pengaruh motivasi usaha, lokasi usaha, modal …

14
1 PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL USAHA, KUALITAS PRODUK, DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KONVEKSI DISTROSTUFF BANDUNG Rima Mukrimatul Khoiriah 1) , Joko Mulyono 2) Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa Email: [email protected], [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha Konveksi Distrostuff Bandung. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan menetapkan satu perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda dengan menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS 25 untuk membuktikan hipotesis penelitian. Hipotesa penelitian memperoleh hasil secara parsial variabel motivasi usaha negatif dan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, variabel modal usaha positif dan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, variabel kualitas produk positif dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, dan variabel strategi pemasaran positif dan tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, secara bersama-sama (simultan) terdapat pengaruh signifikan variabel motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha. Dapat diketahui nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44, sehingga dapat disimpulkan Ha6 diterima artinya secara bersama- sama (simultan) terdapat pengaruh signifikan variabel motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha. Keterpengaruhan variabel independen motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha sebesar 75.6%. Kata kunci : keberhasilan usaha, motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran. PENDAHULUAN Latar Belakang Fashion adalah istilah umum untuk gaya populer, khususnya dalam pakaian. Berbagai mode fashion telah begitu berkembang dikalangan semua orang. Busana yang awalnya merupakan kebutuhan biologis dan kebutuhan kebudayaan, namun sekarang sudah berkembang menjadi kebutuhan gaya hidup. Fashion dan pakaian dalam ilmu komunikasi termasuk ke dalam bentuk komunikasi non-verbal, yakni komunikasi dalam bentuk penggunaan objek seperti simbol-simbol, isyarat dan sebagainya. Salah satu usaha yang tak pernah lesu dan selalu bisa bertahan dari berbagai kondisi ekonomi bangsa adalah usaha konveksi, karena merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Usaha konveksi ada beraneka ragam, misalnya usaha konveksi pakaian anak-anak, konveksi tas dan dompet, usaha konveksi berupa

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

1

PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL USAHA,

KUALITAS PRODUK, DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP

KEBERHASILAN USAHA KONVEKSI DISTROSTUFF BANDUNG

Rima Mukrimatul Khoiriah 1), Joko Mulyono 2)

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara

motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap

keberhasilan usaha Konveksi Distrostuff Bandung. Metode pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling dengan menetapkan satu perusahaan yang memenuhi kriteria

pengambilan sampel. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda

dengan menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS 25 untuk membuktikan hipotesis

penelitian.

Hipotesa penelitian memperoleh hasil secara parsial variabel motivasi usaha negatif dan tidak

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, variabel modal usaha positif dan tidak

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, variabel kualitas produk positif dan berpengaruh

terhadap keberhasilan usaha, dan variabel strategi pemasaran positif dan tidak berpengaruh

terhadap keberhasilan usaha, secara bersama-sama (simultan) terdapat pengaruh signifikan

variabel motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran

terhadap keberhasilan usaha. Dapat diketahui nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan

Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44, sehingga dapat disimpulkan Ha6 diterima artinya secara bersama-

sama (simultan) terdapat pengaruh signifikan variabel motivasi usaha, lokasi usaha, modal

usaha, kualitas produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha.

Keterpengaruhan variabel independen motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas

produk, dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha sebesar 75.6%.

Kata kunci : keberhasilan usaha, motivasi usaha, lokasi usaha, modal usaha, kualitas

produk, dan strategi pemasaran.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Fashion adalah istilah umum untuk

gaya populer, khususnya dalam pakaian.

Berbagai mode fashion telah begitu

berkembang dikalangan semua orang.

Busana yang awalnya merupakan

kebutuhan biologis dan kebutuhan

kebudayaan, namun sekarang sudah

berkembang menjadi kebutuhan gaya

hidup. Fashion dan pakaian dalam ilmu

komunikasi termasuk ke dalam bentuk

komunikasi non-verbal, yakni komunikasi

dalam bentuk penggunaan objek seperti

simbol-simbol, isyarat dan sebagainya.

Salah satu usaha yang tak pernah lesu

dan selalu bisa bertahan dari berbagai

kondisi ekonomi bangsa adalah usaha

konveksi, karena merupakan salah satu

kebutuhan pokok manusia. Usaha konveksi

ada beraneka ragam, misalnya usaha

konveksi pakaian anak-anak, konveksi tas

dan dompet, usaha konveksi berupa

Page 2: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

2

pembuatan topi, kerudung, kaos gaul, dan

sebagainya.

Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Busana

Muslim di Jawa Barat (2015-2018).

Sumber: ekbis.sindonews.com

Dengan adanya pertumbuhan yang

signifikan dibidang fashion, ada salahsatu

konveksi di Bandung Barat yang bernama

Distrostuff juga mengalami pemesanan

yang cukup signifikan setiap bulannya

apalagi disaat bulan Ramadhan dan

kenaikan kelas. Karena di bulan Ramadhan

banyak konsumen yang memesan kaos,

kemeja, jaket, maupun koko untuk dijual

kembali, sedangkan saat kenaikan kelas ada

beberapa sekolah yang memesan baju

seragam olahraga untuk angkatan baru.

Berdasarkan uraian dari latar belakang

diatas, penulis tertertarik untuk melakukan

penelitian lanjutan yang berkaitan dengan

Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal

Usaha, Kualitas Produk, Dan Strategi

Pemasaran, Terhadap Keberhasilan Usaha

di Konveksi Distrostuff Bandung.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah

ditemukan pada latar belakang, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah pengaruh motivasi usaha, lokasi

usaha, modal usaha, kualitas produk, dan

strategi pemasaran secara parsial dan

simultan berpengaruh terhadap

keberhasilan usaha Konveksi Distrostuff

Bandung?

TINJAUAN PUSTAKA

Keberhasilan Usaha

Keberhasilan Usaha adalah sesuatu

keadaan yang menggambarkan lebih

daripada yang lainnya yang

sederajat/sekelasnya menurut Moch.

Kothar Mudzakar dalam Resa Andari

(2011:21). Menurut Albert Wijaya dalam

Suryana (2011:168) “Faktor yang

merupakan tujuan yang kritis dan menjadi

ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan

adalah laba”.

Indikator Keberhasilan Usaha

menurut Suryana (2003:85) terdiri dari:

1. Modal

2. Pendapatan

3. Volume Penjualan

4. Output produksi

5. Tenaga Kerja

Motivasi Usaha

Menurut G.R.Terry dalam

Hasibuan (2016) mengemukakan bahwa

motivasi adalah keinginan yang terdapat

pada diri seseorang individu yang

Page 3: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

3

merangsangnya untuk melakukan tindakan-

tindakan.

Menurut Uno (2008:23) dalam

Winarsih (2014:4), Indikator Motivasi

Berwirausaha adalah sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan

berhasil.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam berwirausaha.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa

depan.

4. Adanya penghargaan dalam

berwirausaha

Adanya kegiatan yang menarik dalam

berwirausaha.

Lokasi Usaha

Menurut Tjiptono (2008), Lokasi

usaha adalah tempat usaha beroperasi atau

tempat usaha melakukan kegiatan untuk

menghasilkan barang dan jasa yang

mementingkan segi ekonominya.

Indikator Lokasi Usaha menurut

Fure (2013) adalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan lahan parkir.

2. Memiliki tempat yang cukup luas.

3. Lokasi pasar dilalui banyak alat

transportasi

4. Lokasi yang strategis.

Modal Usaha

Menurut Lawrence J. Gitman

definisi modal adalah pinjaman dalam

jangka waktu tertentu yang perusahaan

miliki, dan juga segala hal yang berada

pada bagian kanan neraca perusahaan

kecuali kewajiban yang saat ini, sedangkan

menurut Profesor Polak menyebut modal

adalah kekuasaan yang dimiliki baik oleh

individu maupun organisasi untuk

menggunakan barang-barang modalnya

yang berada di neraca kredit.

Indikator-indikator dalam modal

usaha adalah sebagai berikut:

1. Modal syarat untuk usaha.

2. Besar modal.

3. Hambatan sumber modal.

4. Sumber modal dari luar.

Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2012), kualitas

produk adalah tingkat mutu yang

diharapkan dan pengendalian keragaman

dalam mencapai mutu tersebut untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Menurut Tjiptono (2010:25),

indikator kualitas produk meliputi:

1. Kinerja (Performance) yaitu

Karakteristik operasi pokok dari

produk inti (Core Product) yang

dibeli.

2. Keistimewaan tambahan (Features)

yaitu karakteristik sekunder atau

pelengkap, misalnya kelengkapan

interior dan eksterior.

3. Keandalan (Reliability) yaitu

kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal dipakai.

4. Kesesuian dengan spesifikasi

(Conformance to Specification) yaitu

sejauh mana karakteristik desain dan

Page 4: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

4

operasi memenuhi standar-standar

yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Daya Tahan yaitu berkaitan dengan

berapa lama produk tersebut dapat

tersebut digunakan.

6. Estetika (Asthetic) yaitu daya tarik

produk terhadap panca indera.

Straregi Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong

(2008), pengertian strategi pemasaran

adalah logika pemasaran dimana unit bisnis

berharap untuk menciptakan nilai dan

memperoleh keuntungan dari hubungannya

dengan konsumen.

Adapun Indikator Strategi

Pemasaran yaitu:

1. Penentuan harga.

2. Penentuan pasar.

3. Promosi yang dijalankan.

4. Kualitas produk.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif.

Tempat Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Blok

Sukamaju RT. 04 / 11 Desa Batujajar Barat,

Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung

Barat 40561 – Jawa Barat dan perpustakaan

Universitas Pelita Bangsa melalui buku dan

media internet untuk membuka web

google.scholar.co.id untuk mencari

penelitian terdahulu yang relevan.

Kerangka Konsep

Populasi dan Sampel.

Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu populasi terbatas,

karena memiliki jumlah yang jelas yaitu 50

orang konsumen konveksi distrostuff

Bandung yang sudah melakukan pembelian

meskipun hanya 1x. Mengingat penelitian

ini memiliki populasi kurang dari 100

orang, maka metode yang digunakan dalam

penarikan sampel ini adalah sampling jenuh

atau sensus.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunanan ini penulis

mengambil obyek penelitian pada konveksi

Distrostuff Bandung. Pengumpulan data

dalam dalam penelitian di konveksi

Distrostuff Bandung menggunakan 4cara,

berikut merupakan uraian yang digunakan:

1. Teknik Pengumpulan Data dengan

Cara Observasi

Gambar 3.01

Kerangka Konsep

Suryana (2003:35)

Fandy Tjiptono (dalam Kuswatiningsihv2016:15)

Munizu (2010:36)

(Henry Faizal Noor, 2016)

Tjiptono (2010:25)

Kotler dan Keller (2016:272)

X1 Motivasi Usaha

X2 Lokasi Usaha

X3

Modal Usaha

X4

Kualitas Produk

Y

Keberhasilan

Usaha

X5

Strategi Pemasaran

H1

H2

H3

H4

H5 H6

Page 5: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

5

2. Teknik Pengumpulan Data Dengan

Wawancara

3. Teknik Pengumpulan Data Dengan

Studi Pustaka

4. Teknik Pengumpulan Data Dengan

Angket (Kuesioner)

Metode Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan

variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat, maka peneliti melakukan beberapa

pengujian untuk mendapatkan hasil yang

diharapkan. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode

kuantitatif sehingga analisis data dalam

penelitian ini menggunak analisis dengan

langkah-langkah sebagai berikut: Uji

Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi

Klasik, Uji Hipotesis, dan Analisis Regresi

Berganda dengan menggunakan SPSS 25

dan Microsoft Excel 2013.

HASIL PENELITIAN

Analisis Data Penelitian

Objek penelitian yang digunakan

adalah Konveksi Distrostuff Bandung.

Penelitian ini menggunakan data primer

yaitu data yang didapatkan oleh pihak

peneliti dengan cara hasil wawancara

secara langsung dengan pemilik Konveksi

Distrostuff Bandung.

Uji Validitas

Untuk mendapatkan nilai Corrected

Item-Total Correlation, maka pengolahan

data dilakukan menggunakan program

Software Statistics Program For Social

Science (SPSS) IBM. Validitas data dilihat

jika rhitung > rtabel dengan signifikansi 0.05

atau 5%. Jika koefisien antara item dengan

total item positif dan besarnya 0.3 atau>0.3

maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi

jika nilai korelasinya<0.3 maka item

tersebut dinyatakan tidak valid.

a. Tabel 4.5 Uji Validitas Motivasi

Usaha

Item r Hitung r Tabel Keterangan

X1.1 0.448 0.2306 Valid

X1.2 0.434 0.2306 Valid

X1.3 0.343 0.2306 Valid

X1.4 0.400 0.2306 Valid

X1.5 0.400 0.2306 Valid

X1.6 0.476 0.2306 Valid

X1.7 0.348 0.2306 Valid

X1.8 0.427 0.2306 Valid

X1.9 0.570 0.2306 Valid

X1.10 0.396 0.2306 Valid

X1.11 0.398 0.2306 Valid

X1.12 0.418 0.2306 Valid

X1.13 0.455 0.2306 Valid

X1.14 0.366 0.2306 Valid

X1.15 0.411 0.2306 Valid

X1.16 0.349 0.2306 Valid

X1.17 0.372 0.2306 Valid

X1.18 0.368 0.2306 Valid

X1.19 0.581 0.2306 Valid

X1.20 0.351 0.2306 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukan

bahwa kuesioner untuk mengukur motivasi

usaha semua itemnya dinyatakan valid.

b. Tabel 4.6 Uji Validitas Lokasi Usaha

Item r Hitung r Tabel Keterangan

X2.1 0.409 0.2306 Valid

X2.2 0.301 0.2306 Valid

X2.3 0.275 0.2306 Tidak Valid

Page 6: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

6

X2.4 0.306 0.2306 Valid

X2.5 0.350 0.2306 Valid

X2.6 0.289 0.2306 Tidak Valid

X2.7 0.355 0.2306 Valid

X2.8 0.267 0.2306 Tidak Valid

X2.9 0.425 0.2306 Valid

X2.10 0.330 0.2306 Valid

X2.11 0.225 0.2306 Tidak Valid

X2.12 0.271 0.2306 Tidak Valid

X2.13 0.333 0.2306 Valid

X2.14 0.273 0.2306 Tidak Valid

X2.15 0.258 0.2306 Tidak Valid

X2.16 0.274 0.2306 Tidak Valid

X2.17 0.444 0.2306 Valid

X2.18 0.324 0.2306 Valid

X2.19 0.278 0.2306 Tidak Valid

X2.20 0.349 0.2306 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel diatas

menunjukan bahwa kuesioner untuk

mengukur lokasi usaha dari 20 item

pertanyaan bahwa ada 11 item pertanyaan

dinyatakan valid dan ada 9 pertanyaan

dinyatakan tidak valid.

c. Tabel 4.7 Uji Validitas Modal Usaha

Item r Hitung r Tabel Keterangan

X3.1 0.328 0.2306 Valid

X3.2 0.297 0.2306 Tidak Valid

X3.3 0.479 0.2306 Valid

X3.4 0.299 0.2306 Tidak Valid

X3.5 0.403 0.2306 Valid

X3.6 0.280 0.2306 Tidak Valid

X3.7 0.304 0.2306 Valid

X3.8 0.329 0.2306 Valid

X3.9 0.318 0.2306 Valid

X3.10 0.334 0.2306 Valid

X3.11 0.321 0.2306 Valid

X3.12 0.358 0.2306 Valid

X3.13 0.291 0.2306 Tidak Valid

X3.14 0.458 0.2306 Valid

X3.15 0.264 0.2306 Tidak Valid

X3.16 0.368 0.2306 Valid

X3.17 0.375 0.2306 Valid

X3.18 0.273 0.2306 Tidak Valid

X3.19 0.249 0.2306 Tidak Valid

X3.20 0.344 0.2306 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel diatas

menunjukan bahwa kuesioner untuk

mengukur lokasi usaha dari 20 item

pertanyaan bahwa ada 13 item pertanyaan

dinyatakan valid dan ada 7 pertanyaan

dinyatakan tidak valid.

d. Tabel 4.8 Uji Validitas Kualitas

Produk

Item r Hitung r Tabel Keterangan

X4.1 0.377 0.2306 Valid

X4.2 0.450 0.2306 Valid

X4.3 0.328 0.2306 Valid

X4.4 0.305 0.2306 Valid

X4.5 0.390 0.2306 Valid

X4.6 0.302 0.2306 Valid

X4.7 0.290 0.2306 Tidak Valid

X4.8 0.307 0.2306 Valid

X4.9 0.346 0.2306 Valid

X4.10 0.293 0.2306 Tidak Valid

X4.11 0.288 0.2306 Tidak Valid

X4.12 0.348 0.2306 Valid

X4.13 0.309 0.2306 Valid

X4.14 0.300 0.2306 Valid

X4.15 0.371 0.2306 Valid

X4.16 0.330 0.2306 Valid

X4.17 0.351 0.2306 Valid

X4.18 0.258 0.2306 Tidak Valid

X4.19 0.286 0.2306 Tidak Valid

X4.20 0.297 0.2306 Tidak Valid

X4.21 0.313 0.2306 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Page 7: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

7

Berdasarkan tabel diatas menunjukan

bahwa kuesioner untuk mengukur lokasi

usaha dari 20 item pertanyaan bahwa ada

15 item pertanyaan dinyatakan valid dan

ada 6 pertanyaan dinyatakan tidak valid.

e. Tabel 4.9 Uji Validitas Strategi

Pemasaran

Item r Hitung r Tabel Keterangan

X5.1 0.352 0.2306 Valid

X5.2 0.604 0.2306 Valid

X5.3 0.336 0.2306 Valid

X5.4 0.333 0.2306 Valid

X5.5 0.354 0.2306 Valid

X5.6 0.290 0.2306 Tidak Valid

X5.7 0.245 0.2306 Tidak Valid

X5.8 0.424 0.2306 Valid

X5.9 0.294 0.2306 Tidak Valid

X5.10 0.290 0.2306 Tidak Valid

X5.11 0.270 0.2306 Tidak Valid

X5.12 0.284 0.2306 Tidak Valid

X5.13 0.360 0.2306 Valid

X5.14 0.252 0.2306 Tidak Valid

X5.15 0.274 0.2306 Tidak Valid

X5.16 0.273 0.2306 Tidak Valid

X5.17 0.245 0.2306 Tidak Valid

X5.18 0.319 0.2306 Valid

X5.19 0.353 0.2306 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukan

bahwa kuesioner untuk mengukur lokasi

usaha dari 20 item pertanyaan bahwa ada 9

item pertanyaan dinyatakan valid dan ada

10 pertanyaan dinyatakan tidak valid.

f. Tabel 4.10 Uji Validitas Keberhasilan

Usaha

Item r Hitung r Tabel Keterangan

X6.1 0.319 0.2306 Valid

X6.2 0.356 0.2306 Valid

X6.3 0.293 0.2306 Tidak Valid

X6.4 0.419 0.2306 Valid

X6.5 0.291 0.2306 Tidak Valid

X6.6 0.349 0.2306 Valid

X6.7 0.375 0.2306 Valid

X6.8 0.400 0.2306 Valid

X6.9 0.419 0.2306 Valid

X6.10 0.305 0.2306 Valid

X6.11 0.340 0.2306 Valid

X6.12 0.391 0.2306 Valid

X6.13 0.447 0.2306 Valid

X6.14 0.257 0.2306 Tidak Valid

X6.15 0.275 0.2306 Tidak Valid

X6.16 0.249 0.2306 Tidak Valid

X6.17 0.269 0.2306 Tidak Valid

X6.18 0.260 0.2306 Tidak Valid

X6.19 0.230 0.2306 Tidak Valid

X6.20 0.361 0.2306 Valid

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel diatas

menunjukan bahwa kuesioner untuk

mengukur lokasi usaha dari 20 item

pertanyaan bahwa ada 12 item pertanyaan

dinyatakan valid dan ada 8 pertanyaan

dinyatakan tidak valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan syarat agar

kuesioner dapat dilakukan dengan alat uji

Cronbach Alpha ≥ 0.6 untuk dikatakan

reliabel. Berikut tabel rangkuman hasil

pengujian Reliabilitas.

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian

Reliabilitas

No Variabel Koefisiensi

reliabilitas

N of

Item

Keterangan

1. Motivasi

Usaha (X1)

0.742 20 Reliabel

Page 8: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

8

2. Lokasi Usaha

(X2)

0.750 20 Reliabel

3. Modal Usaha

(X3)

0.727 20 Reliabel

4. Kualitas

Produk (X4)

0.709 21 Reliabel

5. Strategi

Pemasaran

(X5)

0.745 19 Reliabel

6. Keberhasilan

Usaha (Y)

0.761 20 Reliabel

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Dari tabel diatas dinyatakan bahwa

Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal

Usaha, Kualitas Produk, Strategi

Pemasaran, dan Keberhasilan Usaha

memiliki Cronbach Alpha > 0.6 artinya

sudah memenuhi syarat reliabilitas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa item-

item pertanyaan tersebut dapat digunakan

sebagai instrumen untuk penelitian

selanjutnya.

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas

Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal

Parametersa,b

Mean 0,0000000

Std.

Deviation

2,75479128

Most

Extreme

Differences

Absolute 0,086

Positive 0,061

Negative -0,086

Test Statistic 0,086

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Diolah Dengan SPSS 25,

2021

Berdasarkan tabel 4.12 diatas

menunjukkan bahwa hasil pengujian

dengan metode one sample Kolmogorov-

Simirnov test dengan signifikan 0.200

(Asymp sig (2-tailed)) yang > 0.05 dan

dapat dikatakan bahwa nilai residual

terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Stand

ardize

d

Coeffi

cients

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error

Be

ta

Toler

ance VIF

1 (Constant) 2,899 5,87

8

Motivasi

Usaha

-0,026 0,16

2

-

0,0

25

0,22

4

4,4

68

Lokasi

Usaha

0,237 0,12

5

0,2

53

0,31

3

3,1

98

Modal

Usaha

0,335 0,17

6

0,3

07

0,21

3

4,6

96

Kualitas

Produk

0,412 0,16

1

0,4

01

0,22

8

4,3

90

Strategi

Pemasaran

0,004 0,16

4

0,0

04

0,25

4

3,9

32

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel 4.13 diatas

menunjukkan hasil bahwa semua variabel

pada penelitian ini tidak menunjukkan

adanya multikolinearitas yang ditunjukkan

dengan nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF <

10.

3. Uji Heteroskedasitas

Page 9: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

9

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedasitas

Sumber: Data diolah dengan program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat

diketahui bahwa data menyebar diatas dan

dibawah angka 0 (nol) maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji t) Parsial

Tabel 4.14 Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standari

zed

Coeffici

ents

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 2,899 5,878 0,493 0,624

Motivasi

Usaha

-0,026 0,162 -

0,025

-0,158 0,875

Lokasi

Usaha

0,237 0,125 0,253 1,896 0,064

Modal

Usaha

0,335 0,176 0,307 1,905 0,063

Kualitas

Produk

0,412 0,161 0,401 2,567 0,014

Strategi

Pemasaran

0,004 0,164 0,004 0,024 0,981

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berikut penjabaran hasil uji t dari table

diatas sebagai berikut:

1. Diketahui nilai thitung -0.158 < ttabel

1.676 dan signifikansi 0.875 > 0.05

artinya variabel Motivasi Usaha

negatif tidak berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha.

2. Diketahui thitung 1.896 > t tabel 1.676

dan signifikansi 0.06 > 0.05 artinya

variabel Motivasi Usaha positif tidak

berpengaruh terhadap Keberhasilan

Usaha.

3. Diketahui thitung 1.905 > ttabel 1.676 dan

signifikansi 0.06 > 0.05, artinya

variabel Modal Usaha positif tidak

berpengaruh terhadap Keberhasilan

Usaha.

4. Diketahui thitung 2.567 > ttabel 1.676 dan

signifikansi 0.01<0.05, artinya

variabel Kualitas Produk positif

berpengaruh terhadap Keberhasilan

Usaha.

5. Diketahui thitung 0.024 < ttabel 1.676 dan

signifikansi 0.98>0.05, artinya

variabel Strategi Pemasaran positif

tidak berpengaruh terhadap

Keberhasilan Usaha.

2. Uji F (Simultan)

Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Squar

e F Sig.

1 Regre

ssion

1152,56

5

5 230,5

13

27,2

76

.000b

Page 10: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

10

Resid

ual

371,855 44 8,451

Total 1524,42

0

49

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

b. Predictors: (Constant), Strategi Pemasaran, Lokasi

Usaha, Motivasi Usaha, Kualitas Produk, Modal Usaha

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Berdasarkan tabel 4.14 dapat

diketahui nilai signifikansi sebesar 0.000 <

0.05 dan Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44,

sehingga dapat disimpulkan Ha6 diterima

artinya secara bersama-sama (simultan)

terdapat pengaruh signifikan variabel

Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal

Usaha, Kualitas Produk, dan Strategi

Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha.

3. Koefisien Determinent (R2)

Koefisien Determinent (R2) merupakan

alat untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan

variasi-variasi dependen.

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien

Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .870a 0,756 0,728 2,907

a. Predictors: (Constant), Strategi Pemasaran, Lokasi

Usaha, Motivasi Usaha, Kualitas Produk,

Modal Usaha

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 16, 2021

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan

bahwa nilai R Square adalah sebesar 0.756

atau 75.6% yang artinya variabel

keberhasilan usaha dapat dijelaskan sebesar

75.6% oleh Motivasi Usaha, Lokasi Usaha,

Modal Usaha, Kualitas Produk, dan

Strategi Pemasaran. Selisih sebesar 24.4%

(100% - 75.6%) dijelaskan oleh faktor atau

variabel lain yang tidak digunakan dalam

penelitian ini.

4. Intrepetasi Hasil Uji atau

Pembahasan

Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear

Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardiz

ed

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 2,89

9

5,87

8

0,4

93

0,62

4

Motivasi

Usaha

-0,026 0,16

2

-

0,02

5

-

0,1

58

0,87

5

Lokasi

Usaha

0,23

7

0,12

5

0,25

3

1,8

96

0,06

4

Modal

Usaha

0,33

5

0,17

6

0,30

7

1,9

05

0,06

3

Kualitas

Produk

0,41

2

0,16

1

0,40

1

2,5

67

0,01

4

Strategi

Pemasaran

0,00

4

0,16

4

0,00

4

0,0

24

0,98

1

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Data Diolah Dengan Program

SPSS 25, 2021

Dalam rangkuman tabel 4.17

menunjukkan hasil perhitungan konstanta

dan koefisiensi beta masing-masing

variabel sehingga dapat dibuat persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +

b5X5+…+e

Y= 2.898 + (-0.026)X1 + 0.237X2 +

0.335X3 + 0.412X4 + 0.004X5 + 0,05

Berdasarkan hasil analisis regresi

linear berganda diatas dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Page 11: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

11

1. Konstanta sebesar 2.898 menunjukkan

bahwa jika variabel-variabel independen

(Motivasi Usaha, Lokasi Usaha, Modal

Usaha, Kualitas Produk, dan Strategi

Pemasaran) diasumsikan tidak

mengalami perubahan/konstan maka

nilai Y (Keberhasilan Usaha) adalah

sebesar 2.898 satuan.

2. Koefisiensi variabel Motivasi Usaha

(X1) sebesar -0.026 satuan berarti setiap

terjadi penurunan nilai motivasi usaha

sebesar -0,026 satuan, maka

keberhasilan usaha mengalami

penurunan sebesar -0.026 satuan dengan

asumsi variabel yang lain tidak

mengalami perubahan atau konstan.

3. Koefisiensi variabel lokasi usaha (X2)

sebesar 0.237 satuan berarti setiap

terjadi kenaikan nilai lokasi usaha

sebesar 0.237 satuan, maka keberhasilan

usaha akan mengalami kenaikan sebesar

0.237 satuan dengan asumsi variabel

yang lain tidak mengalami perubahan

atau konstan.

4. Koefisiensi variabel modal usaha (X3)

sebesar 0,335 satuan berarti setiap

terjadi kenaikan nilai modal usaha

sebesar 1 satuan, maka keberhasilan

usaha akan mengalami kenaikan sebesar

0,335 satuan dengan asumsi variabel

yang lain tidak mengalami perubahan

atau konstan.

5. Koefisiensi variabel kualitas produk

(X4) sebesar 0,412 satuan berarti setiap

terjadi kenaikan nilai kualitas produk

sebesar 0,412 satuan, maka keberhasilan

usaha akan mengalami kenaikan sebesar

0,412 satuan dengan asumsi variabel

yang lain tidak mengalami perubahan

atau konstan.

6. Koefisiensi variabel strategi pemasaran

(X5) sebesar 0,004 satuan berarti setiap

kenaikan nilai strategi pemasaran

sebesar 0,004 satuan, maka keberhasilan

usaha akan mengalami kenaikan sebesar

0,004 satuan dengan asumsi variabel

yang lain tidak mengalami perubahan

atau konstan.

PENUTUP

Kesimpulan.

1. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil

uji ttabel diperoleh variabel Motivasi

Usaha (X1) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan dan

berkontribusi negatif terhadap

Keberhasilan Usaha Konveksi

Distrostuff Bandung. Koefisiensi

variabel Motivasi Usaha (X1) sebesar -

0.026 satuan berarti setiap terjadi

penurunan nilai motivasi usaha sebesar -

0,026 satuan, maka keberhasilan usaha

mengalami penurunan sebesar -0.026

satuan dengan asumsi variabel yang lain

tidak mengalami perubahan atau

konstan. Hasil ini tidak relevan dengan

hasil penelitian Gemina, D., Silaningsih,

E., & Yuningsih, E. pada tahun 2016 dan

Page 12: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

12

relevan dengan hasil penelitan Azizah,

S. N. pada tahun 2013.

2. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil

uji ttabel diperoleh variabel Lokasi Usaha

(X2) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan dan berkontribusi positif

terhadap terhadap Keberhasilan Usaha

Konveksi Distrostuff Bandung.

Koefisiensi variabel lokasi usaha (X2)

sebesar 0.237 satuan berarti setiap

terjadi kenaikan nilai lokasi usaha

sebesar 0.237 satuan, maka keberhasilan

usaha akan mengalami kenaikan sebesar

0.237 satuan dengan asumsi variabel

yang lain tidak mengalami perubahan

atau konstan. Hasil ini tidak relevan

dengan peneliti Zurahmin, T. pada tahun

2016. Dan tidak relevan juga dengan

peneliti Ekasari, N., & Nurhasanah, N.

(2018).

3. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil

uji ttabel diperoleh variabel Modal Usaha

(X3) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan dan berkontribusi positif

terhadap Keberhasilan Usaha Konveksi

Distrostuff Bandung. Koefisiensi

variabel modal usaha (X3) sebesar 0,335

satuan berarti setiap terjadi kenaikan

nilai modal usaha sebesar 1 satuan, maka

keberhasilan usaha akan mengalami

kenaikan sebesar 0,335 satuan dengan

asumsi variabel yang lain tidak

mengalami perubahan atau konstan.

Hasil ini tidak relevan dengan peneliti

Apriliani, M. F., & Widiyanto, W.

(2018). Dan tidak relevan juga dengan

Almaidah, S., & Endarwati, T. (2019).

4. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil

uji ttabel diperoleh variabel Kualitas

Produk (X4) secara parsial berpengaruh

signifikan dan berkontribusi positif

terhadap Keberhasilan Usaha Konveksi

Distrostuff Bandung. Koefisiensi

variabel kualitas produk (X4) sebesar

0,412 satuan berarti setiap terjadi

kenaikan nilai kualitas produk sebesar

0,412 satuan, maka keberhasilan usaha

akan mengalami kenaikan sebesar 0,412

satuan dengan asumsi variabel yang lain

tidak mengalami perubahan atau

konstan. Hasil ini masih relevan dengan

peneliti Meika, S. A., & Fauroni, L.

(2017). Dan masih relevan juga dengan

peneliti Regina, A. (2018).

5. Berdasarkan hasil nilai thitung pada hasil

uji ttabel diperoleh variabel Strategi

Pemasaran (X5) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan dan

berkontribusi positif terhadap

Keberhasilan Usaha Konveksi

Distrostuff Bandung. Koefisiensi

variabel strategi pemasaran (X5) sebesar

0,004 satuan berarti setiap kenaikan nilai

strategi pemasaran sebesar 0,004 satuan,

maka keberhasilan usaha akan

mengalami kenaikan sebesar 0,004

satuan dengan asumsi variabel yang lain

tidak mengalami perubahan atau

Page 13: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

13

konstan. Hasil ini tidak relevan dengan

peneliti Tambunan, E. S. (2020). Dan

masih relevan dengan peneliti Purwanti,

E. (2013).

6. Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05

dan Fhitung 27.276 > Ftabel 2.44, sehingga

dapat disimpulkan Ha6 diterima artinya

secara bersama-sama (simultan) terdapat

pengaruh signifikan variabel Motivasi

Usaha, Lokasi Usaha, Modal Usaha,

Kualitas Produk, dan Strategi Pemasaran

Terhadap Keberhasilan Usaha.

Konstanta sebesar 2.898 menunjukkan

bahwa jika variabel – variabel

independen (Motivasi Usaha, Lokasi

Usaha, Modal Usaha, Kualitas Produk,

dan Strategi Pemasaran) diasumsikan

tidak mengalami perubahan/konstan

maka nilai Y (Keberhasilan Usaha)

adalah sebesar 2.898 satuan.

Saran

1. Bagi Konveksi Distrostuff Bandung

a. Pada variabel motivasi usaha, jika

usaha mulai sepi karena kurangnya

orderan owner Konveksi Distrostuff

Bandung harus mengingat motivasi

usaha awal mula merintis Konveksi

Distrostuff Bandung salah satunya

yaitu membantu warga sekitar yang

pengangguran agar tetap semangat

dan bangkit untuk mempertahankan

keberhasilan Konveksi Distrostuff

Bandung.

b. Pada variabel lokasi usaha, untuk

lokasi Konveksi Distrostuff Bandung

cukup jauh ke kota sehingga

menghabiskan waktu dijalan saat

membeli bahan baku dan mengirim

barang ke kota.

c. Pada variabel modal usaha, jika

owner Konveksi Distrostuff Bandung

kekurangan modal usaha lebih baik

jangan meminjam ke Bank, karena

disaat mendapatkan keuntungan

untuk membayar bunga bank dan

mengurangi pendapatan Konveksi

Distrostuff Bandung. Lebih baik

meminta pembayaran di awal (DP)

kepada konsumen untuk dibelikan

bahan baku.

d. Pada variabel kualitas produk, jika

belum ada team QC untuk melakukan

pengecekan secara detail baiknya

mengadakan team QC untuk

mempertahankan kualitas produk

agar konsumen puas dengan hasil

produksi yang dihasilkan oleh

Konveksi Distrostuff Bandung.

e. Pada variabel strategi pemasaran, di

zaman milenial seperti sekarang team

Konveksi Distrostuff Bandung harus

lebih aktif dalam memasarkan produk

melalui online / media sosial seperti

di facebook, instagram, e-commerce

(shopee, tokopedia, lazada, buka

Page 14: PENGARUH MOTIVASI USAHA, LOKASI USAHA, MODAL …

14

lapak, dll). Agar tetap

mempertahankan usahanya.

f. Pada variabel keberhasilan usaha,

mempertahankan motivasi usaha,

meingkatkan lokasi usaha, modal

usaha, kualitas produk, dan strategi

pemasaran.

2. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan referensi bagi penelitian lain yang

melaksanakan penelitian selanjutnya di

bidang manajemen kewirausahaan yang

berkaitan dengan motivasi usaha, lokasi

usaha, modal usaha, kualitas produk, dan

strategi pemasaran guna meningkatkan

keberhasilan usaha dan diharapkan

penelitian selanjutnya dapat menambah

variabel X dalam penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra.

2012. Service, Quality Satisfaction.

Jogjakarta: Andi Offset.

Gitman, Lawrence J. (2015). Principles of

Management Finance 12th Edition.

Boston: Pearson Education, Inc.

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008.

Prinsip-prinsip Pemasaran,Jilid 1,

Erlangga, Jakarta.

Suryana. (2003). Kewirausahaan,

Pedoman Praktis, Kiat dan Proses

Menuju Sukses. Jakarta: Salemba

empat.

Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi

Pemasaran, Edisi 3, ANDI: Yogyakarta

Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi

Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset,

Yogyakarta.

Terry, George R., Rue, Leslie W., 2014.

Dasar – Dasar Manajemen, Alih

Bahasa: G. A. Ticoalu, Bumi Aksara,

Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi

Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset,

Yogyakarta.