metkuan setelah uts.docx

Upload: liya-bhe

Post on 16-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. (Arief Budiman, 1995:1) Yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan rakyat. Salah satu cara untuk mengukur pembangunan adalah dengan pertumbuhan ekonomi. Dimana masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan bila pertumbuhan ekonomi masyarakat cukup tinggi. Hal tersebut dapat terwujud, salah satunya melalui koperasi.Menurut Undang-Undang Nomor 25 Pasal 1 Tahun 1992, koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.Salah satu dari program pengembangan Koperasi adalah pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD). Pengertian KUD disini adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. KUD memang secara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No.4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2) disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut ditunjukkan agar masyrakat dapat menikamati kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan pemberian kredit kepada pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama di daerah pedesaan.Dalam bidang pertanian, sejarah kelahiran KUD sendiri sebagai idea sekitar tahun 1972 adalah perwujudan dari keadaan Indonesia yang terdesak dalam penyediaan pangan di dalam negeri. Indonesia adalah Negara pengimport beras terbesar di dunia. Dan di tahun 1985, Indonesia telah termasuk Negara yang mampu berswasembada dalam pangan.Berbagai rentetan kejadian yang merupakan kebijaksanaan pemerintah yang memberikan tugas kepada KUD untuk menangani berbagai jenis usaha, arahnya adalah untuk memperkokoh KUD sebagai wadah penduduk pedesaan dalam upayanya memperbaiki keadaan sosial ekonominya. Dengan wadah untuk mempersatukan kekuatan ekonomi yang dimiliki tersebut diharapkan kemampuan bekerjanya dapat meningkat pula. Kebijaksanaan harga dasar untuk memberikan kepastian harga dan jaminan pasar, penentuan penyaluran pupuk melalui KUD, tata niaga tebu rakyat intensifikasi, kesemuanya mencoba untuk dapat memperkokoh kedudukan KUD. (Ima Suwandi. Koperasi Unit Desa di Masa Datang).

1.2 Tujuan1.2.1 Untuk mengetahui hubungan antara variable independen yaitu kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi dengan variabel dependen yaitu keputusan petani dalam berkoperasi1.2.2 Untuk mengetahui hubungan positif antara variabel independent dan variabel dependent, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam berkoperasi keputusan petani dalam berkoperasi .

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian KoperasiPenjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di Indonesia. Landasan Idiil ( pancasila ) Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri ) Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 )Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dan bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Karena dorongan cita cita rakyat itu, undang undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.Beberapa definisi koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebagai berikut :a. Definisi Koperasi Menurut ILO( International Labour Organization )Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO sebagai berikut :Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of undertaking.Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut : Koperasi adalah perkumpulan orang orang( Association of persons ). Penggabungan orang orang tersebut berdasar kesukarelaan( Voluntarily joined together ). Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai( to achieve a common economic end ). Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis ( badan usaha ) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis( formation of a democratically controlled business organization ) Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan( making equitable contribution to the capital required ) Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang( Accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking ).

b. Definisi Koperasi Menurut Hatta Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu organisasi itu setidak tidaknya harus melaksanakan 4 asas. Asas asas tersebut adalah :1. Tidak Boleh dijual dan dikedaikan barang barang palsu2. harga barang harus sama dengan harga pasar setempat3. Ukuran harus benar dan dijamin4. Jual beli dengan Tunai. Kredit dilarang karena menggerakan hati orang untuk membeli diluar kemampuannya.

c. Definisi Koperasi Menurut Undang Undang No. 25 Tahun 1992Undang undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut : Koperasi adalah badan usaha( Business Enterprise ) Koperasi adalah kumpulan orang orang dan atau badan badan hokum koperasi Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip prinsip koperasi Koperasi Indonesia adalah Gerakan Ekonomi Rakyat. Koperasi Indonesia berazaskan kekeluargaan

d. Definisi Koperasi Menurut Dr. FayDr. Fay pada tahun 1908 memberikan definisi, Koperasi adalah suatu perserikatan dngan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan kesempatan mereka terhadap organisasi.

e. Definisi Koperasi Menurut ICA( International Cooperation Allience )ICA dalam bukunya The Cooperative Principles karangan P.E. Weraman memberikan definisi sebagai berikut, Koperasi adalah kumpulan orang orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip prinsip koperasi.

2.2 Tujuan KoperasiTujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.Dalam BAB II Pasal 3 Undang undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang undang Dasar 1945.Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu: Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2.3 Prinsip-prinsip KoperasiPrinsip prinsip koperasi adalah garis garis penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai nilai tersebut dalam praktik. Prinsip pertama : keanggotaan Sukarela dan TerbukaKoperasi koperasi adalah perkumpulan perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang yang mampu menggunakan jasa jasa perkumpulan dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, social, rasial, politik atau agama. Prisip kedua : Pengendalian oleh Anggota Secara demokratisKoperasi koperasi adalah perkumpulan perkumpulan demokratis yang dikendalikan oleh para anggota secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan kebijakan perkumpulan dan mengambil keputusan keputusan. Pria dan wanita mengabdi sebagai wakil wakil yang dipilih, bertanggung jawab kepada para anggota. Dalam koperasi primer anggota anggota mempunyai hak hak suara yang sama ( satu anggota, satu suara ), dan koperasi pada tingkatan tingkatan lain juga di atur secara demokratis. Prinsip ketiga : Partisipasi Ekonomi AnggotaAnggota anggota menyumbang secara adil dan mengendalikan secara demokrasi modal dari koperasi mereka. Sekurang kurangnya sebagian dari modal tersebut biasanya merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas, bilamana ada, terhadap modal. Anggota anggota membagi surplus surplus untuk sesuatu atau tujuan tujuan sebagai berikut :* Pengembangan koperasi koperasi mereka* Kemungkinan dengan membentuk cadangan sekurang kurangnya sebagian padanya tidak dapat dibagi bagi* Pemberian manfaat kepada anggota anggota sebanding dengan transaksi transaksi mereka dengan koperasi* Mendukung kegiatan kegiatan yang disetujui oleh anggota Prinsip keempat : Otonomi Dan KebebasanKoperasi koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan perkumpulan yang menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota anggotanya. Koperasi koperasi mengadakan kesepakatan kesepakatan dengan perkumpulan perkumpulan lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari sumber sumber luar, dan hal itu dilakukan dengan persyaratan persyaratan yang menjamin adanya pengendalian anggota anggota serta dipertahankannya ekonomi koperasi. Prinsip kelima : Pendidikan, Pelatihan, dan InformasiKoperasi koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota anggotanya, para wakil yang dipilih, manajer dan karyawan, sehingga mereka dapat memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi koperasi mereka. Mereka memberi informasi kepada masyarakat umum, khususnya orang orang muda pemimpin pemimpin opini masyarakat mengenai sifat dan kemanfaatan kemanfaatan kerjasama. Prinsip keenam : Kerjasama diantara KoperasiKoperasi koperasi akan dapat memberikan pelayanan paling efektif kepada para anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara bekerja sama melalui struktur struktur local, nasional, regional, dan internasional. Prinsip ketujuh : Kepedulian Terhadap KomunitasKoperasi koperasi bekerja bagi pembangunan yang berkesinambungan dari komunikasi komunitas mereka melalui kebijakan kebijakan yang disetujui oleh anggota anggotanya.Beberapa prinsip prinsip koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebagai berikut :1. Prinsip menurut MunknerHans H. Munkner menyarikan 12 prinsip koperasi yang ditunkan dari 7 variabel gagasan umum sebagai berikut :7 variabel gagasan umum :a) Menolong diri sendiri berdasarkan kesetiakawanan( self-help based on solidarity )b) Demokrasi ( democracy )c) kekuatan modal tidak diutamakan ( neutaralited Capital )d) ekonomi ( Economy )e) Kebebasan ( Liberty )f) Keadilan ( Equity )g) Memajukan kehidupan social melalui pendidikan ( Social Advancement Through Education )12 Prinsip koperasi :1. Keanggotaan bersifat sukarela (Valuntarily membership )2. Keanggotaan terbuka ( Open membership )3. Pengembangan anggota ( Member Promotion )4. Identitas sebagai pemilik dan pelanggan ( Identity of co-owners and customers )5. Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis (Democratic management and control)6. Koperasi sebagai kumpulan orang orang ( Personal Cooperation)7. Modal yang berkaitan dengan aspek social tidak dibagi (Indivisible social capital)8. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi (Economic efficiency of the cooperative enterprise)9. Perkumpulan dengan sukarela ( Valuntarily association )10. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan (Autonomy in goal setting and the decision making)11. Pendistribusi yang adil dan merata akan hasil hasil ekonomi (Fair and just distribution of economic result)12. Pendidikan anggota ( Member Education )

2.4 Kelebihan Koperasi1.Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.2.Mengutamakan kepentingan Anggota.3.Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata-mata mencari keuntungan.4.Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela.5.Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.

2.5 Kekurangan Koperasi1.Daya saing lemah.2.Rendahnya kesaran berkoperasi pada anggota.3.Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.4.Kemampuan manajeman perkoperasian buruk.5.Konflik kepentingan2.6 Model LPM (linear probability model)Linear Probability Model (LPM) merupakan metode regresi yang umum digunakan sebelum logit dan probit model dikembangkan. LPM bekerja dengan dasar bahwa variabel respon Y, yang merupakan probabilita terjadinya sesuatu, mengikuti Bernoulli probability distribution dimana:

Gambar 1 : Linear Probability Model (LPM)Gambar diatas menunjukkan bahwa garis dari Linear Probability Model (LPM) sangat minim menjelaskan atau mempresentasikan dari variabel dependent yangdiskrit. Oleh karena itu, karena LPM bekerja berdasarkan metode OLS biasa maka timbul permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya: non-normality of the disturbance, heteroscedastis, tidak terpenuhinya ekspektasi nilai Y antara satu sampai dengan nol, dan tidak dapat digunakannya R sebagai pengukur Goodness of Fit. Kebutuhan akan model probabilita yang menghasilkan Y yang terletak antara interval satu sampai dengan nol dengan hubungan antara Pt dengan Xt yang tidak linear menyebabkan logit model dikembangkan.

LPM (Linier Probability Model) Misalkan ada model sederhana:

Y1= 1+ 2 Xi+ ui........................(i)

dimana: X1: pendapatan keluarga petaniY = 1, jika petani memiliki pekerjaan sampingan, Y = 0, jika petani tridak memiliki pekerjaaaan sampingan.Persamaan (i) yang mengekspresikan dikotomi Y1, sebagai fungsi linier variabel eksplanatori Xi, dinamakan Model Probabilitas Linier (LPM). E(Yi/ Xi) adalah ekspektasi kondisi Yi dengan Xi given, dapat diinterpretasikan sebagai probabilitas kondisi yang akan terjadi dengan diketahui Xi ditulis Pr (Y-1/ Xi). Diasumsikan E(ui) = 0; (agar esrimator unbiased), didapatkan:E(Yi/Xi )- 1+ 2 Xi ..........(2)Pi = probabilitas bila Yi = 1 (jika peristiswa terjadi ) dan 1- Pi=probabilitas jika Yi-0 (jika peristiwa tidak terjadi).

2.7 Model LogitModel logit merupakan model yang menggunakan persamaan eksponensial untuk mendapatkan nilai probabilitas pada interval 1 dan 0, Dimana persamaan model Logit menjadi seperti berikut:

Lalu persamaan tersebut disederhanakan menjadi :

Dimana Zi = 1 + 2 XiPersamaan diatas lebih dikenal sebagai logistic distribution function. Persyaratan yangdiminta sebelumnya, yaitu model probabilita yang menghasilkan Y antara interval satu sampai dengan nol dengan hubungan antara Pt dengan Xt yang tidak linear,dapat terpenuhi. Hal ini disebabkan, saat Z berkisar antara - sampai dengan , Pi berkisar antara 0 dan 1 sehingga Pi tidak berhubungan linear dengan Z. Meskipun begitu masih terdapat masalah estimasi karena P tidak hanya tidak linier pada X tetapi juga ke .

BAB IIIMETODE3.1 Langkah-langkah LPM

Copy data yang terdapat pada excel ke program SPSSKlik save- unstandardizedPindahkan variable dependent dan variable independentKlik analize-regresion-binary logisticGanti nama pada masing- masing kolom pada variable viewKilk continue3Pada variable view, ganti nama PRE_1 dengan hasil LPM

3.2 Langkah-langkah Model Logit

Klik contiueKlik save - probilitiesKlik continuePilih hosmer- lemeshow goodness of- fit dan iration historyGanti nama variable PRE_1 dengan hasil logitCopy data pada exel ke program SPSSOptionsPindahkan variable dependen dan independenGanti nama pada masing- masing kolom variable view

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Data AwalNo.Kesadaran fungsi koperasiKemudahan bertransaksiBanyaknya unit usaha koperasiKepercayaan thdp koperasiKeputusan petani berkoperasi (1=berkoperasi, 0=tidak)

19171791

28121160

38161491

48161581

5102014101

66141360

78191671

810161691

981915101

1081917101

116161661

1210171771

138151460

148181690

158171391

169161591

178151681

187161460

199181891

20101816101

2110191671

2210171460

2310141291

248101220

2510131471

267131591

278171871

2881817101

299161891

309151481

318141791

328141691

337141981

346171571

359151160

3610171791

379191450

3810171991

398171481

4010171671

4110161250

428201681

4310191581

448171771

458171981

466141460

4710191771

489171280

498131160

509181491

516171571

52102013101

5310181491

5410191671

556161660

5610151291

579161891

589151060

5910171571

608161460

619161561

6210231781

638171571

649191451

659131481

Tabel data faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam berkoperasi

4.2 Hasil SPSS4.2.1 Model LPM

Pada tabel model summary diketahui hasil R square sebesar 0,542 yang menunjukkan bahwa kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi (variable independent) yang terdapat di dalam model mampu menjelaskan variable dependent (Y) sebesar 54,2 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variable lain diluar model (error term).

Di dalam tabel Anova diketahui bahwa nilai F sebanyak 18,02 dengan tingkat kesalahan sebanyak 0,000 berarti bahwa variable independent berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependent.

Pada tabel coefficients dapat diketahui bahwa pada koofisien signifikan, variable X1, X3, dan X4 memiliki nilai yang lebih kecil dari pada nilai signifikan (0,05 atau 5%). Sedangkan variabel X2 memiliki nilai yang lebih besar dari pada nilai signifikan yaitu 0,991. Hal tersebut berarti bahwa variabel kesadaran fungsi koperasi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi (variable independent) berpengaruh secara signifikan dalam menentukan keputusan petani untuk berkoperasi. Sedangkan variabel kemudahan bertransaksi tidak berpengaruh terhadap keputusan petani untuk berkoperasi.

4.2.2 Model LogitBlock 0 : Beginning Logit

Iteration Historya,b,c

Iteration-2 Log likelihoodCoefficients

Constant

Step 0175.408.970

275.3071.057

375.3071.059

475.3071.059

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 75.307

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration-2 Log likelihoodCoefficients

ConstantX1X2X3X4

Step 1142.049-9.742.239.000.343.467

232.386-16.448.369-.011.615.769

329.417-22.602.476-.017.8901.001

428.832-27.088.556-.0071.0881.133

528.792-28.774.588.0041.1571.175

628.791-28.942.591.0061.1631.179

728.791-28.943.591.0061.1631.179

828.791-28.943.591.0061.1631.179

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 75.307

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Dari tabel iteration History Block dapat diketahui :-2 log likelihood block 0 di atas lebih besar dari tabel -2 log likelihood block 1, apabila likehood pada block 0 lebih besar dari likehood pada variable 1 maka dapat disimpulkan bahwa model bagus dan variable independent mampu menjelaskan variabel dependent. Jadi variable independent yaitu kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi (variable independent) mampu menjelaskan variable dependent.

Classification Tablea,b

ObservedPredicted

D1Percentage Correct

01

Step 0D10017.0

1049100.0

Overall Percentage74.2

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Tabel Classification Table Block: 0

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai Overall Percentage correct sebesar 74,2%, hal tersebut dapat diartikan sebagai presentase kebenaran dapat diketahui sebesar 74,2%.

Variables in the Equation

BS.E.WalddfSig.Exp(B)

Step 0Constant1.059.28114.1441.0002.882

Tabel Variabels in the Equation Block: 0Pada tabel dapat diketahui bahwa nilai wald sebesar 14,144 nilai tersebut berarti bahwa semua variable independent mempengaruhi keputusan petani untuk berkoperasi sebesar 14,144 dan sisanya tidak mempengaruhi keputusan petani dalam berkoperasi.Pada tabel diatas diketahui nilai Exp (B) = 2,882, nilai ini berarti adanya peluang petani untuk bergabung dengan koperasi 288 kali lebih besar dari pada peluang untuk tidak bergabung dengan koperasi.

Block 1: Method = Enter

Model Summary

Step-2 Log likelihoodCox & Snell R SquareNagelkerke R Square

128.791a.506.743

a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Pada tabel diatas diketahui bahwa nilai Nagelkerke R Square sebantak 0,743, nilai tersebut dapat diartikan bahwa variable independent mampu menjelaskan variable dependent (kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi) sebesar 74,3%. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 74,3% mampu mempengaruhi petani untuk bergabung dengan koperasi, sedangkan sisanya sebesar 25,7% mempengaruhi petani untuk tidak bergabung dengan koperasi.

Hosmer and Lemeshow Test

StepChi-squaredfSig.

141.7067.000

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Chi-square = 41,706 dengan df sebesar 7. Nilai tersebut berarti bahwa secara parsial variabel independen mampu mempengaruhi keputusan petani untuk bergabung dengan koperasi.

Variables in the Equation

BS.E.WalddfSig.Exp(B)

Step 1aX1.591.3892.3081.1291.806

X2.006.320.0001.9851.006

X31.163.4636.3121.0123.200

X41.179.4207.8681.0053.251

Constant-28.9439.8848.5751.003.000

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4.

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada koofisien signifikan pada variable X1 dan X2 memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai signifikan yang bisa ditoleransi (0,05 atau 5%). Hal tersebut berarti bahwa variabel kesadaran fungsi koperasi dan kemudahan bertransaksi tidak berpengaruh secara signifikan dalam menentukan keputusan petani untuk bergabung dengan koperasi, sedangkan variabel X3 dan X4 yaitu variabel banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi tidak berpengaruh terhadap keputusan petani untuk bergabung dengan koperasi.Setelah diketahui hasil LPM dan Hasil Logit, kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam grafik, maka akan didapatkan gambar grafik seperti dibawah ini, pada grafik menunjukan adanya hasil LPM dan Hasil Logit yang berfluktuatif.

Terlihat pada garafik Scatter Hasil LPM dan Logit jelas diatas dapat diketahui bahwa untuk menentukan probabilitas, metode LOGIT adalah metode terbaik yang harus digunakan, karena sebaran variasi nilai probabilitasnya rasional.

4.3 Simulasi ModelVariabelBS.E.WaldSig.

x10,5910,388946042,308170,129

x20,0060,319887280,000360,985

x31,1630,4630126546,3120,012

x41,1790,4202506577,868460,005

Constant-28,949,8837745428,575340,003

Odd Ratio13,1682,7290,947

Peluang ikut koperasi0,9290,7320,486

Simulasi-1:Nilai Rata-Rata Xi Simulasi-2:Kemuduran 5 % dr RerataSimulasi-3: X Kemuduran 10% pada x3 dan x4 dr Rerata

8,578,148,57

16,5115,6816,51

14,9614,2113,46

7,607,226,84

Interpretasi Simulasi :a) Simulasi 1Pada tabel Odd ratio dan peluang bermitra dapat diketahui nilai Odd Ratio pada simulasi 1 = 13,168. Dari data tersebut maka diketahui peluang petani untuk bergabung dengan koperasi besarnya 13,168 kali lebih besar dibandingkan dengan peluang petani untuk tidak bergabung dengan koperasi.b) Simulasi 2Pada tabel Odd ratio dan peluang bermitra dapat diketahui nilai Odd Ratio pada simulasi 2 = 2,729. Dari data tersebut maka diketahui peluang petani untuk bergabung dengan koperasi besarnya 2,729 kali lebih besar dibandingkan dengan peluang petani untuk tidak bergabung dengan koperasi.c) Simulasi 3Pada tabel Odd ratio dan peluang bermitra dapat diketahui nilai Odd Ratio pada simulasi 3 = 0,947. Dari data tersebut maka diketahui peluang petani untuk bergabung dengan koperasi besarnya 0,947 kali lebih besar dibandingkan dengan peluang petani untuk tidak bergabung dengan koperasi.4.4 Perbandingan HasilDalam penggunaan aplikasi spss akan diperoleh hasil bahwa variable independent (kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi) berpengaruh dan mampu menjelaskan variable dependent. Sedangkan pada uji simulasi model akan diperoleh hasil perbandingan keputusan petani untuk mengikuti koperasi dan keputusan petani untuk tidak mengikuti koperasi.

BAB IVKESIMPULAN1. Dari uji analisis diperoleh table iteration History Block yang menjelaskan bahwa: -2 log likelihood block 0 di atas lebih besar dari tabel -2 log likelihood block 1 apabila likehood pada block 0 lebih besar dari likehood pada variable 1 maka dapat disimpulkan bahwa model bagus dan variable independent mampu menjelaskan variabel dependent. Sehingga dapat diartikan bahwa seluruh variable independent yang mencakup kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi mampu menjelaskan variable dependent.2. Pada analisis yang telah dilakukan diketahui nilai Nagelkerke R Square = 0,743, nilai tersebut berarti bahwa: Variable independent mampu menjelaskan variable dependent sebesar 74,3%. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 74,3% mampu mempengaruhi keputusan petani untuk bergabung dengan koperasi, sedangkan sisanya sebesar 25,7% tidak mempengaruhi keputusan petani untuk bergabung dengan koperasiDari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil nilai signifikan yang diperoleh dari kedua model pada variabel banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai signifikan yang bisa ditoleransi (5%), hal ini berarti dalam realita dapat diketahui bahwa banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi tidak mampu mempengaruhi secara nyata akan keputusan petani untuk bergabung dengan koperasi. Variable independent (kesadaran fungsi koperasi, kemudahan bertransaksi, banyaknya unit usaha koperasi, dan kepercayaan terhadap koperasi) mampu menjelaskan sebagian kecil dari variable dependent.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muhammad. 2009. Managemen Agribisnis. Cetakan kedua. Jakarta: Bumi AksaraMei, Syifa. 2013. Kelebihan dan kekurangan Koperasi. http://syifameimei.blogspot.com/2013/11/kelebihan-dan-kekurangan-koperasi.html. Diakses tanggal 21 April 2014Nopitasari, candra. 2013. Pengertian, tujuan dan prinsip koperasi. http://candra-nopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_12.html. Diakses tanggal 21 April 2014

LAMPIRAN

Langkah LPM1. Buka data pada ecxel dan copy ke SPSS2. Buka variabel view dan ganti nama

3. Pilih analyzeregressionlinier4. Ssetelah muncul kotak dialog, masukkan Di kedalam kotak dependent dan X1, X2, X3, dan X4 ke dalam kotak independent

5. Klik savecentang unstandarizedklik continue6. Maka akan muncul hasil output

Langkah Logit1. Copy data pada exel ke program SPSS

2. Ganti nama pada masing- masing kolom variable view 3. Pindahkan variable dependen dan independen

4. Klik Options dan Pilih hosmer- lemeshow goodness of- fit dan iration history 5. Klik continue Klik save probilities Klik contiue Ganti nama variable PRE_2 dengan hasil logit.