jamu bagi kesehatan

25
MAKALAH MANFAAT DAN RESIKO JAMU DALAM JANGKA PANJANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Farmakologi Dosen Pembimbing: Iwan Hidayat, S. Si. Apt. Disusun Oleh: Nama : TAUPIK RAHMAN Kelas : IIB/ semester III Prodi : D3 Keperawatan Reguler NPM : 712002 S 09114 R 1

Upload: taupick-arsy

Post on 30-Jun-2015

549 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jamu bagi kesehatan

MAKALAH

MANFAAT DAN RESIKO JAMU DALAM JANGKA

PANJANG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Farmakologi

Dosen Pembimbing: Iwan Hidayat, S. Si. Apt.

Disusun Oleh:

Nama : TAUPIK RAHMAN

Kelas : IIB/ semester III

Prodi : D3 Keperawatan Reguler

NPM : 712002 S 09114 R

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PRODI D3 KEPERAWATAN TAHUN 2010

1

Page 2: Jamu bagi kesehatan

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim,

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada tim penulis

sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:

“Manfaat dan resiko pemakaian jamu dalam jangka panjang”

            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat

bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

membantu dalam pembuatan tugas ini.

            Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tugas ini masih

dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.

Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh

karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka

menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

            Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pembaca.

Banjarmasin, 24 Februari 2011

2

Page 3: Jamu bagi kesehatan

DAFTAR ISI

COVER DEPAN

KATA PENGANTAR ............................................................................. 2

DAFTAR ISI ..........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................4

1.1 Latar Belakang ..................................................................4

1.2 Tujuan ..............................................................................5

1.3 Metode Penulisan .............................................................5

1.4 Manfaat ..............................................................................6

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................7

2.1 Pengertian jamu ....................................................................7

2.2 Penggolongan obat tradisional ...............................................9

2.2 Manfaat dari jamu ..................................................................11

2.3 Resiko jamu dalam jangka panjang ...................................12

2.4 Mengkonsumsi jamu dengan sehat ....................................14

BAB III PENUTUP .................................................................................16

3.1 Kesimpulan .........................................................................16

3.2 Saran ..............................................................................16

Daftar Pustaka ................................................................................................17

3

Page 4: Jamu bagi kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamu merupakan salah satu warisan dari nenek moyang Indonesia dimana

jamu merupakan obat alternatif yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang

berkhasiat terhadap kesehatan maupun kecantikan. Jamu sudah dikenal sudah

berabad-abad di Indonesia yang mana pertama kali jamu dikenal dalam

lingkungan Istana atau keraton yaitu Kesultanan di Djogjakarta dan Kasunanan di

Surakarta. Zaman dahulu resep jamu hanya dikenal dikalangan keraton dan tidak

diperbolehkan keluar dari keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman,

orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai

mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu

berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi sampai ke luar

negeri.

Bagi masyarakat Indonesia, Jamu adalah resep turun temurun dari

leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan. Bahan-bahan jamu

sendiri diambil dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia baik itu dari akar,

daun, buah, bunga, maupun kulit kayu. Sejak dahulu kala, Indonesia telah dikenal

akan kekayaannya, tanah yang subur dengan hamparan bermacam-macam

tumbuhan yang luas. Tanah yang subur dengan kekayaan tanaman sangat

mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia karena mereka bergantung dari

alam dalam usahanya untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan.

Pengolahan tanah, pemungutan hasil panen, proses alam tidak hanya

4

Page 5: Jamu bagi kesehatan

menghasilkan makanan, tetapi juga berbagai produk yang berguna untuk

perawatan kesehatan dan kecantikan. Leluhur kita menggunakan resep yang

terbuat dari daun, akar dan umbi-umbian untuk mendapatkan kesehatan dan

menyembuhkan berbagai penyakit, serta persiapan-persiapan lain yang

menyediakan perawatan kecantikan muka dan tubuh yang lengkap. Campuran

tanaman obat traditional ini di kenal sebagai JAMU. Dimana Indonesia dikenal

sebagai Negara nomor 2 dengan tanaman obat tradisional setelah Brazilia.

B. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Tujuan umum makalah ini adalah untuk memberikan informasi

gambaran tentang manfaat serta dampak mengkonsumsi jamu dalam

kehidupan.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari jamu.

2. Untuk mengetahui manfaat dan resiko dari mengkonsumsi jamu.

3. Menambah pengetahuan tentang obat tradisional.

4. memenuhi tugas dari dosen.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan Penulis didalam makalah ini adalah:

Membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini (metode studi

kepustakaan) dan browsing internet.

D. Manfaat

5

Page 6: Jamu bagi kesehatan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

penambah wawasan pengetahuan tentang manfaat dan resiko jamu.

6

Page 7: Jamu bagi kesehatan

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jamu

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan

populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami,

berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan

kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti

empedu kambing atau tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu

ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi

peminumnya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang

berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan.

Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar

seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan dijual di

berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan

dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan

selanjutnya jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.

Yang dimaksud dengan jamu atau obat tradisonal ialah ramuan-ramuan

yang diperoleh langsung secara alamiah di Indonesia, baik yang berasal dari

hewan, tumbuhan, atau mineral, diolah secara sederhana atas dasar pengalaman,

dan dipergunakan dalam pengobatan tradisional. Obat tradisonal yang telah

diramu dan siap untuk dipasarkan lazim disebut sebagai jamu (Jawa) (Menurut

UU No. 9 tahun 1960, tentang Pokok-Pokok Kesehatan dan UU No. 7 tahun

1963 tentang Farmasi). Sementara itu, yang dimaksud dengan “Pengobatan

7

Page 8: Jamu bagi kesehatan

Tradisional” (Traditional medicine) ialah “seluruh pengetahuan dan praktik, baik

yang dapat dijelaskan maupun tidak, yang digunakan untuk menetapkan

diagnosis, pencegahan, dan penyembuhan terhadap gangguan keseimbangan

fisik, mental, atau sosial, serta sepenuhnya didasarkan pada pengalaman praktis

dan pengamatan yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara

tertulis maupun lisan” (WHO Technical Report Series 622, 1978).

Penggunaan obat tradisional telah berlangsung sejak berabad-abad yang

lalu, dan sampai saat ini masih banyak digunakan meskipun fasilitas pengobatan

modern sudah tersedia. Di Indonesia, cara tradisional masih banyak dianut

bahkan dihormati oleh sebagian besar rakyat sehingga pengobatan tradisional

masih menduduki tempat penting dalam pemeliharaan kesehatan rakyat.

Obat tradisional yang telah diramu dan siap untuk dipasarkan lazim

disebut sebagai Jamu (Jawa). Jamu dapat dibedakan atas 2 golongan, yaitu:

1) Jamu sebagai penyedap dengan bahan baku atau simplisia yang belum

distandardisasikan dan belum pernah diteliti. Bentuk sediaannya masih

sederhana, yaitu berwujud serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan, dan

sebagainya. Istilah kegunaan masih sepenuhnya memakai pengertian

tradisional, seperti galian singset, sekalor, pegal linu, tolak angin, dan

sebagainya.

2) Fitoterapi adalah simplisia yang telah mendapat standardisasi dan telah

dilakukan penelitian alas sediaan galeniknya. Indikasi sudah menggunakan

istilah farmakologi, seperti diuretika, obstipansia, kolagoga, dan

sebagainya. Khasiatnya dapat diandalkan sesuai dengan basil penelitian

yang sudah dikerjakan. Dengan adanya obat kelompok fitoterapi ini,

diharapkan obat-obat dari alam secara bertahap dapat dimanfaatkan dalam

sistem pelayanan kesehatan formal.

B. Penggolongan Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran

8

Page 9: Jamu bagi kesehatan

dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk

pengobatan berdasarkan pengalaman (DepKesRI).

Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3

kategori, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

1.Jamu (Empirical based herbal medicine)

Logo Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang disiapkan dan disediakan secara

tradisional. Berisi seluruh bahan Tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut,

higienis (bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional berdasarkan

pengalaman. Jamu telah digunakan secara turun-temurun selama berpuluh-puluh

tahun bahkan mungkin ratusan tahun, Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan

mengacu pada resep peninggalan leluhur atau pengalaman leluhur. Sifat jamu

umumnya belum terbukti secara ilmiah (empirik) namun telah banyak dipakai

oleh masyarakat luas. Belum ada pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi

digunakan dengan bukti empiris berdasarkan pengalaman turun temurun.

2. Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine)

Logo Obat Herbal terstandar

9

Page 10: Jamu bagi kesehatan

Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan

alam (dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral). Untuk

melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih rumit dan berharga

mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan

maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi

maju, jenis ini telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-

penelitian pre-klinik (uji pada hewan) dengan mengikuti standar kandungan

bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan

obat tradisional yang higienis, dan telah dilakukan uji toksisitas akut maupun

kronis.

3.Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine)

Logo Fitofarmaka

Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat

disetarakan dengan obat modern karena :

• Proses pembuatannya yang telah terstandar,

• Ditunjang bukti ilmiah s/d uji klinik pada manusia dengan criteria- memenuhi

syarat ilmiah,

• Protokol uji yang telah disetujui,

• Dilakukan oleh pelaksana yang kompeten,

• Memenuhi prinsip etika,

• Tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat.

Dengan dilakukannya uji klinik, maka akan meyakinkan para praktisi

medis ilmiah untuk menggunakan obat herbal ke dalam sarana pelayanan

10

Page 11: Jamu bagi kesehatan

kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal

karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilmiah.

C. Manfaat Jamu

Jamu adalah salah satu obat yang tidak memiliki efek samping karena

tidak mengandung zat kimia. Hal ini dikarenakan jamu herbal terbuat dari bahan-

bahan alami seperti tanaman herbal.

Jamu herbal semakin banyak diminati oleh masyarakat karena khasiatnya

yang luar biasa. Tidak adanya efek samping dari penggunaan jamu herbal ini

adalah alasan utamanya. Oleh karena itu, sudah tidak aneh lagi kalau jamu herbal

ini diburu masyarakat luas. Selain itu, jamu herbal ini dapat menyembuhkan

berbagai penyakit yang ringan seperti penyakit kulit sampai yang berat seperti

jantung dan kolestrol. Jika anda adalah orang yang sedang mencari obat untuk

menyembuhkan suatu penyakit, atau hanya sekedar menjaga kebugaran dan

kesehatan diri, jangan ragu untuk memilih jamu herbal.

Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh. Manfaat jamu untuk mengatasi

masalah kesehatan dan kecantikan sudah mendapat banyak bukti ilmiah. Jamu

dari kacang kedelai, misalnya, baik untuk mencegah masalah menopause,

kardiovaskular, dan osteoporosis. Ini karena jamu tersebut kaya akan isoflavon.

Sementara itu, pegagan dalam sediaan kosmetik dapat membantu regenerasi sel

kulit karena kandungan triterpenoidnya.

Dalam bukunya, Healthy Lifestyle with Jamu, Dr Martha Tilaar

mengemukakan bahwa jamu diperlukan dalam siklus kehidupan. Mulai dari bayi

dan anak-anak, remaja, dewasa, dan mereka yang berusia lanjut. Khusus ramuan

jamu untuk kesehatan kulit.

11

Page 12: Jamu bagi kesehatan

D. Risiko jangka panjang

Saat ini sudah banyak herbal yang diteliti secara ilmiah, bahkan hingga ke uji

klinis sehingga herbal yang telah melalui serangkaian penelitian tersebut sudah

sejajar dengan obat konvensional dan dapat diresepkan oleh dokter. Seperti

layaknya obat konvensional, selain indikasinya untuk penyakit tertentu, herbal-

herbal tersebut sudah diketahui kontra-indikasinya dan efek sampingnya sehingga

konsumen mengetahui dengan pasti keuntungan dan kerugiannya dalam

mengkonsumsi herbal-herbal tersebut.

Mungkin pernah kita mendengar bahwa penggunaan jamu dalam jangka

waktu yang lama menyebabkan ginjal rusak? Sebenarnya bahan dasar dari jamu

berasal dari tumbuh-tumbuhan dan herbal yang mempunyai khasiat sebagai obat

atau manfaat kesehatan lainnya. Permasalahannya sekarang adalah dengan

semakin modernnya jaman, jamu sudah menjadi suatu industri besar di negara

ini, dimana produsen jamu berlomba-lomba menjual produknya kepada

konsumen dengan berbagai cara. Konsumen juga semakin dimudahkan dengan

bentuk jamu ini. Jamu sekarang sudah tidak berasa pahit, karena sudah ada yang

berbentuk pil dan juga cara meminumnya pun jadi lebih gampang.

Seharusnya bahan dasar jamu 100% merupakan bahan alami, tapi karena

perkembangan industri jamu menyebabkan ada produsen yang menambahkan

bahan-bahan kimia kedalam produknya seperti bahan pewarna, pengawet bahkan

obat-obatan kimia. Penambahan zat-zat kimia tersebut yang menyebabkan

mengkonsumsi jamu dalam jangka waktu yang lama menyebabkan kerusakan

ginjal. Bahkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan banyak menemukan jamu

yang banyak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Bisa dipahami apabila ada sebagian masyarakat khawatir dengan efek

samping menggunakan ramuan atau jamu. Maklum sebagian besar produk jamu

yang beredar di masyarakat luas belum dilakukan uji klinis yang bisa mengukur

efek samping. Bahkan lebih memprihatinkan lagi sebagian besar kalangan medis

melarang para pasiennya minum jamu karena ada beberapa produsen jamu yang

mencampurkan bahan kimia yang berbahaya. Seiring dengan maraknya trend

back to nature muncul berbagai macam produk kesehatan berbahan baku alami.

12

Page 13: Jamu bagi kesehatan

Sebagian besar orang berpendapat bahwa yang alami lebih aman dan kecil sekali

efek sampingnya karena sifat herbal yang konstruktif terhadap tubuh.

Namun harus tetap dipahami bahwa yang alami bisa saja tidak aman bila cara

pemanfaatannya salah. Selain itu ada beberapa bahan alam yang menyebabkan

efek negatif dan dilarang oleh Badan POM seperti:

1) Aristolochia sp. yang menyebabkan gagal ginjal stadium lanjut

2) Produk Kava-kava (Piper metysticum) merupakan herbal sedatif yang

bersifat hepatotoksik, biasanya digunakan untuk menenangkan diri. Anda

akan merasakan kantuk, gerakan mulut dan lidah terasa kaku dan aneh

3) Ephedra bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Produk ephedra

disebut juga produk ’ma huang’ yang digunakan untuk menurunkan berat

badan bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, detak jantung menjadi

tidak teratur, rasa gelisah, sakit kepala dan susah tidur.

4) Batang pohon kina (Cinchonae cortex) dan daun artimisia (Artemesiae

folium) yang dapat menyebabkan resistensi Plasmodium falcifarum dan

P. vivax terhadap anti malaria.

Menurut penelitian terbaru, 63 persen tanaman obat Indonesia dapat

menyebabkan interaksi farmakokinetik dengan obat-obat medis konvensional,

antara lain: Temu giring, merica putih, delima putih, tapak dara, kemukus,

pulosari, sambiloto, serai, kayu legi, klembak, kayu cendana, cengkeh, brotowali,

pulai dan lempuyang wangi.

Secara umum ada beberapa efek atau reaksi negatif yang muncul setelah

minum jamu/obat herbal, antara lain:

1. Mual dan muntah.

2. Diare.

3. Alergi gatal-gatal dan bengkak.

4. Gangguan pada lambung.

5. Pusing dan sakit kepala.

6. Panas dingin dan seluruh badan menjadi sakit.

7. Tekanan darah menjadi tinggi atau justru turun.

8. Gula darah turun.

13

Page 14: Jamu bagi kesehatan

9. Badan lemas keluar dan keringat dingin.

10. Mengantuk.

11. Sulit tidur.

Meski begitu efek samping yang ditimbulkan oleh herbal biasanya hanya

bersifat sementara karena tubuh sedang menyesuaikan diri. Maka dalam

mengkonsumsi obat herbal sebaiknya menggunakan dosis secara bertahap. Mulai

dari sehari sekali saja dulu, rasakan dan perhatikan apakah tubuh mengalami

reaksi tertentu. Kondisi penyesuaian diri perlu dilakukan hingga 3 hari lalu bila

tak ada masalah dosis ditingkatkan menjadi dua kali dan tiga kali

sehari sesuai anjuran. Maka sebelum memutuskan membeli jamu atau obat

tradisional teliti dulu kontra indikasinya atau tanyakan kepada customer service

maupun konsultan produknya.

E. Mengkonsumsi Jamu Secara Sehat

Mungkin pernah kita mendengar bahwa penggunaan jamu dalam jangka

waktu yang lama menyebabkan ginjal rusak? Sebenarnya bahan dasar dari jamu

berasal dari tumbuh-tumbuhan dan herbal yang mempunyai khasiat sebagai obat

atau manfaat kesehatan lainnya. Permasalahannya sekarang adalah dengan

semakin modernnya jaman, jamu sudah menjadi suatu industri besar di negara

ini, dimana produsen jamu berlomba-lomba menjual produknya kepada

konsumen dengan berbagai cara. Konsumen juga semakin dimudahkan dengan

bentuk jamu ini. Jamu sekarang sudah tidak berasa pahit, karena sudah ada yang

berbentuk pil dan juga cara meminumnya pun jadi lebih gampang.

Jamu memang merupakan obat hampir tidak menimbulkan efek samping

bagi tubuh, tetapi ada beberapa sebab yang menimbulkan efek samping yang

dialami pasien dan masyarakat antara lain:

a. Salah mengolah.

14

Page 15: Jamu bagi kesehatan

b. Perkembangan industri jamu menyebabkan ada produsen yang

menambahkan bahan-bahan kimia kedalam produknya seperti bahan

pewarna, pengawet bahkan obat-obatan kimia.

c. Over dosis.

d. Terlalu cepat menggantikan obat medis dengan herbal.

e. Terlalu cepat ingin sembuh, semua obat diminum.

f. Tidak mau pantang makanan pemicu.

Cara paling bijak bila mengkonsumsi jamu atau obat herbal, bila

merasakan ada hal yang negatif segera hentikan dulu untuk sementara lalu

konsultasikan kepada ahlinya atau yang menjual produknya. Selain itu bisa

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Minum banyak air putih.

2. Minum susu dan tambahkan jahe.

3. Banyak konsumsi jus buah atau jus sayur.

4. Minum air kelapa hijau bila ada.

5. Minum air teh pahit bila diare.

6. Gunakan herbal daun dewa, pegagan dan ashitaba untuk menetralisir efek

negatif.

7. Segera minum air gula atau makan permen bila kadar gula darah tiba-tiba

drop.

Jamu sebaiknya tidak dikonsumsi jangka panjang, terutama apabila

manfaat dan efek sampingnya belum diteliti melalui penelitian ilmiah. Pemakaian

jangka panjang dapat memperberat kerja hati dan ginjal, dan tidak bisa dipastikan

efek sampingnya karena belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu

bijaksanalah dalam mengkonsumsi jamu, apa lagi dalam jangka waktu yang

lama.

15

Page 16: Jamu bagi kesehatan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan

populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami,

berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan

kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti

empedu kambing atau tangkur buaya.

Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh. Manfaat jamu untuk mengatasi

masalah kesehatan dan kecantikan sudah mendapat banyak bukti ilmiah.

B. Saran

Jamu sebaiknya tidak dikonsumsi jangka panjang, terutama apabila

manfaat dan efek sampingnya belum diteliti melalui penelitian ilmiah. Pemakaian

jangka panjang dapat memperberat kerja hati dan ginjal, dan tidak bisa dipastikan

efek sampingnya karena belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu

bijaksanalah dalam mengkonsumsi jamu, apa lagi dalam jangka waktu yang

lama.

16

Page 17: Jamu bagi kesehatan

Daftar Pustaka

http://www. blogberita.net

http://www.bloguntukseo.com

http// www.dechacare.com

http://www.forumsains.com

http://www.ningharmanto.com

http://www.requestartikel.com

http://www.suaramedia.com

http://www.wikipedia.com

.

17