memantin.docx

Upload: yasri-alfim

Post on 07-Mar-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MEMANTIN HClI. Alasan Pemilihan Bentuk SediaanMemantin hidroklorida merupakan antagonis reseptor NMDA oral aktif yang digunakan untuk pengobatan sedang sampai parah demensia terkait dengan penyakit Alzheimer . Produk obat terutama diberikan kepada pasien lanjut usia . Sekitar 70 % dari populasi geriatri memiliki disfagia. Oleh karena itu , pemberian bentuk sediaan oral padat merupakan tantangan utama . Formulasi berbentuk orally disintegrating tablets ( ODT ) perumusan memantin dikembangkan dengan tujuan meningkatkan kepatuhan.dan kepatuhan terhadap regimen dosis .II. Tinjauan Kimia Farmasi2.1. MonografiMimentin HCl Nama Resmi=Memantin HCl Nama Kimia = 1-amino-3,5-dimethyladamantane hydrochloride Rumus Kimia=C12H21NHCl Berat Molekoul = 215,76 Pemerian= Serbuk Kristal berwarna putih atau hampir putih, larut dalam air. Rumus Bangun =

2.2. Analisa 2.2.1 Penetapan Kadar Larutan Sampel= 2mg/ml flukonazol dalam asam asetat glacial Analisa = Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N. Setiap ml asam perklorat 0,1 N ekuivalen dengan 15,31 mg C13H12F2N6O Kriteria Penerimaan = 98,0 102,0 %2.2.2 Spektrofotometri UV-Visible Penyiapan larutan standar dan kurva kalibrasi: Timbang fluconazole 10 mg Larutkan 30 mL metanol Sonikasi selama 10 menit Tambahkan metanol hingga tanda batas Buat seri larutan dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 g/ml Ukur absorban dengan panjang gelombang 260 nm Analisa tablet Timbang bobot 20 tablet fluconazole dan berat rata-ratanya Tablet dihancurkan Timbang serbuk setara dengan 10 mg fluconazole Masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, larutkan dengan 10 ml metanol Sonikasi selama 10 menit Saring dengan kertas saring Whatmann Filtrat diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 100 g/ml. Ukur absorban pada panjang gelombang 260 nmIII. Tinajuan Farmakologi3.1. FarmakodinamikFlukonazol adalah anti fungal triazol yang menghambat jamur yang bergantung pada enzim sitokrom p450. Ketika enzim dihambat, hasilnya akan terjadi gangguan pada membrane sel jamur. Flukonazol aktif melawan Blastomyces dermatitiadis, Candida spp.,Cocidioides immitis, Cryptococcus neoformans, Epidermophyton spp., Histoplasma copsulatum, Microsporum spp., dan Trichophyton spp. Indikasi = Kandidias esofaqus dan orofaring. Infeksi kandida sistematik saluran kemih, peritonitis dan pneumonia, meningitis cryptococcal. Kontra Indikasi = Hipersensitif Perhatian = Hamil dan laktasi anak (16 tahun), kerusakan ginjal Efek Samping = Mual, nyeri, abdomen, diare, ruam pada kulit, kembung. Dosis = -Kandidiasi orofaring = 50 mg/hari selama 7 14 hari Infeksi kandida mukosa (kecuali kandidiasi vaginalis) 50 mg/ hari selama 14-30 hari. Pada kasus berat dosis ditingkatkan sampai 100 mg/hari. Infeksi kandidia yang luas lainnya = 400 mg/hari diikuti dengan 200 mg/hari tergantung respon klinis, dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari. Meningitis cryptococcal 400 mg 1 X sehari diikuti dengan 200-400 mg X sehari, selama 6-8 minggu3.2. FarmakokinetikFlukonazol diserap dengan baik setelah pemberian oral, biovailabilitas dari rute oral sekitar 90 % konsentrasi puncak tercapai dalam 5-10 hari, namun dapat dicapai pada hari kedua jika loading dose diberikan.Flukonazol terdistribusi secara luas dan volume distribusi tampaknya mendekati total body water. Konsentrasi dalam ASI, cairan sendi, saliva, sputum, cairan vagina dan cairan peritoneal sama dengan konsentrasi plasma. Konsentrasi pada cairan serebrospinal berkisar antara 50-90 % dari konsentrasi plasma, meskipun tidak ada implamasi meningeal, ikatan protein hanya sekitar 12%Sekitar 80% dosis diekskresikan dalam bentuk tak berubah dalam urin dan 11% sebagai metabolit T eliminasi sekitar 30 jam dan meningkat pada pasien gangguan ginjal.IV. Tinjauan Formulasi4.1. Preformulasi4.1.1. Zat Aktif Pemerian =Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih yang bersifat higroskopis Khasiat = Anti jamur Kelarutan = Sedikit larut dalam air, sangat larut dalam methanol, larut dalam aseton Penyimpanan = Simpan dalam wadah kedap udara pada suhu di bawah 30oc Struktur= 4.1.2. Zat tambahana. Mikrokristal selulosa Pemerian = Serbuk kristalin, putih, tidak berbau, tidak terasa, tersusun atas partikel-partike berpori, higroskopis. Kegunaan =Adsorben Kelarutan = Sukar larut dalam larutan Naoh 5 % b/v praktis , tidak larut dalam air, asam encer dan sebagian besar pelarut organic. Stabilitas Dan Penyimpanan = Stabil, meskipun higroskopis. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik dalam tempat sejuk dan keringb. Dibasa calcium fosfat anhydrous Pemerian = serbuk atau kristal padat, putih, tidak berbau, tak berasa Kegunaan = pengisi Kelarutan =Praktis, tidak larut dalam eter, etanol dan air. Larut dalam asam yang diencerkan. Stabilitas dan penyimpanan = Relative stabil, dalam kondisi kelembaban tinggi tidak terhidrasi untuk membentuk dhidrat.c. Povidone Pemerian = Serbuk halus, putih hingga putih cream, tidak berbau atau hamper tidak berbau, sangat higroskopis. Keguanaan = Pengikat Kelarutan = Sangat larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol, dan air; praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral. Stabilitas Dan Penyimpanan.=Warna povidon berubah gelap dengan pemanasan dengan pemansan pada suhu 105oc, dan terjadi penurunan kelarutan dalam air, stabil pada pemanasan 110-130oc yang sebentar. Stenlisasi dengan uap tidak mengubah karakteristik pouvidon larutan pouvison mudah terkontaminasi oleh jamur, oleh karena itu perlu ditambahkan pengawet, pouvidone dapat disimpan dalam kondisi biasa-biasa saja tanpa mengalami wadah kedap udara pada tempat yang sejuk dan kering.d. Natrium Kroskarmelosc (AC-DI-Sol) Pemerian=Serbuk atau putih keabuan, tidak berbau Kegunaan = Disintegran Kelarutan =Tidak larut dalam air, meskipun natrium kroskarmelosa akan dengan cepat membengkak sampai 4-8 kali dari ukuran normal saat kontak dengan air, praktis tidak larut dalam aseton, etanol dan toluene. Stabilitas Dan Penyimpanan = Stabil, simpan di yang tertutup dengan baik ditempat yang sejuk dan kering.e. Magnesium Stearat Pemerian = Serbuk sangat halus, sedikit putih dengan bau yang mirip asam stearat dengan rasa yang khas. Terasa licin jika disentuh Kegunaan = lubrikan Kelarutan = Praktis, tidak larut dalam etanol , etanol (95%), eter dan air, sedikit larut benzen hangat dan etanol hangat (95%) Stabilitas Dan Penyimpanan = Stabil dan sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup ditempat yang sejuk dan kering4.2. Formula standarFlukonazolMikrokristal SelulosaMg StearatCa Fosfat Dibosa AnhidratPovidonNa KroskarmelosaFd E C Red No.40. Alumunium Laks4.3. Formula Yang BeredarCandiparDiflucanCryptalFlucoral4.4. Formula Yang Direncanakan :Untuk 1 tablet :R/Fluconazole 200 mgMikrokristal Selulosa20%Povidone2%Mg Stearat1%Ca Fosfat Dibasa Anhidrat15Na Kroskarmelosa3%4.5. Alasan Pemilihan Bahana. Zat AktifFlukonazol merupakan anti jamur yang banyak digunakan untuk infeksi jamur sistemik, serta absorbs yang baik di saluran cernc.b. Zat tambahan Mikrokristal selulosa (microsel) Mikrokristal selulosa digunakan sebagai adsorben. Daya dilution sangat baik, dapat meningkatkan kekerasan dan friabilitas tablet. PouldinePouldin digunakan sebagai peningkat. Poudon ditambahkan dalam bentuk larutan atau kering kedalam campuran bahan yang kemudian diaktifkan dengan penambahan pelarut. Peningkat digunakan untuk merekatkan berbagai jenis partikel berbeda membentuk agregat lebih besar dan menambah daya koneksi partikel dan memberi kekuatan ikatan pada granul dan tablet. Dibasiccalciumphophate anhudrousDigunakan sebagai pengisi karena cocok untuk zat-zat yang bersifat hogrokopis. Mg stearatDigunakan sebagai lubrikan, untuk mengurangi antara sisi tablet dan dinding die dan antara dinding die dengan dinding ph mencegah melekatnya tablet pada permukaan punch sehingga tablet mudah keluar dari pencetak

Na kroskarmelosaDigunakan sebagai disintegra, agar tablet dapat pecah dengan segera bila terjadi kontak dengan cairan lambung menjadi granul dan granul pecah menjadi partikel-partikel halus sehingga menjadi pelarutan bahan obat.4.6. Penimbangan bahan a. Untuk skala terkecilBobot tablet yang direncanakan = 400 mgFlukonazol 200 mg= 200 mgMicrosel20% x 400 mg= 80 mgPovidone2% x 400 mg= 8 mgMg stearat1% x 400 mg= 4 mgNa Kroskarmelosa3% x 400 mg= 12 mgCa Fosfat Dibasa Anhidrat= 95 95 + 304 mgCa Fosfat Dibasa Anhidrat = 400 mg 304 mg =96 mgb. Untuk skala industri 1 batch tablet = 100.000 tablet fluconazole200 mg x 100.000 = 20.000.000 mg = 20000 g = 20 kg microsel80 mg x 100.000 = 8000.000 mg = 8000 g = 8 kg povidone 8 mg x 100.000 = 800.000 mg = 800 g = 0,8 kg

Mg Stearat4 mg x 100.000 = 400.000 mg = 400 g = 0,4 kg Ac-Di-Sol12 mg x 100.000 = 1.200.000 mg = 1200 g = 1,2 kg Co Fosfat Dibasa anhidrat96 mg x 100.000 = 9.600.000 mg = 9600 g = 9,6 gTotal Penimbangan bahan bakuNama bahanFungsiBerat bahan

1 UnitSkala IndustriPenimbangan

FluconazolMicroselpividoneMg stearatAc di solCa fosfat diabasa anhidratZat aktifAdsorbenPengikatLubrikanDisintegranPengisi 200 mg80 mg8 mg4 mg12 mg96 mg20.000.000 mg8.000.000 mg800.000 mg400.000 mg1.200.000 mg9.600.000 mg20 g8 g0,8 g0,4 g1,2 g9,6 g

Padang,Desember 2015 Supervisor Petugas

4.7. Cara Kerja1. Persiapkan kondisi ruang produksi2. Siapkan peralatan, alat sudah dibersihkan dengan aqua 0,1%, etanol 75% dan terakhir dengan aqua kembali. Ber8ilabel Telah Dibersihkan pada peralatan sesuai dengan master formula untuk produksi yang akan diproduksi, beri label Siap Digunakan.3. Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit menular diruang ganti pakaian, karyawan membuka sepatu, mencuci tangan dengan cairan antiseptik, keringkan, lalu mengganti pakaian rumah dengan pakaian khusus produksi, kenakan penutup kepala, sarung tangan dan masker. Karyawan masuk ruang produksi melalui air lock. Ini bertujuan mencegah perpindahan ikroba dari luar ke air lock. Kemudian masuk keruang produksi.4. Bahan kemas primer diambil dari gudang bahan sesuai master formula produk yang akan dibuat, masuk keruang produksi melalui air lock khusus.5. Bahan baku diambil dari gudang bahan baku, timbang sesuai master formula, setelah itu dikirim keruang produksi melalui air lock khusus bahan baku.6. Bahan kemasan sekunder diambil dari gudang bahan kemas sesuai dengan master formula produk yang akan diproduksi, baru keruang pecking sekunder, nomor bacth, tanggal kadaluarsa sesuai dengan master formula, kemudian baru digunakan.7. Semua bahan baku, bahan pengemas yang diambil dari gudang penyimpanan telah mengalami pemeriksaan terlebih dahulu bahan yang digunakan adalah bahan yang telah lulus us Qc, bila tidak memenuhi persyaratan bahan tersrbut di reject, dimusnahkan, langsung dikembalikan ke suplier.

8. Diruang produksi Granulasi basah Sebelumnya semua bahan telah ditimbang terlebih dahulu Zad aktif + pengisi + adsorben disintegran diaduk dengan kecepatan tertentu (I) Buat larutan pengikat povadon+etanol Larutan pengikat ditambah sedikit-demi sedikit kedalam campuran (I) kemudian diaduk sampai didapatkan massa yang lembek (II) Masa (II) dimasukkan kedalam ascilating granulatory (diayak) sehingga membentuk granul Hasil ayakan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40oc 60oc (tidak lebih dari 60o c) Setelah kering di ayak lagi untuk mendapatkan ukuran granul yang diinginkan. Pindahkan ke storage pack, beri label Quarantine dan lakukan in process control (IPC) yang meliputi homogenitas, granulometri, keceptan alir, kelembapan, bobot, jenis. Setelah lulus uji. Release. Granul ditambah lubrikan (mg steareal) Pindahkan kedalam cetak, masukkan kedalam corong cetak tablet Lakukan uji evaluasi tablet Keseragaman bobot Keseragaman kandungan Kekerasan Ketebalan tablet Kerapuhan Waktuhancur Disolusi tablet9. Bila telah diuji, produk ruahan dibawa ke ruang starpping (kemasan primer) strip (1 strip @ tablet) Operator melakukan (IPC) Uji estetika Uji kebocoran10. Bila lulus uji, produk disusun di rak khusus, lanjutkan ke packing sekunder, strip dimasukkan kedalam box. Lalu dimasukkan kedalam kardus yang telah diberi nomor registrasi, batch dan expired date11. Kirim keruang produksi jadi, lakukan serah terima.V. Aspek a. Aspek RS Pengadaan obatPengadaan obat di RS berdasarkan hasil pertimbangan dari pihak RS da juga telah disetujui oleh direktur RS.Sistem pengadaan dilakukan oleh panitia pengadaan yang ditentukan oleh pejabat pengadaan berdasarkan pihak RS berupa pola konsumsi dan epidemiologi. Penyimpanan digudangObat yang diterima dari pemasok diterima panitia pengadaan kemudian disimpan digudang farmasi untuk kemudian didistribusikan kemasing-masing UPF berdasarkan pernintaan.Obat disimpan pada suhu kamar dan jauh dari jangkauan matahari.

PendistribusianPendistribusian dilakukan oleh masingmasing UPF dengan sistem FEFO-FIFO Informasi obatInformasi terkait obat yang disampaikan kepada pasien seperti cara penggunaan obat, dosis, serta interaksi obat dan cara penyimpanannya. b. Apek apotek Pengadaan Dibuat perencana terlebih dahulu dengan menentukan pola konsumsi dan pola penyakit pengadaan obat harus melalui jalur resmi. Pengadaan obat dilakukan melalui pemesanan PBF yang bersangkutan, syarat pemesanan harus ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan nomor SIPA dan nama lengkap APA. Pemesanan dilakukan sesuai dengan syarat pesanan disertai dengan faktur pembayaran dan faktur pajak dari pihak PBF. Penerimaan dilakukan untuk menjamin kesesuaian, jenis, spesifikasi, jumlah , mutu waktu penyerahan dan harga yang diterima dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. PenyimpananObat disimpan dalam wadah asli dari pabrik, obat disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin keamanannya. Obat disimpan pada suhu kamar dan terhindar dari cahaya matahari. Sistem penyimpanan dialkukan dengan memperhatikan bentuk sedian dan kelas terapi obat serta disusun secara alfabet PendistribusianObat di distribusikan pada pasien berdasarkan resep dari dokter. Terdistribusi berdasarkan sistem FIFO dan FEFO

Pasien di beri informasi segala informasi mengenai obat, di mulai dari kegunaan, aturan pakai, efek samping, cara penggunaan obat hingga apa yang harus di lakukan ketika lupa meminum obat.hal ini dilakukan agar tercapainya tujuan terapi yang di inginkan pada pasien.c. Aspek pemeriksaan Pembelian sampelBPOM merupakan unit yang bertugas sebagai perpanjangan tangan dari badan POM yang terdapat di daerah yang bertugas mengawasi baik dari segi mutu dan keamanan. Pembelian sampel di lakukan oleh bidang pemeriksaan dengan menggunakan anggaran yang telah di tetapkan. Pembelian berdasarkan perhitungan sampeling Penyimpanan barangSampel yang telah dibeli kemudian diberi kode sampel, sampel dibagi menjadi dua yaitu, sampel penguji dan sampel arsip. Sampel disimpan berdasarkan sifat zat. Pengujian sampelSampel berupa obat diuji pada laboratorium penguji, (terapeutik, narkotika, obat tradisional, kesmetik, komplemen)Alur pengujian sampelSampel masuk

Tempat pemeriksaan sampel

Manager administrasi

Manager teknis

Penyedia

Penguji

Parameter uji yang dilakukan : Keseragaman Bobot Penetapan Kadar (PK) Disolusi DisintegrasiSetelah pengujian dilakukan dari aporan hasil uji terdapat dua kesimpulan : Memenuhi Syarat (MS) Tidak Memenuhi Syarat (TMS)Laporan dikirim kepusat deputi IUntuk uji sampel TMS dilakukan uji rujuk ke BPOM.

DAFTAR PUSTAKA1. British Pharmacopeia. (2009). British Pharmacopeia, Volume I, II. London: Medicines And Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA)2. Pfizer. 2008. Material Safety Data Sheet.3. Rowe R.C., dan Quinn, M.E., 2009. Handbook Of Paramaceutical Exciplents. Stath Edition. London : Pharmaceutical Press.4. Sweetman, S.C. 2009. Martindale 36 The Complete Durg Reference. London : The Pharmaceutical Press.5. USP 32 NF 27. 2009 United States Pharmacopera And Thenasional Formulary. Rockulle The United States Pharmacopela Conuention.6. http://www.rxlist.com/namenda-drug.htm7. https://www.sigmaaldrich.com/content/dam/sigma-aldrich/docs/Sigma/Product_Information_Sheet/1/m9292pis.pdf

INCONAZOLEKomposisi:Tiap tablet mengandung:Fluconazole.......................................... 200 mgFarmakologiInconazole merupakan anti jamur yang digunakan untuk penghambat pertumbuhan jamur yang sensitif terhadap flukonazole.Indikasi:Kandidiasi esofagus dan orofaring infeksi kandida sistematik meningitis crypto coccal.Aturan pakai:Kandidiasi arofaring : 50 mg/hari selama 7-14 hariInfeksi kandidiasi sistematik (kecuali kandidiasi vaginalis) 50 mg/ hari selama 14-30 hariInfeksi kandida yang luas lainnya : 400 mg/hariMeningitis cryptococcal : 400 mg 1 x sehariEfek samping :Mual, nyeri, abdomen, diare, ruam kulit, kembung.Kontra indikasi :Hipersensitif, hamil dan laktasi, anak dibawah 16 tahun.PerhatianHamil dan laktasi, anak dibawah 16 tahun, kerusakan ginjal.Kemasan :Blister @10 tabletNo. Reg : DKL 1441012101 A1Diproduksi Oleh :PT. Indah FarmaPadang Indonesia

18