memilih jenis jamu yang tepat untuk terapi & vademekum

Download Memilih Jenis Jamu Yang Tepat Untuk Terapi & Vademekum

If you can't read please download the document

Upload: andrew-nugroho

Post on 03-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Saintifikasi Jamu

TRANSCRIPT

  • MEMILIH JENIS JAMU YANG TEPAT UNTUK TERAPI

    Prof. Dr. Suwijiyo Pramono DEA, Apt.

    Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

    Yogyakarta

  • PENGOBATAN TRADISIONAL

    SUPRANATURAL : Magic

    AGAMIS : Rukyah

    KETRAMPILAN FISIK : Pijat, tusuk jarum, sengat lebah, kompres, sangkal putung, bekam, kerokan

    OBAT TRADISIONAL : Jamu (Empirik), Obat Herbal Terstandar, Fitofarmaka

  • KRITERIA OBAT BAHAN ALAM SK KEPALA BADAN POM RI No. HK.00.05.4.2411

    JAMU /OT EMPIRIS

    OBAT HERBAL TERSTANDAR

    FITOFARMAKA

    Khasiat berdasar empiris , tradisional , turun temurun

    Khasiat berdasarkan uji farmakologi dan uji toksisitas pada hewan

    Khasiat berdasar uji farmakologi -uji toks pd hewan , & uji klinis manusia

    Standardisasi kandungan kimia belum dipersyaratkan

    Standardisasi kandungan kimia bahan baku penyusun formula

    Standardisasi kandungan kimia bahan baku dan sediaan

  • OBAT TRADISIONAL

    Bahan atau campuran bahan tanaman, hewan, mineral, sediaan galenik yang secara tradisional digunakan untuk

    mengobati, mencegah penyakit, atau meningkatkan kesehatan

    berdasarkan pengalaman

  • MENGOBATI PENYAKIT / KURATIF

    Alternatif pengobatan : jahe, kencur, kunyit untuk nyeri sendi

    Komplementer : Daun atau buah jambu biji untuk meningkatkan trombosit

    Ajuvan terapi : Fraksi kurkuminoid temulawak /kunyit untuk mengurangi dosis khemoterapi sehingga akan menurunkan efek sampingnya

  • MENCEGAH PENYAKIT / PREVENTIF

    Rebusan temulawak untuk mencegah penyakit hepatitis

    Fraksi kurkuminoid temulawak untuk mencegah kelainan ginjal

    Tempuyung untuk mencegah terbentuknya kembali batu ginjal yang telah dikeluarkan

    Buncis untuk menghambat enzim glukosidase sehingga dapat mencegah diabetes

  • MENINGKATKAN KESEHATAN / PROMOTIF

    ANTIOKSIDAN : membantu tubuh melawan radikal bebas kulit manggis, kunyit

    IMUNOSTIMULAN : membantu meningkatkan daya tahan tubuh meniran, ekinase

    TONIKA : meningkatkan vitalitas tubuh dan kekuatan otot ginseng, lempuyang emprit

    APRODISIAKA : meningkatkan potensi seksual purwoceng, cabe jawa

    PELANCAR PENCERNAAN : Kunir asem, gel lidah buaya

  • FILOSOFI JAMU

    Obat Tradisional Cina (Traditional Chinese Medicine) mempunyai filosofi keseimbangan Yin-Yang

    Ayurvedha berdasarkan kekuatan 5 unsur alam yaitu air, api, tanah, udara dan eter

    JAMU memiliki filosofi pendekatan holistik, baik yang bersifat khusus untuk formula ramuan maupun yang bersifat umum dengan pengertian lebih luas

  • PENDEKATAN HOLISTIK UMUM

    PARAMETER PENGUJIAN

    Kebugaran LINGKUNGAN

    / EKONOMI

    Kebugaran PSIKIS

    Kebugaran SOSIAL BUDAYA

    Kebugaran MENTAL/KEMANDIRIAN

    Kebugaran SPIRITUAL

    Kebugaran FISIK

  • PENDEKATAN HOLISTIK FORMULA RAMUAN

    Penyebab Gejala penyakit Penyakit

    penyakit /Symptom penyerta

    Pereda Penyegar

    Rasa Nyeri badan

    Pelancar Peningkat

    Pencernaan Hepatoprotektor Daya tahan tubuh

    RAMUAN JAMU

  • FORMULA ANTIHIPERTENSI

    Seledri : vasodilator penurun tekanan darah

    Kumis kucing : diuretika penurun tekanan darah

    Pegagan : melancarkan peredaran darah mencegah kemungkinan stroke

    Temulawak : menyegarkan badan mengatasi keluhan orang hipertensi yang sering merasa lemas

    Kunyit : mengurangi rasa nyeri mengatasi keluhan orang hipertensi yang sering merasakan sakit kepala

    Meniran : meningkatkan daya tahan tubuh

  • PENDEKATAN HOLISTIK SEDIAAN

    Bentuk Bahan penyusun Stabilisator

    sediaan ramuan

    Penyedap Pensuspensi

    Warna

    Penyedap Penyedap Bahan

    Aroma Rasa Tambahan Lain

    SEDIAAN JAMU

  • FORMULASI ANTIHIPERTENSI

    Seledri, kumis kucing, pegagan bahan utama berkhasiat

    Temulawak, kunyit, meniran bahan pendukung khasiat

    Asam jawa : asam tartrat, asam sitrat menstabilkan kurkumin dari kunyit atau temulawak pektin mensuspensikan kurkumin yang tak larut dalam air

    Kayu legi : berasa manis corrigen saporis

    Biji kedawung : aroma khas corrigen odoris

    Kayu secang : warna merah corrigen coloris

  • RAMBU-RAMBU DALAM MENYUSUN FORMULA

    Jangan menggunakan bahan toksik yang dilarang

    Jangan sampai terjadi kontraindikasi dalam satu bahan atau ramuan

    Perhatikan keseluruhan kandungan kimia aktif yang ada dalam bahan atau ramuan sehingga tidak menimbulkan efek lain yang tidak dikehendaki

    Jangan sampai terjadi kesalahan penggunaan bahan

    Perhatikan dosis masing-masing bahan maupun ramuan

  • PENGGUNAAN BAHAN RAMUAN YANG DILARANG

    Kecubung (alkaloid-paralisis),

    Oleander (glikosida jantung-gagal jantung),

    Komfrei (alkaloid-hepatotoksik),

    Dlingo (asaron-karsinogenik),

    Jungrahab (teratogenik)

    Kava-kava (hepatotoksik)

    Tapakdara (alkaloid vinkristin-penurunan kadar leukosit)

    Artemisia annua (artemisinin-anti malaria resistensi)

  • NEGATIVE LIST OF ACTIVE SUBSTANCES

    Scientific Name & Photos

    Common Name(s)

    Harmful Animal/

    Plant Part(s)

    Name of Harmful

    Compound or

    Compound Class

    Observed or Predicted Harmful Effect

    Abrus precatorius L.

    Indian/ Licorice, Precatory bean, Jequerity, Mutual love bean(China), Kudri mani(Tamil), Guru Ginja (Telegu)

    Seed Abrin Abrus Agglutinin

    - Potent inhibitor of protein synthesis and moderate inhibit of DNA synthesis. - Circulatory collapse - Severe diarrhoea - Severe stomach cramp - Severe gastroenteritis. Fatality may occur after 3-4 days of persistent gastroenteritis. - The early features of toxicity are burning of the mouth and oesophagus and severe gastroenteritis with vomiting, haematemesis, diarrhoea, melaena, and abdominal pain. Later, drowsiness, disorientation, weakness, stupor, convulsions, shock, cyanosis, rentinal haemorrhages, haematuria, and oliguria can occur. Contact with the eyes can cause conjunctivitis and even blindness.

  • KONTRAINDIKASI

    Temulawak: kurkumin menurunkan kolesterol, tetapi minyak atsirinya menambah nafsu makan

    Kelembak : antrakinon bersifat laksatif, taninnya anti peristaltik usus

    Daun jati cina mengandung antrakinon bersifat laksatif, teh mengandung tanin bersifat anti laksatif

    Pegagan : triterpenoid dan flavonoid menurunkan tekanan darah, kopi mengandung kafein yang dapat menaikkan tekanan darah

  • PERHATIKANKANDUNGAN KIMIA BAHAN YANG DAPAT MENIMBULKAN EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN

    Mengkudu : Skopoletin berefek menurunkan tekanan darah Alkaloid xeronin berefek hipoglikemik Antrakinon morindon berefek laksatif Polisakarida berefek imunostimulan

    Pemberian mengkudu kepada seorang pasien untuk melancarkan BAB atau laksatif harus ditanya lebih dulu apakah memiliki tekanan darah rendah

  • EFEK LAIN YANG SERING TERJADI PADA PENGGUNAAN BAHAN TERTENTU

    Bawang putih (alisin), pulosari, mengkudu, kemuning (kumarin) bersifat antikoagulan

    Bahan dengan kandungan tanin tinggi seperti daun jambu biji, kayu rapat, kulit batang jamblang dapat menyebabkan konstipasi

    Bahan tanaman impor seperti Ephedra (anti asma hipertensif), Yohimbe (aprodisiak hipertensif, stroke)

  • JANGAN SAMPAI TERJADI KESALAHAN PENGGUNAAN BAHAN

    DAUN DEWA

    - Gynura pseudocina

    - Tumbuh tegak, daun berbulu, tepi berombak

    - Untuk berbagai penyakit

    DAUN SAMBUNG NYAWA

    - Gynura procumbens

    - Merambat, daun tak berbulu, tepi bergerigi

    - Untuk anti kanker

  • PERHATIKAN DOSIS BAHAN/RAMUAN

    Gunakan dosis tradisional sebagai pegangan untuk membuat formula ramuan

    Untuk mempermudah dapat digunakan buku yang dosisnya telah berupa gram

    Hasil penelitian in vivo pada hewan dapat digunakan untuk dikonversikan ke dosis manusia jika uji klinis belum ada

    Jika kandungan aktif bahan telah diketahui dapat digunakan sebagai dasar penetuan dosis

  • DOSIS ZAT AKTIF BERDASARKAN UJI KLINIS BAHAN

    BAHAN ZAT AKTIF DOSIS ZAT AKTIF INDIKASI

    Aloe Hidroksi antrakinon 10-30 mg/hari Laksansia

    Cinnamon Sinamaldehid 50-200 mg/hari Karminatif

    Plantago Arabinoksilan 0,75-2,5 g/hari Defekasi

    Thymi Timol & karvakrol 12 0 mg 3x sehari Obat batuk

    Andrographis Andrografolida 500 mg 4x sehari Antidiare

    Mentha M.atsiri 0,3 ml 3x sehari Sakit perut

    Kava-kava* Kavapiron 60-120 mg/hari Sedativa

    Sambucus Flavonoid total 150 mg 3x sehari Diuretika

    Orthosiphon Polimetoksi flavon 20 mg/hari Diuretika

    Curcuma Kurkuminoid 160 mg/hari Dislipidemia

  • DOSIS BAHAN OBAT ALAMI

    Singkatan Perpanjangan Keterangan bj biji Seukuran dg bendanya bh buah idem bt batang idem btr butir idem ckr cangkir 180 cc ggm genggam 80 gram glb gelas bir 800 cc glm gelas minum 200 cc glph gelas pahit 30 cc jr jari 8 cm / jari penderita mngk mangkuk 250 cc sdb senduk bubur 15 cc sdm senduk makan 20 cc sdt senduk teh 5 cc tk tangkai Seukuran dg bendanya tts tetes Seukuran dg kenyataan

  • DOSIS BAHAN KERING DALAM GRAM / mL

    Maag R/ Daun jambu biji 6 g Gula aren 5 g Air 500 mL Dibuat infusa dan diminum 2X sehari setelah makan

  • PENGGUNAAN VADEMEKUM SJ DAN PENYIAPAN SEDIAAN JAMU

  • JAMBU BIJI Psidium guajava Myrtaceae Sinonim Psidium pumilum Vahl. Nama daerah Sumatera: glima breueh (Aceh), glimeu beru (Gayo), galiman (Batak Karo), masiambu (Nias); Jawa: jambu klutuk (Sunda) bayawas, jambu klutuk, jambu krutuk, petokal, tokal (Jawa); Madura: jhambhu bhender, jambu bighi (Sumenep); Bali: sotong (Bali); Kalimantan: libu atau nyibu (Dayak Busang); Nusa Tenggara: guawa (Flores Ende), goihawas (Flores Sika); Sulawesi: wayamas (Minahasa Bentenan), koyabasa (Minahasa Bantik), boyawat (Bolaang Mongondow), koyawas (Minahasa Tonsea, Tombulu, Toulur, Tontemboan, Tonsawang), kowayas (Minahasa Tontemboan), dambu (Gorontalo), biabuto (Buol), jambu (Baree), jambu paratugala (Makassar), jambu paratukala (Bugis); Timor: kejawas atau kujawas (Timor), koyabas (Timor Tetum), kujabas (Roti); Maluku: kayawase (Seram Barat Elpaputi), koyawase (Seram Selatan Waraka, Atamano), koyawasu (Seram Selatan Amahai), koyafate (Nuauselu), kujawase (Sepa), laine hatu, lutu hatu (Ambon Hila), jambu rutuno (Ulias Haruku), gawaya (Halmahera Selatan Weda), gawaya (Halmahera Utara Galela, Loda, Pagu), gowaya (Halmahera Utara Tobelo), bahaiti (Halmahera Utara Modole) , gawaya (Ternate). (Heyne III:1506) Nama asing Common guava, guava (Inggris)

  • Pertelaan Perawakan semak tinggi sampai pohon, tinggi mencapai 10 m. Batang pokok sering tidak jelas, berkayu, bulat, kulit batang licin, mengelupas, warna coklat kehijauan. Daun tunggal, letak berhadapan, bentuk helaian daun membulat sampai elip, ukuran 614 x 36 cm, ujung runcing atau tumpul, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, beranyaman di dekat tepi daun, hijau sampai hijau kekuningan. Bunga majemuk terbatas, di ketiak daun, terdiri 13 bunga, panjang ibu tangkai 24 cm, kuncup bunga 11,5 cm. Kelopak terdiri atas 45 daun kelopak berlekatan membentuk corong, panjang lekukan kelopak 710 mm. Mahkota tersusun atas 45 daun mahkota, berwarna putih mudah gugur, berbentuk bulat telur terbalik, panjang 1,52 cm. Benang sari berjumlah banyak, tangkai sari berbentuk benang, kepala sari pipih, putih. Tangkai putik pendek, bakal buah tenggelam, terbagi dalam 45 bagian. Buah buni, berbentuk bulat, seperti buah peer atau seperti bola atau bulat telur terbalik, warna permukaan kuning, daging buah tebal, putih kekuningan, kuning atau merah tua. Biji banyak, keras, kuning kecoklatan. (Backer & van den Brink, 1963 hal 334335) Keanekaragaman

  • Ekologi Tanaman Jambu biji merupakan salah satu tanaman tropis. Tanaman ini berasal dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah (Kristanti), disebarkan ke Indonesia melalui Thailand (Anonim, 2006). Budidaya Tanaman jambu biji tumbuh subur pada tanah gembur yang mengandung liat dan cukup air. Tumbuh pada ketinggian 1001.200 m dpl, dengan suhu 1545 C, dan suhu terbaik 2328 C, curah hujan 1.0002.000 mm. Penyimpanan Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering dan berventilasi. Suhu gudang tidak lebih 30 C. Kelembaban udara sebaiknya diusahakan serendah mungkin (65 C) (Sembiring, 2007)

  • Isi Tanaman Daun jambu biji mengandung minyak essensial antara lain -pinen, -pinen, limonen, mentol, terpenil asetat, isopropil alkohol, longicyclene, caryophyllene, -bisabolene, caryophyllene oxide, -copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene (Zakaria, 1994). Selain itu juga mengandung nerolidiol, -sitosterol, ursolic, crategolic, guayavolic acid (Iwu, 1993). Buah jambu biji mengandung -pinena, 1,8-cineole, -caryophyllena, nerolidol, globulol, C6 aldehydes, C6 alcohols, ethyl hexanoat dan (Z)-3-hexenyl asetat (Chen, 2006). Dalam Farmakope Herbal Indonesia disebutkan bahwa senyawa identitas dari daun jambu biji adalah kuersetin dan mengandung flavonoid total tidak kurang dari 0,20% dihitung sebagai kuersetin. Penggunaan Anti bakteri, diare

  • Efek Farmakologi Ekstrak air daun jambu biji memiliki efek antidiare melalui 3 aktivitas yaitu antiamoeba, antibakteri, dan antispasmodik. Ekstrak etanol daun jambu juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap enterobakteria. Ekstrak air, ekstrak heksan, dan ekstrak metanol daun jambu biji semuanya menunjukkan aktivitas spasmolitik secara in-vitro. Ekstrak etanol daun jambu menghambat kontraksi spontan ileum dan menghambat sekresi asetilkolin lambung. Kandungan kuersetin dan glikosida kuersetin dalam daun jambu biji terbukti menghambat kontraksi ileum melalui efek antagonistik kalsium. [ASH edisi pertama tahun 2000, hal 47] Ekstrak etanol/air daun jambu biji kering dosis 200 mg/kg BB dapat mengahmbat peningkatan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan. Ekstrak air buah segar pada dosis 5 dan 8 mg/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang diinduksi streptozosin. Jus buah segar jambu biji dosis 1 g/kg BB yang diberikan secara i.p. pada tikus yang diinduksi aloksan, mempunyai efek menurunkan kadar gula darah. Jus buah segar jambu biji yang diberikan pada manusia dewasa pada dosis 1 g/kg BB, secara sigifikan mempunyai efek menrunkan kadar gula darah. Jus buah segar jambu biji yang diberikan pada manusia dewasa pada dosis 1 g/kg BB, secara nyata mempunyai aktivitas penurun kadar gula darah. [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 109. Tahun 2010]

  • Indikasi Pengobatan diare [ASH edisi pertama tahun 2000, hal 47] Secara tradisional digunakan untuk membantu meringankan kencing manis. [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 109] Kontraindikasi Penderita konstipasi [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 109] Peringatan Bulu-bulu halus pada helai daun, berpotensi menimbulkan reaksi alergi bagi kulit yang peka. Ekstrak daun berpotensi memperlama waktu pembekuan darah [http://obtrando.files.wordpress.com/2010/06/jambu-biji1.pdf] Hanya untuk penderita kencing manis yang telah ditetapkan dokter. [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 109] Efek yang tidak diinginkan Dapat menyebabkan konstipasi. [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 109] Interaksi Secara teoritis dapat meningkatkan potensi obat-obatan kolesterol, depresi, diabetes, gangguan tidur dan diare. Sediaan ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan efek terapi sedian berbasis alkaloid dan herbal lainnya dikarenakan berpotensi terjadi interaksi dengan tannin dan alkaloid. Tannin pada jambu biji juga dapat menghambat absorpsi zat besi. [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 110] Toksisitas LD50 ekstrak etanol jambu biji yang diberikan secara i.p. pada tikus adalah 0,188 g/kg BB. LD50 secara p.o dari ekstrak daun jambu lebih dari 5 g/kg BB. [ASH edisi pertama volume kelima tahun 2010 hal 110]

  • Contoh Formula Diare R/ Daun jambu biji 7 g Secang 5 g Air 500 mL Dibuat infusa dan diminum 3X sehari setelah makan Diabetes Mellitus R/ Buah Jambu biji masak 1 buah Bahan dibuat jus diminum 2x sehari Maag R/ Daun jambu biji 6 g Gula aren 5 g Air 500 mL Dibuat infusa dan diminum 2X sehari setelah makan Beser (sering kencing) R/ Daun jambu biji 5 g Beras disangrai 7 g Air 500 mL Dibuat infusa dan diminum 3X sehari setelah makan

  • JENIS SEDIAAN JAMU PERORAL

    SEDIAAN TRADISIONAL :

    Rebusan/Infusa/Dekokta : Bahan baku berupa simplisia (bahan kering) atau serbuknya dipanaskan dengan air kemudian disaring

    Seduhan : Serbuk simplisia diaduk dengan air matang panas dan diminum beserta ampasnya

    Seduhan celup : Bahan simplisia yang dikecilkan dimasukkan dalam kantong celup untuk diseduh dengan air panas

    Perasan : Bahan segar dicuci kemudian diperas dengan ditambah sedikit air, diminum air perasannya

    SEDIAAN FARMASETIS

    Kapsul, tablet, granul, sirup, serbuk instan bahan baku ekstrak

  • PERBANDINGAN SEDIAAN TRADISIONAL SEDIAAN FARMASETIS

    Telah turun-temurun digunakan

    Tidak praktis dan tidak nyaman diminum

    Tidak awet/tidak stabil

    Bahan baku dapat berupa simplisia baik segar maupun kering

    Disukai pasien pedesaan dan menengah ke bawah

    Pendekatan teknologi produksi

    Praktis dan nyaman diminum

    Awet/stabil

    Bahan baku harus berupa ekstrak, fraksi, tetapi bukan isolat

    Disukai pasien perkotaan dan menengah ke atas

  • ALAT MEREBUS JAMU

    Tidak terbuat dari logam (besi, aluminium) karena akan bereaksi dengan kandungan kimia pembentuk kompleks khelat

    Dapat terbuat dari stainless steel, atau aluminium yang dilapisi email, atau periuk tanah

    Jika menggunakan periuk tanah harus menggunakan api kecil agar tidak gosong

    Jika ada akan lebih baik menggunakan panci bertingkat seperti panci tim yang disebut panci infusa

  • PANCI INFUSA

    STAINLESS STEEL TERLAPISI EMAIL

  • HIGIENIS CEMARAN MIKROBA

    Sumber pencemaran mikroba pada jamu:

    Bahannya sendiri, terutama rimpang dan akar serta bahan dengan kandungan protein dan lemak yang tinggi seperti biji-bijian dan daun yang tebal

    Bentuk sediaan cair yang medianya air dengan bahan baku berupa ekstrak larut air.

    Evaluasi cemaran secara praktis dengan melihat ada tidaknya jamur secara visual atau dengan ada tidaknya bau basi atau bau alkohol akibat fermentasi

    Evaluasi detail: Penetapan Angka lempeng total, Angka kapang/khamir dan Deteksi mikroba patogen

  • FORMULA RAMUAN ANTI HIPERTENSI

    R/ Daun Seledri 5 g Vasodilator

    Daun Kumis kucing 3 g Diuretika

    Daun Pegagan 3 g Penurun Tek. Darah

    Daun Meniran 3 g Penambah daya tahan

    Rimpang Temulawak 3 g Penyegar badan

    Rimpang Kunyit 3 g Pelancar pencernaan

    & Pengurang rasa sakit

  • FORMULA RAMUAN ANTI HIPERURISEMIA

    R/ Daun Kepel 3 g Antioksidan kuat Daun Tempuyung 2 g Diuretika lemah Urikosurik Kayu Secang 5 g Penghambat xantin oksidase Daun Meniran 3 g Penambah daya tahan Rimpang Temulawak 3 g Penyegar badan Rimpang Kunyit 3 g Pelancar pencernaan & Pengurang rasa sakit

  • FORMULA RAMUAN ANTI HIPERKOLESTEROL

    R/ Daun Jati Belanda 5 g Penekan nafsu makan,

    penekan lipase pankreatik

    Daun Kemuning 3 g Penghambat kenaikan

    berat badan

    Akar Kelembak 5 g Pencahar

    Daun Meniran 3 g Penambah daya tahan

    Rimpang Temulawak 3 g Penyegar badan

    Rimpang Kunyit 3 g Pelancar pencernaan

    & Pengurang rasa sakit

  • TEMULAWAK

    A B C

    A : Rebusan Temulawak kering

    B : Ekstrak etanolik

    Temulawak C : Perasan Temulawak

    segar

  • TEMULAWAK

    A B C

    A : Rebusan Temulawak kering

    B : Ekstrak etanolik Temulawak

    C : Perasan Temulawak segar

  • FORMULA ANTI DIABETES MELLITUS

    R/ Daun Sambiloto 5 g Penurun gula darah baik DM tipe 1 maupun DM tipe 2 Daun Brotowali 5 g Penurun gula darah Daun Meniran 3 g Penambah daya tahan Rimpang Temulawak 3 g Penyegar badan Rimpang Kunyit 3 g Pelancar pencernaan & Pengurang rasa sakit Banyak pasien yang muntah-muntah karena rasa Sambiloto dan

    Brotowali yang sangat pahit Ganti formula atau diuapkan dan dibuat dalam bentuk kapsul

  • TERIMA KASIH

    [email protected]