mengukur fungsi ginjal
DESCRIPTION
farmakoterapi terapanTRANSCRIPT
Mengukur fungsi ginjalIndeks kuantitatif standar terbaik untuk pengukuran fungsi ginjal adalah GFR. Hal ini penting pada pengenalan awal dan monitoring untuk pasien dengan CKD. Namun, harus diperhatikan juga status pasien seperti diet protein, karena pemberian protein mampu mempengaruhi nilai GFR (brindle et al dan nurses health study). Adapun beberapa metode pengukuran fungsi ginjal: Pengukuran kecepatan filtrasi glomerulusMassa ginjal makin berkurang seiring pertambahan usia berkaitan dengan nefron atau adanya penyakit seperti hipertensi atau diabetes, maka terdapat penurunan progresif dari nilai GFR. Penurunan GFR bisa dijadikan prediksi stage 5 CKD, juga resiko komplikasi CKD.GFR dinyatakan sebagai volume plasma terfilter melewati glomerulus tiap satuan waktu, berdasarkan total aliran darah ginjal dan hemodinamik kapiler.Pria127 +/- 20 mL/min/1.73 m2
Wanita
118+/-20 mL/min/1.73 m2
Nilai GFR normal
Pembersihan InulinInulin adalah polisakarida fruktosa yang diperoleh dari tanaman arthicoke Jerussalem, dahlia dan tanaman chicory. Eliminasi senyawa ini bergantung dari kondisi ginjaal. Pada ginjal normal, t1/2 nya kira-kira membutuhkan waktu 1,3 jam.
Pembersihan Iothalamate (sama dgn di atas, mengalami eliminasi di filtrasi glomerulus)Iohexol (eliminasi di filtrasi glomerulus, dengan kelebihan sampel plasma tunggal bisa digunakan untuk identifikasi iohexol) Radiolabeled markers
Pengukuran Pembersihan creatinine
Penyakit liverPengukuran fungsi ginjal pada pasien dengan gangguan liver dan hepatic harus menggunakan metode spesifik untuk filtrasi glomerulus, dan pengukuran pembersihan kreatinin harus dihindari Fungsi ginjal pada anakFungsi ginjal pada neonates sulit untuk dinilai karena sulitnya pengumpulan urin dan darah, adanya frekuensi kehadiran non-steady-state dari kreatinin serum. Pengukuran GFR pada anak umur 1-20 tahun berdasarkan panjang dan umur:
Fungsi ginjal pada orang tuaTerjadi penurunan nilai GFR. Formula Cockcroft- Gault bisa digunakan untuk mengukur clearance kreatinin pada pasien orang tua.
Kesimpulan Diperlukan identifikasi seawal mungkin, klasifikasi resiko dan monitoring fungsi ginjal pada pasien CKD.
BAB 2Disorder of calcium and phosphorus homeostasisAbnormalitas metabolisme kalsium dan fosfor umumnya muncul pada stage 3 sampai 5 CKD. Hubungannya dengan hiperparatiroidisme sekunder, pada kadar serum kalsium dan fosfor normal, hal tersebut dapat berkembang lebih awal, pada GFR 80 mL/min per 1.73 m2 atau lebih rendah.Jadi untuk mendeteksi hiperparatiroidisme sekunder direkomendasikan pengukuran kadar hormone paratiroid, vitamin D, dan monitor kalsium dan fosfor pada awal stage 3 CKD.Perbaikan nilai kalsium, fosfor dan level hormone paratiroid memiliki keuntungan sistemik, termasuk mengurangi factor resiko kardiovaskular.
Penyakit jantungCKD identik dengan tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. Sudah ada penelitian membuktikan bahwa makin rendah nilai GFR maka makin tinggi probabilitas penyakit kardiovaskular.Faktanya, pasien dengan CKD stage 2 sampai 4 umumnya cenderung meninggal akibat komplikasi kardiovaskular dibandingkan bertahan pada terapi inisiasi renal-replacement. Monitoring keberadaan dan perkembangan penyakit kardiovaskuler pada pasien CKD sangat penting.Harapan hidup pasien CKD 16%-37% dari orang tanpa penyakit ginjal.Evaluasi factor risiko kardiovaskular pada pasien CKD dibutuhkan, bahkan sudah ada panduan terapi untuk pasien CKD dengan penyakit kardiovaskular meliputi evaluasi, monitoring dan terapinya.