pengaruh modal usaha, karakteristik wirausaha dan …
TRANSCRIPT
PENGARUH MODAL USAHA, KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DAN
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI DESA TELUK
MAJELIS KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Jurusan
Manajemen Keuangan Syariah
Oleh:
DWI ASHARA
NIM : 504172084
Pembimbing :
Dr. Novi Mubyarto, SE., ME
M. Yunus, M.Si
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021 M/1442 H
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini :
Nama : Dwi Ashara
Nim : 504172084
Tempat Tanggal Lahir : Teluk Majelis, 29-Juli-1999
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
Alamat : jl. Pelabuhan Rt. 09. Dsn. 02. Desa Teluk Majelis. Kec. Kuala
Jambi. Kab. Tanjung Jabung Timur.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Modal Usaha,
Karakteristik Wirausaha Dan Kualitas Laporan Keuangan, Terhadap Perkembangan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung
Jabung Timur” merupakan hasil karya pribadi dan tidak mengandung unsur plagiarisme
yang berisikan materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain. Kecuali yang telah
disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung jawabkannya
sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,termasuk
pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.
Jambi, 2021
Yang Menyatakan
Dwi Ashara
504172084
iii
Pembimbing I : Dr. Novi Mubyarto, SE., ME
Pembimbing II : M. Yunus, M.Si
Alamat : Jln. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122 Telp. Fax :
(0741) 65600
Jambi, 2021
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamua’alaikum wr.wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari Dwi
Ashara yang berjudul “ Pengaruh Modal Usaha, Karakteristik Wirausaha, Dan Kualitas
Laporan Keuangan Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur” telah disetujui dan
dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar
sarjana (S.1) dalam Manajemen Keuangan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan agama,
nusa, dan bangsa.
Wassalamua’alaikum wr. Wb
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Novi Mubyarto, SE., ME M. Yunus, M.Si
NIP. 197903092003121001 NIP.199207172018011002
iv
v
MOTTO
ىكم يايها الذيه امى ان تكىن تجارة عه تزاض م ا امىالكم بيىكم بالباطل ال ىا ل تأكلى
كان بكم رحيما ا اوفسكم ان الل ول تقتلى
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang kepadamu”. (QS.An-Nisa:29)
vi
ABSTRAK
Perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum dapat berkembang, hal ini dapat dibuktikan dengan
rata-rata omset penjualan UMKM tersebut setiap tahunnya tidak bertambah, jumlah pelanggan
yang kurang meningkat. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar para pelaku UMKM tersebut
terbatasnya modal usaha, pengelolaan modal usaha yang belum baik, belum memiliki
karakteristik wirausaha yang baik, dan kurangnya pembukuan keuangan yang baik . Ada dua
persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu (1) Apakah modal usaha, karakteristik wirausaha,
dan kualitas laporan keuangan secara bersama-sama (Simultan) berpengaruh terhadap
perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. (2) Apakah modal usaha, karakteristik wirausaha, dan kualitas laporan
keuangan secara sendiri (Parsial) berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Untuk mengetahui pengaruh modal
usaha, karakteristik wirausaha, dan kualitas laporan keuangan secara simultan terhadap
perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. (2) Untuk mengetahui pengaruh modal usaha, karakteristik wirausaha,
dan kualitas laporan keuangan secara parsial terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrument pengumpulan data
pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan angket/kursioner. Sumber data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah para
pemilik UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebanyak 23
UMKM. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat pengaruh
modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan keuangan secara bersama- sama
(simultan) terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk
Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (2) Terdapat pengaruh modal usaha, karakteristik
wirausaha dan kualitas laporan keuangan secara sendiri (parsial) berpengaruh terhadap
perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
Kata Kunci : Modal usaha, Karakteristik Wirausaha dan Kualitas Laporan Keuangan
vii
ABSTRACT
The development of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Teluk Majelis
Village, Tanjung Jabung Timur Regency has not been able to develop, this is evidenced by the
average number of MSME workers every year does not increase, the number of customers is
increasing. did not increase and the number of sales did not increase. .. This is because most of
the MSME actors have limited working capital, poor management of business capital,
unfavorable entrepreneurial characteristics, and poor financial bookkeeping. There are two
problems examined in this thesis, namely (1) Does business capital, entrepreneurial
characteristics, and quality of financial reports jointly (simultaneously) affect the development
of micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Teluk Assembly Village, Tanjung Jabung
Regency East. (2) Do business capital, entrepreneurial characteristics, and the quality of
financial reports themselves (partially) affect the development of micro, small and medium
enterprises (MSMEs) in Teluk Majelis Village, Tanjung Jabung Timur Regency.
The objectives of this study are (1) To determine the effect of business capital,
entrepreneurial characteristics, and the quality of financial reports simultaneously on the
development of micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Teluk Majelis Village,
Tanjung Jabung Timur Regency. (2) To determine the effect of business capital, entrepreneurial
characteristics, and the quality of partial financial reports on the development of micro, small
and medium enterprises (MSMEs) in Teluk Majelis Village, Tanjung Jabung Timur Regency.
This study uses a descriptive method with a quantitative approach. The data collection
instruments in this study were observation, interviews and questionnaires. Sources of data used
are primary data and secondary data. The informants in this study were the owners of MSMEs
in Teluk Majelis Village, Tanjung Jabung Timur Regency, totaling 23 MSMEs. From the
results of the research conducted, it can be concluded that (1) There is an effect of venture
capital, entrepreneurial characteristics and the quality of financial reports together
(simultaneously) on the development of micro, small and medium enterprises (MSMEs) in
Teluk Majelis Village, Tanjung Jabung Timur Regency. (2) There is an effect of business
capital, entrepreneurial characteristics and the quality of financial reports individually
(partially) on the development of micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Teluk
Majelis Village, Tanjung Jabung Timur Regency.
Keywords: Business capital, Entrepreneurial Characteristics and Quality of Financial
Statements
viii
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin
Puji Syukur atas Khadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar strata satu (S.1)
Sholawat dan salam tidak lupa juga saya kirimkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang mana berkat beliaulah yang membawa kita dari
alam kegeleapan menuju alam yang terang menderang seperti sekarang ini.
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya :
Tercinta yaitu Ayah (M. Sayuti) dan Ibu (Maryati) yang selama ini tak pernah berhenti
memberikan semua hal yang terbaik kepada saya yang selalu mendoakan demi
Kesuksesan anaknya serta memotivasi yang tak pernah hentinya sehingga tidak ada kata
lelah untuk menyelesaikan skripsi ini, tak tekecuali kepada Abang ku tesayang (Ardiansyah)
terima kasih atas doa semua keluarga saya yang selalu menyertai setiap langkahku dalam
menuntut ilmu, semoga kelak saya bisa memberikan yang
terbaik dan menjadi kebangaan keluarga.
Terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing saya Bapak
(Pembimbing I) Dr. Novi Mubyarto, SE., ME dan Bapak
(Pembimbing II) M. Yunus, M.Si
yang telah sabar dalam membimbing dan mengarahkan saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih untuk sahabat-sahabat FEBI angkatan
2017, terimakasih atas dukungan kalian semua.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Modal Usaha, Karakteristik Wirausaha dan
Kualitas Laporan Keuangan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur” sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari bahwa tanpa bekal pengetahuan serta bimbingan yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saiuddin Jambi dan bantuan dari berbagai pihak, maka Skripsi ini tidak dapat
terwujud sebagaimana mestinya. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada ;
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin jambi.
2. Bapak Dr. A.A Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
x
4. Ibu Titin Agustin N,S,Si.,M.Si.,Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum dan
Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
dilingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Ibu Efni Anita, SE., M.E.Sy selaku Ketua Program Studi Manajemen Keuangan Syariah dan
Ahmad Syahrizal, M.E selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME dan M. Yunus, M.Si, Selaku Pembimbing I dan II saya.
8. Bapak dan Ibu dosen Manajemen Keuangan Syariah yang dengan tulus mengajari dan
membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Kedua orang tua tercinta, M. Sayuti (Ayah), Maryati (Ibu) dan Abangku tersayang
Ardiansyah serta seluruh keluarga ku, terimakasih atas semua do’a, kasih sayang yang tulus,
dorongan, motifasi, dan semangat yang telah diberikan.
10. Teman-teman Manajemen Keuangan Syariah 2017, Khususnya Kelas A, dan Teman-teman
seperjuangan saya.
11. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat di
sebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada Allah SWT juga penulis kembalikan semuanya, semoga Amal dan
kebaikan dari semua pihak diterima dan di balas dengan semestinya. Semoga Allah SWT selalu
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua Aamiin.
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan di dalam penyajian
maupun susunan skripsi ini. Untuk itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun
sangatlah penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membacanya.
Jambi, September 2021
Dwi Ashara
504172084
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................................... ii
NOTA DINAS .................................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN .............................................................................................................. iv
MOTTO .............................................................................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 5
C. Batasan Masalah .............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6
G. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka.................................................................................................. 8
B. Studi Relevan ................................................................................................... 19
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 24
D. Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 25
E. Hipotesis Statistik ............................................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ............................................................................................... 27
B. Jenis Penelitian ................................................................................................. 27
xiii
C. Jenis Dan Sumber Data .................................................................................... 28
D. Populasi Dan Sampel ....................................................................................... 28
E. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................................... 29
F. Defenisi Operasional Variabel ......................................................................... 30
G. Metode Analisis Data ....................................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 36
B. Hasil Penelitian ................................................................................................ 42
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 57
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 57
C. Saran................................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Lampiran Kursioner dan Hasil data Kursioner
b. Lampiran Wawancara
c. Lampiran Hasil Analisis
d. Lampiran Dukumentasi
CURICULUM VITAE
xiv
DAFTAR TABEL
1.1 Perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur .... 2
2.1 Studi Relevan ................................................................................................................ 20
3.1 Operasional Variabel .................................................................................................... 30
4.1 Jumlah Penduduk Desa Teluk Majelis .......................................................................... 39
4.2 Jumlah Penduduk Dilihat Dari Jenis Kelamin .............................................................. 39
4.3 Jumlah Mata Pencaharian Masyarakat Desa Teluk Majelis ......................................... 40
4.4 Jenis Kelamin Responden ............................................................................................. 43
4.5 Tingkat Usia Responden ............................................................................................... 43
4.6 Tingkat Pendidikan Responden .................................................................................... 44
4.7 Lama Berwirausaha ...................................................................................................... 44
4.8 Uji Uji Validitas ............................................................................................................ 45
4.9 Uji Realibilitas .............................................................................................................. 45
4.10 Uji Normalitas ............................................................................................................. 47
4.11 Uji Mulikoleneritas ..................................................................................................... 47
4.12 Uji Heteroskedastisitas................................................................................................ 48
4.13Uji F ............................................................................................................................ 48
4.14 Uji t ............................................................................................................................. 49
4.15 Uji Koefisien Determinasi .......................................................................................... 50
xv
Daftar Gambar
2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................................................... 24
4.1 Uji Normalitas ........................................................................................................... ....46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut peneliti Kim dan Choi, secara teoritis. Lee dan Miller, Lou, Miles. Dan
Hadjimanolis menganjurkan peningkatan omset penjualan, pertumbuhan tenaga kerja
dan pertumbuhan pelanggan sebagai indikator terpenting untuk mengukur kinerja
perusahaan kecil, dan kinerja perusahaan tersebut merupakan ukuran keberhasilan dan
perkembangan perusahaan kecil.1 Peningkatan ini dapat dicapai dengan berbagai cara,
antara lain dengan mengelola modal usaha dengan baik, membangun karakteristik
wirausaha yang baik, dan mengelola kualitas laporan keuangan dengan baik. Hal yang
sama berlaku untuk pengembangan usaha kecil, menengah dan mikro. Usaha kecil,
menengah, dan mikro harus mengelola, menjaga kelangsungan, dan menjalankan
kegiatan usahanya dengan baik.2 Pengembangan usaha kecil, menengah dan mikro
(UMKM) dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan cara memperoleh
dana dan cara mengelola dana, memahami karakteristik wirausahawan, cara menyusun
laporan keuangan dengan benar, sehingga dapat melihat perkembangan usaha kecil,
menengah dan mikro (UMKM).3
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan, modal
usaha, dan strategi pemasaran juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perkembangan usaha kecil, menengah dan mikro di Desa Pasir Panjang Kecamatan
Danau Teluk Kota Jambi.4 Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa kualitas laporan
keuangan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap perkembangan UKM,
sedangkan pemberian kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan
UKM.
1Anton Djuwardi, Membangun Karakter Wirausaha Dan Praktek Bisnis Dibidang Pangan (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2010), . 2Agung Feryanto, “Materi Ekonomi,” Klaten, Cempaka Putih 5 Kewirausahaan (2018): hlm 22-40. 3Vivi Diah Kusumaningrum, “Analisis Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha Dan Strategi
PemasaranTerhadap Pengembangan UMKM Di Desa Bendung rejo Kecamatan Berbek,” n.d. 4EkoRasmono, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Dan Strategi PemasaranTerhadap
Perkembangan UMKM Di Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi, Skripsi Program Manajemen, Universitas Jambi,” 2018, hlm 94.
2
Desa Teluk Majelis merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Desa Teluk Majelis memiliki 23 usaha kecil,
menengah dan mikro yang masih aktif. Dibandingkan dengan desa-desa lain di
Kecamatan Kuala Jambi, dimana Kabupaten Tanjung Jabung Timur, desa Teluk Majelis
memiliki jumlah usaha kecil, menengah dan mikro paling sedikit. Padahal desa ini
memiliki peluang dan potensi yang sangat besar dalam bidang perdagangan. Karena
desa ini merupakan salah satu desa yang terkenal, masyarakatnya dianggap paling
kompak dan kreatif. Namun kondisi ini tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Teluk
Majelis untuk meningkatkan pendapatan ekonominya.Di antara 23 UMKM yang ada di
Desa Teluk Majelis, mereka menjalankan berbagai UMKM, seperti lontong, kletek,
sembako, kopra, dll.
Berikut perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa
Teluk Majelis, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dari tahun
2017 hingga 2019:
Tabel 1.1
Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Desa Teluk Majelis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
No Nama Pemilik Jenis Usaha Omset Penjualan
2017 2018 2019
1 Arafik Kopra 1.020.000.000 1.056.000.000 1.008.000.000
2 Ambo tang Kopra 876.000.000 936.000.000 972.000.000
3 Kartini Keletek 54.000.000 46.800.000 50.400.000
4 Komariah Kerupuk ikan 50.400.000 46.800.000 39.600.000
5 Ramlah Kerupuk Udg 61.200.000 64.800.000 57.600.000
6 Nurmiati Kerupuk Udg 72.000.000 79.200.000 86.400.000
7 Rosnahwati Keletek 54.000.000 46.800.000 43.200.000
8 Masnia Kerupuk Udg 64.800.000 54.000.000 46.800.000
9 Romlah Kerupuk ikan 72.000.000 90.000.000 86.400.000
10 Laily Keletek 68.400.000 54.000.000 46.800.000
11 Heliyana Keletek 54.000.000 46.800.000 57.600.000
3
12 Dahlia Kerupuk ikan 90.000.000 82.800.000 72.000.000
13 Sopia Kerupuk Udg 79.200.000 72.000.000 64.800.000
14 Sunariah Keletek 126.000.000 136.800.000 140.400.000
15 Maryati Tekwan 72.000.000 72.000.000 68.000.000
16 Maimun Kue 82.800.000 79.200.000 81.000.000
17 Syahroni Sembako 2.520.000.000 2.340.000.000 2.466.000.000
18 Amirudin Sembako 1.440.000.000 1.728.000.000 1.758.000.000
19 Padilah Lontong 72.000.000 5.100.000 61.200.000
20 Nurhasanah Kue 108.000.000 100.800.000 97.200.000
21 Yanto Mie Ayam 90.000.000 93.600.000 86.400.000
22 Nurbaya Toko Sayur 144.000.000 180.000.000 136.800.000
23 Fatimah Keletek 72.000.000 72.000.000 64.800.000
Sumber : Kantor Desa Teluk Majelis Tanggal 10 Oktober 2020.
Berdasarkan Tabel 1.1 , omset penjualan yang paling banyak adalah 2.520.000.000
yaitu terjadi di tahun 2017 dan yang paling sedikit adalah 39.600.000. Penulis melakukan
penelitian ini karena rata-rata UMKM Desa Teluk Majelis sudah berdiri lebih dari 5 tahun.
Meskipun usaha kecil, menengah dan mikro ini telah lama berkecimpung dalam bisnis, mereka
masih belum dapat mencapai perkembangan yang optimal. Terlihat bahwa penjualan UMKM
tidak meningkat dari tahun ke tahun, dan jumlah pelanggan tidak meningkat.
Beberapa Faktor permasalahan yang sering muncul di Desa Teluk Majelis yang
mempengaruhi perkembangan UMKM adalah modal usaha, modal usaha dapat diperoleh dari
dua sumber yaitu modal sendiri, dan modal pinjaman dari luar yaitu dari lembaga
perkreditan”.5 Hampir semua pelaku UMKM di Desa Teluk Majelis terkendala permodalan.
Rata-rata para pelaku UMKM ini memiliki modal yang sangat terbatas. Para pelaku UMKM ini
cenderung tidak mampu mengelola modalnya dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar
pelaku UMKM ini seringkali tidak membedakan antara uang usaha dan uang pribadi sehingga
para pelaku UMKM sering menggunakan uang usaha untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk
memenuhi keinginannya.
5Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm 95.
4
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan UMKM adalah karakteristik
wirausaha, Usaha mikro kecil menengah seperti pengemasan umumnya dilakukan secara
sederhana dan tradisional. Kemudian produk kurang inovasi. Jumlah wirausaha yang memiliki
inovasi yang bagus hanya ada 4 usaha yaitu 2 pada jenis usaha keletek dan 2 pada jenis usaha
kerupuk.
Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan UMKM untuk menciptakan produk baru
dan kurangnya keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru. Hal ini terlihat dari banyaknya
UMKM yang selalu tidak percaya diri dalam bersaing. Seringkali mereka berpikir bahwa
mereka tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain, padahal jika melihat produk yang
mereka hasilkan, sebenarnya UMKM ini memiliki potensi besar untuk lebih maju lagi.6
Selain itu, para pelaku UMKM ini cenderung takut mengambil risiko dalam
usahanya, seperti pengakuan Ibu Lin, salah satu pemilik UMKM di Desa Teluk Majelis yang
mengatakan bahwa mereka mengemas kerupuk hingga siap disajikan saat mereka mau dibawa
ke warung dan ketika ada yang memesan, tidak ada stok yang tersedia untuk mereka.
pembelian langsung, hanya ada stok jual kerupuk mentah yang menyebabkan jika ada
konsumen yang ingin membeli produk siap saji harus memesan terlebih dahulu dan harus
menunggu, tentunya ini akan memakan waktu yang lebih lama. Hal ini didasarkan pada
ketakutan jika produk tersebut tidak laku, produk tersebut rusak, atau bahkan mengalami
kerugian.
Saat penjualan menurun, permintaan produk rendah, sebagian besar UMKM hanya
duduk dan menunggu konsumen datang, tidak ada inisiatif untuk menganalisis penyebab
penurunan penjualan atau mencoba strategi baru yang lebih baik.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan UMKM adalah kualitas laporan
keuangan.7 Kendala yang sering terjadi pada pelaku UMKM di Desa Teluk Majelis adalah pada
umumnya pelaku UMKM tersebut tidak memiliki pembukuan keuangan yang baik. Hal ini
dibuktikan dari 23 UMKM di Desa Teluk Majelis hanya terdapat 2 usaha yang memiliki
laporan keuangan yaitu pada jenis usaha kopra dan usaha sembako, 21 UMKM yang lainya
tidak mencatat laporan keuangan mereka hanya mencatat berapa modal yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku dan berpa penghasilan yang di dapat setiap harinya. 6Anton Djuwardi, Membangun Karakter Wirausaha Dan Praktek Bisnis Dibidang Pangan, hlm 30.
7Sartono, Manajemen Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis (Kota Depok: PT Raja
Grafindo Persada, 2017), hlm157.
5
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dan menyusun skripsi. Kemudian mengangkatnya dalam tulisan
berjudul:“ Pengaruh Modal Usaha, Karakteristik Wirausaha Dan Kualitas Laporan
Keuangan Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di
Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini, identifikasi masalahnya
adalah:
1. Masalah yang masih di hadapi oleh Desa Teluk Majelis, yaitu omset penjualan
yang tidak meningkat
2. Kebanyakan ketidakmampuan para UMKM untuk menciptakan produk baru dan
tidak ada keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru.
3. Kebanyakan pekerja di Desa Teluk Majelis hanya mengutamakan untung yang
kecil tidak mau mengembangkan usaha yang lebih besar di kelolanya.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada ruang lingkup permasalahan modal usaha
karakteristik wirausaha dan kualitas laporan keuangan terhadap perkembangan usaha
mikro kecil dan menengah di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan yaitu:
1. Apakah modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan keuangan
berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
2. Apakah modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan keuangan
berpengaruh secara parsial terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disusun maka penelitian ini
bertujuan:
1.Untuk Menguji apakah modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan
keuangan berpengaruh secara simultan terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
2.Untuk Menguji apakah modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan
keuangan berpengaruh secara parsial terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan
menengah di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur?
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dalam penelitian ini diharapkan agar bisa menjadi literature untuk
perkembangan ilmu pengetahuan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembacanya tentang cara meningkatkan perkembangan usaha kecil.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan serta dapat menambah informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan
modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan keuangan.
a. Bagi Pihak Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk perbendaharaan perpustakaan
UIN STS Jambi
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan atau contoh
penelitian tentang modal usaha, karakteristik wirausaha dan kualitas laporan
keuangan berpengaruh terhadap pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
G. Sistematika Penulisan
Berdasarkan pemahaman penjelasan, dan penelaahan pokok permasalahan yang akan
dibahas maka skripsi ini disusun dengan sistematika pembahasan, yaitu:
7
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Identiikasi
Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Dan Sistematika Penulisan.
BAB II Kajian Pustaka , Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Penelitian. Pada bab ini
membahas tentang Kajian Pustaka, Studi Relevan, Kerangka Pemikiran, Hipotesis
Penelitian, Hipotesis Statistik.
BAB III Metode Penelitian. Pada bab ini membahas tentang Objek Penelitian, Jenis
Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan
Data, Definisi Operasional Variabel, Metode Analisis Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. pada bab ini membahas tentang Gambaran
Umum Objek Penelitian, Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.
BAB V Penutup. Dalam bab ini berisi tentang Kesimpulan, Keterbatasan Penelitian,
dan saran dari pembahasan.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Modal Usaha
Modal usaha merupakan salah satu aspek yang harus ada dalam
berwirausaha disamping aspek lain yang tidak kalah penting yaitu SDM (keahlian
tenaga kerja), teknologi, ekonomi, dan organisasi atau legalitas.8
Modal usaha dapat diartikan sebagai dana yang digunakan untuk menjalankan suatu
usaha agar tetap berjalan. Modal usaha juga dapat diartikan dari berbagai aspek,
yaitu:9
a. Modal pertama kali buka usaha
b. Modal untuk melakukan perluasan usaha dan
c. Modal untuk menjalankan usaha sehari-hari.
a. Sumber-Sumber Modal10
1) Modal sendiri
Modal sendiri adalah dana yang disiapkan oleh pengusaha dalam memulai
dan mengembangkan usaha dan berasal dari tabungan yang disisihkan dari
pendapatan masa lalu, baik disimpan di rumah maupun di bank dalam bentuk
simpanan dan deposito.
2) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bidang usahanya adalah jasa
simpan pinjam bagi anggotanya.
3) Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang fungsinya menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
8Lutfi MeysaAdiningPamungkas, “Pengaruh Modal Usaha, Strategi Pemasaran Dan Karakteristik
WirausahaTerhadapPengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Perikanan Di Kabupaten Tulung agung Institut Agama Islam Negeri Tulung agung,” 2019, hlm.17.
9Lutfi MeysaAdiningPamungkas, hlm.17.
10Lutfi MeysaAdiningPamungkas, hlm.18-19.
masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman, berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
a) UU no. 7 Tahun 1992 diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 tentang
perbankan.
b) UU no. 2 tahun 1992 tentang perasuransian
c) UU no. 11 tentang dana pensiun
d) UU no. 8 tahun 1996 tentang pasar modal
e) UU no. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
b.Indikator Modal Usaha
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam cara memperoleh modal usaha,
yaitu:11
1. Struktur modal: modal sendiri dan modal pinjaman
2. pemanfaatan tambahan modal
3. Hambatan untuk mengakses modal eksternal
4. Keadaan bisnis setelah berinvestasi
c. Modal dalam Perspektif Islam
Menurut pandangan Al-Qur'an, uang adalah modal sekaligus faktor produksi
yang penting, tetapi "bukan yang terpenting". Manusia menempati tempat di atas
modal diikuti oleh sumber daya alam. Pandangan ini berbeda dengan pandangan para
pelaku ekonomi modern saat ini yang memandang uang sebagai segalanya, sehingga
tidak jarang manusia atau sumber daya alam dianiaya atau diabaikan. Dalam sistem
ekonomi Islam, modal dituntut untuk terus berkembang agar peredaran uang tidak
berhenti. Hal ini dikarenakan jika modal atau uang berhenti (menimbun/stagnasi)
maka harta tersebut tidak dapat mendatangkan keuntungan bagi orang lain, tetapi jika
uang tersebut diinvestasikan dan digunakan untuk berbisnis maka uang tersebut akan
11Kartika Putri, DKK, “PengaruhKarakteristikKewirausahaan, Modal Usaha, Dan Peran Business
DevelopmentServiceTerhadapPengembanganUsaha,”UniversitasDiponegoro :JurnalIlmuAdministrasiBisnis), n.d.
membawa manfaat bagi orang lain, termasuk jika ada usaha yang dijalankan. akan
mampu menyerap tenaga kerja.12
Sebagai mana firman Allah swt (Q.S An-Nisa ayat 5) yaitu sebagai berikut:
.
Artinya: “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya,
harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-
kata yang baik.” (Q.S An-Nisa ayat 5)13
Berdasarkan Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 5, di mana disebutkan bahwa
Warzuquhumfiha bukanlah Warzuquhumminha. “Minha” berarti dari modal, sedangkan “fiha”
berarti dalam modal, yang dipahami sebagai sesuatu yang masuk dari luar ke dalam
(keuntungan) yang diperoleh dari hasil usaha. Salah satu hikmah pelarangan riba dan
pengenaan zakat atas uang sebesar 2,5% (walaupun tidak diperdagangkan) adalah untuk
mendorong kegiatan ekonomi, peredaran dana, dan sekaligus mengurangi spekulasi dan
penimbunan.
Letak unsur syariah dari modal usaha ini adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip
ekonomi Islam. Hal ini terlihat dari hasil atau jasa, serta produktivitas barang dan jasa yang
sesuai dengan konsep profesionalisme, kepercayaan, dan kejujuran.
12Nurmaya, “PengaruhBantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap PendapatanPengusaha Kecil,”
Skripsi Program Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten , 2016, hlm.23.
13“Q.S An-Nisa Ayat 5,” n.d.
d. Pengaruh Modal Usaha terhadap Perkembangan Usaha
Menurut Bambang Riyanto dalam skripsi Endang Purwanti dalam
menjalankan suatu usaha, salah satu faktor pendukung yang dibutuhkan adalah
modal, jika kita berpikir untuk memulai usaha dengan membangun rumah, maka
keberadaan modal merupakan bagian dari pondasi rumah yang akan dibangun.
Ketika pondasi dibuat kuat, maka semakin kuat pula rumah yang dibangun,
begitu juga pengaruh modal terhadap suatu usaha. Keberadaannya merupakan
pondasi awal dari bisnis yang akan dibangun. Namun, kebanyakan orang terhambat
untuk memulai bisnis karena mereka sering mengalami keterbatasan modal dalam
usahanya.
2. Karakteristik Wirausaha
a. Definisi Karakter
Akar kata karakter dapat ditelusuri dari kata Latin Kharakter, kara asain, dan
kharax, yang berarti alat untuk menandai, mengukir, dan pancang runcing. Kata ini
mulai banyak digunakan dalam coractere Perancis pada abad ke-14 dan kemudian
masuk ke dalam bahasa Inggris sebagai karakter, sebelum akhirnya menjadi karakter
bahasa Indonesia. Karakter mengandung pengertian, yaitu:
1) Kualitas positif yang dimiliki seseorang, yang membuatnya menarik dan
akraktik.
2) Reputasi seseorang, dan
3) Seseorang yang memiliki kepribadian eksentrik.14
b. Manfaat Berkewirausahaan
Menurut Thomas W. Zimmerer dkk, manfaat berwirausaha adalah sebagai
berikut:
1) Memberi kesempatan dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
2) Memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan
3) Berikan kesempatan untuk mencapai potensi penuh Anda
4) Berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
14Yuyus Suryana, Kartib bayu, Kewirausahaan (Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses) (Jakarta:
Kencana, 2010), hlm.50.
5) Memiliki kesempatan untuk berperan aktif di masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
6) Memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang Anda sukai dan
7) menciptakan kesenangan dalam melakukannya.15
c. Indikator Karakteristik Wirausaha
Beberapa karakteristik kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan terbagi menjadi lima kelompok, yaitu:
1) Memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi hidup (pekerja keras,
pantang menyerah, dan semangat).
2) Orientasi masa depan (visioner, berpikir positif, pengetahuan luas).
3) Memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul (keberanian, tindakan, tim yang
baik, semangat besar, berani mengambil risiko, dan kepercayaan).
4) Memiliki jaringan bisnis yang luas (jaringan, teman, kerjasama)
5) Responsif dan kreatif dalam menghadapi perubahan (berpikir kritis,
menyenangkan, kreatif, inovatif, produktif, dan orisinal).16
d. Karakteristik Kewirausahaan Dalam Islam
Para ahli mengemukakan ciri-ciri kewirausahaan dengan berbagai konsep yang
berbeda. Menurut Buchari Alma dalam Islam ciri-ciri wirausaha antara lain:
1. Sifat takwa, tawakal, zikir dan syukur.17
Ciri-ciri di atas harus benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari (praktek bisnis). Ada jaminan dari Allah bahwa: barang siapa yang
takut kepada Allah, Allah akan memberikan jalan keluar baginya, dan Allah
akan memberinya rezeki dari arah yang tidak terduga. Tawakal adalah
penyerahan aktif kepada Allah, tidak cepat menyerah. Dzikir artinya selalu
menyebut nama Allah dalam hati dengan rendah hati dan takut serta tidak
meninggikan suara dalam segala keadaan. Selalu ingat Allah membuat hati
15Leonardus Siman, Kewirausahaan(Teori,Praktik, Dan Kasus-Kasus) (Jakarta: Salemba Empat, 2014),
hlm.44. 16Lutfi Meysa Adining Pamungkas, “Pengaruh Modal Usaha, Strategi Pemasaran Dan Karakteristik
WirausahaTerhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Perikanan Di Kabupaten Tulung agung Institut Agama Islam Negeri Tulung agung,” hlm.17.
17
Muhammad Anwar H.m, Pengantar Kewirausahaan Teori Dan Aplikasi (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2014), hlm.19.
tenang, mengungkapkan rasa syukur ini bisa dilakukan baik secara sembunyi-
sembunyi dalam hati maupun lisan atau dalam bentuk perbuatan.
2. Jujur
Sebuah hadits menyatakan: kejujuran akan membawa kedamaian dan
ketidakjujuran akan menimbulkan keraguan (HR. Tirmidzi). jujur dalam segala
aktivitas bisnis menimbang, mengukur, membagi, berjanji, membayar hutang,
jujur dalam berhubungan dengan orang lain akan menciptakan kedamaian lahir
dan batin.
3. Bangun shubuh dan bekerja
Rasulullah telah mengajarkan umatnya untuk mulai bekerja dari pagi,
menyelesaikan shalat Subuh, tidak tidur, bergerak, mencari rezeki dari Tuhanmu
Para malaikat akan turun dan berbagi rezeki dari terbit fajar hingga terbenam
matahari.
4. Toleransi
Toleransi harus dianut oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bisnis. Akibatnya, para pebisnis terkesan mudah bergaul, komunikatif, praktis,
tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat situasi dan kondisi, toleran terhadap
pelanggan, dan tidak kaku.
5. Berzakat dan berinfak.
Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi budaya muslim yang
bergerak di bidang bisnis. Harta yang dikelola dalam bidang usaha, keuntungan
yang diperoleh harus disisihkan untuk membantu anggota masyarakat yang
membutuhkan. Dalam ajaran Islam, jelas bahwa harta yang dizakatkan dan infaq
tidak akan hilang, melainkan akan menjadi tabungan yang berlipat ganda baik di
dunia maupun di akhirat.
Letak unsur syariah dari ciri wirausaha ini adalah sifat atau watak
wirausahawan yang menerapkan konsep wirausaha yang dilakukan dengan cara
shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Dengan metode berdimensi vertikal
(hablumminallah) dengan berpegang teguh pada Allah SWT, yang terkait
dengan berwirausaha semata-mata karena Allah SWT. Serta menerapkan konsep
kewirausahaan sebagai ibadah, takwa, amanah, dzikir, dan syukur. Dengan
dimensi horizontal (hablumminannas), berhubungan dengan orang lain yaitu
hubungan baik dengan karyawan, hubungan yang harmonis dengan pelanggan,
membangun jaringan dengan lingkungan bisnis dan masyarakat.
e. Hubungan Karakteristik Wirausaha terhadap Perkembangan UMKM
Ciri-ciri berwirausaha, yaitu kebutuhan akan sukses bagi setiap orang berbeda-
beda tingkat kebutuhannya untuk sukses. Orang yang memiliki tingkat kebutuhan
sukses yang rendah akan merasa puas dengan statusnya, sedangkan orang dengan
tingkat kebutuhan untuk sukses yang tinggi senang bersaing dengan standar
keunggulan dan memilih untuk mengambil tanggung jawab pribadi atau tugas yang
diberikan kepadanya. Banyak pengusaha sukses adalah orang-orang yang memiliki
kepercayaan diri yang kuat, berorientasi pada tugas dan hasil, memiliki jiwa
kepemimpinan, orisinal dan visioner.18
3. Kualitas Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut standar akuntansi 2002 menggambarkan dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan ke dalam beberapa
kelompok besar sesuai dengan karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini
merupakan unsur laporan keuangan. Unsur-unsur yang berhubungan langsung
dengan pengukuran posisi keuangan (neraca) adalah aset, kewajiban, dan ekuitas.
Sedangkan unsur-unsur yang terkait dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba
rugi adalah pendapatan dan beban. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas, atau laporan arus kas, catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan. yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan.19
18Endang Puurwanti, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi PemasaranTerhadap
Perkembangan UMKM Di Desa Dayaan Kalilondo Salatiga,” Jurnal Among Makarti VOL.5 No.9 (2012).
19Ni Luh Gede Sulindawati, Manajemen Keuangan Syariah Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan
Bisnis (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017), hlm.156.
b. Faktor-faktor dalam kualitas laporan keuangan
1) Keandalan
Laporan keuangan yang digunakan bermanfaat dan harus dapat
diandalkan. Informasi yang dimiliki dalam laporan keuangan yang
berkualitas andal disajikan dengan tulus, jujur dan wajar.
2) Presentasi Jujur
Laporan keuangan secara umum tidak jauh dari risiko yang akan
timbul disajikan yang akan dianggap kurang jujur dari yang seharusnya,
dalam mengidentifikasi peristiwa yang dilaporkan dalam mempersiapkan
atau menerapkan teknik penyajian yang sesuai dengan transaksi.
3) Kelengkapan
Laporan keuangan harus lengkap dalam semua file dan materialitas
dan batasan biaya yang digunakan.20
c. Laporan Keuangan Dalam Islam
Laporan keuangan yang disusun harus mencakup: laporan laba/rugi, laba
ditahan, neraca, sumber dan penggunaan dana, serta laporan khusus dana zakat.
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip keislaman dan prinsip akuntansi yang berlaku umum, baik itu posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan lainnya.21
Dengan demikian, tujuan utama
penyajian informasi keuangan ini adalah:
1) Dasar pengambilan keputusan
2) Memantau kemajuan keuangan
3) Pengendalian keuangan
4) Evaluasi pencapaian tujuan.22
d. Hubungan Kualitas Laporan Keuangan Dengan perkembangan UMKM
Laporan keuangan berguna bagi pemilik untuk dapat memperhitungkan
keuntungan yang diperoleh, untuk mengetahui berapa tambahan modal yang
dicapai dan juga untuk mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban
20Zulkifli dan Sulastiningsi, “Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Dalam Perspektif Islam,” Stie
Widya Wiwaha,Yogyakarta : Desember Jaai VOL.2 NO.2 (1998).
21Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Perbankan Syariah (Jakarta: FEUSAKTI, 2004), hlm.140.
22Muhammad, Bank Syari’ah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000), hlm.14.
yang dimiliki sehingga setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam
mengembangkan usahanya. akan didasarkan pada kondisi keuangan konkrit yang
dilaporkan secara lengkap, tidak secara penuh. hanya berdasarkan asumsi.
Penerapan pencatatan dan pembukuan akan memudahkan UMKM untuk
mengetahui perjalanan usahanya, kendala apa saja yang dialami, dan informasi
yang dibutuhkan dapat dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan.
4. Perkembangan Usaha
a. Pengertian Perkembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang terorganisasi untuk memperoleh keuntungan dengan cara memproduksi
dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.23
Pengembangan usaha adalah keseluruhan kegiatan yang diselenggarakan oleh orang-
orang yang bergerak di bidang perdagangan dan industri yang menyediakan barang
dan jasa untuk kebutuhan memelihara dan meningkatkan kualitas hidupnya.24
Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai keberhasilan dalam
berusaha dapat dilihat dari meningkatnya jumlah penjualan karena kemampuan
pengusaha menangkap peluang usaha yang ada, berinovasi, memiliki pasar yang
luas, mampu bersaing. , memiliki akses ke lembaga keuangan baik bank maupun non
bank sehingga dapat meningkatkan pembiayaan usaha..25
b.Indikator Perkembangan Usaha
1) Meningkatkan jumlah penjualan
2) Berinovasi
3) Ukuran pasar yang dikuasai
4) Mampu bersaing
5) Memiliki akses yang luas ke lembaga keuangan
23Widaningsih, Ariyanti, Aspek Hukum Kewirausahaan (Malang: Polinema Press, 2018), hlm.90. 24Lutfi Meysa Adining Pamungkas, “Pengaruh Modal Usaha, Strategi Pemasaran Dan Karakteristik
Wirausaha Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Perikanan Di KabupatenTulung agung Institut Agama Islam Negeri Tulung agung,” hlm.36.
25
Endang Puurwanti, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi PemasaranTerhadap Perkembangan UMKM Di Desa Dayaan Kalilondo Salatiga.”
5. Konsep UMKM
a. Pengertian UMKM
Di pemerintah Indonesia, definisi UMKM diatur dalam UU No. 20 Tahun
2008 tentang UKM Pasal 1 UU tersebut, disebutkan bahwa usaha mikro adalah usaha
produktif yang dimiliki oleh orang perseorangan dan atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
Usaha mikro, kecil dan menengah adalah kegiatan usaha yang dapat
memperluas kesempatan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas kepada
masyarakat, berperan dalam proses pemerataan, meningkatkan pendapatan
masyarakat, memicu pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan
stabilitas ekonomi nasional.26
Saat ini perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia berkembang pesat. Kehadiran Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) dapat membantu meningkatkan perekonomian nasional. Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) juga mampu mengurangi masalah kesejahteraan
sosial. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu prioritas
dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, UMKM tidak hanya ditujukan
untuk mengurangi masalah ketimpangan antar kelompok pendapatan dan antar
pelaku usaha, atau pengetahuan tentang kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.27
UMKM merupakan industri padat modal dalam struktur biaya produksinya,
komponennya tersebar, yaitu biaya variabel yang mudah beradaptasi dengan
perubahan atau perkembangan yang terjadi. Produk yang dihasilkan sebagian besar
merupakan produk yang berkaitan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat.
26Trio Rinjaya, “Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, Lama Usaha, Dan Kualitas Produk Terhadap
Pendapatan UMKM Di KabupatenTegal,” 2010, hlm.12. 27Trio Rinjaya, hlm.12.
a. Pengertian Usaha Mikro
Usaha Mikro adalah usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.
50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan
penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000.
Karakteristik Usaha Mikro:
1) Jenis barang/komoditi usaha tidak selalu tetap, sewaktu-waktu
dapat berubah.
2) Tempat usaha tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berubah
tempat.
3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun,dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan
keuangan usaha.
4) Sumber daya manusia (pengusaha belum memiliki jiwa wirausaha
yang memadai).
5) Rata-rata tingkat pendidikan relatif rendah.
6) Umumnya mereka tidak memiliki akses ke perbankan, tetapi
beberapa dari mereka memiliki akses ke lembaga keuangan non-
bank.
7) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan hukum
lainnya termasuk NPWP.
b. Pengertian Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha dengan nilai aset lebih dari Rp. 50.000.000
menjadi Rp. 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan untuk tempat
usaha, memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 sampai dengan
maksimal Rp. 2.500.000.000.
Kriteria perusahaan meliputi:
1) Dikelola oleh pemiliknya sendiri
2) Memiliki beberapa pemilik lain
3) Semua pemilik terlihat aktif dalam menjalankan perusahaan
4) Jarang terjadi perpindahan kepemilikan
5) Memiliki struktur modal yang sederhana.
c. Pengertian Usaha Menengah
Usaha menengah adalah perusahaan dengan kekayaan bersih lebih
dari Rp. 500.000.000 sampai dengan maksimal Rp. 100.000.000.000, hasil
penjualan tahunan di atas Rp. 2.500.000.000 sampai dengan maksimal Rp.
50,000,000,000
d. Kelebihan dan Kekurangan UMKM
Keunggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah dapat
menjadi basis pengembangan kewirausahaan, karena organisasi internal
yang sederhana ini mampu meningkatkan perekonomian rakyat/ padat karya
(employment) yang berorientasi pada substitusi ekspor dan impor (struktur
industri dan pendapatan devisa). Selain itu, UMKM aman bagi perbankan
dalam memberikan kredit karena bergerak di bidang usaha yang berproduksi
cepat. UMKM juga mampu memperpendek rantai distribusi, lebih fleksibel
dan adaptif dalam pengembangan usaha.
Kekurangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah rendahnya
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam berwirausaha dan
manajerial yang menyebabkan inefisiensi dalam menjalankan proses bisnis.
Ada juga masalah keterbatasan finansial yang membuat sulit untuk
mengembangkan kewirausahaan. UMKM juga tidak didukung oleh
kebijakan dan regulasi yang memadai, serta perlakuan dari pelaku usaha
besar yang tidak terorganisir dalam jaringan dan kerjasama, sehingga
seringkali tidak memenuhi standar dan tidak memenuhi kelengkapan aspek
hukum.28
B. Studi Relevan
Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan keaslian penelitian. Penelitian sebelumnya adalah sebagai
berikut:
28Trio Rinjaya, hlm.16.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul
Penelitian
Penyusun Hasil Penelitian Kebaruan
1. Pengaruh
Karakteristik
Kewirausahaan,
Modal Usaha dan
StrategiPemasara
nTerhadap
Perkembangan
Usaha UMKM di
DesaPasirPanjang
Kota Jambi.
Eko
Rasmono
Berdasarkan hasil
penelitian dapat
dianalisis bahwa
secara parsial
karakteristik
kewirausahaan tidak
berpengaruh positif
dan signifikan,
sedangkan modal
usaha dan strategi
pemasaranberpengar
uh positif dan
signifikan terhadap
perkembangan
UMKM di Desa
PasirPanjangKecama
tan Danau Teluk ,
Kota Jambi.29
Peneliti memaparkan
teori yang membahas
tentang karakteristik
kewirausahaan dalam
Islam,modal usaha
dalamIslam,dan
kualitas laporan
keuangan dalam
Islam.Sedangkan
penelitianEko
Rasmonohanya
membahas teori
konvensional.Dan
hasilpenelitian
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh
modal ventura,
karakteristik
kewirausahaan,dan
kualitas laporan
keuangan baik secara
simultan maupun
parsial, namun dalam
penelitian yang
dilakukan oleh Eko
Rasmono dinyatakan
bahwa karakteristik
kewirausahaan tidak
berpengaruh positif
29Eko Rasmono, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Dan Strategi Pemasaran Terhadap
Perkembangan UMKM Di Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi, Skripsi Program Manajemen, Universitas Jambi,” hlm.94.
dan signifikan. pada
pengembanganUMK
M, tetapi modal usaha
danstrategi pemasaran
melakukannya.
2 Pengaruh
karakteristik
wirausaha,
modal usaha,
dan peran jasa
pengembangan
usaha terhadap
studi
pengembangan
usaha di sentra
industri
kerupuk, desa
Kedungrejo,
Sidoarjo, Jawa
Timur.
Kartika
Putri, dkk
Berdasarkan hasil
penelitian dapat
dianalisis bahwa
karakteristik
kewirausahaan,
modal usaha dan
peran jasa
pengembangan
usaha berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
pengembangan
usaha secara parsial
(dengan hasil
masing-masing
29,5%, 45,7% dan
38,7%,masing-
masing).dan secara
simultansebesar
48,7%daripengemba
ngan usaha.30
Peneliti mengkaji
pengaruh modal
ventura, karakteristik
kewirausahaan, dan
kualitas laporan
keuangan, sedangkan
penelitian yang
dilakukan oleh
Kartika Putri, dkk
meneliti pengaruh
karakteristik
kewirausahaan, modal
ventura dan peran
pengembangan usaha
jasa.Kemudian
peneliti meneliti
seluruh UMKM yang
ada di Desa Teluk
Majelis,sedangkan
penelitianyang
dilakukanoleh Kartika
Putri hanya sentra
industri kerupuk di
Desa Kedung Rejo,
Sidoarjo, Jawa Timur.
3. Analisis
pengaruh
karakteristik
wirausaha,
modal usaha,
dan strategi
pemasaran
terhadap
Vivi Diah
Kusumani
ngrum
Berdasarkan hasil
penelitian dapat
dianalisis
1.)Karakteristik
kewirausahaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
Peneliti melampirkan
data perkembangan
angkatan kerja selama
5 tahun terakhir,
sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh
Vivi Diah
Kusumaningrum tidak
30Kartika Putri, DKK, “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha, Dan Peran Business
Development Service Terhadap Pengembangan Usaha,” hlm.1-8.
perkembangan
UMKM di Desa
Bendungrejo
Kecamatan
Berbek
Kabupaten
Nganjuk.
perkembangan
UMKM di Desa
Bendungrejo
2.)Modal usaha
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
perkembangan
UMKM di Desa
Bendungrejo
3.)Strategi
pemasaran
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
perkembangan
UMKM di Desa
Bendungrejo.
4.)Karakteristik
wirausaha, modal
usaha, strategi
pemasaran secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dansignifikan
terhadapperkembang
an UMKM di Desa
Bendungrejo.31
memuat hal tersebut.
4. Pengaruh modal
usaha dan
karakteristik
kewirausahaan
terhadap
pengembangan
usaha mikro dan
kecil di Desa
Kedung Leper,
Haniyah
Safitri dan
Khansan
Setiaji
Berdasarkanhasil
penelitian dapat
dianalisa bahwa
secara parsial (Uji
r2) diperoleh hasil
bahwa(1)modal
usahaberpengaruhter
hadap
perkembangan
Penelitian ini
mengkaji pengaruh
karakteristik
kewirausahaan, modal
usaha, dan strategi
pemasaran terhadap
perkembangan
UMKM. Sedangkan
penelitian yang
31Vivi Diah Kusumaningrum, “Analisis Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha Dan Strategi
Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM Di Desa Bendung rejo Kecamatan Berbek,” hlm.4-17.
Kecamatan
Bangsri,
Kabupaten
Jepara,
usaha mikro dan
kecil sebesar 94%,
dan (2) karakteristik
wirausahaberpengar
uhterhadap
perkembangan
usaha mikro dan
kecilsebesar 14,21%
dan secara simultan
(R2) modal usaha
dan karakteristik
wirausahaberpengar
uhterhadap
perkembangan
usahamikrodan
kecilsebesar25,8%.32
dilakukan oleh
Haniyah Safitri dan
Khansan Setiaji hanya
meneliti modal usaha
dan karakteristik
kewirausahaan.
5. Pengaruh
kualitas laporan
keuangan dan
penyaluran
kredit terhadap
perkembangan
UKM Tembikar
Kasongan.
Maya
Indriyanti
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kualitas laporan
keuanganberpengaru
h positif tetapi tidak
signifikan lebih
besar dari 0,05 pada
taraf 5% yaitu
0,209. Sedangkan
pemberian kredit
berpengaruh positif
dansignifikanterhada
pperkembangan
UMKM dilihat dari
nilai signifikansinya
lebih kecil dari 0,05
pada taraf 5% yaitu
0,019.33
Penelitian ini
mengkaji pengaruh
modal ventura,
karakteristik
kewirausahaan, dan
kualitas laporan
keuangan terhadap
perkembangan
UMKM. Sedangkan
penelitian yang
dilakukan Maya
Indriyanti mengkaji
kualitas laporan
keuangandanpenyal
urankredituntuk
pengembangan
UKM.
32 Haniyah Safitri dan Khansan Setiaji, “Pengaruh Modal Usaha Dan Karakteristik WirausahaTerhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Di Desa Kedung leper Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara,” Universitas Negeri Semarang, Indonesia., n.d., hlm.9.
33
Maya Indriyanti, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Dan Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan UKM Gerabah Kasongan.”
C. Kerangka Pemikiran
Modal usaha merupakan alat untuk membangun usaha. Modal tersebut dapat
digunakan untuk keperluan produksi dan untuk peralatan berwirausaha sehingga dapat
meningkatkan perkembangan UMKM. Karakteristik wirausaha dapat diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan sifat, perilaku, watak, sikap dan tindakan seseorang untuk
mewujudkan ide-ide inovatif ke dalam dunia usaha sehingga dapat mendorong
perkembangan UMKM di masa yang akan datang. Kualitas laporan keuangan merupakan
catatan informasi keuangan suatu periode yang menggambarkan kinerja perusahaan,
semakin baik laporan keuangan maka semakin baik pula perencanaan pengembangan
UMKM di masa yang akan datang.
Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu 1 variabel dependen dan 3 variabel
independen. Variabel dependenya itu perkembangan UMKM , dan variabel independen
meliputi, modal usaha, karakteristik wirausaha, dan Kualitas laporan keuangan.
Alasan penulis mengambil 3 variabel Independen ini yaitu :
● modal usahanya kecil sehingga membatasi mereka dalam memproduksi usaha
banyak dan mengakibatkan usahanya sulit untuk berkembang.
● Karakteristik wirausahanya kurang inovasi pada produk seperti pada kemasan,
pengemasan masih di lakukan secara sederhana dan tradisional, sehingga dari tahun
ketahun menjual produk yang sama karena ketidakmampuan para umkm mencoba
sesuatu yang baru.
● Kualitas laporan keuangan hampir semua para UMKM di Desa Teluk Majelis itu
hanya mencatat keuangan sebatas modal yang dikeluarkan untukmembeli bahan baku
dan berapa keuntungan yang di dapat dari hasil penjualan tersebut.
D. Hipotesis Penelitian
Secara etimologi, hipotesis merupakan gabungan dari dua kata, Hipo dan tesis.
Hypo berarti kurang dari dan thesis adalah pendapat atau tesis. Sedangkan secara
harfiah hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan yang belum menjadi tesis,
kesimpulan sementara dan pendapat yang belum final, karena masih harus dibuktikan
kebenarannya.34
Hipotesis juga berfungsi sebagai cara untuk menguji kebenaran suatu
teori. Memberikan ide-ide baru dalam mengembangkan teori, dan memperluas
pengetahuan peneliti tentang fenomena yang diteliti.35
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) H1 : Variabel modal kerja berpengaruh signifikan terhadap hasil pengembangan
UMKM di Desa Teluk Majlis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
2) H2 : Variabel Karakteristik Kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap
perkembangan UMKM di Desa Teluk Majlis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
3) H3 : Variabel kualitas laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap
perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
34Muri Yususf, MetodecPenelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan (Jakarta: PT Fajar
Inter pratama Mandiri, 2014), hlm.130.
35Suryani Dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif (Jakarta: PT Fajar Inter pratama Mandiri, 2015),
hlm.98.
Perkembangan UMKM
(Y)
Kualitas Laporan Keuangan
(X3)
Modal Usaha
(X1)
Karakteristik Wirausaha
(X2)
E. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah pernyataan yang dapat diuji secara statistik mengenai
hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian (Seniati, Yulianto, Dan Setiadi, 2005).
Hipotesis statistik memiliki dua bentuk, yaitu hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol
(Ho).
a) Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat koefisien korelasi yang signifikan antara Modal Usaha,
Karakteristik Kewirausahaan, dan Kualitas Laporan Keuangan terhadap
Perkembangan UMKM.
b) Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat nilai koefisien korelasi yang signifikan antara Modal Usaha,
Karakteristik Kewirausahaan, dan Kualitas Laporan Keuangan terhadap
Pengembangan UMKM.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk melakukan
analisis sintetik terhadap data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa
angka atau data kualitatif yang diberi nomor.36
Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data statistik, dengan
tujuan menguji hipotesis yang telah ditentukan.
Tujuan penelitian lebih diarahkan untuk menunjukkan hubungan antar variabel,
memverifikasi teori, membuat prediksi, dan menggeneralisasi. Teori-teori yang
diajukan digunakan sebagai standar untuk menyatakan terjadi atau tidaknya suatu
fenomena, dan disinilah muncul istilah kebenaran etis, suatu kebenaran yang didasarkan
pada teori yang dikemukakan oleh peneliti.
Objek penelitian dalam tesis ini adalah efisiensi modal usaha, karakteristik
kewirausahaan dan kualitas laporan keuangan sebagai variabel bebas dan
pengembangan usaha kecil sebagai variabel terikat. Kedua variabel dalam penelitian ini
bersifat kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan pada UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung
Jabung Timur. Penulis memilih UMKM di Desa Teluk Majelis sebagai objek penelitian
karena di sana perkembangan usahanya terbilang lambat.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian asosiatif memiliki tingkat yang paling tinggi jika dibandingkan dengan
penelitian deskriptif komparatif. Dengan penelitian asosiatif ini akan dimungkinkan
36SUGIYONO, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.33.
untuk membangun sebuah teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, memprediksi
dan mengontrol suatu gejala.37
Judul penelitian ini menjelaskan apakah ada pengaruh modal usaha, karakteristik
kewirausahaan dan kualitas laporan keuangan terhadap perkembangan UMKM di Desa
Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
C. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data.38
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan jawaban
kuratorial berupa persepsi terkait karakteristik wirausaha, modal usaha dan
kualitas laporan keuangan terhadap perkembangan UMKM di Desa Teluk
Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
2. Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Biasanya
sudah dalam bentuk publikasi. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data
jumlah pekerja UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung
Timur yang diperoleh dari Kantor Desa Teluk Majelis, kec. Kuala Jambi.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: objek/subyek yang memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.39
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
UMKM yang ada di Desa Teluk Majelis. Jumlah populasi sebanyak 23 UMKM yang
tercatat dalam nama berkas UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan sifat-sifat yang dimiliki oleh populasi.
Dengan demikian sampel dapat dinyatakan sebagai bagian dari populasi yang diambil
37SUGIYONO, hlm 32.
38SUGIYONO, hlm.137.
39SUGIYONO, hlm.80.
dengan teknik atau metode tertentu untuk dipelajari dan digeneralisasikan kepada
populasi.40
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel.
Menggunakan teknik ini karena populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang.41
Sehingga sampel yang diambil berasal dari seluruh anggota populasi yaitu seluruh
UMKM yang ada di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang
berjumlah 23 UMKM.
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematis dan baku untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat
dilakukan berdasarkan observasi.42
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:43
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap
suatu objek yang diteliti. Observasi dalam penelitian ini adalah mengamati objek
secara langsung. Obyek yang diamati adalah pelaku UMKM di Desa Teluk
Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur Timur
b. Anket/ Kursioner
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menggunakan
metode kuesioner untuk memperoleh data. Penelitian ini dilakukan pada pelaku
UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
40SUGIYONO, hlm.81. 41SUGIYONO, hlm.85.
42Ahmad Tanzeh, Metode Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm.83.
43SUGIYONO, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D, hlm.137-145.
c. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya
langsung kepada responden. Dalam wawancara terjadi proses interaksi antara
pewawancara dengan responden. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan
terhadap 23 pelaku UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel dapat dikatakan sebagai hal-hal yang menjadi objek pengamatan
penelitian atau sering dikatakan faktor-faktor yang berperan dalam kejadian atau gejala
yang akan diteliti. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentangnya,
kemudian ditarik kesimpulan.44
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen
Variabel-variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan
anteseden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab
berubahnya atau timbulnya variabel terikat (terikat). Variabel bebas (variabel x)
dalam penelitian ini adalah modal usaha, karakteristik kewirausahaan dan kualitas
laporan keuangan.
2. Variabel Dependen
Variabel-variabel ini sering disebut sebagai variabel keluaran, kriteria,
konsekuensi. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
perkembangan UMKM.45
44
SUGIYONO, MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R Dan D, hlm.38. 45SUGIYONO, hlm.39.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Modal Awal
(X1)
Modal adalah alat untuk
membangun bisnis. Modal
dapat digunakan untuk
keperluan produksi dan
perlengkapan wirausaha.
1. Modal sebagai syarat
mendirikan usaha
2. Sumber modal
3. Kelemahan dan kelebihan
sebuah modal
4. Menggunakan modal
dengan baik.46
Likert
Karakteristik
Wirausaha
(X2)
Karakteristik wirausaha
dapat diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan
sifat, perilaku, watak,
watak, sikap, dan tindakan
seseoranguntuk
mewujudkanide-ide inovatif
ke dalam dunia usaha serta
sikap dan tindakan
wirausahawan dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Memiliki motivasi yang
tinggi untuk memenuhi
hidup (pekerja keras,
pantang menyerah, dan
semangat).
2. Orientasi masa depan
(visioner, berpikir positi,
pengetahuan luas).
3. Responsif dan kreatif
dalam menghadapi
perubahan (berpikir kritis,
meyenangkan, kreatif,
inovatif, produktif, dan
orisional).
Likert
Kualitas
Laporan
Keuangan (X3)
Laporan keuangan
merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan.
1. Keandalan
2. Presentasi Jujur
3. Kelengkapan
Likert
46Nurmaya, “Pengaruh Bantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap Pendapatan Pengusaha Kecil,”
hlm.23.
Perkembangan
Usaha (Y)
Pengembangan usaha
merupakan kegiatan yang
dapat membuat suatu usaha
lebih maju dan mencapai
keberhasilan.
1. Peningkatan omset
penjualan sales
2. Pertumbuhan tenaga kerja
dan
3. Pertumbuhan pelanggan
sebagai tolak ukur
perkembangan bisnis.47
Likert
G. Metode Analisis Data
1. Uji Instrument Penelitian
a) Uji Validitas
Validitas suatu instrumen adalah seberapa jauh instrumen tersebut benar-benar
mengukur (objek) yang akan diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur
validitas atau validitas suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid atau valid
jika pernyataan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan
nilai r-hitung (nilai Corrected-item-Total Correlation pada output alpha Cronbach)
dengan nilai r tabel untuk derajat kebebasan (df) = n – 2 (n adalah jumlah sampel
dengan tingkat signifikansi 0,05). Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan memiliki
korelasi positif, maka item pertanyaan tersebut valid. Atau dengan kata lain item
pertanyaan dikatakan valid jika skor item pertanyaan memiliki korelasi positif dan
signifikan dengan skor total variabel.48
Semakin tinggi validitas suatu instrumen maka semakin baik instrumen
tersebut digunakan, namun perlu diingat bahwa validitas alat ukur tidak dapat
dipisahkan dari kelompok yang dikenai instrumen tersebut karena validitas
validitasnya hanya sebatas itu. kelompok atau kelompok lain yang kondisinya hampir
47Isnaini Nurrohmah, “Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Sebelum Dan Sesudah
Menerima Pembiayaan Musyarakah Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT (Studi Kasus : BMT Beringharjo Yogyakarta,” Skripsi Program Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, hlm.25.
48
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi (Yogyakarta: PUSTAKA B ARU PRES, 2015), hlm.165.
sama dengan kelompok tersebut. Oleh karena itu, suatu alat ukur yang valid untuk
satu kelompok belum tentu valid untuk kelompok yang lain.
b) Realibitas
Reliabilitas adalah konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian
pada individu yang sama, dan diberikan pada waktu yang berbeda. Keandalan adalah
perkiraan derajat konsistensi atau stabilitas antara pengukuran berulang dan pengukuran
pertama menggunakan instrumen yang sama. Uji reliabilitas dilakukan terhadap butir-
butir pertanyaan yang dinyatakan valid. Tes ini digunakan untuk mengukur kuesioner
yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach
Alpha > 0,60.49
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Uji normalitas digunakan untuk
menguji apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik
adalah data yang berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kurva
Probability Plot normal dengan syarat jika titik-titik pada grafik menyebar dan
berhimpitan di sekitar garis diagonal, maka data yang digunakan berdistribusi normal.50
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas
yang memiliki kemiripan antar variabel bebas dalam suatu model. Kesamaan antar
variabel bebas akan menghasilkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu, pengujian ini
juga menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh
49V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi, hlm.167. 50Meli Satriani, “Pengaruh Harga Dan Kualitas PelayananTerhadap Kepuasan Konsumen Dalam
Penggunaan Jasa Pengiriman Barang Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Jambi,” Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018, hlm.34.
uji parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika VIF yang
dihasilkan antara 1-10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
c) Uji Heteroskedastistas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual dari satu
periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. Cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dalam suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatter plot,
suatu regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di atas
dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak terkumpul saja atas atau
bawah Tentu saja penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
yang melebar kemudian menyempit dan melebar lagi, penyebaran titik-titik data tidak
berpola..51
3. Analisis Regresi Liniear Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan linier antara dua atau lebih
variabel bebas (X1, X2…..Xn) dengan variabel terikat (Y). Analisis regresi berganda
digunakan untuk menjelaskan suatu variabel respon (variabel terikat/tergantung) dengan
menggunakan lebih dari satu variabel masukan (variabel bebas, variabel
bebas/eksogen).
Persamaan regresi ganda dinotasikan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2 X2+ b3 X3 + e
Keterangannya:
Y = Perkembangan UMKM
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Modal Usaha
X2 = Karakteristik Wirausaha
X3 = kualitas laporan keuangan
e = Eror
Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda menggunakan program SPSS.
51V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi, hlm.176.
a. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti dalam
penelitian ini memiliki tingkat kelayakan yang tinggi untuk dapat menjelaskan
fenomena yang dianalisis menggunakan uji F. hasil yang disebut F hitung sebagai dasar
pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika Fhitung > Ftabel dan jika taraf signifikansi < (0,05). Kemudian variabel
bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
2) Jika Fhitung < Ftabel dan jika taraf signifikansi > (0,05). Jadi variabel bebas
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Uji t
Uji-t adalah pengujian untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Dasar
pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian:
1) Jika Thitung < Ttabel dan taraf signifikansi < 0,05 (5%) maka variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2) Jika Thitung > Ttabel dan taraf signifikansi > 0,05 (5%) maka variabel bebas
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase
perubahan atau variasi variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan atau variasi
variabel bebas. Koefisien determinasi digunakan baik secara parsial (r) maupun secara
bersama-sama (R2) yang menyatakan besarnya reliabilitas model yang digunakan, yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel independen (Xi) terhadap
pengaruhnya terhadap variabel dependen (Yi). ) dari persamaan regresi yang diperoleh .
Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 < R2 < 1. Jika nilai koefisien
determinasi mendekati 1 maka merupakan indikator yang menunjukkan semakin kuat
pengaruh perubahan variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat.52
52Meli Satriani, “Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam
Penggunaan Jasa Pengiriman Barang Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Jambi,” hlm.36.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Desa Teluk Majelis
Pada masa kesulthanan Jambi, desa Teluk Majelis adalah sebuah desa yang
terletak di Muara Sungai Batang Hari, sebagian besar penduduknya berasal dari Johor
Bahru Malaysia, terus berkembang dan membangun pemukiman di pesisir muara sungai
Batanghari yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka dan LautCina Selatan.
Pada tahun 1930 seorang ulama besardari negeri Johor Bahru Malaysia datang
bermukim di desaTelukMajelis (Jambi) bernama Syekh Muhammad Arifin Al-Banafi
mensyiarkan agama Islam, dan pada tahun 1942 mendirikan Madrasah untuk pertama
kalinya di desaTelukMajelis. Kemuliaan beliau terlihat pada suatu ketika pada saat
serdadu Belanda berniat akan menggempur desaTelukMajelis, akan tetapi para serdadu
Belanda tidak menemukan desa tersebut berkat usaha beliau dan pertolongan Allah
SWT. Desa Teluk Majelis seakan terselubung oleh suatu dinding gaib sehingga tidak
terlihat oleh para serdadu Belanda. Bukti nyata ini melahirkan keyakinan masyarakat
sekitar bahwa Syekh Muhammad Arifin Al-Banafi adalah salah satu hamba Allah yang
dikaruniai kemuliaan. Pada masa beliau mensyiarkan agama Islam di desaTeluk Majelis
ajaran-ajaran agama Islam berkembang sangat pesat bahkan sampai ke Jambi, dan pada
saatitu juga daerah pemukiman ini diberinama TELUK MAJELIS sesuai dengan letak
geografisnya berada di Teluk, maka dari itu diambil dari kata itu diambil kata TELUK
sedangkan MAJELIS dikarenakan kampung tersebut menjadi tempat konsultasi agama
bagi masyarakat sekitar dan dari luar pemukiman. Karena masyarakat Teluk Majelis
sebagai penganut Islam fanatic maka desa Teluk Majelis disebut sebagai SERAMBI
MEKKAH kedua setelah Aceh. Syekh Muhammad Arifin Al-Banafiwafat pada tahun
1961 dan dimakamkan di DesaTeluk Majelis. Pada waktu itu desa Teluk Majelis
termasuk Marga Dendang-Sabak dan mempunyai wilayah yang sangat luas, sebelah
Utara berbatasan dengan perairan Tanjung Solok, sebelah Timur berbatasan dengan
Alang-alang, sebelah Selatan dengan Kampung Singkep, sebelah Barat
berbatasandengan Kuala Lagan.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah Petani dan Nelayan. Pada
tahun 1960 masyarakat desa Teluk Majelis baru mengenal dunia perdagangan, mereka
membawa hasil hutan berupa rotan, kelapa dan lain-lain ke Singapura. Seiring
berjalannya waktu, desaTeluk Majelis dimekarkan menjadi dua desa, yakni desa Teluk
Majelis dan desa Kampung Laut, yang mana Kampung Laut dulunya merupakan dusun/
perwakilan yang diketuai oleh seorang Mangku. Setelah terjadiny apemekaran
Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 1999, wilayah Kecamatan Muara Sabak
berdasarkan Perda KabupatenTanjungJabung Timur No. 12 Tahun 2004, mekar menjadi
Kecamatan Muara Sabak Timur, Kecamatan Muara Sabak Barat, dan Kecamatan Kuala
Jambi. Kemudian desa Teluk Majelis dimekarkan lagi menjadi desa Kota Raja pada
tahun 2003 dan pada tahun 2006 dimekarkan menjadi desa Majelis Hidayah dan
Mnunggal Makmur. Sejak tahun 1945 sampai dengan sekarang desa Teluk Majelis telah
melaksanakan pemilihan Kepala Desa sebanyak Sebelas kali, hal ini membuktikan
bahwa proses demokrasi telah berjalan dengan baik selama berdirinya desa Teluk
Majelis. Adapun batas-batas desa Teluk Majelis saat ini adalah sebelah Utara berbatasan
dengan Majelis Hidayah, sebelah Timur berbatasan dengan Kota Raja, sebelah Selatan
berbatasan dengan desa Manunggal Makmur.
Berikut ini adalah nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Teluk
Majelis.
1. Dugok : Tahun 1945-1953
2. Abdullah : Tahun 1953-1962
3. A. Roni : Tahun 1962-1969
4. Abdul Wahab : Tahun 1969-1972
5. Ahmad Samah : Tahun 1972-1974
6. H. Abdul Wahab : Tahun 1974-1982
7. H. Ismail : Tahun 1982-2002
8. H. Muhammad Nur : Tahun 2002-2011
9. Abd. Muthalib : Tahun 2011-2015
10. Hanafi (PjKepalaDesa) : Tahun 2015-2016
11. Sukardi : Tahun 2017-Sekarang
2. Letak Geografis Desa Teluk Majelis
Desa Teluk Majelis adalah salah satu desa dari 4 (empat) desa di Kecamatan
Kuala Jambi yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pesisir pantai Timur
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi mempunyai wilayah kerja tertentu
dengan luas wilayah ± 23 km² ketinggian dari permukaan laut 0-1 m, dengan suhu rata-
rata 22-27º C. Desa Teluk Majelis berbatasan langsung dengan beberapa desa
sebagaiberikut:
1. Sebelah Timur dengan Desa Kota Raja
2. Sebelah Barat dengan Desa Manunggal Makmur
3. Sebelah Selatan dengan Kelurahan Kampung Singkep
4. Sebelah Utara dengan Desa Majelis Hidayah
Jarak desa Teluk Majelis ke Kantor Camat, ibu kota Kabupaten, Provinsi Jambi
dan ibukota Negara Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Ke Kantor Camat : 7,2 Km
2. Ke Ibu Kota Kab. TanjungJabung Timur : 23 Km
3. Ke Ibu Kota Provinsi Jambi: 78 Km
Secara administrative wilayah desa Teluk Majelis terbagi dalam 5 (lima) dusun
dan 19 (Sembilan belas) RT, kelima dusun tersebut meliputi:
1. Dusun I bernama DarulTa’zim, terdiri dari 5 (lima) RT.
2. Dusun II bernama Payung Mas, terdiri dari 4 (empat) RT.
3. Dusun III bernama Teluk Dalam, terdiri dari 4 (empat) RT.
4. Dusun IV bernama Cempaka Putih, terdiri dari 3 (tiga) RT.
5. Dusun V bernama Makmur Jaya, terdiri dari 3 (tiga) RT.
3. Kondisi Geografis
Jumlah penduduk desa Teluk Tahun 2020 sebanyak 2380 jiwa. Untuk lebih
jelasnya jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Desa Teluk Majelis
No Dusun Jumlah Penduduk
1 Dusun I Darul Ta’zim 847
2 Dusun II Payung Mas 499
3 Dusun III Teluk Dalam 588
4 Dusun IV Cempaka Putih 272
5 Dusun V Makmur Jaya 174
Jumlah 2.380
Sumber :RPJM Des Tahun 2020
Selanjutnya dapat dilihat dari jenis kelamin jumlah penduduk masyarakat desa
Teluk Majelis, Kecamatan Kuala Jambi.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk dilihat dari Jenis Kelamin
No Dusun Laki-laki Perempuan
1 Dusun I DarulTa’zim 427 420
2 Dusun II Payung Mas 240 259
3 Dusun III TelukDalam 309 588
4 Dusun IV CempakaPutih 136 272
5 Dusun V Makmur Jaya 69 174
Jumlah 1.208 1.172
Sumber RPJM Des Tahun 2020
Bidang usaha masyarakat di Desa Teluk Majelis tidak berbeda dengan usaha
lapangan di sekitarnya di wilayah desa Kecamatan Kuala Jambi lainnya, dan setiap
bidang usaha akan selalu berdampak pada Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
masyarakat khususnya di bidang pertanian. sektor, yang secara tidak langsung akan
mempengaruhi peningkatan masyarakat. Tabel di bawah ini menunjukkan mata
pencaharian penduduk desa Teluk Majelis:
Tabel 4.3
Jumlah Mata Pencaharian Masyarakat DesaTeluk Majelis
No Pekerjaan Jumlah
1 Petani dan BuruhTani 447
2 Nelayan 130
3 Pedagang 23
4 PNS 39
5 POLRI 1
6 Peternak 35
7 Karyawan Honorer / Guru Honorer 156
Sumber :RPJMDesTahun 2020
4. Struktur Organisasi
Penyelenggaraan pemerintahan merupakan aspek penting dalam keberhasilan
dan kepemimpinan suatu pemerintahan. Selain itu, merupakan persyaratan pemerintah
bahwa perusahaan memiliki struktur manajemen metodis, yang mencakup definisi
kegiatan kerja yang objektif. Organisasi yang sangat baik dan terorganisir dengan baik.
Penduduk, perangkat desa, kepala desa, dan daerah biasanya menjadi tiga
kriteria paling kritis dalam suatu wilayah desa. Desa Teluk Majelis dipimpin oleh
seorang Kepala Desa, dan berjalan atau tidaknya suatu pemerintahan daerah sangat
tergantung pada kemampuan dan kapabilitas pemimpin tersebut, karena masyarakat
desa belum begitu maju.
Bagan 4.1
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk Majelis
5. Keadaan Agama dan Pendidikan
a. Agama
Berbagai kegiatan di Desa Teluk Majelis dilakukan sesuai dengan keyakinan
yang dianut, sehingga menghasilkan kehidupan umat beragama yang bahagia. Di
Desa Teluk Majlis, pemeluk agama mayoritas beragama Islam, 99 persen
beragama Islam, 1 persen Protestan, 0 persen Katolik, dan 0 persen Buddha.
Berikut ini adalah tempat-tempat ibadah:
a. Masjid : 1 Buah
b. Mushollah : 3 Buah
c. PondokPesantren : -
d. Gereja : -
e. Vihara : -
Kepala Desa
Sukardi
Sekretaris
Rudi Hartono
Kepala Urusan
Pemerintahan
Hermansyah
KepalaUrusan
Keuangan
Rivai
Kepala Urusan
Umum
Muhammad
Haris
Kepala Urusan
Kesejahteraan Rakyat
Bahtiar
Kadus I
Ahmad Fauzi
Kadus V
Rudianto
Kadus IV
normaH
Kadus III
Ismail
Kadus II
Zakaria
b. Pendidikan
Menurut kehidupan sosial masyarakat Desa Teluk Majelis dalam bidang
pendidikan beberapa tahun terakhir ini, tingkat kesadaran dan minat masyarakat
terhadap pendidikan usia sekolah cukup tinggi, terbukti dengan adanya pendidikan
luar sekolah. program seperti mengejar paket dan lain-lain, yang telah mampu
mengatasi masalah pendidikan melalui program yang disponsori pemerintah serta
kontribusi sektor swasta.
Upaya memajukan pendidikan juga dapat berdampak pada kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan berperan penting
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sarana dan prasarana pendidikan
di desa Teluk Majelis, yaitu:
1. PAUD : 3 Buah
2. TK : 1 Buah
3. SD : 2 Buah
4. MI : 1 Buah
5. MTs : 1 Buah
6. MA : 1 Buah
Sementara itu, di bidang sosial budaya, kemajuan peningkatan mutu pendidikan
berdampak signifikan terhadap derajat kesejahteraan masyarakat yang dipengaruhi
oleh keadaan ekonomi masyarakat.
B. Hasil Penelitian
1. KarakteristikWirausaha
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilaporkan sebagai data deskriptif
yang dikumpulkan selama penelitian. Peneliti mengumpulkan data penelitian
langsung dari responden yaitu melalui kuesioner penelitian yang disiapkan oleh
peneliti. Ada total 23 peserta dalam penelitian ini. Berdasarkan jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, dan tahun berwirausaha, survei ini memberikan informasi
tentang keadaan umum responden. Tabel berikut menyajikan informasi lebih jelas:
a. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase %
Laki-laki 5 21%
Perempuan 18 79%
Jumlah 23 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2021
Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, seperti terlihat pada tabel 4.4.
Hal ini disebabkan banyaknya sektor usaha di UMKM yang sangat diminati oleh
perempuan, seperti bidang kuliner, dimana memanggang kue lebih diminati oleh
perempuan daripada laki-laki.
b. Tingkat Usia Responden
Tabel 4.5
Tingkat Usia Responden
Tingkat Usia Frekuensi Presentase %
29-45 5 22%
46-55 7 30%
>55 11 48%
Jumlah 23 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2021
Berdasarkan tabel 4.5, responden berusia > 55 tahun memiliki tingkat usia
responden paling tinggi. Hal ini dikarenakan produktivitas mulai menurun pada usia
tersebut, menyebabkan banyak orang pada usia tersebut lebih memilih bekerja di
rumah, yang tidak membutuhkan banyak tenaga, dan adanya kebebasan dalam
berwirausaha, serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dasar. kebutuhan keluarga.
Inilah yang memotivasi orang berusia empat puluhan dan lima puluhan untuk terus
bekerja.
c. Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.6
Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase %
SD 3 13%
SMP/Sederajat 13 56%
SMA/Sederajat 6 26%
S1 1 5%
Jumlah 23 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2021
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan tertinggi
berada di sekolah menengah pertama, dengan 13 orang (atau 56 persen) telah
menyelesaikan tingkat pendidikan ini. Hal ini karena pengusaha swasta dan publik
mencari staf berpendidikan tinggi. Karena berwirausaha tidak memerlukan
pendidikan tinggi, para pelaku UMKM dengan pendidikan SLTP menikmatinya.
d. Lama Berwirausaha Responden
Tabel 4.7
Lama Berwirausaha Responden
Lama Berwirausaha Frekuensi Presentase%
6-10 Tahun 5 22%
11-20 Tahun 13 56%
> 20 Tahun 5 22%
Jumlah 23 100%
Sumber : Hasil Penelitian 2021
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden telah menjalankan bisnis
selama 11-20 tahun. Mayoritas pelaku UMKM mengalami hal ini ketika ingin
melanjutkan usahanya dalam waktu yang lama.
2. Hasil dan Analisis Data
a. Uji Validitas
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Uji Validitas
Variabel Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Modal Usaha
(X1)
Item_1 0,540 0,413 Valid
Item_2 0,514 0,413 Valid
Item_3 0,598 0,413 Valid
Item_4 0,465 0,413 Valid
Item_5 0,815 0,413 Valid
Item_6 0,751 0,413 Valid
Karakteristik
Wirausaha
(X2)
Item_1 0,761 0,413 Valid
Item_2 0,939 0,413 Valid
Item_3 0,632 0,413 Valid
KualitasLaporan
Keuangan
(X3)
Item_1 0,797 0,413 Valid
Item_2 0,724 0,413 Valid
Item_3 0,612 0,413 Valid
Item_4 0,567 0,413 Valid
Perkembangan
UMKM
(Y)
Item_1 0,719 0,413 Valid
Item_2 0,681 0,413 Valid
Item_3 0,883 0,413 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah 2021
Setiap item pernyataan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari
0,413, sesuai dengan temuan pengujian pada tabel 4.8. Dengan kata lain, setiap item
pertanyaan dalam penelitian dapat dikatakan benar. Semua item pernyataan dapat
mengukur atau mengekspresikan variabel-variabel ini dengan cara ini.
b. Uji Reabilitas
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Uji Realibilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
Modal Usaha (X1) 0,673 Reliabel
Karakteristik Wirausaha (X2) 0,689 Reliabel
Kualitas Laporan Keuangan (X3) 0,613 Reliabel
Perkembangan UMKM (Y) 0,641 Reliabel
Sumber : Hasil Olah Data 2021
Menurut tabel 4.9, Cronbac's Alpha lebih besar dari 0,60 ketika semua faktor
diuji, termasuk variabel modal ventura, sifat kewirausahaan, dan kualitas laporan
keuangan. Akibatnya, semua variabel telah dinyatakan dapat diandalkan.
c. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun 2021
Penyebaran data tidak jauh dari garis diagonal, dan arahnya mengikuti garis
diagonal, sesuai dengan hasil uji normalitas dengan grafik p plot normal di atas.
Maka dapat disimpulkan bahwa Model regresi yang dihasilkan memenuhi asumsi
normalitas.
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov
One-sample Kolmogoro-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa.b
Mean
Std. Devisation
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Test Statistic
Asymp.Sig. (2-tailed)
23
.0000000
.67866270
.104
.104
-
.078
.104
.200
a. Test distribution is Normal.
b. Caculated from data.
Nilai signifikansi Komogrov Smirnov menurut tabel 4.10 adalah 0,200 > 0,05. Dari
hasil uji normalitas, data dianggap berdistribusi teratur.
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Modal
Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
X1
X2
X3
.750
.843
.880
1.334
1.186
1.136
a. Dependent Variable: Y
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai VIF
kurang dari 10 dan semua nilai toleransi lebih besar dari 0,1, menunjukkan bahwa
tidak ada multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas
Coeicients
Modal
Standardized Coeisients
T Sig
1
(Constant)
X1
X2
X3
.341
-.833
.931
-.427
.737
.415
.364
.674
a. Dependent Variabel: RES2
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel lebih dari
0,05, hal ini menunjukkan bahwa model regresi bersifat homoskedastis.
d. Uji (F)
Tabel 4.13
Hasil Uji F
Anovaa
Model
Sum of Squares
DF
Mean Square
F
Sig
11 Regression
Residual
Total
3.737
1.133
4.870
3
19
22
1.246
.533
19.211 .000b
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors:(Constant), X3,X2,X1
Karena nilai F hitung 19,211 > F ttabel 3,10 atau nilai signifikansi yang
dihasilkan adalah 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 maka diketahui
bahwa modal usaha, karakteristik kewirausahaan, dan kualitas laporan keuangan
semuanya berpengaruh signifikan terhadap pengembangan UMKM, Perkembangan
usaha mikro, kecil, dan menengah dipengaruhi oleh karakteristik kewirausahaan dan
kualitas laporan keuangan sekaligus (UMKM). seperti terlihat pada tabel 4.13.
e. Uji (t)
Tabel 4.14
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coeicients
Standardized
Coeicient
T
Sig
Colinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
X1
X2
X3
-5.878
.189
.461
.472
2.686
.084
.214
.094
.298
.268
.613
-2.188
2.259
2.156
5.033
.041
.036
.044
.000
.750
.843
.880
1.334
1.186
1.138
a. Dependent Variabel :Y
1) Uji t Modal Usaha
Signifikansi variabel Modal Usaha adalah 0,036 0,05, dan nilai t
hitungnya 2,259 > 2,093 t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa apakah Ha disetujui
atau ditolak oleh HO, atau apakah Modal Usaha (X1) berpengaruh terhadap
perkembangan UMKM (Y).
2) Uji t Karakteristik Wirausaha
Signifikansi variabel Karakteristik Kewirausahaan adalah 0,044 < 0,05,
dan nilai t hitung 2,156 > t tabel 2,093. Hal ini menunjukkan bahwa HO
menerima atau menolak Ha, atau bahwa Karakteristik Kewirausahaan (X2)
berdampak pada pertumbuhan UMKM (Y).
3) Uji t kualitas Laporan Keuangan
Signifikansi variabel Kualitas Laporan Keuangan sebesar 0,00 < 0,05,
dan nilai t hitungnya sebesar 5,033 > t tabel 2,093. Hal ini menunjukkan bahwa
HO menerima atau menolak Ha, atau Kualitas Laporan Keuangan (X3)
berdampak pada pertumbuhan UMKM (Y).
f. Uji Koefisien Determinasi (Rsquare)
Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinasi (Rsquare)
Model Summary
Modal R R Square Adjusted R
Square
Std.Error of the
Estimate
1 .867a .752 .713 .7302
a. Pradictors: (Constant).X3, X2, X1
Nilai R sebesar 0,867 dihitung menggunakan hasil penelitian pada tabel 4.15.
Hal ini menunjukkan bahwa koneksi cukup kuat. Nilai Adjusted Rsquare sebesar
0,713 atau 71,3 persen menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas Modal Usaha,
Karakteristik Kewirausahaan, dan Kualitas Laporan Keuangan memiliki pengaruh
sebesar 71,3 persen terhadap perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Atau dengan kata lain, variabel Modal Usaha,
Karakteristik Kewirausahaan, dan Kualitas Laporan Keuangan dapat menjelaskan
71,3 persen variasi perkembangan UMKM, sedangkan sisanya 28,7% dijelaskan oleh
variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Modal Usaha (X1), Karakteristik Wirausaha (X2) dan Kualitas Laporan
Keuangan (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap perkembangan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modal Usaha (X1), Karakteristik
Kewirausahaan (X2), dan Kualitas Pelaporan Keuangan (X3) semuanya berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000
lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yang dibuktikan dengan nilai fhitung 19,211 > dari
nilai ftable sebesar 3,10. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat
dikembangkan dengan berbagai cara. Memperoleh modal dan mengelolanya, cara
mengetahui karakteristk wirausaha serta pembukuan kualitas laporan keuangannya
UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur rata-rata
masih memiliki permodalan yang kurang memadai dan pengelolaan permodalan yang
kurang baik, sifat kewirausahaan yang kurang baik, dan pembukuan laporan keuangan
yang kurang. Hal inilah yang menghambat para pelaku UMKM di Desa Teluk Majelis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk mengembangkan usahanya. Seorang
wirausahawan yang pandai mengelola permodalan, memiliki kualitas kewirausahaan
yang baik, dan memiliki catatan keuangan yang baik tentunya dapat membantu para
pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Allah juga mengontrol uang bisnis,
sifat kewirausahaan, dan integritas laporan keuangan dalam Islam. Kapital harus terus
berkembang dalam sistem ekonomi Islam agar peredaran uang tetap berjalan. Karena
jika modal atau uang berhenti mengalir, harta tersebut tidak dapat memberikan manfaat
bagi orang lain; namun, jika uang itu diinvestasikan dan digunakan untuk menjalankan
bisnis, uang itu akan memberikan manfaat bagi orang lain, termasuk kemampuan
menyerap tenaga kerja jika sebuah perusahaan beroperasi.53
Ketakwaan, amanah, ingatan dan syukur, kejujuran, bangun pagi dan bekerja,
toleransi, berzakat, dan sedekah merupakan ciri-ciri wirausaha dalam Islam, menurut
Buchari Alma.54
Dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lainnya dikategorikan ke dalam
tiga kelas utama berdasarkan fitur ekonominya, menurut aturan akuntansi dari tahun
2002. Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas, atau laporan arus kas), catatan,
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan biasanya termasuk dalam laporan keuangan lengkap.55
Sebagian besar UMKM di Desa Teluk Majelis belum sepenuhnya menerapkan
ketiga unsur tersebut; Namun demikian, jika pelaku UMKM dapat menjalankan usaha
sesuai syariah, maka potensi UMKM untuk berkembang sangat besar, dan berkah akan
tercipta dalam usahanya. Temuan penelitian ini didukung oleh penelitian Endang
53Nurmaya, “Pengaruh Bantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap Pendapatan Pengusaha Kecil,”
hlm.23. 54Muhammad Anwar H.m, Pengantar Kewirausahaan Teori Dan Aplikasi, hlm.19.
55Ni Luh Gede Sulindawati, Manajemen Keuangan Syariah Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Bisnis, hlm.156.
Puwanti yang menemukan bahwa kewirausahaan dan modal usaha memiliki pengaruh
yang menguntungkan dan signifikan terhadap perkembangan UMKM di Desa
Dayaaan dan Kalilondo Salatiga.56
Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan temuan
penelitian yang dilakukan oleh Maya Indriyanti, yang menemukan bahwa pengaruh
kualitas laporan keuangan dan pemberian kredit berpengaruh baik tetapi tidak
substansial terhadap perkembangan UKM Tembikar Kasongan.57
2. Pengaruh Modal Usaha, Karakteristik Wirausaha dan Kualitas Laporan Keuangan
secara parsial terhadap Perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di
Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
a.) Pengaruh modal usaha terhadap perkembangan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Modal usaha (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur
sesuai dengan hasil penelitian. 0,05 adalah tingkat yang penting. Modal sendiri
dan modal pinjaman dari sumber luar, seperti lembaga perkreditan, merupakan
dua pilihan untuk memperoleh modal usaha.58
Sebagian besar pelaku UMKM di
Desa Teluk Majelis, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, secara eksklusif
memanfaatkan uang sendiri untuk berwirausaha; mereka ragu untuk meminjam
dari lembaga perbankan karena prosedur yang berbelit-belit, riba dari bunga
pinjaman, dan khawatir tidak mampu membayar, Akibatnya, UMKM sering
mengalami kekurangan modal dan masalah terkait permodalan. Inilah sebabnya
mengapa UMKM di Desa Teluk Majelis, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
berjuang untuk tumbuh.
Jika pelaku UMKM menumbuhkan modal perusahaan, kelangkaan bahan
baku tidak akan terjadi lagi, produksi akan lebih mudah, dan mereka akan mampu
membayar gaji karyawan. Uang adalah modal, menurut Al-Qur'an, dan salah satu
kunci tetapi bukan faktor produksi yang paling penting: Manusia berada di
56Endang Puurwanti, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran Terhadap
Perkembangan UMKM Di Desa Dayaan Kalilondo Salatiga.” 57Maya Indriyanti, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Dan Pemberian Kredit Terhadap
Perkembangan UKM Gerabah Kasongan.” 58Kasmir, Kewirausahaan, HLM.95.
peringkat atas modal, diikuti oleh sumber daya alam, dan dalam sistem ekonomi
Islam, modal harus terus tumbuh agar untuk uang beredar. Karena jika modal atau
uang berhenti mengalir, harta tersebut tidak dapat memberikan manfaat bagi orang
lain; namun, jika uang itu diinvestasikan dan digunakan untuk menjalankan bisnis,
uang itu akan memberikan manfaat bagi orang lain, termasuk kemampuan
menyerap tenaga kerja jika sebuah perusahaan beroperasi.59
Namun fenomena
yang terjadi pada UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, sebagian besar pelaku UMKM ini meyakini bahwa modal merupakan
faktor yang paling signifikan dalam berwirausaha, padahal Al-Qur’an
menganggap sumber daya manusia lebih banyak. penting daripada uang tunai.
Mayoritas pelaku UMKM kemudian tidak dapat memanfaatkan modal dengan
baik, sehingga modal menjadi tidak produktif dan jumlah modal tetap tidak
berubah. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk membangun bisnis
ketika sumber daya manusia mampu mengelola modal secara efektif.
Hasil penelitian ini dikuatkan dengan temuan penelitian tahun 2018
yang menemukan bahwa modal usaha dan teknik pemasaran berpengaruh baik
dan signifikan terhadap perkembangan UMKM di Desa Pasir Panjang Kota
Jambi, namun sifat kewirausahaan tidak berpengaruh demikian.60
Hasil
penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang mengklaim bahwa kualitas
pelaporan keuangan dan pemberian pinjaman memiliki dampak yang
menguntungkan namun tidak substansial terhadap perkembangan UKM
Tembikar Kasongan.61
b.) Pengaruh Karakteristik Wirausaha secara parsial terhadap perkembangan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di DesaTeluk MAJELIS Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
59Nurmaya, “Pengaruh Bantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap Pendapatan Pengusaha Kecil,”
hlm.23. 60Eko Rasmono, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Dan Strategi PemasaranTerhadap
Perkembangan UMKM Di Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi, Skripsi Program Manajemen, Universitas Jambi,.”
61
Maya Indriyanti, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Dan Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan UKM GerabahKasongan.”
Karakteristik Kewirausahaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, menurut hasil penelitian. Nilai t hitung variabel karakteristik
kewirausahaan sebesar 2,156 > t tabel 2,093 atau nilai signifikansi yang
dihasilkan sebesar 0,036 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Seorang
wirausahawan, menurut Geofffrey G Meredith dkk, harus memiliki rasa percaya
diri yang tinggi, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil peluang,
memiliki jiwa kepemimpinan, unik, dan fokus pada masa depan.62
Pelaku UMKM di Desa Teluk Majelis, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, mengalami kurang percaya diri dalam usahanya, sehingga UMKM
tersebut kurang memiliki orientasi yang terukur, sering enggan mengambil
risiko, kurang memiliki kemampuan memimpin, kurang unik, dan visioner. Hal
inilah yang menjadi salah satu penyebab UMKM di Desa Teluk Majelis
Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak mampu berkembang. Menurut Buchari
Alma, Allah mengatur sifat-sifat kewirausahaan dalam Islam, antara lain
memiliki ketakwaan, amanah, zikir, dan syukur, jujur, bangun pagi dan bekerja,
toleransi, berzakat dan berinfak dan sebagainya.63
Kurangnya ketakwaan kepada Allah swt yang dimiliki oleh UKM di
Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti kebanyakan UKM
yang belum sempurna dalam menutup aurat, kemudian sering pasrah dengan
keadaan tanpa melakukan kegiatan yang dapat mendorong usaha. menjadi lebih
baik lagi, kurangnya melakukan infaq dari hasil usahanya, dan sebagainya.
Semakin besar ambisi seorang wirausahawan untuk mengembangkan
perusahaannya, semakin banyak pula karakteristik wirausaha syariah yang
dimilikinya. Umat Islam yang menunjukkan ciri-ciri yang disebutkan di atas
tidak hanya akan berpeluang untuk berhasil, tetapi juga akan menuai
keuntungan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang mengklaim
bahwa temuan tersebut dapat dianalisis sebagian. Di Desa Kedung Leper,
Kecamatan Bnagri, Kabupaten Jepara, temuan menunjukkan bahwa modal usaha
62Anton Djuwardi, Membangun Karakter Wirausaha Dan Praktek Bisnis Dibidang Pangan, hlm.30.
63Muhammad Anwar H.m, Pengantar Kewirausahaan Teori Dan Aplikasi, hlm.19.
berpengaruh terhadap perkembangan UMKM, dan karakteristik kewirausahaan
berpengaruh terhadap perkembangan UMKM.64
Selanjutnya Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa karakteristik kewirausahaan,
modal usaha, dan peran jasa pengembangan usaha berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perkembangan usaha studi pada sentra industri kerupuk di
Kedungrejo. Desa, Sidoarjo, Jawa Timur.65
c) pengaruh Kualitas Laporan Keuangan (X3) secara parsial terhadap
perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Teluk
Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa modal ventura (X3) memiliki
pengaruh yang signifikan dan menguntungkan terhadap perkembangan UMKM
di Desa Jelmu Kota Jambi. Nilai t hitung variabel karakteristik kewirausahaan
sebesar 5,033 > t tabel 2,093, hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang
dihasilkan adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lainnya dikategorikan ke dalam tiga kelas
utama berdasarkan fitur ekonominya, menurut aturan akuntansi dari tahun 2002.
Neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan biasanya
termasuk dalam laporan keuangan lengkap (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara seperti laporan arus kas, atau laporan arus kas, catatan dan laporan lainnya.
dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan).66
Permasalahan yang terjadi pada pelaku UMKM di Desa
Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah rata-rata UMKM tidak
memiliki pembukuan keuangan usaha sehingga tidak dapat diramalkan
pertumbuhan usahanya dari tahun ke tahun. Temuan penelitian ini didukung oleh
penelitian Eko Rasmono tahun 2018 yang menemukan bahwa modal usaha dan
strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan
UMKM di Desa Pasir Panjang Kota Jambi, namun karakteristik kewirausahaan
64Haniyah Safitri dan Khansan Setiaji, “Pengaruh Modal Usaha Dan Karakteristik WirausahaTerhadap
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Di Desa Kedung leper Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.” 65Kartika Putri, DKK, “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha, Dan Peran Business
Development Service Terhadap Pengembangan Usaha.”
66Ni Luh Gede Sulindawati, Manajemen Keuangan Syariah Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan
Bisnis, hlm.156.
tidak berpengaruh positif dan signifikan.67
Hasil penelitian ini juga diperkuat
dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Maya Indriyanti, yang
menemukan bahwa pengaruh kualitas laporan keuangan dan pemberian kredit
berpengaruh baik tetapi tidak substansial terhadap perkembangan UKM
Tembikar Kasongan.68
67Eko Rasmono, “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Dan Strategi Pemasaran Terhadap
Perkembangan UMKM Di Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi, Skripsi Program Manajemen, Universitas Jambi,.”
68
Maya Indriyanti, “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Dan Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan UKM Gerabah Kasongan.”
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini (UJI F). Dapat
dikatakan bahwa perkembangan UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten
Tanjung Jabung Timur dipengaruhi oleh kombinasi modal usaha, karakteristik
wirausaha, dan kualitas laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa H1
adalah terdapat pengaruh simultan modal usaha, karakteristik kewirausahaan,
dan kualitas laporan keuangan terhadap perkembangan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dapat diterima dan diverifikasi.
2. Berdasarkan temuan analisis parsial (uji-t) yang dilakukan dalam penelitian ini.
Dapat dikatakan bahwa di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung
Timur modal usaha, sifat kewirausahaan, dan kualitas laporan keuangan
semuanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan UMKM.
Hal ini menunjukkan bahwa H2 yaitu modal usaha, karakteristik kewirausahaan,
dan kualitas laporan keuangan secara parsial berpengaruh terhadap
perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Teluk
Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat diterima. dan terbukti benar.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan telah mengikuti prosedur penelitian secara ilmiah,
tetapi penelitian ini masih terdapat kekurangan, antara lain :
1. Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha mikro, kecil, dan
menengah tidak terungkap sepenuhnya dalam penelitian ini (UMKM). Variabel
modal usaha, karakteristik wirausaha, dan kualitas laporan keuangan merupakan
satu-satunya variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai elemen yang
dapat mempengaruhi perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM).
2. Ruang lingkup penelitian ini terbatas karena hanya melihat pada satu aspek Desa
Teluk Majelis. Akibatnya, penelitian ini hanya memiliki populasi yang kecil dan
ukuran sampel yang kecil. Jika populasi dan ukuran sampel lebih besar,
penelitian akan dapat memperoleh data yang lebih akurat.
3. Karena penelitian ini hanya mencakup statistik tenaga kerja, maka data
terkaitnya kurang ideal. Hanya lampiran wawancara yang mengungkapkan data
modal usaha, pendapatan UMKM, dan data pendukung lainnya.
4. Teori pendukung seperti teori pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
belum maksimal dan belum lengkap.
5. Indikator belum lengkap diberikan oleh ketua.
6. Baik secara simultan maupun parsial, pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen telah terungkap dalam perdebatan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat baik bagi peneliti selanjutnya maupun subjek yang diteliti.
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti memperluas cakupan
penelitiannya dan mendalami teori sehingga hasil penelitian lebih baik dan
akurat sehingga menghasilkan hasil yang memuaskan.
2. Diharapkan penelitian ini dapat membantu pelaku UMKM di Desa Teluk
Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk mengkaji dan menyelesaikan
setiap permasalahan yang berkembang dalam usahanya,Kemudian dimaksudkan
agar UMKM di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur mampu
membentuk jiwa wirausaha yang baik, mengelola modal usaha, dan
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, sehingga usahanya dapat
berkembang dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Feryanto. “Materi Ekonomi.” Klaten, Cempaka Putih 5 Kewirausahaan (2018).
Ahmad Tanzeh. Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras, 2011.
Anton Djuwardi. Membangun Karakter Wirausaha Dan Praktek Bisnis Dibidang Pangan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Diana Nur Rochma. “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK 17. Temanggung. Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran.” , Universitas Negeri Yogyakarta., 2018.
Eko Rasmono. “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Dan Strategi Pemasaran
Terhadap Perkembangan UMKM Di Kelurahan Pasir Panjang Kota Jambi, Skripsi
Program Manajemen, Universitas Jambi,” 2018.
Endang Puurwanti. “Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran
Terhadap Perkembangan UMKM Di Desa Dayaan Kalilondo Salatiga.” Jurnal Among
Makarti VOL.5 No.9 (2012).
Ginting , Rio Iman Luther. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Karakteristik
Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil Menengah (UMKM) Di Kelurahan
Karang Berombak, Program Studi Strata-1 Manajemen.” Universitas Sumatra Utara,
2017.
Haniyah Safitri dan Khansan Setiaji. “Pengaruh Modal Usaha Dan Karakteristik Wirausaha
Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Di Desa Kedung leper Kecamatan Bangsri
Kabupaten Jepara.” Universitas Negeri Semarang, Indonesia., n.d.
Isnaini Nurrohmah. “Analisis Perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Sebelum Dan
Sesudah Menerima Pembiayaan Musyarakah Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT (Studi Kasus : BMT Beringharjo Yogyakarta.” Skripsi Program Pendidikan
Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.
Kartika Putri, DKK. “Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan, Modal Usaha, Dan Peran
Business Development Service Terhadap Pengembangan Usaha.” Universitas
Diponegoro :Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis), n.d.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.Leonardus Siman.
Kewirausahaan(Teori,Praktik, Dan Kasus-Kasus). Jakarta: Salemba Empat, 2014.
Lutfi Meysa Adining Pamungkas. “Pengaruh Modal Usaha, Strategi Pemasaran Dan
Karakteristik Wirausaha Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Perikanan Di KabupatenTulung agung Institut Agama Islam Negeri Tulung agung,”
2019.
Maya Indriyanti. “Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Dan Pemberian Kredit Terhadap
Perkembangan UKM Gerabah Kasongan,” 2017.
Meli Satriani. “Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam
Penggunaan Jasa Pengiriman Barang Jalur Nugraha Eka kurir (JNE) Cabang Jambi.”
Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018.
Muhammad. Bank Syari’ah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000.
Muhammad Anwar H.m,.Pengantar Kewirausahaan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT Kharisma
Putra Utama, 2014.
Murni Yususf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan. Jakarta:
PT Fajar Interpratama Mandiri, 2014.
Ni Luh Gede Sulindawati. Manajemen Keuangan Syariah Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Bisnis. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017.
Noor Shodiq Askandar dan Jeni Susyanti. Wirausaha Saja. Erlangga, 2018.
Nurmaya. “Pengaruh Bantuan Modal Usaha Kecil (BMUK) Terhadap Pendapatan Pengusaha
Kecil.” Skripsi Program Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten, 2016.
“Q.S An-Nisa Ayat 5,” n.d.
Sartono. Manajemen Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis. Kota Depok:
PT Raja Grafindo Persada, 2017.
Sofyan Syafri Harahap. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: FEUSAKTI, 2004.
SUGIYONO. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R Dan D. Bandung: Alfabeta, 2014.
Suryani Dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,
2015.
Trio Rinjaya. “Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, Lama Usaha, Dan Kualitas Produk
Terhadap Pendapatan UMKM Di Kabupaten Tegal,” 2010.
V. Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi. Yogyakarta: PUSTAKAB
ARUP RES, 2015.
Vivi Diah Kusumaningrum. “Analisis Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha Dan
Strategi Pemasaran Terhadap Pengembangan UMKM Di Desa BendungrejoKecamatan
Berbek,” n.d.
Widaningsih, Ariyanti,.Aspek Hukum Kewirausahaan. Malang: Polinema Press, 2018.
Yuyus Suryana, Kartibbayu. Kewirausahaan (Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses).
Jakarta: Kencana, 2010.
Zulkifli dan Sulastiningsi. “Rerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Dalam Perspektif
Islam.” Stie Widya Wiwaha,Yogyakarta : Desember Jaai VOL.2 NO.2 (1998).
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUISIONER PENELITIAN
Assalamualikum Wr Wb
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i
Pemilik UMKM Di Desa Teluk Majelis Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dengan Hormat,
Perkenankan saya memperkenalkan diri sebagai Dwi Ashara, mahasiswa S1 di
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan spesialisasi
Manajemen Keuangan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah. Pada
kesempatan ini, saya berharap Anda bersedia meluangkan waktu untuk menjawab
dengan jujur pertanyaan-pertanyaan pada daftar ini tanpa merasa berkewajiban,
sehingga dapat membantu saya dalam mengumpulkan informasi yang saya butuhkan.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagai bagian dari penelitian tugas akhir (Skripsi)
saya yang berjudul “Pengaruh Modal Usaha, Karakteristik Kewirausahaan, dan
Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) di Teluk Majelis Desa, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.”
Saya menghargai kesediaan dan dukungan Anda karena jawaban yang Anda
berikan sangat berguna untuk penelitian saya dan akan memiliki banyak manfaat bagi
kemajuan ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr Wb
Hormat Saya
Dwi Ashara
Nim. 504172084
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Lama Berwirausaha :
6. Modal Awal Usaha :
7. Penghasilan/Bulan :
B. Petunjuk Pengisisan
Kami telah menyediakan pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu
dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom dari lima pilihan
kotak yang tersedia dengan keterangan sebagai berikut:
●STS =Sangat Tidak Setuju
●TS =Tidak Setuju
●KS =Kurang Setuju
●S =Setuju
●SS =Sangat Setuju
1. Modal Usaha
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Modal merupakan syarat utama untuk
usaha.
2. Dana diperoleh dari modal sendiri.
3. Terbatasnya modal sendiri menjadi
hambatan untuk usaha.
4. Semakin besar modal yang saya
gunakan maka laba yang saya dapatkan
akan semakin besar.
5. Saya membutuhkan modal untuk dapat
meningkatkan usahanya.
6. Sulitnya memisahkan modal usaha dan
biaya sehari-hari
2. Karakteristik Wirausaha
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya yakin dan optimis pelanggan saya akan
terus bertambah setiap tahun/bulannya.
2. Saya selalu bersemangat dan tetap bekerja
keras meskipun tidak setiap hari dagangan
laku.
3. Saya selalu berpikir kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan usaha yang saya
jalankan.
3. Kualitas Laporan Keuangan
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Para pengusaha UMKM sejauh ini masih
menghadapi kendala dalam kualitas laporan
keuangan.
2. Informasi kualitas laporan keuangan di Desa
Teluk Majelis sangat minim.
3. Adanya dampak positif signifikan antara
kemampuan bisnis yang dimiliki terhadap
kualitas laporan keuangan.
4. Saya selalu mencatat laporan laba/rugi dalam
usaha setiap bulannya.
4. Perkembangan Usaha
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Meningkatnya jumlah pelanggan dalam usaha
saya.
2. Jumlah tenaga kerja saya setiap tahun/Bulan
semakin bertambah.
3. Jumlah penjualan saya setiap tahun/Bulan
semakin meningkat.
Modal Usaha
(X1)
Karakteristik Wirausaha
(X2)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total P1 P2 P3 Total
4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 11
5 5 4 4 5 5 28 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12
5 4 3 5 4 4 25 5 5 4 14
4 4 4 4 4 3 23 4 4 4 12
4 5 4 5 5 4 27 4 4 4 12
4 4 2 4 4 4 22 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12
5 4 5 4 5 5 28 4 5 4 13
4 4 2 4 4 4 22 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12
4 5 4 3 4 4 24 4 4 4 12
4 4 4 4 2 2 20 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12
5 4 4 4 5 4 26 4 4 4 12
4 4 5 4 4 5 26 4 4 4 12
5 4 5 5 4 4 27 4 4 4 12
4 4 4 4 4 4 24 4 3 3 10
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 12
4 4 4 4 4 5 25 4 4 4 12
4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 12
4 5 5 5 5 5 29 5 5 4 14
Kualitas Laporan Keuangan
(X3)
Perkembangan UMKM
(Y)
P1 P2 P3 P4 Total P1 P2 P3 Total
4 4 4 4 16 4 3 4 11
3 4 3 4 14 4 3 4 11
4 4 3 3 14 4 3 4 11
5 4 4 4 17 5 4 5 14
3 5 3 4 15 4 3 4 11
4 4 4 4 16 4 3 5 12
2 3 4 4 13 3 3 3 9
4 4 4 4 16 4 4 4 12
4 4 2 4 14 5 3 4 12
3 4 3 3 13 3 3 3 9
3 4 3 3 13 4 3 4 11
3 4 3 4 14 3 3 4 10
3 5 3 5 16 5 3 3 11
3 4 3 3 13 4 3 3 10
4 4 4 4 16 4 4 4 12
4 4 4 4 16 4 4 5 13
4 4 3 4 15 4 4 5 13
4 5 3 5 17 4 4 5 13
4 4 4 4 16 4 3 4 11
4 4 4 4 16 4 3 4 11
2 2 2 4 10 3 3 3 9
3 3 3 3 12 4 3 4 11
4 5 3 4 16 5 3 5 13
A. Hasil Wawancara Dengan Para Pemilik UMKM
Kartini, nara sumber, berusia 40 tahun, dan pendidikan terakhir sekolah
menengah pertama bisnis adalah keletek, menurut dia:
“Saya sudah berbisnis selama 7 tahun, saya menggunakan uang saya sendiri
untuk berwirausaha karena saya tidak mau meminjam ke bank karena ada resiko riba,
dan saya dulu memiliki tiga orang karyawan yang membantu usaha saya dengan gaji
yang rendah , tetapi jumlah itu menurun dari tahun ke tahun karena tidak berfungsi.
mampu membayar jika ada jumlah karyawan yang berlebihan, Saya selalu menerima
kritik dan saran berdasarkan selera pribadi; Saya tidak mencatat pembukuan keuangan
bisnis saya, saya juga tidak membedakan antara uang bisnis dan uang makan harian;
Saya benar-benar ingin membuat produk baru yang ingin dibeli orang, tetapi saya takut
memulai bisnis baru, jadi saya tetap menjalankan yang ini.”
Komariah, 33, adalah responden berikutnya. Bisnisnya adalah kerupuk ikan, dan
dia menyatakan:
“Saya sudah berwirausaha selama kurang lebih 8 tahun, saya menggunakan
modal sendiri dalam berwirausaha, karyawan saya terdiri dari tiga orang, ada yang
membersihkan dan menggiling ikan, ada yang mengiris kerupuk, dan ada yang
menjemur kerupuk, tetapi penjualannya menurun setiap tahun karena mereka tidak
mampu membayar upah, dan penjualan juga menurun setiap tahun, biasanya pembeli
yang datang hanya dari lingkungan sekitar, Saya biasanya menggunakan plastik tanpa
merek dalam kemasan saya, saya tidak pernah melacak setiap pembelian bahan baku
keuntungan yang juga dapat saya gunakan untuk belanja sehari-hari, dan saya tidak
memiliki ambisi masa depan untuk bisnis saya."
Nurhasanah, nara sumber berikutnya, 34 tahun, tamat SMP, dan punya usaha
kue, menurut dia:
“Saya sudah 6 tahun berbisnis, menggunakan modal sendiri dalam
berwirausaha; selama itu, saya punya dua karyawan, satu membantu menyiapkan kue
dan yang lain menjajakan di seluruh kota; selama dua tahun terakhir, saya hanya punya
satu karyawan, yang tidak melakukan apa-apa selain berjalan-jalan di sekitar desa dan
membuat catatan." Saya juga menggunakan pembukuan dan pendapatan perusahaan
saya untuk membeli secara teratur.”
Ibu Maryati, 45, adalah responden berikutnya, dengan gelar MTS dan bisnis
tekwan. Dia menyatakan:
"Saya telah berwirausaha selama 25 tahun, dan saya telah menghabiskan modal
saya sendiri dalam berwirausaha." Saya dulu memiliki dua karyawan dan kemudian
hanya satu. Saya belum pernah menggunakan staf dalam sepuluh tahun terakhir. Suami
dan anak-anak saya adalah satu-satunya penolong saya, Biasanya, pelanggan datang
sendiri. Menu yang saya jual tetap sama dari tahun ke tahun, dan saya hanya punya satu
lokasi; namun, jumlah klien saya menurun, dan penjualan saya berkurang; ketika
keadaan penjualan memburuk, saya hanya menunggu dan berharap konsumen datang
untuk membeli.”
Narasumber selanjutnya adalah ibu Dahlia, 49 tahun, dan seorang pengusaha
kerupuk ikan, beliau mengatakan bahwa:
“Saya sudah 7 tahun berwirausaha dalam berwirausaha menggunakan modal
sendiri, namun seringkali saya mengalami keterbatasan modal dalam usaha saya
sehingga kegiatan usaha saya terhambat. Dulu saya dibantu oleh salah satu anggota
keluarga saya, sekarang saya hanya melakukan kegiatan bisnis saya sendiri. Saya hanya
menjual kerupuk ikan dari tahun ke tahun, dan saya hanya menjualnya dari rumah saya.
Saya tidak menjual kerupuk ikan saya di toko-toko besar karena jika tidak dijual,
kerupuk saya akan rusak, dan saya akan merugi. Jadi saya memutuskan untuk
menjualnya dari rumah; Saya tidak menyimpan catatan keuangan di perusahaan saya,
dan saya menggunakan keuntungannya untuk menutupi pengeluaran harian saya dan
keluarga saya, serta untuk membayar modal.”
Bapak Ambo Tang, seorang pengusaha berusia 53 tahun yang perusahaannya
bernama Kopra, mengatakan:
“Saya telah berwirausaha selama hampir 22 tahun, dalam berwirausaha saya
menggunakan uang saya sendiri, membatasi modal pribadi adalah rintangan untuk
bisnis.” Mungkin jika kekayaan saya bertambah, saya bisa mengembangkan properti
untuk usaha kopra saya; Saya menyimpan catatan keuangan bisnis saya dengan cermat.”
Ibu Sunariah, seorang narasumber berusia 44 tahun dengan gelar MTS dan
perusahaan bernama Kletek, mengatakan:
“Saya sudah menekuni bisnis kletek ini selama lebih dari 9 tahun, menggunakan
modal sendiri, modal pertama saya 75.000, setiap tahun bisnis saya berkembang dan
saya mulai membuat brand pada produk saya, dan saya juga mendapat label halal
BPOM. pada produk saya, kemudian saya mulai meninggalkan produk saya di toko
Kemplang 88 di Mayang, Kota Jambi, dan meninggalkan ritel keletek saya di daerah
Talang Babat dan Kampung Laut, Saya akan membutuhkan banyak uang untuk
memperluas perusahaan. Tadinya saya tidak mau pinjam ke bank karena ada unsur riba,
jadi saya pinjam ke BAZNAS karena tidak ada bunga dan saya bisa mengembalikannya
dalam 200 per bulan. Saya tidak menyimpan catatan keuangan yang teliti, jadi
memisahkan uang untuk bisnis dan uang untuk makan biasa masih membingungkan
saya. Sekarang perusahaan saya mengalami sedikit penurunan pendapatan selama masa
covid, ada pengurangan pajak untuk bisnis saya ketika covid ini tidak beroperasi,
biasanya 20.000 setiap bulan."
Sopia, narasumber berikutnya, 47 tahun, berpendidikan SMP, dan menjalankan
usaha kerupuk udang, menurutnya:
“Saya sudah berjualan selama sekitar enam tahun. Dalam bisnis saya, saya
menginvestasikan uang saya sendiri. Saya mencoba untuk memulai sebuah perusahaan
dengan sedikit dana, tetapi dana itu sendiri menjadi penghalang bagi usaha tersebut.
Saya menjalankan bisnis saya sendiri. Saya tidak mempercayai bisnis saya ke toko-toko
di luar desa; Saya hanya menitipkan eceran ke toko-toko kecil di desa saya, dan untuk
penjualan paket besar, saya hanya menunggu seseorang untuk membelinya; keuntungan
yang saya dapatkan kecil, dan saya menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Syahroni, nara sumber berikutnya, 46 tahun, tamat SMP, dan memiliki toko
sembako, menurutnya:
“Saya sudah bekerja di warung selama sepuluh tahun. Saya menjalankan
perusahaan saya dengan uang saya sendiri; Saya memiliki empat karyawan, dan setiap
tahun tenaga kerja saya menyusut karena basis pelanggan saya menyusut. Saya tidak
mencatat pembukuan keuangan toko saya secara detail, keuntungan yang saya dapatkan
juga kecil dan saya juga menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.”
Maimun, nara sumber berikutnya, berusia 53 tahun, tamat SD, dan menjalankan
usaha kue. Beliau menyatakan:
“Saya sudah berwirausaha selama kurang lebih 17 tahun, saya menggunakan
modal sendiri dalam berwirausaha, dan selama berwirausaha saya memiliki dua
karyawan, satu untuk membantu membuat kue dan satu untuk berjualan keliling desa,
Setelah dua tahun terakhir, saya hanya memiliki satu orang karyawan, yang
bertanggung jawab untuk berbelanja di sekitar kota, dan saya menjual barang yang
sama dari tahun ke tahun.”
Ibu Numiati yang berusia 43 tahun dan menjalankan usaha kerupuk udang
mengatakan:
“Saya sudah 11 tahun berwirausaha berwirausaha dengan menggunakan uang
sendiri, tetapi saya sering menghadapi modal kecil dalam usaha saya, menghambat
kegiatan usaha saya. Saya hanya menawarkan kerupuk udang dari tahun ke tahun, dan
saya hanya menjual kerupuk ikan ini dari rumah saya. Saya tidak menjual kerupuk ikan
saya di toko-toko besar karena jika tidak dijual, kerupuk saya akan rusak, dan saya akan
merugi. Jadi saya memutuskan untuk menjualnya dari rumah; Saya tidak menyimpan
catatan keuangan di perusahaan saya, dan saya menggunakan keuntungannya untuk
menutupi pengeluaran harian saya dan keluarga saya, serta untuk membayar modal.”
Bapak Arafik, 45 tahun, dengan ijazah SMA dan usaha di Kopra, adalah
responden berikutnya. Dia telah menyatakan:
“Saya sudah berwirausaha kurang lebih 30 tahun, dengan berwirausaha saya
menggunakan modal sendiri, dan saya melanjutkan usaha orang tua saya.” Mungkin
jika saya punya lebih banyak uang, saya bisa membeli lebih banyak tanah untuk usaha
kopra saya dan mempekerjakan lebih banyak orang untuk menggarapnya, karena ketika
kelapa sedikit, bisnis juga menderita saya selalu mencatat pembukuan keuangan usaha
saya, ”.
Padilah, nara sumber berikutnya, berusia 45 tahun dan telah menyelesaikan
sekolah menengah atas. Dia telah menyatakan:
“Saya sudah berbisnis selama sekitar 21 tahun, dan saya beroperasi dengan
anggaran yang terbatas. Modal saya yang terbatas membuat saya sulit untuk
mengembangkan bisnis saya dan menciptakan produk baru. Saya menjual barang
dagangan saya di rumah, dan jumlah pelanggan saya tidak tumbuh, dan keuntungan
yang saya hasilkan digunakan untuk membeli bahan makanan setiap hari."
Ibu Rosnawati, 46 tahun, berpendidikan SD dan perusahaan keletek, menjadi
narasumber selanjutnya. Berikut hasil wawancaranya:
“Saya sudah berwirausaha kurang lebih 8 tahun; dalam usaha saya
menggunakan modal sendiri; modal sendiri yang terbatas menjadi kendala dalam
berwirausaha; dalam berwirausaha, tenaga kerja hanya dua orang, dan sekarang saya
sendiri; pendapatan yang bisa digunakan biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-
hari dan untuk memutar balik modal.”
Amirudin, nara sumber berikutnya, berusia 36 tahun, tamat SMP, dan memiliki
warung makan sederhana, menurutnya:
“Saya telah bekerja di toko selama lebih dari 14 tahun. Di perusahaan saya, saya
menginvestasikan uang saya sendiri dan mempekerjakan dua orang. Saya tidak
menyimpan catatan keuangan terperinci dari toko saya; keuntungan yang saya hasilkan
juga sedikit, dan saya menggunakannya untuk pengeluaran sehari-hari.”
Heliyana, nara sumber, berusia 37 tahun, dan pendidikan terakhir sekolah
menengah pertama bisnis adalah keletek, menurut dia:
“Saya sudah enam tahun berbisnis, dan saya menjalankannya dengan modal
sendiri karena saya tidak mau meminjam uang ke bank karena risiko riba. Saya menjual
keletek saya di warung-warung di Desa Teluk dan Kampung Laut, Saya membungkus
kiriman besar ketika seseorang memesannya, saya terus-menerus menerima kritik dan
saran berdasarkan preferensi pribadi, saya tidak melacak pembukuan keuangan bisnis
saya, dan saya tidak membedakan antara uang kerja dan uang makan harian."
Ibu Laily Masthura, 29 tahun, menjadi narasumber berikutnya. Dia berusia 29
tahun, memiliki ijazah sekolah menengah, dan bisnisnya lambat, menurutnya:
“Saya berwirausaha selama 6 tahun, dan saya menggunakan modal sendiri
karena saya tidak mau meminjam ke koperasi karena bunganya terlalu tinggi. Saya
menjual bisnis saya secara eceran ke warung, dan ketika ada yang memesan, saya
mengemasnya. dalam wadah besar." Itu juga bisa digunakan untuk menutupi biaya
hidup sehari-hari.”
Ibu Romlah, yang berusia 38 tahun dan hanya tamat SD, menjadi narasumber
berikutnya. Perusahaannya adalah kerupuk ikan, dan dia menyatakan bahwa:
“Saya sudah 8 tahun berwirausaha, dan saya beroperasi dengan modal sendiri.
Ini membuat perusahaan saya sulit untuk berkembang karena saya membuat kerupuk
satu per satu ketika seseorang menginginkan jumlah besar, dan tidak ada yang siap
pakai. -makan stok kerupuk; saya hanya menyediakan kerupuk mentah. Karena saya
tidak membuat catatan keuangan, hasilnya bisa digunakan untuk menutupi pengeluaran
hidup"..
Ibu Nurbaya, nara sumber berikutnya, adalah seorang pemilik toko sayur yang
berusia 48 tahun dan baru tamat SMP.Ia mengatakan :
“Saya telah berdagang selama 20 tahun, saya menggunakan uang saya sendiri
dalam perdagangan, dan modal kecil saya membatasi kemampuan saya untuk
mengembangkan bisnis saya. Saya selalu antusias dan bekerja keras untuk menjaga
bisnis perdagangan saya berjalan lancar, saya tidak menjaga keuangan secara
menyeluruh. catatan, dan saya makan setiap hari dengan keuntungan saya."
Yanto yang berusia 31 tahun dan memiliki usaha mie ayam sebagai pendidikan
terakhir SMA, menjadi narasumber berikutnya, dan ia mengatakan:
“Selama delapan tahun terakhir, saya bekerja sebagai wirausahawan. Saya
menggunakan uang saya sendiri untuk memulai bisnis; saya ingin membuat barang baru
tetapi ragu untuk mencoba, dan kendala uang saya sendiri menjadi penghalang; saya
menghasilkan mie ayam ketika seseorang memesannya, dan saya tidak mencatat
pendapatan dan pengeluaran penjualan saya."
B. Lampiran Uji Analisis Data
1. Uji Validitas Modal Usaha (X1)
2. Uji Validitas Karakteristik Wirausaha (X2)
3. Uji Vaditas Kualitas Laporan Keuangan (X3)
4. Uji Validitas Perkembangan UMKM
2.1 Uji Realibilitas Modal Usaha
2.2 Uji Realibilitas Karakteristik Wirausaha
2.3 Uji Realibilitas Kualitas Laporan Keuangan
2.4 Uji Realibilitas Perkembangan Usaha
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
N of
Ite
ms
.641 3
3.1 Uji Normalitas
3.2 Uji Multikolonearitas
3.3 Uji Heterokedastisitas
4.1 Uji F
4.2 Uji T
4.3 Uji R Square Determinasi
Model Summary
Modal R R Square Adjusted R
Square
Std.Error of the
Estimate
1 .867a .752 .713 .7302
C. Lampiran Dokumentasi
CURICULUM VITAE
Biodata
Nama Lengkap : Dwi Ashara
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Teluk Majelis, 29 Juli 1999
Nim : 504172084
Alamat : Jl. Pelabuhan Rt.09, Dusun. 02, Kec. Kuala Jambi Kab.
Tanjung Jabung Timur.
Nomor HP : 0821-8078-4702
Nama Ayah : M.Sayuti
Nama Ibu : Maryati
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
a. SDN 58 Desa Teluk Majelis : Lulus Tahun 2011
b. MTs Nurul Huda Desa Teluk Majelis : Lulus Tahun 2014
c. MA Nurul Huda Desa Teluk Majelis : Lulus Tahun 2017