komunitas vegetasi

25
KOMUNITAS VEGETASI Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok atau membentuk koloni. Kumpulan berbagai jenis organisme disebut komunitas biotik yang terdiri atas komunitas tumbuhan (vegetasi), komunitas hewan dan komunitas jasad renik. Ketiga macam komunitas itu berhubungan erat dan saling bergantung. Ilmu untuk menelaah komunitas (masyarakat) ini disebut sinekologi. Di dalam komunitas percampuran jenis-jenis tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini disebut populasi sehingga populasi merupakan kumpulan individu-individu dari satu macam spesies. Oosting memberikan definisi, komunitas adalah kumpulan organisme hidup yang saling berhubungan baik antara mereka maupun lingkungan. Dari batasan yang ada, komunitas mempunyai beberapa kekhususan yaitu: 1. Komunitas biotik sebagai campuran hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar di suatu habitat, merupakan bagian terbesar dari ekosistem dan dicirikan adanya hubungan interaksi antara komponen biotik dan abiotik. 2. Karena dalam habitat utama biasanya kondisi lingkungan tidak besar variasinya maka tumbuhan yang ada menunjukkan kesenangan/perilaku yang khas sesuai dengan

Upload: kartika-dhewii-m

Post on 02-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KOMUNITAS VEGETASI Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok atau membentuk koloni. Kumpulan berbagai jenis organisme disebut komunitas biotik yang terdiri atas komunitas tumbuhan (vegetasi), komunitas hewan dan komunitas jasad renik. Ketiga macam komunitas itu berhubungan erat dan saling bergantung. Ilmu untuk menelaah komunitas (masyarakat) ini disebut sinekologi. Di dalam komunitas percampuran jenis-jenis tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini disebut populasi sehingga populasi merupakan kumpulan individu-individu dari satu macam spesies.

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNITAS VEGETASI

KOMUNITAS VEGETASI

            Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara individu terisolasi,

biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok atau membentuk koloni.

Kumpulan berbagai jenis organisme disebut komunitas biotik yang terdiri atas

komunitas tumbuhan (vegetasi), komunitas hewan dan komunitas jasad renik. Ketiga

macam komunitas itu berhubungan erat dan saling  bergantung. Ilmu untuk menelaah

komunitas (masyarakat) ini disebut sinekologi. Di dalam komunitas percampuran

jenis-jenis tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang

tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini

disebut populasi sehingga populasi merupakan kumpulan individu-individu dari satu

macam spesies.

            Oosting memberikan definisi, komunitas adalah kumpulan organisme hidup

yang saling berhubungan baik antara mereka maupun lingkungan. Dari batasan yang

ada, komunitas mempunyai beberapa kekhususan yaitu:

1. Komunitas biotik sebagai campuran hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar di

suatu habitat, merupakan bagian terbesar dari ekosistem dan dicirikan adanya

hubungan interaksi antara komponen biotik dan abiotik.

2. Karena dalam habitat utama biasanya kondisi lingkungan tidak besar variasinya

maka tumbuhan yang ada menunjukkan kesenangan/perilaku yang khas sesuai

dengan kondisi lingkungan itu. Dengan demikian vegetasi merupakan percerminan

iklim dan secara umum keadaaan iklim menampakkan pola vegetasi yang sama.

Konsep ini berkembang menjadi konsep indikator.

3. Komunitas sebagai satu kesatuan sering terlihat batasnya, tetapi batas itu kadang-

kadang tidak jelas. Habitat yang diatasnya tumbuh vegetasi/kehidupan yang khas,

atau suatu komunitas yang dapat mengkarakteristkkan suatu unit lingkungan yang

mempunyai kondisi habitat utama yang seragam, disebut biotope.

Contoh: a. hamparan lumpur, pantai pasir, lautan, ditentukan oleh sifat fisik.

              b. padang alang-alang, hutan tusam, ditentukan oleh unsur organismenya.

Page 2: KOMUNITAS VEGETASI

4. Setiap psesies dalam komunitas memerlukan kondisi tertentu/toleransi tertentu

terhadap habitat baik kondisi fisik, kimia maupun biologi. Perubahan kondisi fisik

yang spesies didalamnya masih toleran disebut amplitudo ekologi.

5. Selalu ada koeksistensi (kooperasi).

Karena kelompok-kelompok spesies dalam komunitas itu tidak berdiri sendiri-

sendiri maka mereka harus dapat hidup bersama dengan saling mengatur. Di dalam

hidup bersama itu interaksi di dalam spesies bisa bersifat searah atau dua arah.

Contoh: Tumbuhan yang hidup di lapisan atas tidak dapat hidup tanpa ada

tumbuhan yang ada dibawahnya, atau sebaliknya sehingga terjadi saling mengatur.

Di dalam hidup bersamaam terjadi bermacam-macam interaksi seperti:

- Mutualisme            : Hidup bersama saling menguntungkan

- Eksploitasi             : Suatu spesies hidup atas jerih payah spesies lain

- Parasit                   : Menempel pada tanaman lain dan merugikan

- Komensalisme       : Menempel pada tanaman lain, tidak merugikan

- Kompetisi              : Persaingan antara dua atau lebih makhluk hidup

6. Adanya dominasi spesies

Di dalam komunitas hanya ada dua atau tiga jenis spesies yang dijumpai dalam

keadaan melimpah. Spesies yang demikian disebut spesies dominan.

7. Di dalam komunitas selalu terjadi suksesi atau perubahan meskipun secara lambat.

Komposisi Komunitas

            Karena ada hubungan yang khas antara lingkungan dan organisme, maka

komunitas di suatu lingkungan bersifat spesifik. Dengan demikian pola vegetasi di

permukaan bumi menunjukkan pola diskontinyu. Seringkali suatu komunitas

bergabung atau tumpang tindih dengan komunitas lain. Karena tanggapan setiap

spesies terhadap kondisi fisik, kimia maupun biotik di suatu habitat berlainan maka 

Page 3: KOMUNITAS VEGETASI

perubahan  di suatu habitat cenderung mengakibatkan perubahan komposisi

komunitas. Rentetan komunitas yang memperlihatkan pergantian gradual dalam suatu

komposisi disebut continuum.

Terdapat dua pandangan komposisi komunitas yang berlawanan:

1. Pandangan organisme

2. Pandangan individualisme

            Pandangan organisme dikembangkan oleh Clements (1916). Menurut

pandangan ini komunitas dianggap sebagai “Organisme super” yang merupakan

stadium tertinggi per-kembangan organisasi organisme yang dari sel ke jaringan,

organ, spesies, populasi dan komunitas. Komunitas dianggap organisme super karena

tumbuhm beraturan dan di bawah keadaan tertentu dapat melakukan reproduksi dan

secara fungsional memperlihatkan tingkatan yang lebih tinggi daripada

vegetasi/binatang atau individu yang membentuknya.

            Sedangkan pandangan individualistik dikembangkan oleh H.A. Gleason

(1926) yang disokong oleh Whittaker (1951, 1952, 1956), Curtis (1958) dan Mc

Intosh (1959). Pandangan ini pendekatannya menekankan bahwa komunitas tidak

perlu mencapai suatu komposisi yang seharusnya atau dalam keadaan stabil. Disini

spesies merupakan bagian unit essensial karena hanya spesies dan bukannya

komunitas yang dipengaruhi dalam antar hubungan dan distribusi. Spesies langsung

tanggap terhadap kondisi lingkungan secara independen, tidak menghadapinya

bersama-sama. Dalam pendekatan ini komposisi komunitas dianggap variabel yang

kontinyu.

Ekoton (Ecotona)

            Suatu ekoton adalah suatu zona (daerah) peralihan (transisi) atau pertemuan 

antara dua komunitas yang berbeda dan menunjukkan sifat yang khas. Daerah transisi

antara komunitas rumput dan hutan atau daerah peralihan antara dua komunitas besar

seperti komunitas akuatik dan komunitas terestrial merupakan contoh ekoton.

Page 4: KOMUNITAS VEGETASI

            Jadi ekoton merupakan pagar komunitas (batas komunitas). Seperti diketahui

biasanya berubah secara perlahan-lahan atau secara gradient. Komunitas dapat

berubah secara tiba-tiba sebagai akibat lingkungan yang tiba-tiba terputus atau karena

interaksi tanaman terutama kompetisi. Pada keadaan yang pertama (tiba-tiba terputus)

ekoton merupakan daerah peralihan yang merupakan campuran dari dua tipe

komunitas yang bersebelahan. Pada keadaan yang kedua (kompetisi) ekoton dapat

dikenal jelas. Komunitas ekoton umumnya mempunyai banyak organisme dari dua

komunitas yang saling bertautan dan yang memperlihatkan ciri-ciri yang khas dan

batas yang jelas antara ekoton dan tetangganya (disampingnya) dengan demikian

ekoton berisikan spesies yang lebih banyak dan kepadatan populasi yang sering lebih

daripada komunitas disampingnya.

            Kecenderungan meingkatnya variasi dan kepadatan pada komunitas peralihan

dikenal sebagai efek pinggir/tepi (edge effect). Organisme yang paling banyak atau

paling lama dalam zone peralihan disebut jenis pinggir (edge spesies).

Stratifikasi

            Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di antara

mereka, mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta, tumbuh-

tumbuhan ini lebih kurang  menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara

horizontal, ini disebut stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan

menunjukkan perbedaan-perbedaan bentuk pertumbuhan, setiap lapisan komunitas

kadang-kadang meliputi klas-klas morfologi individu yang berbeda seperti, strata

yang paling tinggi merupakan kanopi pohon-pohon atau liana. Untuk tujuan ini,

tumbuh-tumbuhan mempunyai klas morfologi yang berbeda yang terbentuk dalam

“sinusie” misalnya pohon dalam sinusie pohon, epifit dalam sinusie epifit dan

sebagainya.

            Padang rumput mempunyai 3 strata:

1. Lapisan perakaran dan rhisoma

2. Lapisan atas tanah

3. Lapisan rumput (herba)

Page 5: KOMUNITAS VEGETASI

            Hutan stratanya lebih kompleks:

1. Strata di bawah tanah

2. Lahan hutan

3. Permukaan tanah sampai 2 meter (herba)

4. Semak (2-5 meter)

5. Lahan pohon/lapisan atas (top story) 5-15 meter, tergantung hutannya ada yang

25-30 meter, 40-50 meter, sequoia sampai 100 meter.

Gambar 4. Stratifikasi tumbuhan

Klas Bentuk Pertumbuhan (Life Form) Dan Spektrum Biologi

            Iklim menentukan vegetasi di suatu wilayah, beberapa spesies dalam

komunitas dapat dikelompokkan kedalam beberapa bentuk pertumbuhan berdasarkan

kenampakan umum pertumbuhannya. Bentuk suatu vegetasi merupakan ekspresi dan

indikator iklim. Ide ini dipelopori oleh Raunkiaer (1934). Ia menganggap bahwa di

bawah kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan yang mengendalikan bentuk

pertumbuhan dan mendorong terhadap suhu yang ekstrim dan kekeringan.

Raunkiaer memberikan tiga pedoman untuk menyatakan karakteristik bentuk

pertumbuhan:

1. Karakter itu harus struktural dan esensial dan harus memberikan adaptasi morfologi

yang penting.

2. Karakter itu harus cukup jelas dan sudah dilihat di alam.

3. Semua bentuk pertumbuhan yang digunakan harus menggunakan kriteria dengan

sistem yang sama dan secara statistik dapat untuk membandingkan komunitas satu

dengan komunitas yang lain.

Gambar 5. Bentuk pertumbuhan (Life form)

Page 6: KOMUNITAS VEGETASI

1. Phanerophytes                      4. Cryptophytes

2. Chamaephytes                      5. Therophytes

3. Hemicryptophytes

1. Phanerophytes

            Termasuk golongan ini ditandai dengan terdapatnya tunas di ranting atau

cabang dan ini biasanya berkayu (pohon dan semak) juga liana, epifit dan juga rumput

tahun.

Menurut tingginya Phanerophytes dikelompokkan menjadi:

a. Megaphanerophytes  lebih dari 30 meter

b. Mesophanerophytes 8 sampai 30 meter

c. Microphanerophytes 2 sampai 8 meter

d. Nanophanerophytes              25 cm sampai 2 meter

Kecuali itu ditambah lagi apakah tunas (kuncup) terlindung atau telanjang dan

apakah tanaman selalu hijau atau kadang-kadang menggugurkan daunnya.

2. Chamaephytes

            Tunas atau pucuk batang terletak di batang dan  menjalar di atas tanah, tinggi

tanaman tidak lebih dari 25 cm, tetapi tunas selalu di atas tanah. Untuk melindungi

dari kondisi yang tidak menguntungkan tunas terletak di bawah daun-daun yang mati

di tempat-tempat yang bersalju.

Ada beberapa macam Chamaephytes:

a. Subfructicosa chamaephytes  : tunas terlindung oleh bahan-bahan mati.

b. Passive chamaephytes                       : batang menjalar di atas tanah.

c. Active chamaephytes                        : kuncup di atas tanah.

Page 7: KOMUNITAS VEGETASI

d. Cushion chamaephytes                      : transisi Chamaephytes dan

Hemicryptophytes.

3. Hemicryptophytes

            Tumbuhan ini hidup di permukaan tanah, rumput-rumput, begitu pula tunas

dan batang terlindung oleh tanah dan bahan-bahan mati.

4. Cryptophytes

            Tunas dan batang di permukaan tanah, bahan cadangan makanan di bawah

tanah dengan katagori sebagai berikut:

a. Geophytes                : rhizoma, semua tumbuhan dengan bulbus, tuber.

b. Helophytes               : tumbuhan yang hidup di tanah yang jenuh air.

c. Hydrophytes : tumbuhan air.

5. Therophytes

            Meliputi tumbuhan semusim dan organ reproduksinya berupa biji,

keabadiannya terbesar lewat embrio dalam biji.

Klasifikasi Braun-Blanquetes

Braun-Blanquetes (1951) mengadakan modifikasi atas klasifikasi yang diadakan oleh

Raukiaer, yang kemudian menghasilkan klasifikasi sebagai berikut:

1. Phytoplankton (tumbuhan melayang) dibedakan:

a. Aeroplankton (melayang di udara)

b. Hydroplankton (melayang di air)

c. Cryoplankton (melayang di es dan salju)

2. Phytoedaphon (mikro flora tanah) dibedakan:

Page 8: KOMUNITAS VEGETASI

a. Aerophytobionts (aerobic)

b. Anaerophytobionts (anaerobic)

3. Endophytes dibedakan:

a. Endoxylophytes (parasit tumbuhan)

b. Endoxythophytes (algae, fungsi dan lichenes)

c. Endozoophytes (patogen dalam hewan dan manusia)

4. Therophytes dibedakan:

a. Thallotherophytes

b. Bryotherophytes

c. Pteridotherophytes

d. Entherophytes

5. Hydrophytes (kecuali plankton)

6. Geophytes

7. Hemicryptophytes

8. Chamaephytes

9. Phanerophytes

10. Epiphyta arborisola (Tree epiphytes)

Spektrum biologi atau spektrum fitoklimatik

            Sistem Raunkiaer secara umum mendasarkan pada cara dan posisi organ

reproduksi untuk mempertahankan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan.

Page 9: KOMUNITAS VEGETASI

Dengan demikian karakter vegetasi adalah struktural, esensial dan adaptial.

Kemudian diinginkan dasar yang lebih sederhana untuk perbandingan secara statistik.

Dengan sederhana atas persentase bentuk kehidupan (pertumbuhan) vegetasi aetiap

areal yang merupakan komunitas vegetasi inilah yang disebut spektrum biologi.

Karena setiap klas-klas bentuk kehidupan sangat berhubungan dengan lingkungannya

maka spektrum biologi merupakan petunjuk langsung (indikator) lingkungan.

Raunkiaer membuat suatu spektrum normal yang didasarkan atas sampling dari

keadaan flora dunia di seribu tempat (keadaan).

Spektrum normal melengkapi suatu dasar kehadiran persentase setiap klas

dalam flora, yang akan ditetapkan spektrum normal adalah:

Phanerophytes              : 46%

Chamaephytes              :   9%

Hemicryptophytes         : 26%

Cryptophytes                :   6%

Therophytes                 : 13%

Kemudian spektrum biologi dikerjakan dan dibandingkan dengan spektrum Raunkiaer

ini.

Di hutan hujan tropik persentase phanerophytes di tempat-tempat yang

berbeda berkisar antara 0-74%. Persentase yang lebih besar ini menyebabkan keadaan

iklim yang phanerophytic. Persentase Therophytes lebih dari 40% menyebabkan iklim

yang ekstrim dingin. Persentase yang tinggi Hemicryptophytes (lahan rumput)

geophytes (Cryptophytes) iklim mediteran dan dalam hutan musim dengan daun

lebar. Tetapi karena banyaknya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan

vegetasi yang kadang-kadang kondisi iklim tidak dicerminkan oleh vegetasi maka

kesimpulan-kesimpulannya sering salah.

Antara lain seperti jumlah Therophytes yang besar di daerah Phanerophytes yang

dominan, juga aktivitas yang lain sangat cepat mengubah spektrum biologi. Untuk

Page 10: KOMUNITAS VEGETASI

lebih mencapai ketepatannya maka harus dilengkapi dengan pengaruh luas daun,

ukuran daun merupakan petunjuk yang sangat erat hubungannya dengan kondisi

iklim, pengelompokkan tersebut ialah:

1. Leptophyl 25 mm2

2. Nanophyl 25 - 225 mm2 (9 x 25)

3. Microphyl 225 - 2025 mm2 (92 x 25)

4. Mesophyl 2025 - 18.225 mm2 (93 x 25)

5. Macrophyl 18.225 - 164.025 mm2 (94 x 25)

6. Megaphyl lebih dari 164.025 mm2

Dinamika Komunitas (Evolusi Komunitas)

Evolusi yang terjadi pada komunitas tumbuhan di suatu tanah yang tadinya

kosong (bero) terjadi dalam waktu yang lama dengan tahap-tahap yang harus dilalui.

Tahap-tahap ini sukar dinyatakan karena secara faktual proses evolusi itu kontinyu.

Tetapi bagaimanapun tahap ini harus dinyatakan dan sebagai dasarnya ialah

karakteristik vegetasi. Pada umumnya evolusi komunitas vegetasi melalui beberapa

tingkatan dan proses sebagai berikut:

1. Nudasi: yaitu terjadinya awal suksesi yang waktu itu habitat karena sesuatu hal

(erosi, deposit, glacial, glassier, perubahan iklim, aktivitas biotik) menjadi tidak

berpenghuni (kosong).

2. Migrasi: disini meliputi kolonisasi pertama jadi migrasi itu datangnya suatu

tumbuhan di suatu habitat yang mengalami nudasi itu, kedatangan tumbuhan itu

dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain angin, air, binatang, manusia dan

sebagainya.

Migrasi atau immigrasi tumbuhan disebut germinales kalau masih benih (organ

reproduktif) dan migrules atau propagules kalau sudah berupa tumbuhan. Migrasi

ini dapat berasal dari banyak tempat atau satu tempat saja.

Page 11: KOMUNITAS VEGETASI

3. Eksesis: ini merupakan proses pemantapan pendatang (immigrasi) tetapi meskipun

demi-kian tidak semua pendatang itu berhasil di tempat yang baru. Ini merupakan

kombinasi beberapa faktor yang menyebabkan berhasilnya immigrasi tersebut di

tempat baru itu.

4. Agregasi: pada mulanya vegetasi pioner itu datang dalam jumlah yang sangat kecil

dan mereka tumbuh saling berjauhan, kemudian vegetasi ini akan membentuk

organ-organ reproduktif yang biasanya mudah tersebar di seantero permukaan

habitat itu yang kemudian membentuk kelompok-kelompok. Disini ada 2

kelompok:

a. Simple agregasi yaitu: apabila agregasi itu hanya satu spesies saja.

b. Agregasi campuran yaitu migran selain terdiri atas spesies tumbuhan utama jika

ber-campur dengan beberapa spesies lain.

5. Evolusi interaksi komunitas.

Disini terjadi hubungan yang pada mulanya sederhana menjadi semakin kompleks

antara lain eksploatasi, mutualisme dan koeksistensi dan sebagainya.

6. Invasi: Dalam proses kolonisasi, germinales mempunyai sifat yang agresif dan

mudah mengadakan adaptasi sehingga mencapai seluruh lahan dari waktu ke

waktu. Vegetasi itu tumbuh dan berkembang sehingga mencapai kemantapan.

Disini invasi itu dapat bersifat sementara atau permanen.

7. Reaksi: Ini meliputi kondisi baru yang diciptakan dengan adanya vegetasi di suatu

habitat. Pada dasarnya perubahan itu melalui cara:

a. Pergantian sifat dan reaksi tanah

b. Dengan memodifikasi iklim

Kompetisi dan macam interaksi yang lain dapat menyebabkan vegetasi mengalami

kematian, dan ini akan merupakan humus di atas tanah. Humus ini yang dapat

menyebabkan lebih baiknya kondisi fisik dan tanah. Di samping pengaruhnya

terhadap tanah maka dengan bentuk-bentuk vegetasi yang ada dapat menciptakan

Page 12: KOMUNITAS VEGETASI

lingkungan yang berbeda dengan keadaan luar, iklim yang diciptakan vegetasi ini

disebut iklim mikro.

8. Stabilisasi: Macam-macam interaksi baik antara individu, populasi vegetasi

maupun antara vegetasi dan habitatnya membawa perubahan-perubahan yang

gradual baik pada habitat maupun struktur vegetasi.

Dalam waktu yang lama, beberapa spesies vegetasi akan mendominasi dan

akhirnya mengadakan penggantian di habitatnya itu.

9. Klimaks: Klimaks merupakan tahap akhir perkembangan setelah stabilisasi. Secara

pasti klimaks yang sebenarnya sukar dinyatakan karena komunitas dan lingkungan

akan dapat saling berubah sesuai dengan sifat yang dinamik.

Klasifikasi Komunitas

Komunitas vegetasi diklasifikasikan dalam beberapa cara menurut

kepentingan dan tujuannya. Pada umumnya dan yang banyak disukai ialah klasifikasi

berdasarkan:

a. Fisiognomi

b. Habitat

c. Komposisi dan dominasi spesies

a. Fisiognomi: Menunjukkan kenampakan umum komunitas tumbuhan. Komunitas

tum-buhan yang besar dan menempati suatu habitat yang luas diklasifikasikan

kedalam komponen komunitas sebagai dasar fisiognominya.

Komponen kmunitas yang menjadi dasar fisiognomi ini ialah yang berada

dalam bentuk dominan. Sebagai contoh: Komunitas hutan, padang rumput,

stepa, tundra dan sebagainya.

b. Habitat: Karena komunitas sering dinamik dengan kekhasan habitat maka habitat

ini digunakan  menjadi dasar pembagian komunitas.

Page 13: KOMUNITAS VEGETASI

Pada umumnya dikaitkan dengan kandungan air tanah pada habitat yang

bersangkutan. Pembagian itu antara lain:

1. Komunitas lahan basah

2. Komunitas lahan agak basah

3. Komunitas lahan mesofit

4. Komunitas lahan agak kering

5. Komunitas lahan kering

c. Komposisi dan dominasi spesies: Disini komunitas tumbuhan yang besar dibagi

kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dengan dasar komposisi dan dominasi

spesies. Klasifikasi seperti ini memerlukan pengetahuan isi spesies dalam

komunitas itu frekuensinya, dominasinya dan lamanya spesies itu berada

(fideling/kesetiaan). Komunitas diberi nama dengan spesies yang dominan

atau yang memperlihatkan frekuensi tinggi misalnya: Betula-Rhododendron-

Magnolia assosiasi, Kruing-Kamper-Meranti-Jati.

Clements mengakui adanya dinamika komunitas alam dan ia mengembangkan

klasifikasi floristik yang menekankan pada suksesi, dominasi, konstansi diagnose

spesies. Menurut Clements vegetasi dapat dianalisa kedalam unit klas-klas berikut

dalam urutan yang turun.

1. Formasi

            Menurut Clements unit vegetasi terbesar adalah formasi tumbuhan. Formasi

tumbuhan merupakan unit vegetasi yang besar di suatu wilayah yang ditunjukkan oleh

beberapa bentuk pertumbuhan yang dominan, misalnya hutan ditunjukkan dengan

pohon-pohon. Formasi tumbuhan merupakan hasil makroklimat dan ini dikendalikan

dan ditentukan batasnya oleh iklim saja. Dengan lain perkataan formasi tumbuhan

terjadi dalam suatu kesatuan iklim dan alam.

Whittaker berpendapat bahwa formasi tumbuhan tidak tegas dan nyata bahwa

unit vegetasi ditentukan hanya oleh iklim, tetapi merupakan pengelompokkan

Page 14: KOMUNITAS VEGETASI

komunitas secara abstrak dengan fisiognomi dan saling berhubungan dengan

lingkungan.

2. Assosiasi

            Setiap formasi klimaks, berisikan dua atau lebih pembagian yang lebih kecil

yang dikatakan sebagai assosiasi yang ditandai oleh lebih dari satu spesies yang

dominan dan khas. Jadi assosiasi adalah vegetasi regional, dalam formasi ini

merupakan klimaks sub iklim dalam formasi umum. Setiap assosiasi ekologinya dan

komposisi floristik umumnya (Weaver dan Clements, 1938). Sekarang konsep

assosiasi ini sudah tidak dipakai lagi dan menempatkan komunitas kontinum yang

populer.

Vegetasi itu terus menerus (kontinyu) walaupun berbeda dari tempat yang satu

ke tempat yang lain ia tidak dapat dikategorikan kedalam unit-unit yang memilih

tempat. Dalam tingkat penggantian (proses penggantian), Whittaker (1951, 1956)

mengatakan bahwa assosiasi bukan komunitas alam yang nyata (konkrit).

L.E. Braun juga mengeritik konsep assosiasi dalam simposium yang diadakan

oleh perhimpunan ekologi Amerika bulan Agustus 1956 yang tujuan utama ialah:

a. Bahwa komuntas tidak mempunyai batas yang tegas tetapi tumpang tindih antara

satu dengan yang lain.

b. Bahwa spesies yang nampak mencirikan komunitas dapat meluas ke komunitas lain

walaupun mungkin dalam proporsi yang berbeda.

c. Bahwa dua komunitas tidak pasti sama/sejenis.

d. Bahwa vegetasi itu kontinyu walaupun berbeda dari tempat yang satu ke yang lain.

3. Fasiasi (Faciation)

            Setiap assosiasi pada dasarnya meliputi beberapa spesies dominan yang

berisikan 2 atau lebih sub unit. Setiap fasiasi dapat dihuni oleh dua atau lebih

dominan, tetapi jumlah total dominan dalam fasiasi akan kurang (lebih kecil) daripada

assosiasi. Variasi secara lokal dalam assosiasi disebut losiasi (lociation).

Page 15: KOMUNITAS VEGETASI

4. Konsosiasi (Consociation)

            Jika hanya terdapat satu dominan dalam klimaks. Konsosiasi merupakan unit

komunitas yang lebih kecil dengan dominan tunggal dan masih mempunyai bentuk

pertumbuhan yang mencirikan formasi. Unit vegetasi seperti itu terutama

modifikasinya oleh kondisi edhapik, misalnya konsosiasi Oak-Beech.

5. Sosiasi (Societeies)

            Assosiasi dan konsosiasi dapat dianalisis lebih jauh kedalam beberapa

komunitas kecil (unit) yang di bawah pengaruh langsung variasi habitat lokal

komunitas. Ini didominasi oleh satu atau dua spesies lain dari dominan pada assosiasi

dan konsosiasi. Unit yang lebih kecil disebut sosiasi. Dominasi sosiasi merupakan sub

dominan yang lebih ekonomis. Dengan demikian sosiasi merupakan dominan dalam

dominan yang spesies dominan itu merupakan sub ordinat. Jika kita menganggap

konsosiasi sebagai satu kesatuan.

6. Clans (klans)

            Dalam setiap sosiasi dapat ditemukan dua atau lebih unit klimaks yang

terkecil, ini yang disebut klans. Setiap klans merupakan agregasi kecil satu individu

tetapi sangat lokal dan spesies dominan yang tertutup.

Struktur Komunitas Vegetasi

Studi mengenai struktur dan klasifikasi komunitas tumbuhan dapat juga

disebut Fitososiologi.

Analisisnya disebut analisis vegetasi, yang terdiri atas analisis kualitatif dan

kuantitatif.

A. Analisis kualitatif komunitas tumbuhan

            Struktur kualitatif dan komposisi komunitas dapat dinyatakan berdasarkan

observasi (pengamatan) visual tanpa sampling khusus atau pengukuran dalam

perhitungan (menyatakan) karakteristik florestik secara kualitatif (isi spesies)

Page 16: KOMUNITAS VEGETASI

stratifikasi, aspek sosiabilitasnya, asosiasi antar spesies, bentuk pertumbuhan dan

spektrum biologi dipelajari di lapang.

1. Komposisi floristik/anggota spesies komunitas.

            Studi ini ialah pada spesies dari komunitas yang dianggap penting. Ini dapat

dilakukan dengan koleksi yang periodik kemudian diidentifikasi dengan waktu

sepanjang tahun.

2. Stratifikasi

            Jumlah strata pelapisan dalam komunitas dapat dinyatakan dengan observasi,

jika secara periodik mengamati tumbuhan untuk sepanjang tahun, penggantian dalam

kenampakan vegetasi akan terlihat dengan penggantian dalam cuaca. Dengan ini

maka hubungan spesies dalam beberapa cuaca pada satu tahun dicatat.

3. Bentuk pertumbuhan

            Sebagian besar kenampakan umum dan pertambahan spesies dalam komunitas

dikelompokkan kedalam klas bentuk pertumbuhan yang berbeda. Pembagian klasnya

seperti yang telah dibicarakan pada bab yang lalu. Berdasarkan nilai persentase

perbedaan klas bentuk pertumbuhan, habitat alami yang nyata dari komunitas dapat

diketahui.

4. Sosiabilitas

            Dalam komunitas tumbuhan, spesies secara individu tidak selamanya tersebar.

Individu beberapa spesies tumbuhan dengan jarak yang lebar, sedang beberapa yang

lain terdapat dalam bentuk rumpun atau menutup lahan.

Beberapa individu spesies jika tumbuhan dalam rumpun akan baik dan mereka

cenderung mengadakan kompetisi yang hebat sehingga tidak dapat membentuk

populasi yang besar. Berdasarkan itu maka dapat dikelompokkan dalam klas-klas.

Klas 1. Pohon tumbuh individual (singly)

Klas 2. Kelompok tersebar atau ikatan terbuka

Page 17: KOMUNITAS VEGETASI

Klas 3. Menutup tanah dengan anak yang kecil dan terpencar

Klas 4. Menutup tanah lebih luas lagi

Klas 5. Seluruh lahan tertutup oleh lapisan vegetasi

Derajad sosiabilitas yang tinggi terlihat jika tumbuhan itu mempunyai

produktivitas biji tinggi, daya tumbuh tinggi serta mempunyai daya adaptasi yang

besar.

5. Assosiasi antar spesifik

            Jika vegetasi mempunyai sampai dua spesies yang berbeda atau lebih dekat

satu sama lain, mereka membentuk sebagai komunitas tipe assosiasi-assosiasi antar

spesies ini dapat terjadi pada beberapa kemungkinan:

a. Spesies-spesies dapat hidup dalamlingkungan yang sama

b. Spesies-spesies mungkin mempunyai distribusi geografi yang sama

c. Spesies-spesies mempunyai bentuk pertumbuhan yang berlainan (sehingga

memperkecil kompetisi)

d. Tumbuhan atau spesies yang lain saling berinteraksi yang menguntungkan salah

satu atau keduanya, assosiasi ini mudah dilihat di lapang.

B. Analisis kuantitatif komunitas tumbuhan

            Untuk analisis ada beberapa metode pengambilan sampel, yaitu:

1. Metode kuadrat (Quadrat methode)

2. Metode transek (Transeck methode)

3. Metode loop (Loop methode)

4. Metode titik (Point less/point methode)