menentukan kebutuhan pelatihan makro

17
MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO Dalam menentukan kebutuhan pelatihan diperlukan sebuah analisis berupa Training Need Analysis (TNA), dimana penentuan jenis pelatihannya apa adalah dengan TNA Makro. TNA merupakan suatu proses identifiasi dan analisis tentang kebutuhan pelatihan atau program pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam sebuah organisasi atau perusahaan dengan tujuan akhir adalah peningkatan performa SDM. Keberhasilan sebuah pelatihan ditentukan berdasarkan ketajaman dan ketepatan dalam TNA. Dalam menyusun TNA, terdapat beberapa pendekatan analisis yang harus diperhatikan. Sebagaimana yang disadur dari laman hr-guide (https://hr- guide.com/data/G510.htm), pendekatan tersebut dibagi menjadi: 1. Analisis Organisasi Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (UNNES) dimana Visi UNNES adalah Visi Unnes adalah menjadi universitas berwawasan konservasi dan bereputasi Internasional. Sedangkan UNNES mempunyai Misi : a. menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan dalam program kependidikan dan non-kependidikan yang unggul berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. b. mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, peradaban dan olahraga yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. c. menyebarluaskan imu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan olahraga yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional; dan

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

Dalam menentukan kebutuhan pelatihan diperlukan sebuah analisis berupa Training

Need Analysis (TNA), dimana penentuan jenis pelatihannya apa adalah dengan TNA Makro.

TNA merupakan suatu proses identifiasi dan analisis tentang kebutuhan pelatihan atau program pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam sebuah

organisasi atau perusahaan dengan tujuan akhir adalah peningkatan performa SDM.

Keberhasilan sebuah pelatihan ditentukan berdasarkan ketajaman dan ketepatan

dalam TNA. Dalam menyusun TNA, terdapat beberapa pendekatan analisis yang harus diperhatikan.

Sebagaimana yang disadur dari laman hr-guide (https://hr-

guide.com/data/G510.htm), pendekatan tersebut dibagi menjadi:

1. Analisis Organisasi

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) Universitas Negeri Semarang (UNNES) dimana Visi UNNES adalah Visi Unnes adalah menjadi

universitas berwawasan konservasi dan bereputasi Internasional.

Sedangkan UNNES mempunyai Misi :

a. menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan dalam program

kependidikan dan non-kependidikan yang unggul berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.

b. mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, peradaban dan olahraga yang berwawasan konservasi dan bereputasi

internasional.

c. menyebarluaskan imu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan olahraga yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional; dan

Page 2: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

d. membangun dan mengembangkan kerjasama Institusi dalam menunjang

penguatan kelembagaan yang bereputasi internasional.

Dan UNNES sebagai organisasi pendidikan mempunyai tujuan :

a. mewujudkan kebudayaan unggul dalam pendididikan melalui upaya pelestarian dan pengembangan nilai pengetahuan dan keyakinan berwawasan konservasi.

b. mewujudkan pranata pendidikan dan tata kelola yang efektif, kreatif, serta

produktif yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional;

c. menghasilkan pendidik, tenaga kependidikan, akademisi dan profesional yang

memiliki kompetensi unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

dan olahraga berwawasan konservasi.

d. menghasilkan dan menyebarluaskan karya-karya ilmu pengetahuan, teknologi,

seni dan olahraga yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional; dan

e. menjalin kerja sama institusi dalam menunjang penguatan kelembagaan yang bereputasi internasional.

UNNES adalah sebuah lembaga pedidikan besar dengan kondisi sebagai berikut :

Fakultas di Universitas Negeri Semarang

No Uraian Jumlah Prodi Daftar Prodi

Lulusan langsung bekerja

1. Fakultas Ilmu Pendidikan

6

• Teknologi pendidikan • PGSD • PG-PAUD • Pendidikan Luar Sekolah • Bimbingan dan Konseling • Psikologi 80%

2. Fakultas Bahasa dan Seni

15

• Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

• Sastra Indonesia • Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa • Pendidikan Bahasa Inggris • Sastra Inggris

Page 3: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

No Uraian Jumlah Prodi Daftar Prodi

Lulusan langsung bekerja

• Pendidikan Bahsa Prancis • Sastra Prancis • Pendidikan Bahasa Jepang • Pendidikan Bahasa Arab • Pendiddikan Bahasa Mandarin • Pendidikan Seni Rupa • Seni rupa Murni • Desain Komunikasi Visual • Pendidikan Sendratasik

3. Fakultas Ilmu Sosial

8

• Pendidikan Sejarah • Ilmu Sejarah • Pendidikan Sosiologi dan Antropologi • Pendidikan Geografi • Geografi • Survei dan Pemetaan • PPKn • Ilmu Politik

4. Fakultas Matematika dan IPA

11

• Pendidikan Matematika • Matematika • Statistika • Pendidikan Fisika • Fisika • Pendidikan Kimia • Kimia • Pendidikan Biologi • Biologi • Pendidikan IPA • Teknik Informatika

5. Fakultas Teknik

15

• Pendidikan Teknik Bangunan • Teknik Sipil (S1 dan D3) • Arsitektur (S1 dan D3) • Pendidikan Teknik Mesin • Teknik Mesin (S1 dan D3) • Pendidikan Teknik Otomotif • Teknik Kimia (S1 dan D3) • Pendidikan Teknik Elektro • Teknik Elektro • PTIK • PKK • Pend. Tata Kecantikan

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 4

• Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

• Pendidikan Olahraga • Ilmu Keolahragaan • Kesehatan Masyarakat

Page 4: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

No Uraian Jumlah Prodi Daftar Prodi

Lulusan langsung bekerja

7. Fakultas Ekonomi 6

• Manajemen • Manajemen Perkantoran • Ekonomi Pembangunan • Pendidikan Ekonomi • Akuntansi (S1 dan D3)

8. Fakultas Hukum 1 Ilmu Hukum

Sumber Data: http://data.unnes.ac.id/ Renstra Bisnis UNNES 2020-2024

Jumlah Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

No URAIAN Laki –laki Perempuan JUMLAH

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 995 4164 5159

2. Fakultas Bahasa dan Seni 1935 4200 6135

3. Fakultas Ilmu sosial 1442 2403 3845

4. Fakultas Matematika dan IPA 1358 3767 5125

5. Fakultas Teknik 2682 2109 4790

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 2340 1950 4290

7. Fakultas Ekonomi 1378 3585 4963

8. Fakultas Hukum 1052 1188 2240

Sumber Data : http://data.unnes.ac.id/

UNNES sebuah lembaga pendidikan besar dengan kondisi organisasi tersebut dan

dengan melihat visi, misi dan tujuan sangatlah dituntut untuk lebih maju apalagi saat ini UNNES menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH)

LP3 adalah sebuah salah satu lembaga yang berada di UNNES yang mempunyai Visi

Menjadi Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi berwawasan konservasi dan bereputasi internasional

Untuk mewujudkan visi tersebut, LP3 UNNES menjabarkan ke dalam beberapa misi sebagai berikut.

Page 5: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

1. Mengembangkan dan menyelenggarakan inovasi pembelajaran berwawasan

konservasi 2. Menyelenggarakan pendidikan profesi yang berwawasan konservasi dan bereputasi

internasional dalam bidang kependidikan dan non kependidikan 3. Membangun dan mengembangkan kerjasama institusi dalam pengembangan

pendidikan dan profesi

Dari kedua Visi dan Misi tersebut, sebagai sebuah lembaga pendidikan, dapat

disimpulkan bahwa LP3 UNNES mempunyai komitmen yang tertuang dalam visi dan misi yang jelas untuk pengembangan pendidikan dan profesi yang menjadi satu-

satunya lembaga penyelenggara pelatihan pengembangan baik pendidikan maupun profesi.

2. Analisis SDM dan Renstra Organisasi.

UNNES memiliki karyawan sebesar 1.967 orang terdiri dari 1.091 orang Tenaga Pendidik dan 866 orang Tenaga Kependidikan, dengan berbagai kualifikasi baik

tenaga pendidik dan tenaga kependidikannya. Renstra UNNES secara lengkap dapat disampaikan sebagai berikut :

No. Uraian Kondisi

saat ini

Kondisi yang

diharapkan Yang diperlukan Kebutuhan

pelatihan

1.

Renstra Bisnis UNNES tahun 2015-2019

10 sasaran kinerja (2017)

7 > 100%

3 < 100% (Meningkatnya kualitas lulusan=98,6%)

10 Sasaran kinerja (2017) > 100%

1. Lembaga Diklat Profesi sebagai tempat untuk mempersiapkan mahasiswa mengikuti uji kompetensi

2. LSP dengan skema terlisensi BNSP

3. TUK terverifikasi 4. Sertifikat

kompetensi teknis

1. Pelatihan asesor

2. Pelatihan verifikator

3. Penataan laboratorium

4. Organisasi LSP

Page 6: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

No. Uraian Kondisi

saat ini

Kondisi yang

diharapkan Yang diperlukan Kebutuhan

pelatihan

sebagai pendamping ijazah

2.

Arah kebijakan dan strategi UNNES

• Arah kebijakan: UNNES sebagai LPTK rujukan

• Strategi: melakukan revitalisasi program pendidikan guru

• Output Prioritas: Sertifikasi Kompetensi Dosen dan Mahasiswa

1. LSP yang mendukung output prioritas

2. Uji kompetensi dosen dan mahasiswa

1. Pelatihan kompetensi dosen dan mahasiswa melalui LDP

3. Kerangka kelembagaan

Penguatan kelembagaan pengembangan pendidikan dan profesi sehingga mampu menghasilkan SDM pendidik profesional

1. Lembaga Diklat Profesi

2. Lembaga Sertifikasi Profesi

1. Pelatihan Sertifikasi Trainer

2. Pendirian LDP

4. Indikator Kinerja (implementasi ke-2 dari RIP 2016-2040)

• Tujuan 1-Sasaran 3 Meningkatnya Atmosfir Akademik

• Tujuan 1-Sasaran 4

4 unit

2623 orang

330 orang

• IKU 3.8 Jumlah Sertifikasi Profesi dan Kompetensi 2020: 13 unit 2021: 18 unit 2022: 24 unit

• PU 19 Penyelenggaraan Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan Pendirian LSP

• PU 26 Uji kompetensi dan profesi

• PU 52 Pengiriman pegawai dalam diklat kompetensi

1. Pelatihan Sertifikasi Trainer

2. Pelatihan Asesor

3. Pelatihan Verifikator

4. Pelatihan Kompetensi Mahasiswa sesuai bidang

Page 7: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

No. Uraian Kondisi

saat ini

Kondisi yang

diharapkan Yang diperlukan Kebutuhan

pelatihan

Meningkatnya Prestasi, Kewirausahaan dan Karakter Mahasiswa serta Alumni

• Tujuan 2-Sasaran 8 Terwujudnya SDM sesuai dengan Tantangan Rev. Industri 4.0 dan Society 5.0

2023: 29 unit 2024: 35 unit

• IKU 4.6 Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi 2020: 3262 org 2021: 3634 org 2022: 3905 org 2023: 4183 org 2024: 4449 org

• IKU 8.10 Pegawai bersertifikat kompetensi 2020: 364 2021: 415 2022: 470 2023: 532 2024: 592

Berdasarkan analisis SDM organisasi dan terkait rencana pengembangan lembaga (renstra) pasti tidaklah bisa lepas dari kempetensi SDM yang ada didalamnya.

Untuk itu sebuah pengembangan melalui pelatihan berbasis kompetensi adalah sebuah keniscayaan.

Page 8: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

3. Analisis Kompetensi Kerja

Kompetensi kerja sangat dibutuhkan dalam mengembangkan sebuah organisasi apalagi UNNES sebagai salah satu lembaga pendidikan tenaga kependidikan

(LPTK), kompetensi kerja haruslah dapat terpetakan dengan jelas dan terukur.

Untuk itu pengembangan SDM sangat diperlukan dalam dalam mendukung visi dan misi organisasi berupa pelatihan berbasis kompetensi.

Berikut disampaikan kondisi peluang kerja dan permasalahan lembaga pengembangan serta sertifikasi profesi :

Kondisi Lapangan Kerja berdasarkan Fakultas

No Fakultas Bidang lapangan kerja

Lokal Regional Luar negeri

1. FIP Sekolah, Konsultan, Psikologi

Kementerian, Lembaga Pendidikan Kedutaan

2. FBS Seniman, Tanslater, Sekolah, Animator, penulis

Kementerian, Kedinasan, Lembaga Pendidikan

Kedutaan , Animator

3. FIS Sekolah, Sejarawan, BMKG, Politikus

Kementerian, Lembaga Pendidikan

Kedutaan, Politik

4. FMIPA Sekolah, Bimbel, LIPI, Periset LIPI Periset

5. FT Sekolah, Wirausaha, Industri, Programer, Arsitektur, Peneliti

Lembaga Pendidikan, Kementerian

Programer, Industri

6. FIK Sekolah, Pelatih, Wasit, Atlet Atlet, Wasit Atlet

7. FE Sekolah, Akuntan, Bisnis, Bank

Kementerian, Lembaga Bisnis, Bank

Kementerian, Bisnis

8. FH Politik, Pengacara, Hakim Pengacara, Hakim Pengacara, Hakim

Ketersediaan LDP dan LSP di Universitas Negeri Semarang

Page 9: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

No Status

Lembaga Banyaknya Bidang keahlian* Tingkat /

jenjang

1 Lembaga Diklat Profesi

- Sesuai data Jumlah Fakultas dan Prodi

Non Jenjang

2. LSP - Sesuai data Jumlah Fakultas dan Prodi

Non Jenjang

Daftar Permasalahan LDP dan LSP di Universitas Negeri Semarang

No Uraian masalah pelatihan Kebutuhan pelatihan

1. Belum tersedia Lembaga Diklat Profesi sebagai wadah mahasiswa dalam mengembangkan kompetensiny

Belum tersedianya trainer maupun fasilitator untuk mendukung LDP

Pelatihan sertifikasi trainer

Pelatihan asesor

Pelatihan verifikator

Pendirian LDP

2.

Belum tersedia Lembaga Sertifikasi Profesi sebagai pendukung kompetensi mahasiswa untuk mendaptkan pengakuan atas kompetensi yangdimilikinya.

Pelatihan asesor

Pelatihan verifikator

Dari kondisi dan permasalahan tersebut, maka pelatiahn berbasis kompetensi sangat diperlukan melalui LP3

4. Analisis Kesesuaian Pelatihan

Berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 223

Tahun 2016 tentang Penetapan Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pelatihan Sub Bidang Metodologi Pelatihan dalam kontek menyusun program

pelatihan kita perlu mengacu pada dokumen yang berisi standar kompetensi jabatan beserta kualifikasi jabatan yaitu Trainer Senior (Level 5). Pelatihan ini

mempunyai kodifikasi P85METOI dengan kualifikasi level 5 Bidang Pelatihan Subbidang Metodologi Pelatihan.

Page 10: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

Kualifikasi ini meliputi kemampuan menyelesaikan tugas berlingkup luas pada

bidang pelatihan/vokasi dan asesmen dengan memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sud ah maupun belum baku, menguasai konsep teoritis

bidang pengetahuan pelatihan dan asesmen tertentu secara umum. Mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan lruantitas yang terukur.

Sikap kerja yang diharapkan adalah memiliki sikap kepemimpinan, berinisiatif, teliti dengan analisa, antisipasi dan cara pikir kritis baik dalarn perencanaan

maupun dalam penyusunan materi pelatihan dan asesmen, menyampaikan materi pelatihan dengan pola komunikasi dua arah yang efektif, dapat mengorganisir dan

bekerja sarna dengan pihak terkait sesuai dengan nilai budaya seternpat, menunjukkan sikap menghargai nllai-nilai keberagaman, menghormati pendapat

pihak lain, serta menunjukkan kualitas dan mutu pengelolaan kerja diri sendiri dan orang lain dalarn bagiannya.

Secara umum memiliki sikap kerja:

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan

tugasnya. b. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta

mendukung perdamaian dunia.

c. Mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.

d. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/ temuan original orang lain.

e. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

Kualifikasi ini menyediakan jalur untuk bekerja pada bidang pelatihari/vokasi atau

pengajaran sebagai pengajar dan/atau pengajar bagi pelatih atau pengajar lainnya minimal pada tingkat menengah serta melakukan analisis kebutuhan

pelatihan secara mikro/organisasi, penyusunan dan evaluasi terhadap suatu

Page 11: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

program pelatihan dan asesmen. Dalam melaksanakan pekerjaan bertanggung

jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.

Pelatihan level 5 seperti yang diatur dalam SKKNI, aturan pengemasan pelatihan

dengan tujuh belas (17) unit kompetensi yang harus diselesaikari/ dipenuhi, dengan perincian sebagai berikut :

a. 11 unit kompetensi inti

b. 6 unit kompetensi pilihan

Kompetensi pilihan dipilih berdasarkan kebutuhan dari unit-unit kompetensi yang terdapat dalam 1 (satu) kelompok atau gabungan kelompok, sebagaimana aturan pengemasan.

Unit-unit kompetensi dapat diatur dalam tabel sebagai berikut :

Page 12: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO
Page 13: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

5. Analisis Biaya dan Manfaat.

Pelatihan yang melibatkan karyawan tentunya membutuhkan biaya, waktu, serta tenaga lebih. Hal ini juga harus diperhatikan agar pelatihan tidak mengganggu terlalu banyak akan proses produksi di perusahaan. Bagaimanapun, pelatihan membuat waktu kerja menjadi tidak aktif, biaya yang tidak sedikit, kebutuhan panitia, dan persiapan lainnya yang harus diperhitungkan.

Untuk itu lembaga dan SDM yang ada didalamnya harus secara bersama-sama untuk mengembangkan diri baik secara organisasi maupun individu melalui pelatihan berbasis kompetensi.

Ada begitu banyak manfaat pelatihan dan pengembangan SDM. Berikut

adalah beberapa di antaranya:

Page 14: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

a. Menemukan Potensi Karyawan

Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang pertama adalah untuk menemukan potensi karyawan. Tidak semua karyawan tahu apa potensi diri mereka. Oleh karenanya, mereka pun tidak tahu apa kelebihan dan kekurangan diri mereka yang harus diperbaiki.

Dengan memberikan kepercayaan pada karyawan untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan SDM nantinya karyawan akan terbantu mengetahui skill-skill apa yang perlu mereka kuasai.

Tidak hanya itu, program pelatihan yang baik sekaligus akan membantu perusahaan untuk mengenali pemimpin di masa depan diantara karyawan yang dimiliki sekarang ini. Nantinya karyawan akan bisa menunjukan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka memiliki potensi yang bisa digali dan sekaligus bisa membuat perusahaan menjadi lebih maju dan berkembang dengan pesat.

B. Keluar Dari Praktek Lama

Manfaat yang kedua adalah dapat keluar dari praktek yang lama. Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM nantinya akan melatih para karyawan untuk bisa memahami perkembangan dan tren terbaru di dalam industri di mana perusahaan bergerak.

Tren tersebut bermacam-macam. Bisa teknologi berupa mesin terbaru, teknik pemasaran terbaru, ataupun penggunaan metoda terbaru di dalam bekerja.

Jika karyawan terupdate dengan tren terbaru ini, diharapkan nantinya karyawan dapat mengejar ketertinggalan dari perubahan zaman yang

Page 15: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

cepat. Tidak hanya itu, daya saing karyawan dan perusahaan juga semakin tinggi menghadapi kompetisi yang kian ketat.

Nantinya karyawan dapat belajar menggunakan peralatan baru dan mampu mengembangkan strategi yang baru sehingga memungkinkan para karyawan mengembangkan potensi yang baru serta memiliki peranan lebih tinggi dan lebih baik.

C. Belajar Seumur Hidup

Lalu manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang ketiga adalah agar karyawan terus belajar seumur hidup. Pelatihan dan pengembangan yang tepat akan menciptakan semangat dan gairah belajar di dalam diri karyawan. Mereka akan terpacu untuk terus mengembangkan diri dan belajar seumur hidupnya.

Di dalam dunia teknologi yang terus berubah akan selalu ada hal yang berbeda untuk dipelajari terus menerus. Belajar seumur hidup nantinya akan dapat mendorong kemauan untuk belajar secara mandiri di dalam setiap individu karyawan untuk terus mengembangkan diri sendiri di berbagai bidang keahlian.

d. Mengurangi Konfrontasi Dalam Perusahaan

Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang keempat adalah mengurangi konfrontasi. Pelatihan yang baik akan mampu membahas mengenai permasalahan yang mungkin dimiliki oleh para karyawan di tempat kerjanya. Dengan demikian, setelah pelatihan dilaksanakan, mereka bisa mempraktekkan cara-cara mengatasi permasalahan yang selama ini terjadi.

Tidak hanya itu, karyawan pun akan terlibat dalam interaksi yang sehat dengan karyawan lain dalam setiap sesi pelatihan. Ketegangan dan konfrontasi yang di dalam perusahaan bisa dicairkan secara alami.

Page 16: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

Nantinya, kita akan merasakan bahwa konfrontasi yang ada menurun drastis karena interaksi yang sehat diantara karyawan.

e. Meningkatkan Produktivitas

Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM yang terakhir adalah peningkatan produktivitas. Seperti yang dibahas di awal artikel ini, perusahaan hanya akan maju jika karyawannya produktif.

Lewat pelatihan karyawan dibantu untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan diri dalam bekerja. Mereka akan belajar skill-skill baru yang relevan untuk mendukung pekerjaannya seperti: skill berkomunikasi, skill memecahkan persoalan, skill memimpin tim dan skill berpresentasi. Peningkatan skill inilah yang nantinya akan membawa kepada peningkatan produktivitas karyawan. Orang yang sama sekarang bisa bekerja jauh lebih baik, efektif sekaligus efisien.

Dengan demikian perusahaan juga akan lebih dapat berkembang dengan pesat. Itulah 5 manfaat pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia buat karyawan di perusahaan Anda.

Melaksanakan program pelatihan yang baik adalah investasi jangka panjang untuk membangun perusahaan yang sehat, kuat, dan maju sehingga mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin ketat.

Page 17: MENENTUKAN KEBUTUHAN PELATIHAN MAKRO

Dari analisis-analisis tersebut itulah maka UNNES melalui LP3 memerlukan sebuah Pelatihan Berbasis Kompetensi berupa Pelatihan Metodologi Pelatihan KKNI Level 5