jamu kaleng.doc

33
TUGAS MANAJEMEN PROYEK PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI JAMU KALENG “JAKAL” Disusun Oleh : I Putu Eldwin Ivan D 10/297373/TP/09682 Fahmi Usman Effendi 10/299934/TP/09738 Antami Winda Mainar 10/300118/TP/09770 Arum Baasithu 10/300298/TP/09797 Aristi Audri Triani 10/300439/TP/09816 Susilo Hary Yunanto 10/300719/TP/09864 Stefanus Irawan S N 10/305242/TP/09917 Erwin Dwi Rendrahadi 10/306339/TP/09946 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Upload: susilo-hary

Post on 06-Aug-2015

114 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jamu Kaleng.doc

TUGAS MANAJEMEN PROYEK

PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI

JAMU KALENG “JAKAL”

Disusun Oleh :

I Putu Eldwin Ivan D 10/297373/TP/09682

Fahmi Usman Effendi 10/299934/TP/09738

Antami Winda Mainar 10/300118/TP/09770

Arum Baasithu 10/300298/TP/09797

Aristi Audri Triani 10/300439/TP/09816

Susilo Hary Yunanto 10/300719/TP/09864

Stefanus Irawan S N 10/305242/TP/09917

Erwin Dwi Rendrahadi 10/306339/TP/09946

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Page 2: Jamu Kaleng.doc

2 0 1 2

I. LATAR BELAKANG

Dewasa ini dengan semakin meningkatnya harga obat-obat sintetik akibat dari krisis

ekonomi serta semakin sadarnya masyarakat akan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-

obat sintetik, maka masyarakat kembali ke obat tradisional. Pamor obat tradisional semakin

meningkat dan berkibar, setelah harga obat kimia semakin mahal. Salah satu jenis pengobatan

tradisional yang dikenal sejak jaman nenek moyang sampai sekarang adalah jamu tradisional.

Jamu tradisional merupakan sarana pengobatan tradisional yang mempunyai peranan yang

sangat penting dalam pemerataan kesehatan masyarakat. Melihat hal tersebut, jamu memiliki

potensi yang besar dan prospek yang bagus untuk dikembangkan.

II. PROFIL USAHA

PT. SEHAT SENTOSA adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan

minuman tradisional, yaitu jamu. PT. SEHAT SENTOSA menggunakan bahan baku dari

tumbuh-tumbuhan herbal untuk menghasilkan sebuah produk dengan mutu tinggi dan

menyehatkan. Sebagai perusahaan yang menggunakan bahan utama tanaman herbal,

PT. SEHAT SENTOSA tidak ingin menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga

perusahaan berusaha untuk melestarikan aneka tanaman obat untuk bahan baku utamanya.

Untuk menangani limbah yang dihasilkan oleh perusahan maka limbah diolah dan

diperhatikan dengan baik dengan cara mengolah limbah cair untuk menyirami tanaman dan

limbah padat untuk pupuk maka dengan demikian PT. SEHAT SENTOSA tidak mengganggu

atau mencemari alam sekitar.

Produk yang dihasilkan oleh PT. SEHAT SENTOSA adalah JAKAL yang merupakan

minuman menyehatkan yang terbuat dari ekstrak tumbuhan herbal tanpa penambahan bahan

kimia. Bahan-bahan yang diapakai dalam pembuatan minuman ini adalah seperti kunyit,

temulawak dan lain-lain. Produk JAKAL ini lebih lebih awet dikarenakan dikemas kedalam

kaleng dengan sistem high technology, bahan baku terbaik dan steril. JAKAL memiliki 2

macam variasi produk yaitu Temulawak dan Kunir Asem.

VISI dan MISI PT. SEHAT SENTOSA adalah sebagai berikut:

VISI:

Mengenalkan minuman obat herbal asli Indonesia “Jamu” kepada masyarakat luas

Indonesia.

Menyehatkan seluruh warga Indonesia dengan mengkonsumsi JAKAL.

Page 3: Jamu Kaleng.doc

Menjadi pioneer dalam perusahaan yang memproduksi minuman herbal khas Indonesia.

MISI:

Membantu pemerintah mengurangi jumlah masyarakat yang pengangguran.

Meningkatkan taraf hidup masyarakat di Jumanono.

Menandingi obat – obatan kimiawi dengan dengan mengunakan obat – obatan herbal.

III. DESKRIPSI USAHA

a. Produk

Jamu JAKAL merupakan brand produk yang dipunyai oleh PT. SEHAT

SENTOSA Karanganyar Indonesia. Kata JAKAL sendiri merupakan kependekan dari

“Jamu Kaleng” sebagai penegasan terhadap inovasi yang dilakukan oleh perusahaan,

yaitu menciptakan produk jamu yang dikemas dalam kemasan kaleng. Dengan

mengusung tema minuman kesehatan, Jamu JAKAL hadir dengan dua varian produk,

yaitu Jamu JAKAL Temulawak dan Jamu JAKAL Kunir Asem.

Jamu JAKAL Temulawak dibuat dengan komposisi temulawak, asam jawa,

kencur, dan gula jawa. Temulawak (Curcumae rhizoma) sebagai bahan utama produk

memiliki kandungan aktif kurkumin, xanthorrhizol dan germakron. Selain itu,

temulawak juga mengandung sari pati, serat kasar dan minyak atsiri. Temulawak

sudah sering digunakan untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung

dan pegal-pegal. Menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah, dan

meningkatkan kekebalan tubuh.

Jamu JAKAL Kunir Asem dibuat dengan komposisi kunir atau kunyit sebagai

bahan baku utamanya, asam jawa, dan gula jawa sebagai bahan tambahan. Kunyit

(Curcumae domesticae Rhizoma) mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang

disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan

bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat bermanfaat lainnya. Kunyit dipercaya dapat

mencegah infeksi baru dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Jamu JAKAL

dikemas dalam kemasan kaleng 330 ml. Jamu ini dijual kepada distributor (retailer)

dengan harga Rp 4.200,00 per-kaleng agar dapat dijual seharga 5.000,00 per-kaleng

kepada konsumen.

Page 4: Jamu Kaleng.doc

Desain kemasan JAKAL adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Desain kemasan JAKAL Temulawak

Gambar 2. Desain kemasan JAKAL Kunir Asem

b. Lokasi usaha

PT. SEHAT SENTOSA berlokasi di Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Solo,

Jawa Tengah dan berdiri di tanah seluas 5000 m2 dan bangunan seluas 2000 m2.

Lokasi tersebut dipilih untuk mendirikan pabrik dengan pertimbangan dekat dengan

bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi produk, yaitu berbagai jenis

rimpang. Selain itu, lokasi tersebut juga mempunyai harga tanah yang tidak terlalu

mahal yaitu sekitar Rp 100.000,00/m2. Sehingga pemilihan lokasi dirasa tepat dengan

berbagai pertimbangan tersebut.

Dengan didirikannya pabrik jamu JAKAL di Jumanono mampu untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitar, karena 60% dari total karyawan

yang di gunakan merupakan masyarakat sekitar. Selain itu, para petani sekitar juga

akan mendapatkan penyuluhan cara bercocok tanam yang benar dan bibit unggul

sehingga hal ini akan memberikan hubungan yang saling menguntungkan antara

pabrik dan petani di Jumanono. Hubungan yang akan terjalin adalah petani dapat

menanam jenis – jenis tanaman herbal yang akan dimanfaatkan oleh pabrik sebagai

bahan baku utama dalam pembuatan produk JAKAL. Sedangkan keuntungan yang

Page 5: Jamu Kaleng.doc

akan diperoleh bagi petani di Jumanono adalah berupa dibangunnya KUD petani yang

akan memberikan penyuluhan metode pertanian yang baik, menjual bibit tanaman

yang unggul dengan harga yang lebih terjangakau, dan membeli harga hasil panen

yang relatif tidak berimbang.

Rencana kedepannya dari pabrik JAKAL di Jumanono adalah akan menngangkat

nama desa Jumanono di Indonesia dengan menjadikan daerah tersebut sebagai desa

percontohan yang menanam banyak jenis tanaman herbal. Sehingga dapat

menjadikanya desa Agrowisata herbal yang merupakan pertama kali di Indonesia. Di

desa ini pula akan di bangun klinik kesehatan yang di fungsikan untuk mengobati

berbagai macam penyakit yang diderita masyarakat sekitar. Obat yang di gunakan

pada klinik tersebut adalah berupa obat – obatan herbal yang tidak akan memberikan

efek negatif terhadap tubuh jika dibandingkan dengan obat – obatan kimia jaman

sekarang.

IV. RENCANA PRODUKSI

a. Bahan Baku

Secara umum, bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat jamu JAKAL terdiri

dari beberapa bahan baku utama yaitu temulawak, kencur, kunir, asam jawa dan gula

jawa. Bahan baku ini diperoleh dari supplier di daerah Karanganyar, Jawa Tengah.

Pemilihan supplier di daerah Karanganyar adalah untuk memudahkan penyetokan

bahan baku dan menghemat biaya transportasi ke pabrik PT. SEHAT SENTOSA yang

juga terletak di daerah Karanganyar. PT. SEHAT SENTOSA memiliki standar

penerimaan dan penggunaan bahan baku alami untuk meminimalisir kehilangan

(losses) dalam proses dan meningkatkan efisiensi perusahaan. Sebagai acuan standar

tanaman obat PT. SEHAT SENTOSA menggunakan Farmakope dan Materi Medika

Indonesia (MMI), sedangkan acuan bahan baku lain seperti gula, pemanis, perasa, dan

pewarna digunakan SNI dan Codex Alimentarius.

Walaupun spesies dan jenis tumbuhan bahan baku sama, standarisasi bahan baku

penting dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kualitas bahan baku yang berbeda-beda

sesuai dengan musim, cuaca, dan asal tumbuhnya. Dua standarisasi penerimaan bahan

baku antara lain:

Page 6: Jamu Kaleng.doc

1. Kebenaran Bahan

Bahan yang masuk dalam gudang bahan baku PT. SEHAT SENTOSA harus

diperiksa kebenarannya. Hal ini sangat penting dalam proses pengolahan karena

bahan-bahan dari industri ini yang sangat beragam dan memungkinkan adanya

kesalahan dalam penerimaan serta distribusi bahan baku dari supplier. Kelangkaan

bahan baku dapat terjadi karena musim dan iklim yang berubah. Hal ini akan

menyebabkan bahan baku sulit didapat sehingga kemungkinan pemalsuan bahan akan

lebih tinggi. Oleh karena itu PT. SEHAT SENTOSA menerapkan sistem kepercayaan

pada supplier dan petani yang memasok barang ke perusahaan sehingga pemasok

akan mempunyai tanggung jawab besar pada perusahaan tentang kebenaran bahan.

Umumnya, perusahaan akan mendatangi pemasok bahan baku dan memberikan

penjelasan tentang varietas yang diinginkan oleh perusahaan sehingga khasiat dan zat

aktif didalamnya sesuai dengan keinginan perusahaan. Untuk membuktikan

kebenaran bahan, dapat dilakukan dengan pengujian secara organoleptik (melihat

kenampakan fisik bahan) dan juga melalui laboratorium Quality Control (pengujian

kimia).

2. Kebersihan Bahan

Bahan baku yang diterima dan diolah oleh PT. SEHAT SENTOSA harus

dalam keadaan bersih. Keadaan ini meliputi kebersihan bahan baku secara fisik

(tanah, debu, pasir) dan mikrobiologi (bebas dari bakteri pathogen). Hal ini sangat

penting mengingat keberadaan kontaminan yang sangat berpengaruh pada pengolahan

selanjutnya. Standar yang digunakan oleh perusahaan untuk bahan baku adalah

standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan pengecekan selalu dilakukan oleh

bagian Quality Control.

Sebelum diolah lebih lanjut, bahan baku disortasi dan dicuci. Proses sortasi

bertujuan untuk menghilangkan atau memisahkan bahan pengotor maupun bahan-

bahan asing yang terdapat diantara bahan baku tersebut sehingga dapat diperoleh

bahan baku yang sesuai dengan kualifikasi proses selanjutnya. Sedangkan proses

pencucian dilakukan dengan penyemprotan dan perendaman untuk menghilangkan

debu, tanah, dan kotoran lain yang masih tertinggal dan menempel pada simplisia

sehingga dapat mereduksi jumlah mikroba pathogen yang berpotensi menyebabkan

kebusukan.

Page 7: Jamu Kaleng.doc

b. Proses Produksi

Dalam satu hari, PT. SEHAT SENTOSA memproduksi 6000 kaleng yang terdiri dari

3000 kaleng JAKAL temulawak dan 3000 kaleng JAKAL kunir asem. Proses produksi

dilakukan dalam 2 batch dimana setiap batch membutuhkan waktu 4 jam. Tiap batch

dilakukan untuk memproduksi satu varian JAKAL. Produksi dilakukan selama 365 hari

dalam 1 tahun. Sehingga dalam satu tahun diproduksi 2.190.000 kaleng.

Proses produksi setelah bahan baku diolah secara umum adalah:

QC

QC

QC

QC

Gambar 3. Diagram Alur Produksi Jamu JAKAL PT. SEHAT SENTOSA

Packaging Sekunder

Produk Jadi

Pembersihan dengan Cleaner

Slicing

Juicing and Mixing

Sterilisasi Ultraviolet

Packaging Primer / Canning

Sterilisasi Biasa

Page 8: Jamu Kaleng.doc

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat alur proses produksi secara umum dari PT.

SEHAT SENTOSA adalah sebagai berikut:

a. Pembersihan (Cleaning)

Proses pembersihan menggunakan mesin cleaner berkapasitas 500 kg/jam. Proses

pembersihan bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau bahan ikutan yang masih

melekat pada bahan baku yang akan diproses.

b. Pemotongan (Slicing)

Pemotongan atau slicing dilakukan untuk memperluas permukaan bahan baku agar

memudahkan proses produksi selanjutnya yaitu pengambilan ekstrak dari bahan baku.

c. Juicing and Mixing

Juicing merupakan proses ekstraksi yang dilakukan dengan mesin juicer. Waktu yang

dibutuhkan untuk juicing adalah 1 jam. Setelah diperoleh ekstrak dari masing-masing

bahan baku dilakukan pencampuran untuk 2 varian produk (Temulawak dan Kunir

Asem).

d. Sterilisasi Ultraviolet dan Sterilisasi Biasa

Sterilisasi dilakukan dengan suhu 1200C untuk mematikan kuman ataupun mikrobia

yang dapat mengkontaminasi produk.

e. Pengalengan (Canning)

Pengalengan dilakukan dengan mesin pengalengan yang berkapasitas 2500

kaleng/jam. Setelah pengalengan, kaleng jamu JAKAL disterilisasi kembali untuk

menjaga sanitasi produk.

f. Packaging Sekunder

Packaging Sekunder merupakan proses pengemasan kaleng-kaleng produk dengan

kemasan karton untuk menjaga mutu produk / kaleng agar tidak rusak / penyok

selama didistribusikan.

c. Sanitasi

Sebagai perusahaan yang unggul, PT. SEHAT SENTOSA sangat mengutamakan

produk yang aman dengan memperhatikan kebersihan serta sanitasi perusahaan. PT.

SEHAT SENTOSA melakukan pembersihan secara berkala pada area Yang berkaitan

dengan produksi.

Page 9: Jamu Kaleng.doc

d.Pengolahan Limbah

PT. SEHAT SENTOSA merupakan sebuah pabrik jamu yang mengolah tanaman

obat sejak tanaman tersebut dipanen hingga produk jadi sampai ke tangan konsumen

dengan pengolahan dan proses produksi yang canggih dan modern. Oleh karena itu,

proses produksi perusahaan ini tidak menyumbangkan limbah yang besar dan

berbahaya. Limbah yang dihasilkan PT.SEHAT SENTOSA dibedakan menjadi tiga,

yakni limbah cair dan limbah padat organik.

1) Karakteristik Limbah Padat Organik

Limbah padat yang dihasilkan PT. SEHAT SENTOSA 98% dari proses juicing

bahan baku dan sortasi. Dengan proses produksi perusahaan yang semakin besar,

limbah padat juga semakin melimpah. Limbah padat perusahaan diperoleh dari ampas

sisa ekstraksi dengan etanol, proses penyaringan bahan baku (ekstraksi dengan air),

limbah padat kamar mandi dan limbah plastik yang merupakan bahan anorganik serta

sisa sampel dan barang yang ditolak. Limbah padat yang dihasilkan PT. SEHAT

SENTOSA dibuang pada lahan kosong dibagian belakang pabrik sejak awal

berdirinya pabrik ini. Limbah padat PT. SEHAT SENTOSA mempunyai kadar serat yang

tinggi karena seluruh bahan baku diperoleh dari tanaman obat. Pembuangan limbah padat

pada lahan kosong menyebabkan terciptanya kompos dengan bakteri dekomposer

alami yang tumbuh secara alami. Bakteri yang tumbuh secara alami menghasilkan

proses fermentasi alami dan akan menyuburkan tanaman yang tumbuh disekitar. Hal

ini terlihat dari tumbuhnya tanaman pada penumpukan limbah padat. Kompos

mengurangi senyawa dan mikroorganisme patogen, selain itu bahan kompos dapat

digunakan sebagai pemelihara tanah dan pupuk.

2) Karakteristik Limbah Cair

Limbah cair sebagian besar dari proses persiapan bahan baku yaitu proses

pencucian, selain itu limbah cair juga diperoleh dari uap panas hasil steaming,

senyawa kimia cair hasil pengujian laboratorium, kamar mandi perusahaan, dan hasil

pengolahan lainnya seperti pencucian mesin dan area produksi yang dilakukan secara

berkala. Limbah cair yang berasal dari proses produksi dan pencucian bahan baku

menyebabkan sifat limbah yang asam. Proses pengecekan keasaman limbah dilakukan

dengan kertas lakmus pada awal perencanaan instalasi pengolahan limbah

cair.Keasaman limbah terjadi karena tanaman mempunyai pH yang rendah. Limbah

cair dari proses inilah yang nantinya digunakan PT. SEHAT SENTOSA untuk

membuat produk pupuk cair.

Page 10: Jamu Kaleng.doc

V. RENCANA PEMASARAN

a. Kondisi Pasar

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer

dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian

dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah.

Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau

tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai

pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling

menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga

diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur,

Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan

sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum

diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet,

kaplet dan kapsul. Pengemasan dalam bentuk kaleng merupakan inovasi baru dalam

industri jamu di Indonesia. Kemasan kaleng mempermudah konsumen dalam

mengkonsumsi jamu.

Usaha jamu dalam kemasan kalengan ini berpeluang besar untuk menerobos pasar

lokal karena saat ini masih jarang orang yang berbisinis jamu langsung minum dalam

bentuk kemasan kaleng. JAKAL merupakan minuman ringan menyehatkan yang

terbuat dari ekstrak tanaman herbal. JAKAL memiliki 2 jenis varian produk yaitu

Temulawak dan Kunir Asem. Inovasi terdapat dalam produk JAKAL mempunyai

banyak keunggulan karena terbuat dari bahan - bahan alami, dibuat secara higienis

dan praktis disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

b. Analisa STP

Segmentasi : semua kalangan masyarakat penikmat jamu.

Targeting : konsumen yang mengiginkan dan membutuhkan kemudahan dalam

mengkonsumsi jamu.

Positioning : produk minuman kesehatan dalam kemasan kaleng yang praktis.

c. Marketing Mix

Page 11: Jamu Kaleng.doc

Produk : Jamu JAKAL merupakan jamu yang dikemas dalam kemasan kaleng

330 ml. Jamu JAKAL mempunyai dua varian produk yang

ditawarkan, yaitu Jamu JAKAL Temulawak dan Jamu JAKAL Kunir

Asem.

Price : Satu keleng Jamu JAKAL 330 ml dijual ke distributor dengan harga

Rp 4.200,00 per-kaleng agar dapat dijual seharga Rp 5.000,00 di pasar

Place : Penjualan dari produk JAKAL dipasarkan melalui distributor yang

ada di daerah daerah, seperti di toko kelontong, swalayan, dan

supermarket. Strategi pemasaran dari produk JAKAL adalah dengan

melakukan penyebaran brosur, iklan, banner dan voucher. Target

pemasaran dari produk JAKAL adalah semua kalangan masyarakat

yang bertempat tinggal di seluruh daerah Pulau Jawa.

Promotion : Pengenalan dan promosi produk dilakukan melalui media elektronik

seperti televisi dan radio.

d. Strategi 4W + 1H

What : produk jamu JAKAL

Where : 2000 kaleng di supermarket (1300 di Superindo dan 700 di Giant), 2000

kaleng di toko kelontong dan minimarket, 1000 kaleng di kantin-kantin

kantor, kampus, dan BUMN

Who : semua kalangan masyarakat penikmat jamu (tua, muda, laki-laki, perempuan

dari berbagai profesi)

Why : jamu masih menjadi pilihan sebagai obat tradisional bagi sebagian besar

masyarakat Indonesia. Akan tetapi penyajian jamu kebanyakan masih tidak

praktis

How : konsumen akan membeli Jamu JAKAL setelah melihat produk di pasar,

iklan, promosi,

VI. RENCANA ORGANISASI

Page 12: Jamu Kaleng.doc

Aspek organisasi dan manajemen diperlukan oleh perusahaan untuk melaksanakan

tindakan yang meliputi perencanaan,pelaksanaan, pengontrolan, serta pengevaluasian

jalannya usaha. Hasil darianalisis aspek tersebut merupakan suatu simpulan yang dapat

menentukan apakahpendirian pabrik ini memiliki keteraturan organisasi danmanajerial

serta didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang memadai,sehingga

dinyatakan layak untuk didirikan.

Perusahaan yang akan didirikan ini berbentuk PT ( Perseroan Terbatas ). Struktur

organisasi PT. SEHAT SENTOSA adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Bagan Organisasi Perusahaan

Dari bagan yang disajikan diatas dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-

masing bagian perusahaan pada PT. SEHAT SENTOSA adalah sebagai berikut :

a. Direktur

Direktur merupakan pemimpin perusahaan yang memiliki wewenang dan tanggung

jawab terhadap semua aktivitas produksi dan operasi perusahaan, serta bertugas

memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi kegiatan

penyelenggaraan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Batasan tanggung jawabnya adalah membuat kebijakan-kebijakan strategis berkaitan

dengan pengoperasian perusahaan dengan wewenang yang dilimpahkan kepadanya

dan mampu bekerja sama dengan bagian-bagian lain yang ada di bawah

wewenangnya.

b. Sekretaris

Page 13: Jamu Kaleng.doc

Sekretaris memiliki tugas untuk membantu aktivitas direktur, mengatur jadwal rapat

atau kegiatan pabrik, membuat surat-surat atau dokumen yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Tanggung jawab yang dimiliki oleh sekertaris adalah membantu

kelancaran pelaksanaan tugas dari direktur perusahaan, menyampaikan dokumen-

dokumen resmi yang dikeluarkan atau diterima oleh perusahaan kepada direktur.

c. Manajer Produksi

Manajer produksi bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses produksi dan

memperhatikan aspek spesifikasi dan mutu hasil produksi sesuai dengan permintaan

pasar, menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi, meningkatkan efisiensi

produktivitas tenaga kerja, menciptakan kenyamanan lingkungan kerja.

d. Staff Quality Control

Staff bagian quality control bertanggung jawab untuk mengontrol kegiatan di area

produksi dan memastikannya telah sesuai dengan prosedur tetap QC, memantau

lingkungan/sarana fisik industri dan pengendalian cemaran, mengelola dan

bertanggung jawab terhadap registrasi produk, membuat sistem dalam produksi untuk

memastikan keamanan pangan dan mutu terjaga, serta menjalankan dan mengelola

pengembangan kualitas produk.

e. Staff Produksi

Staff produksi merupakan karyawan terlatih yang menguasai prinsip-prinsip produksi.

Staff produksi bertugas untuk megoperasikan dan mengawasi proses pengolahan

selama kegiatan produksi berlangsung.

f. Staff Non Produksi

Staff non produksi merupakan karyawan yang membantu kelancaran jalannya

perusahaan di luar proses produksi.

g. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan pemasaran

produk, dapat mengelolah bagian staf pemasaran sehingga dapatbekerja dengan

maksimal.

h. Staff Pemasaran

Secara umum tugas dari staff pemasaran adalah melaksanakan dan mengatur aliran

penjualan produk ke pihak distributor maupun konsumen, serta menentukan cara dan

teknik promosi yang tepat dilakukan untuk penjualan.

i. Manajer Bagian Umum

Page 14: Jamu Kaleng.doc

Manajer bagian umum membawahi tiga staf yaitu staf SDM, administrasi dan

keuangan, dan staf pemasaran. Manajer bagian umum bertanggung jawab sepenuhnya

pada pengelolaan sumber daya manusia yang ada, system keuangan dalam

perusahaan, dan sistem pemasaran produk.

j. Staff Administrasi Keuangan

Staff adminiatrasi dan keuangan mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan aktivitas

yang berkenaan dengan administrasi, purchasing, data, processing, dan analisa

keuangan pabrik. Staff administrasi keuangan bertanggungjawab atas aktivitas bagian

administrasi keuangan kepada manajer bagian umum, mengatur keuangan perusahaan

yaitu memberikan informasi mengenai penempatan posisi-posisi penerimaan dan

pengeluaran untuk memberikan pertimbangan bagi direktur dalam mengambil

keputusan, dan membantu direktur dalam membuat anggaran perusahaan.

k. Staff Sumber Daya Manusia (SDM)

Staff SDM mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan aktivitas yang berkenaan

dengan sumber daya manusia. Ruang lingkup tanggung jawabnya adalah bertanggung

jawab memaksimalkan kemampuan tenaga kerjayang direkrut, melakukan

kebijaksanaan perusahaan termasuk hubungan kerjaperusahaan dengan karyawan,

bertugas melakukan pengadaan dan penarikan tenaga kerja, melakukan kebijakan-

kebijakan mengenai ketenagakerjaan, sepertimasalah gaji, keselamatan dan

kesejahteraan tenaga kerja.

VII. RENCANA KEUANGAN

Sumber keuangan yang digunakan untuk membangun pabrik ini adalah dari beberapa

investor, berjumlah 8 orang. Sistem yang diterapkan adalah bagi hasil dari persentase

keuntungan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki dalam bentuk dividen. Investor

direncanakan akan mendapat dividen sebesar 10% dari keuntungan bersih perusahaan.

Secara garis besar, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan meliputi biaya variabel,

biaya overhead, dan biaya investasi. Biaya variabel meliputi biaya yang digunakan untuk

membeli factor produksi yang jumlahnya tergantung pada jumlah produk yang akan

diproduksi seperti bahan yang digunakan dan kemasan produk. Biaya overhead meliputi

biaya listrik, tenaga kerja, pengolahan limbah, transportasi, dan promosi. Sedangkan

biaya investasi meliputi pembelian tanah, bangunan, perizinan, administrasi, serta

peralatan.

Page 15: Jamu Kaleng.doc

Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi “JAKAL” adalah sebagai berikut :

1. Investasi

Tabel Biaya Investasi Jamu Kaleng “JAKAL”

No Jenis Investasi Jumlah Harga

1 Tanah 5000 m2 Rp 500.000.000,00

2 Bangunan 2000 m2 Rp 2.000.000.000,00

3 Administrasi Rp 200.000.000,00

4 Perizinan Rp 19.000.000,00

5 Slicer 3 Rp 9.000.000,00

6 Cleaner 1 Rp 27.000.000,00

7 Mixer 1

Rp 200.000.000,00

8 Juicer 1

9 Mesin Sterilisasi 1

10 Mesin Sterilisasi UV 1

11 Automatic canning machine 1 Rp 65.000.000,00

12 Truk 3 Rp 380.000.000,00

TOTAL Rp3.400.000.000,00

2. Biaya Overhead

Tabel Biaya Overhead Jamu Kaleng “JAKAL” di tahun pertama

No Jenis Biaya/ tahun

1 Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000.000,00

2 Biaya listrik Rp 240.000.000,00

3 Pengolahan limbah Rp 100.000.000,00

4 Biaya transportasi Rp 84.000.000,00

5 Biaya promosi Rp 400.000.000,00

6 Biaya inventori Rp 350.000.000,00

TOTAL Rp 2.374.000.000,00

3. Biaya Variabel

Page 16: Jamu Kaleng.doc

Tabel Biaya Bahan Baku Jamu Kaleng “JAKAL” di tahun pertama

Gambar 5. Cash Flow Perusahaan

VIII. ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL

No Nama Jumlah Biaya/ tahun

1 Temulawak 21,91 ton Rp 153.363.000,00

2 Asam jawa 38,34 ton Rp 536.770.500,00

3 Kencur 10,94 ton Rp 175.272.000,00

4 Gula 39,56 ton Rp 435.564.000,00

5 Kunyit 27,38 ton Rp 328.635.000,00

6 Kemasan 2.190.000 kaleng Rp 1.095.450.000,00

TOTAL Rp 2.725.054.500,00

Page 17: Jamu Kaleng.doc

Biaya Variabel + Biaya Overhead

= Rp 2.725.054.500,00 + Rp 2.374.000.000,00

= Rp 5.099.054.500,00

Biaya Produksi per-kaleng

= Rp 5.099.054.500,00/ 2.190.000

= Rp 2.328,34

Harga Jual

= Rp 2.328,34 + (80% x Rp 2.328,34)

= Rp 2.328,34 + Rp 1.862,67

= Rp 4.191,00

= Rp 4.200,00

Harga jual jamu kaleng JAKAL per-kalengnya adalah Rp 4.200,00

Besarnya MARR minimal sama dengan bunga bank. Untuk itu dalam investasi ini ditetapkan

sebesar 12 % per tahun.

Asumsi yang digunakan (tahun 2013-2018) :

Nilai sisa investasi di tahun kelima = 0 straight line depresiation

Tax 15% per tahun

Investor mendapatkan dividen 10% dari keuntungan bersih

Penjualan 80% di tahun 1 ; meningkat 5% di tahun 2 ; meningkat 10% mulai tahun ketiga

Kenaikan biaya variabel 5% (bahan baku) dan biaya overhead 10% mulai di tahun ketiga

Kenaikan produksi (20%) menjadi 2.628.000 kaleng per-tahun (mulai tahun ketiga)

4. Analisis Kalayakan

a. Break Even Point (BEP)

Page 18: Jamu Kaleng.doc

Break Even Point (BEP) merupakan titik impas dimana pendapatan sama dengan total

biaya. Analisa BEP digunakan untuk mengetahui volume penjualan minimal agar proyek

yang akan dilaksanakan tidak mengalami kerugian tetapi belum memperoleh laba. Hasil

perhitungan BEP ini sangat sensitif terhadap fixed cost, variable cost per-unit dan harga jual

per-unit hasil produksi perusahaan.

Diketahui bahwa:

Biaya Produksi (Variabel)/ kaleng thn 1 s/d 2 = Rp 2.328,34 per-kaleng

Biaya Produksi (Variabel)/ kaleng thn 3 s/d 5 = Rp 2.300,22 per-kaleng

Biaya Overhead thn 1 s/d 2 = Rp 2.374.000.000,00 per-tahun

Biaya Overhead thn 3 s/d 5 = Rp 2.611.400.000,00 per-tahun

Biaya Investasi Awal = Rp 3.400.000.000,00

Investasi direncanakan akan berumur 5 tahun dengan tingkat bunga 12% mencapai titik

impas. Dengan menggunakan Annual Cost (AC) dan Annual Revenue (AR) maka kondisi

impas akan diperoleh jika :

AC = AR

AC = Rp 2.374.000.000,00 (P/A,12,2) (A/P,12,5) + Rp 2.611.400.000,00 (P/A,12,3)

(P/F,12,2) (A/P,12,5) + Rp 3.400.000.000,00 (A/P,12,5) + Rp 2.328,34 X

(P/A,12,2) (A/P,12,5) + 2.300,22 X (P/A,12,3) (P/F,12,2) (A/P,12,5)

= Rp 2.374.000.000,00 (1,69005) (0,27741) + Rp 2.611.400.000,00 (2,40183)

(0,79719) (0,27741) + Rp 3.400.000.000,00 (0,27741) + Rp 2.328,34 X

(1,69005) (0,27741) + 2.300,22 X (2,40183) (0,79719) (0,27741)

= Rp 3.443.286.455,67574 + Rp 2.313,39 X

AR = Rp 4.200,00 X, sehingga:

Rp 3.443.286.455,67574 + Rp 2.313,39 X = Rp 4.200,00 X

Rp 3.443.286.455,67574 = Rp 1.886,6054067 X

X = 1.825.112,75 kaleng per tahun

= 1.825.113 kaleng per-tahun

Maka Jamu Kaleng JAKAL harus diproduksi sebanyak 1.825.113 kaleng/tahun agar berada

pada kondisi impas(balik modal).

a) Net Present Value (NPV)

Biaya investasi awal = Rp 3.400.000.000,00Thn 1 s/d ke 2

Page 19: Jamu Kaleng.doc

Biaya produksi (variabel) = Rp 2.725.054.500,00Biaya overhead per tahun = Rp 2.374.000.000,00Variabel + overhead = Rp 5.099.054.500,00

Thn ke 3 s/d ke 5Biaya produksi (variabel) = Rp 3.433.568.670,00Biaya overhead per tahun = Rp 2.611.400.000,00Variabel + overhead = Rp 6.044.968.670,00

Tahun 1

Diasumsikan bahwa pada tahun pertama produk yang terjual adalah 80 % dari produk

yang diproduksi, yaitu: (0,80) (2.190.000) = 1.752.000 kaleng

Penjualan tahun pertama

Rp. 4.200 x 1.752.000 = Rp 7.358.400.000,00

Pendapatan tahun pertama

Rp 7.358.400.000,00 – Rp 5.099.054.500,00 = Rp 2.259.345.500,00

Pajak 15 % = Rp 338.901.825,00

Pendapatan after tax = Rp. 1.920.443.675,00

Dividen untuk investor = Rp. 192.044.367,50

Cash Flow = 1.728.399.307,50

Tahun 2

Diasumsikan bahwa pada tahun kedua produk yang terjual adalah 85 % (meningkat 5%)

dari produk yang diproduksi, yaitu: (0,85) (2.190.000) = 1.861.500 kaleng

Penjualan tahun kedua

Rp. 4.200 x 1.861.500 = Rp 7.818.300.000,00

Pendapatan tahun kedua

Rp 7.818.300.000,00 – Rp 5.099.054.500,00 = Rp 2.719.245.500,00

Pajak 15 % = Rp 407.886.825,00

Pendapatan after tax = Rp 2.311.358.675,0

Dividen untuk investor = Rp. 231.135.867,50

Cash Flow = 2.080.222.807,50

Tahun 3 s/d 5

Page 20: Jamu Kaleng.doc

Pada tahun ini, diasumsikan terjadi kenaikan biaya variabel (bahan baku) 5% dan biaya

overhead meningkat 10%. Selain itu diasumsikan juga bahwa pada tahun ketiga s/d tahun

kelima preusahaan meningkatkan produksinya menjadi 2.628.000 kaleng per-tahun

(meningkat 20%). Diasumsikan produk yang terjual adalah 95 % (meningkat 10%) dari

produk yang diproduksi, yaitu: (0,95) (2.628.000) = 2.496.600 kaleng

Penjualan tahun ketiga s/d kelima

Rp. 4.200 x 2.496.600 = Rp 10.485.720.000,00 per-tahun

Pendapatan tahun ketiga s/d tahun kelima

Rp 10.485.720.000,00 – Rp 6.044.968.670,00 = Rp 4.440.751.330,00 per-tahun

Pajak 15 % = Rp 662.112.669,50

Pendapatan after tax = Rp 3.774.638.630,50

Dividen untuk investor = Rp. 337.463.863,05

Cash Flow = 3.397.174.767,45

NPV = -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,12,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,12,2) +

3.397.174.767,45 (P/A,12,3) (P/F,12,2)

= -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (0.89286) + 2.080.222.807,5 (0.79719)+

3.397.174.767,45 (2.40183) (0.79719)

= 6.306.210.628,17

Nilai Net Present Value (NPV) bernilai positif atau lebih besar dari nol, yaitu sebesar

Rp 6.306.210.628,17. Dengan demikian usaha pengolahan jamu layak dilaksanakan.

b) Pay Back Period

Pay Back Periodmerupakan metode yang digunakan untuk mengukur kecepatan

pengembalian modal investasi yang dnyatakan dalam tahun.

Tabel 4. Pay Back Period

CF before Tax Tax (15%) CF after Tax Deviden (10%) CF Cumulative CF-3400000000 - -3400000000,0 - -3400000000,00 -3400000000,002259345500 338901825,0 1920443675,0 192044367,50 1728399307,50 -1671600692,502719245500 407886825,0 2311358675,0 231135867,50 2080222807,50 408622115,004440751330 666112699,5 3774638630,5 377463863,05 3397174767,45 3805796882,454440751330 666112699,5 3774638630,5 377463863,05 3397174767,45 7202971649,904440751330 666112699,5 3774638630,5 377463863,05 3397174767,45 10600146417,35

1.8 tahun

Page 21: Jamu Kaleng.doc

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai payback period adalah 1,8 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam jangka waktu tersebut nilai investasi usaha sebesar

Rp 3.400.000.000,00 telah kembali. Lama payback period lebih pendek daripada umur

proyek yang direncanakan yaitu selama 5 tahun, sehingga dapat dikatakan proyek ini layak

untuk dilaksanakan.

d) Internal Rate of Return (IRR)NPV = 0

NPV = -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,i,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,i,2) + 3.397.174.767,45 (P/A,i,3) (P/F,i,2)

0 = -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,i,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,i,2) + 3.397.174.767,45 (P/A,i,3) (P/F,i,2)

Pada saat i = 60%NPV = -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,60,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,60,2) +

3.397.174.767,45 (P/A,60,3) (P/F,60,2)= -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,60,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,60,2) +

3.397.174.767,45 (P/A,60,3) (P/F,60,2)= 164.572.536,58

Pada saat i = 65%NPV = -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,65,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,65,2) +

3.397.174.767,45 (P/A,65,3) (P/F,65,2)= -3.400.000.000 + 1.728.399.307,5 (P/F,65,1) + 2.080.222.807,5 (P/F,65,2) +

3.397.174.767,45 (P/A,65,3) (P/F,65,2)= -96.036.344,44

Karena IRR >>> MARR, maka usaha ini sangat layak.IX. TIMELINE PROYEK

Page 22: Jamu Kaleng.doc

Secara garis besar, urutan pelaksanaan proyek pendirian pabrik PT. SEHAT SENTOSA

dijabarkan sebagai berikut:

1. Survey tempat pendirian pabrik

2. Pengambilan keputusan pendirian pabrik

3. Desain pabrik dan perizinan pendirian pabrik

4. Pendataan alat

5. Pendirian pabrik

6. Uji coba produksi

7. Sertifikasi produk

8. Pengadaan alat dan sarana transportasi

9. Open recruitmen karyawan

10. Pembukaan pabrik

11. Pelatihan karyawan

12. Produksi

13. Promosi

Timeline proyek pendirian PT.SEHAT SENTOSA dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 6. Timeline Proyek