pengelolaan gambut mangrove

24
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE dan GAMBUT dalam KAWASAN KONSERVASI di INDONESIA Oleh: EDY SUTRISNO

Upload: edy-sutrisno

Post on 14-Jun-2015

881 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan gambut mangrove

PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE dan GAMBUT

dalam KAWASAN KONSERVASI di INDONESIA

Oleh:EDY SUTRISNO

Page 2: Pengelolaan gambut mangrove

MAKSUD DAN TUJUAN

• Maksud Pedoman Pengelolaan Ekosistem adalah sebagai pedoman bagi institusi pengelola KPA dan KSA dan para pihak terkait dalam pelaksanaan pengelolaan ekosistem gambut dan ekosistem mangrove.

• Tujuan Pedoman Pengelolaan Ekosistem adalah memberikan arahan dan acuan kerja bagi institusi pengelola kawasan konservasi dan para pihak terkait sehingga upaya perlindungan, pengawetan dan pemafaatan ekosistem mangrove dan gambut di dalam kawasan konservasi dapat dilakukan dengan efektif dan optimal sesuai dengan fungsi masing-masing kawasan.

Page 3: Pengelolaan gambut mangrove

RUANG LINGKUP

• Ruang Lingkup pedoman ini adalah pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove di dalam kawasan konservasi yang terdiri dari perencanaan, perlindungan, pengawetan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta monitoring dan evaluasi.

Page 4: Pengelolaan gambut mangrove

Keberadaan ekosistem gambut dan/atau mangrove di kawasan

konservasi

Keberadaan ekosistem gambut dan/atau mangrove di kawasan

konservasi

PerencanaanPerencanaan PerlindunganPerlindungan PengawetanPengawetan PemanfaatanPemanfaatan Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat

Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat

Monitoring dan EvaluasiMonitoring

dan Evaluasi

Tujuan Pengelolaan Kawasan KonservasiTujuan Pengelolaan Kawasan Konservasi

KERANGKA ALUR FIKIR PEDOMAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DAN MANGROVE DI DALAM KAWASAN KONSERVASI

Page 5: Pengelolaan gambut mangrove

LUARAN

Luaran dari Pedoman ini adalah panduan bagi pengelola kawasan konservasi di Indonesia untuk mengelola ekosistem gambut dan ekosistem mangrove yang ada di dalam kawasan untuk mencapai tujuan pelaksanaan pengelolaan ekosistem secara efektif dan berdaya guna sesuai dengan peran dan fungsi ekosistem tersebut di dalam kawasan konservasi.

Page 6: Pengelolaan gambut mangrove

EKOSISTEM GAMBUT

Page 7: Pengelolaan gambut mangrove

PENGERTIAN & MORFOLOGI

Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 mendefinisikan kawasan bergambut sebagai kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagian besar berupa sisa-sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang lama.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup (2010) menyebutkan bahwa pembentukan gambut bermula dari genangan didaerah rawa belakang (back swamp), danau dangkal atau daerah cekungan yang secara berangsur-angsur ditumbuhi oleh tanaman air dan vegetasi lahan basah.

Page 8: Pengelolaan gambut mangrove

Skema Melintang Kubah Gambut

Page 9: Pengelolaan gambut mangrove

SEBARAN & DISTRIBUSI

Dari berbagai laporan, luas lahan gambut di Indonesia sangat bervariasi, yaitu antara 13,5-26,5 juta ha

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (2011) menyebutkan bahwa total lahan gambut di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua adalah 14.905.574 Hektar, dimana Sumatera memiliki lahan gambut seluas 6.436.649 hektar, Kalimantan 4.778.004 hektar, dan Papua seluas 3.690.921 hektar

Page 10: Pengelolaan gambut mangrove
Page 11: Pengelolaan gambut mangrove

EKOSISTEM MANGROVE

Page 12: Pengelolaan gambut mangrove

PENGERTIAN & MORFOLOGIStrategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah (2004)

mendefinisikan hutan mangrove sebagai suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna, muara sungai) yang tergenang pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam.

Kusmana et. al (2008) menyebutkan bahwa mangrove umumnya membentuk zonasi mulai dari pinggir pantai sampai pedalaman daratan. Zonasi yang terbentuk bisa berupa zonasi yang sederhana (satu zonasi, zonasi campuran) dan zonasi yang kompleks (beberapa zonasi), tergantung pada kondisi lingkungan mangrove yang bersangkutan.

Page 13: Pengelolaan gambut mangrove

Contoh Zonasi Mangrove

Page 14: Pengelolaan gambut mangrove

SEBARAN & DISTRIBUSI

Rusila noor et. al. (1999) menyebutkan bahwa Giesen (1993) menyebutkan luas mangrove Indonesia 2,5 juta hektar, Dit. Bina Program INTAG (1996) menyebutkan 3.5 juta hektar dan Spalding, dkk (1997) menyebutkan seluas 4,5 juta hektar.

Pusat survey sumberdaya alam laut, BAKOSURTANAL (2009) menyebutkan luas hutan mangrove Indonesia 3,244,018.459 (Ha)

Page 15: Pengelolaan gambut mangrove

Peta Penyebaran Mangrove di Indonesia(http://pssdal.bakosurtanal.go.id)

Page 16: Pengelolaan gambut mangrove

LANDASAN HUKUM

Page 17: Pengelolaan gambut mangrove

EKOSISTEM GAMBUT EKOSISTEM MANGROVE

UUD 1945

UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya

UU No. 5 tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman Hayati di Indonesia

UU No. 6 tahun 1994 tentang Ratifikasi terhadap Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim

UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah

UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan ruang

UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 ttg Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air

Peraturan Pemerintah No. 150/2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi biomassa

Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1991 tentang Rawa

Page 18: Pengelolaan gambut mangrove

EKOSISTEM GAMBUT EKOSISTEM MANGROVE

Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung

Peraturan Presiden No. 73 tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove

KeputusanPresiden No. 48 tahun 1991 tentang Pengesahaan Convention on Wetlands of International Importance Especially as Waterfowl Habitat

Keputusan Presiden No. 80 tahun 1999 tentang Pedoman Umum Perencanaan dan Pengelolaan Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah

Instruksi Presiden No. 2 tahun 2007 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Kalteng

Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan

Instruksi Presiden No. 10 tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.70/Menhut-II/2009 tentang 8 (Delapan) Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan dalam Program Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.30/Menhut-II/2005 tentang Standar sistem silvikultur pada hutan alam, tanah kering dan atau hutan alam tanah basah/rawa

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Page 19: Pengelolaan gambut mangrove

EKOSISTEM GAMBUT EKOSISTEM MANGROVE

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.41/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2008 tentang Rencana Induk Rehabilitasi dan Konservasi Kawasan Pengembangan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.49/Menhut-II/2011 tentang Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) tahun 2011-2030

Keputusan Menteri Kehutanan No. 187/Menhut-II/2012 tentang Komite Nasional Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah

Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.6315/Menhut-VII/IPSDH/2012 tentang Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan Hutan, Penggunaan Kawasan Hutan dan Perubahan Peruntukkan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain (Revisi III)

Peraturan Dirjen PHKA No. SK.151/IV/Set-3/2007 tentang Pedoman Identifikasi dan Inventarisasi Ekosistem Esensial Lahan Basah.

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2010-2030

Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang tahun 2011-2030

Page 20: Pengelolaan gambut mangrove

PEDOMAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT

Page 21: Pengelolaan gambut mangrove

PEDOMAN PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

Page 22: Pengelolaan gambut mangrove

KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT

Page 23: Pengelolaan gambut mangrove

KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

Page 24: Pengelolaan gambut mangrove

TERIMAKASIH