menakar kemampuan perusahaan untuk memenuhi … · labor cost labor cost adalah keseluruhan biaya...
TRANSCRIPT
LABOR COST
Labor Cost adalah
keseluruhan biaya yg
dikeluaran oleh
perusahaan atau
restoran untuk merekrut,
membayar upah,
meningkatkan
keejahteraan karyawan,
dan membayar
kewajiban lain yang
timbul karena
memperkerjakan
karyawan
KOMPONEN LABOR COST
1. Biaya rekrut karyawan: Biaya
pemasangan iklan, lowongan
kerja, jobfair, rekruitmen di kampus
2. Upah/ gaji karyawan: komponen
terbesar dlm labor cost shg jml
karyawan yg dipekerjakan sangat tergantung dr labor cost yg
tersedia
3. Kesejahteraan karyawan:
Tunjangan kesejahteraan/ pengobatan, progran tabungan
hari tua
4. Kewajiban perusahaan terkait kewajiban karyawan: program
asuransi, kewajiban pajak
Labour
Cost yang
Adil
Penting
Bagi
Perusahaan
Perusahaan menginginkan
pengendalian biaya agar tetap
solvent dan kompetitif.
Perusahaan menginginkan tetap
kompetitif di Pasar Tenaga Kerja baik
secara internal dan maupun eksternal.
Perusahaan menggunakan
kompensasi sebagai motivasi bagi
karyawan.
Labour Cost
yang Adil
Penting bagi
Karyawan
Meningkatkan motivasi, disiplin dan prestasi kerja
Meningkatkan harga diri para karyawan
Mempererat hubungan kerja antarkaryawan
dan mencegah karyawan meninggalkan
perusahaan
Menjamin sumber penghasilan
karyawan beserta keluarganya
PROSENTASE SANDARD LABOR COST
Semkin besar labor cost maka semakin besar biaya yang dikeluarkan dan
semakin kecil laba yg didpt, shg perlu standard brp persen dr omset yg
bisa dialokasikan untuk labor cost, jika tdk dilkukan kita akan cenderung
menaksir/ mengira ira tentang brp jml ideal karyawan yg bs dipekerjakan.
Omset besar tapi laba kecil sering kita rasaan ketika mengelola
perusahaan.
HRD VERSUS OWNER
OWNER menginginkan mempekerjakan sesedikit karyawan untuk efisiensi
HRD/ Manajemen Operasional menentang keras pengurangan karyawan
yg dinilai dpt mengganggu operasional perusahaan.
Perlu kesepakatan bersama ttg berapa prosen dr omset yg dapat
dialokasikan untuk labor cost, shg perlu PROSENTASE SANDARD LABOR
COST
PROSENTASE COST dari OMSET
Prosentase labor cost di setiap perusahaan sebesar 15% dari omset.
Cara menghitung labor cost biasanya dengan menggunakan komponen upah
Contoh:
Perusahaan memiliki omset perhari rata-rata sebesar Rp.7.000.000,- Gaji rata-rata karyawannya sebesar Rp. 1.800.000,- Jumlah ideal karyawan berapa?
Omset Rp. 7.000.000,-
Jumlah hari dalam sebulan: 30 hari
Rp. 7.000.000 x 30 hari =Rp. 21.000.000,-
Prosentase standar labor cost: 15%
Rp. 21.000.000,- x 15% = Rp. 31.500.000,-
Gaji rata rata karyawan = 1.800.000,-
Rp. 31.500.000,- x Rp.1.800.000,- = 17,5
Rp. 7.000.000,- x 30 hari = Rp. 21.000.000,- x 15% = Rp. 31.500.000,-/ = Rp. 1.800.000,-= = 17,5
Jadi jumlah karyawan yg dipekerjakan adalah sebanyak 17 orang
Analisa Laporan Keuangan: Sebagai Alat Untuk Menakar
Kemampuan Perusahaan Dalam Memenuhi Labour Cost Mengapa Laporan Keuangan?
Laporan keuangan yang disajikan secara
baik, akurat dan akuntabel dapat
memberikan gambaran kondisi nyata
mengenai kinerja atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama
kurun waktu tertentu. Kondisi inilah yang
akan digunakan untuk menjawab
pertanyaan strategis perusahaan:
apakah strategi yang dijalankan perusahaan sudah dilaksanakan dengan
baik?
Informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,
pemerintah, perbankan dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
Apa Arti Penting Analisis Laporan Keuangan
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, benchmarking, efisiensi, evaluasi kompensasi, pengembangan karier.
Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pengembalian investasi, dan risiko investasi.
Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendek maupun panjang
Bagi pemerintah: pajak, pengawasan dan persetujuan untuk go public.
Bagi karyawan: Kompensasi yang adil, insentif, dan kenyamanan dan keamanan kerja.
Analisis Rasio Keuangan menilai prestasi historis dari suatu perusahaan secara
intracompany, intercompany dan peer/group
benchmark dan memberikan dasar, bersama dengan
analisis bisnis dan ekonomi untuk membuat proyeksi
dan peramalan untuk masa depan.
Analisis rasio keuangan merupakan suatu cara yang
membuat perbandingan data keuangan perusahaan
menjadi lebih berarti.
Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab
beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan
keuangan perusahaan yang meliputi antara lain:
Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, dan Rentabilitas
Aktivitas dan kemampuan manajemen mendanai
investasinya, hasil yang diperoleh pemegang saham
dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Likuiditas
Pengertian secara umum tentang likuiditas itu dapat dilihat defenisinya sebagai berikut:
Likuiditas adalah, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya setiap saat.
Pada pokoknya, kewajiban kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua yaitu:
Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih, kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha
Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampua ini disebut likuiditas perusahaan.
Untuk menentukan likuiditas dapatlah digunakan dua rumus
berikut dengan mencari current ratio dan quick ratio.
Current ratio = Aktiva lancar/Utang lancar
Quick ratio = Aktiva lancar – persediaan / utang lancar
Aktiva lancar adalah aktiva keuangan perusahaan yang
dapat dengan segera dicarikan dalam bentuk uang
tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar berikut ini:
Kas
Bank
Surat –surat berharga
Piutang
Persedian barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek
perusahaan.
Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.
oleh karena itulah persedian tidak diperhitungkan di dalam menghitung quick ratio ini karena persediaan dianggap memerlukan waktu yang cukup lama bilaman hendak dicairkan dalam bentuk uang tunai
Persahaan yang dapat memenuhi semua kewajibannya (baik terhadap utang maupun kewajibannya sehari hari) dikatakan dalam keadaan likuid. Sedangkan perusahaan yang tidak mampu dikaitkan dalam keadaan likuid
Solvabilas
Yang dimaksud dengan solvabilatas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang – utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Solvabilitas = Total aktiva / Total Utang
Utang perusahaan yang dimaksud dalam rumus tersebut adalah meliputi baik utang jangka pendek (utang lancar) maupun utang jangka panjang. Sedangkan total aktiva adalah semua kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Ini dapat dilihat dalam neraca sisi debet.
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya ada saat dibubarkan, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu memenuhinya, dikaitakan dengan in solvabel.
Dengan demikian dari likuidatas dan solvabilitas perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan
Solvabel --- Likuid
Invsolvabel ---Likuid
Solvabel --- Inlikuid
Insolvabel --- Inlikuiid
Perusahaan “XYZ”
Neraca per 31 Desember 1981
Aktiva Lancar Utang Lancar
Kas
Bank
Piutang
Surat berharga
Persediaan
Rp.500.000
Rp.1.250.000
Rp.2.500.000
Rp.1.100.000
Rp.2.000.000
Rp.7.350.000
Utang wesel
Utang jangka pendek
Bank
Utang jangka panjang
Utang Bank
Rp.1.000.000
2.250.000
13.500.000
Rp.16..750.000
Aktiva Tetap Modal Rp.10.000.000
Inventaris
kendaraan
Tanah
Gedung
Total Aktiva
Rp.2.000.000
Rp.4.000.000
Rp.8.000.000
Rp.12.000.000
Rp.26.000.000
Rp.33.350.000
Laba ditahan
Rp.6.600.000
Total Passiva
Rp.33.350.000
Contoh
Perusahaan “XYZ” mempunyai neraca pada tanggal 31 Desember 19 A sebagai berikut:
Likuiditas Perusahaan “XYZ” tersebut adalah: 1.Current ratio = Aktiva lancar / utang lancar
= Rp.7.350.000/Rp.3.250.000 = 2,26
2.Acid Test Ratio = Aktiva lancar –
Persediaan / Utang lancar
= Rp.7.350.000 – Rp.2.000.000 /
3.250.000 = 1,65
1.Solvabilitas Perusahaan “XYZ” tersebut
adalah
Solvabilitas = Total aktiva / Total Utang =
33.350.000 / 16.750.000 = 1,99
Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat
dikaitkan sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukan modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu:
Rentabilitas
Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis adalah kemampuan untuk
menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik
modal asing maupun modal sendiri, yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Untuk mencari besarnya rentabilitas ekonomis
dapatlah digunakan rumus sebagai berikut:
RE = Lk / MA + MS x 100%
Ket:
RE = Rentabilitas
Lk = Laba kotor
MA = Modal asing
MS = Modal Sendiri
Rentabilital Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri adalah
kemampuan untuk menghasilkan laba dari
sejumlah modal sendiri yang digunakan
untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas modal sendiri dapat dicari
dengan menggunakan rumus:
RMS = Lb / MS x 100%
Keterangan:
RMS = Rentabilitas Modal Sendiri
Lb = Laba bersih (sesudah bunga dan
pajak)
MS = Modal Sendiri (Modal Saham)
Rentabilitas ekonomis dan Rentabilitas modal sendirI
Rentabilitas ekonomis dan Rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat, dan saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan adalah:
Apabila rentabilitas lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan dengan apabila digunakan modal asing.
Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibanding dengan tingkat bunga modal asing, maka akan lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila menggunakan modal asing.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan besar karena dengan makin besarnya rentabilitas modal sendiri, maka deviden akan semakin besar pula.
Contoh 1.
PT RITA pada tahun 1979 telah
memiliki modal sebesar
Rp.20.000.000 yang terdiri atas
Rp.10.000.000, sebagai modal sendiri
dan Rp.10,000.000 sebagai modal
asing. Tahun 1980 perusahaan
merencanakan akan memperluas
usahanya. Untuk itu diperlukan
modal tambahan sebesar
Rp.10.000.000 dengan harapan laba
dapat meningkat menjadi
Rp.4.500.00
Pertanyaan :
Dari sumber manakah tambahan
modal akan di ambil bilmana
diketahui bunga modal asing 12%
dan panjak perseroan sebesar 45%
Jawab :
Rentabilitas Ekonomis = Lk / MA + MS
x 100%
= 4.500.000 / 30.000.000 =x 100%
= 15%
Tambahan dengan
modal asing
Tambahan dengan
modal sendiri
Laba kotor 4.500.000 4.500.000
Bunga 12% 2.400.000 1.200.000
2.100.000 3.300.000
Pajak 45% 945.000 1.485.000
Laba bersih 1.155.000 1.815.000
RMS 1.155.000/10.000.00
0 x 100% = 11,5%
1.815.000/20.000.000
x 100% = 9,075%
Rentabilitas ekonomi (15%) lebih besar daripada 12%, sehingga lebih baik
digunakan modal asing.
Rentabilitas modal sendirI dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Tambahan dengan modal asing Tambahan dengan modal sendiri
Laba kotor 4.500.000 4.500.000
Bunga 12% 3.600.000 1.800.000
900.000 2.700.000
Pajak 45% 405.000 1.215.000
Laba bersih 495.000 1.485.000
RMS 495.000/10.000.000 x 100% =
4,95%
1.485.000/20.000.000 x 100% =
7,425%
Contoh 2
Misalkan tingkat bunga 18% pertahun dan data lainnya sama seperti pada contoh 1 . dalam hal ini akan lebih baik
apabila digunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiriya akan lebih besar.
Pengertian Pasar Kerja
Menurut Suroto (1990 : 147), Pasar Kerja adalah seluruh kebutuhan dan persediaan tenaga kerja, atau seluruh permintaan dan penawaran dalam masyarakat dengan seluruh mekanisme yang memungkinkan adanya transaksi produktif diantara orang menjual tenaganya dengan pihak pengusaha yang membutuhkan tenaga tersebut.
Pasar kerja adalah area bebas yang di mana pekerja dapat direkrut untuk mengisi berbagai macam posisi, seperti sekretaris, mekanik, kasir, dan sebagainya. Menurut Payaman J. Simandjuntak, pasar kerja adalah proses terjadinya penempatan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenaga kerja.
FUNGSI DAN MANFAAT PASAR KERJA
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi pasar kerja adalah mengalokasikan secara optimal tenaga kerja diantara berbagai alternative pengguna dalam pekerjaan produktif, yang memberikan pendapatan layak, perasaan tentram aman dari ancaman bahaya, tidak kuatir akan kehilangan sumber penghidupan, serta memberikan rasa harga diri dan kepastian hidup.
Fungsi pasar tenaga kerja ialah :
a. Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
b. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan,
c. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.
*
Manfaat Bursa Tenaga Kerja
Manfaat adanya bursa tenaga kerja yaitu :
a. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat mengurangi penggangguran,
b. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja,
c. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan Itulah pembahasan mengenai
Pasar Kerja Primer dan Sekunder
(Prioritas)
Pasar kerja utama (Primary Labour Market). Pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji tinggi, pekerjaan yang baik dan dengan kondisi yang stabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan padat modal.
Pasar Kerja Sekunder (Prioritas) (Secondary Labour Market) Adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisi yang kurang stabil dan kurang memberi kesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini dapat dilihat pada industri restoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.
Pasas Kerja Intern dan Ekstern
Pasar kerja intern (Internal Labour Market) Adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari dalam perusahaan melalui promosi maupun demosi karyawan. Promosi adalah rotasi atau perpindahan karyawan ke dalam jabatan yang lebih tinggi, misalkan dari asisten manajer menjadi manajer. Demosi adalah rotasi karyawan ke posisi yang lebih rendah dari jabatan sebelumnya, misalkan manajer personalia diturunkan menjadi staff.
Pasar kerja ekstern(Eksternal Labour Market) Adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari luar perusahaan. Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak luar, misalkan melalui iklan lowongan pekerjaan, agen atau penyalur tenaga kerja atau melalui walk in interview.
PASAR KERJA TERDIDIK DAN TIDAK TERDIDIK
Pasar tenaga kerja terdidik
(Skilled Labour Market)
Adalah pasar tenaga kerja
yang membutuhkan
karyawan yang
berpendidikan dan memiliki
keterampilan yang memadai.
Pasar tenaga kerja ini
biasanya dibutuhkan pada
sektor usaha formal, misalnya,
dokter, akuntan, pengacara,
dan sebagainya.
Pasar tenaga kerja tidak terdidik
(Unskilled Labour Market) Adalah
pasar tenaga kerja yang
menawarkan pekerjaan yang
tidak mementingkan pendidikan
maupun keterampilan khusus
tertentu. Pasar tenaga kerja ini
biasanya ditemui pada sektor
usaha informal, misalnya,
pedagang asongan, loper koran
dan majalah, juru parkir dan
sebagainya.
Daftar Pustaka
Erman Denny. 2019.Menakar Kemampuan Perusahaan untuk Memenuhi
Labour Cost yang Berkeadila. Undip
Simanjuntak, Payaman. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
LPFE UI. Jakarta.
Suroto. 1990. Strategi Pembangunan Kesempatan Kerja. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
IMuhammad Rais Rahmat Razak. 2016.
http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-pasar-kerja-fungsi-dan-
manfaat_29.html di akses 17 Juli 2019. Pukul 19.48 WIB