metoda geomagnet dalam eksplorasi sumber daya panas bumi

19
TUGAS II METODE MAGNETIK DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER PANAS BUMI Dosen : Budi Sulistijo, Ph.D Oleh : Putri Aprillia 12113023 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

Upload: putri-aprillia

Post on 17-Feb-2016

75 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Metoda geomagnet dapat digunakan sebagai salah satu metoda yang berguna untuk mencari cadangan panasbumi.

TRANSCRIPT

Page 1: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

TUGAS IIMETODE MAGNETIK DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI SUMBER

PANAS BUMIDosen : Budi Sulistijo, Ph.D

Oleh :Putri Aprillia

12113023

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2015

Page 2: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

TUGAS II PENGGUNAAN METODE GEOMAGNETIK DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI PANAS BUMI Outline : I. Tujuan

II. Dasar Teori 1. Gambaran Umum Energi Panas Bumi 2. Metoda Geomagnetik dalam eksplorasi panas bumi 3. Keuntungan dan keterbatasan metoda geomagnetik

III. Aplikasi metoda geomagnetik dalam eksplorasi panas bumi IV. Kesimpulan dan saran

Uraian dan Pembahasan

I. Tujuan 1. Mengetahui konsep metoda geomagnetik dalam eksplorasi panas bumi 2. Mengetahui keuntungan dan keterbatasan metoda eksplorasi geomagnetik dalam

eksplorasi panas bumi 3. Mengetahui respon yang ditimbulkan dari metoda geomagnetik yang digunakan 4. Mengetahui cara penentuan lokasi daerah geothermal berdasarkan metoda geomagnetik

II. Dasar Teori 1. Gambaran Umum Energi panas bumi

Sistem Panas Bumi Panasbumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak

bumi. Panasbumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panasbumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. (Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panasbumi) (Anonim, 2007b). Sistem panasbumi merupakan energi yang tersimpan dalam bentuk air panas atau uap panas pada kondisi geologi tertentu pada kedalaman beberapa kilometer di dalam kerak bumi. Sistem panasbumi meliputi panas dan fluida yang memindahkan panas mengarah ke permukaan. Adanya konsentrasi energi panas pada sistem panasbumi umumnya dicirikan oleh adanya anomali panas yang dapat terekam di permukaan, yang ditandai dengan gradien temperatur yang tinggi.

Sistem panasbumi mencakup sistem hydrothermal yang merupakan sistem tata-air, proses pemanasan dan kondisi sistem dimana air yang terpanasi terkumpul. Sehingga sistem panasbumi mempunyai persyaratan seperti harus tersedia air, batuan pemanas, batuan sarang dan batuan penutup. Air disini umumnya berasal dari air hujan atau air meteorik.Batuan pemanas akan berfungsi sebagai sumber pemanasan air, yang dapat berwujud tubuh terobosan granit maupun bentuk-bentuk batolit lainnya. Panas yang ditimbulkan oleh pergerakan sesar

Page 3: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

aktif kadang kadang berfungsi pula sebagai sumber panas, seperti sumber-sumber matair panas di sepanjang jalur sesar aktif.

Batuan sarang berfungsi sebagai penampung air yang telah terpanasi atau uap yang telah terbentuk. Nilai kesarangan batuan cadangan ini ikut menentukan jumlah cadangan air panas atau uap. Batuan penutup lebih berfungsi sebagai penutup kumpulan airpanas atau uap sehingga tidak merembes ke luar. Syarat dari batuan penutup ini adalah sifatnya yang tidak mudah ditembus atau dilalui cairan atau uap. Umum nya sumber panasbumi terdapat di daerah jalur gu- nungapi, maka sebagai sumber panas adalah magma atau batuan yang telah mengalami radiasi panas dari magma. Sedang batuan penutup dan batuan cadangan biasanya dibentuk oleh batuan hasil letusan gunungapi seperti lava dan piroklastik. Meskipun di beberapa daerah panasbumi, tufa atau labu halus yang terlempungkan atau lapisan airtanah dapat berfungsi sebagai batuan penutup sistem panasbumi (Gambar 1) (Azwar, M., dkk, 1988).

Sistem Panas Bumi Manifestasi Panasbumi

Tanah Panas (Warm Ground) yaitu adanya sumber daya panasbumi di bawah permukaan dapat ditunjukkan antara lain dari adanya tanah yang mempunyai temperatur lebih tinggi dari temperatur tanah disekitarnya. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas secara konduksi dari batuan bawah permukaan ke batuan permukaan (Saptadji, N. M.,2002).

Tanah Beruap (Steaming Ground) meruoakan jenisnmanifestasi dimana uap panas (steam) keluar dari permukaan tanah. Uap tersebut berasal dari suatu lapisan tipis dekat permukaan yang mengandung air panas yang mempunyai temperatur sama atau lebih besar dari titik didihnya. Jika gradien temperatur lebih besar dari 300C/m, maka steaming ground sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena temperatur yang sangat tinggi menyebabkan tumbuh tumbuhan tidak dapat hidup (Saptadji, N. M., 2002).

Kolam air panas merupakan salah satu petunjuk adanya sumber daya panasbumi di bawah permukaan. Kolam air panas ini terbentuk karena adanya aliran air panas dari bawah permukaan melalui rekahan rekahan batuan. Pada permukaan air terjadi penguapan yang disebabkan karena adanya perpindahan panas dari permukaan air ke atmosfir. Panas yang

Page 4: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

hilang ke atmosfir sebanding dengan luas area kolam, temperatur pada permukaaan dan kecepatan angin (Saptadji, N. M., 2002).

Kolam lumpur panas (Mud Pool). Kenampakannya sedikit mengandung uap dan gas CO2, tidak terkon- densasi, umumnya fluida berasal dari kondensasi uap. Penambahan cairan lumpur menyebabkan gas CO2 keluar. Mud vulkano adalah tipe dari kolam lumpur panas, dimana gas keluar dari satu celah dengan temperatur lebih kecil dari titik didih (Santoso, D., 2002). Lumpur terdapat dalam keadaan cair karena kondensasi uap panas. Sedangkan letupan-letupan yang terjadi adalah karena pancaran CO2 (Saptadji, N. M., 2002).

Air Panas (Hot Springs) merupakan salah satu petunjuk adanya sumber daya panasbumi di bawah permukaan. Mataair panas ini terbentuk karena adanya aliran air panas dari bawah permukaan melalui rekahan rekahan batuan (Saptadji, N. M., 2002). Temperatur 500 C disebut warm springs. Temperatur > 500 C disebut hot springs. Hot springs biasanya agak asam, bila netral umumnya berasosiasi dengan sistem air panas jenuh dengan silika dan menghasilkan endapan sinter. Endapan teras travetin biasanya berhubungan dengan karbonat yang terkandung dalam fluida tersebut (Santoso, D., 2002).

Fumarol adalah lubang kecil yang memancarkan uap panas kering (dry steam) atau uap panas yang mengandung butirran-butiran air (wet steam). Apabila uap tersebut mengandung gas H2S maka manifestasi permukaan tersebut disebut solfatar. Fumarol yang memancarkan uap dengan kecepatan tinggi dapat juga dijumpai di daerah tempat terdapatnya sistem dominsai uap. Uap tersebut mengandung SO2 yang hanya stabil pada temperatur yang sangat tinggi (> 5000C). Fumarol yang memancarkan uap dengan kandungan asam boric tinggi umumnya disebut soffioni(Saptadji, N. M., 2002).

Geyser merupakan mataair panas yang menyembur ke udara secara intermittent (pada selang waktu tidaktentu) dengan ketinggian air sangat beraneka ragam, yaitu dari kurang dari satu meter hingga ratusanmeter. Selang waktu penyemburan air (erupsi) juga beraneka ragam, yaitu dari beberapa detik hinggabeberapa hari. Lamanya air menyembur ke permukaan juga sangat beraneka ragam, yaitu dari beberapa detik hingga beberapa jam. Geyser merupakan manifestasi permukaan dari sistem dominasi air (Saptadji, N. M., 2002).

Silika sinter merupakan endapan silika di permukaan yang berwarna kuning keperakan. Umumnya dijumpai di sekitar mataair panas dan lubang geyser yang menyemburkan air yang bersifat netral. Apabila laju aliran air panas tidak terlalu besar umumnya di sekitar mataair panas tersebut terbentuk teras-teras silika yang berwarna keperakan (silica sinter terace atau sinter platform). Silika sinter merupakan manifestasi permukaan dari sistem panasbumi yang didominasi air (Saptadji, N. M., 2002).

Struktur Sesar Pada Daerah PanasbumiSesar adalah rekahan dimana terjadi pergeseran massa batuan secara relatif satu bagian

terhadap yang lainnya. Letaknya yang dahulu telah mengalami dislokasi atau perpindahan. Sesar terdiri dari berbagai macam bergantung dari penyebabnya, seperti kompresi, tarikan atau torsi (Santoso, D., 2002). Sesar biasanya terbatas namun dapat berukuran dari beberapa

Page 5: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

milimeter sampai ratusan kilometer. Pergeseran biasanya terbesar terjadi dibagian tengah sesar. Jika sesar dijumpai di permukaan, akan dihasilkan garis sesar atau jejak sesar yang dapat dipetakan. Akibat terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagianya. Jenis sesar menurut Endarto, D (2005), yaitu: sesar turun (normal), sesar naik dan sesar geser. Struktur geologi bawah permukaan pada daerah panasbumi sangat dipengaruhi oleh faktor pengontrol keluarnya fluida panasbumi. Pengaruh asosiasi zona retakan dengan sesar yang akan menyalurkan fluida panasbumi kepermukaan merupakan faktor penting dalam sistem panasbumi (Gambar 2). Sesar jugamerupakan media jalan keluar fluida panasbumi kepermukaan (Steiner, 1977).

Pengaruh Sesar pada sistem panas bumi

2. Metoda Geomagnetik dalam eksplorasi panas bumi 1. Tahapan eksplorasi sumberdaya panasbumi

Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan panas bumi yang dilakukan dalam usaha mencari sumberdaya panas bumi, membuktikan adanya sumberdaya serta memproduksikan dan memanfaatkan fluidanya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (a) eksplorasi pendahuluan atau reconnaisance survei, (b) eksplorasi lanjut atau rinci (pre-feasibility study), (c) pemboran eksplorasi, (d) studi kelayakan (feasibility study), (e) perencanaan, (f) pengembangan dan pembangunan, (g) produksi, (h) perluasan.

Eksplorasi pendahuluan atau reconnaisance survey dilakukan untuk mencari daerah prospek panas bumi, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan, serta untuk mendapatkan gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut. Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari : (a) studi literature, (b) survei lapangan, (c) analisa data, (d) menentukan daerah prospek, (e) spekulasi besar potensi listrik, (f) menentukan jenis survei yang akan dilakukan selanjutnya.

Page 6: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna mendapat gambaran mengenai geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan, fenomena vulkanik, geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan.

Survei lapangan terdiri dari survei geologi, geofisika, hidrologi dan geokomia. Luas daerah yang disurvei pada tahap ini umumnya cukup luas, yaitu sekitar 5000-20000 km 2, tetapi bisa juga hanya seluas 5-20 km2 (Baldi, 1990). Survei biasanya dimulai dari tempat-tempat dimana terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta di tempat-tempat lain yang telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra landsat dan penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini survei dilakukan dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan mudah dibawa.

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batuan, penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah tersebut besertas karakteristiknya, mengambil sampel fluida melakukan pengukuran temperatur, PH, dan kecepatan air.

Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi dan luas daerah yang akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan reconnaisance yang dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai 1 bulan, dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan.

Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah tersebut. Dari kajian data geologi, hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi. Dari hasil analisis dan interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir, temperatur reservoir, asal sumber air, dan jenis batuan reservoir.

Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas. Meskipun demikian, seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat “berspekulasi” mengenai besarnya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki. Jenis dan temperatur reservoir dapat diperkirakan. Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara global, tetapi selama ini hanya ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas prospek). Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk dikembangkan

Page 7: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

selanjutnya apakah survey rinci perlu dilakukan atau tidak. Apabila tidak, maka daerah yang diteliti ditinggalkan.

2. Gambaran umum metode geomagnetik pada eksplorasi panas bumi

Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya.

Teori yang berkaitan dengan kemagnetan bumi dikenal sebagai Teori Dinamo. Pengukuran medan magnet di permukaan bumi merupakan resultant dari berbagai variabel. Oleh karena itu variasi medan magnet bumi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

1. Variasi yang relatif berjalan dengan lambat atau disebut sebagai variasi sekuler. Perubahan ini berkaitan dengan perubahan posisi kutub bumi secara perlahan.

2. Variasi medan magnet yang disebabkan oleh sifat kemagnetan yang tidak homogen dari kerak bumi. Perubahan ini relatif memiliki nilai yang kecil. Dalam eksplorasi justru hal semacam ini yang dicari. Penyebab dari variasi ini ialah sifat kemagnetan (suseptibilitas) antar batuan di dalam kerak bumi (termasuk didalamnya kemagnetan induksi dan kemganetan remanen). Dalam batuan biasanya terkait dengan mineral yang bersifat magnetik.

3. Variasi dengan perubahan yang relatif cepat berkaitan dengan waktu (harian). Sebutan lain untuk variasi in ialah variasi harian. Penyebab dari variasi ini ialah aktifitas matahari yang mempengaruhi keadaan atmosfer. Variasi ini bersifat periodik. Selain matahari, bulan juga sangat mempengaruhi keadaan atmosfer.

4. Variasi dengan perubahan relatif cepat dalam waktu yang relatif singkat dan sangat tidak teratur. Sebutan untuk perubahan medan magnet semacam ini ialah badai magnetik. Variasi ini berkaitan dengan aktifitas matahari yang berhubungan dengan bintik matahari. Akibat tembakan parti- kel-partikel berenergi tinggi ke atmosfer bumi dari matahari menyebabkan fluktuasi sifat magnetik yang sangat tidak teratur.

Berbagai batuan yang terdiri dari bermacam-macam mineral memiliki sifat magnetik yang masing-masing dapat dikelompokan kedalam :1. Diamagnetik, yaitu mineral yang mempunyai kerentanan magnetik yang negatif

artinya orbit eleketron pada benda ini selalu berlawanan dengan medan magnet dari luar. Contohnya ialah grafit, marmer, kuarsa dan garam.

2. Paramagnetik, yaitu mineral yang memiliki harga kerentanan magnet positif dan nilainya kecil, misalnya batuan beku asam.

3. Feromagnetik, yaitu mineral yang memiliki nilai kerentanan magnet besar, misalnya berbagai batuan beku basa atau ultra basa.Karena perbedaan dari intensitas tertarik oleh magnet, maka batuan-batuan

tertentu akan kuat tertarik oleh magnet dan ada juga yang lemah. Oleh karena itu, dari

Page 8: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

hasil pembacaan dari alat yang mengukurnya, dapat diinterpretasikan daerah-daerahnya.

Alat yang digunakan dalam eksplorasi ialah magneto- meter, misalnya fluxgate dan proton magnetometer. Seperti halnya medan gaya berat secara umum dise- tiap titik permukaan bumi akan memiliki nilai intensitas magnet tertentu (IGRF). Metode magnetik dapat memberikan informasi tentang keadaan reservoir panasbumi. Namun berbagai informasi yang berkaitan tentang demagnetisasi dimana lapangan panasbumi biasanya terletak pada daerah vulkanik menunjukkan kegunaan metode ini dalam eksplorasi panasbumi.

Gaya magnet yang ditimbulkan oleh dua buah kutub pada jarak r dengan muatan masing-masing disebut sebagai m1 dan m2, ditulis dengan persamaan 1:

Jika sekarang suatu benda diletakkan dalam suatu medan magnet dengan kuat medan H, akan terjadi polarisasi benda tersebut besarnya ditulis dengan persamaan 2 :

Terlihat diatas bahwa k merupakan parameter yang terpenting untuk memperoleh atau terjadi suatu anomali magnetik. Dalam lapangan panasbumi kerentanan magnet sangat tergantung kepada variasi batuan di lapangan yang telah terpengaruh oleh panas yang terjadi di lapangan tersebut.

Dalam survei magnetik di lapangan magnetik minimal dua buah alat magnetometer. Alat pertama mengukur variasi harian yang bertujuan untuk mengukur pengaruh medan magnet dari luar bumi, sedang alat kedua digunakan untuk mengukur lintasan-lintasan yang telah ditentukan. Selain itu medan magnet utama bumi dihitung berdasarkan persamaan IGRF (International Geomagnetic Reference Field). Dengan demikian anomali magnetik yang diamati menurut Santoso, D (2002), ditulis dengan persamaan 3 ialah :

Page 9: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

Penyelidikan geomagnet dalam eksplorasi lapangan panasbumi bertujuan untuk menafsirkan struktur geologi bawah permukaan dalam melokalisir daerah yang dianggap prospek untuk potensi panasbumi. Penggunaan metode geomagnet dalam penyelidikan panasbumi didasarkan pada perbedaan sifat kemagnetan batuan. Bilamana batuan mengalami kenaikan temperatur maka batuan tersebut akan mengalami penurunan kemagnetan (demagnetisasi). Dengan demikian, bila pada suatu daerah terdapat sumber panasbumi, maka harga intensitas magnet batuan disekitarnya akan lebih rendah (Situmorang, T., 2007).

3. Keuntungan dan keterbatasan metoda geomagnetik

Keuntungan metode geomagnetik dibandingkan metode lain : 1. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk

mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Umumnya tubuh intrusi, urat hydrothermal kaya akan mineral ferromagnetic(Fe3O4, Fe2O3) yang memberi kontras pada batuan sekelilingnya.

2. Mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu efektif digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potansi Geothermal.

3. Data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki.

Keterbatasan metode magnetik dibanding metode yang lain:1. Setiap jenis batuan di bumi walaupun dalam pengklasifikasian atau penamaannya

sama, dapat saja mempunyai sifat dan karakteristik yang spesifik akibat peristiwa geologi yang dialaminya. Sehingga bisa memberikan data yang didapat bisa berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya di bawah permukaan.

Page 10: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

III. Aplikasi Metoda Pengukuran Geomagnetik dalam Eksplorasi Panasbumi

Metode magnetik (geomagnet) dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas atau permeabilitas magnetik tubuh jebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic dan diamagnetic. Umumnya tubuh intrusi dan urat hydrothermal kaya akan mineral ferromagnetic (Fe2O4, Fe2O3) yang memberi kontras pada batuan sekelilingnya.

Metode geomagnet ini sangat sensitif terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydro-thermal yang kaya akan mineral ferromagnetic dan struktur geologi. Metode geomagnet ini digunakan pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie. Oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang diduga mempunyai potensi geothermal. Metode eksplorasi geomagnet banyak digunakan karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metode gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomali berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomali magnetik yang ingin diselidiki.

Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap : akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh peta anomali magnetik.

Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam. Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak.

Dengan menggunakan sifat keelektromagnetan batuan dibawah permukaan, kita dapat melokalisasi batuan yang memiliki sifat mineral tertentu. Misalnya untuk eksplorasi nikel, emas, bijih besi dan sebagainya. Selain itu karena menggunakan gelombang elektromagnet dengan frekuensi yang tinggi, kita dapat mencitrakan kondisi suatu bangunan (jembatan, gorong-gorong, pipa, dll) (Yopanz, 2007). Magnetometer adalah alat ukur medan magnet yang banyak digunakan untuk berbagai penyelidikan, antara lain untuk penelitian bahan-bahan magnetik, keamanan penerbangan (mendektesi barang bawaan), pemetaan

Page 11: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

medan magnet bumi dan pengetesan kebocoran medan magnet dari suatu alat penghasil lainnya (Gambar 3) (Djamal, 2001).

Magnetometer Salah satu jenisnya adalah Proton Precission Magnetometer (PPM) yang digunakan

untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. Peralatan lain yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah Global Positioning System (GPS). Peralatan ini digunakan untuk mengukur posisi titik pengukuran yang meliputi bujur, lintang, ketinggian, dan waktu. GPS ini dalam penentuan posisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit. Penggunaan sinyal satelit karena sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak terganggu oleh gunung, bukit, lembah dan jurang.

Beberapa peralatan penunjang lain yang sering digunakan di dalam survei magnetik, antara lain (Sehan, 2001) :a. Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet bumi.b. Peta topografi, untuk menentukan rute perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat

survei magnetik di lokasic. Sarana transportasid. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama pengambilan datae. PC atau laptop dengan software seperti Surfer, Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.

Pengukuran data medan magnetik di lapangan dilakukan menggunakan peralatan PPM, yang merupakan portable magnetometer. Data yang dicatat selama proses pengukuran adalah hari, tanggal, waktu, kuat medan magnetik, kondisi cuaca dan lingkungan.

Page 12: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama dilakukan adalah menentukan base station dan membuat station - station pengukuran (usahakan membentuk grid - grid). Ukuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi pengukuran, kemudian dilakukan pengukuran medan magnet di station - station pengukuran di setiap lintasan, pada saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran variasi harian di base station.

Pengolahan Data Geomagnetik Dari hasil data yang didapatkan dari pengukuran dilapangan, diperlukan beberapa

koreksi karena sebenarnya data yang diperoleh masih mendapat pengaruh dari beberapa faktor. Beberapa koreksi yang digunakan yaitu : 1. Koreksi Harian

Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari.

2. Koreksi IGRFData hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari

tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan medan anomali.

3. Koreksi TopografiKoreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik

sangat kuat. Ketika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas magnetik (k) batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang dibuat, menghasilkan nilai anomali medan magnetik (ΔHtop) sesuai dengan fakta.

Interpretasi Data Geomagnetik Secara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu interpretasi

kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi benda-benda termagnetisasi atau struktur geologi bawah permukaan bumi. Selanjutnya pola anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan informasi geologi setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur geologi, yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang sebenarnya.

Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis. Untuk melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa cara dimana antara satu dengan lainnya mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh, sasaran yang dicapai dan ketelitian hasil pengukuran. Beberapa pemodelan yang biasa digunakan yaitu pemodelan dua setengah dimensi dan pemodelan tiga dimensi.

Page 13: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi

IV. Kesimpulan dan Saran

1. Geomagnetik merupakan salah satu metode survei geofisika yang digunakan untuk mengukur perbedaan intensitas medan magnetik yang ada pada suatu batuan

2. Eksplorasi dengan menggunakan geomagnetik pada umumnya dilakukan dengan tiga tahap, yaitu akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Pada tahap processing dilakukan koreksi pada metode magnetik yang terdiri atas koreksi harian (diurnal), koreksi IGRF, koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya.

3. Metode geomagnetik memiliki keuntungan dan keterbatasan. Beberapa keuntungannya yaitu efektif untuk mempelajari darah yang dicurigai mempunyai potensi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie dan Data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat yang artinya lebih mudah jika dibandingkan dengan metoda gaya berat. Selain keuntungan, metoda ini juga mempunyai beberapa keterbatasan yaitu karena setiap jenis batuan di bumi walaupun dalam pengklasifikasian atau penamaannya sama, dapat saja mempunyai sifat dan karakteristik yang spesifik akibat peristiwa geologi yang dialaminya. Sehingga bisa memberikan data yang didapat bisa berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya di bawah permukaan

4. Respon yang dapat diamati dari pengukuran ini yaitu nilai total medan magnetik yang terbaca pada alat magnetometer. Berdasarkan teori yang mengatakan “Bilamana batuan mengalami kenaikan temperatur maka batuan tersebut akan mengalami penurunan kemagnetan (demagnetisasi). Dengan demikian, bila pada suatu daerah terdapat sumber panasbumi, maka harga intensitas magnet batuan disekitarnya akan lebih rendah (Situmorang, T., 2007). Maka, dari hasil pernyataan ini, dapat dipetakan daerah yang potensi dan tidak potensi sebagai cadangan panas bumi.

5. Interpretasi data geomagnetik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interpretasi kualitatif dan interpretasi kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi benda-benda termagnetisasi atau struktur geologi bawah permukaan bumi. Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis.

DAFTAR PUSTAKA Broto, Sudaryo,dkk. 2011. Aplikasi Metode Geomagnet Dalam Eksplorasi Panasbumi. https://www.scribd.com/doc/161593230/Teknik-Panasbumi https://www.scribd.com/doc/40765412/metode-geomagnetik https://www.google.co.id/search?

q=struktur+patahan+dan+hubungannya+dengan+sistem+hidrotermal&newwindow=1&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwimr-LE77vJAhVCbY4KHUDLBaYQ_AUICCgC&biw=1366&bih=643#newwindow=1&tbm=isch&q=magnetometer

http://geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/Sekilas_tentang_Panas_Bumi.pdf http://www.slideshare.net/Fitrawan12/makalah-eksplorasi-panas-bumi-dalam-geofisika

Page 14: Metoda Geomagnet dalam eksplorasi Sumber daya Panas Bumi