meraih modal usaha

19
BAB I PENDAHULUAN Ketika kita berbicara tentang modal, pikiran semua orang seringkali terarah pada uang atau investasi dan operasional. Orang selalu berpikir bahwa untuk memulai bisnis harus ada dana besar agar bisa berhasil. Untuk besar di awal, berbisnis itu memang mutlak membutuhkan modal (dalam arti investasi). Namun demikian, sebenarnya masih ada kiat-kiat lain yang bisa Anda pilih dan lakukan di mana hal itu tidak membutuhkan modal uang dalam jumlah yang besar (dalam hal ini, kita membicarakan modal untuk investasi, bukan modal untuk biaya sehari-sehari). Lalu, modal itu apa dan jenis modal yang mana saja yang diperlukan oleh seorang pengusaha yang sukses? Untuk membuat sebuah usaha, perlu dipertimbangkan ide usaha, skala usaha, kompetisi, permintaan pasar, tenaga kerja, serta yang sangat penting untuk dipikirkan adalah ketersediaan modal usaha beserta sumbernya. Modal bagaikan pondasi awal sebuah usaha yang akan dibangun. Banyaknya orang berwirausaha membuat tingkat kompetisi usaha di dalam negeri cukup tinggi. Hal ini diakibatkan munculnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berwirausaha ketimbang menjadi pegawai. Munculnya para pengusaha baru berpengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat, bangsa dan Negara yang semakin meningkat. Namun hal yang menjadi kendala utama para pelaku usaha adalah 1

Upload: muhammad-ayyub

Post on 15-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

meraih modal usaha

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Ketika kita berbicara tentang modal, pikiran semua orang seringkali terarah pada uang atau investasi dan operasional. Orang selalu berpikir bahwa untuk memulai bisnis harus ada dana besar agar bisa berhasil. Untuk besar di awal, berbisnis itu memang mutlak membutuhkan modal (dalam arti investasi). Namun demikian, sebenarnya masih ada kiat-kiat lain yang bisa Anda pilih dan lakukan di mana hal itu tidak membutuhkan modal uang dalam jumlah yang besar (dalam hal ini, kita membicarakan modal untuk investasi, bukan modal untuk biaya sehari-sehari). Lalu, modal itu apa dan jenis modal yang mana saja yang diperlukan oleh seorang pengusaha yang sukses?Untuk membuat sebuah usaha, perlu dipertimbangkan ide usaha, skala usaha, kompetisi, permintaan pasar, tenaga kerja, serta yang sangat penting untuk dipikirkan adalah ketersediaan modal usaha beserta sumbernya. Modal bagaikan pondasi awal sebuah usaha yang akan dibangun.Banyaknya orang berwirausaha membuat tingkat kompetisi usaha di dalam negeri cukup tinggi. Hal ini diakibatkan munculnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berwirausaha ketimbang menjadi pegawai. Munculnya para pengusaha baru berpengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat, bangsa dan Negara yang semakin meningkat. Namun hal yang menjadi kendala utama para pelaku usaha adalah ketiadaan modal. Acapkali mereka harus menutup usahanya (gulung tikar) karena kehabisan dan ketiadaan modal. Dalam makalah ini akan dijelaskan apa itu modal dan bagaimana tahapan-tahapan dalam memperoleh modal tersebut.

BAB IIISI

A. Apa Saja yang Bisa Menjadi Modal untuk UsahaApa saja kebutuhan modal bagi seseorang untuk memulai usaha? Modal Anda di dalam memulai sebuah usaha ialah:1. Pengalaman Anda (Bila tak punya, Anda tak pernah keluar rumah)Modal yang paling penting adalah pengalaman Anda. Ini bisa digunakan sebagai titik sentral Anda di dalam menentukan jenis usaha yang akan Anda geluti, menciptakan peluang atau mensurvei pasar dan sebagai dasar utama untuk sukses. Tidak ada modal yang paling penting selain pengalaman Anda. 2. Knowledge (pengetahuan Anda). Bila tak ada, berarti tidak lulus kuliahDapatkah Anda membayangkan jika Anda mempunyai modal uang banyak, tetapi tidak mempunyai pengetahuan yang cukup? Apakah Anda bisa memulai dan memutuskan untuk berbisnis? Orang tanpa pengetahuan itu ibarat benda mati, tanpa jiwa. Jadi, uang itu justru nomor sekian. Pengetahuan Andalah yang lebih penting setelah pengalaman Anda.3. Skill (keahlian Anda) = kebiasaan + pengetahuanWah, kalau Anda mempunyai skill tertentu, itu akan jauh lebih baik bila dibandingkan Anda hanya mempunyai pengetahuan saja. Bisnis yang dilandasi oleh skill akan bertumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan bisnis yang tidak dilandasi oleh skill. Nah, sekarang modal uang menjadi urutan di bawahnya, bukan?4. Keberanian (kemampuan Anda untuk mengatasi rasa takut)Bila orang ingin berbisnis, yang penting bukan berani nekat, melainkan mampu mengatasi rasa taku untuk memanajemenkan risiko yang akan datang. Hal ini tidak berarti bahwa orang hanya membutuhkan modal, Yah, saya berani berbisnis!, lalu berkata kepada semua orang, Ini lho, saya berani berbisnis! Itu namanya nekat, bukan berani dengan penuh perhitungan.Modal utama orang itu haruslah berani untuk mengelola risiko (risk manager), bukan hanya berani untuk mengambil risiko (risk taker). Mengambil risiko itu bisa dilakukan semua orang, tetapi risiko yang diambil itu perlu diperhitungkan, dikelola, diantisipiasi, dan dipersiapkan dengan matang dan tepat. Itulah Smart and Good Enterpreneur.5. Konsep bisnis Anda (Bila tidak ada, coba pelajari terlebih dahulu)Selain hal di atas, modal yang Anda perlukan ialah konsep bisnis. Berbisnis itu memang membutuhkan skill, knowledge, uang, dan keberanian. Tetapi, itu semua belumlah cukup. Akan lebih berhasil bila Anda berlayar dan mempunyai konsep yang jelas.Konsep bisnis Anda adalah modal penting dalam menjalankan roda bisnis Anda. Konsep bisnis itu seperti kompas bagi sebuah kapal yang ingin berlayar. Tanpa itu, kapan akan berlayar tanpa tujuan yang pasti dan tinggal menunggu waktu untuk dihempaskan oleh gelombang, karena Anda berlayar tanpa arah dan metode yang benar.6. Networking Anda (jaringan relassi): Apakah Anda tak punya teman?Sekalipun Anda tidak bermodal uang yang cukup, tetapi bila Anda mempunyai modal network (relationship) yang oke maka itu akan menjadi modal yang lebih baik daripada sekadar modal uang. Banyak orang sukses berawal dari modal ini.7. Spiritual support (gairah dan semangat): Sudah pasti ada, bukan?Dukungan semangat dari rekan-rekan Anda juga merupakan modal yang tidak bernilainya dari sekadar modal uang.Saya pernah mengalaminya saat bisnis di tahun 1999-awal 2000 tanpa disemangati dan didukung oleh lingkungan (teman, keluarga, atau lainnya). Rasanya seperti sebuah kapal berlayar dengan lampu padam, tidak bergairah dan sepi-sepi saja. Untuk itu, jangan melupakan modal spirit (iman dan juga takwa) untuk membuat api Anda tetap berkobar selamanya hingga Anda meraih sukses. Jangan sampai berbisnis tetapi kehabisan energi (hasrat dan semangat).8. Kreativitas dan Inovasi: Cobalah Anda lebih dan pelajari caranya.Semua hal di atas juga seolah-olah tidak ada manfaatnya bila Anda tidak mecoba melatih dan mempunyai kreativitas (otak kanan Anda) untuk menciptakan peluang, inovasi, dan improvisasi demi tumbuh kembangnya bisnis Anda. Kecepatan dan mati hidupnya bisnis Anda sangat bergantung pada faktor ini.Modal kreativitas yang dimiliki sedini mungkin sangatlah penting (misalnya untuk menemukan peluang). Bukan modal uang saja yang pertama kali anda perlukan ketika memutuskan untuk berbisnis, melainkan kreativitas dan inovasi itu jauh lebih penting.9. Equity (uang/aset)Modal uang tidak kalah penting, tetapi tidak mutlak bahwa tanpa uang kita tidak bisa berbisnis atau berwiraswasta. Ibarat kita mau bepergian dengan memilih naik mobil, tetapi tidak ada bensin sedikitpun (namun kita tentunya juga tidak ingin demikian). Jangan patah semangat, kita bisa jalan kaki sekalipun lama. Kita bisa memulai lewat bisnis jasa (servis), konsultan, freelance, agen brokerage, jual ide Anda dan lain-lain.Modal uang memang penting, sama pentingnya dengan Anda menginginkan seberapa besar bisnis Anda akan dimulai: besarkah, sedangkah, kecilkah, atau mulai dari nol (tumbuh dari bawah), masing-masing membutuhkan modal uang yang berbeda-beda misalnya:Besar secara cepat: butuh modal besar (uang banyak) Lewat Franchise Beli Perusahaan Beli Saham orang, dan lain-lain.Sedang: organisasi sudah well operated, modal uang (investasi) lumayan banyak Investasi gedung sendiri. Membeli dan mendesain sendiri, menciptakan organisasi yang layak untuk bersaing. Memakai konsultan atau tidak. Langsung oke, bisa bersaing di pasarKecil: organisasi sederhana, modal uang (investasi) cukup: Diawali dari modal secukupnya, tetapi bisa bersaing dengan target yang kita bisa hadapi dan raih (bersaing), yang penting survive.Dari nol: organisasi menjadi satu kesatuan (individu), modal yang sangat kecil. Mulai dari awal, kecil (step by step). Tumbuh mulai dari bawah sekali, tetapi waktu lebih lama.Itu adalah strategi untuk menentukan jenis bisnis dan karakter usaha yang Anda inginkan dan disesuaikan dengan source yang Anda punyai (akan dibahas dalam bagian lain dalam buku ini). Namun, hal ini belum saja cukup. Anda juga butuh yang satu ini.10. Keberuntungan (lucky)Modal ini berasal dari Yang Kuasa, tetapi kita bisa mempersiapkan, menunggu dan mengamati kapan keberuntungan akan datang untuk kita (biasanya lewat sebuah momentum), sehingga kita akan siap menerima keberuntungan tersebut. Keberuntungan akan hinggap kepada orang yang benar-benar siap. Oleh karena itu, ada unsur TIME (waktu), yaitu: timing, intuition, momentum, dan effort.Persiapkanlah segala sesuatu, latihlah intuisi Anda, usaha (effort) yang tidak kenal menyerah, serta amatilah momentum yang ada. Dan, bila Anda siap, Anda pasti akan mendapatkan keberuntungan untuk menummbuhkan bisnis Anda. Ingatlah bahwa menumbuhkan bisnis itu membutuhkan momentum. Tetapi, banyak orang bertanya, Bisakah bisnis itu sukses tanpa modal?Bagaimana menurut Anda?

B. Apakah Berbisnis tanpa Modal (Uang) Besar Itu Mungkin?Bisa! Lho, caranya bagaimana? Saya memulai bisnis dengan modal yang cukup besar, tetapi lama-kelamaan habis juga! Saat modal uang saya tinggal sedikit, saya belajar skill untuk menjual (selling skill). Disinilah (momentum) saya bisa memulai berbisnis yang sebenarnya. Untuk itu, saya menyarankan kepada Anda yang mempunyai modal terbatas, buatlah konsep, riset dan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi dan kepribadian Anda. Niscaya, Anda pasti berhasil. Tetapi, tanpa selling skill, Anda membutuhkan waktu yang lama dan source yang lebih besar. Bila Anda hanya memiliki modal yang terbatas, berikut ini beberapa cara yang dapat Anda pakai untuk berbisnis:1. Modal (jual) skill dan knowledge AndaSebagai contoh, Anda sudah lama mempunyai keahlian dan pengetahuan tentang bengkel. Mulailah menjadi pemborong tenaga pembuat sparepart bengkel atau servis tertentu. Jika Anda mempunyai skill menjual (selling skill), Anda bisa mengajukan ke saudara, teman, atau kerabat untuk mulai menjual. Bila Anda sudah menemukan benang merah antar Aku, Bisnis, dan Pasar, maka Anda akan bisa untuk memulainya.Anda juga bisa memasarkan jasa desain, inovasi Anda, atau memasarkan jasa kekuatan keahlian Anda di bidang servis radio, tape mobil, dan lain-lain. Bisa juga Anda menjual kemampuan bicara Anda (menjadi MC), menjual bakat Anda, face Anda, atau penampilan Anda.2. Modal (jual) network dan community AndaBagi yang mempunyai relasi, pertemanan yang kuat, dan komunitas, Anda bisa memanfaatkan pasar tersebut untuk mulai berbisnis.3. Modal (jual) hobi dan kesukaan AndaBanyak orang yang mempunyai hobi atau kesukaan akan sesuatu dan memendamnya untuk diri sendiri. Cobalah untuk mengembangkannya untuk menjadi bisnis dan carilah pasarnya. 4. Modal (jual) pengalaman Anda (experiences)Bila Anda mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain, mengapa Anda tidak memanfaatkannya untuk berkembang? Jadikanlah dia pasar bagi bisnis Anda. Yang penting ialah bahwa Anda harus professional, dalam arti jika Anda mendapat income/gaji dari perusahaan Anda, janganlah Anda sehari-hari bekerja untuk diri sendiri. Itu tidak etis dan professional. Etika akan berpengaruh pada reputasi dan kepercayaan orang pada Anda. Anda bisa menunjuk orang yang menangani disana (lihat Business Team Skill) dan tetaplah memenuhi suatu sistem organisasi yang seminimal mungkin, tetapi tidak menurunkan standar kualitas yang ada.

TIMEModal berupa uang ituIbarat Anda mempunyai sebuah biji dari bakal buahYang enak dan manis.Anda membutuhkan lahan yang subur untuknya,Iklim yang cocok untuk tumbuhDan berkembang dengan baik, Melindungi dari predator dan jamurYang akan membuat biji itu busuk.Siramilah dengan air yang terbaik yang Anda punyai,Agar biji itu bisa tumbuh dan berbuah.Tinggal Anda menikmatinya..Tetapi, itu pun membutuhkan Waktu (TIME).5. Modal (jual) nama AndaBanyak pebisnis itu dimulai dari nama mereka yang cukup terkenal, dan ini mempunyai nilai jual yang tinggi untuk sukses. Melalui kartu nama, menciptakan seminar-seminar, atau pelatihan-pelatihan, nama Anda telah dikenal dan siap berbisnis.6. Modal (jual) informasi AndaBanyak pula yang sukses dengan bermodal awal informasi, misalnya broker, yang mengetahui perbedaan harga, sumbernya, informasi sebelumnya, dan lain-lain.C. Be A Smart and Good EntrepreneurKetika Anda mengambil keputusan untuk menjadi seorang entrepreneur, janganlah hanya sekadar berlabel entrepreneur. Jadilah smart and good entrepreneur. Entrepreneur yang smart dan good adalah entrepreneur yang bukan hanya bermodalkan keberanian saja (asal nyebur atau masuk). Seorang smart entrepreneur itu harus smart, yang memiliki arti sebagai berikut:

Strategic thinker and strong emotional attachmentMotivator yang handal bagi diri sendiri atau tim dan self leaderAmbisius karena high achiever (tidak mengenal kata biasa saja dan puas begitu saja).Risk manager, not just a risk takerTotalitas dalam bekerja dan target oriented yang penuh komitmen dan konsisten (80% hidup Anda ada di pekerjaan, jadi cintailah pekerjaan atau bisnis Anda agar tidak stress dan frustasi).

Inilah yang kami sebut SMART. Pengusaha yang handal itu merupakan strategi thinker, motivator ulung, ambisius, risk manager, dan totalitas dalam bekerja (termasuk keteguhan hati, keberanian, dan keuletan).

D. RENCANA INVESTASI DAN ANGGARAN (INVESTMENT PLANNING AND BUDGETING)Investasi tidak lain adalah membandingkan nilai dan harga. Investasi di mana pun ingin mencari asset yang nilainya jauh di atas harganya, dan ingin menerapkan strategi buy low and sell high. Prinsip ini selalu dipakai oleh para investor. Definisi sederhananya, harga adalah sesuatu yang kita bayar, sedangkan nilai adalah sesuatu yang kita peroleh. Seseorang bersedia membeli tanah, rumah, ruko, atau usaha tertentu untuk investasi karena memandang nilainya akan melebihi harga yang dibayarkan.Ketika perusahaan Anda berminat menempatkan dana di perusahaan lain, atau sebaliknya, perusahaan Anda berminat menerima investasi dari orang lain untuk pengembangan usaha, ada beberapa hal yang harus Anda pahami. Seberapa besar dana investasi yang Anda miliki atau Anda butuhkan, dan apa tujuan yang ingin dicapai, menjadi pertimbangan awal untuk menentukan investasi yang tepat. Karena bisnis termasuk dalam investasi jangka panjang, maka bisnis menjadi satu di Antara banyak pilihan investasi.Berpikir tentang investasi pada bisnis tak melulu harus dikaitkan dengan sesuatu yang besar. Hal kecil seperti membuka usaha toko alat-alat tulis, usaha rental mobil, usaha kantin, juga bisa menjadi pilihan. Jangan takut untuk memulai bisnis dan belajar mengenal seluk beluk bisnis dengan rangka menangkap peluang pasar. Dari pengalaman banyak orang, bisnis membutuhkan waktu lima tahun untuk pengembangan awal. Artinya, potensii dan peruntungan bisnis baru bisa terlihat dalam lima tahun pertama. Jika ternyata tidak menunjukkan hasil yang positif, segeralah beralih ke pengembangan bisnis yang lain.Pada prinsipnya, suatu investasi yang dilakukan harus memiliki nilai tambah yang dapat dirasakan manfaatnya. Untuk proyek swasta, pekerjaaan ini biasa dikenal dengan istilah capital budgeting (anggaran modal), digunakan untuk menentukan layak atau tidak layaknya suatu proyek akan dijalankan. Sedangkan manfaat capital budgeting bagi lembaga nonprofit lebih berguna sebagai alat kontrol keuangan.Analisis capital budgeting yang dilakukan berguna untuk melihat pengaruh dari investasi, baik investasi alat produksi maupun investasi pada suatu proyek terhadap peningkatan penjualan, laba, ataupun nilai ekuitas pemegang saham (shareholders value). Sedangkan anggaran adalah sejumlah uang yang diterima atau dibelanjakan dalam periode tertentu atas pelaksanaan suatu program.Setelah mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikan anggaran yang tersedia. Mengalokasikan anggaran berarti melakukan pembagian dana secara sistematis berdasarkan keseluruhan anggaran yang dimiliki perusahaan untuk melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengalokasian anggaran mencakup pasar, ukuran dan segmen pasar, kebijakan perusahaan, dan karakteristik perusahaan.Jika Anda bertanya, apakah perusahaan bermodal besar tidak pernah mengalami masalah dalam investasi dan anggaran? Simak saja berita menarik berikut ini.Krisis listrik yang melanda Sumatera terancam menular ke Jawa. Penyebabnya, investasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terhambat lantaran tidak terpenuhinya kebutuhan subsidi. Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji mengatakan, tahun ini PLN butuh Rp 151 triliun untuk mencukupi subsidi dan membiayai investasi pembangunan infrastruktur kelistrikan. Jika pembangunan ditunda karena kurang biaya, ancaman krisis listrik di Jawa pada 2018 bisa menjadi kenyataan.(Indopos, Kamis, 29 Mei 2014 http://www.indopos.co.id/2014/05/anggaran -minim-tanpa-investasi.html)Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sekaliber PT PLN dari terpaan masalah investasi dan anggaran, faktor keuangan yang sehat ternyata merupakan salah satu hal penting untuk diperhatikan terutama keputusan untuk memilih rencana investasi yang tepat. Ternyata, keterbatasan finansial menjadi salah satu masalah paling krusial yang harus dihadapi banyak perusahaan.Demikian pula, dengan seringnya mendegnar pemberitaan di media mengenai hilangnya dana nasabah, pembobolan rekening, dan investasi bodong berkedok investasi emas, valas, komoditi hasil bumi seperti yang sedang marak di tahun ini, membuat banyak orang takut untuk berinvestasi lagi. Banyak nasabah mengalami kerugian investasi akibat praktik tidak terpuji para oknum praktisi keuangan.Memang, tidak ada di dunia ini yang bebas dari risiko. Tidak ada kondisi yang selalu bisa sesuai dengan harapan . Anda mungkin lantas bertanya, terus bagaiman? Apa yang harus kita lakukan? Jawabannya: tetaplah berinvestasi pada bidang usaha yang lebih aman.Investasi itu bisa direncanakan, bahkan memang harus direncanakan. Proses perencanaan investasi inilah yang menjadi titik awal di mana investasi Anda akan berujung pada keberhasilan atau kegagalan. Rencana dan investasi adalah suatu proses bagaimana Anda mengakumulasi asset dan pendapatan rutin yang Anda miliki saat ini, untuk mempersiapkan dan pendapatan rutin yang Anda miliki saat ini, untuk mempersiapkan kebutuhan dana yang akan terjadi di masa depan. Apa saja kebutuhan dana di masa depan? Pendidikan sekolah anak Anda yang beberapa tahun lagi akan melanjutkan ke universitas, persiapan dana pension, pernikahan putra-putri, dan kewajiban finansial lain yang akan muncul di masa depan Itulah hal-hal yang menjadi kebutuhan Anda di masa yang akan datang.Kewajiban-kewajiban finansial di masa depan sudah pasti terjadi Anda tidak bisa menolak atau menghindar. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah berinvestasi merupakan pilihan terbaik? Ya, sepanjang Anda melakukannya dengan perencanaan yang tepat, maka investasi merupakan pilihan terbaik. Beberapa hal bisa Anda lakukan ketika Anda berencana melakukan investasi.a. Tentukan tujuan dan kegunaan dari rencana investasi Anda. Apakah dan yang Anda investasikan hanya untuk keamanan (safety)? Untuk mendapatkan pendapatan rutin (routine cash flow)? Atau Anda mengharapkan adanya perkembangan dana (growth)? Banyak orang yang ketika berinvestasi, tidak mengetahui tujuannya untuk apa, akhirnya ia terjebak dalam investasi bodong.b. Tentukan kapan dana investasi tersebut akan Anda gunakan. Anda harus tahu kapan dana akan dibutuhkan, berapa nilainya, dan untuk keperluan apa. Secara umum produk investasi sudah dibagi berdasarkan jangka waktunya: jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (2-5 tahun), dan jangka panjang (> 5 tahun).c. Kenali risiko investasi, karena setiap investasi pasti mengandung risiko. Namun Anda harus ingat, bahwa di balik setiap risiko, pasti ada keuntungannya. Risiko dan keuntungan berjalan beriringan. Risiko tinggi memiliki keuntungan yang tinggi, begitu pula sebaliknya.d. Tentukan berapa besar dana yang akan diinvestasikan dan seberapa sering Anda akan menempatkan dana. Ini berkaitan dengan metode investasi.e. Mengingat bahwa instrument investasi di pasaran banyak sekali, maka buatlah daftar pilihan tempat untuk berinvestasi. Anda bisa menempatkan dalam bentuk obligasi, saham, reksa dana, ETF (Exchange Traded Fund), komoditi, dan option. Tentukan mana yang menurut Anda paling sesuai dengan karakter dan tujuan investasi Anda.f. Setelah Anda dapat menetapkan investasi mana yang akan Anda pilih, tinggal mengeksekusinya, kemudian lakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring investasi sangat berguna untuk mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan apabila rencana dan implementasi investasi ternyata tidak terbukti.

BAB IIIPENUTUPMencari tahu bagaimana cara memperoleh modal merupakan tahap awal dalam membangun usaha. Modal bagaikan pondasi awal sebuah usaha yang akan dibangun. Namun yang perlu diingat bahwa modal bukan hanya sekadar uang atau asset, tetapi juga bisa dalam wujud pengetahuan terhadap usaha tersebut, pengalaman, keberanian serta networking. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha maka diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha. Sedangkan modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola dan menjalankan suatu usaha. Modal yang pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (pra investasi), mulai dari persiapan yang diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri. Setelah biaya pra investasi dikeluarkan untuk mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat untuk melakukan kegiatan. Di samping itu, modal juga diperlukan untuk membiayai operasi usaha pada saat bisnis tersebut dijalankan. Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang akan digarap, mulai dari usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Masing-masing memerlukan modal dalam batas tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya jumlah modal yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKAIr. Hendro, M.M. , Dasar-Dasar Kewirausahaan. Penerbit Erlangga. 2014Muchtar A. F. , Menyusun Business Plan & Rencana Aksi. Penerbit Yrama Widya. 2014

13