metamorfisme regional
DESCRIPTION
contoh batuan, mineralogi, struktur, tekstur dari batuan metamorfosa regionalTRANSCRIPT
Metamorfisme Regional
Adalah suatu proses metamorfisme yang melibatkan proses deformasi mekanik dan rekristalisasi
kimia. Biasa terjadi pada daerah pegunungan yang terbentuk akibat proses subduksi. Contoh batuannya:
1. Sekis Klorit
Berwarna hijau muda, memiliki tekstur lepidoblastik dan
feltlike (chloritite) dan dapat berubah menjadi
nematoblastik. Memiliki struktur schistose, namun juga
dapat ditemukan struktur relik. Kandungan mineral nya
pada umumnya didominasi oleh klorit, pirit, kalsit dan
magnetit. Termasuk batuan metamorfosa dengan
derajat rendah, terbentuk dari lava, tuff, batuan beku
mafik pada lingkungan metamorfisme regional. Kadang terbentuk dari marl yang tercampur
dengan material tufaceous.
2. Sekis Biru
Berwarna umumnya biru, memiliki tekstur lepidoblastik
dan nematoblastik. Terdapat struktur schistose pada
batuan ini. Merupakan batuan metamorf yang
terbentuk karena dominasi tekanan dibanding
temperatur. Didominasi oleh mineral glaucophane,
jadeit, albit dan klorit.
3. Amfibolit
Berwarna hijau tua dengan sedikit warna putih dan
kuning, memilki tekstur nematoblastik dan
lepidoblastik. Strukur yang terlihat adalah struktur
relik hasil dari batuan beku (metagabro, meta-pillow
lava) yang terubah menjadi batuan metamorf. Didominasi oleh mineral amfibol dan
plagioklas. Termasuk batuan metamorfosa dengan derajat metamorfisme sedang, terbentuk
dari lava basaltik atau tuff atau orthoamphibolite pada lingkungan metamorfisme regional.
Dapat juga terbentuk dari sedimen yang tercampur dengan material tufaceous.
4. Granulit
Warnanya bervariasi dari terang ke gelap yang
bergantung pada mineralogi nya. Memiliki tekstur
granoblastik dengan butiran kuarsa yang terpipihkan dan
struktur masif dengan variasi ukuran butir. Didominasi
oleh mineral kuarsa, plagioklas, dan orthoklas. Termasuk
batuan metamorfosa yang memiliki derajat metamorfisme tinggi , terbentuk akibat
temperatur tinggi dan variasi besar tekanan pada kerak bumi bagian dalam.
5. Eklogit
Berwarna dari hijau ke merah, memiliki tekstur
granoblastik, namun kadang juga dapat ditemukan
memiliki tekstur porphyroblastic. Terdapat struktur
masif dengan ukuran butir dari halus ke kasar.
Didominasi oleh mineral kuarsa, garnet dan piroksen. Memiliki derajat metamorfisme dari
rendah ke sedang, terbentuk akibat basaltic tuff yang termetamorfosa di daerah subduksi
pada temperatur yang rendah.
6. Kuarsit
Berwarna umumnya putih jika mengandung
kuarsa sepenuhnya, namun dapat berwarna lain
jika mengandung mineral lainnya dan memiliki
tekstur granoblastik. Berstruktur masif atau
schistose tergantung kandungan mika nya.
Kandungan mineral utamanya adalah kuarsa
dengan kadang ditemukan mika dan feldspar. Memiliki derajat metamorfisme yang beragam
karena kuarsa yang resistan dan terbentuk dari batuan sedimen yang mengandung banyak
kuarsa seperti flint.
7. Phyllite
Berwarna abu-abu pada umumnya dan
memiliki tekstur yang bervariasi dari
granoblastik sampai ke lepidoblastik. Struktur
schistose terlihat pada batuan ini. Mineral
yang mendominasi adalah kuarsa, klorit atau
mika. Memiliki derajat metamorfisme yang rendah dan terbentuk dari batuan sedimen yang
memiliki kandungan lempung yang tinggi.
8. Serpentine
Berwarna hiau dengan tekstur cellular dan feltlike.
Memiliki struktur massif dengan kandungan
mineral yang didominasi oleh serpentin. Termasuk
batuan metamorf dengan derajat metamorfisme
yang rendah. Terbentuk dari peridotit yang
termetamorfisme.