pohon pada suatu

kawasan hutan dikarenakan jenis-jenis tersebut ditemukan dalam jumlah yang

banyak (kerapatannya besar), tersebar merata ke seluruh areal, dan besarnya

diameter pada tingkat pertumbuhan tiang dan pohon. Selain itu, jenis-jenis

dominan tersebut berhasil memanfaatkan sebagian besar sumberdaya yang ada

dibandingkan dengan jenis-jenis yang lain (Kusmana dan Susanti, 2015).

Page 25: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

92.2 Taman Nasional Way Kambas

Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas disisihkan sebagai daerah hutan

lindung, bersama dengan beberapa daerah hutan yang tergabung di dalamnya.

Pendirian kawasan pelestarian alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh

Residen Lampung, Mr. Rock Maker, yang kemudian dikukuhkan oleh Pemerintah

Hindia Belanda melalui Surat Penetapan Gubernur Belanda No.14 Stdbld 1937

No. 38 tanggal 26 Januari 1937 (Balai Taman Nasional Way Kambas, 2006).

Pada tahun 1978 Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan

Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub

Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA). Kawasan Pelestarian Alam diubah

menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang dikelola oleh

SBKSDA dengan luas 130,000 ha pada tahun 1985 dengan Surat Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 tanggal 12 Oktober 1985 (Balai

Taman Nasional Way Kambas, 2006).

Pada tanggal 1 April 1989 bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional di

Kaliurang Yogyakarta, dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way

Kambas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 444/Menhut-

II/1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 130,000 ha. Kemudian pada tahun 1991

atas dasar Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 144/Kpts/II/1991 tanggal

Page 26: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

1013 Maret 1991 dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas, pengelolaannya

dilakukan oleh Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang

bertanggung jawab langsung kepada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam II

Tanjung Karang. Bersamaan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

185/Kpts-II/1997 tanggal 13 maret 1997 dimana Sub Balai Konsevasi Sumber

Daya Alam Way Kambas dinyatakan sebagai Balai Taman Nasional Way Kambas

sampai dengan saat ini (Balai Taman Nasional Way Kambas, 2006).

2.3 Suaka Rhino Sumatera

Suaka Rhino Sumatera (SRS) adalah penangkaran yang menyerupai habitat asli di

Taman Nasional Way Kambas Lampung. Suaka Rhino Sumatera dibuat pada

tahun 1996 sebagai tempat khusus yang lebih kondusif untuk badak dapat berta-

han hidup di kawasan konservasi Taman Nasional Way Kambas dengan tujuan

menyelamatkan badak sumatera yang masih bertahan hidup di kebun binatang

untuk dapat dikembangbiakan sebagai upaya pelestarian jenis yang hampir punah

ini. Keberadaan SRS merupakan salah satu program konservasi badak yang

direkomendasikan oleh PHKA dalam Strategi Konservasi Badak Indonesia

(SKBI) tahun 1994. SRS dikelola terprogram dan terpadu dengan konsep semi

insitu. Konsep ini sebagai perbaikan dari sistem di kebun binatang, dan untuk

menjawab tantangan pemeliharaan badak Sumatera di SRS akan berguna untuk

badak itu sendiri, habitat/ekosistemnya dan manusia. Perilaku badak sumatera di

alam yaitu badak merupakan satwa soliter, dan di SRS badak memiliki areal

Page 27: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

11jelajah yang cukup luas, topografi habitat alami dan memperoleh makanan yang

cukup dengan variasi yang lengkap (Riyanto dkk., 2003).

2.4 Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

Jenis-jenis badak yang dikenal di dunia terdiri dari badak hitam (Diceros bicor-

nis), badak putih (Ceratotherium simum), badak india (Rhinoceros unicornis),

badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan badak jawa (Rhinoceros sondai-

cus). Indonesia memiliki dua jenis badak terakhir antara lain badak sumatera

yang dapat ditemukan di Pulau Sumatera dan badak Jawa yang hanya dapat

ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten (Balai Taman Nasional

Ujung Kulon, 2005).

Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan salah satu mamalia

dilindungi, nama ilmiah badak sumatera adalah Dicerorhinus sumatrensis, yang

berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari suku kata; Di berarti dua, Cero berarti cula

dan rhinos berarti hidung, sedangkan Sumatrensis merujuk pada Pulau Sumatera

(akhiran ensis dalam bahasa Latin menunjuk pada wilayah atau daerah). Badak

sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan binatang herbivora yang

diklasifikasikan dalam taksonomi keluarga satwa sebagai berikut ( Djuri, 2009)

Page 28: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

12Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Perissodactyla

Famili : Rhinocerotidae

Genus : Dicerorhinus

Spesies : Dicerorhinus sumatrensis.

2.5 Habitat Badak Sumatera

Habitat adalah kawasan yang terdiri dari beberapa komponen, baik fisik maupun

biotik, yang merupakan satu kesatuan yang dipergunakan sebagai tempat hidup

satwa liar. Satu kesatuan kawasan yang dapat menjamin segala keperluan hidup-

nya baik makanan, air, udara bersih, garam mineral, tempat berlindung, berkem-

bang biak, maupun tempat mengasuh anak-anaknya sangat diperlukan untuk men-

dukung kehidupan satwa liar (Alikodra, 2002).

Habitat (tempat hidup) badak sumatera adalah pada daerah tergenang di atas

permukaan laut sampai daerah pegunungan yang tinggi (dapat juga mencapai

ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut). Tempat hidup yang

penting bagi dirinya adalah cukup makanan, air, tempat berteduh dan lebih

menyukai hutan lebat. Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran

rendah, untuk mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada

di hutan-hutan di atas bukit dekat air terjun, dan senang makan di daerah hutan

Page 29: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

13sekunder. Habitat badak sumatera di Gunung Leuser, terbatas pada hutan-hutan

primer pada ketinggian antara 1000-2000 meter di atas permukaan laut

(Djuri, 2009).

2.6 Jenis Tumbuhan Pakan Badak

Jenis makanan yang disukai badak sumatera kebanyakan ditemukan di daerah

perbukitan, berupa tumbuhan semak dan pohon-pohonan. Merumput tidak dilaku-

kan kecuali untuk jenis-jenis bambu seperti Melocana bambusoides. Terdapat

102 jenis tanaman dalam 44 famili tanaman yang disukai badak sumatera.

Sebanyak 82 jenis tanaman dimakan daunnya, 17 jenis dimakan buahnya, 7 jenis

dimakan kulit dan batang mudanya dan 2 jenis dimakan bunganya. Tanaman

mengandung getah yang lebih disukai adalah seperti daun manan (Urophylum sp)

tumbuh di tepi bukit. Daun nangka (Artocarpus integra) juga kegemarannya.,

lainnya seperti bunga dari tenglan (Saraca sp) dan lateks dari jenis tanaman

rengas (Melanorrhea wallichii) merupakan pakan badak ini (Djuri, 2009).

Page 30: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan September 2017

di zona khusus konservasi dalam Taman Nasional Way Kambas. Peta zona

khusus konservasi dalam Taman Nasional Way Kambas disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi penelitian di Zona Khusus Konservasi Taman Nasional WayKambas.

Page 31: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

153.2 Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kompas, GPS, Hagameter,

rollmeter, pitameter, kamera, tali plastik, patok, tallysheet, dan alat tulis. Bahan

yang dipergunakan sebagai objek penelitian ini berupa tegakan hutan di zona

konservasi khusus Taman Nasional Way Kambas seluas 5.000 ha. Sampel

penelitian terdiri atas plot untuk penelitian masing-masing fase pertumbuhan.

3.3 Batasan Penelitian

Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian dilakukan sesuai kondisi tegakan hutan

2. Objek penelitian yang diamati yaitu tegakan hutan yang mencakup tingkat

semai, pancang, tiang, dan pohon.

3. Lokasi penelitian dilakukan di zona khusus konservasi dalam Taman

Nasional Way Kambas yang luasannya lebih kurang 5.000 ha.

Page 32: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

163.4 Jenis Data

3.4.1 Data Primer

Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung di

lapangan. Nama jenis tumbuhan, diameter pohon, tinggi tumbuhan, diameter

tajuk, luas tajuk tumbuhan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini merupakan data penunjang yang berupa peta

Taman Nasional Way Kambas, status kawasan, deskripsi kawasan, potensi flora,

fauna, tanah, topografi, hidrologi, iklim, dan literatur yang berhubungan dengan

penelitian ini.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Sampling

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara garis berpetak secara

kontinu dengan random start. Penelitian dilakukan dengan analisis vegetasi

menggunakan metode garis berpetak yaitu dengan cara melompati satu atau lebih

petak-petak pada jarak tertentu dengan jarak yang sama. Penentuan jumlah petak

Page 33: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

17ukur didapat berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin sebagai

berikut (Sevilla, 2007).

n =

Keterangan :n = ukuran sempelN = ukuran populasi1 = bilangan konstanE = batas eror ( e = 15 % )

n = =

= = 98 plot

Bentuk petak contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah persegi empat

dengan luas masing-masing plot 20 m x 20 m untuk penelitian fase pohon, 10 m x

10 m untuk permudaan tiang, 5 m x 5 m dan untuk permudaan pancang, 2 m x 2

m untuk permudaan semai. Tata letak petak ukur disusun secara sistematis

dengan jarak antar petak ukur dalam satu garis rintis 500 m dan jarak antar garis

rintis 1 km. Bentuk dan letak petak ukur penelitian disajikan pada Gambar 2.

Page 34: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

18

Gambar 2. Bentuk dan letak petak ukur penelitian tiap fase pertumbuhanberdasarkan metode garis berpetak (Indriyanto, 2006).

Pengambilan data primer pada fase pohon dan fase tiang dilakukan pengukuran

diameter dilakukan dengan mengukur diameter batang pohon setinggi dada,

pengukuran tinggi pohon serta pengukuran diameter penutupan tajuk. Adapun

pada fase pancang dan fase semai menghitung jumlah individu tiap jenis pada

petak. Tata letak atau penemptan keseluruhan plot di sajikan pada Gambar 3.

500 m

1 km

500 m

Page 35: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

19

Gambar 3. Lokasi petak ukur penelitian pada Zona Khusus Konservasi TamanNasional Way Kambas.

3.6 Analisis Data

Adapun analisis data pada penelitian ini berdasarkan Indriyanto (2006) adalah.

1. Kerapatan

Kerapatan (K) jumlah individu per unit luas atau per unit volume.

K – i =

KR – i =

Page 36: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

202. Frekuensi

Frekuensi (F) spesies ditemukan per petak sampel.

F =

F – i =

FR – i =

3. Dominansi

Dominansi (D) yaitu penghitungan luas penutupan berdasarkan luas tajuk.

C =

C – i =

4. Indeks Nilai Penting

Penghitungan INP pada tiap fase tumbuhan menggunakan rumus sebagai berikut.

INP (pohon dan tiang) = KR + FR + CR

INP (pancang dan semai) = KR+FR

Page 37: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

21

3.7 Indentifikasi Jenis Tumbuhan Pakan Badak

Badak Sumatra termasuk hewan mamah biak dan merupakan satwa browser

(Rusman, 2016). Badak sumatra merupakn satwa browser maka memerlukan

persentase makan yang cukup tinggi terdiri dari jenis yang segar dan beragam

(Dierenfeld dkk., 2000; dan Roth dkk., 2013).

Identifikasi pakan badak dilakukan setelah mengetahui dan menganalisis seluruh

tumbuhan yang berada di Zona Khusus Konservasi kemudian mengkelompokkan

jenis tanaman pakan badak sumatera yang merujuk pada acuan Balai Taman

Nasional Way Kambas, sehingga diperoleh data kerapatan serta dominansi

berdasarkan jenis pakan badak sumatera di Taman Nasional Way Kambas. Data

tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan upaya konservasi badak sumatera,

bagaimana keadaan jenis pakan di habitat badak sumatera tersedia dengan baik.

Page 38: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa;

1. jenis tumbuhan pakan badak di zona khusus konservasi yaitu sejumlah 44

jenis, dengan jenis yang dikategorikan sebagai tumbuhan sangat penting

sebagai pakan badak, dan tersebar cukup merata yaitu sempu air atau segel

(Dillenia excelsa),

2. kerapatan tumbuhan pakan badak fase pohon, yaitu 97,79 individu/ha,

kerapatan fase tiang yaitu 413,26 individu/ha, kerapatan fase pancang yaitu

1640,8 individu/ha dan kerapatan semai yaitu 15025,47 individu/ha, dan

3. jumlah dominansi tumbuhan pakan badak fase pohon pada luasan sampling

yaitu 47,07 m2/ha dan dominansi fase tiang yaitu 45,23 m2/ha.

Page 39: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

435.2 Saran

Kondisi vegetasi pakan badak di Zona Kusus Konservasi TNWK sudah relatif

baik sehingga perlu adanya upaya untuk memepertahankan kelestarian tumbuhan

pakan badak sehingga dapat menunjang upanya pelestarian badak secara semi

insitu di areal tersebut.

Page 40: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

DAFTAR PUSTAKA

Page 41: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. dan Hajawa. 2007. Peranan sumberdaya hutan dalam perekonomiandan dampak pemungutan rente hutan terhadap kelestarian hutan dikabupaten gowa. Jurnal perennial. 3(2):59—66 p.

Alikodra, H. S. 1980. Dasar-Dasar Pembinaan Marga Satwa. Buku. InstitutPertanian Bogor. Bogor. 34 p.

Alikodra, H. S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Buku. Departemen PendidikanKebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas IlmuHayati, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 296 p.

Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Buku. IPB Press. Bogor.366 p.

Arini, D. I. D. dan Kafiar, Y. 2014. Preferensi pakan anoa (bubalus sp.) dipenangkaran balai penelitian kehutanan manado. Jurnal WahanaInformasi Penelitian. 1(2):83—90 p.

Balai Taman Nasional Ujung Kulon. 2005. Cerita dari Ujung Kulon.http://www.ujungkulon.org. Diakses tanggal 21 Oktober 2014.

Balai Taman Nasional Way Kambas. 2006. Zonasi Taman Nasional WayKambas. Buku. Taman Nasional Way Kambas. Lampung Timur. 13 p.

Balai Taman Nasional Way Kambas. 2012. Sejarah dan Potensi Alam TamanNasional Way Kambas. Buku. Taman Nasional Way Kambas. LampungTimur. 148 p.

Departemen Kehutanan. 1999. Undang Undang No 41 Tahun 1999 TentangKehutanan. Buku. Departemen Kehutanan RI. Jakarta. 47 p.

Dierenfeld, E, S., Wildman, R. E. C. dan Romo, S. 2000. Feed intake,dietulization, and, composition of browses consumed by the sumatranrhino (dicerorhinus sumatrensis) in a north american zoo. Zoo Biologyjournal. 19:169—180 p.

Page 42: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

45Djaja, B., Sadjudin, H. R. dan Khian, L. Y. 1982. Studi Vegetasi Untuk

Keperluan Makanan bagi Badak Jawa (Rh. sondaicus Desmarest).Special Report No. 1 IUCN/WWF Project No. 1960. Fakultas BiologiUNAS. Jakarta.

Djuri, S. 2009. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) Juga Salah SatuTitipan Tuhan Bagi Manusia. Buku. Balai Diklat Kehutanan Bogor.Bogor. 12 p.

Gunawan, W. S., Basuni, A., Indrawan, L. B., Prasetyo. dan Soedjito, H. 2011.Analisis komposisi dan struktur vegetasi terhadap upaya restorasi kawasanhutam taman nasional gunung gede gangrango. Jurnal PengelolaanSumberdaya Alam. 1(2):93—105 p.

Hidayat, S. 2015. Komposisi dan struktur tegakan penghasil kayu bahanbangunan di hutan lindung tanjung tiga muara enim sumatera selatan.Jurnal Manusia dan Lingkungan. 22(2): 194—200 p.

Husch, B., Miller, C. I., and Beers, T. W. 1982. Forest Mensuration. Buku. JohnWilley and Sons Inc. NewYork. 402 p. .

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Buku. Bumi Aksara. Jakarta. 208 p.

Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. Macmilian Publishing Co. New York.531 p.

Kusmana, C. dan Susanti, S. 2015. Komposisi dan struktur tegakan hutan alamdi hutan pendidikan gunung walat, sukabumi. Jurnal Silvikultur Tropika.5(3):210—217 p.

Kusumo, A. N. Bambang. dan M. Izzati. 2016. Struktur vegetasi kawasan hutanalam dan hutan rerdegradasi di taman nasional tesso nilo. Jurnal IlmuLingkungan. 14(1):19—26 p.

Manik, K. E. S. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Buku. PT. Djambatan.Jakarta. 148 p.

Mas’ud, B. dan Prayitno, W. 1997. Analisis potensi dan manajemen tumbuhanpakan badak jawa (rhinoceros sondaicus, desm.) di taman nasional ujungkulon. Media Konservasi Edisi Khusus. 49—66 p.

Menteri/Sekretaris Negara. 1990. Undang Undang No. 5 Tahun 1990 tentangKonservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya.

Mirmanto, E. 2014. Komposisi floristik dan struktur hutan di pulau natuna besarkepulauan natuna. Jurnal Biologi Indonesia. 10(2):201—211 p.

Page 43: ANALISIS VEGETASI TUMBUHAN PAKAN BADAK DI ...digilib.unila.ac.id/55194/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB...badak sumatera dan satwa lainnya, sehingga analisis vegetasi tumbuhan pakan badak

46Mirza, I. N. dan Irwanto, R. N. 2015. Evaluasi refortasi di kawasan konservasi

taman burung gunung masigit kareumbi, sumedang. Prosiding SeminarNasional Masyarakat Biodervisity Indonesia. Bandung. 15 Mei 2015.1615—1621 p.

Muslim, A., Nurdjali, B. dan Dewantara, I. 2015. Studi habitat dan jenis pakanbadak sumatera (dicerorhinus sumatrensis) di kutai barat dan mahakam ulukalimantan timur. Jurnal Hutan Lestari. 4(1):625—630 p.

Mueller-Dumbois, D., dan Ellenberg, H. 1974. Aims and Methods of VegetationEcology. Buku. John Wilev and Sons Inc. New York. 547 p.

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Buku. Universitas Gajah Mada Press.Yogyakarta. 697 p.

Olson D. M., Dinerstein, E. dan Abell, R. 2000. The Global 200: ARepresentation Approach To Conserving The Earth’s Ecoregions. Buku.World Wildlife Fund for Nature International. Netherland. 152 p.

Riyanto, M. A. C. T., Candra, D., Agil, M., Supriatna, I., dan Purwantara, B.2003. Suaka Rhino Sumatera, Perkembangan dan Masa Depannya.Buku. IPB Press. Bogor. 28 p.

Roos, M. C., Kebler, P. J. A., Gradstein, R. dan Baas, P. 2004. Species diversityand endemism of five major malesian island: diversity-area relationships.Journal Biogeogr. 31:1893-1908 p.

Roth, T. L., Reinhart, P. R., Romo, J. S., Candra, D., Suhaery, A. dan Stoops, M.2013. Sexual maturation in the sumatran rhinoceros (dicerorhinussumatrensis). Zoo Biology jurnal. 32:549-555

Rusman, D. 2016. Prediksi Kehadiran Badak Sumatra (Dicerorhinussumatrensis) dan Analisis Struktur Lanskap Habitatnya di TamanNasional Bukit Barisan Selatan. Tesis. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. 136 p.

Sivilla, C. 2007. Research Methods. Buku. Rex printing Company. Quezon.217 p.

Suhendang, E. 2005. Arah dan Skenario Pengembangan Pemantapan KawasanHutan. Hasil Kajian Analisis Sektor untuk Topik Bahasan PemantapanKawasan Hutan. www.aphi-net.com. Diakses 3 agustus 2017.

Zulkarnain., Kasim, S. dan Hamid, H. 2015. Analisis vegetasi dan visualisasistruktur vegetasi hutan kota baruga, kota kendari. Jurnal Hutan Tropis.3(2): 99—109 p.