meningkatkan nilai moral dan agama anak melalui …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/skripsi fazalina...

116
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA KELAS B DI TAMAN KANAK-KANAK AL-BAROKAH MAYANG MANGURAI KECAMATAN ALAM BARAJO KOTA JAMBI SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH: FAZALINA TRA. 151755 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 22-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK

MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA KELAS B

DI TAMAN KANAK-KANAK AL-BAROKAH MAYANG

MANGURAI KECAMATAN ALAM BARAJO

KOTA JAMBI

SKRIPSI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH:

FAZALINA

TRA. 151755

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 3: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 4: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 5: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Fazalina

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Meningkatkan Nilai Moral dan Agama Anak Melalui

Metode Bermain Peran Pada Kelas B Di TK Al-Barokah

Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi

Nilai moral dan agama anak perlu ditingkatkan, oleh karena itu pembelajaran

harus menarik dan menyenangkan. Salah satu cara meningkatkan nilai moral dan

agama adalah melalui bermain peran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode bermain peran.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini

adalah anak didik kelas B TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo, semester II

tahun pembelajaran 2018-2019. Adapun jumlah anak didik kelas B TK Al-

Barokah Kecamatan Alam Barajo adalah 15 anak. Penelitian ini bersifat

kolaboratif antara peneliti, kepala sekolah dan guru kelas. Data dikumpulkan

melalui observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data

diperiksa dengan triangulasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan

kuantitatif. Dengan tingkat capaian penilaian yaitu, 11 dari 15 anak dengan

perolehan nilai keseluruhan adalah 73,3%

Kata Kunci: Nilai Moral dan Agama, Bermain Peran

Page 6: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Fazalina

Department : Islamic Education of Early Childhood

Title : Increasing The Moral Values and Religion of Child Through

Method of Role Playing in Class B at TK Al-Barokah Mayang

Mangurai Alam Barajo District, Jambi City

The moral value and religion of children need to be improved, therefore learning

must be interesting and fun. One way, to improve moral value and religious is

through role playing. This study aims to determine the improvement of children‟s

moral and religious values through the method of role playing.

This research is a classroom action research. The subjects in this study were

students in class B of Al-Barokah Kindergarten in Alam Barajo District, second

semester of the learning year 2018-2019. The number of students in class B Al-

Barokah Kindergarten in Alam Barajo District is 15 children. This research

collaborative between research, headmaster and class teacher. Data is collected

through observation, field notes, interviews, and documentation. The validity of

the data is checked by triangulation. Data were analyzed qualitatively and

quantitatively. With an achivement rating level of 11 out of 15 children with an

overall score of 73,3%.

Keywords: The Moral Values and Religious, Role Playing

Page 7: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 8: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTTO

رك لظلم عظيم قال لقمن لابنه ، وهو يعظه ، وإذ . إن آلش يبني لا تشرك بآ لل

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya, „Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar‟. (Q.S. Luqman:13)

Page 9: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah dengan hati yang tulus dan ikhlas, penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis kesempatan untuk

menyelesaikan skripsi ini. Kupersembahkan karyaku untuk orang-orang yang

berarti dalam hidupku terutama buat yang tersayang, aba Hamdan Zein Aljuffry

dan Umi Fatimah Alcaf tercinta yang telah membimbing mengasuh dan

mendidik ananda dari lahir hingga dewasa dengan penuh cinta dan kasih sayang,

tanpa kalian saya bukan siapa-siapa dihari ini. Terima kasihku ucapkan kepada

saudara laki-laki M. Faig Habibie, SH, dan M. Mugtadir Alam, SE dan saudara

perempuanku satu-satunya Gamalia Haggia, SP serta saudari iparku Neli, SP dan

saudara ipar Said Zulkifli, S.Pd.I. Dan tak lupa pula ku persembahkan karyaku

teruntuk keponakan-keponakanku Syarifah Humairah, Syarifah Syeikha

Nazirah, M. Raubil Fikri, Muhammad Ghaisan dan Syarifah Mufiidah Alina.

Dan tak lupa pula terima kasih kepada Taufiq Muhammad, ST yang telah

memberikan motivasi dan semangat.

Terima kasih atas dukungan baik secara moril, materil dan do‟a yang selalu

mengiringi perjalanan yang tidak mungkin saya jadi seperti sekarang ini. Terima

kasih juga untuk sahabat-sahabatku PHM Squad (Mirliani, Dwi Kurniawati,

Ismi Winda Yani, Indah Ibrahim, dan Nurhabibah). Serta teman-teman

seperjuangan khususnya Pendidikan Islam Anak Usia Dini angkatan 2015 yang

telah berjasa untuk saya selama masa perjuangan di bangku kuliah sampai saya

menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sang Maha

Pencipta, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga

dengan izin-Nya karya ilmiah dengan judul “MENINGKATKAN NILAI

MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN

PADA KELAS B DI TK AL-BAROKAH MAYANG MANGURAI

KECAMATAN ALAM BARAJO KOTA JAMBI” ini dapat terselesaikan. Tidak

lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW yang menjadi penutan setiap umat manusia dalam menempuh dan meraih

kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Nilai moral dan agama sangat penting dipupuk dan dikembangkan dalam

diri anak sejak dini, agar anak dapat menjadi seorang yang memiliki karakteristik

atau adab yang positif untuk kehidupan dimasa depannya. Banyak cara untuk

meningkatkan nilai moral dan agama anak yaitu melalui metode bermain peran.

Adapun maksud dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi

sebagian tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 pada

jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini,

sebab penulis sadar tanpa bantuan tersebut, penulisan karya ilmiah ini tidak akan

terselesaikan dengan baik. Untuk itulah penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Kepada Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Kepada Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 11: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Kepada Ibu Dra. Umil Muhsinin, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

4. Kepada Ibu Dr. Yusria, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Amrindono, M.Pd.I sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan

kepada penulis.

6. Kepada Bapak Kabag dan Kasubbag beserta karyawan dan karyawati di

lingkungan akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

7. Kepada Ibu Juniar, S.Pd selaku Kepala Sekolah TK Al-Barokah

Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi dan Ibu Lamsiah, A.Ma selaku guru

wali kelas B yang telah memberikan izin untuk mengadakan Riset

Penelitian dan memberikan kemudahan kepada Penulis untuk

memperoleh data di lapangan.

8. Kepada Umi dan Aba serta keluarga yang telah memberikan motivasi

tiada henti hingga menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada Taufiq Muhammad, ST yang selalu memberikan motivasi dan

semangat kepada Penulis.

10. Kepada teman-teman mahasiswa PIAUD kelas A yang telah menjadi

partner diskusi dalam penyusunan skripsi ini serta semua pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan yang turut membantu terselesainya skripsi ini

Semoga amal baik beliau diterima oleh Allah SWT, mendapatkan balasan

yang lebih baik dan lebih banyak dari-Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan

karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Maka dengan kerendahan hati, kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan

karya ilmiah ini. Harapan penulis semoga laporan karya ilmiah ini dapat

Page 12: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya yang tertarik dengan

dunia anak.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Jambi, 13 Mei 2019

Fazalina

TRA. 151755

Page 13: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA DINAS .............................................................................................. ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. vii

MOTTO ....................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

D. Batasan Masalah................................................................................ 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

A. Kajian Teoretik.................................................................................. 6

1. Pengertian Nilai Moral dan Agama............................................. 6

2. Metode Pembelajaran .................................................................. 10

a. Jenis-jenis Metode Belajar Mengajar untuk Anak Usia Dini 10

b. Fungsi Bermain Bagi Anak Usia Dini ................................... 12

3. Pengertian Bermain Peran ........................................................... 12

a. Pengertian Bermain ............................................................... 12

Page 14: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Dasar Pemikiran Bermain Peran ........................................... 13

4. Konsep Pengembangan Moral dan Agama Pada Anak

Usia Dini .................................................................................... 21

a. Tujuan .................................................................................... 21

b. Penanaman Nilai Moral dan Agama Pada Anak Usia Dini ... 23

5. Standar Isi tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ... 30

a. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Pada Lingkup

Perkembangan Nilai Agama dan Moral PERMENDIKBUD

137 Tahun 2014 ..................................................................... 30

B. Studi Relevan .................................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 33

1. Tempat Penelitian ....................................................................... 33

2. Waktu Penelitian ........................................................................ 33

B. Tahapan Tindakan ............................................................................. 33

1. Siklus I........................................................................................ 33

2. Siklus II ...................................................................................... 35

C. Desain dan Prosedur Penelitian ......................................................... 37

1. Desain Penelitian ......................................................................... 37

2. Prosedur Umum Penelitian ......................................................... 38

D. Instrumen Penelitian.......................................................................... 40

1. Definisi Konseptual ..................................................................... 40

2. Definisi Operasional.................................................................... 40

E. Sumber Data ...................................................................................... 41

1. Data Primer ................................................................................. 41

2. Data Sekunder ............................................................................. 42

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 42

1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 44

1. Data Kuantitatif .......................................................................... 45

Page 15: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Data Kualitatif ............................................................................ 46

H. Jadwal Penelitian ............................................................................... 47

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 49

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 49

1. Historis Sekolah ......................................................................... 49

2. Geografis Sekolah dan Lingkungan Sosial ................................ 49

3. Sarana dan Prasarana .................................................................. 50

4. Keadaan Guru dan Siswa Sekolah ............................................. 50

5. Karakteristik Anak Didik di TK Al-Barokah Kecamatan Alam

Barajo ......................................................................................... 51

B. Kondisi Awal Hasil Kegiatan Bermain Peran Anak Prasiklus ......... 52

C. Hasil Temuan (Tes Setiap Siklus) ..................................................... 55

1. Siklus I........................................................................................ 55

2. Siklus II ...................................................................................... 63

D. Pembahasan ....................................................................................... 70

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 73

A. Kesimpulan ....................................................................................... 73

B. Saran .................................................................................................. 73

1. Kepada Kepala Sekolah ............................................................. 74

2. Kepada Guru Kelas yang lain..................................................... 74

3. Kepada Peneliti Berikutnya ........................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 75

Page 16: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Awal Main Peran .............................................. 18

Tabel 2.2 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Pada Lingkup

Perkembangan Nilai Moral dan Agama PERMENDIKBUD

137 Tahun 2014 ....................................................................... 30

Tabel 3.1 Populasi Penelitian .................................................................... 37

Tabel 3.2 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak................................. 40

Tabel 3.3 Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 43

Tabel 3.4 Pertanyaan Sebelum Penelitian ................................................. 44

Tabel 3.5 Rencana Waktu dan Tahap Penelitian ...................................... 47

Tabel 4.1 Keadaan Guru TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo ......... 51

Tabel 4.2 Keadaan Siswa TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo ....... 51

Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Meningkatkan Nilai Moral dan Agama

Melalui Kegiatan Bermain Peran Pada Prasiklus...................... 54

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Meningkatkan Nilai Moral dan Agama

Melalui Kegiatan Bermain Peran Pada Siklus I ........................ 61

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Meningkatkan Nilai Moral dan Agama

Melalui Kegiatan Bermain Peran Pada Siklus II....................... 69

Tabel 4.6 Hasil Kegiatan Bermain Peran Pada Setiap Siklus (Pra-Siklus,

Siklus I dan II ............................................................................ 71

Page 17: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Kemmis & Mc. Taggart ............................................... 39

Gambar 3.2 Teknik Analisis Data ............................................................... 45

Gambar 4.1 Grafik Persentase Siswa yang Telah Berhasil Dalam

Kegiatan Bermain Peran ......................................................... 71

Page 18: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Moral dan agama ibarat mengukir dan memberikan sentuhan agar objek

yang di ukur memiliki nilai lebih. Sebuah ukiran yang dipastikan bernilai lebih

daripada objek yang di ukir itu sendiri. Di dalam moral dan agama ada nilai inti

yang berasal dari budaya dan oleh karena itu, kita tidak mungkin membangun

moral yang terlepas dari budaya kita sendiri. Jika moral itu merupakan refleksi

budaya yang bersifat lintas generasi maka pendidikan alih generasi harus

dilakukan sejak sekarang dan sebaik-baik bekal yang diberikan bagi generasi

mendatang adalah penanaman nilai moral dan agama. Moral yang menjadi

variabel yang membuat ilmu pengetahuan dan teknologi membawa kesuksesan

dan kemaslahatan bagi umat manusia. Dalam penanaman nilai moral dan agama

ini, bagaimana lingkungan rumah dapat mengajarkan moral dan agama pada anak

usia dini secara berkesinambungan.

Nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan adalah hal-hal

yang dituntut dalam kehidupan ini. Kita akan merasa tertuntut untuk menepati

janji, membayar berbagai tagihan, memberi pengasuhan kepada anak-anak dan

berlaku adil dalam bergaul di masyarakat. Nilai-nilai moral meminta kita untuk

melaksanakan apa yang sebaiknya kita lakukan. Kita harus melakukan bahkan

kalaupun sebenarnya kita tidak ingin melakukannya. (Lickona, 2016: 61)

Menurut Lickona (2016: 62) Nilai-nilai moral (yang menjadi tuntutan) dapat

dibagi menjadi dua kategori, yaitu universal dan nonuniversal. Nilai-nilai moral

universal seperti memperlakukan orang lain dengan baik, serta menghormati

pilihan hidup, kemerdekaan dan kesetaraan dapat menyatukan semua orang

dimanapun mereka berada karena kita tentunya menjunjung tinggi dasar-dasar

nilai kemanusian dan penghargaan diri. Sebaliknya, nilai-nilai moral yang bersifat

nonuniversal tidak membawa tuntutan moral yang bersifat universal ini adalah

nilai-nilai seperti kewajiban yang berlaku pada agama-agama tertentu (ketaatan,

Page 19: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berpuasa dan memperingati hari besar keagamaan) yang secara individu menjadi

sebuah tuntutan yang cukup penting. Namun, hal tersebut belum tentu dirasakan

sama dengan individu lain.

Agama menurtut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang

mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang

Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan

manusia serta lingkungannya. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam

Muslim dalam kitab Al-Limaan, menjelaskan tentang agama sebagai berikut:

ع ابي رقية تيى انذاري رضي الله ع ا انبي صهي الله عهي سهى قبل : انذي انصيحة . قهب

؟ قبل : لله نكةاب نرسن لاء ئة انسهي عبيتى . ]را انبخبزي يسم[ن

“Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dary RA. Bahwa Nabi SAW.

Bersabda: “Agama itu Nasehat.” Kami bertanya, “Terhadap siapa? Beliau

bersabda, “Terhadap Allah, terhadap kitab-Nya, terhadap Rasul-Nya, terhadap

pemimpin kaum muslimin, dan kaum awam mereka.” (HR. Muslim)

Kehidupan anak usia dini ibarat cuaca di pagi hari yang dapat meramalkan

bagaimana siangnya. Pagi yang mendung kemungkinan akan turun hujan,

meskipun tidak selamanya mendung berarti hujan. Nilai moral dan agama pada

anak-anak zaman sekarang sangat minim diterapkan oleh orang dewasa pada

anak, baik itu di lingkungan formal (sekolah) maupun lingkungan informal

(rumah atau masyarakat). Pendidikan nilai moral dan agama ini banyak di

sepelekan dan di lupakan oleh orang dewasa terutama orang tua, kebanyakan

orang tua hanya memikirkan pencapaian dan perkembangan akademik anak tetapi

tidak memikirkan dan melihat perkembangan moral dan agama yang ada pada

anaknya. Begitu juga dengan orang tua (orang dewasa), orang tua juga hanya

memikirkan bagaimana anak itu bisa membaca dengan lancar, menulis dengan

baik dan berhitung dengan benar, walaupun hal ini perlu diajarkan kepada anak

tapi tidak untuk memfokuskan kepada hal tersebut, ada hal yang lebih utama dan

penting yang perlu di ajarkan dan di terapkan pada anak sejak usia dini, yaitu

meningkatkan nilai moral dan agama.

Page 20: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Orang tua dan pendidik seharusnya lebih menekankan nilai moral dan

agama pada anak, karena untuk membentuk hal ini sulit dan butuh pembiasaan

setiap hari dan di mulai sejak dini, dimana anak belum terkontaminasi dengan

moral-moral yang tidak baik atau negatif. Oleh karena itu, peran orang tua,

pendidik di sekolah ataupun orang dewasa yang ada di sekeliling anak usia dini

terutama dilingkungan sekolah sangatlah berpengaruh terhadap peningkatan nilai

moral dan agama anak usia dini akan belajar dan meniru dari apa yang dilihat dan

di dengarnya dari orang yang ada di sekelilingnya dan menganggap orang itu

sebagai trendsetter (model).

Dari pengamatan awal yang telah dilakukan peneliti di lembaga PAUD

Taman Kanak-kanak Al-Barokah Kota Jambi, ditemukan bahwa metode bermain

peran masih jarang dilakukan untuk meningkatkan nilai moral dan agama pada

anak. Hal ini terlihat saat proses belajar mengajar dimana anak hanya ditekankan

untuk bisa membaca dengan lancar, berhitung dengan benar dan menulis dengan

baik. Ada beberapa anak yang masih jauh dari nilai moral dan agama yang

seharusnya diutamakan oleh pendidik, dilihat dari pengamatan awal dimana anak

selalu ditekankan untuk membaca dan berhitung, anak-anak terlihat kurang fokus

terhadap kegiatan yang dilakukannya, dikarenakan dilakukan berulang-ulang

hampir setiap harinya. Kurangnya memiliki rasa berbagi kepada temannya seperti

meminjamkan pensil, krayon ataupun penghapus disaat teman yang lain tidak

membawanya. Anak hanya fokus untuk mendapatkan bintang 5 dari guru dan

berlomba-lomba untuk mengambil makan terlebih dahulu dengan memotong

antrian temannya saat mencuci tangan.

Berdasarkan permasalahan diatas maka bermain peran diharapkan dapat

meningkatkan nilai moral dan agama pada anak, dengan bermain peran anak akan

berpura-pura menjadi suatu tokoh atau menjadi karakter yang bisa membantu

anak dalam meningkatkan nilai moral dan agama yang seharusnya diterapkan

sejak dini. Dengan bermain peran ini anak juga belajar bagaimana berbagi kepada

teman yang lainnya, menghormati orang yang lebih tua dan menyanyangi orang

yang lebih mudah darinya. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tentang

Page 21: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Meningkatkan Nilai Moral dan Agama Anak Melalui Metode Bermain

Peran Pada Kelas B Di Taman Kanak-kanak Al-Barokah Mayang Mangurai

Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan pokok masalah yang dikemukakan pada latar belakang masalah

penelitian. Oleh sebab itu, masalah dalam penelitian ini perlu diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Nilai moral dan agama kurang mendapat perhatian karena sistem pendidikan

yang lebih mengembangkan kemampuan akademik seperti membaca,

menulis dan berhitung.

2. Nilai moral dan agama kurang berkembang karena penggunaan metode

pembelajaran yang statis.

3. Metode pembelajaran bermain peran kurang dilakukan pendidik padahal hal

ini bisa memberi warna lain dalam metode pembelajaran menghindari

metode statis untuk merangsang timbulnya nilai moral dan agama anak

didik.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan,

maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penerapan metode bermain peran dapat meningkatkan nilai moral

dan agama anak didik pada kelompok B, TK Al-Barokah Kecamatan Alam

Barajo, Semester II, Tahun Pelajaran 2018-2019?

D. BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Metode yang digunakan pada penelitian ini hanya terbatas pada metode

pembelajaran bermain peran.

E. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Page 22: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan nilai moral dan agama anak didik melalui metode pembelajaran

bermain peran.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Peneliti

Penelitian ini berguna untuk mengembangkan keilmuan dan profesionalitas

dalam mempersiapkan diri menjadi seorang pendidik. Selain itu, penelitian

ini juga berguna untuk melatih dan juga mengetahui bagaimana metode

bermain peran bisa berpengaruh terhadap penanaman nilai moral dan agama

pada anak usia dini

b. Guru

Penelitian ini bisa berguna untuk menjadi bahan masukkan dan tambahan

sebagai metode yang digunakan dalam mengembangkan berbagai aspek

perkembangan anak dengan tujuan pengembangan yang ingin

dikembangkan dan untuk meningkatkan proses pembelajaran menjadi

kegiatan yang lebih menyenangkan.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan anak dapat bermain sambil belajar dengan suasana

dan metode yang dapat mengeksplorasi semua kemampuan yang bisa anak

kembangkan dalam diri mereka.

d. Sekolah

Penelitian ini berguna untuk masukan bagi pimpinan dan pengelola sekolah

dalam rangka memperbaiki kinerja guru secara keseluruhan dalam proses

belajar mengajar. Informasi ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi

pimpinan dan para guru lainnya untuk mengembangkan strategi atau metode

pembelajaran yang digunakan.

Page 23: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORETIK

1. Pengertian Nilai Moral dan Agama

Secara bahasa atau lughawi, nilai merupakan sifat-sifat (hal-hal) yang

penting atau berguna bagi manusia ataupun sesuatu yang menyempurnakan

manusia sesuai dengan hakikatnya. (Hasan Alwi, 2002: 439). Menurut Najib, Dkk

(2016: 74) nilai merupakan ide atau konsep yang bersifat emosional yang dapat

mendorong seseorang untuk mewujudkan ide atau konsep tersebut.

Menurut Doni Koesoema (2010: 198) nilai merupakan kualitas suatu hal

yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dan dihargai sehingga

dapat menjadi semacam objek bagi kepentingan tertentu. Berdasarkan beberapa

pengertian nilai tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan suatu

konsep yang menjadikan hal itu dapat dihargai, disukai dan diinginkan oleh

manusia yang bersifat emosional.

Moral berasal dari bahasa latin mores yang artinya adat istiadat, kebiasaan

atau cara hidup. Kata mores mempunyai sinonim mas, moris, manners mores atau

manners, morals. Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti akhlak atau

kesusilaan yang mengandung makna tata tertib hati nurani yang membimbing

tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral sama denggan istilah etika yang

berasal dari bahasa Yunani ethos, yaitu suatu kebiasaan adat istiadat. Secara

etimologis, etika adalah ajaran tentang baik dan buruk, yang diterima umum

tentang sikap dan perbuatan. Pada hakikatnya, moral adalah ukuran-ukuran yang

telah diterima oleh suatu komunitas, sedang etika lebih dikaitkan dengan prinsip-

prinsip yang dikembangkan pada suatu profesi. (Istanto, 2007; in Press; Dadan

Suryana, 2018: 49)

Menurut Tobroni, Dkk (2018: 1) moral adalah etika (ilmu tentang baik dan

buruk) yang dianut atau dipilih oleh suatu masyarakat. Dengan kata lain, moral

adalah etika kontekstual atau etika terapan. Etikat adalah table manner atau

seperangkat petunjuk, tata cara bertindak atau berperilaku, aturan pelaksanaan

Page 24: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dalam bentuk sopan santun dan budi pekerti dalam berbagau aspek kehidupan.

Misalnya sopan santun atau etika dalam perjamuan dan lain sebagainya.

Aspek moral dibentuk oleh lingkungan dengan aturan-aturan yang dibuat

dibiasakan oleh manusia, kelompok manusia, daerah-daerah, bangsa maupun

Negara. Aspek moral menyangkut bagaimana sikap dan perilaku mengikuti aturan

yang berlaku di suatu budaya atau daerah terbentuk. (Erhamwilda, 2018: 16)

Thomas Lickona bependapat bahwa ada dua macam nilai dalam kehidupan

ini yaitu moral dan nonmoral. Nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab,

dan keadilan adalah hal-hal yang dituntut dalam kehidupan ini. Kita akan merasa

tertuntut untuk menepati janji, membayar berbagai tagihan, memberi pengasuhan

kepada anak-anak dan berlaku adil dalam bergaul di masyarakat. Nilai-nilai moral

meminta kita untuk melaksanakan apa yang sebaiknya kita lakukan. Kita harus

melakukan bahkan kalaupun sebenarnya kita tidak ingin melakukannya. Nilai-

nilai nonmoral tidak membawa tuntutan-tuntutan seperti di atas. Nilai tersebut

lebih menunjukkan sikap yang berhubungan dengan apa yang kita inginkan

ataupun yang kita suka.

Nilai-nilai moral (yang menjadi tuntutan) dapat dibagi menjadi dua kategori,

yaitu universal dan nonuniversal. Nilai-nilai moral universal seperti

memperlakukan orang lain dengan baik, serta menghormati pilihan hidup,

kemerdekaan dan kesetaraan dapat menyatukan semua orang dimanapun mereka

berada karena kita tentunya menjunjung tinggi dasar-dasar nilai kemanusian dan

penghargaan diri. Kita memiliki hak dan kewajiban untuk menuntut agar kita

semua dapat berlaku sejalan dengan nilai-nilai moral yang berlaku secara

universal ini. (Lickona, 2016: 62)

Sebaliknya, nilai-nilai moral yang bersifat nonuniversal tidak membawa

tuntutan moral yang bersifat universal ini adalah nilai-nilai seperti kewajiban yang

berlaku pada agama-agama tertentu (ketaatan, berpuasa dan memperingati hari

besar keagamaan) yang secara individu menjadi sebuah tuntutan yang cukup

penting. Namun, hal tersebut belum tentu dirasakan sama dengan individu lain.

(Lickona, 2016: 63)

Page 25: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan beberapa pengertian moral diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa moral adalah etika ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruknya suatu

masyarakat dalam berkomunikasi dan bersosialisasi pada aspek kehidupan yang

terbentuk dari kebiasaan, budaya atau adat istiadat yang telah ada di lingkungan

sekitar, daerah, bangsa maupun Negara. Misalnya, sopan santun dalam berbicara,

bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan, dan kejujuran dalam

melakukan sesuatu hal

ين النصيحة . قلنا لمن؟ رقية تميم بي ع أ الداري رضي الله عنه أن النبي صلي الله عليه وسلم قال : الد

ة المسلمين عامتهم . ] رواه البخاري و مسلم [قال : لل ولكتابه ولر سوله ولأ ئم

“Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dary RA. Bahwa Nabi saw,

bersabda: “Agama itu nasehat.” Kami bertanya, “Terhadap siapa?” beliau

bersabda, “Terhadap Allah, terhadap Kitab-Nya, terhadap Rasul-Nya, terhadap

pemimpin kaum Muslimin, dan kaum awam mereka.” (HR. Imam Muslim)

Menurut Musthafa dan Muhyiddin (2017: 55) Hadis ini merupakan ucapan

yang singkat dan padat, yang hanya dimiliki Nabi saw. Kata-kata hadis ini ringkas

namun mencakup makna yang kaya dan faidah yang luhur, hingga saya melihat

semua hukum syara‟, baik ushul maupun furu‟, bahkan kekayaan makna itu

tampak dalam satu kalimat, yaitu “li kitabihi” (terhadap kitabNya), sebab Kitab

Allah mencakup seluruh permasalahan agama, baik ushul maupun furu‟, amal

kongkret maupun keyakinan.

Jika seseorang beriman dan mengamalkan nasehat yang ada dalam Kitab

Allah itum maka sungguh ia telah melaksanankan seluruh bagian syariat. Allah

berfirman,

طب في انكتبلآايى ايثب ن ....كى يب فر …

“Tidaklah kami alpakan sedikit pun dalam al-Kitab” (QS. Al-An‟am: 38)

Oleh karena itu, ada ulama yang berpendapat bahwa hadis ini merupakan

pokok ajaran Islam.

Aspek agama merupkan aturan yang bersumber dari wahyu dan ajaran yang

disampaikan para Nabi, Rasul, pemimpin umat dan dilanjutkan oleh tokoh agama,

ulama, maupun para guru yang semuanya mengacu kepada kitab suci.

Pengembangan aspek agama menyangkut bagaimana nilai-nilai agama yang

Page 26: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dianut membentuk keyakinan seseorang dan bagaimana nilai-nilai agama

membentuk sikap dan perilaku. (Erhamwilda, 2018: 16)

Pendidikan karakter berbasis nilai religius juga dapat diistilahkan dengan

pendidikan karakter berbasis agama. Pendidikan karakter berbasis agama

merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-niilai berdasarkan agama yang

membentuk kepribadian, sikap, dan tingkah laku yang utama atau luhur dalam

kehidupan. Dalam perspektif Islam, pendidikan karakter secara teoritik

sebenarnya telah ada sejak Islam diturunkan di dunia, seiring dengan di utusnya

Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak

manusia. Ajaran Islam mengandung sistematika jarang yang tidak hanya

menekankan pada aspek keimanan, ibadah dan muamalah saja, tetapi juga akhlak.

Pengalaman ajaran Islam secara utuh (kaffah) merupakan model karakter seorang

muslim, bahkan dipersonifikasi dengan model karakter seorang muslim, bahkan

dipersonifikasi dengan model karakter Nabi Muhammad SAW yang memiliki

sifar shiddiq, amanah, tabligh, fathonah.

Pada perspektif Islam, karakter atau akhlak merupakan buah yang dihasilkan

dan proses penerapan syariah (ibadah dan muamalah) yang dilandasi oleh akidah

atau keyakinan yang kokoh ibarat bangunan, karakter atau akhlak merupakan

kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah pondasi dan bangunannya kuat. Jadi

tidak mungkin karakter akan terwujud pada diri seseorang jika ia tidak memiliki

akidah dan syariah yang benar. Akidah dianalogikan dengan pondasi atau dasar

suatu bangunan, syariah dianalogikan dengan tiang suatu bangunan atau dalam

istilah Jawa “saka” sedangkan akhlak dianalogkan dengan atap suatu bangunan.

Islam sebagai agama yang Rahmatan lil „alamiin sangat mengajarkan

umatnya untuk bisa mandiri serta tidak bergantung kepada orang lain, Sebaliknya

Islam tidak mengajurkan umatnya menjadi pemalas dan bergantung kepada orang

lain.

ي بب هئكة فقب ل ا بئ ى عهي ان ب ثى عر ض آ ء كه و ادو الاس عب سآءؤلآء ا كتى صب دقي

تب . اك ات انعهيى انحكيى ]١٣.] [١٣[ قبنا سبحب ك لا عهى نآ الا يب عه

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)

seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:

Page 27: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sebutkanlah kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang

yang benar, Mereka menjawab: Maha Suci Engkau tidak ada yang kami ketahui

selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami (QS.Al-Baqarah: 31-32).

Maka dari itu manusia harus mampu mengembangkan potensinya untuk

belajar, salah satunya adalah dengan melalui pendidikan. Damsar menyatakan

bahwa pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan.

Sebagaimana Lukman Al Hakim pernah berpesan:

“Wahai anakku, carilah kekayaan dengan jalan untuk menjaga (jangan

sampai masuk dalam) kefakiran, karena sesungguhnya tidak ada yang lebih fakir

bagi sesorang itu melainkan menjumpai tiga hal: lemah dalam agamanya, lemah

dalam akalnya, dan hilang malunya dan termasuk juga pandangan rendah

manusia kepada mereka (yang fakir).”

Kemudian nilai yang baik ditanamkan sejak usia dini adalah nilai moral dan

agama.

2. Metode Pembelajaran

a. Jenis-Jenis Metode Belajar Mengajar untuk Anak Usia Dini

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk proses belajar

mengajar. Mursid (2015) menjelaskan jenis-jenis metode pembelajaran sebagai

berikut:

1) Metode Bermain

Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena

bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak

membedakan bermain, belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya sangat

menikmati permainan dan akan terus melakukanya dimanapun mereka memiliki

kesempatan. Bermain bagi anak usia dini merupakan kebutuhan, sama seperti

kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan makan, minum, kesehatan, kasih sayang,

pakaian dan lain-lain, oleh karena itu dunia anak adalah dunia bermain, anak

belajar malalui bermain dan bermain seraya belajar.

Page 28: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Bermain merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti

utamanya mungkin hilang. Menurut Harlock arti bermain yang tepat adalah setiap

kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa

mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada

paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban. Bermain bagi anak merupakan

kegiatan yang menyenangkan, tidak ada paksaaan, timbul dari dalam dirinya,

merupakan kegiatan yang utama, bersifat pura-pura, mengutamakan cara dari

tujuan, tidak mengutamakan hasil dan bersifat lentur.

2) Metode Bernyanyi

Bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang digemari oleh anak-anak.

Melalui nyanyian atau lagu, banyak hal dapat kita pesankan pada anak-anak,

terutama pesan-pesan moral dan agama. Melalui kegiatan bernyanyi, suasana

pembelajaran akan lebih menyenangkan, mengairahkan, membuat anak bahagia,

menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa terhibur, dan lebih bersemangat,

sehingga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih mudah dan lebih cepat

diterima serta diserap oleh anak-anak.

3) Metode Bercerita (Mendongeng)

Melalui cerita atau dongeng banyak hal tentang hidup dan kehidupan yang

dapat kita informasikan kepada anak-anak. Begitu juga pesan-pesan moral dan

juga nilai-nilai agama dapat kita tanamkan kepada anak-anak melalui tokoh-tokoh

yang ada dalam cerita atau dongeng tersebut.

4) Metode Karyawisata

Karyawisata salah satu metode pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada anak-anak untuk mengamati atau mengobservasi, memperoleh informasi

dan mengkaji dunia secara langsung, seperti binatang, tanaman, dan benda-benda

lain disekitar anak. Melalui kegiatan karya wisata, anak-anak akan memperoleh

pengalaman belajar secara langsung dengan menggunakan selauruh panca indera,

sehingga apa yang diperoleh dari lapangan dapat lebih berkesan dan pada

giliranya akan lebih lama tersimpan di memori anak.

Page 29: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5) Metode Demonstrasi

Metode ini menekankan pada cara-cara mengerjakan sesuatu dengan

penjelasan, petunjuk dan peragaan secara langsung dari guru. Melalui metode ini

diharapkan anak-anak dapat mengenal dan mencermati langkah-langkah

pelaksanaan dalam melakukan suatu kegiatan, yang pada giliranya anak-anak

diharapkan dapat meniru dan melakukan apa yang didemonstrasikan oleh guru

dengan baik dan benar. Misalnnya keterampilan melipat kertas (origami),

menggambar sesuai pola, meggulung, menggunting.

b. Fungsi Bermain Bagi Anak Usia Dini

Permainan dan bermaian memiliki arti dan makna tersendiri bagi anak.

Permainan mempunyai arti sebagai sarana mensosialisasikan diri (anak) artinya

permainana digunakan sebagai sarana membawa anak kedalam masyarakat.

Mengenalkan anak menjadi anggota suatu masyarakat, mengenalkan dan

menghargai masyarakat. Dalam situasi bermaian anak akan dapat menunjukan

bakat, fantasi dan kecenderungn-kecenderungannya. Saat bermain anak

menghayati berbaga kondisi emosi yang mungkin muncul seperti rasa senang,

gembira, tenang, kepuasan dan mungkin rasa kecewa. Permaianan merupakan

sebuah alat pendidikan karena memberikan rasa kepuasan, kegembiraan dan

kebahagiaan. Dengan permainan memberikan kesempatan untuk menggenal

aturan-aturan, menjatuhi norma-norma dan larangan-larangan, berperilaku jujur,

setia dan lain sebagainya. Dalam permainaan anak menggunakan semua fungsi

kejiwaan/psikologis dengan suasana yang bervariasi.

3. Pengertian Bermain Peran

a. Pengertian Bermain

Bermain adalah kegiatan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Bermain harus dilakukan atas inisiatif anak atas keputusan

anak itu sendiri. Bermain harus dilakukan dengan rasa senang, sehingga semua

kegiatan bermaian yang menyenangkan akan menghasilkan proses belajar pada

anak. Metode bermain peran atau role playing merupakan metode pembelajaran

dengan kegiatan berpura-pura melakukan peran orang lain (bermain drama).

Page 30: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut Jean Piaget anak menciptakan sendiri pengetahuan mereka tentang

dunianya melalui interaksi mereka, mereka berlatih menggunakan informasi-

informasi yang sudah mereka dengar sebelumnya dengan menggabungkan

informasi baru dengan keterampilan yang sudah dikenal, mereka juga menguji

pengalamanya dengan gagasan-gagasan baru. Sedangkan menurut Vygostsky

berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan

kognisi sebagai anak. Vygotsky menekankan pemusatan hubungan sosial sebagai

hal penting yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak karena pertama-

tama anak menemukan pengetahuan dalam dunia sosialnya, kemudian menjadi

bagian dari perkembangan kognitifnya. Bermain merupakan cara berfikir anak

dan cara anak memecahkan masalah. (Diana:2013)

Pentingnya arti bermain bagi anak mendorong seorang tokoh psikologi dan

filsafat terkenal, Johan Huizinga untuk ikut merumuskan teori bermain. Ia

mengemukakan bahwa bermain adalah hal dasar yang membedakan manusia

dengan hewan. Melalui kegiatan bermain tersebut terpancar kebudayaan suatu

bangsa. Namun beberapa orang tidak dapat membedakan kegiatan bermain

dengan kegiatan tidak bermain. Pendidikan Anak Usia Dini menerapkan prinsip

pendidikan anak dengan belajar bermain, mengalami kerancuan makna. Untuk itu

perlu diklasifikasikan antara kegiatan bermain dengan kegiatan yang bukan

bermain, (Fauziddin, Muhammad, 2015: 6).

b. Dasar Pemikiran Bermain Peran

Dasar pemikiran main peran yang menjadi pijakan bermain anak berasal

dari teori Erik Erikson, Gowen, Vygotsky, Piaget, Sara Smilansky. (Latif,

Mukhtar, 2014: 206).

1) Erik Erikson

Erik Erikson menyatakan, manusia membangun kemampuan untuk

menghadapi pengalaman dengan membuat suatu keadaan yang semestinya dan

menguasai kenyataan melalui uji coba dan perencanaan dan semua ini disusun

anak melalui bermain.

Dalam keadaan yang anak buat sendiri, ia akan memperbaiki kesalahannya

dan memperkuat harapannya. Anak mengantisipasi keadaan-keadaan masa depan

Page 31: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

melalui uji coba ini. Menurut Erik Erikson, ada dua jenis main peran, yaitu main

peran Mikro dan main peran Makro.

Main Peran Mikro

Anak memainkan peran melalui alat bermain atau benda yang berukuran

kecil. (Latif, Mukhtar, 2014: 207). Contohnya:

Rumah boneka; perabotan dan ruang.

Kereta api; rel lokomotif, gerbong-gerbongnya.

Bandar udara; pesawat, boneka, dan truk-truknya.

Kebun binatang; boneka-boneka binatang liat, boneka pengunjung.

Jalan-jalan kota; jalan, orang, kota, mobil.

Main Peran Makro

Anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat berukuran seperti

sesungguhnya yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran-

peran. (Latif, Mukhtar, 2014: 207). Contohnya:

Rumah sakit; dokter, perawat, pengunjung, apoteker.

Kantor polisi; polisi, penjahat.

Kantor pos; pengantar surat, pegawai kantor pos.

Kantor; direktur, sekretaris, pegawai biasa, cleaning service.

Menurut Erik Erikson, main adalah suatu cara bagi anak untuk

mengembangkan pengendalian diri dan memahami tuntutan dari luar yang dating

setiap hari, dengan main peran anak dapat membongkar pengalaman emosinya.

2) Gowen (1995)

Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar

perkembangan daya cipta, tahapan, ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan

kosakata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan

mengambil sudut pandang spasial, afeksi, dan kognisi (Latif, Mukhtar, 2014:

208).

Pada tahap main peran awal, anak akan melakukan macam-macam

percobaan dengan bahan-bahan di sekitarnya dan berbagai macam peran. Melalui

pengalaman main peran, anak “memeriksa egonya”, belajar menghadapi

Page 32: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pertentangan emosi, memperkuat diri sendiri untuk masa depan, menciptakan

kembali masa lalu, dan mengembangkan keterampilan khayalan.

Dalam main peran anak dibolehkan untuk memproyeksikan dirinya ke masa

depan dan menciptakan kembali masa lalu. Melalui main peran anak belajar

bermain dan bekerja, di mana hal ini merupakan latihan untuk pengalaman-

pengalaman di dunia nyata. Orang dewasa haruslah peduli pada ekspresi wajah,

karena wajah adalah mainan pertama. Ekspresi wajah antara lain: menjawab

dengan senyuman, hubungan timbal balik dan ekspresi badan. Ekspresi seluruh

badan, kemudian permainan denngan wajah dan gerakan badan ini adalah dasar

untuk main peran selanjutnya.

3) Vygotsky

Vygotsky percaya bahwa fungsi mental yang lebih tinggi berakar pada

hubungan sosial dan kegiatan kerja sama. Teori vygotsky tentang main peran

mendukung munculnya dua kemampuan penting (Latif, Mukhtar, 2014: 208),

yaitu:

Kemampuan untuk memisahkan pikiran dari kegiatan dan benda.

Kemampuan menahan dorongan hati dan menyusun tindakan yang

diarahkan sendiri dengan sengaja dan fleksibel.

Melalui main peran anak dapat membangun kemampuan untuk menunda

kepuasan melalui pembangunan main imajinasi dan main tersebut dapat dilakukan

melebihi kemampuannya. Main peran sangat mendukung kemampuan anak untuk

meraih lebih jauh tahap perkembangan tertinggi mereka. Anak yang terlibat dalam

main peran dapat menggunakan kesadarannya. Kesadaran ini untuk menyusun

perkembangan kemampuan-kemampuannya yang masih berusaha dipelajarinya

hingga harapannya terpenuhi. Melalui main anak dapat melebihi tahap

perkembangannya saat ini, dan imajinasi merupakan sesuatu yang harus dibangun

karena belum ada dalam kesadaran anak yang masih sangat kecil dan sama sekali

tidak ada pada binatang.

4) Piaget (1962)

Awal munculnya main peran.

Page 33: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Main peran mulai muncul saat anak kira-kira berumur satu tahun. Pada saat

ini anak-anak melakukan kegiatan yang tidak bisa diterapkan dalam kehidupan

nyata misalnya mengaduk pasir dalam mangkuk dan pura-pura mencicipi. Anak

akan mengulang ingatan yang menyenangkan seperti melihat botol bayi dan

mencoba memberi susu pada bonekanya. Untuk main yang lebih tinggi anak

biasanya melakukan collective symbolism. Anak melakukan percakapan lisan

dengan diri sendiri yang disebut dengan idiosyneratie soliloquies. Melalui

percakapan ini anak menciptakan kesepakatan kebutuhan sementara dari Id dan

kesadaran rasional dari ego (Latif, Mukhtar, 2014: 209).

5) Sara Smilansky

Menurut Sara Smilansky, anak-anak yang tidak terlibat main peran sering

terlihat tidak ada rangkaian dalam kegiatan dan percakapan mereka. Mereka

terlihat kaku, monoton dan mengulang-ulang perilaku (Latif, Mukhtar, 2014:

209).

Menurut Sara, ciri-ciri main peran antara lain:

Anak meniru sebuat peran.

Anak tetap pada peran untuk beberapa menit.

Anak memakai tubuh dan objek atau merepresentasikan imajinasinya

dengan objek dan orang.

Anak berinteraksi dengan anak lain.

Anak bertukar kata.

6) Sigmund Freud

Anak berperan sesungguhnya menjadi seseorang atau sesuatu. Hal ini

merupakan suatu jalan di mana anak usia dini belajar menghadapi serangan dari

luar terhadap egonya. Anak usia satu tahun dikendalikan oleh Id-nya (keinginan).

Apa yang mereka inginkan harus ada SEKARANG. Mereka tidak dapat

menunggu giliran dan tidak dapat menunda kepuasan (Latif, Mukhtar, 2014: 210).

Mutu pengalaman main peran tergantung pada:

Memiliki latar belakang pengalaman yang sama, misalnya hasil pengalaman

kunjungan anak pada suatu tempat tertentu.

Waktu yang cukup untuk main.

Page 34: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tempat dan alat yang tepat, terutama dalam mendukung tema yang sedang

dibahas.

Orang dewasa yang dapat terlibat sesuai dengan kebutuhan untuk dapat

memberikan pijakan pengalaman main peran.

Kemampuan yang dibangun melalui main peran:

Pengulangan kata-kata yang lebih baik.

Kosakata lebih kaya.

Bahasa keseluruhan lebih tinggi.

Tahap bahasa lebih tinggi.

Strategi pemecahan masalah lebih baik.

Lebih ingin tahu.

Kemampuan melihat sudut pandang orang lain lebih baik.

Kemampuan intelektual lebih tinggi.

Bermain dengan teman lebih banyak.

Kegiatan kelompok lebih banyak.

Kerja sama teman sebaya lebih baik.

Agresi menurun.

Empati lebih banyak.

Pengendalian terhadap dorongan dari dalam diri lebih baik.

Meramalkan kecenderungan dan hasrat anak lebih baik.

Penyesuaian sosial dan emosi lebih baik.

Inovasi lebih banyak.

Lebih imajinatif.

Waktu perhatian lebih panjang.

Kemampuan perhatian lebih besar.

Kekayaan dan keunikan kesempatan main peran yang disediakan dalam

ruang kelas hanya dibatasi oleh keterbatasan daya cipta orang dewasa.

Selanjutnya, mereka akan menjadi memiliki kesulitan mengembangkan tema,

pikiran, atau permainan. Pengalaman mereka terpisah tidak terkait, seperti anak

yang sering ditinggal sendirian di rumah (Latif, Mukhtar, 2014: 211).

Page 35: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli,

maka dapat disimpulkan bahwa main peran adalah anak melakukan kegiatan

berpura-pura untuk mencapai aspek perkembangan yang ada yaitu aspek moral

dan agama; kognitif; bahasa; fisik motorik; sosial emosional dan seni, baik dalam

bentuk main peran makro ataupun mikro dan didampingi oleh orang yang lebih

dewasa (pendidik).

Perkembangan Awal Main Peran

Tabel 2.1

Tkt. Kategori Uraian Contoh

1. Awal pura-pura Anak terlibat dalam

tindakan pura-pura tetapi

belum ada bukti dia main

pura-pura.

Anak sekilas menyentuh

telepon mengangkatnya ke

telinga, sekilas

menempelkan botol ke

mulut boneka.

2. Pura-pura

dengan dirinya

Anak terlibat dengan

perilaku pura-pura, di

arahkan pada dirinya

sendiri, di mana pura-pura

terlihat jelas

Anak mengangkat cangkir

ke bibir, menyentuh

cangkir, membuat suara

seperti sedang minum.

3. Pura-pura

dengan yang

lain

Anak terlibat dengan

perilaku pura-pura, di

arahkan oleh anak ke yang

lainnya, berpura-pura

berperilaku tentang orang

lain.

Anak memberi makan

boneka dengan botol

mainan atau cangkir,

mendorong truk mainan di

atas lantai dan membuat

kegaduhan dengan

mengeluarkan suara-suara.

4. Pengganti Anak menggunakan objek

seadanya dalam cara yang

kreatif atau sesuai

khayalan, atau

Anak memberi makan

boneka dengan

menggunakan balok

sebagai botol bay;

Page 36: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menggunakan objek dalam

cara yang berbeda dari

biasanya.

meletakkan sepotong

playdough dalam piring

dan menyebutnya sebagai

kue.

5. Pura-pura

dengan objek

atau benda

Anak pura-pura bahwa

objek, bahan, orang, atau

beinatang itu ada.

Anak menuang teko

kosong ke cangkir dan

berkata, “kopi”, bergerak

seputar ruangan membuat

suara motor, seolah-olah

sedang mengendarai

sepeda motor.

6. Agen aktif Anak menghidupkan

mainan (seperti boneka,

binatang mainan) yang

mewakili mainan menjadi

agen yang aktif di dalam

kegiatan pura-pura.

Anak melompat-

lompatkan binatang

dengan satu kaki melewati

karpet seolah-olah

binatang itu sedang

berlari, menaruh tangan

boneka ke mulut boneka

seolah-olah boneka itu

sedang makan sendiri,

berbicara dengan suara

tinggi seolah-olah boneka

sedang bicara.

7. Urutan yang

belum berbentuk

cerita

Anak mengulang-ulang

satu tindakan/adegan

kepada beberapa orang.

Anak memberi ibu

secangkir minuman

kemudian memberikan

bonekanya secangkir

minuman pula.

8. Urutan cerita Anak menggunakan lebih

dari satu adegan dalam

Anak mengaduk cangkir,

minum dari cangkir dan

Page 37: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

main peran. berkata “mmm, rasanya

enak”.

9. Perencanaan Anak terlibat dalam main

peran dengan bukti ada

perencanaan lebih dahulu.

Anak berkata bahwa ia

akan memberi makan bayi

sebelum meletakkan botol

minum bayi ke mulut

boneka.

Pijakan Pengalaman Main Peran untuk Setiap Anak (Latif, Mukhtar, 2014:

212).

Memberikan anak waktu untuk:

o Merumuskan gagasan mereka;

o Mengajak pemain lainnya;

o Menetapkan perang yang akan dimainkan;

o Menetapkan objek main;

Memperkuat dan memperluas bahasa anak.

Memberi contoh komunikasi yang tepat.

Memberi pijakan hubungan sosial.

Pijakan Pengalaman Setelah Main Peran (Latif, Mukhtar, 2014: 213).

Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling

menceritakan pengalaman mainnya.

Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif

melalui pengelompokan, urutan, dan pengelolaan lingkungan main peran

secara tepat.

Jenis Hubungan Sosial Anak Main (Latif, Mukhtar, 2014: 213).

Tidak peduli.

Penonton.

Main sendiri.

Main berdampingan.

Main bersama.

Page 38: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Main kerja sama.

Kriteria Main Anak (Latif, Mukhtar, 2014: 213).

Anak termotivasi dari dalam dirinya sendiri. Mereka bermain dengan

nyaman, tidak ada seorang pun yang meminta mereka melakukan sesuatu.

Mereka melakukannya sendiri.

Mereka bermain, bebas dari tekanan di luar dirinya.

Permainan dilakukan seperti dalam hidup yang sesungguhnya.

Bermain lebih ditujukan pada proses bukan hasil.

Permainan didominasi oleh anak (kalaupun ikut, bermain orang dewasa

hanya berperan sebagai pendamping).

Anak terlibat dengan aktif dalam permainan tersebut.

Jika anak terlibat main peran, tubuh anak atau benda digunakan dalam

berpura-pura. Perencanaan yang melibatkan gerakan atau bahasa, kemudian

diberikan tiga nilai berikut:

Agen simbolik (diarahkan pada apa/siapa, siapa yang menerima tindakan).

Pengganti simbolik (melibatkan alat-alat yang digunakan).

Kerumitan simbolik (jumlah dan kerumitan adegan, main naskah pendek

dalam jonteks yang sama).

4. Konsep Pengembangan Moral dan Agama Anak Usia

a. Tujuan

Tujuan pengembangan pendidikan karakter anak usia dini di sini penulis

memberikan pandangan bahwa moral dan agama pada anak usia dini harus di

tanamkan sejak dini. Tujuan pertama nilai moral dan agama adalah memfasilitasi

penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam

perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah

lulus dari sekolah). Penguatan dan pengembangan memiliki makna bahwa

pendidikan dalam setting sekolah bukan hanya suatu dogmatisasi nilai kepada

peserta didik, tetapi suatu proses yang membawa peserta didik untuk memahami

dan merefleksikan bagaimana suatu nilai menjadi penting untuk di wujudkan

dalam perilaku keseharian manusia, termasuk bagi anak. Penguatan juga

Page 39: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mengarahkan proses pendidikan pada proses pembiasaan yang disertai oleh

logika dan refleksi terhadap proses dan dampak dari proses pembiasaan yang

dilakukan oleh sekolah dan lingkungan rumah. Penguatan juga memiliki makna

adanya hubungan antara penguatan perilaku melalui pembiasaan di sekolah

dengan pembiasaan di rumah.

Asumsi yang terkandung dalam tujuan nilai moral dan agama yang pertama

ini adalah bahwa penguasaan akademik ditempatkan sebagai media atau perantara

untuk mencapai tujuan penguatan dan pengembangan moral dan agama. Hal ini

berimplikasikan bahwa proses pendidikan harus dilakukan secara kontekstual.

Tujuan kedua nilai moral dan agama adalah mengoreksi anak yang tidak

bersesuaian dengan nilai-nilai yang telah ada sejak dahulu. Tujuan kedua ini

memiliki maksud bahwa moral dan agama memiliki sasaran untuk meluruskan

berbagai perilaku anak yang negatif menjadi positif. Proses pelurusan yang

dimaknai sebagai pengkoreksian perilaku dipahami sebagai proses yang

pedagogis, bukan suatu pemaksaan atau pengkondisian yang tidak mendidik.

Proses pedagogis dalam pengkoreksian perilaku negatif diarahkan pada pola pikir

anak kemudian dibarengi dengan keteladanan lingkungan sekolah dan rumah, dan

proses pembiasaan berdasarkan tingkatan umur.

Tujuan ketiga dalam moral dan agama setting lingkungan keluarga adalah

membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam

memerankan tanggung jawab moral dan agama secara bersama. Tujuan ini

memiliki makna bahwa proses nilai moral dan agama di sekolah harus

dihubungkan dengan proses moral dan agama di keluarga. Jika saja nilai moral

dan agama di rumah hanya bertumpu antara ibu dengan anak dan disekolah

dengan guru maka pencapaian berbagai karakter yang diharapkan akan sangat

sulit terwujudkan. Hal itu dikarenakan penguatan perilaku merupakan suatu hal

yang menyeluruh (holistic) bukan suatu cuplikan dari rentangan waktu yang

dimiliki oleh anak. Pada setiap saat, interaksi anak dengan lingkungannya dapat

dipastikan akan terjadi proses mempengaruhi perilaku anak.

Berdasarkan deskripsi tujuan nilai moral dan agama di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa tujuan nilai moral dan agama antara lain:

Page 40: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1) Membentuk anak yang memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual (emotional and spiritual quotient/ESQ).

2) Menguatkan berbagai perilaku positif yang ditampilkan oleh anak baik

melalui kegiatan pembelajaran dikelas dan sekolah maupun pembiasaan di

lingkungan rumah.

3) Mengoreksi berbagai perilaku negatif yang ditampilkan oleh anak ketika

berada di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.

4) Memotivasi dan membiasakan anak mewujudkan berbagai pengetahuan

tentang kebaikan (knowing the good) dan kecintaannya akan kebaikan

(loving the good) ke dalam berbagai perilaku positif di lingkungan sekolah

dan lingkungan keluarga.

b. Penanaman Nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini

Nilai moral dan agama bukanlah suatu mata pembelajaran. Nilai moral dan

agama diimplementasikan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter

melalui kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakulikuler, dan kegiatan

pembiasaan. Menurut Helmawati (2016: 178) Ada tujuh metode yang dapat

dilakukan dalam implementasi nilai moral dan agama melalui kegiatan

pembelajaran, yaitu:

1) Metode Keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang paling berpengaruh

bagi anak. Anak pertama kali melihat, mendengar dan bersosialisasi dengan

orang tua akan dicontoh anak-anaknya. Dalam hal ini pendidik menjadi

contoh terbaik dalam pandangan anak. Apa-apa yang menjadi perilaku

orang tua akan ditirunya.

2) Metode Pemberian Contoh

Mudah untuk mengatakan kata-kata perintah pada anak, tapi akankah anak

melaksanakan apa yang diperintahkan apalagi yang belum diketahuinya jika

tidak diberi contoh terlebih dahulu. Bagaimana anak akan melakukan shalat

sedangkan orang tuanya tidak memberikan contoh bagaimana shalat itu.

Bahkan banyak orang tua yang memerintahkan shalat kepada anaknya

sedangkan mereka sendiri tidak melaksanakan shalat.

Page 41: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Metode Pembiasaan

Pembiasaan merupakan suatu keadaan di mana seseorang mengaplikasikan

perilaku-perilaku yang belum pernah atau jarang dilaksanakan menjadi

sering dilaksanakan hingga pada akhirnya menjadi kebiasaan. Kebiasaan-

kebiasaan yang baik seperti beribadah kepada Allah yang selalu

dilaksanakan dalam keluarga akan menjadi kebiasaan pula bagi anak.

Dengan pembiasaan beribadah dalam keluarga, anak rajin menjalankan

ibadah shalat, mengaji, juga shaum (puasa). Orang tua yang terbiasa

mengucapkan salam dan membiasakan pada anaknya tentu akan membentuk

anak untuk terbiasa mengucapkan salam.

4) Metode Pengulangan

Pengulangan adalah suatu kegiatan yang berkali-kali dilakukan sehingga

menjadi hafal, paham, atau terbiasa. Metode pengulangan dapat

diaplikasikan pada tataran kognitif, afektif, maupun psikomotor anak.

5) Metode Pelatihan

Latihan adalah mempraktikkan teori yang telah dipelajari. Banyak hal yang

jika dilatih akan menghasilkan karakter tangguh dan pantang menyerah pada

anak. Dalam pelatihan aka nada pengulangan, dengan demikian semakin

anak berlatih giat, ia akan mengulang banyak hal yang akan berguna bagi

dirinya.

6) Metode Motivasi

Manusia memiliki semangat yang terkadang naik turun, sehingga pada saat

manusia dalam kondisi semangatnya turun ia perlu dimotivasi. Manusia

memiliki potensi yang apabila dimotivasi ia akan menunjukkan kinerja yang

lebih

7) Metode Pengawasan

Salah satu peran keluarga adalah sebagai tempat kita berlabuh, tempat

berlindung, tempat mendapat kasih sayang dan perhatian. Keluarga juga

tempat saling memotivasi atau mendukung sesama anggotanya. Keberadaan

anggota keluarga yang lain sebenarnya juga berfungsi sebagai pengawas

bagi yang lainnya. Mereka akan rela berbagi dalam suka dan duka serta

Page 42: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

saling mengoreksi satu sama lain. Mereka akan rela berbagi dalam suka dan

duka serta saling mengoreksi satu sama lain. Mereka akan selalu berada di

samping kita. Mendukung apapun yang terjadi, itulah keluarga.

Menurut Abdullah Nashih, metode dan sarana pendidikan yang sangat

berpengaruh dalam pembentukan moral dan agama pada anak ada lima perkara

yaitu: mendidik dengan keteladanan, mendidik dengan kebiasaan, mendidik

dengan nasihat, mendidik dengan perhatian, mendidik dengan hukuman (Nashih,

Abdullah, 2017:516). Semua hal tersebut tidak luput dari peran orang tua.

1) Mendidik dengan Keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan adalah cara yang paling efektif dan berhasil

dalam mempersiapkan anak dari segi akhlak, membentuk mental, dan sosialnya.

Hal itu dikarenakan pendidik adalah panutan atau idola dalam pandangan anak

dan contoh yang baik di mata mereka. Anak akan mengikuti tingkah laku

pendidiknya, meniru akhlaknya, baik disadari maupun tidak. Bahkan, semua

bentuk perkataan dan perbuatan pendidik akan terpatri dalam diri anak dan

menjadi bagian dari persepsinya, diketahui ataupun tidak

Dari sini keteladanan menjadi factor yang sangat berpengaruh pada baik dan

buruknya anak. Jika pendidik adalah seorang yang jujur dan terpercaya, maka

anak pun akan tumbuh dalam kejujuran dan sikap amanah. Namun, jika pendidik

adalah seorang yang pendusta dan khianat maka anak juga akan tumbuh dalam

kebiasaaan dusta dan tidak bisa dipercaya.

Memang anak memiliki potensi yang besar untuk menjadi baik, namun

sebesar apapun potensi tersebut, anak tidak akan begitu saja mengikuti prinsip-

prinsip kebaikan selama ia belum melihat pendidiknya berada di puncak

ketinggian akhlak dan memberikan contoh yang baik. Mudah bagi pendidik untuk

memberikan satu pelajaran kepada anak, namun sangat sulit bagi anak untuk

mengikutinya ketika ia melihat orang yang memberikan pelajaran tersebut tidak

mempraktekkan apa yang diajarkannya.

Allah telah mengetahui sebagai peletak manhaj langit yang sekaligus

menjadi mukjizat untuk hamba-hamba-Nya bahwa seorang Rasul yang diutus

oleh-Nya untuk menyampaikan risalah langit kepada umat haruslah disifati

Page 43: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan kesempurnaan jiwa, akhlak, dan akal yang tinggi. Sehingga orang-orang

dapat menjadikannya rujukan, menurutinya, belajar darinya, dan mencontohnya

dalam kemuliaan dan ketinggian akhlak yang seharusnya.

Oleh karena itu, kenabian adalah pilihan Allah dan bukan usaha manusi

untuk mencapainya. Hal ini dikarenakan Allah paling mengetahui sebagai Dzat

yang membuat risalah-Nya terhadap orang yang dipilih-Nya dari kalangan

manusia untuk menjaga urusan-Nya sebagai pemberi kabar gembira dan

peringatan. Karenanya, Allah mengutus Muhammad saw untuk menjadi teladan

yang baik sepanjang sejaran di setiap waktu dan tempat bak lampu yang

menerangi dan bulan yang bercahaya untuk kaum muslimin dan seluruh umat

(Nashih, Abdullah, 2017:516).

2) Mendidik dengan Kebiasaan

Pembiasaan, pendiktean dan pendisiplinan mengambil peranannya dalam

pertumbuhan anak dak menguatkan akhlak yang mulia, jiwa yang agung, dan

etika syariat yang lurus. Sudah tidak diperselisihkan lagi bahwa ketika anak

memiliki dua faktor pendidikan Islam yang luhur dan faktor lingkungan yang

kondusif, sudah bisa dipastikan anak tersebut akan tumbuh dalam iman yang kuat,

memiliki akhlak Islam, serta mencapai puncak keagungan jiwa dan pribadi yang

mulia.

Jika anak memiliki dua orangtua muslim yang shalih, pasti keduanya akan

selalu mengajarkan prinsip-prinsip iman dan Islam sehingga anak tumbuh dengan

akidah kerimanan dan keislaman yang kuat. Inilah yang dimaksud dengan

lingkungan yang kondusif. Di sini cukupkah bagi kita dengan apa yang dikatakan

oleh Al-Ghazali dalam Ihya „Ulumi Ad-Din mengenai pembiasaan anak dengan

kebaikan atau kejelekkan dengan memandang kepada potensi dan fitrahnya. Ia

mengatakan: “Anak adalah amanah bagi orang tuanya. Hatinya yang suci adalah

substansi yang berharga. Jika ia dibiasakan dengan kebaikan, ia akan tumbuh

dalam kebaikan dan bahagia di dunia dan akhirat. Adapun jika ia dibiasakan

dengan kejelekkan dan diabaikan begitu saja seperti binatang, maka ia akan

sengsara dan celaka. Maka dari itu, menjaga anak adalah dengan mendidik,

mendisiplinkan dan mengajarkan akhlak-akhlak terpuji.”

Page 44: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Seorang pendidik haruslah membedakan usia dalam memberikan proses

perbaikan kepada individu, juga dalam cara mendidik dan memberikan proses

pembiasaan. Sehingga orang dewasa memiliki metode dan cara yang khusus,

demikian juga dengan anak kecil. Dalam manhaj Islam, ketika proses perbaikan

kepada orang dewasa (yaitu yang telah mecapai usia baligh) bertumpu pada tiga

perkara yang asasi, yaitu akidah, menelanjangi kejelekkan dan mengubah

lingkungannya (Nashih, Abdullah, 2017:516).

3) Mendidik dengan Nasihat

Satu lagi metode pendidikan yang efektif dalam membentuk keimanan anak,

akhlak, mental, dan sosialnya adalah metode mendidik dengat nasihat. Hal ini

disebabkan nasihat memiliki pengaruh yang besar untuk membuat anak mengerti

tentang hakikat sesuatu dan memberinya kesadaran tentang prinsip-prinsip Islam.

Sehingga tidak heran kalau Al-Qur‟an menggunakan manhaj ini untuk mengajak

bicara kepada stiap jiwa, serta mengulang-ngulangnya pada banyak ayat (Nashih,

Abdullah, 2017:516).

4) Mendidik dengan Perhatian/Pengawasan

Maksud dari pendidikan dengan perhatian adalah mengikuti perkembangan

anak dan mengawasinya dalam pembentukan akidah, akhlak, mental, dan

sosialnya. Begitu juga dengan terus mengecek keadaannya dalam pendidikan fisik

dan intelektualnya.

Tidak diragukan bahwa mendidik dengan cara ini dianggap sebagai salah

satu dari asas yang kuat dalam membentuk manusia yang seimbang, yaitu yang

memberikan semua haknya sesuai dengan porsinya masing-masing, yang sanggup

mengemban semua tanggung jawab yang harus dipikulnya, yang melakukan

semua kewajibannya dan yang terbentuk menjadi mulim hakiki sebagai batu

pertama untuk membangun fondasi Islam yang kokoh, yang dengannya akan

terwujud kemuliaan Islam dan dengan menjadikannya sebagai penopang untuk

mendirikan Daulah Islamiyah yang kuat dan kokoh. Dengan kultur, posisi dan

eksistensinya, maka bangsa lain akan tunduk terhadapnya.

Islam dengan prinsip-prinsipnya yang holistic dan abadi mendorong para

orang tua dan pendidik lainnya untuk selalu memperhatikan dan mengawasi anak-

Page 45: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

anak mereka di semua aspek kehidupan dan pendidikannya (Nashih, Abdullah,

2017:516).

5) Mendidik dengan Hukuman

Hukum-hukum yang terdapat dalam Syariat Islam mencakup prinsip-prinsip

yang holistic yang mengandung perkara penting yang tidak mungkin manusia

dapat hidup tanpanya. Para ulama ijtihad dan ushul fiqh merangkumnya ke dalam

5 perkaran yang dinamakan adh-dharuriyat al-khams (lima hal yang primer) atau

al-kulliyat al-khams, yaitu: menjaga agamanya, jiwa, kehormatan, akal dan harta.

Mereka mengatakan bahwa hokum dan prinsip yang terdapat di dalam Islam

bertujuan untuk menjaga lima hal yang primer di atas.

Begitu pul dengan adanya hukuman bagi yang melanggar syariat adalah

untuk menjaga lima perkara primer tersebut. Hukuman-hukuman ini dalam syariat

disebut dengan had dan ta‟zir. Had adalah hukuman yang ditentukan kadarnya

oleh syariat yang menjadi hak Allah dan kewajiban bagi hamba-Nya. Adapun

ta‟zir, yaitu hukuman yang tidak ditentukan ukurannya (oleh syariat) yang wajib

dilakukan sebagai hak Allah atau manusia, dalam setiap maksiat yang tidak

termasuk pelanggaran had dan tidak juga kifarat. Contohnya seperti hukuman

sebagai teguran/pencegahan dan sebagai pendidikan yang mengandung maslahat

untuk umat

Anak-anak memiliki kecerdasan dan respons yang berbeda-beda,

sebagaimana berbedanya watak antara satu pribadi dengan pribadi yang lain. Di

antara mereka ada yang memiliki watak pendiam, ada yang temperamen, da nada

juga yang seimbang antara pendiam dan temperamen. Semua itu kembali kepada

keturunannya atau gennya, pengaruh lingkungan, dan faktor-faktor pertumbuhan

serta pendidikan.

Diantara anak-anak ada yang cukup dengan pandangan masam untuk

menegur kesalahannya. Ada juga yang perlu ditegur dengan kata-kata. Dan

terkadang pendidik harus menggunakan pukulan untuk memberi hukuman pada

anak, ketika nasihat dan teguran sudah tidak mempan.

Para ahli pendidikan Islam (seperti Ibnu Sin, Al-„Abdari, dan Ibnu Khaldun)

berpendapat bahwa pendidikan tidak boleh memberi hukuman, kecuali dalam

Page 46: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

keadaan terpaksa. Ia juga tidak boleh menghukum dengan pukulan, kecuali

sebelumnya memberi ancama, untuk memberikan pengaruh yang diinginkan

dalam memperbaiki kesalahan anak dan membentuk akhlak dan mentalnya.

Ibnu khaldun menerangkan bahwa kekerasan pada anak akan membuatnya

menjadi lemah dan penakut, serta lari dari kesulitan hidup. Ia mengatakan: “siapa

saja yang dididik dengan keras dan paksaan, baik dari kalangan pelajar, budak

maupun pelayan akan membuatnya merasa sempit, hilang semangatnya, menjadi

malas dan terdorong untuk berbohong. Hal ini disebabkan ia takut karena

hukuman. Dampaknya, kecenderungan itu menjadi kebiasaan dan akhlaknya, serta

merusak sifat kemanusiaan pada dirinya. Orang yang diperlakukan dengan kasar

akan menjadi beban bagi yang lain, karena ia menjadi lemah untuk membela

kehormatan dan keluarganya. Ia tidak punya semangat dan antusias untuk meraih

keutamaan dan akhlak yang terpuji. Selanjutnya, jiwanya berubah dari tujuannya

dan sifat kemanusiaannya.

Semua yang disebutkan Ibnu Khaldun ini sesuai sekali dengan arahan Nabi

saw yang telah disebutkan sebelumnya tentang sikap lemah lembut, murah hati,

dan lunak. Selain itu juga selaras sekali dengan perlakuan beliau yang penuh

dengan kasih sayang terhadap anak-anak. Sangat cocok pula dengan solusi bijak

Nabi saw dalam menghadapi segala masalah manusia dan masyarakat dengan

perbedaan usia dan strata social mereka. Bahkan, generasi salaf dan mereka yang

berkedudukan tinggi, mendidik dan memperlakukan anak mereka dengan bijak,

murah hati, dan lemah lembut. Mereka tidak langsung memberikan hukuman,

kecuali setelah tidak mempan dinasihat dan teguran (Nashih, Abdullah,

2017:516).

Kesimpulan yang bisa kita tarik dari pemaparan di atas bahwa pendidik

haruslah menjadi seorang yang bijak dalam menggunakan hukuman yang sesuai

dengan tingkat kecerdasan anak, pengetahuan dan wataknya. Sebagaimana

pendidik pun harus memberikan hukuman jika memang dituntut oleh keadaan.

Page 47: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

a. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Pada Lingkup

Perkembangan Nilai Agama dan Moral PERMENDIKBUD 137 Tahun

2014

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Tabel 2.2

Kelompok Usia Tingkat Pencapaian Perkembangan

0-3 bulan Mendengar berbagai do‟a, lagu religi dan ucapan baik

sesuai agama

3-6 bulan Melihat dan mendengar berbagai ciptaan Tuhan

(makhluk hidup)

6-9 bulan

1. Mengamati berbagai ciptaan Tuhan

2. Mendengarkan berbagai do‟a, lagu religi, ucapan baik

serta sebutan nama Tuhan

9-12 bulan Mengamati kegiatan ibadah di sekitarnya

12-18 bulan Tertarik pada kegiatan ibadah (meniru gerakan ibadah,

meniru bacaan do‟a)

18-24 bulan

1. Menirukan gerakan ibadah dan do‟a

2. Mulai menunjukkan sikap-sikap baik (seperti yang

diajarkan agama) terhadap orang yang sedang beribadah

3. Mengucapkan salam dan kata-kata baik, seperti maaf,

terima kasih pada situasi yang sesuai

2-3 tahun

1. Mulai meniru gerakan berdo‟a atau bersembahyang

sesuai dengan agamanya

2. Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima

kasih, maaf dan sebagaiannya

3-4 tahun

1. Mengatahui perilaku yang berlawanan meskipun

belum selalu dilakukan seperti pemahaman perilaku baik

buruk, benar salah, sopan tidak sopan

2. Mengetahui arti kasih dan sayang kepada ciptaan

Page 48: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tuhan

3. Mulai meniru do‟a pendek sesuai dengan agamanya

4-5 tahun

1. Mengetahui agama yang dianutnya

2. Meniru gerakan beribadah dengan urutan yang benar

3. Mengucapkan do‟a sebelum dan atau sesudah

melakukan sesuatu

4. Mengenal perilaku baik atau sopan dan buruk

5. Membiasakan diri berperilaku baik

6. Mengucapkan salam dan membalas salam

5-6 tahun

1. Mengenal agama yang dianut

2. Mengerjakan ibadah

3. Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif dan

sebagaiannya

4. Menjada kebersihan diri dan lingkungan

5. Mengetahui hari besar agama

6. Menghormati (toleransi) agama orang lain

B. STUDI RELEVAN

Penelitian relevan merupakan penelitian yang hampir serupa dengan yang

sudah dilakukan oleh penelitian lain yang relavan dengan masalah yang diteliti.

Oleh sebab itu, dikemukakan beberapa penelitian lain yang pernah dilakukan

berikut ini.

Penelitian dilakukan oleh Rizki Ananda, dengan judul “Implementasi Nilai-

nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini” yang diakses pada tahun 2017

dalam jurnal ilmiah pendidikan anak usia dini. Letak persamaan pada penelitian

ini adalah adanya sumber buku yang sama yaitu dengan judul buku “Educating

for Character How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility” dengan

penulis Thomas Lickona, 1991. Perbedaan penelitian ini terletak pada metode

penelitian yang digunakan penulis serta setting lokasi yang berbeda dan metode

dalam penerapan kepada anak.

Page 49: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Hendarti Permono, dengan judul

“Peran Dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter

Anak Usia Dini” yang diakses pada tahun 2013 dalam jurnal ilmiah Fakultas

Psikologi Universitas Persada Indonesia. Terletak persamaan penelitian yang

dilakukan peneliti pada peran guru dalam pendidikan anak usia dini yang diambil

untuk dijadikan acuan dalam penanaman nilai moral dan agama pada anak.

Terdapat perbedaan pada proses yaitu peneliti lebih mengutamakan multiple

intelligence untuk proses tumbuh kembang anak serta adanya perbedaan setting

dan waktu penelitian.

Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan Otib Satibi Hidayat, dengan

judul “Hakikat Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini” yang diakses pada

tahun 2014 dalam jurnal pendidikan anak usia dini. Terletak persamaan penelitian

yaitu tahapan perkembangan moral anak berdasarkan kategori usia pada anak usia

dini, serta adanya sumber buku yang sama yaitu dengan judul buku “Educating

for Character How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility” dengan

penulis Thomas Lickona, 1991. Perbedaan penelitian ini terletak pada setting

lokasi yang berbeda, metode penerapan pada anak dan metode penelitian yang

digunakan penulis adalah kualitatif.

Page 50: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Al-Barokah Kelurahan

Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Lokasi sekolah srtategis

karena berada ditengah-tengah perumahan dan dekat dari pasar tradisional serta

dikelilingin dengan rumah masyarakat. Peneliti melakukan penelitian ditempat ini

karena sekolah belum memaksimalkan metode pembelajaran sentra sehingga anak

jarang bermain peran dalam proses pembelajaran.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 6 bulan sejak pertengahan bulan

Oktober 2018.

B. TAHAPAN TINDAKAN

1. Siklus I

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus I yang terdiri dari embat kegiatan

yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan) pengamatan, dan refleksi. Berikut ini

dijelaskan rincian kegiatan dari masing-masing tahap tersebut.

a) Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menetukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan

perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen

pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi: Rancangan Proses

Pembelajaran Harian (RPPH), bahan ajar, media pembelajaran, evaluasi dan

penelitian.

Rencana kegiatan harian dilaksanakan pada prasiklus dilakukan 1x

pertemuan dengan pembelajaran sesuai dengan tema semester 2. Siklus

I dilakukan sebanyak 3x pertemuan sesuai tema dengan pembelajaran.

Page 51: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menyiapkan bahan ajar dan media yang akan digunakan saat proses

pembelajaran seperti cerita yang diperankan oleh anak.

Membuat format penilaian berupa penilaian ceklis.

b) Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

disiapkan pada persiapan tindakan. Secara umum tahapan dalam pelaksanaan

tindakan ini adalah:

Menyiapkan setting kelas

Kegiatan bermain peran diawali dengan kegiatan pembelajaran dikelas

dimana guru melakukan persepsi yang mengarah ke tema cerita yang

akan dimainkan anak.

Memperkenalkan alat dan bahan dan juga properti yang akan digunakan

anak saat bermain peran.

Guru atau peneliti memulai bermain peran dengan membagi peran anak

dan memandu permainan dengan menjadi dalang saat permainan

berlangsung.

c) Pengamatan (observasi)

Observasi adalah cara untuk mengadakan penelitian dengan jalan

mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan terhada

pembelajaran menggunakan lembar observasi yang berupa lembar observasi

aktivitas guru, siswa dan peneliti. Pada tahap ini dilakukan saat anak melakukan

kegiatan bermain peran, yaitu:

Mengamati anak saat guru mulai memimpin cerita yang akan segera

dimulai

Mengamati anak apakah anak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh

guru

Mengamati bagaimana anak memerankan perannya saat bermain

Mengamati anak saat berbicara

Page 52: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Mengamati anak apakah masih membutuhkan bantuan dari teman atau

guru dalam kegiatan bermain peran

Mengamati bagaimana anak merangkai jata dan mengutarakan kalimat

yang mereka sampaikan

d) Refleksi

Data yang diperoleh baik aktivitas siswa maupun hasil belajar, akan

dianalisis dengan menggunakan perhitungan data penilaian setelah siklus II

berlangsung. Analisis ini merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah

tindakan yang dilakukan dapat mengatasi permasalahan maka dilakukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

a) Perencanaan

Pada tahap ini disususn rencana kegiatan dalam rangka meningkatkan

kemampuan moral dan agama anak melalui metode bermain peran pada kelas B

TK Al-Barokah Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi dengan

menggunakan penerapan perangkat pelaksanaan pembelajaran meliputi:

Rancangan Proses Pembelajaran Harian (RPPH), bahan ajar, media

pembelajaran, evaluasi dan penelitian.

Rencana kegiatan harian yang dilaksanakan pada prasiklus dilakukan 1x

pertemuan dengan pembelajaran sesuai pada tema di semester 2. Siklus

II dilakukan sebanyak 3x pertemuan sesuai dengan tema pembelajaran.

Menyiapakan bahan ajar dan media yang akan digunakan saat proses

pembelajaran seperti cerita yang diperankan oleh anak.

Membuat format penilaian berupa penilaian ceklis.

b) Tindakan

Menyiapkan setting kelas

Kegiatan bermain peran diawali dengan kegiatan pembelajaran dikelas

dimana guru melakukan persepsi yang mengarah ke tema cerita yang

akan dimainkan anak.

Page 53: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Memperkenalkan alat dan bahan dan juga properti yang akan digunakan

anak saat bermain peran.

Guru atau peneliti memulai bermain peran dengan membagi peran anak

dan memandu permainan dengan menjadi dalang saat permainan

berlangsung.

c) Observasi

Mengamati anak saat guru mulai memimpin cerita yang akan segera

dimulai

Mengamati anak apakah anak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh

guru

Mengamati bagaimana anak memerankan perannya saat bermain

Mengamati anak saat berbicara

Mengamati anak apakah masih membutuhkan bantuan dari teman atau

guru dalam kegiatan bermain peran

Mengamati bagaimana anak merangkai kata dan mengutarakan kalimat

yang mereka sampaikan

d) Refleksi

Data yang diperoleh baik aktivitas siswa maupun hasil belajar, akan

dianalisis dengan menggunakan perhitungan data penilaian setelah siklus II

berlangsung. Analisis ini merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah

tindakan yang dilakukan dapat mengatasi permasalahan maka dilakukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

Setelah melaksanakan keempat kegiatan tersebut, maka akan dilakukan

evaluasi untuk mengetahui perkembangan anak yang telah dicapai dari proses

pelaksanaan tindakan. Evaluasi dilaksanakan setelah proses kegiatan belajar

mengajar pada setiap akhir siklus dengan memberikan simulai nilai akhir dari

indikator perkembangan anak yang telah dinilai. Evaluasi dgunakan untuk

melihat tingkat keberhasilan yang telah diperoleh anak setelah mengikuti proses

pelaksanaan pembelajaran.

Page 54: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

C. DESAIN DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang

menggunakan metode penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan One

Group Pretest-Posttest Design. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Indikator kinerja sebagai penentuan kemampuan bahasa anak dalam penelitian ini

adalah:

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015:80).

Adapun populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa Taman

Kanak-kanak Al-Barokah Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo kota Jambi

dikelas B dengan jumlah 15 anak. Hal ini dikarenakan anak-anak dikelas B1

memiliki karakteristik kemampuan moral dan agama yang masih perlu

distimulasi. Populasi pada penelitian ini dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel Populasi Penelitian

Tabel 3.1

No Kelas Jumlah Anak

1 TK B 15

Jumlah 15

b. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2015:215) sampel adalah sebagai dari populasi itu.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh

populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel berjumlah 15 orang dari anak kelas

B1.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik

sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

Page 55: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

relatif kecil, kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2015:124). Sampel pada penelitian

ini adalah TK B1 sebagai kelas penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 15

orang.

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila minimal 71% dari jumlah

keseluruhan anak yaitu 15 orang anak, 10 dari 15 anak mencapai Tingkat Capaian

Perkembangan (TCP) minimal yang ditentukan bersama kolaborator 65%.(Jurnal

Yusria:2006)

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) ini disampaikan oleh Sutrisna

Wibawa (Jurnal Staffnew.uny.ac.id: 2003: 5) terdiri atas rangkaian empat

kegiatan yang dilakukan secara berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada

setiap siklus melalui prosedur penelitian sebagai berikut: 1) perencanaan, 2)

pelaksanaan, 3) pengamatan dan 4) refleksi. Apabila siklus I belum berhasil,

maka peneliti akan merancang tindakan berikutnya pada siklus ke II. Kegiatan

pada siklus ke II mempunyanyi bebrapa tambahan untuk perbaikan dari tambahan

dan kesulitan yang ditemukan dalam tindakan siklus ke I. Dengan menyusun

kegiatan pada siklus II, maka peneliti melanjutkan kegiatan Penelitia Tindakan

Kelas (PTK) seperti pada siklus I. jika telah melaksanakan siklus II, apapbila

peneliti belum tercapai untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut,

peneliti akan melanjutkan penelitian ke dalam siklus III, cara pelaksanaanya sama

seperti siklus sebelumnya.

Hal ini tergantung dengan hasil penelitian yang dilakukan, jika hasil

penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan dalam perbaikanpeneliti dapat

menghentikan dapat menentukan dan mengambil kesimpulan, nemun disarankan

sebaiknya prosedur PTK dilakukan paling kurang dua siklus.

Untuk lebih jelas prosedur penelitian ini, maka dapat dilihat pada bagian

berikut ini:

Page 56: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Prosedur Penelitian

Gambar 3.1. Model Kemmis & Mc. Taggart

Berdasarkan bagan diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas

diawaki dengan perencanaan, tindakan, pengamatan selanjutnya merekfleksi

dengan mengevaluasi tindakan pelaksanaan untuk selanjutnya melakukan

perbaikan disiklus selanjutnya.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif,

yaitu suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional dan kontekstual

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari

di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo Kepala sekolah, guru dan peneliti

senantiasa berupaya memperoleh hasil yang optimal.

SIKLUS 1

PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN

OBSERVASI

REFLEKSI

PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN

OBSERVASI

SIKLUS 2

REFLEKSI

Page 57: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Definisi Konseptual

Penanaman nilai moral dan agama pada anak usia dini ini tidak lepas dari

pengaruh kebiasaan, budaya ataupun adat istiadat yang telah ada disuatu daerah .

Penanaman nilai moral dan agama yang dimaksud dalam penelitian adalah

melatih anak untuk mengenal dan mengetahui agama yang dianutnya,

membiasakan anak berperilaku dengan baik (jujur, sopan, hormat, adil dan

penolong), menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya, serta menghormati

(toleransi) agama orang lain.

Main peran merupakan suatu metode yang dapat menanamkan nilai moral

dan agama pada anak, dengan bermain peran anak akan berlatih bagaimana

berperilaku dengan baik, menghormati, menyayangi kepada temannya, orang

dewasa (pendidik/orangtua) dan setiap orang yang ditemuinya, bisa mengambil

keputusan yang baik dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya,

berkomunikasi dengan orang lain, menyikapi sebuah kejadian dengan bahasa yang

baik dan sopan, anak juga akan belajar mengelola informasi yang mereka dapat

saat bemain, anak akan menyimak dengan baik berbagai intruksi saat bermain dan

anak akan belajar mengungkapkan berbagai persaan yang ada dalam hatinya.

Dengan berbagi alur cerita dan karakter yang dimainkan oleh anak akan

menanamkan nilai moral dan agama pada anak dengan optimal.

2. Definisi Operasional

Indikator dalam penelitian ini diambil berdasarkan Tingkat Pencapaian

(lingkup moral dan agama) Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 yaitu:

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Tabel 3.2

Kelompok Usia Tingkat Pencapaian Perkembangan

Page 58: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4-5 tahun

Menerima

1. Mengetahui agama yang dianutnya

2. Meniru gerakan beribadah dengan urutan yang

benar

3. Mengucapkan do‟a sebelum dan atau sesudah

melakukan sesuatu

4. Mengenal perilaku baik atau sopan dan buruk

5. Membiasakan diri berperilaku baik

6. Mengucapkan salam dan membalas salam

5-6 tahun

Mengungkapkan

1. Mengenal agama yang dianut

2. Mengerjakan ibadah

3. Berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat,

sportif dan sebagaiannya

4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

5. Mengetahui hari besar agama

6. Menghormati (toleransi) agama orang lain

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Likert dengan bentuk

checklist. Dalam Sugiyono (2015:134) skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial yang disebut sebagai variabel penelitian.

E. SUMBER DATA

1. Data Primer

Data Primer yang peneliti ambil didapatkan dari informasi atau orang yang

dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Informasi dalam penelitian

ini adalah anak kelas TK B tahun akademik 2018-2019 beserta kolaborator. Data

tersebut diambil dari kegiatan bermain peran dengan mengamati penanaman nilai

moral dan agama.

Page 59: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Data Sekunder

Data sekunder yang peneliti ambil berdsarkan buku-buku pendukung dan

melalui bebrapa teknik pengumpulan data baik melalui data sisiwa, sumber data

tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data jenis data sekunder

yang digunakan dalam penelitian ini misalnya dokumentasi/arsip.

F. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan lansung yang peneliti lakukan terhadap objek

penelitian. Observasi berkaitan dengan fokus penelitian ditujukan kepada kepala

sekolah, observasi berguna untuk mendapatkan informasi secara akurat melalui

pengamatan langsung oleh peneliti. Observasi dilakukan secara tringulasi yaitu

wawancara dan dokumentasi.

b. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari:

1) Lembar observasi

Lembar observasi diguanakan untuk mengumpulkan data dan

menggambarkan tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran, serta peningkatanya

pada setiap siklus. Instrument penelitian yang diguanakan berupa lembar

pengamatan dengan memberikan ceklis (√), instrument obsevasi berupa rating

scale dengan jujur berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan dengan

menggunakan pedoman skala penilaian dengan simbol BB = belum berkembang,

MB = mulai berkembang, BSH = berkembang sesuai harapan dan BSB =

Berkembang dengan baik. Adapun instrument pengumpulan data saat observasi

sedang berlangsung sebagai berikut:

Page 60: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Instrumen Pengumpulan Data

Tabel 3.3

No

Aspek

yang

Diamati

Indikator No

Item BB MB BSH BSB

1 Nilai

Moral

Anak mampu berpakaian

rapi dan sopan serta bersih

9 dan

10

2 Nilai

Moral

Anak peduli terhadap

lingkungan dan kebersihan

sekitarnya

4 dan

10

3 Nilai

Moral

Anak mampu untuk

berperilaku jujur kepada

orang dewasa

(pendidik/orangtua), teman

sebayanya dan setiap orang

5 dan 9

4 Nilai

Moral

Anak dapat berlaku adil

kepada temannya tanpa

memandang hal lainnya

(ras/suku, latarbelakang

keluarga dan agama)

5 dan 9

5 Nilai

Moral

Anak memiliki rasa simpati

dan empati kepada setiap

orang

5 dan 9

6 Nilai

Agama

Anak mengucapkan salam

kepada orang yang lebih tua

(pendidik/orangtua) dan

teman sebayanya

6 dan 9

7 Nilai

Agama

Anak menyebut agama yang

dianutnya

1 dan 7

8 Nilai

Agama

Anak mampu membaca

do‟a sebelum atau sesudah

melakukan sesuatu

3

9 Nilai

Agama

Anak menyebutkan hari-hari

besar Islam (Idul Fitri/Idul

Adha)

11

10 Nilai

Agama

Anak mampu meniru dan

mengerjakan sholat 5 waktu

2 dan 8

2) Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan dalam percakapan dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan

Page 61: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan (Jurnal Suwarsih

Madya: 22).

Wawancara dilakukan terhadap guru kelas B, untuk memperoleh informasi

tentang upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak Taman

Kanak-kanak Al-Barokah Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi

tahun ajaran 2018/2019.

Pertanyaan Sebelum Wawancara

Tabel 3.4

No Pertanyaan Sebelum Penelitian

1. Apa yang ibu ketahui tentang metode bermain peran?

2. Apakah ibu pernah mengikuti seminar atau pelatihan tentang metode

bermain peran?

3. Apakah metode bermain peran diterapkan selama proses pembelajaran

berlangsung?

4. Bagaimana cara ibu memilih cerita yang akan dimainkan anak?

5. Menurut ibu apa manfaat bermain peran bagi anak?

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan

teknik analisi deksriptif dengan menentukan prestasi ketuntasan belajar dan mean

(rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk

persentase dan angka sebagai berikut:

a) Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar adalah sebagai

berikut:

P =

Page 62: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b) Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

X =

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa

2. Data Kualitatif

Dalam buku penelitian tindakan kelas (Sugiyono: 2017: 97) menjelaskan

pada umumnya kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan tahap-

tahap: menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan,

mengorganisasikan (mengaitkan gejala secara sisitematis dan logis), membuat

abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis. Model analisis kualitatif terkenal

adalah model Miles dan Huberman yang meliputi: reduksi data (memilah data

penting, relevan, dan bermaka dari yang tidak berguna), sajian deskriptif (narasi,

visual gambar, tabel) dengan alur sajian yang sisitematis dan logis, penyimpulan

dari hasil yang disajikan)dampak PTK dan efektivitasnya). Model analisis ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2

Teknis Analisis Data

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Verifikasi/Penrikan

Kesimpulan

Page 63: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari gambar diatas dapat diuraikan maksud dari keempat tahapan analisis

data kualitatif diatas, yaitu:

a) Pengumpulan Data

Penjaringan data yang diperlukan dalam pengumpulan data masih bersifat

data kasar yang muncul dari catatan tertulis dari peneliti. Hal ini dapat diartikan

bahwa ketika peneliti turun kelapangan untuk ketempat penelitian, maka peneliti

harus mencari data yang berkaitan dnegan penelitian itu, peneliti tidak melihat

apakah data itu sudah sesuai dengan apa yang diteliti atau belum, melainkan

semua data yang diproses diambil. Data yang diperoleh dari proses penjaringan

data ini selanjutnya akan direduksi dari proses penjaringan data ini selanjutnya

akan direduksi, diverifikasi dan disimpulkan sesuai dengan proses analisis data

model interaktif

b) Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Reduksi data

berlangsung terus-menerus selama penelitian ini berlangsung dalam proses

reduksi data ini penelitian mulai memilih mana data yang valid dan reduksi data

ini terus menerus berlangsung sampai akhir penelitian.

c) Penyajian Data

Diartikan sebagai perangkat informasi yang terorganisir, yang

memungkinkan ditariknya kesimpulan data atau pengambilan tindakan, yang

merupakan bagian sekunder yang harus ada pada analisis ini. Penyajian data

dalam penelitian ini mencangkup ringkasan-ringkasan terstruktur dari kerangka

pikir lainya.

d) Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi dan penarikan kesimpulan didefinisikan sebagai penarikan,

artinya dari data yang terampil dapat melibatkan pemahaman peneliti banyak

taktik yang digunakan dalam proses ini, diantara lain menggunakan perbandingan

baik secara luas atau khusus, pencatatan plog dan tema, pengelompkan,

penggunaan mkt untuk taktik penegasan seperti trigulasi, pencapaian-pencapaian

Page 64: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kasus-kasus negatif, pengadaan tindak lanjut, hal-hal yang diluar dugaan, serta

memperiksa hasil-hasil dengan responden-responden.

H. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian akan dilakukan selama 2 bulan, yaitu bulan februari

sampai maret 2019. Jadwal penelitian ini masih bersifat tentative, artinya dapat

berubah berdasarkan situasi dan kondisi dilapangan dilapangan. Berikut ini dapat

diberikan uraian tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan.

Rencana Waktu dan Tahap Penelitian

Tabel 3.5

No Kegiatan

Bulan

Nov Januari Februari Maret April Mei Juni

3 4 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengajuan dan

pengesahan

judul

2 Penyusunan

proposal √ √

3 Seminar

proposal √

4

Perbaikan

hasil seminar

proposal

√ √ √

5

Pengurusan

dan penerbitan

izin penelitian

6

Pengumpulan

data di

lapangan

√ √ √ √ √

7 Analisis dan √ √

Page 65: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penyusunan

laporan

penelitian

8

Seminar

hasil/ujian

skripsi

9

Perbaikan

hasil ujian

skripsi

√ √

10

Pengesahan

hasil ujian

oleh tim

penguji

√ √

11

Penggandaan

dan laporan

penyerahan

hasil

√ √

Catatan: Jadwal penelitian ini masih dapat berubah dengan situasi dan kondisi di

Lapangan

Page 66: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1. Historis Sekolah

Taman Kanak-kanak Al-Barokah berada di Jalan KH. Ismail Malik Nomor

03 RT. 32 Kelurahan Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.

Berdirinya Taman Kanak-kanak Al-Barokah diawali oleh beberapa guru yang

bekerja disebuah lembaga sekolah yang sama sebelumnya. Para guru tersebut

merasa ada sebuah ketidakadilan dari lembaga sekolah sebelumnya dan akhirnya

memutuskan untuk mendirikan lembaga pendidikan sendiri. Untuk mewujudkan

hal tersebut, para guru melakukan beberapa upaya:

a. Pada tahun 2017 mendirikan lembaga dengan dana pribadi untuk

mendapatkan tempat yang layak untuk menyelenggarakan pendidikan.

b. Selanjutnya mulai tanggal 1 April 2017 Taman Kanak-kanak Al-Barokah

resmi didirikan dan mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

2. Geografis Sekolah dan Lingkungan Sosial

Taman Kanak-kanak Al-Barokah berada di Jalan KH. Ismail Malik Nomor

03 RT. 32 Kelurahan Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi

secara geografis mudah dijangkau karena keberadaannya berada di tengah

pemukiman penduduk dan berjarak beberapa meter dari perumahan. Kondisi

sosial masyarakat sekitar Taman Kanak-kanak Al-Barokah khususnya sosial dan

ekonomi sangat heterogen, mulai dari pejabat pemerintah, guru, sampai pekerja

kasar seperti buruh, bangunan dam jasa angkutan roda dua (ojek).

a. Visi Sekolah

Menjadikan anak yang memiliki masa depan yang cerdas, kreatif, terampil,

mandiri dan berakhlak mulia.

b. Misi Sekolah

1) Membiasakan anak bersikap sopan dan santun terhadap orang yang lebih

tua.

2) Melatih anak untuk berperilaku disiplin dan bertanggung jawab.

Page 67: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Membina dan mengajarkan dengan kecerdasan spiritual, intelektual dan

emosional.

3. Sarana dan Prasarana

a. Jumlah ruangan

1) Satu ruang untuk kelompok A dan satu ruang untuk kelompok B dalam

kondisi baik. Ruang kelas ini mempunyailuas ± 3.5 x 5 meter dengan

kapasitas 15 anak. Tiap-tiap ruang kelas ini didesain menarik dengan cat

dinding bewarna dan dihiasi bentuk-bentuk menarik dan ditempelkan di

dinding-dinding kelas. Hal ini bertujuan agar anak tidak bosan berada dalam

kelas. Dalam kelas ini terdapat meja dan kursi untuk belajar anak, papan

tulis serta dilengkapi dengan alat permainan untuk anak-anak.

2) Kantor dalam kondisi baik dengan luas 5 x 7 meter. Kantor ini tergabung

dengan tempat bermain anak untuk circle time sebelum memasuki ruang

kelas dan juga digunakan sebagai ruang penanggung jawab sekolah serta

ruang guru dan dipergunakan untuk kunjungan-kunjungan wali murid dan

tamu-tamu luar yang dating.

b. Sarana pendukung

1) Kamar mandi dan WC berjumlah satu dengan kondisi cukup baik.

2) Halaman bermain luar dalam kondisi cukup baik yang digunakan untuk

bermain anak.

4. Keadaan Guru dan Siswa

Tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak Al-Barokah Kecamatan Alam

Barajo Kota Jambi merupakan tenaga edukatif yang langsung berhadapan dengan

siswa yang mempunyai tugas utama mendidik, memberikan ilmu sebagai orang

tua siswa di sekolah. Oleh karena itu, guru harus mempunyai pengetahuan dan

pemahaman tentang mendidik dan mencetak siswa agar tujuan dapat dilaksanakan

dengan baik. Adapun guru di Taman Kanak-kanak Al-Barokah berjumlah 3 orang,

diantaranya:

Page 68: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Keadaan Guru TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo

Tabel 4.1

No Nama Jabatan

Pendidikan Terakhir

Tingkat

1. Juniar, S.Pd Kepala Sekolah S1

2. Ermaneli, S.Pd Guru Kelas S1

3. Lamsiah, A.Ma Guru Kelas D3

Keadaan Siswa TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo

Tabel 4.2

No Kelas

Jumlah Siswa

Wali Kelas L P Jumlah

1. TK B 2 13 15 Lamsiah, A.Ma

Jumlah 2 13 15

5. Karakteristik Anak Didik Di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo

Anak didik di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo pada tahun pelajaran

2018-2019 secara keseluruhan berjumlah 30 anak. Anak-anak tersebut dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Jumlah anak didik ini

merupakan kapasitas dari ruangan yang ada. Tiap kelompok dalam satu kelas

terdiri dari 15 anak untuk kelompok A dan 15 anak untuk kelompok B. Rasio guru

dan anak adalah 1 guru untuk tiap kelompok.

Karakter dan kemampuan anak di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo

sangat beraneka ragam. Hal ini juga disebabkan oleh latar belakang tempat tinggal

dan keluarga yang beraneka ragam pula. Khususnya untuk anak didik di

kelompok B yang merupakan subjek pada penelitian ini juga mempunyai karakter

yang bermacam-macam. Sebagian besar anak didik di kelas ini berusia kurang

Page 69: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dari 5 tahun sampai dengan kurang dari 6 tahun. Sebagian dari mereka berasal

dari keluarga kalangan ekonomi menengah kebawah dan keluarga kalangan

ekonomi menengah keatas. Berdasarkan hasil pengamatan selama dikelas

kemampuan anak di kelompok B ini rata-rata cukup mudah untuk menyerap

pengetahuan yang diberikan oleh guru. Sebagian besar anak didik di kelompok B

sudah bisa membaca dan menulis dengan baik untuk persiapan menuju jenjang

pendidikan dasar.

B. KONDISI AWAL HASIL KEGIATAN BERMAIN PERAN ANAK

PRASIKLUS

TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo adalah sebuah lembaga pendidikan

untuk anak berusia 4-6 tahun. Salah satu visinya adalah Menjadikan anak yang

memiliki masa depan yang cerdas, kreatif, terampil, mandiri dan berakhlak mulia.

TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo berusaha menghadirkan yang terbaik

dalam bidang pendidikan yaitu proses pembelajaran, sebagai akibatnya proses

pembelajaran lebih mengedepankan pengembangan kemampuan akademik seperti

membaca, menulis dan berhitung. Karena dengan anak bisa membaca, menulis

dan berhitung orangtua merasa bangga dan tak merasa rugi menyekolahkan buah

hatinya di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo. Kondisi ini diperparah

dengan adanya seleksi masuk SD favorit melalui test membaca, menulis dan

berhitung. Akibatnya sistem pendidikan yang ada di TK Al-Barokah Kecamatan

Alam Barajo hanya mengutamakan pengembangan kemampuan akademik

sehingga penanaman nilai moral dan agama kurang mendapatkan perhatian.

Pada umumnya anak memiliki nilai moral dan agama, akan tetapi nilai

moral dan agama itu kurang mendapat perhatian sehingga tidak dapat berkembang

secara optimal. Disamping itu, bermain peran tidak dilakukan oleh guru dalam

proses pembelajaran. Padahal melalui bermain peran anak dapat dikembangkan

nilai moral dan agama dan mengatasi rasa bosan akibat penggunaan metode yang

statis dalam proses pembelajaran. Bermain peran juga dapat menghadirkan warna

lain dalam proses kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui penanaman nilai

moral dan agama yang ada pada anak, peneliti melakukan penelitian dengan

Page 70: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bermain peran dalam tema “Pekerjaan” dan subtema “Kantor Bank”. Kemudian

peneliti mulai melakukan penelitian dengan menggunakan metode bermain peran

dan menjelaskan kepada anak bagaimana tata cara bermain peran tersebut. Peneliti

mencoba mengulas pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan

kegiatan penutup.

Adapun kegiatan mengulas disini adalah untuk mengemabangkan nilai

moral dan agama pada anak seperti membaca do‟a sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu tanpa perintah dari guru, menjaga kerapian pakaian, peduli

terhadap lingkungan sekitar, jujur dalam segala hal, berlaku adil, menyapa teman

guru dan orang yang lebih tua. Disini kita juga dapat melihat rentang perhatian

anak dalam mengikuti metode bermain peran, apa anak sibuk sendiri atau

mengikuti penjelasan yang dijelaskan oleh peneliti. Peneliti juga memberikan

kesempatan pada anak untuk melakukan sesuatu kegiatan diluar penjelasan

peneliti dalam bermain peran, akan tetapi tetap dalam lingkup bermain peran. Dari

sini kita dapat melihat bagaimana cara berpura-pura berinteraksi terhadap orang

yang tidak dikenalnya dan berlaku sopan. Setelah itu, peneliti mencoba memberi

pertanyaan seputar tentang bermain peran yang telah dilakukan dan tanpa disadari

anak mencoba menjawab pertanyaan tersebut, akan tetapi masih banyak anak

yang bingung terhadap tata cara bermain peran yang telah dijelaskan dan

dipraktekan oleh peneliti dikarenakan anak tidak pernah melakukan pembelajaran

dengan metode bermain peran.

Prasiklus dilakukan pada tanggal 5 dan 7 Maret 2019 yang dihadiri oleh

walikelas kelompok B dari pukul 08.00 sampai 10.30 WIB. Peneliti melihat

gambaran apa yang dilakukan oleh guru atau walikelas, diperoleh data tes

sebelum tindakan diambil dari cara anak melakukan kegiatan bermain peran

“Kantor Bank”. Hasil prasiklus tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 71: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Data Hasil Observasi Meningkatkan Nilai Moral dan Agama Melalui Kegiatan

Bermain Peran pada Prasiklus

Tabel 4.3

No Nama Siswa Nilai

ke-1

Nilai

ke-2

Skor

Nilai Ketuntasan

1 Almira 43 43 43 Tidak Tuntas

2 Alsabil 33 33 33 Tidak Tuntas

3 Alya Humairo 43 43 43 Tidak Tuntas

4 Attaya Khairunnisa 33 33 33 Tidak Tuntas

5 Azka Ramadhan 33 35 34 Tidak Tuntas

6 Bulan Pramespari Putri 33 33 33 Tidak Tuntas

7 Heri Kurniawan 35 40 38 Tidak Tuntas

8 Indah Purnama Sari 33 35 34 Tidak Tuntas

9 Indira Salsabilla 38 43 40 Tidak Tuntas

10 Marisa Olivia 33 33 33 Tidak Tuntas

11 Nabila Nurhalija 43 45 44 Tidak Tuntas

12 Naura Arzilla 38 45 41 Tidak Tuntas

13 Navisa Vebrianti 55 60 58 Tidak Tuntas

14 Nurin Hafizah 50 58 54 Tidak Tuntas

15 Ziva Zainuri 50 55 53 Tidak Tuntas

Jumlah 593 634 614 0

Nilai Rata-rata Siswa 40 42 40

Jumlah Siswa yang Berhasil 0

Persentase Keberhasilan Siswa 0%

Jumlah Siswa yang Belum Berhasil 15

Persentasi Siswa yang Belum Berhasil 100%

Data dari tabel di atas terlihat bahwa hasil bermain peran anak masih

sangat rendah. Jumlah siswa yang berhasil 0 atau 0% dari jumlah keseluruhan 15

Page 72: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

anak, dan jumlah anak yang belum berhasil 15 atau 100% dari 15 anak yang ada

dikelompok B TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo.

Pada proses penanaman nilai moral dan agama dengan metode bermain

peran ini, peneliti mengamati anak-anak kurang fokus memperhatikan apa yang

dijelaskan dan dipraktekan oleh peneliti. Hal ini diperkirakan karena guru/peneliti

belum menggunakan media yang sesuai yang mudah untuk dilakukan anak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti merasa perlu untuk

meningkatkan stimulasi penanaman nilai moral dan agama dengan metode

bermain peran. Untuk itu, peneliti berdiskusi untuk menentukan langkah

selanjutnya. Peneliti dan guru sepakat untuk melaksanakan tindakan pada hari

Selasa, tanggal 12 Maret 2019.

C. HASIL TEMUAN (TES SETIAP SIKLUS)

1. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 11 Maret

2019 di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo. Pada kesempatan tersebut,

peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru kelas terutama hal-hal yang

akan dilakukan pada kegiatan pelaksanaan tindakan siklus I. Hal-hal yang

didiskusikan antara lain: (1) peneliti menyamakan persepsi dengan kepala sekolah

dan guru kelas mengenai penelitian yang akan dilakukan, (2) peneliti

mengusulkan penggunaan media seperti radio, televisi, telepon, telepon genggam

(terbuat dari kardus), Koran, perangko, dan amplop, (3) peneliti mengusulkan

perencanaan pembelajaran berupa SBP (Satuan Bidang Pengembangan) dan guru

menyetujui, (4) peneliti mengusulkan observasi sebagai instrumen pokok

penilaian penanaman nilai moral dan agama, (5) menentukan jadwal pelaksanaan

tindakan. Pada waktu diskusi disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana

tindakan dan kepala sekolah serta guru kelas membantu selama proses

pembelajaran dan sebagai observatory. Alokasi waktu di setiap pertemuan selama

45 menit. Adapun tindakan dalam siklus pertama akan dilaksanakan dalam 3 kali

pertemuan. Dimana pertemuan pertama pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2019,

Page 73: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

73

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pertemuan kedua pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2019 dan pertemuan ketiga

pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2019.

Ada beberapa hal yang direncanakan pada siklus I, yaitu:

1) Peneliti mempersiapkan terlebih dahulu media yang akan digunakan yaitu

radio, televisi, telepon, telepon genggam (terbuat dari kardus), Koran,

perangko, dan amplop serta lem, pensil, kertas HVS, dan kotak surat.

2) Peneliti mengkondisikan atau mensetting ruang kepala sekolah menjadi

tempat pos-pos dalam bermain peran. Dimana peneliti sebagai pelaksana

tindakan dam kepala sekolah serta guru kelas sebagai pendamping

observator.

3) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, do‟a, dan menyanyikan lagu

“surat”.

4) Peneliti mengkomunikasikan aturan yang harus di patuhi selama kegiatan

bermain peran.

5) Peneliti menyebutkan judul bermain peran, menjelaskan dan mempraktekan

bagaimana tata cara bermain peran “Kantor Pos/Alat Komunikasi”.

6) Peneliti memulai menjelaskan dan mempraktekan tata cara bermain peran

“Kantor Pos/Alat Komunikasi”. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh

kepala sekolah dan guru kelas mengamati aktivitas anak selama mengikuti

kegiatan bermain peran terutama rentang moral dan agama yang akan

berkembang dalam bermain peran dan kemudian mencatatnya dalam

pedoman observasi.

7) Peneliti mengulas tata cara dalam bermain peran “Kantor Pos/Alat

Komunikasi”. Dalam kegiatan ini peneliti memberi kesempatan kepada anak

untuk bereksplorasi dan bertindak dengan bebas sesuai karakternya masing-

masing terutama dalam menghadapi pelanggan, penjual, pegawai kantor pos

maupun pengantar surat. Peneliti mencoba merangsang anak dengan

pertanyaan seperti bagaimana bersikap terhadap orang yang belum dikenal,

tata cara bertanya dengan orang yang belum dikenal maupun sabar dalam

mengantri pengiriman surat.

Page 74: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

8) Kegiatan penutup berupa recolling atau mengulang kembali apa saja yang

dilakukan dalam proses bermain peran.

9) Peneliti menutup pembelajaran dengan lagu “Sentuhan Boleh, Sentuhan

Tidak Boleh”.

Secara umum proses pembelajaran pada siklus I seperti yang tersebut di

atas, akan tetapi pada tiap-tiap pertemuan peneliti memberi sedikit variasi dengan

tujuan untuk memberikan pengalaman yang baru kepada anak serta agar anak

didik tidak merasa bosan mengikuti pembelajaran dengan metode bermain peran.

Adapun variasi setiap pertemuan adalah sebagai berikut:

1) Pada pertemuan pertama, peneliti menggunakan yaitu radio, televisi,

telepon, telepon genggam (terbuat dari kardus), Koran, perangko, dan

amplop serta lem, pensil, kertas HVS, dan kotak surat. Kegiatan bermain

peran pada pertemuan pertama dilaksanakan didalam ruangan.

2) Pada pertemuan kedua, peneliti menggunakan media yang sama. Akan

tetapi, pada pertemuan kedua ini kegiatan bermain peran dilaksanakan diluar

ruangan.

3) Pada pertemuan ketiga peneliti masih menggunakan media yang sama. Akan

tertapi, pada pertemuan ketiga ini kegiatan bermain peran dilaksanakan

didalam ruangan kembali.

b. Pelaksanaan

Sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, tindakan pada siklus I

dimulai pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2019. Pembelajaran ini berlangsung

selama 45 menit yaitu dari pukul 08.30-09.15 dan berada di dalam ruangan

maupun diluar ruangan TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo.

Pada pertemuan pertama peneliti masuk kedalam ruangan yang telah

disepakati sebelumnya yaitu ruangan kepala sekolah/guru untuk melakukan

pembelajaran metode bermain peran. Peneliti membuka kegiatan dengan salam,

tepuk spirit, kemudian membaca do‟a sebelum memulai pelajaran serta

menyanyikan lagu “surat”. Adapun gambaran dialog yang terjadi antara peneliti

dan anak adalah sebagai berikut:

Peneliti : Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat pagi anak-anak.

Page 75: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

75

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Anak-anak : Wa‟alaikumsalam Wr. Wb. Selamat pagi ibu..

Peneliti : Nah, anak-anak hari ini ibu faza mau mengajak kalian

untuk bermain peran, siapa yang pernah bermain peran?

Anak-anak : Saya.. saya.. saya bu faza.

Peneliti : Wah.. semuanya udah pernah bermain peran ya?

Alhamdulillah kalo semuanya sudah pernah bermain peran

yaa.. hari ini ibu mau mengajak kalian untuk bermain peran

dengan tema “Alat Komunikasi” dan subtemanya “Kantor

Pos”. siapa yang mau bermain peran?

Anak-anak : Saya bu, saya.. saya mau bermain pos..

Peneliti : Kalo begitu dengarin penjelasan ibu dan perhatikan apa

yang ibu lakukan agar kalian bisa bermain dengan baik

yaa….

Anak-anak : siap bu…

Setelah memberikan penjelasan di ruangan, peneliti didampingin kepala

sekolah dan guru kelas mengkondisikan tempat (pos-pos) bermain. Hal ini

bertujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aman dan nyaman serta

terjalin komunikasi antara anak-anak dan memudahkan anak untuk bermain.

Sebagai pembuka peneliti yang bertindak sebagai guru denga membuka

kegiatan dengan mengucapkan salam, berdo‟a, dan bernyanyi. Sebelum memulai

pembelajaran metode bermain peran, peneliti menyebutkan kosa kata yang

berkaitan dengan Tema dan Subtema pada hari ini seperti kantor pos, surat,

perangko, kotak surat, telepon genggam, radio, televise, telepon, Koran, faksmail.

Selanjutnya, peneliti memulai penjelasan dan tata cara bermain peran yang akan

dilakukan oleh anak dan anak dipersilahkan untuk bermain seperti yang telah

dijelaskan dan diberikan waktu bermain selama 20 menit. Setelah itu, peneliti

mengajak anak untuk mengulas apa saja yang terjadi selama proses bermain

peran.

Dalam kegiatan mengulas ini, peneliti memberi kebebasan terhadap anak

untuk berekspresi mengungkapkan apa saja yang terjadi selama proses bermain

peran. Dari kegiatan ini, peneliti, kepala sekolah dan guru kelas dapat melihat

Page 76: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

moral dan agama anak yang ditunjukkan dalam sikapnya mengungkapkan dan

berekspresi dalam mengulas proses bermain peran ini. Anak-anak bertanya

kenapa kita harus mengantri saat didalam kantor pos, dan bukannya kita bisa

langsung saja memasuki surat kita kedalam kotak pos tanpa perlu mengantri. Pada

saat anak iniliah anak mulai mengalami pengembangan nilai-nilai moral yang

harus terbentuk dari sejak dini dengan berlaku sabar dalam mengantri dan anak-

anak yang lain mulai menanggapi dengan sendirinya apa dampak dan akibat dari

tidak menganti memasukkan surat ke kotak surat, yaitu akan terjadinya perebutan

dalam memasuki surat kedalam kotak surat. Disamping itu, peneliti juga dapat

melihat rentang penanaman nilai moral dan agama selama proses bermain peran

berlangsung. Peneliti juga dapat melihat anak-anak mulai mampu untuk berlaku

adil kepada temannya tanpa memandang hal lain, serta mengucapkan salam

kepada orang yang ditemuinya. Dari bermain peran ini, kita juga dapat melihat

anak bermain dengan imajinasinya dalam menghayati perannya sebagai orang

dewasa, pegawai kantor pos, penjual, konsumen, ataupun pengantar surat. Di

akhir pembelajaran, peneliti melakukan recolling, mengajukan pertanyaan seputar

bermain peran yang telah dilakukan dan apa saja yang boleh diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari serta apa saja yang tidak seharusnya diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman anak terhadapa pembelajaran metode bermain peran yang

disampaikan oleh peneliti atau guru. Dalam proses tersebut kolaborator kepala

sekolah dan guru kelas mencatat apa yang mulai berkembang dan apa yang belum

berkembang.

Paparan tersebut di atas merupakan proses pembelajaran pada siklus I

pertemuan pertama. Sebagaimana yang telah direncanakan, secara garis besar

proses pembelajaran seperti yang telah di sebutkan di atas. Pada setiap pertemuan

peneliti dan guru sepakat memberikan variasi agar anak-anak tidak merasa bosan

dan suasana ruangan lebih menyenangkan. Pada pertemuan kedua yakni

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2019, peneliti mencoba

memvariasikan suasana ruangan dengan melakukan kegiatan bermain peran diluar

ruangan atau alam terbuka. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan

Page 77: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

77

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pembelajaran metode bermain peran diluar ruangan atau alam terbuka. Suasana

pembelajaran menjadi lebih kondusif, anak lebih aktif dalam bermain peran.

Untuk pertemuan ketiga berdasarkan kesepakatan dilaksanakan pada hari

Kamis tanggal 14 Maret 2019. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan bermain peran

kembali dilakukan di dalam ruangan. Antusia anak dalam mengikuti kegiatan

bermain peran pada pertemuan ketiga ini tidak menunjukkan peningkatan

kreativitas yang signifikan.

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran khususnya di ruang

kepala sekolah. Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan nilai moral

dan agama anak selama mengikuti kegiatan bermain peran. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan peneliti, kepala sekolah dan guru kelas, diperoleh

hasil sebagai berikut: (1) pada pertemuan pertama anak-anak masih merasa asing

dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran, (2)

pada pertemuan kedua anak-anak sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode bermain peran, (3) pada pertemuan ketiga anak-anak mulai

merasa bosan terhadap proses pembelajaran karena penggunaan media dan cerita

yang sama, (4) konsentrasi anak terhadap proses pembelajaran metode bermain

peran mulai mengalami peningkatan karena mereka sebelumnya masih merasa

asing dengan metode tersebut bagaimana tata cara bermain peran dan setelah

melakukan berulang-ulang mereka mulai mengetahui tata cara bermainnya, (5)

kurangnya mendapat motivasi ataupun rewads dari peneliti atas perilaku yang

baik.

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas anak

selama proses pembelajaran berlangsung secara keseluruhan aktivitas anak dalam

proses pembelajaran belum berlangsung optimal, hal ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 78: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Data Hasil Observasi Penanaman Nilai Moral dan Agama Melalui Kegiatan

Bermain Peran Pada Siklus I

Tabel 4.4

No Nama Siswa Nilai

Ke-1

Nilai

Ke-2

Nilai

Ke-3

Nilai

Siklus I Ketuntasan

1 Almira 48 50 53 50 Tidak Tuntas

2 Alsabil 33 40 40 38 Tidak Tuntas

3 Alya Humairo 45 55 55 52 Tidak Tuntas

4 Attaya Khairunnisa 38 38 43 40 Tidak Tuntas

5 Azka Ramadhan 35 40 43 39 Tidak Tuntas

6 Bulan Pramespari Putri 33 40 43 39 Tidak Tuntas

7 Heri Kurniawan 48 48 55 50 Tidak Tuntas

8 Indah Purnama Sari 40 48 53 47 Tidak Tuntas

9 Indira Salsabilla 53 58 60 57 Tidak Tuntas

10 Marisa Olivia 35 38 43 39 Tidak Tuntas

11 Nabila Nurhalija 53 60 63 59 Tidak Tuntas

12 Naura Arzilla 55 63 65 61 Tuntas

13 Navisa Vebrianti 65 70 75 70 Tuntas

14 Nurin Hafizah 63 68 70 67 Tuntas

15 Ziva Zainuri 58 63 65 62 Tuntas

Jumlah 702 779 826 770 4

Nilai Rata-rata Siswa 47 52 55 51,3

Jumlah Siswa yang Berhasil 4

Persentase Keberhasilan Siswa 26,7%

Jumlah Siswa yang Belum Berhasil 11

Persentasi Siswa yang Belum Berhasil 73,3%

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan pengembangan nilai moral dan

agama melalui kegiatan bermain peran. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai

Page 79: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

rata-rata yang diperoleh anak pada siklus I yaitu 61,3 jumlah anak yang berhasil 4

anak atau 26,7% dari 15 jumlah anak keseluruhan dan anak yang belum berhasil

sebanyak 11 anak atau 73,3% dari 15 jumlah anak keseluruhan. Artinya, tindakan

yang diberikan pada siklus I sudah dapat mengembangkan nilai moral dan agama

melalui kegiatan bermain peran, namun peneliti kembali menguji tingkat

keberhasilan siswa dengan melanjutkan kepada siklus II untuk memperkuat atau

meyakini bahwa kegiatan bermain peran mampu mengembangkan nilai moral dan

agama anak kelompok B TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo, ini

dikarenakan pada siklus I menunjukkan kemajuan. Oleh karena itu peneliti

melanjutkan tindakan ke siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis

terhadap proses pembelajaran dan pengembangan nilai moral dan agama pada

anak usia dini. Analisis ini dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas, dan peneliti

dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilalui,

serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu, kepala sekolah, guru

dan peneliti juga berpedoman pada hasil observasi pengembangan nilai moral dan

agama melalui pedoman observasi.

Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan 1) pada pertemuan pertama

anak-anak masih merasa asing dengan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode bermain peran, (2) pada pertemuan kedua anak-anak sangat antusias

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran, (3) pada

pertemuan ketiga anak-anak mulai merasa bosan terhadap proses pembelajaran

karena penggunaan media dan cerita yang sama, (4) konsentrasi anak terhadap

proses pembelajaran metode bermain peran mulai mengalami peningkatan karena

mereka sebelumnya masih merasa asing dengan metode tersebut bagaimana tata

cara bermain peran dan setelah melakukan berulang-ulang mereka mulai

mengetahui tata cara bermainnya, (5) kurangnya mendapat motivasi ataupun

rewads dari peneliti atas perilaku yang baik, (6) sudah ada peningkatan terhadap

pengembangan nilai moral dan agama anak jika dibandingkan dengan nilai moral

Page 80: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan agama sebelum tindakan, akan tetapi hasil tersebut belum maksimal dan

memuaskan, itu berarti bahwa peneliti dan guru perlu memperbaiki proses

pembelajaran, (7) nilai moral dan agama anak dalam satu kelas masih belum

merata, ada anak yang nilai moral dan agamanya sudah ada akan tetapi ada juga

yang masih rendah. Dari hasil analisis tersebut peneliti dan guru merasa bahwa

hasil penelitian ini belum maksimal. Oleh sebab itu, peneliti dan guru membuat

perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Proses pengembangan nilai moral dan agama anak melalui kegiatan bermain

peran yang telah dilakukan pada siklus I pada umumnya cukup baik, tetapi belum

memuaskan. Masih ada anak yang kurang memperhatikan dan pengembangan

nilai moral dan agama juga kurang memuaskan. Untuk mengatasi kekurangan

pada siklus I, maka hari Jumat tanggal 15 Maret 2019 peneliti, kepada sekolah,

dan guru merencanakan tindakan pada siklus II. Siklus II ini direncanakan

dilakukan dalam 3 pertemuan yaitu pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 18

Maret 2019, pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019 dan

pertemuan ketiga pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2019.

Setelah melakukan diskusi, akhirnya peneliti, kepala sekolah dan guru kelas

menyepakati beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan

pengembangan nilai moral dan agama melalui kegiatan bermain peran. Hal-hal

tersebut yaitu: (1) peneliti memaksimalkan tindakan yaitu lebih berinteraksi

dengan anak didik, memberikan motivasi dan memberi penguatan berupa rewads

seperti very good, (2) untuk mengatasi kebosanan anak terhadap satu tema dan

subtema, maka peneliti, kepala sekolah dan guru berencana untuk mengganti tema

dan subtema yang semulanya tema “Alat Komunikasi” dan subtema “Kantor

Pos/Alat Komunikasi” menjadi tema “Alam Semesta” dan subtema “Macam-

macam Gejala Alam”, (3) peneliti memberi tambahan alokasi waktu agar anak

mempunyai banyak waktu utnuk bereksplorasi.

Page 81: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Adapun urutan tindakan yang direncanakan diterapkan pada siklus II adalah

sebagai berikut:

1) Peneliti mempersiapkan terlebih dahulu media yang akan digunakan yaitu

botol minum, alat perlengkapa dokter mainan, kertas karton, soda kue,

garam, pewarna makanan, air, rinso, dan playdough (yang terbuat dari

tepung terigu, air, dan minyak sayur).

2) Peneliti mengkondisikan atau mensetting ruang kepala sekolah menjadi

tempat pos-pos dalam bermain peran. Dimana peneliti sebagai pelaksana

tindakan dam kepala sekolah serta guru kelas sebagai pendamping

observator.

3) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, do‟a, dan menyanyikan lagu

“senang hati”.

4) Peneliti mengkomunikasikan aturan yang harus di patuhi selama kegiatan

bermain peran.

5) Peneliti menyebutkan judul bermain peran, menjelaskan dan mempraktekan

bagaimana tata cara bermain peran “Macam-macam Gejala Alam”.

6) Peneliti memulai menjelaskan dan mempraktekan tata cara bermain peran

“Macam-macam Gejala Alam”. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh

kepala sekolah dan guru kelas mengamati aktivitas anak selama mengikuti

kegiatan bermain peran terutama rentang moral dan agama yang akan

berkembang dalam bermain peran dan kemudian mencatatnya dalam

pedoman observasi.

7) Peneliti mengulas tata cara dalam bermain peran “Macam-macam Gejala

Alam”. Dalam kegiatan ini peneliti memberi kesempatan kepada anak untuk

bereksplorasi dan bertindak dengan bebas sesuai karakternya masing-

masing terutama dalam menghadapi musibah, korban bencana alam, tenaga

medis maupun relawan bencana alam. Peneliti mencoba merangsang anak

dengan pertanyaan seperti bagaimana bersikap terhadap korban bencana

alam, sebagai seorang tenaga medis, relawan psikologi, dan sabar

menhadapi cobaan atas musibah yang terjadi.

Page 82: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

8) Kegiatan penutup berupa recolling atau mengulang kembali apa saja yang

dilakukan dalam proses bermain peran.

9) Peneliti menutup pembelajaran dengan lagu “Sentuhan Boleh, Sentuhan

Tidak Boleh”.

Secara umum, prosedur pembelajaran siklus II diatas tersebut sama seperti

proses pembelajaran pada siklus I, setiap pertemuan pada siklus II ini juga diberi

sedikit variasi agar anak tidak mengalami kebosanan dan suasana lebih

menyenangkan. Adapun variasi setiap pertemuan yaitu kegiatan dilakukan diluar

ruangan dan didalam ruangan, memberi motivasi/rewads pada anak agar dapat

mengembangkan nilai moral dan agama, konsentrasi atau rentang perhatian anak

terhadap apa yang dijelaskan dan dipraktekkan peneliti/guru menjadi lebih focus,

merangsang anak dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kejadian yang terjadi

selama bermain peran sehingga anak dapat menumbuhkan nilai moral dan agama

yang didapat dari jawaban-jawabannya, dan berkembang imajinasinya sehingga

dapat menstimulasi karakter yang sesuai pada anak usia dini.

b. Pelaksanaan

Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, maka peneliti, kepala sekolah,

dan guru kelas melaksanakan siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II

dimulai pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019 di luar ruangan TK Al-Barokah

Kecamatan Alam Barajo. Pembelajaran berlangsung selama 60 menit yaitu pukul

08.30-09.30 dan dilaksaksanak diluar ruangan.

Pada pertemuan pertama, peneliti mengajak anak-anak ke alam terbuka

yaitu halaman TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo untuk melakukan

pembelajaran metode bermain peran . Peneliti membuka kegiatan dengan salam,

tepuk spirit, kemudian membaca do‟a sebelum memulai pelajaran serta

menyanyikan lagu “Kebunku”. Adapun gambaran dialog yang terjadi antara

peneliti dan anak adalah sebagai berikut:

Peneliti : Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Selamat pagi anak-anak.

Anak-anak : Wa‟alaikumsalam Wr. Wb. Selamat pagi ibu..

Peneliti : Nah, anak-anak hari ini ibu faza mau mengajak kalian

untuk bermain peran, kira-kira sekarang tentang apa yaa?

Page 83: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

83

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Anak-anak : Kantor Pos lagi bu?.

Peneliti : Kan sudah kalo kantor pos, sekarang kita akan bermain

peran tentang “Macam-macam Gejala Alam”. Coba siapa

yang tau macam-macam gejala alam yang pernah terjadi?

Anak-anak : Gunung Meletus, banjir, longsor, putting beliung

Peneliti : Benar sekali.. mau mulai bermain? Kalo begitu dengarin

penjelasan ibu dan perhatikan apa yang ibu lakukan agar

kalian bisa bermain dengan baik yaa….

Anak-anak : siap bu…

Setelah memberikan penjelasan diluar ruangan, peneliti yang didampingi

kepala sekolah dan guru kelas mengkondisikan tempat tempat (pos-pos) bermain.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aman dan

nyaman serta terjalin komunikasi antara anak-anak dan memudahkan anak untuk

bermain secara menyeluruh.

Sebagai pembuka peneliti yang bertindak sebagai guru denga membuka

kegiatan dengan mengucapkan salam, berdo‟a, dan bernyanyi. Sebelum memulai

pembelajaran metode bermain peran, peneliti menyebutkan kosa kata yang

berkaitan dengan Tema dan Subtema pada hari ini seperti gunung meletus, banjir,

longsor, tsunami, dan agin putting beliung. Selanjutnya, peneliti memulai

penjelasan dan tata cara bermain peran yang akan dilakukan oleh anak dan anak

dipersilahkan untuk bermain seperti yang telah dijelaskan dan diberikan waktu

bermain selama 35 menit. Setelah itu, peneliti mengajak anak untuk mengulas apa

saja yang terjadi selama proses bermain peran.

Dalam kegiatan mengulas ini, peneliti memberi kebebasan terhadap anak

untuk berekspresi mengungkapkan apa saja yang terjadi selama proses bermain

peran. Dari kegiatan ini, peneliti, kepala sekolah dan guru kelas dapat melihat

moral dan agama anak yang ditunjukkan dalam sikapnya mengungkapkan dan

berekspresi dalam mengulas proses bermain peran ini. Anak-anak bertanya

kenapa kita harus menolong korban bencana alam, dan bukannya ada orang-orang

lain yang akan menolong mereka seperti pemadam kebakaran. Pada saat anak

iniliah anak mulai mengalami pengembangan nilai-nilai moral yang harus

Page 84: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

terbentuk dari sejak dini dengan memiliki sikap peduli terhadap lingkungan

sekitarnya memiliki rasa empati dan simpati serta mulai menanggapi dengan

sendirinya apa dampak dan akibat dari tidak peduli terhadap lingkungan sekitar

dan tidak memiliki sikap empati dan simpati. Disamping itu, peneliti juga dapat

melihat rentang penanaman nilai moral dan agama selama proses bermain peran

berlangsung. Peneliti juga dapat melihat anak-anak mulai mampu untuk berlaku

adil kepada temannya tanpa memandang hal lain, serta menolong orang lain tanpa

peduli hal lain dari dasar empati dan simpati. Dari bermain peran ini, kita juga

dapat melihat anak bermain dengan imajinasinya dalam menghayati perannya

sebagai orang dewasa, korban bencana alam, tenaga medis, relawan psikolog,

maupun masyarakt biasa. Di akhir pembelajaran, peneliti melakukan recolling,

mengajukan pertanyaan seputar bermain peran yang telah dilakukan dan apa saja

yang boleh diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta apa saja yang tidak

seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman anak terhadapa pembelajaran metode

bermain peran yang disampaikan oleh peneliti atau guru. Dalam proses tersebut

kolaborator kepala sekolah dan guru kelas mencatat apa yang mulai berkembang

dan apa yang belum berkembang.

Paparan tersebut di atas merupakan proses pembelajaran pada siklus II

pertemuan pertama. Sebagaimana yang telah direncanakan, secara garis besar

proses pembelajaran seperti yang telah di sebutkan di atas. Pada setiap pertemuan

peneliti dan guru sepakat memberikan variasi agar anak-anak tidak merasa bosan

dan suasana ruangan lebih menyenangkan. Pada pertemuan kedua yakni

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019, peneliti mencoba

memvariasikan suasana ruangan dengan melakukan kegiatan bermain peran

didalam ruangan atau ruang kepala sekolah dan guru. Anak-anak sangat antusias

mengikuti kegiatan pembelajaran metode bermain peran didalam ruangan.

Suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif, anak lebih aktif dalam bermain

peran.

Untuk pertemuan ketiga berdasarkan kesepakatan dilaksanakan pada hari

Rabu tanggal 20 Maret 2019. Pada pertemuan ketiga ini kegiatan bermain peran

Page 85: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kembali dilakukan di luar ruangan atau alam terbuka. Antusia anak dalam

mengikuti kegiatan bermain peran pada pertemuan ketiga ini masih sangat baik

dan makin bertambah ketika peneliti menggunakan rewads “Alhamdulillah baik

sekali”, “MashaAllah sholeh/sholehah sekali” anak makin terlibat aktif dalam

proses pembelajaran. Konsentrasi anak terhadap jalannya cerita bermain peran

makin bertambah, perbendahaan kata yang dimiliki anak semakin banyak,

imajinasi anak makin berkembang, dan keberanian untuk mempunyai sikap yang

penolong dan ringan tangan tidak lagi menunggu perintah peneliti, kemampuan

anak dalam bermain pun semakin mahir. Anak-anak berlomba untuk mendapatkan

rewads dari peneliti.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran diruang

kepala sekolah dan ruang guru. Pada siklus II ini peneliti dan dibantu oleh

kolaborator melakukan pengamatan terhadap peningkatan pengembangan nilai

moral dan agama anak dalam mengikuti pembelajaran. Observasi dilakukan untuk

membandingkan peningkatan nilai moral dan agama antara pra siklus, siklus I dan

siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, kepala sekolah dan

guru kelas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1) setelah melakukan kegiatan

bermain peran dengan cerita atau tema dan subtema yang berbeda, anak menjadi

lebih antusias dan aktif dalam bermain peran, (2) setelah diberikan motivasi, anak-

anak menjadi aktif untuk menghayati perannya tanpa menunggu perintah dari

peneliti, (3) terjadi peningkatan pengembangan nilai moral dan agama yang sangat

memuaskan pada siklus II.

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas anak

selama proses pembelajaran berlangsung secara keseluruhan aktivitas anak dalam

proses pembelajaran belum berlangsung optimal, hal ini dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 86: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

86

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Data Hasil Observasi Penanaman Nilai Moral dan Agama Melalui Kegiatan

Bermain Peran Pada Siklus II

Tabel 4.5

No Nama Siswa Nilai

Ke-1

Nilai

Ke-2

Nilai

Ke-3

Nilai

Siklus I Ketuntasan

1 Almira 60 70 75 68 Tuntas

2 Alsabil 40 43 45 43 Tidak Tuntas

3 Alya Humairo 60 63 65 63 Tuntas

4 Attaya Khairunnisa 45 50 53 49 Tidak Tuntas

5 Azka Ramadhan 43 45 55 48 Tidak Tuntas

6 Bulan Pramespari Putri 53 60 70 61 Tuntas

7 Heri Kurniawan 63 73 78 71 Tuntas

8 Indah Purnama Sari 60 68 70 66 Tuntas

9 Indira Salsabilla 65 70 78 71 Tuntas

10 Marisa Olivia 43 45 48 45 Tidak Tuntas

11 Nabila Nurhalija 70 73 78 74 Tuntas

12 Naura Arzilla 73 75 75 74 Tuntas

13 Navisa Vebrianti 78 78 80 79 Tuntas

14 Nurin Hafizah 80 80 83 81 Tuntas

15 Ziva Zainuri 70 73 75 73 Tuntas

Jumlah 903 966 1028 966 11

Nilai Rata-rata Siswa 60 64 68,5 64,4

Jumlah Siswa yang Berhasil 11

Persentase Keberhasilan Siswa 73,3%

Jumlah Siswa yang Belum Berhasil 4

Persentasi Siswa yang Belum Berhasil 26,7%

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan pengembangan nilai moral dan

agama melalui kegiatan bermain peran. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai

rata-rata yang diperoleh anak pada siklus II yaitu 64,4 jumlah anak yang berhasil

Page 87: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

87

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

11 anak atau 73,3% dari 15 jumlah anak keseluruhan dan anak yang belum

berhasil sebanyak 4 anak atau 26,7% dari 15 jumlah anak keseluruhan. Artinya,

tindakan yang diberikan pada siklus II sudah dapat mengembangkan nilai moral

dan agama melalui kegiatan bermain peran. Penelitian ini dikatakan berhasil

apabila nilai rata-rata siswa mencapai Tingkat Capaian Perkembangan yang telah

ditentukan yaitu 65% Artinya siswa yang tuntas dalam tindakan siklus II lebih

tinggi dari persentasinya dibandingkan dengan siklus I.

d. Refleksi

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah baik. Kelemahan yang ada

pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Hal ini menunjukkan pengembangan nilai

moral dan agama anak melalui kegiatan bermain peran mengalami peningkatan.

Peningkatan kreativitas ini terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan,

seperti peningkatan pengembangan nilai moral dan agama anak yang mencapai

73.3%, antusiasme anak yang meningkat serta perharian dan konsentrasi anak

dalam pembelajaran juga membaik. Peneliti dengan dibantu kolaborator telah

berhasil meningkatkan pengembangan nilai moral dan agama pada anak serta

perhatian dan konsentrasi anak dalam proses pembelajaran.

Adapun masih ditemukannya satu atau dua anak yang kurang

memperhatikan dan menghayati perannya, peneliti tidak menjadi masalah dalam

proses pembelajaran, karena kita tahu bahwa karakteristik, kemampuan, dan daya

tangkap anak didik itu beraneka ragam. Nilai moral dan agama pada kelompok B

TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo semester II tahun 2018-2019 telah

mengalami peningkatan sebesar 73.3% atau 11 anak dari 15 anak.

D. PEMBAHASAN

Berikut ini kondisi akhir hasil belajar anak didik yang diperoleh dalam

pembelajaran melalui kegiatan bermain peran

Page 88: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

88

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Hasil Kegiatan Bermain Peran Pada Setiap Siklus (Pra-Siklus, Siklus I dan II)

Tabel 4.6

No Variabel yang Diamati Jumlah dan Persentase

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai rata-rata 40 51,3 64,4

2 Banyak anak yang telah berhasil

dalam kegiatan bermain peran

0 dari 15

anak

4 dari 15

anak

11 dari 15

anak

3

Banyak anak yang belum berhasil

melakukan kegiatan bermain

peran

15 dari 15

anak

11 dari 15

anak

4 dari 15

anak

4

Persentase anak yang telah

berhasil melakukan kegiatan

bermain peran

0% 26,7% 73,3%

5

Persentase anak yang belum

berhasil melakukan kegiatan

bermain peran

100% 73,3% 26,7%

Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam grafik pada gambai beriku ini:

Grafik persentase siswa yang telah berhasil dalam kegiatan bermain peran

Gambar 4.1

0

10

20

30

40

50

60

70

Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Axi

s Ti

tle

Axis Title

Pertemuan Pertama

Pertemuan Kedua

Pertemuan Ketiga

Page 89: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

89

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan analisa hasil kegiatan siswa dengen penerapan kegiatan

bermain peran, dapat terlihat hasil yang dicapai siswa meningkat. Hal ini

menunjukkan bahwa penyampaian pembelajaran melalui kegiatan bermain peran

yang dilakukan dapat meningkatkan kemapuan nilai moral dan agama pada anak.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perubahan nilai rata-rata dari siklus I

sampai ke tindakan siklus II. Hal ini disebabkan karena pada siklus I masih ada

anak yang belum mengetahui cara bermain peran dan ada juga yang belum

memperhatikan penjelasan dari peneliti atau guru saat peneliti memberikan contoh

bermain peran.

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil belajar tiap siklusnya semakin meningkat.

Pada siklus I nilai rata-rata 51,3 pada siklus II nilai rata-rata 64,4 begitu juga

persentase siswa yang berhasil dalam pembelajaran tiap siklusnya juga meningkat,

dapat dikatakan bahwa pada pra siklus 0% anak, pada siklus I 26,7% anak, dan

pada siklus II 73,3% anak dari 15 jumlah keseluruhan anak yang mengikuti

pembelajaran kegiatan bermain peran.

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, anak telah mencapai Tingkat Capaian

Perkembangan (TCP), sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan

bermain peran dapat meningkatkan pengembangan nilai moral dan agama pada

anak usia 5-6 tahun di TK Al-Barokah Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.

Page 90: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

90

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode bermain perlan dapat

meningkatkan pengembangan nilai moral dan agama pada anak usia dini.

Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase nilai moral dan

agama dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yakni sebelum

tindakan nilai moral dan agama anak sebesar 0% dari 15 anak, peningkatan

nilai moral dan agama pada siklus I mencapai 26,7% atau 4 anak dari 15

anak dan peningkatan nilai moral dan agama pada siklus II mencapai 73,3%

atau 11 anak dari 15 anak. Oleh karena itu, bermain peran merupakan

metode yang efektif untuk meningkatkan pengembangan nilai moral dan

agama pada anak usia dini. Hal ini karena metode bermain peran

merangsang anak untuk berpikir kreatif, perhatian anak terhadap proses

pembelajaran makin panjang, anak mampu mengorganisasikan kemampuan

diri atau melatih kepercayaan diri pada anak, merangsang imajinasi anak.

2. Metode pendukung mempunyai peranan sangat penting dalam peningkatan

pengembangan nilai moral dan agama melalui metode bermain peran.

Dalam hal ini, metode pendukung yakni pemberian waktu untuk

mengeksplor kemampuan diri dan pemberian rewards “Alhamdulillah baik

sekali”, “MashaAllah sholeh/sholehah sekali” membantu meminimalkan

permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran serta memotivasi anak

untuk aktif dalam proses pembelajaran.

B. SARAN

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan di atas,

maka dalam usaha untuk meningkatkan pengembangan nilai moral dan agama

anak usia dini melalui metode bermain peran diajukan sejumlah saran. Saran

tersebut ditujukan kepada kepala sekolah, guru kelas dan peneliti berikutnya.

Page 91: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

91

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah dapat menjadi motor penggerak dalam perbaikan terhadap

proses pembelajaran. Kepala sekolah sebaiknya menjaga hubungan baik

antara kepala sekolah dan guru melalui kerja kolaborasi.

b. Pihak sekolah seharusnya dapat menciptakan kondisi belajar yang memadai

dengan memperhatikan fasilitas dan sarana prasarana sekolah yang

menunjang dalam pembelajaran khususnya pembelajaran dengan metode

bermain peran seperti penyediaan media dan alat-alat pembelajaran yang

lain. Kepala sekolah perlu dan dapat melakukan pemantauan proses

pembelajaran dikelas.

2. Kepada Guru Kelas yang lain

a. Mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

bermain peran, menyenangkan dan bervariasi agar dapat membuat anak

berminat dan antusia terhadap proses pembelajaran.

b. Guru kelas yang lain hendaknya melakukan pendekatan secara emosional

terhadap anak, agar anak tidak merasa minder, takut dan selalu siap dalam

mengeluarkan ide atau gagasannya terutama dalam bermain peran. Apabila

pembelajaran menggunakan metode bermain peran hendaklah menggunakan

metode pendukung seperti permainan, dan sebagaimana sehingga lebih

memotivasi dan merangsang anak untuk mengembangkan nilai moral dan

agama.

c. Materi yang diberikan kepada anak hendaklah sesuai dengan konteks

kehidupan anak, gambar yang menarik, kata-kata yang sederhana,

penyampaian yang jelas dan menarik sehingga akan merangsang anak untuk

ikut menghayati perannya dalam bermain peran.

3. Kepada Peneliti Berikutnya

Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian yang serupa dengan

penelitian ini, tetapi dalam materi dan pendekatan yang berbeda.

Page 92: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

92

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Lickona, Thomas. 2012. Educating For Character. Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Bugha, Musthafa, Dkk. 2017. Alwafi Hadist Arbain Imam Nawawi: Pokok-

pokok Ajaran Islam. Damaskus: Dar Ibn Katsir.

Helmawati. 2016. Pendidik Sebagai Model: Menjadikan Anak Sehat, Beriman,

Cerdas dan Berakhlak Mulia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Alwi, Hasan, Dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka.

Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman

Global. Jakarta: Grasindo.

Najib, Novan Ardy, Sholichin. 2016. Manajemen Startegik Pendidikan Karakter

Bagi Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.

Tobroni, Dkk. 2018. Memperbincagkan Pemikiran Pendidikan Islam: Dari

Substantif Hingga Konsep Aktual. Jakarta: Prenadamedia Group.

Suryana, Dadan. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi dan Aspek

Perkembangan Anak. Jakarta: Prenadamedia Group.

Erhamwilda. 2018. Psikologi Belajar Islami: Dilengkapi dengan Pendidikan Seks

bagi Anak-anak Usia Dini. Yogyakarta: Psikosain.

„Ulwan, Abdullah Nashih. 2017. Pendidikan Anak Dalam Islam. Solo: Insan

Kamil.

Latif, Mukhtar, Dkk. 2014. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Fauziddin, Muhammad. 2015. Pembelajaran PAUD: Bermain, Cerita, dan

Menyanyi Secara Islami. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Diana, Mutiah. 2013. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Putra

Utama.

Mursid. 2015. Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.

Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Nomor 137. Jakarta,

Indonesia.

Page 93: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

93

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Yusria (2016). Peningkatan Kecakapan Personal Melalui Pembelajaran

Kontekstual . Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 10 Edisi

2, November 2016. Di Akses Melalui

https://doi.org/10.21009/JPUD.102

Ananda, Rizki. 2017. Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama Pada Anak Usia

Dini. Di Akses Melalui https://obsesi.or.id

Satibi, Otib. 2014. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama. Di

Akses Melalui http://repository.ut.ac.id/4689/2/PAUD4102-

TM.pdf

Permono, Hendarti. 2013. Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang

Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini. Di Akses

Melalui https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/3994

Wibawa, Sutrisna. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Di Akses Melalui

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570315/pengabdian/penelitian-

tindakan-kelas-plpg2012.pdf

Madya, Suwarsih. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Di Akses Melalui

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31800469/PT

K.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expir

es=1558008679&Signature=QacVAJ2d2uLdeIPgiJj0niCx2dw%3

D&response-content-

disposition=inline%3B%20filename%3DPENELITIAN_TINDAK

AN_KELAS_Oleh_Prof._Dr..pdf

Page 94: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

94

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

WAWANCARA SEBELUM TINDAKAN (PRA-SIKLUS)

Peneliti : Assalamu‟alaikum ibu, maaf mengganggu waktunya, bisakah

saya melakukan wawancara sedikit kepada ibu?

Guru Kelas : Wa‟alaikumsalam, ohya.. silahkan wawancara saya, saya akan

menjawab sesuai dengan kemampuan dan pengalaman saya..

Peneliti : Kalau menurut ibu, bermain peran itu apa sih?

Guru Kelas : Metode bermain peran ya.. bermain itu ya bermain pura-pura

seperti artis sinetron yang acting dalam memerangkan suatu tokoh tertentu, Cuma

bedanya kan acting anak-anak itu untuk meningkatkan perkembangan anak

dengan metode bermain peran.

Peneliti : Adakah ibu pernah mengikuti seminar atau pelatihan tentang

metode bermain sebelumnya?

Guru kelas : Kalau mengikuti seminar atau pelatihan itu lumayan sering, tetapi

kalau seminar khusus tentang metode bermain peran itu sendiri belum pernah, tapi

setiap pelatihan atau seminar pasti berkaitan dengan metode bermain peran,

kurang lebih tahu mengenai metode bermain peran itu sendiri.

Peneliti : Pernahkan metode bermain peran diterapkan selama proses

pembelajaran berlangsung?

Guru kelas : Kalau ditanya pernah diterapkan atau belum ya jawabannya

belum, karena kita sendiri kekurangan fasilitas untuk melakukan metode tersebut,

ditambah lagi permintaan orang tua untuk lebih focus kepada proses persiapan

untuk memasuki jenjang selanjutnya (SD).

Peneliti : Kira-kira nih, kalau ibu berkesempatan melakukan metode

pembelajaran bermain peran, ibu akan mengambil cerita tentang apa?

Page 95: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

95

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Guru kelas : Tidak terlalu susah untuk memilih cerita, cukup ikuti tema dan

subtema yang ada saja. Jadi lebih sinkron dengan pelajaran sebelumnya.

Peneliti : Pertanyaan terakhir ini kayanya bu, kalau menurut ibu sendiri,

apakah metode bermain peran itu bermanfaat untuk anak? Atau Cuma sekedar

main-main saja?

Guru kelas : kalau ditanya bermanfaat atau tidaknya, ya pasti setiap kegiatan

pasti mempunyai manfaat masing-masing terhadap perkembangan anak, apalagi

metode bermain peran, selain menyenangkan bagi anak juga meningkatkan

perkembangan yang seharusnya berkembang.

Peneliti : Oke, terima kasih banyak bu atas semua tanggapan yang baik

yang telah ibu berikan kepada saya.

Page 96: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

96

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

WAWANCARA SETELAH TINDAKAN (SIKLUS)

Peneliti : Assalamu‟alaikum bu, maaf sebelumnya saya ingin melakukan

wawancara lagi setelah melakukan beberapa kali kegiatan bermain peran tersebut.

Guru kelas : Wa‟alaikumsalam.. ohya silahkan..

Peneliti : Setelah melakukan beberapa kali kegiatan bermain peran,

menurut ibu bagaimana respon anak-anak terhadap kegiatan tersebut?

Guru kelas : Dari yang saya lihat, anak-anak lebih antusias terhadap kegiatan

tersebut, walaupun sedikit sulit untuk anak beradaptasi terhadap kegiatan tersebut

tapi setelah melakukan kegiatan ini berulang-ulang anak-anak jadi lebih tahu

bagaimana harus bersikap atau berperan dalam karakternya masing-masing.

Pantas saja anak-anak kebingungan, karena mereka sebelumnya belum pernah

melakukan kegiatan bermain peran yang diarahkan oleh guru langsung.

Peneliti : Menurut ibu, apakah kegiatan bermain peran tersebut dapat

menigkatkan nilai moral dan agama pada anak?

Guru kelas : Kalau dari yang saya lihat, anak-anak jadi lebih peduli dari yang

awalnya cuek-cuek dan egois, lama kelamaan anak jadi punya simpati tersendiri

walaupun tidak diucapkan tapi melalui tindakan yang dilakukan anak tersebut.

Seperti contohnya humairo itu, dia anak yang pendiam dan susah sekali untuk

berbicara akan tetapi dia memiliki sikap simpati dan empati yang tinggi terhadap

temannya walaupun gayanya gaya dia sendiri.. heehe..

Peneliti : Oke terima kasih bu, tanggapan ibu sangat membantu sekali

dalam penelitian saya..

Guru kelas : Sama-sama, sayan hanya membantu seadanya…

Page 97: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

97

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DOKUMENTASI

Page 98: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

98

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 99: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

99

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 100: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

100

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 101: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

101

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 102: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

102

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 103: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

103

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

1 Almira

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 17

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 17

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 19

Siklus I

Pertemuan 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 20

Siklus I

Pertemuan 3 3 1 1 2 2 3 2 3 3 2 22

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 24

Siklus II

Pertemuan 2 3 3 1 2 4 4 2 3 3 3 28

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 1 2 4 4 3 4 3 3 30

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

2 Alsabil

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Page 104: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

104

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Siklus I

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16

Siklus I

Pertemuan 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16

Siklus II

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16

Siklus II

Pertemuan 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 17

Siklus III

Pertemuan 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 18

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

3 Alya

Humairo

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Prasiklus

Pertemuan 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Siklus I

Pertemuan 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 18

Siklus I

Pertemuan 2 3 3 2 1 1 2 3 3 2 2 22

Siklus I

Pertemuan 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 2 22

Siklus II

Pertemuan 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 24

Siklus II

Pertemuan 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 26

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 27

Page 105: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

105

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

4 Attaya

Khairunnisa

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 15

Siklus I

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 15

Siklus I

Pertemuan 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Siklus II

Pertemuan 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 18

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 20

Siklus III

Pertemuan 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 21

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

5 Azka

Ramadhan

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 14

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 14

Siklus I

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16

Siklus I 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Page 106: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

106

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pertemuan 3

Siklus II

Pertemuan 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Siklus II

Pertemuan 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 18

Siklus III

Pertemuan 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 2 22

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

6 Bulan

Pramespari

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Siklus I

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16

Siklus I

Pertemuan 3 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Siklus II

Pertemuan 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 2 21

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 24

Siklus III

Pertemuan 3 3 2 1 3 3 3 4 4 3 2 28

Page 107: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

107

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

7 Heri

Kurniawan

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 15

Prasiklus

Pertemuan 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 16

Siklus I

Pertemuan 1 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 19

Siklus I

Pertemuan 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 19

Siklus I

Pertemuan 3 3 2 1 2 1 3 3 3 2 2 22

Siklus II

Pertemuan 1 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 25

Siklus II

Pertemuan 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 29

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 31

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

8

Indah

Purnama

Sari

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 14

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 16

Siklus I

Pertemuan 2 3 1 1 1 1 2 3 3 2 2 19

Siklus I 3 1 1 1 1 3 3 3 3 2 21

Page 108: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

108

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pertemuan 3

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 24

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27

Siklus III

Pertemuan 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 28

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

9 Indira

Salsabilla

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 15

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 16

Siklus I

Pertemuan 1 3 1 2 1 1 3 2 3 2 3 21

Siklus I

Pertemuan 2 3 1 2 1 1 3 3 3 3 3 23

Siklus I

Pertemuan 3 3 1 2 2 1 3 3 3 3 3 24

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 26

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 32

Page 109: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

109

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

10 Marisa

Olivia

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Prasiklus

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13

Siklus I

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 14

Siklus I

Pertemuan 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 15

Siklus I

Pertemuan 3 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 17

Siklus II

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 17

Siklus II

Pertemuan 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 18

Siklus III

Pertemuan 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 20

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

11 Nabila

Nurhalija

Pra-Siklus

Pertemuan 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 17

Prasiklus

Pertemuan 2 3 1 1 1 1 3 2 2 2 2 18

Siklus I

Pertemuan 1 3 1 1 2 1 3 3 2 2 3 21

Siklus I

Pertemuan 2 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 25

Siklus I 3 2 1 2 1 3 4 3 3 3 26

Page 110: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

110

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pertemuan 3

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 1 2 2 3 4 4 4 3 29

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 1 2 3 3 4 4 4 3 30

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 1 2 3 4 4 4 4 3 32

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

12 Naura

Arzilla

Pra-Siklus

Pertemuan 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 15

Prasiklus

Pertemuan 2 3 1 1 1 1 3 2 2 2 2 18

Siklus I

Pertemuan 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 2 22

Siklus I

Pertemuan 2 3 1 2 2 1 4 3 3 3 3 25

Siklus I

Pertemuan 3 3 1 2 2 1 4 3 4 3 3 26

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 29

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 30

Siklus III

Pertemuan 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 30

Page 111: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

111

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

13 Navisa

Vebrianti

Pra-Siklus

Pertemuan 1 3 2 1 1 1 3 3 3 2 3 22

Prasiklus

Pertemuan 2 3 2 1 1 1 3 4 3 3 3 24

Siklus I

Pertemuan 1 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 26

Siklus I

Pertemuan 2 3 2 2 3 1 3 4 4 3 3 28

Siklus I

Pertemuan 3 3 2 2 3 1 4 4 4 4 3 30

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 31

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 2 3 2 4 4 4 4 3 31

Siklus III

Pertemuan 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 32

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

14 Nurin

Hafizah

Pra-Siklus

Pertemuan 1 3 1 1 1 1 3 2 3 2 3 20

Prasiklus

Pertemuan 2 3 1 1 1 1 3 3 4 3 3 23

Siklus I

Pertemuan 1 3 1 1 2 1 3 4 4 3 3 25

Siklus I

Pertemuan 2 3 1 1 2 1 4 4 4 4 3 27

Siklus I 3 1 2 2 1 4 4 4 4 3 28

Page 112: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

112

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pertemuan 3

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 2 2 2 4 4 4 4 3 30

Siklus II

Pertemuan 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 32

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 33

No Nama Tindakan

No Item

Jumlah 9,

10

4,

10

5,

9

5,

9

5,

9

6,

9

1,

7 3 11 2, 8

15 Ziva Zainuri

Pra-Siklus

Pertemuan 1 3 1 1 1 1 3 2 3 2 3 20

Prasiklus

Pertemuan 2 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 22

Siklus I

Pertemuan 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 23

Siklus I

Pertemuan 2 3 1 1 2 1 3 4 4 3 3 25

Siklus I

Pertemuan 3 3 1 2 2 1 3 4 4 3 3 26

Siklus II

Pertemuan 1 3 2 2 2 2 3 4 4 3 3 27

Siklus II

Pertemuan 2 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 28

Siklus III

Pertemuan 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 29

Page 113: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

113

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Keterangan:

Aspek yang

Diamati Indikator No Item

Tingkat

Pencapaian Nilai

Moral

1. Anak mampu berpakaian rapi dan sopan

serta bersih 9 dan 10

2. Anak peduli terhadap lingkungan dan

kebersihan sekitarnya 4 dan 10

3. Anak mampu untuk berperilaku jujur

kepada orang dewasa (pendidik/orangtua),

teman sebayanya dan setiap orang

5 dan 9

4. Anak bisa berlaku adil kepada temannya

tanpa memandang hal lainnya (ras/suku,

latarbelakang keluarga dan agama)

5 dan 9

5. Anak memiliki rasa simpati dan empati

kepada setiap orang 5 dan 9

Tingkat

Pencapaian Nilai

Agama

6. Anak mengucapkan salam kepada orang

yang lebih tua (pendidik/orangtua) dan

teman sebayanya.

6 dan 9

7. Anak mengetahui agama yang dianutnya 1 dan 7

8. Anak mampu membaca do‟a sebelum atau

sesudah melakukan sesuatu 3

9. Anak mengetahui hari-hari besar Islam

(Idul Fitri/Idul Adha) 11

10. Anak mampu meniru dan mengerjakan

sholat 5 waktu 2 dan 8

Page 114: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

114

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 115: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

115

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 116: MENINGKATKAN NILAI MORAL DAN AGAMA ANAK MELALUI …repository.uinjambi.ac.id/2734/1/SKRIPSI FAZALINA - lina... · 2020. 4. 27. · peningkatan nilai moral dan agama anak melalui metode

116

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Fazalina

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 27 Agustus 1997

Alamat : Jalan Kapten M Daud No. 28 Kelurahan Payo

Lebar Kecamatan Jelutung, Kota Jambi

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 0823-0779-5127

Pengalaman-pengalaman

Pendidikan Formal

1. SD/MI, Tahun Tamat : SDN 15 Kota Jambi (2009-2010)

2. SMP/MTS, Tahun Tamat : MTsN Model Kota Jambi (2011-2012)

3. SMA/MA, Tahun Tamat : MAN Model Kota Jambi (2014-2015)

Motto Hidup :

Ilmu bukan di lembaga formal saja, akan tetapi ilmu ada dimana saja. Maka

carilah ilmu yang bermanfaat dimana saja.