mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

19
Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal David Gaveau

Upload: center-for-international-forestry-research-cifor

Post on 14-Apr-2017

549 views

Category:

Environment


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Mengapa perkebunan di lahangambut sering gagal

David Gaveau

Page 2: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

DIMANAKAH SUMBER API DI ATAS GAMBUT ?

Bukan Kebakaran Hutan, Tapi Kebakaran “Bekas Hutan”

“Kuburan hutan” berisi semak belukar, lahanyang rusak dan pepohonan yang telah ditebangdan mati. Lahan yang belum ada kebun: “kosong”

Lahan “kosong” di bakar untuk bersihkan lahandari bekas kayu sebelum ditanam.

Page 3: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Lahan kosong di Riau

Page 4: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Lahan kosong di Palangka Raya

Page 5: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Kosong tapi ada klaim.

Page 6: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

DIMANAKAH SUMBER API DI ATAS GAMBUT ?

Studi area: Riau bagian utara. 2013-2014: 360,000 ha terbakar

47% luas lahan yang terbakar adalah bekas hutan

yang ditebang lima tahun sebelumnya, sehinggamenjadi lahan kosong, atau “kuburan hutan”.

Studi area: Kalteng bagian tengah. 2015: 740,000 ha terbakar

53% luas terbakar, adalah bekas hutan yang

terbakar pada tahun 1997 dan 2006, sehingga menjadi lahan kosong,atau “kuburan hutan”.

Page 7: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

According to Field et al. 2008 Kalimantan experienceda tipping point fromfire resistant to fire proneafter 1983

84% luas kebakaran atas Gambut Kebakaran >10 lebih sering terjadi

360,000 ha terbakar

Page 8: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

740,000 haterbakar

Page 9: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

JUGA ADA PERKEBUNAN YANG MENGALAMIKEBAKARAN

Page 10: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

“Bekas Hutan” atau “kuburan hutan" yang belum berisikebun (“kosong”)

Page 11: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

36% luas terbakar adalah perkebunan sawit atau akasia

Page 12: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

For each hectare of “lahan kosong” cleaned by burning,0.65 ha of Existing plantations are also burning!

(Kosong)

Page 13: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Untuk setiap hektare lahan kosong yang di bakaruntuk dijadikan perkebunan, Ada juga lebih darisetengah hectare perkebunan produktif yang terbakar.

Pertanian di lahan gambut tidak berhasil karena,saat lahan kosong di bersihkan dengan api, Di sekitar, perkebunan produktif juga seringmengalami Kebakaran. Api di lahan gambut tidakbisa di kontrol!

Banyak petani rugi, perkebunan yang gagal.Mengalami kebakaran atau banjir.

Page 14: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Pembuatan Kanal untuk mencegah kebakarandan banjir tidak mungkin bisa membantuMencegah kebakaran karena.

Kebakaran lebih sering terjadi dekat kanal.Kebakaran juga lebih sering terjadi di lahankosong yang pernah terbakar.

Kebun produktif sering kembali lahan kosong.Tidak mungkin kebakaran akan behrenti.

Page 15: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Solusinya :

Gambut harus di hijaukan kembaliKanalisasi harus di tutup

Gambut harus dilestarikan.

Page 16: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

Terima Kasih

Page 17: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal
Page 18: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal

According to Field et al. 2008 Kalimantan experienceda tipping point fromfire resistant to fire proneafter 1983

Page 19: Mengapa perkebunan di lahan gambut sering gagal