merged-140221030254-phpapp01

35
MAKALAH HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3 Disusun oleh : Ervina Nurjanah – 210210130078 DIIP – C Pendidikan Kewarganegaraan Dosen : Rully Chairul Azwar, S.Ag., M.Si Drs. Agung Budiono, M.Si UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

Upload: van-der-zeus

Post on 16-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN BELA NEGARA Pasal 27 ayat 3

Disusun oleh :

Ervina Nurjanah 210210130078

DIIP C Pendidikan Kewarganegaraan Dosen :Rully Chairul Azwar, S.Ag., M.Si

Drs. Agung Budiono, M.Si

UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASIDEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia, serta izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.Adapun makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan. Makalah ini berisi tentang ulasan mengenai hak dan kewajiban warga negara khususnya membahas mengenai hak dan kewajiban bela negara.Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini semaksimal mungkin, namun masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan sebagai bahan motivasi untuk berkarya lebih baik lagi.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan dengan penyususnan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jatinangor , 17 November 2013

Penulis

I

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.. I Daftar Isi .. II Bab 1 Pendahuluan ... 1

Latar Belakang .. 1

Rumusan Masalah ..... 2

Maksud Dan Tujuan.... 2

Bab II Pembahasan..... 3

A. Hak Bela Negara..... 3

Makna Bela Negara ....... 3

Konsep Bela Negara .. 4

Peraturan Perundang-Undangan Tentang Bela Negara.............. 7

Bentuk Ancaman Terhadap Bangsa Dan Negara.. 8

Pentingnya Upaya Bela Negara. 11

Bentuk Partisipasi Dalam Upaya Bela Negara...... 11

B. Kewajiban Warga Negara . 12

C. Tanggung Jawab Warga Negara 13

D. Peran Warga Negara ..... 14

Bab III Kesimpulan .. 15

Daftar Pustaka... 16

II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia telah melalui waktu yang amat panjang. Dibutuhkan banyak perjuangan dan pengorbanan hingga akhirnya kemerdekaan bisa diwujudkan. Berbagai upaya dilakukan demi membela bangsa dan negara Indonesia.

Upaya bela negara tidak hanya dilakukan pada masa perjuangan kemerdekaan saja. Sampai saat ini, upaya bela negera masih harus tetap dilaksanakan demi mempertahankan eksistensi bangsa dan negara Indonesia. Upaya bela negara merupaka hak dan kewajiban setiap warga negara yang dilandasi oleh rasa kecintaan dan nasionalismenya terhadap tanah air.

Dalam makalah akan dibahas mengenai hak bela negara sebaimana tercantum didalam Pasal 27 ayat (3) perubahan ke dua Undang Undang Dasar1945, Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan

negara.

Upaya bela negara dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik secara fisik maupun non fisik. Salain itu, pengabdian sesuai dengan profesi bagi kepentingan masyarakat juga termasuk kedalam upaya bela negara. Didalam makalah ini, secara lebih lanjut akan dibahas mengenai hak bela negara, konsep bela negara serta aspek-aspek lainnya yang termasuk kedalam uapaya bela negara.

10

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Apa makna bela negara sebagai hak dan kewajiban?

2. Bagaimana konsep bela negara?

3. Apa landasan hukum pelaksanaan bela negara?

4. Bagaimana bentuk upaya bela negara yang bisa dilakukan oleh setiap warga negara?5. Apa saja hal-hal yang bisa menjadi ancaman bagi bangsa dan negara?

6. Partisipasi apa saja yang bisa dilakukan setiap warga negara dalam upaya bela negara?

C. Maksud dan Tujuan

Adapun makud dan tujuan dibuatnya makalah ini diantaranya yaitu:

1. Untuk mengetahui makna bela negara sebagai hak dan kewajiban setiap warga negara guna meningkatkan rasa cinta dan nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.2. Untuk mengetahui konsep bela negara yang bisa dilakukan oleh setiap warga negara.3. Untuk mengetahui landasan hukum dalam pelaksanaan upaya bela negara.4. Untuk mengetahui berbagai bentuk bela negara yang dapat dilakukan oleh setiap warga negara.5. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang dapat menjadi ancaman bagi eksistensi bangsa dan negara Indonesia.6. Untuk mengetahui apa saja partisipasi yang dapat dilakukan dalam upaya bela negara.

BAB II PEMBAHASAN

A. Hak Dan Kewajiban Bela Negara

1. Makna Bela Negara

Wujud hubungan antara warga negara dengan negaranya pada umumnya berupa peranan (role). Peranan pada dasarnya adalah tugas yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara. Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah diatur dalam UUD 1945. Hubungan tersebut digambarkan dengan baik dalam peraturan mengenai hak dan kewajiban, baik itu hak dan kewajiban warga negara terhadap negaranya ataupun sebaliknya.Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945. Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai hak pembelaan negara. Bela negara adalah upaya yang dilakukan setiap warga negara untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap ancaman, baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam negeri. Adapun bela negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan perilaku warga Negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini tercantum di dalam pasal 27 ayat (3) UUD 1945 perubahan kedua yang berbunyi, Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara. Hal yang serupa juga tercantum di dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945 perubahan kedua yaitu, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1) UUD 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa setiap warga negara berhak dan wajib untuk turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, setiap warga negara juga harus ikut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.Upaya bela negara selain sebagai kewajiban seorang warga negara, juga merupakan hak dan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia.

2. Konsep Bela Negara

Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik maupun nonfisik. Bela negara secara fisik dilakukan dengan cara menghadapi ancaman, serangan atau agresi musuh dari luar. Sedangkan bela negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai upaya untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan negara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

a. Bela Negara Secara Fisik

Menurut Undang- Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara, keikut sertaan warga Negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan salah satunya dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan mengikuti Pelatihan Dasar Kemiliteran. Saat ini, pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat Terlatih ( Ratih), meskipun konsep Rakyat Terlatih adalah amanat dari Undang-Undang No. 20 tahun 1982 tentang Pokok-Pokok Pertahanan dan Keamanan Negara.Rakyat Terlatih terdiri dari berbagai unsur, diantaranya seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Pertahanan Sipil (Hansip), Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan lain-lain yang telah mengikuti pendidikan dasar militer. Rakyat Terlatih mempunyai empat fungsi, yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat dan perlawanan rakyat. Tiga fungsi pertama umumnya dilakukan pada masa damai, saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil dimana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan fungsi perlawanan rakyat, dilakukan dalam keadaan darurat perang dimana Rakyat Terlatih merupakan unsur bantuan tempur bagi pasukan TNI yang terlibat langsung di medan perang.Bila keadaan ekonomi dan keuangan negara memungkinkan, dapat pula dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di beberapa negara lain. Mereka yang telah mengikuti pendidikan dasar militer akan dijadikan cadangan Tentara

Nasional Indonesia selama waktu tertentu, dengan masa dinas misalnya satu bulan dalam setahun untuk mengikuti latihan dan kursus-kursus militer. Dalam keadaan darurat perang, nantinya mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas territorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan berkesinambungan. Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil, misalnya seorang dokter ditempatkan di rumah sakit tentara, pengacara di dinas hukum, akuntan di bagian keuangan, dan lain-lain.Gagasan ini bukan dimaksudkan sebagi upaya militerisasi masyarakat sipil, melainkan untuk memperkenalkan dwifungsi sipil. Maksudnya sebagai upaya sosialisasi konsep bela negara dimana tugas pertahanan dan keamanan negara bukanlah semata-mata tanggunga jawab TNI, malainkan juga merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara Indonesia.

b. Bela Negara Secara nonfisik

Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 2002 keikutsertaan warga Negara dalam upaya bela negara yang dilakukan secara nonfisik dapat diselnggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi. Berdasarkan hal tersebut, keterlibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya:Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk didalamnya menghayati arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak.

Menanamkan kecintaan terhadap tanah air melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat.Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata bukan sekedar retorika.Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hokum/ undang- undang dan menjunjung tinggi hak asasi manuisa.Pembekalan mental dikalangan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan norma norma kehidupan bangsa Indonesia.Sampai saat ini belum ada undang-undang tersendiri yang mengatur tentang pendidikan kewarganegaraan pelatihan militer secara wajib dan pengabdian sesuai profesi sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 3 tahun 2002. Apabila nantinya telah keluar undang-undang mengenai hal-hal tersebut, maka akan semakin jelas bentuk keikutsertaan warga negara dalam upaya pembelaan negara.

3. Peraturan Perundang-undangan Tentang Bela Negara

Ketentuan dan landasan hukum mengenai bela negara terdapat dalam

UUD 1945, yaitu sebagai berikut :

Pasal 27 ayat ( 3 ) UUD 1945 perubahan kedua, Setiap warga negera berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.Pasal 30 UUD 1945 perubahan kedua secara lengkap yaitu sebagai berikut:

(1) Tiap-tipa warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.(2) Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai keakuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.Selain itu, mengenai peran warga negara dalam upaya bela negara juga disebutkan dalam Pasal 9 UU No. 3 tahun 2002, yaitu:(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :a. Pendidikan kewarganegaraan.

b. Pelatihan dasar militer secara wajib.

c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesi secara sukareela atau secara wajib.d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

4. Bentuk Ancaman Terhadap Bangsa dan Negara

Ancaman-ancaman terhadap bangsa dan negara baik dari luar maupun dari dalam bisa terjadi dalam berbagai bentuk, diantaranya:a. Ancaman militer

Menurut penjelasan Undang Undang RI No. 3 Tahun 2002, ancaman militer dapat berbentuk antara lain:

Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap komponen bangsa;Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat non komersial;Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer;Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa;Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau bekerja sama dengan teorisme dalam negeri; Pemberontakan bersenjata;

Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.b. Ancaman Nonmiliter

Ancaman terhadap ideology

Ancaman terhadap budaya

Ancaman terhadap ekonomi

Dampak globalisasi, dan lain-lain.

c. Ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan negara

Indonesia, meliputi :

Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam negeri.Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama gerakan separatis bersenjata yang mengancam kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia.

Aksi radikalisme yang berlatar belakang primordial etnis, ras dan agama serta ideologi di luar Pancasila, baik berdiri sendiri maupun memiliki keterkaitan dengan kekuatan-kekuatan di luar negeri.Konflik komunal, kendatipun bersumber pada masalah sosial ekonomi, namun dapat berkembang menjadi konflik antar suku, agama maupun ras/keturunan dalam skala yang luas.Kejahatan lintas negara, seperti penyelundupan barang, senjata, amunisi dan bahan peledak, penyelundupan manusia, narkoba, dan bentuk-bentuk kejahatan terorganisasi lainnya.Kegiatan imigrasi gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun batu loncatan ke negara lain.Gangguan keamanan laut seperti pembajakan/ perompakan, penangkapan ikan secara ilegal, pencemaran dan perusakan ekosistem.Perusakan lingkungan seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal, pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya. Bencana alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa.

Oleh karena banyaknya hal-hal yang bisa menjadi ancaman bagi bangsa dan negara Indonesia, maka dalam hal ini sangat diperlukan adanya upaya bela negara yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa.

5. Pentingnya Upaya Bela Negara

Melakukan upaya bela negara sangat penting dilakukan oleh setiap warga negara. Ada beberapa alasan mengapa upaya bela negara penting dilakukan, diantaranya adalah :a. Untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman.

b. Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan seluruh warga negara Indonesiac. Upaya bela negara merupakan hak dan kewajiban sekaligus kehormatan bagi semua warga negara.

d. Bentuk pertahanan negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional.

6. Bentuk Partisipasi dalam Upaya Bela Negara

1. Sebagai anggota keluarga

Upaya dari setiap anggota keluarga untuk saling berbagi, saling mendukung, saling menolong,dan saling mengasihi satu sama lain merupakan sikap yang dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga. Upaya menjaga ketentraman dan kedamaian keluarga ini sudah merupakan bentuk partisipasi dalam upaya pembelaan negara di lingkungannya.

2. Sebagai Pelajar

Partisipasi dalam upaya bela negara bagi pelajar dapat diwujudkan dangan cara belajar dengan tekun dan penuh semangat yntuk memperdalam iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketekunan belajar tersebut akan berhasil

mewujudkan generasi yang cerdas, beriman, bermoral, berwawasan luas, dan terampil untuk membangun bangsa dan negara di masa datang.

3. Bentuk partisipasi warga Negara dalam upaya bela Negara melalui:

Pendidikan kewarganegaraan

Pelatihan dasar kemiliteran wajib

Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib

Pengabdian sesuai profesi.

B. Kewajiban Warga Negara

Disamping mempunyai hak, setiap warga negara tentunya mempunyai kewajiban yang harus dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara maupun kepentingan masyarakat pada umumnya. Salah satu dari kewajiban warga negara tersebut diantaranya adalah:1. Melaksanakan aturan hukum

Sebagai warga negara yang baik, maka sudah menjadi suatu kewajiban untuk patuh dan taat dalam melaksanakan semua aturan hukum yang berlaku di Indonesia sebab aturan hukum tersebut dibuat dengan harapan bisa menciptakan ketertiban, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga negara.2. Berperan serta dalam upaya bela negara

Upaya bela negara merupakan suatu tindakan yang dijiwai dari rasa kecintaan dan nasionalisme terhadap tanah air. Bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara fisik maupun non fisik. Selain itu pengabdian sesuai profesi masing-masing untuk kepentingan

negara dan masyarakat pada umumnya juga termasuk salah satu cara dalam melaksanakan upaya bela negara. Kewajiban mengenai bela negara juga diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat ( 1 dan 2 ). Selanjutnya dijabarkan pula didalam Pasal 9 UU No. 3 tahun 2002 mengenai peran warga negara dalam upaya bela negara sebagiamana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.3. Menghargai hak orang lain

Setiap warga negara mempunyai hak, namun hak tersebut juga dibatasi oleh hak- hak yang dimiliki orang lain. Sebagai warga negara yang baik, maka sudah seharusnya bisa saling menghargai, dan tidak saling merugikan hak orang lain.

C. Tanggug Jawab Warga Negara

Tanggung jawab merupakan konsekuensi yang timbul dari adanya kewajiban. Setiap warga negara mempunyai kewajiban terhadap negaranya, diantaranya adalah:1. Mewujudkan kepantingan umum

Maksudnya adalah bahwa setiap warga negara harus ikut ambil bagian dalam mewujudkan kepentingan umum, jangan hanya mementingkan egoism dan keinginan pribadi saja.2. Ikut terlibat dalam memecahkan masalah-masalah bangsa,

Dalam hal ini banyak upaya yang bisa dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Partisipasi semua warga negara sangatlah dibutuhkan dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan profesi masing-masing.

3. Memelihara dan meperbaiki demokrasi,

Setiap warga negara memiki hak yang sama dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya. Namun hal tersebut juga harus dimbangi dengan sikap saling menghargai dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.D. Peran Warga Negara

1. Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara

Banyak hal yang bisa dilakukan dalam upaya memepertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, tidak hanya dengan cara militer, tapi juga bisa dilakukan dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.2. Menjaga keselamatn bangsa dari segala macam ancaman

Indonesia memang telah lama merdeka, namun bukan berarti tidak ada lagi hal- hal yang menjadi ancaman bagi kedaulatan negara. Oleh karena itu, setiap warga negara harus waspada dan berperan aktif dalam upaya menjaga selematan dan kedaulatan negara dari ancaman berbagai pihak.3. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

Hukum dibuat guna menciptakan keamanan, ketertiban dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, sebagai warga negara yang baik, sudah menjadi kewajiban untuk patuh terhadap hukum dan melaksanakan dengan baik segala ataran yang telah ditetapkan pemerintah.

BAB III KESIMPULAN

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban, salah satunya yaitu dalam hal bela negara. Bela negara merupakan tugas semua komponen bangsa yang merupakan bukti rasa cinta dan nasionalisme terhadap bangsa. Upaya bela negara juga dimaksudkan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan keutuhan serta keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Disamping hak dan kewajiban, setiap orang juga memiliki tanggung jawab dan peran sebagai seorang warga negara. Semua hal itu haruslah dilaksanakan dengan baik demi terjaganya eksistensi dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini, semua komponen bangsa baik itu pemerintah maupun rakyatnya harus bersatu guna membangun Indonesia yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno, S.Pd.,M.Si. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : PT Bumi Aksara

Undang Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen.

Sumber Internet :

http://www.slideshare.net/Harits_Wiguna/pembelaan-negara-harits

http://www.slideshare.net/marsellina/hak-kewajiban-serta-tanggung-jawab-warga- negara-dan-perananya

http://www.slideshare.net/AriniNurmalaSari/bab-1-pengantar-pendidikan- kewarganegaraan

http://bertoamigo.files.wordpress.com/2010/12/ringkasan-pkn-smp1.doc

http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2013/05/13/hak-dan-kewajiban warganegara/