test fungsi ginjal

58
1 TES LABORATORIUM TES LABORATORIUM pada pada PENYAKIT GINJAL PENYAKIT GINJAL

Upload: virgo-rama

Post on 20-Nov-2015

135 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

tes fungsi ginjal

TRANSCRIPT

  • *TES LABORATORIUMpada

    PENYAKIT GINJAL

    *

  • *GINJAL , penampang membujurStephen JM cs, Patholphysiology of Disease ,An introduction to cliniical medicine 2003

    *

  • *NEFRON Jumlah nefron dalam satu ginjal = 1 juta

    Setiap nefron terdiri dari : glomerulus filtrasi tubulus reabsorpsi dan sekresi

    *

  • *

    *

  • *GINJAL DANSALURAN KEMIHBAGIAN BAWAHStephen JM cs, Patholphysiology of Disease ,An introduction to cliniical medicine 2003

    *

  • *TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUMPADA PENYAKIT GINJAL 1. Membantu menemukan etiologi penyakit 2. Mengetahui fase awal dari gagal ginjal 3. Mengikuti perjalanan penyakit

    *

  • *Pemeriksaan laboratorium penyaringuntuk penyakit ginjal 1. Pemeriksaan urine 2. Darah rutin 3. Urea, kreatinin, Na, K, Cl, P, Ca, asam urat

    *

  • *Pemeriksaan konfirmasi 1. Ekskresi protein 24 jam 2. Kreatinin serum ( serial ) 3. Klirens kreatinin ( GFR ) 4. Kultur urine

    *

  • *CARA MENGUKUR GFR 1. Klirens Kreatinin nilai klirens kreatinin = GFR

    2. Kadar NPN (nonprotein nitrogen) serum peningkatan NPN ~ penurunan GFR

    non protein nitrogen : kreatinin, urea, asam urat, guanidin, cyanate, dan middle molecule

    *

  • *RumusKlirens kreatininU x V x 1,73 ml/menitPLPT

    U = Kadar kreatinin dlm urine 24 jam(mg/dl)P = Kadar kreatinin dlm serum (mg/dl)V = Volume (prod) urine permenit (ml/mnt)LPT = Luas Permukaan Tubuh (m2)Normal O : 117 + 20O+ : 108 + 201,73 =lpt standar dalam m2 ( BB = 70 kg TB = 1,7 m )

    *

  • *

    NomogramDu Bois ( DEWASA )

    Berat badan ( kg )

    Luas permukaan tubuh ( m2 )

    Tinggi badan ( cm )Dr.med. PuruhitoDasar-dasar pemberian cairan dan elektrolit pada kasus kasus bedah

    *

  • *PEMERIKSAAN KLIRENS KREATININ 1. Mengumpulkan urine selama 24 jam ( harus tepat ) 2. Mengukur volume urine 24 jam untuk menentukan volume (produksi) urine permenit 3. Mengambil contoh darah untuk penentuan kreatinin serum 4. Periksa kadar kreatinin urine yg tertampung dlm satuan mg/dl 5. Mengukur tinggi dan berat badan untuk menentukan luas permukaan tubuh ( nomogram Du Bois ) 6. Menghitung klirens kreatinin dengan rumus

    *

  • *Rumus(Cockroft-Goult)

    Klirens kreatinin (ml/mnt)

    (140-umur) x berat badan X (0,85 jika wanita) 72 X kreatinin serum

    *

  • *Hubungan antara klirens kreatinin dan kadar kreatinin serum

    0 30 60 90 120 ml/mn Klirens kreatinin

    6

    5

    4

    3

    2

    1

    0 0,5 1 1,5 2 JUTA Jumlah nefron

    Kreatinin serum

    *

  • *Penyakit ginjal primerPenyakitGinjal SekunderBerlangsung lamaMikrobiologiBiakan urinHematologiUrinalisisSpecies bakteripenyebab infeksisaluran kemih+-+-BUKANGGKBUKANGGKKimia DarahUreum Kreatinin TKK GGK

    Ket : + bila menunjukkan gambaran urinalisis/hematologi GGK- bila tidak menunjukkan gambaran urinalisis/hematologi GGKALGORITME

    *

  • *Rutin urinalisisNon invasif diagnosisPetunjuk penyakit yang tak terdeteksi :

    -glomerulonefritis-renal failure-hipertensi nefropatiMudah dikerjakan di tempat praktek, laboratorium, rumah, RS.

    *

  • Macroscopic / PhysicalChemical (Urine Dipstick)MicroscopicCultureCytologicalTargeted

    Types of Urine Analysis

    *

  • TUJUAN PEMERIKSAAN KIMIA URINInformasi mengenai faal organ & metabolisme tubuhMembantu menegakkan diagnosisMengikuti perjalanan penyakit & hasil pengobatan Mendeteksi kelainan yang asimptomatik.

    HASIL HARUS TELITI, TEPAT, CEPAT DAN DAPAT DIPERCAYA.

    *A review of Bayers unique proprietary hematological methods now on the ADVIA 120

  • *Rutin Urinalisis meliputi

    Gross exam/makroskopisDipstikMikroskopisWarnapHSelKekeruhanBJSilinder(Bau)ProteinBakteriGlukosaYeastSdmParasitSDPKristal Keton Artefak NitritUrobilinogenBilirubin

    *

  • *SAMPEL URINE 1.Urine sesaat : urine acak (random) 2.Urine pagi : urine pertama di pagi hr Paling baik untuk urinalisis :- lebih kental- pH rendahUrine segar ( < 1 jam dr penampungan)Urine Post Prandial : 1 - 3 jam stlh makanUrine 24 jam :06.0006.00

    dibuang ditampung

    *

  • *Spesimen (clean catch midstream)mencegah kontaminasi

    dapat dipakai kultur

    Cara : bersihkan genetalia eksterna dengan antiseptik ringan (benzalkonium hydrochloride).

    Buang porsi pertama urine dan tampung porsi tengah, lakukan pada saat urin memancar.

    *

  • *Cuci tanganBuka wadah urine dan letakkan tutup menghadap ke atasPertama buang sedikit urine (awal), kemudian isi wadah sesuai kebutuhan, dan buang urine sisanyaTutup wadah tanpa menyentuh sisi dalam tutup

    *

  • *Urinalisis dalam praktekPra analitik:

    pencatatan; sampling ; penyimpananAnalitik:

    Makroskopis; Dipstik; Mikroskopis.Post analitik:

    pencatatan dan pelaporan

    *

  • *Perubahan saat penyimpananPerubahan sel leukosit, eritrosit, silinder PH (pembtkan amoniak krn degradasi urea oleh bakteri)Bakteri kontaminan Degradasi glukosa dan nitritOksidasi bilirubin dan urobilinogen trtm sinar matahari

    *

  • *The change if quiet sample

    *

  • *penyimpananPenyimpanan:lemari es , agar tetap segar dalam waktu >1 jamSuhu 4 - 8 CMinimalisasi perubahan komposisi urine

    Kunci minimalisasi positif dan negatif palsu :urine segar paling baikUrine pagi

    Dapatkan/ambil sampel baru apabila :- urine dalam suhu kamar > 1 jam- urine dalam lemari es > 4 jam

    *

  • *WadahWadah /kontainer/cup mulut lebar dengan tutup. Lebih baik dispossibleHindari sisa detergen: positip palsu pada glukosa ; protein dan sdm pd dipstik

    *

  • *Analisis Urine dengan Carik Celup / Uji / Dipstik Carik Uji :Merupakan secarik plastik sebelah sisi dilekati dengan 1-10 lapis kertas isap/bahan penyerap lain yang mengandung reagen spesifik terhadap zat yang akan diperiksa.

    Prinsip :bila dalam urine mengandung zat yang diperiksa perubahan warna.

    Intensitas Warna dapat diukur secara :1. Visual2. Fotometer refleksi ( Reflactan photometer )

    *

  • *dipstikDipstik bervariasi, yg kecil-besar ; butuh kontrol utk menjaga bahwa dipstik masih berfungsi bagus.Gunakan urin segar yg belum disentrifus (homogen)Tanggal kadaluarsaSesuai petunjuk (waktu)Tertutup rapat(matahari)Suhu kamarBahan pengering (+)Qualitay control

    *

  • *DipstikQuality control periodik bila perluCelupkan kedalam urine (1 detik) Tarik kembali/tiriskanBaca dengan urin analiserBaca dengan visual (waktu perhatikan)

    *

  • *Urine dipstik urine segar, belum di centrifus, campur dengan baik , dipstik tertutup rapat jauh dari sinar matahari, suhu simpan suhu kamar, ED baik , bahan pengering masih ada, bila tidak akurasi akan berkurang . Quality control periodik bila perlu. Bisa dibeli ditempat suplier

    Bisa diperoleh banyak dalam 2 menit; baca sesuai petunjuk waktu utk mencegah positip /negatip palsu

    Glukosa: 30Protein 60Keton: 40Sdm:60Bj:45Urobilinogen:60pH:60Nitrit: 60Leukosit: 2 menit

    *

  • *Kegunaan carik uji antara lain :1.Pemeriksaan rutin2.Memantau pengobatan3.Memantau sendiri4.Tes penyaringCara kerja :CelupSekaBacaVisual ( gambar 3 )Fotometer Refleksi

    *

  • *Laporan Hasil Urinalisis

    *

  • *Urinalisis (Makroskopis)Warna (Color)Kekeruhan (turbidity)Bau (odor)

    *

  • *JUMLAH URINE( Produksi Urine per 24 jam) Bayi : 30 - 500 ml Anak (1-14 th) : 500 - 1400 ml Dewasa : 600 - 1600 ml

    anuria : 100 ml oliguria : 100 - 600 ml poliuria : > 1600 ml

    *

  • WARNA

    WARNAPENYEBABKuning terang

    Kuning tua

    Kuning sawo / coklat

    Kuning - Orange

    Yellow-green/brown

    Green

    Blue-green

    Pink

    Merah

    Hitam / BrownPolyuria , diabetes insipidus , Diabetes mellitus

    Concentrated specimen / pagi pertama / post exercise, riboflavin

    Dehydration from fever or burns

    Bilirubin, Phenazopyridine, Nitrofurantoin, Phenindione

    Bilirubin oxidasi ( biliverdin )

    Pseudomonas infection

    Amitriptyline, Methocarbamol, Indican

    RBC

    Hemoglobin, Myoglobin, Porphyrins, Rifamisin

    RBCs oxidized to methemoglobin, Methemoglobin, alkaptonuria, Argyrol (antiseptic), Methyldopa or levodopa, Metronidazole

    *

  • *BauAmoniak : bakteri kontaminanBuah: ketonKhas : Phenil ketonuri, makanan dan antibiotikBau busuk : keganasan, inflamasi/pus, spesimen lama.

    Buih : - Normal putih - Mudah berbuih protein - Kuning pigmen empedu (bilirubin) phenylazodiaminopyridin

    *

  • *KekeruhanNormal jernih/tidak keruhBerawan: bakteri, leukosit dan kristal; bisa karena disimpan dalam lemari es (presipitasi kristal), putar ulang urine, asamkan atau kembalikan suhu kamarKeruh /kabut/kabur: dari vagina/benang mukusWarna susu: gelembung lemak/oval fat bodies/OFB; nefrotik sindrom; kolesterol tinggi

    *

  • *Contoh hsl tes kimia pd urinalisis

    NoPemeriks KimiaNilai RujukanContoh AbnormalTes Dx. Al :1.KejernihanJernihKeruh: -berawan-gelap-mukus- busukPyuria, porfirin.2.BauTak berbau-busuk atau amoniakal.-sesuaikan dg 3-13 dan hsl sed.3.WarnaKuning mudaKuning tua-coklatMerah, coklat-tes faal hati, ginjal-ok rifamp

    4.pH4,5 8,0< diet prot, asidosis> Diet sayur, alkalosis, inf.-pH drh 5-kp biakan kuman5.Berat Jenis1.010 1.020Pekat, DM, encer D incipidus- Glukosa drh6.Glukosanegatif+ DM (>15mg/dl)-glukosa drh/TTG

    *

  • *Contoh hsl tes kimia pd urinalisis

    NoPemeriks KimiaNilai RujukanContoh AbnormalTes Dx. Al :7.Benda Ketonnegatif+ puasa, diet lemak ketoasidosis- Glukosa darah.8.Proteinnegatif- protein > 0,5g/hr+ albumin: peny ginjal globulin: MM-tes faal ginjal-tes drh/sutul9.Bilirubinnegatif+ pd obstruks bilier- Pd ikt hemolitik-tes faal hati

    10.UrobilinogenNegatif atau ++ pd ggn hati- Pd obstruks bilier.-tes faal hati11.Nitritnegatif+ inf. Sal kemih-sed urine-biakan kuman12.Leukositnegatif+ inflamasi, infeksi-sed urine13.Eritrositnegatif+ Peny ginjal dan sal kemih, mis: nephritis-tes faal ginjal

    *

  • PERUBAHAN PENUNDAAN

    ParameterPenyebabWarna??Oxidation or reduction of metabolitesKejernihanBacterial growth & precipitation of amorphous BauBacterial multiplication or breakdown of urea to ammoniapHBreakdown of urea to ammonia by urease-producing bacteria/loss of CO2GlukosaGlycolysis and bacterial useKetonVolatilization and bacterial metabolismBilirubinExposure to light/photo oxidation to biliverdinUrobilinogenOxidation to urobilinNitriteMultiplication of nitrate-reducing bacteriaRBC, WBC, CastDisintegration in dilute alkaline urineBacteriaMultiplication

    *

  • *PEMERIKSAAN MIKROSKOPISSEDIMEN URINE SYARAT: - urine pagi - urine segar ( < 60 menit sesudah penampungan ) Urine diputar ( sentrifuse ) : 1500 rpm, 5 menit Sedimen dilihat dengan mikroskop

    1. sel darah ( eritrosit, lekosit) 2. sel epitel 3. torak ( silinder, cast ) 4. kristal 5. lain-lain ( bakteri, jamur, sel ganas )

    *

  • *Teknik

    Campur urine sampai rata

    10 ml 12 mlUrinePusingkan Supernatan1500-2000 rpmdibuang( 5 menit )

    Lihat dengan mikroskopSisa Sinar minimal 1 ml (Kondensor diturunkan ResuspensiDiafragma Mikroskopdikecilkan ).

    *

  • TAHAP I : lensa obyektif 10X / lapang pandang lemah (LPL) / low power field (LPF) identifikasi benda besar silinder dan kristalTAHAP II : lensa obyektif 40X / lapang pandang kuat (LPK) atau high power field (HPF)identifikasi < kecil eritrosit, lekosit, epitel, ragi, bakteri, Trichomonas, sperma.

    *

  • Epithel CastsIndividual LeukocytesLeukocyte CastsIndividual ErythrocytesErythrocyte CastsIndividual EpithelSignificance of Cellular CastsBacterial CastsIndividual Bacterial

    *

  • Hematuria mak & mik.Hematuria mikroskopik > 5 eritrosit/LPK. nefropati diabetik, hipertensi, dan ginjal polikistik. Persisten & berulang Hematuria persisten perdarahan glomerulus ginjal.

    Eritrosit dismorfik :ukuran heterogen, hipokromik, terdistorsi , sering tampak gumpalan kecil tidak beraturan tersebar di membran sel. terdistorsi saat melalui struktur glomerulus yang abnormal. penyakit glomerular glomerulonefritis.

    *

  • bulat, berinti, granuler, ukuran 1,5 2 kali eritrosit. Biasanya neutrofil / PMN. leukosituria / piuria ISK bagian atas /bawah, sistitis, pielonefritis, glomerulonefritis akut. febris, dehidrasi, stress

    kontaminan vagina, infeksi serviks, meatus uretra eksterna pria.leukemia kecepatan ekskresi leukosit meningkat ok perubahan permeabilitas membran glomerulus /perubahan motilitas leukosit.

    *

  • bulat /oval, > dari leukosit, inti bulat /oval besar, bergranula Meningkat :Sindrom nefrotikdegenerasi saluran kemih, jumlah sel tubulus 13 / LPK penyakit ginjal aktiv nefritis, nekrosis tubuler akut, infeksi virus pada ginjal, penolakan transplnatasi ginjal, keracunan salisilat.

    *

  • squamous, caudate transitional,and RTE cellsEpitel Transisional : spherical, polyhedral, caudateTransisional spherical

    *

  • *

    *

  • *

    glomerulustubulus proksimalistikungan Henletubulus distalisduktus koligentesmuara nefron lain

    torak

    Tamm Harsfall mucoproteindibentuk oleh sel-sel tubulus

    *

  • *

  • kontaminan / infeksi jamur sejati. ragi memiliki kecenderungan bertunas. Paling sering Candida dapat menginvasi kandung kemih, uretra, atau vagina.

    Ukuran bervariasi 1-2 kali diameter leukosit. Identifikasi flagella dan pergerakannya yang tidak menentu.

    *

  • Bakteri berpotensi berkembang biak di urine pada suhu kamar Banyaknya mikroba flora normal vagina /meatus uretra eksternal kontaminan dalam wadah pengumpul, kontaminasi tinja, dalam urine yang dibiarkan lama.infeksi di saluran kemih.

    *

  • TrichurisYeasts pseudohyphaeMicrofilaria

    *

  • Sering kristal calcium oxallate, triple phosphate, asam urat. Nilai klinik jumlah berlebih & predisposisi infeksiBatu di saluran kemih menimbulkan jejas fragmen sel epitel terkelupas. Pembentukan batu dapat disertai kristaluria, & kristaluria tidak harus disertai pembentukan batu.

    *

  • Acidic CrystalsCalcium Oxalate Dihydrate CystineTryosine Amorphous Urates Sodium UrateLeucineUric Acid

    *

  • Alkaline CrystalsTriple phosphates (Struvite)Calcium CarbonateAmorphous PhosphateAmmonium BiurateDicalcium Phosphate

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    **A review of Bayers unique proprietary hematological methods now on the ADVIA 120

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *