meniere disease

25
BAB I PENDAHULUAN Pada tahun 1861, dokter asal Prancis bernama Prosper Meniere menggambarkan sebuah kondisi yang sekarang kondisi tersebut diabadikan dengan menggunakan namanya. Penyakit Meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga berdenging), perasaan penuh dalam telinga, dan gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif. Adapun struktur anatomi telinga yang terkena dampaknya adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan kokhlea. Pendapat ini kemudian dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan penyakit Meniere. 1 Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus bersifat bilateral. Insiden penyakit ini mencapai 0,5- 7,5 : 1000 di Inggris dan Swedia. 1 Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai dengan tinnitus. Sebuah episode penyakit Meniere umumnya melibatkan 1

Upload: priscaharahap

Post on 31-Dec-2015

470 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

meniere

TRANSCRIPT

Page 1: Meniere Disease

BAB I

PENDAHULUAN

Pada tahun 1861, dokter asal Prancis bernama Prosper Meniere menggambarkan

sebuah kondisi yang sekarang kondisi tersebut diabadikan dengan menggunakan

namanya. Penyakit Meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang

menyebabkan timbulnya episode vertigo (pusing berputar), tinnitus (telinga

berdenging), perasaan penuh dalam telinga, dan gangguan pendengaran yang

bersifat fluktuatif. Adapun struktur anatomi telinga yang terkena dampaknya

adalah seluruh labirin yang meliputi kanalis semisirkularis dan kokhlea. Pendapat

ini kemudian dibuktikan oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan

ditemukannya hidrops endolimfa setelah memeriksa tulang temporal pasien

dengan dugaan penyakit Meniere.1

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus bersifat unilateral dan sekitar 10-20% kasus

bersifat bilateral. Insiden penyakit ini mencapai 0,5-7,5 : 1000 di Inggris dan

Swedia.1

Serangan khas dari Meniere didahului oleh perasaan penuh pada satu

telinga. Gangguan pendengaran yang bersifat fluktuatif dan dapat disertai dengan

tinnitus. Sebuah episode penyakit Meniere umumnya melibatkan vertigo,

ketidakseimbangan, mual, dan muntah. Serangan rata-rata berlangsung selama dua

sampai empat jam. Setelah serangan yang parah, kebanyakan pasien mengeluhkan

kelelahan dan harus tidur selama beberapa jam. Ada beberapa variabilitas dalam

durasi gejala. Beberapa pasien mengalami serangan singkat sedangkan penderita

lainnya dapat mengalami ketidakseimbangan konstan.1

Beberapa penyakit memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Meniere.

Dokter biasanya menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

fisik telinga. Beberapa pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan audiometri,

CT scan kepala atau MRI dilakukan untuk menyingkirkan suatu tumor saraf

kranial ke delapan (nervus vestibulokokhlearis) serta penyakit lain dengan gejala

serupa. Karena tidak adanya uji yang defintif untuk penyakit Meniere, maka

1

Page 2: Meniere Disease

biasanya penderita tersebut biasanya didiagnosis ketika semua penyebab lain

disingkirkan.1,2

2

Page 3: Meniere Disease

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Penyakit Meniere adalah suatu sindrom yang terdiri dari serangan vertigo,

tinnitus, berkurangnya pendengaran yang bersifat fluktuatif dan perasaan penuh di

telinga. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan manusia

tidak mampu mempertahankan posisi dalam berdiri tegak. Hal ini disebabkan oleh

adanya hidrops (pembengkakan) rongga endolimfa pada kokhlea dan vestibulum.

Penyakit ini ditemukan oleh Meniere pada tahun 1861 dan dia yakin

bahwa penyakit itu berada dalam telinga. Namun para ahli saat itu menduga

bahwa penyakit itu berada dalam otak. Pendapat Meniere kemudian dibuktikan

oleh Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops endolimfa

setelah memeriksa tulang temporal pasien dengan dugaan menderita penyakit

Meniere.1

Vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti memutar. Pengertian

vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitar

dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat

keseimbangan tubuh. Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing

saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari gejala somatik

(nistagmus, unstable), gejala otonom seperti pucat, keringat dingin, mual, muntah,

dan pusing.3

Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu

mendengar bunyi namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi

tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri (impuls sendiri). Namun tinnitus

hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus dicari penyebabnya.3

Gangguan pendengaran biasanya berfluktuasi dan progresif dengan

pendengaran yang semakin memburuk dalam beberapa hari. Gangguan

pendengaran pada penyakit Meniere yang parah dapat mengakibatkan hilangnya

pendengaran secara permanen.1,2,

3

Page 4: Meniere Disease

2.2. Epidemiologi

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada telinga dalam.

Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa. Paling banyak

ditemukan pada usia 20-50 tahun. Kemungkinan ada komponen genetik yang

berperan dalam penyakit Meniere karena ada riwayat keluarga yang positif sekitar

21% pada pasien dengan penyakit Meniere. Pasien dengan resiko besar terkena

penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi, merokok,

stres, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengkonsumsi aspirin.

2.3. Etiologi

Penyebab pasti Meniere belum diketahui. Namun terdapat berbagai teori termasuk

pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju

labirin dan terjadi gangguan elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi dan

autoimun.4

Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan cairan telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus. Selain itu para ahli juga

mengatakan terjadinya suatu robekan endolimfa dan perilimfa bercampur. Hal ini

menurut para ahli dapat menimbulkan gejala dari penyakit Meniere. Para peneliti

juga sedang melakukan penyelidikan dan penelitian terhadap kemungkinan lain

penyebab penyakit Meniere dan masing-masing memiliki keyakinan tersendiri

terhadap penyebab dari penyakit ini, termasuk faktor lingkungan seperti suara

bising, infeksi virus HSV, penekanan pembuluh darah terhadap saraf

(microvascular compression syndrome). Selain itu gejala dari penyakit Meniere

dapat ditimbulkan oleh trauma kepala, infeksi saluran pernapasan atas, aspirin,

merokok, alkohol, atau konsumsi garam berlebihan. Namun pada dasarnya belum

ada yang tahu secara pasti apa penyebab penyakit Meniere.4

2.4. Patofisiologi

4

Page 5: Meniere Disease

Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa

(peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin membranosa berdilatasi) pada

kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga

disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya

tekanan osmotik dalam kapiler, meningkatnya tekanan osmotik ruang

ekstrakapiler, jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut

atau karena defek dari sejak lahir).4

Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan yang bila

mencapai dilatasi maksimal akan terjadi ruptur labirin membran dan endolimfa

akan bercampur dengan perilimfa. Pencampuran ini menyebabkan potensial aksi

di telinga dalam sehingga menimbulkan gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan

pendengaran serta rasa penuh di telinga. Ketika tekanan sudah sama, maka

membran akan sembuh dengan sendirinya dan cairan perilimfe dan endolimfe

tidak bercampur kembali namun penyembuhan ini tidak sempurna.4

Penyakit Meniere dapat menimbulkan : 4,5

Kematian sel rambut pada organ korti di telinga tengah

Serangan berulang penyakit Meniere menyebabkan kematian sel rambut

organ korti. Dalam setahun dapat menimbulkan tuli sensorineural

unilateral. Sel rambut vestibuler masih dapat berfungsi, namun dengan

tes kalori menunjukkan kemunduran fungsi.

Perubahan mekanisme telinga

Dimana disebabkan periode pembesaran kemudian penyusutan

utrikulus dan sakulus kronik. Pada pemeriksaan histopatologi tulang

temporal ditemukan perubahan morfologi pada membran Reissner.

Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli terutama di apeks kokhlea

(helikoterma). Sakulus juga mengalami pelebaran yang sama yang

dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai

dari apeks kokhlea kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan

basal kokhlea. Hal ini dapat menjelaskan tejadinya tuli saraf nada

rendah pada penyakit ini.

2.5. Gejala Klinis

5

Page 6: Meniere Disease

Penyakit Meniere dimulai dengan satu gejala lalu secara progresif gejala lain

bertambah. Gejala-gejala klinis dari penyakit Meniere yang khas sering disebut

trias Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli saraf sensorineural fluktuatif

terutama nada rendah. Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo

disertai rasa mual dan muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri, pasien akan

merasa berputar, mual dan muntah lagi. Hal ini berlangsung beberapa hari sampai

beberapa minggu, kemudian keadaan akan berangsur membaik. Penyakit ini bisa

seembuh tanpa obat dan gejala penyakit ini bisa hilang sama sekali. Pada serangan

kedua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan tidak seperti serangan pertama kali.

Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin mereda pada serangan-

serangan selanjutnya.6

Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan

dalam keadaan tidak ada serangan pendengararn dirasakan baik kembali. Gejala

lain yang menyertai serangan adalah tinnitus yang kadang menetap walaupun

diluar serangan. Gejala lain yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh

pada telinga.6

Vertigo periodik biasanya dirasakan dalam dua puluh menit sampai dua

jam atau lebih dalam periode serangan seminggu atau sebulan yang diselingi

periode remisi. Vertigo menyebabkan nistagmus, mual, dan muntah. Pada setiap

serangan biasanya disertai gangguan pendengaran dan keseimbangan sehingga

tidak dapat beraktivitas dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran akan

pulih kembali. Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan

penyakit lainnya yang juga memiliki gejala vertigo seperti tumor N.VIII, sklerosis

multipel, neuritis vestibularis atau vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ).6

Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan

semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan

intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak

periodik dan makin lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan vertigo datang akibat

perubahan posisi kepala yang dirasakan sangat berat dan terkadang disertai rasa

mual dan muntah namun tidak berlangsung lama.3,6

6

Page 7: Meniere Disease

Tinnitus kadang menetap (periode detik hingga menit), meskipun di luar

serangan. Tinnitus sering memburuk sebelum terjadi serangan vertigo. Tinnitus

sering didekripsikan pasien sebagai suara motor, mesin, gemuruh, berdenging,

berdengung, dan denging dalam telinga.1,3

Gangguan pendengaran mungkin terasa hanya berkurang sedikit pada awal

serangan, namun seiring dengan berjalannya waktu dapat terjadi kehilangan

pendengaran yang tetap. Penyakit Meniere mungkin melibatkan semua kerusakan

saraf di semua frekuensi suara pendengaran namun paling mungkin melibatkan

semua kerusakan saraf di semua frekuensi suara pendegaran namun paling umum

terjadi pada frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak

nyaman dan sangat mengganggu pada telinga yang terpengaruh.6

Rasa penuh pada telinga dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan tekanan

udara perbedaannya rasa penuh ini tidak hilang dengan perasat valsava dan

toynbee.1,3,6

2.6. Diagnosis

Kondisi penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti penyakit

Meniere, dengan demikian kemungkinan penyakit lain harus disingkirkan dalam

rangka menegakkan diagnosis yang akurat. Evaluasi awal didasarkan pada

anamnesi yang sangat hati-hati. Diagnosis penyakti ini dapat dipermudah dengan

kriteria diagnosis :1,4,6

a. Anamnesis

- Vertigo yang hilang timbul disertai dengan tinnitus dan rasa penuh pada

telinga

- Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural

- Menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, misalnya tumor N.VIII

Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodik, mula-mula lemah dan

semakin lama makin kuat. Pada sklerosis multipel vertigo periodik dengan

intensitas sama pada tiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan

vertigo tidak periodik dan makin lama menghilang. Pada VPPJ, keluhan

7

Page 8: Meniere Disease

vertigo datang akibat perubahan posisi kepala yang dirasakan sangat berat

dan terkadang disertai rasa mual dan muntah namun tidak berlangsung

lama.

b. Pemeriksaan fisik

Diperlukan untuk memperkuat diagnosis. Bila dari hasil pemeriksaan fisik

telinga kemungkinan kelainan telinga luar dan tengah dapat disingkirkan

dan dipastikan kelainan berasal dari telinga dalam misalnya dari anamnesis

didapatkan kelainan tuli saraf fluktuatif dan ternyata dikuatkan dengan

hasil pemeriksaan maka kita sudah dapat mendiagnosis penyakit Meniere,

sebab tidak ada tuli saraf yang membaik kecuali pada penyakit Meniere.

c. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat mendiagnosis penyakit Meniere

adalah: 1,6

- Pemeriksaan audiometri

- Elektronistagmografi (ENG) dan tes keseimbangan, untuk mengetahui

secara objektif kuantitas dari gangguan keseimbangan pada pasien.

Pada sebagian besar pasien dengan penyakit Meniere mengalami

penurunan respons nistagmus terhadap stimulasi dengan air panas dan

air dingin yag digunakan pada tes ini

- Elektrokokleografi (ECOG), mengukur akumulasi cairan di telinga

dalam dengan cara merekam potensial aksi neuron auditoris melalui

elektroda yang ditempatkan dekat dengan kokhlea. Pada pasien

dengan penyakit Meniere, tes ini juga menunjukkan peningkatan

tekanan yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan pada telinga

dalam yang ditunjukkan dengan adanya pelebaran bentuk gelombang

bentuk gelombang dengan puncak yang multipel

- Brain Evoked Response Audiometry (BERA), biasanya normal pada

pasien dengan penyakit Meniere, walaupun terkadang terdapat

penurunan pendengaran ringan pada pasien dengan kelainan pada

sistem saraf pusat

8

Page 9: Meniere Disease

- Magnetic Resonance Imaging (MRI) dengan kontras yang disebut

gadolinium spesifik memvisualisasikan n.VII. Jika ada bagian serabut

saraf yang tidak terisi kontras menunjukkan adanya neuroma akustik.

Selain itu pemeriksaan MRI juga dapat memvisualisasikan kokhlea

dan kanalis semisirkularis

2.7. Penatalaksanaan

Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya

diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu

bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan paling baik adalah sesuai dengan

penyebabnya. Penatalaksanaan pada Penyakit Meniere adalah sebagai berikut :6,7,8

a. Diet dan gaya hidup

Diet rendah garam memiliki efek yang kecil terhadap konsentrasi sodium

pada plasma, karena tubuh telah memiliki sistem regulasi dalam ginjal

untuk mempertahankan level sodium dalam plasma. Untuk

mempertahankan keseimbangan konsentrasi sodium, ginjal menyesuaikan

kapasitas untuk kemampuan transport ion berdasarkan intake sodium.

Penyesuaian ini diperankan oleh hormon aldosteron yang berfungsi

mengontrol jumlah transport ion di ginjal sehingga akan memengaruhi

regulasi sodium di endolimfe sehingga mengurangu serangan penyakit

Meniere.

Banyak pasien dapat mengontrol gejala hanya dengan mematuhi diet

rendah garam (2000 mg/hari). Jumlah sodium merupakan salah satu faktor

yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan

cairan dalam tubuh dapat merusak keseimbangan antara endolimfe dan

perilimfe di dalam telinga.

Garam natrium yang ditambahkam ke dalam makanan biasanya berupa

ikatan natrium klorida atau garam dapur, monosodium glutamat (vetsin),

natrium bikarbonat (soda kue), natrium benzoat (daging kornet).

9

Page 10: Meniere Disease

Pemakaian alkohol, rokok, coklat harus dihentikan. Kafein dan nikotin

juga merupakan stimulan vasoaktif dan menyebabkan terjadinya

vasokonstriksi dan penurunan aliran darah arteri kecil yang memberi

nutrisi saraf dari telinga tengah. Dengan menghindari kedua zat tersebut

dapat mengurangi gejala.

Olahraga yang rutin dapat menstimulasi sirkulasi aliran darah sehingga

perlu untuk dianjurkan ke pasien. Pasien juga harus menghindari

penggunaan obat-obatan yang bersifat ototoksik seperti aspirin karena

dapat memperberat tinnitus.

Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras,

berusaha untuk tidak bergerak, pandangan mata difiksasi pada satu objek

tidak bergerak, jangan mencoba minum walaupun ada perasaan mau

muntah, setelah vertigo hilang pasien diminta untuk bangun secara

perlahan karena biasanya setelah serangan akan terjadi kelelahan dan

sebaiknya pasien mencari tempat yang nyaman untuk tidur selama

beberapa jam untuk memulihkan keseimbangan.

b. Farmakologi

Untuk penyakit ini diberikan obat-obatan vasodilator perifer, antihistamin,

antikolinergik, steroid, dan diuretik untuk mengurangi tekanan pada

endolimfe. Obat-obat antiiskemia dapat pula diberikan sebagai obat

alternatif dan neurotonik untuk menguatkan sarafnya selain itu jika

terdapat infeksi virus dapat diberikan antivirus seperti asiklovir.

Transquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut

untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak

digunakan tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang.

Antiemetik seperti prometazin tidak hanya mengurangi mual dan muntah

tapi juga mengurangi gejala vertigo. Diuretik seperti tiazide dapat

membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan

tekanan dalam sistem endolimfe. Pasien harus diingatkan untuk banyak

10

Page 11: Meniere Disease

makanan yang mengandung kalium seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika

menggunakan diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium.

c. Latihan

Rehabilitasi penting dilakukan sebab dengan melakukan latihan sistem

vestibuler ini sangat menolong. Kadang-kadang gejala vertigo dapat

diatasi dengan latihan yang teratur danbaik. Orang-orang yang karena

profesinya menderita vertigo dapat diatasi dengan latihan yang intensif

sehingga gejala yang timbul tidak lagi mengganggu pekerjaan sehari-

hari.1,4,9

Ada beberapa latihan, yaitu : Canalit Reposition Treatment (CRT) / epley

manouver dan brand-darroff exercise. Dari beberapa latihan ini kadang

memerlukan seseorang untuk membantunya tapi ada juga yang dapat

dikerjakan sendiri.

Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan pertama adalah CRT jika

masih terasa ada sisa baru dilakukan brand-darroff exercise.

Gambar 2.1. Canalit Reposition Treatment (CRT) / epley manouver

11

Page 12: Meniere Disease

d. Pembedahan7,8

Operasi yang direkomendasikan bila serangan vertigo tidak terkontrol

antara lain :

- Dekompresi sakus endolimfatikus

Operasi ini mendekompresikan cairan berlebih di telinga dalam dan

menyebabkan kembali normalnya tekanan terhadap ujung saraf

vestibulokokhlearis. Insisi dilakukan di belakang telinga yang

terinfeksi dan air cell mastoid diangkat agar dapat melihat telinga

dalam. Insisi kecil dilakukan pada sakus endolimfatikus untuk

mengalirkan cairan ke rongga mastoid.

Secara keseluruhan sekitar 60% pasien serangan vertigo menjadi

terkontrol, 20% mengalami serangan yang lebih buruk. Fungsi

pendengaran tetap stabil namun jarang yang membaik dan tinnitus

tetap ada, 2% mengalami tuli total dan vertigo tetap ada.

- Labirinektomi

Operasi ini mengangkat kanalis semisirkularis dan saraf

vestibulokokhlearis. Dilakukan dengan insisi di telinga belakang dan

air cell mastoid diangkat, bila telinga dalam sudah terlihat,

keseluruhan labirin tulang diangkat. Setelah satu atau dua hari

paskaoperasi, tidak jarang terjadi vertigo berat. Hal ini dapat diatasi

dengan pemberian obat-obatan. Setelah seminggu, pasien mengalami

periode ketidakseimbangan tingkat sedang tanpa vertigo, sesudahnya

telinga yang normal mengambil alih seluruh fungsi keseimbangan.

Operasi ini menghilangkan fungsi pendengaran telinga.

- Neurektomi vestibuler

Bila pasien masih dapat mendengar, neurektomi vestibuler merupakan

pilihan untuk menyembuhkan vertigo dan pendengaran yang tersisa.

Dilakukan insisi di belakang telinga dan air cell mastoid diangkat,

dilakukan pembukaan pada fossa durameter dan n.VIII dan dilakukan

pemotongan terhadap saraf keseimbangan. Pemilihan operasi ini mirip

12

Page 13: Meniere Disease

labirinektomi. Namun karena operasi ini melibatkan daerah

intrakranial, sehingga harus dilakukan pengawasan ketat paskaoperasi.

Operasi ini diindikasikan pada pasien di bawah 60 tahun yang sehat.

Sekitar 5% mengalami tuli total pada telinga yang terinfeksi, paralisis

wajah sementara dapat terjadi selama beberapa hari hingga bulan,

sekitar 85% vertigo dapat terkontrol.

- Labirinektomi dengan zat kimia

Merupakan operasi dimana menggunakan antibiotik (streptomisin atau

gentamisin dosis kecil) yang dimasukkan ke telinga dalam. Operasi ini

bertujuan mengurangi proses penghancuran saraf keseimbangan dan

mempertahankan pendengaran yang masih ada. Pada kasus penyakit

Meniere, diberikan streptomisin intramuskular dapat menyembuhkan

serangan vertigo dan pendengaran dapat dipertahankan.

- Endolimfe shunt

Operasi ini masih kontroversi karena banyak peneliti yang

menganggap operasi ini merupakan plasebo. Ada dua tipe dari operasi

ini yaitu:

a) Endolimfe subaraknoid shunt : dengan mempertahankan tuba

diantara endolimfe dan kranium

b) Endolimfe mastoid shunt : dengan menempatkan tuba antara

sakus endolimfatikus dan rongga mastoid

2.8. Prognosis

Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif, tapi tidak fatal

dan banyak pilihan terapi untuk mengobati gejalanya. Penyakit ini berbeda untuk

tiap pasien. Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam jangka waktu hari

hingga tahun. Pasien lain mengalami perburukan gejala secara cepat. Namun ada

juga pasien yang perkembangan penyakitnya lambat.6,8

Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini namun berbagai tindakan

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan dan progresivitas penyakit.

13

Page 14: Meniere Disease

Sebaiknya pasien dengan verigo berat disarankan untuk tidak mengendarai mobil,

naik tangga dan berenang.6,8

14

Page 15: Meniere Disease

BAB III

KESIMPULAN

Penyakit meniere merupakan suatu penyakit yang diakibatkan adanya kelainan

pada telinga dalam berupa hirops (pembengkakan) endolimfa pada kokhlea dan

vestibulum. Gejala dari penyakit meniere disebut trias meniere yang terdiri dari

vertigo (sakit kepala berputar), tinnitus, dan gangguan pendengaran berupa tuli

sensori neural. Gangguan pendengaran ini bersifat fluktuatif dimana gangguan

pendengaran terjadi saat serangan dan dapat normal diluar serangan.

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab tersering vertigo pada

telinga dalam. Sebagian besar kasus timbul pada laki-laki atau perempuan dewasa.

Paling banyak ditemukan pada usia 20-50 tahun. Pasien dengan resiko besar

terkena penyakit Meniere adalah orang-orang yang memiliki riwayat alergi,

merokok, stres, kelelahan, alkoholisme, dan pasien yang rutin mengonsumsi

aspirin.

Pada dasaarnya, etiologi pasti dari penyakit meniere ini belum diketahui.

Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi

ketidakseimbangan cairan telinga yang abnormal dan diduga disebabkan oleh

terjadinya malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus.

Untuk menegakkan diagnosis penyakit meniere dengan akurat, kondisi

penyakit lain dapat menghasilkan gejala yang serupa seperti penyakit Meniere

harus disingkirkan. Evaluasi awal didasarkan pada anamnesi yang sangat hati-hati.

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menyingkirkan penyebab yang berasal dari

telinga luar atau telinga dalam. Pemeriksaan penunjang seperti audiometri,

elektronistagmografi, elektrokokhleografi, BERA, dan MRI terkadang diperlukan

untuk menegakkan diagnosis penyakit meniere.

Pasien yang datang dengan keluhan khas penyakit Meniere awalnya hanya

diberikan pengobatan yagng bersifat simptomatik, seperti sedatif dan bila perlu

bila perlu diberikan antiemetik. Pengobatan terbaik adalah dengan cara menangani

penyebab dari penyakit tersebut.

15

Page 16: Meniere Disease

DAFTAR PUSTAKA

1. Hain, TC, Yacovino D. Meniere Disease. 2003. Available at

http://www.dizziness-and balance/disorders/menieres/menieres_english.html.

Accessed on December 9th, 2013

2. National Institute and Other Communication Disorder. Menieres’s Disease.

Available at : http://nidcd.nih.gov/healthinfo/balance/menieresdisease.htm.

Accessed on December 9th, 2013.

3. Bashiruddin J, Hadjar E, Alviandi W. Gangguan Keseimbangan. Dalam : Buku

Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi

ke-6. Editor : Soepardi EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 2007. 94-101.

4. Hadjar E, Bashiruddin J. Penyakit Meniere. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga, Hidunng, Tenggorok, Kepala dan Leher. Edisi ke-6. Editor : Soepardi

EA, Iskandar N. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.

102-103.

5. Paparella MM. Pathogenesis and Pathophysiology of Meniere Disease. Acta

Otolaryngol (Stockh). 2006 ; (suppl 485)26.

6. Levine SC. Penyakit Telinga Dalam. Dalam : BOEIS Buku Ajar THT Edisi ke

6. Editor : Efendi H, Santosa K. Jakarta : EGC. 1997. 136-137.

7. Levenson, Mark J. Home of the Surgery Information Centre. Meniere

Syndrome. 2009. Available at :

http://www.earsurgery.org/site/pages/conditions/menieres-syndrome.php.

Accessed on December 9th, 2013.

8. Becker W, Naumann HH, Pfalfz CR. A Pocket Reference Ear, Nose, and

Throat Disease. Second Revised Edition. New York : Thiemes; 2004. 100-101.

9. Rutka JA. Evaluation of Vertigo. Blitzer A, Pillsbury HC, Jahn AF, Binder WJ,

editors. Office based surgery in otolaryngology. New York : Thieme; 1998.

p.71-78.

16