memorabilia nama dan lambang pondok pesantren bahrul ulum

2
MEMORABILIA NAMA DAN LAMBANG PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM Sejarah panjang pondok pesantren ini, sejak awal rintisannya oleh Kyai Shoichah, dikenal dengan nama Pondok Selawe atau Pondok Telu. Dan pada masa Kyai Hasbulloh pondok pesantren ini dikenal dengan sebutan Pondok Tambakberas. Hingga pada masa Kyai Abdul Wahab, pada tahun 1965 empat orang santri beliau dipanggil menghadap (sowan), keempat santri beliau tersebut adalah Ahmad Junaidi (Bangil), M. Masrur Dimyati (Dawar Blandong Mojokerto), Abdulloh Yazid Sulaiman (Keboan Ngusikan Jombang), dan Moh. Syamsul Huda As. (Denanyar Jombang). Waktu itu yang menjabat sebagai sekretaris pondok adalah AHMAD TAUFIQ dari Pulo Gedang. Keempat santri beliau ini ditugasi mengajukan alternatif nama pondok pesantren. Wal-hasil keempat santri ini menagajukan 3 nama alternatif yaitu, BAHRUL ULUM, DARUL HIKMAH, dan MAMBA’UL ULUM. Dari ketiga nama yang diajukan, Kyai Abdul Wahab memilih nama BAHRUL ULUM yang artinya “LAUTAN ILMU” yang kelak diharapkan Tambakberas benar-benar menjadi lautan ilmu. Setelah itu beliau mengadakan sayembara pembuatan logo/lambang pondok pesantren. Setelah didapatkan pemenang pembuatan logo Kyai abdul Wahab meminta pada logo/lambang pondok pesantren (Hasil Pemenang Sayembara) disisipkan ayat Al-qur’an, surat Al-Kahfi ayat 109, bahkan untuk prosesi ritualnya Kyai Abdul Wahab memerintahkan salah seorang santri bernama Djamaluddin Ahmad (Pengasuh Pondok Pesantren Al- Muhibbin sekarang), asal Gondang Legi Nganjuk untuk membacakan manaqib. Hingga saat ini nama dan lambang tersebut abadi menjadi identitas resmi, eksistensi PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM.

Upload: saivhc

Post on 22-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

arti logo bahrul ulum

TRANSCRIPT

Page 1: Memorabilia Nama Dan Lambang Pondok Pesantren Bahrul Ulum

MEMORABILIA NAMA DAN LAMBANG PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM

Sejarah panjang pondok pesantren ini, sejak awal rintisannya oleh Kyai Shoichah, dikenal

dengan nama Pondok Selawe atau Pondok Telu. Dan pada masa Kyai Hasbulloh pondok

pesantren ini dikenal dengan sebutan Pondok Tambakberas. Hingga pada masa Kyai Abdul

Wahab, pada tahun 1965 empat orang santri beliau dipanggil menghadap (sowan), keempat

santri beliau tersebut adalah Ahmad Junaidi (Bangil), M. Masrur Dimyati (Dawar Blandong

Mojokerto), Abdulloh Yazid Sulaiman (Keboan Ngusikan Jombang), dan Moh. Syamsul

Huda As. (Denanyar Jombang). Waktu itu yang menjabat sebagai sekretaris pondok adalah

AHMAD TAUFIQ dari Pulo Gedang. Keempat santri beliau ini ditugasi mengajukan alternatif

nama pondok pesantren. Wal-hasil keempat santri ini menagajukan 3 nama alternatif yaitu,

BAHRUL ULUM, DARUL HIKMAH, dan MAMBA’UL ULUM.

Dari ketiga nama yang diajukan, Kyai Abdul Wahab memilih nama BAHRUL ULUM yang

artinya “LAUTAN ILMU” yang kelak diharapkan Tambakberas benar-benar menjadi lautan

ilmu. Setelah itu beliau mengadakan sayembara pembuatan logo/lambang pondok pesantren.

Setelah didapatkan pemenang pembuatan logo Kyai abdul Wahab meminta pada logo/lambang

pondok pesantren (Hasil Pemenang Sayembara) disisipkan ayat Al-qur’an, surat Al-Kahfi ayat

109, bahkan untuk prosesi ritualnya Kyai Abdul Wahab memerintahkan salah seorang santri

bernama Djamaluddin Ahmad (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhibbin sekarang), asal

Gondang Legi Nganjuk untuk membacakan manaqib. Hingga saat ini nama dan lambang

tersebut abadi menjadi identitas resmi, eksistensi PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM.