media audio visual - benramt.files.wordpress.com audio visual ... mengembangkan pemanfaatan...

21
MAKALAH MEDIA AUDIO VISUAL Dipresentasikan pada diskusi MK. Media Pembelajaran PAI di bawah bimbingan Dosen Pengampu Saiful Amien, S.Ag., M.Pd Oleh : Siti Nurul Jannah (201210010311016) Nazilatun Khatim (201210010311034) Eltrisdya Damag Kemal (201210010311031) Mahfud (201210010311069) Fitri Fadhila (201210010312045) Supomo (201210010312040) PRODI. PEND. AGAMA ISLAM-FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Upload: hoangthuan

Post on 10-May-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

MAKALAH

MEDIA AUDIO VISUAL

Dipresentasikan pada diskusi MK. Media Pembelajaran PAI di bawah bimbingan

Dosen Pengampu Saiful Amien, S.Ag., M.Pd

Oleh :

Siti Nurul Jannah (201210010311016) Nazilatun Khatim (201210010311034) Eltrisdya Damag Kemal (201210010311031) Mahfud (201210010311069) Fitri Fadhila (201210010312045) Supomo (201210010312040)

PRODI. PEND. AGAMA ISLAM-FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan daripada pembelajaran yaitu untuk membelajarkan peserta didik agar

dapat menjadi atau bisa seperti apa yang diinginkan pendidik. Semua pendidik

terutama orang tua peserta didik tentunya berkeinginan agar anak-anaknya bisa

seperti apa yang diharapkan. Untuk memenuhi harapan-harapan tersebut tidaklah

mudah, karena peserta didik mempunyai karakter dan keunikan-keunikan tersendiri

yang mana menjadikan pendidik berfikir untuk mencari cara agar pendidikan dapat

menyampaikan pelajaran kepada peserta didik dan pelajaran tersebut dapat dipahami

dengan baik oleh semua peserta didik.

Dapat dikatakan tidak mudah untuk memahamkan apa yang pendidik sampaikan

dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Alasannya peserta didik

mempunyai kemampuan memahami yang berbeda-beda. Untuk itu seorang pendidik

dapat dikatakan tidak bisa lepas dari yang namanya metode pembelajaran. Metode

pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan pendidik untuk

memberikan variasi dalam pembelajaran. Sebuah metode pembelajaran akan berjalan

lebih baik jika didukung dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

akan diajarkan untuk peserta didik.

Media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pendukung metode

pembelajaran terdapat beberapa macam, diantaranya ada media visual, audio, dan

audio-visual. Macam-macam media tersebut sangat banyak ragamnya. Pendidik

dapat memilih dan menyesuaikan media mana yang cocok dengan metode

pembelajaran yang digunakan agar materi ajar tersampaikan kepada peserta didik

dengan baik dan jelas. Media pembelajaran juga membantu pendidik untuk

menyampaikan materi ajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien.

Salah satu media yang sering digunakan pendidik agar peserta didik dapat

memahami materi ajar dengan baik, yaitu media audio-visual. Pendidik mungkin

tidak asing jika mendengar kata media audio-visual. Dapat ditebak apabila pendidik

mendengar kata audio-visual secara otomatis yang terfikirkan adalah media yang

Page 3: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

2

bersuara dan bergambar. Artinya media tersebut dapat didengar dengan indera

pendengaran dan dapat dilihat dengan indera penglihatan.

Berangkat dari hal tersebut, dalam makalah ini pemakalah mengulas keterangan-

keterangan yang berkaitan dengan MEDIA AUDIO-VISUAL.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sajakah jenis-jenis media Audio-Visual?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis-jenis media Audio-Visual.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Film Gerak Bersuara

1. Karakteristik Dan Manfaat Film

Media film dapat diklasifikasikan sebagai media audio visual yang

mampu menayangkan film bergerak. Media film ini telah banyak digunakan

untuk keperluan hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media

ini dapat mengungkapkan objek peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya

atau nyata.1

Film adalah alat yang ampuh dalam mempengaruhi sikap dan emosi

seseorang. Orang yang mempergunakan film secara efektif untuk sesuatu

maksud terlebih banyak masyarakat dan anak-anak, yang memang lebih banyak

menggunakan aspek emosional dibandingkan dengan aspek rasionalnya. Hal

itulah yang menjadi suksesnya film yang sanggup mendobrak pertahanan

rasionalitas dan langsung bicara ke dalam hati sanubari penonton secara

meyakinkan.

Film adalah alat komunikasi yang sangat membantu dalam proses

kegiatan belajara mengajar di dalam kelas secara efektif dan efisien. Media film

1 Rayandra Asyar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press, 2012) hlm. 73-74.

Page 4: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

3

juga lebih mudah diingat atau dipahami oleh siswa sesuai dengan apa yang

dilihat dan didengar dibandingkan dengan membaca atau hanya mendengar saja.

Krateristik dan manfaat film dalam meningkatkan efektifitas dan

efisiensi dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sebagai berikut:

a. Mengatasi keterbatasan jarak jauh dan waktu.

b. Mampu mengambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realitas dalam

waktu yang singkat.

c. Film dapat membawa dari negara yang satu ke negara yang lain.

d. Film dapat diulang dua kali atau lebih apabila kurang jelas.

e. Pesan yang disampaikan lebih mudah diingat oleh siswa.

f. Mengembangkan daya nalar siswa.

g. Memperjelas hal-hal dari abstrak ke realistik.

h. Sangat kuat mempengaruhi emosi.

i. Menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan suatu keterampilan.

j. Semua siswa dapat mengambil pelajaran dari film itu sendiri.

k. Menumbuhkan minat dan motivasi siswa.2

2. Jenis- jenis Film

Film yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar sebagai

berikut:

a. Film dokumenter adalah film yang sesuai dengan fakta dan bukan fiksi. Film

ini mengambarkan permasalahan kehidupan manusia, etika dan lain

sebagainya.

b. Film docudrama adalah film-film dokumenter yang membutuhkan

pengadeganan. Kisah yang diangkat dari kisah nyata, dari sejarah. Contoh

kisah teladan para Nabi dan Rosul.

c. Film drama dan semidrama adalah kisah yang mengambarkan dari kisah

nyata dan biasa juga tidak nyata yakni dari nilai-nilai kehidupan yang

kemudian diramu menjadi sebuah cerita. Contoh dihukum karena pelit.3

2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta, GP Press, 2013), hlm. 113-116. 3 Ibid, hlm. 117-118.

Page 5: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

4

d. Film bingkai/slide merupakan film transparan yang umumnya berukuran 35

mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Satu paket berisi beberapa film bingkai

yang terpisah satu sama lain. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor.

3. Langkah-langkah Pemanfaatan Film

Pemanfaatan film dalam proses kegiatan belajar mengajar hendaknya harus

memperhatikan beberapa hal-hal penting sebagai berikut:

a. Menurut Anderson (1987) dalam buku Yudhi Munadi (2013), film harus

dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hubungan film dengan tujuan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Film yang mengacu pada tujuan ranah kognitif dapat digunakan dalam

pembelajaran konsep, aturan dan prinsip.

2) Film yang mengacu pada tujuan ranah psikomotorik dapat digunakan

untuk memperlihatkan contoh suatu keterampilan yang harus ditiru.

Misalnya, keterampilan gerak karena media ini mampu memperjelas

gerak dan memperlambat atau mempercepat.

3) Film paling tepat untuk mempengaruhi sikap dan emosi.

b. Guru harus mengenal film yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnya

untuk mengetahui manfaat film dalam pembelajaran.

c. Sesudah film dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi untuk melatih siswa

dalam memecahkan masalah.

d. Film yang sekiranya butuh pemaknaan, perlu diputar dua kali atau lebih

untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu

e. Seusai film dipertunjukkan, maka semua siswa diberi tugas untuk

memperhatikan aspek-aspek tertentu, agar siswa tidak memandang film

sebagai media hiburan belaka.

f. Sesudah itu harus diadakan evaluasi, berapa banyak yang ditangkap siswa

dari hasil pertunjukkan itu.4

4 Ibid, hlm. 119-120.

Page 6: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

5

4. Rangkaian Kegiatan Sebelum Pembuatan Film

Menurut Arief S. Sadiman dkk. (1990) dalam buku Yudhi Munadi. (2013)

dalam melakukan kegiatan untuk mewujudnya gagasan menjadi program film

secara bertahap meliputi:

a. Synopsis, yaitu dengan memberikan secara ringkas dan padat tentang tema

atau pokok materi yang akan digarap. Dengan tujuan mempermudah konsep,

pertimbangan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan

menentukan persetujuan.

b. Storyboard (perangkat gambar cerita) “yaitu rangkaian kejadian yang akan

divisualkan dalam bentuk gambar atau sketsa sederhana pada kartu

berukuran lebih kurang 8 x 12 cm. Tujuan pembuatan storyboard ini antara

lain adalah untuk melihat tata ukuran peristiwa yang akan divisualkan telah

sesuai dengan garis cerita (plot) maupun sekuens belajarnya. Di samping itu

juga untuk melihat kesinambungan arus ceritanya sudah lancar. Storyboard

juga dapat dipergunakan sebagai moment-moment pengambilan (shots)

menggantikan apa yang lazim disebut dengan shooting breakdown”.

c. Skrip atau naskah program, yaitu keterangan-keterangan yang didapat dari

hasil eksperimen coba-coba dengan Storyboard kemudian di tuangkan dalam

bentuk skrip atau naskah program menurut tata urutan yang dianggap sudah

benar.

d. Scenario atau naskah produksi, “yaitu petunjuk oprasional dalam

pelaksanaan produksi atau pembuatan program. Jadi bedanya dengan skrip

adalah bahwa skrip terutama ditunjukan untuk bahan pengangan sutradara

sementara scenario sangat bermanfaat bagi teknisi dan karabat produksi yang

akan melaksanakannya dengan tanggung jawab teknis oprasional”.5

Sekenario adalah naskah panduan oprasional dalam kegiatan produksi oleh

karena itu perlu disusun secara jelas dan bahas yang mudah dipahami dan

menarik minat pendengar.6

5 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta, GP Press, 2013), hlm. 120-122 6 Rayandra Asyar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press, 2012), hlm. 139

Page 7: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

6

5. Teknik-Teknik Pembuatan Film

Menurut Asnawir. (2002) teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pembutan

film sebagai berikut:

a. Direct photography, mencatat atau merekam objek sebagaimana terjadi

sesungguhnya.

b. Slow motion photography, kecepatan gerak gambar terlalu cepat menjadi

lambat, sehingga mudah disaksikan dengan riil.

c. Lapse photography, berupa gerakan-gerakan yang terlalu lamban dan lama

diikuti oleh mata kemudian disesuaikan dengan kebutuhan.

d. Animated photography, teknik yang dapat memperjelas sesuatu yang abstrak

yang dapat dikonkritkan.

e. Photomicrography, melalui teknik ini objek yang terlalu kecil dapat

diperbesar dan di perluas.

f. Telescopic photography, teknik ini menggunakan lensa yang dapat

mengangkap objek terlalu jauh untuk dilihat oleh mata.

g. Film mography, teknik dengan cara memotret gambar-gambar biasa dengan

menghadapkan kamera kepada objek.7

6. Perkembangan Film

Penemuan film atau gambar hidup (movie) adalah proses komplek yang

melibatkan sejumlah trobosan. Gambarhidup yang kita kenal sekarang, tidak

terjadi tampa di temukannya teknologi fotografi dan prekamaan suara. Ide kunci

dibalik gambar hidup muncul dengan penemuan bahwa kalau serangkaian

gambar dian berurutan yang diletakkan rapat-rapat ditunjukkan berganti-berganti

dengan kecepatan tinggi, orang yang melihatnya mengalami ilusi seolaholah

terdapat gerakan.

Di abad ke 19, para penemuan membuat perlatan dimana melalui

peralatan itu orang dapat menyaksikan gambar yang diatur pada roda atau

cakram yang berputar sehingga menimbulkan kesan gambar yang bergerak.

Peralatan tersebut antara lain phenakistoscope(1832), kinematoscope (1861),

7 Ibid, hlm 122-123.

Page 8: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

7

dan phasmascope (1870), semuanya sama-sama menggunakan gambar yang

dicetak dipermukaan opak untuk di tonton secara langsung”.

Thomas Alva Edison (1847-1931) seorang ilmuwan Amerika Serikat

penemu lampu listrik dan fonograf (piringan hitam), pada tahun 1887

terinspirasi untuk membuat alat untuk merekam dan membuat (memproduksi)

gambar. Edison tidak sendirian. Ia dibantu oleh George Eastman, yang

kemudian pada tahun 1884 menemukan pita film (seluloid) yang terbuat dari

plastik tembus pandang. Tahun 1891 Eastman dibantu Hannibal Goodwin

memperkenalkan satu rol film yang dapat dimasukkan ke dalam kamera pada

siang hari. Alat yang dirancang dan dibuat oleh Thomas Alva Edison itu disebut

kinetoskop (kinetoscope) yang berbentuk kotak berlubang untuk menyaksikan

suatu pertunjukan.

Perubahan dalam industri perfilman jelas nampak pada teknologi yang

digunakan. Jika pada awalnya film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat

cepat, kemudian berkembang hingga sesuai dengan sistem penglihatan mata kita,

berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih

dramatis dan terlihat lebih nyata. perubahan ini yang telah memberikan

kemudahan terhadap praktisi pendidikan, untuk meningkatkan dan

mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan

inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya, film tidak hanya dapat dinikmati

di bioskop dan berikutnya di televisi, namun juga dengan kehadiran VCD dan

DVD.8

B. Video

1. Pengertian video.

Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang

artinya melihat (mempunyai daya penglihatan).9 Adapun dalam KBBI

8 Ibid, hlm 124-125. 9K. Prent dkk, Kamus Latin-Indonesia, (Jakarta: kanisius, 1969) hal. 926

Page 9: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

8

mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat

televisi, 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televis.10

Dapat disimpulkan bahwa video merupakan suatu alat telekomunikasi

yang dapat dilihat oleh panca indra (mata), yang berupa gambar hidup (gerak).

Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan

dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan keamanan.11

Banyak orang yang memahami video dalam dua pengertian: 1. sebagai rekaman

gambar hidup yang ditayangkan (di sini video sama dengan film, dan pada

makalah ini penyebutan video seringkali dipakai bergantian dengan film).

Aplikasi umum dari video adalah televisi atau media proyektor lainnya; 2.

sebagai teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan

gambar bergerak.12

Adapun video termasuk media audiovisual yang dibagi menjadi dua

jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu

unit, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara,

televisi dan video. Jenis kedua adalah media audio-visual tidak murni yakni apa

yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya.13

2. Kelebihan dan kekurangan video dalam pembelajaran

Pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran di ruang kelas

sudah merupakan hal yang biasa. Sebagai media audio-visual dengan memiliki

unsur gerakan dan suara, adapun kelebihan media video dalam pembelajaran

antara lain:

a. kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak

peserta didik untuk malanglang buana kemana saja walaupun dibatasi dengan

ruang kelas.

10Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (jakarta: bali pustaka, 1995) hal. 1119 11http://id.wikipedia.org/wiki/video, diakses 24 april 2015 12http://benramt.wordpress.com/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran, diakses 24 april2015 13Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (ciputat mega: GP Press Group, 2013) hal. 113

Page 10: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

9

b. Kemampuan untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), media video

membantu pengajar untuk menjelaskan gerakan atau prosedur tertentu lebih

rinci.14

c. Pengajar dapat memilih program-program video yang sesuai dengan materi

yang akan diajarkan.

d. Kemampuan video untuk mengabadikan kejadian-kejadian faktual dalam

bentuk program dokumenter bermanfaat untuk membantu pengajar dalam

mengetengahkan fakta.15

e. Penyampaian pesan pembelajaran dengan menggunakan media video akan

lebih terstandar. Artinya, kesan pembelajaran yang dilaksanakan memiliki

nilai transparasi yang lebih impresif daripada hanya bertumpu pada

penyampaian guru sehingga memungkinkan anak didik dapat berekspresi.16

Adapun manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam

meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah;

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

b. Video dapat diulang untuk menambah kejelasan.

c. Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.

d. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

e. Mengembangkan imajinasi peserta didik.

f. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih

realistis.

g. Dapat mempengaruhi emosi seseorang.

h. Peserta didik dapat dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang

kurang pandai.

i. Menumbuhkan minat dan motivasi.

j. Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk

dievaluasi.

14H. Hamza dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) hal. 135 15Ibid,hal. 136 16M. Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis MORAL, (Jojakarta: Ar – Ruzz Media, 2012) hal. 111

Page 11: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

10

Selain kelebihan-kelebihan di atas, media video juga memiliki

kelemahan, antara lain:

a. Media ini terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses

pengembangan materi.

b. Masih sedit video di pasaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.17

c. Sifat komunikasi bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian

umpan balik yang lain.

d. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.18

3. Langkah – langkah pemanfaatan video

Pemanfataan video dalam proses pembelajaran hendaklah memperhatikan hal

berikut:

a. Program video harus dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran.

1) Pemakaian video untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal

menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan

memberikan stimulus berupa gerak yang serasi.

2) Pemakian video untuk tujuan psikomotorik dapat digunakan untuk

memperlihatkan contoh keterampilan gerak, misalnya gerakan sholat,

berwudhu, dan lain-lain.

3) Dengan menggunakan teknik dan efek, video dapat menjadi media

yang mampu mempengaruhi sikap dan emosi.

b. Guru harus mengenal program video yang tersedia.

c. Sesudah program video ditayangkan, perlu diadakan diskusi.

d. Video harus diputar ulang pada aspek-aspek tertentu.

e. Melakukan evaluasi dari tayangan video yang dilihat.19

f. Relevansi media video dalam pembelajaran PAI

Pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran di ruang kelas

sudah merupakan hal yang biasa. Sebagai media audio-visual dengan memiliki

17Yuhdi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat Mega: GP Press Group, 2013), hal.127 18www.slideshare.net/kelebihan-dan-kekurangan-jenis, diakses 25 april 2015 19Yuhdi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat Mega: GP Press Group, 2013) hal.127

Page 12: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

11

unsur gerak dan suara, video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada

berbagai bidang study. Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang

dapat mengajak peserta didik untuk berpikir lebih luas.

Pada bidang study yang banyak mempelajari keterampilan motorik20

dapat mengandalkan kemampuan video. Melatih kemampuan kegiatan dengan

prosedur tertentu akan membantu pengajar untuk meyajikan gerakan lambat

(slow motion), media video membantu pengajar untuk menjelaskan gerakan atau

prosedur tertentu dengan lebih rinci.21

Berdasarkan penjelasan di atas maka kita dapat melihat bahwa media

video (audio-visual) merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang

diharapkan dapat meningkatkan motivasi, minat, dan rasa ingin tahu peserta

didik dalam proses pembelajaran. Khususnya pada bidang pembelajaran PAI,

yang mana peserta didik mampu menyerap makna-makna yang terkandung

dalam materi ajar yang diberikan oleh pedidik.

4. Perkembangan Vidio

a. Vidio Pita magnetik ( VTR, VCR, DAN Mini-DV)

Vidio adalah teknologi pemprosesan sinyal elektronik yang meliputi

gambar sekaligus suara. Alat yang berkaitan dengan hal tersebut antara lain

play back, storge media (seperti pita magnetic dan disc), dan monitor.22

Vidio dalam perkembanganya bisa menguasai pasar dunia. Yaitu mulai

dari perusahaan vidio di Jepang seperti Hitachi, JVC, Matshushita, dan Sony,

serta Philip di belanda. Kegunaan vidio sangat tergantung pada setiap

individu ataupun masyarakat luas. Sehingga Vidio tersusun menjadi dua

format yaitu vidio tape recorder (VTR) dan vidio casette recorder (VCR).

Sedangkan format tipenya juga sangat beragam disesuaikan objek yang

diperlukan. Dimasanya vidio tape recorder dan vidio casette recorder juga

20(kemampuan anak didik dalam mengembangkan potensi kreativitas dan keterampilan yang dimilikinya sebagai latihan dalam mengasah kemampuan berkarya nyata) 21M. Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis MORAL, (Jojakarta: Ar – Ruzz Media, 2012) hal. 113 22Yudhi munadi, media pembelajaran, ( Jakarta, GP Press, 2013), hlm. 132-133

Page 13: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

12

sangat populer mengingat tidak ada saingan di antara keduanya. Bentuknya

yang relatif sedang membuat seseorang lebih mudah untuk mengenalnya.

Penggunan vidio tape recorder sangat mendukung sistem dalam

pembelajran siswa. Dimana siswa yang belajarnya lamban dapat memutar

kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum dikuasainya. Sebaliknya

siswa yang belajar dengan cepat bisa maju terus sesuai dengan tingkat

kecepatan belajarnya.

Mata pelajaran yang telah direkam banyak disesuaikan dengan berbagai

bidang ilmu. Antara lain kaset yang sudah direkam bisa diulangi dan bisa

didengarkan kembali kemudian diceritakan kepada anak-anak yang terbiasa

melakukan cerita, bernyanyi dan lain-lain. meskipun tidak ada prosedur baku

tentang penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya materi audio itu disajikan

dengan mengikuti langkag-langkah yang biasa diikuti ketika menggunakan

materi pelajaran dalam bentuk lain. Penggunaanya juga memerlukan

langkah-langkah antara lain:

1. Seorang siswa mempersiapkan diri.

2. Membangkitkan kesiapan siswa.

3. Mendengarkan materi audio.

4. Diskusi (membahas) materi program audio.

5. Menindaklanjuti program.

Vidio juga sangat membantu proses kegiatan balajar-mengajar. Vidio

merupakan media yang melibatkan dua indra sekaligus yaitu pendengaran dan

penglihatan dalam satu proses belajar mengajar. Dari segi karakteristik vidio

hampir sama dengan film sehingga antara vidio dan film kemudian muncul

perbedaan yaitu perbedaanya antara lain apabila film bisa diputar di ruang

yang gelap sementara vidio tidak.

Seiring dengan teknologi yang serba digital, muncul handycam yang

memudahkan seseorang dalam pembuatan film-film pendek yang bersifat

sederhana. Apabila para guru ingin membuat film pada moment-moment

tertentu, maka tinggal tekan tombol Rec (rekam) maka jadilah sebuah film

Page 14: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

13

dokumentasi yang diinginkan. Pada kemunculanya hendycam untuk

menyimpan gambar hampir sama dengan vidio tape recorder tetapi lebih

bagus dari pada handycam karena handycam disertai kemunculan gambar

dipadukan dengan suara sehingga memudahkan para penggunanya. Lain

halnya dengan vidio tape recorder hanya bisa menyimpan berupa suara tanpa

berupa gambar. Saat ini handycam kurang diminati masyarakat mengingat

banyak bermunculan merk-merk baru yang bisa untuk pembuatan vidio.

Antara lain handphone atau smatphone yang bentuknya kecil, mudah dibawa,

dan kegunaanya sangat multi fungsi berbagai aplikasi bisa mudah

diinginkan.23

a. Vidio Disc

Vidio disc adalah sarana menyimpan dan mencari kembali gambar.

Vidio disc peretama kali dipasarkan oleh Philips dari Belanda di tahun 1972,

dan berikutnya oleh Thomson-CSF di Prancis, JVC di Jepang, dan RCA di

Amerika Serikat. Sistem yang digunakan scan bisa menggunakan informasi

gambar dan suara. Kemudian mengalami perubahan menjadi sistem optik. Pada

tahun 1992 Philips mempromosikan vidio dalam tampilan yang baru disebut

Vidio Compact Disk, yang disebut kebanyakan orang sebagai VCD. Format

VCD diperkenalkan untuk menjadi tandingan Laser Disc (LD) yang secara fisik

bentuknya besar dan lebih berat. Dengan menggunakan standar VCD, sebuah

medium CD dapat menampung muatan audio visual sepanjang 74 menit.

Pada 2007 dipasarkan cakram bluray (Blu-ray disc) adalah sebuah format

cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk vidio definisi tinggi.

Nama Blu-ray diambil dari laser biru ungu yang digunakan untuk membaca dan

menulis cakram jenis tersebut. Penyimpanan data yang lebih banyak dari format

DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai

hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang

dipakai DVD dan piringan kompak. Format saingan Blu-ray yang dapat

menyimpan 25 GB pada setiap lapisanya dibandingkan dengan 4,7 GB pada

DVD.

23Azhar Arsyad , media pembelajaran, (Jakarta, Rajawali pers, 2014), hlm.142-144.

Page 15: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

14

Terdapat beberapa yang dapat dimanfaatkan oleh Vidio yakni Hard Disc

Drive ( HDD) dan chip monitor. Bila dibandingkan storage kelebihan HDD

lebih efisien tetapi sangat mungkin bisa terkena virus layaknya computer.

Selain itu penggunaan chip memori pada camcorder didasarkan pada

pertimbangan bahwa selain ukuranya yang kecil, durasi respon perekaman ke

memori ini juga lebih cepat dibandingkan dengan stroge seperti DVD atau mini

DV. Ketahanan Chip memori juga sangat kuat dibandingkan dengan HDD

dikarenakan tidak memiliki sistem mekanik sehingga tahan lebih kuat.24

C. Telivisi

1. Karakteristik dan Manfaat Telivisi

Televisi adalah perlengakapan elektronik yang pada dasarnya sama

dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Televisi sama dengan

film, bisa dilihat dan didengar. Biasanya bentuk dari telivisi berbentuk segi

empat atau kubus dengan ukuran dan model yang semakin beraneka ragam, yang

dapat menampilkan gambar dan suara sekaligus, sehingga tidak heran jika

kemudian TV juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.25

Sebagai sebuah media pembelajaran, televisi mempunyai karakteristik yang

berbeda dengan media lain. Media televisi hanya dapat digunakan satu kali pada

saat disiarkan, dan kontrol ada pada pengelola siaran. Adapun karakteristik

televisi yaitu:

a) Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.

b) Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas

karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak

(bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub)

dan lain sebagainya.

c) Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga

panen. Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).

Namun televisi belum dikatakan sebagai media pembelajaran jika belum

mengandung informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan. Ada 24Ibid, hlm. 137-140 25 Oemar Hamalik, Media Pembelajaran, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989. Hal. 134.

Page 16: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

15

pengecualian, misalnya saja menggunakan televisi sebagai alat peraga untuk

menerangkan tentang komponen-komponen yang ada dalam televisi dan cara

kerjanya, maka televisi yang digunakan tersebut dapat berfungsi sebagai media

pembelajaran.26

Siaran pendidikan melalui televisi bagaimanapun tetap menarik bagi

anak-anak dan dapat membantu anak-anak belajar yang lebih baik. Hal ini

karena televisi mampu menyajikan bahan yang bergerak dinamis sehingga

merangsang perhatian anak-anak sehingga anak-anak lebih tertarik dan mudah

mencernakannya. Belajar melalui televisi mempunyai keuntungan ganda.

Pertama, dapat mempelajari ilmu pengetahuan yang telah dirancang. Kedua,

mampu meningkatkan daya apresiasi anak-anak. Penggunaan televisi khususnya

di sekolah memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaatnya sebagai berikut:

a) Televisi bersifat langsung dan nyata.

b) Televisi memperluas tinjauan kelas.

c) Televisi dapat menciptakan kembali semua peristiwa yang lalu.

d) Televisi dapat menunjukkan banyak hal dan segi.

e) Televisi menarik minat bukan saja bagi anak-anak tetapi juga orang dewasa.

f) Televisi mampu memberi bantuan kepada guru.

g) Televisi mampu membawa sumber-sumber yang ada di masyarakat ke dalam

kelas.

h) Masyarakat akhirnya mengerti tentang sekolah secara nyata.27

Televisi sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan. Kelebihan televisi sebagai berikut:

a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual termasuk

gambar diam, film, obyek, dan drama.

b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.

c) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan kelas-kelas, seperti orang,

tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau

rekaman.

26 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, Bandung: CV Wacana Prima, 2009. Hal. 7. 27 Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007. Hal. 125.

Page 17: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

16

d) Televisi dapat memberikan kepada siswan peluang untuk melihat dan

mendengar diri sendiri

e) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa

dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.

f) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada

dunia nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain

g) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa.28

Sedangkan kekurangan televisi adalah sebagai berikut:

a) Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

b) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan

untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual

siswa.

c) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.

d) Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit

bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.

e) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan

guru, dan siswa bisa jadi besikap pasif selama penayangan.29

2. Televisi sebagai Media Pendidikan Jarak Jauh (PJJ): Studi Kasus TVE

TV-E (Televisi Edukasi) adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia yang

khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan

berfungsi sebagai media pembelajaran masyarakat. Televisi Edukasi harus

dirancang untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat serta harus tetap

dengan kemasan yang mengasyikkan dan mnyenangkan. Daya jangkau televisi

bisa sangat luas, keberhasilan memanfaatkan media itu untuk tujuan

pembelajaran akan mempercepat pembangunan masyarakat belajar yang cerdas.

Program TV-E ini disiarkan melalui satelit dan dapat diakses dengan

menggunakan parabola. Sasaran TV-E terutama adalah sekolah. Paket-paket

program TV-E sementara ini dikerjakan dengan bantuan Universitas terbuka,

28 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2000. Hal. 51. 29 Ibid, Hal. 52.

Page 18: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

17

internal departemen pendidikan nasional, japan foundation, dan berbagai

program studi jarak jauh.30

3. Perkembangan Televisi

Pada awalnya perkembangan televisi sangat tersendat-sendat, hal itu

terjadi karena negara-negara yang saat awal televisi ditemukan dan diupayakan

untuk dikembangkan sedang mengalami perpecahan (perang dunia II) sehingga

akibatnya penemuan-penemuan sistem televisi tersendat bahkan terhenti.

Pada ta hun 1923 John Logie Baird (1888-1956) berhasil membuat

televisi hitam putih yang dianggap sebagai TV praktis pertama. Walaupun

gambarnya masih kabur dan tidak jelas namun hasil penemuannya merupakan

tonggak penting dalam perkembangan sejarah televisi. British Broadcasting

Corporation (BBC) mulai mengoperasikan siaran televisi yang pertama di dunia

pada tanggal 2 November 1936.

Pada 1968 Sony Corporatin di Jepang mengembangkan sistem warna

Trinitron di dalamnya tiga warna (merah, biru, dan hijau) digabungkan dalam

satu tabung dan ada kisi yang memungkinkan rentang warna lebih kaya

mencapai layar tempat kita menonton. Teknologi tabung ini dikenal dengan

sebutan Cathode Ray Tube (CRT). Kemudian teknologi televisi ini berkembang

sampai pada layar televisi berteknologi LCD (Liquid Crystal Display), dan PDP

( Plasma Display Panel).31

Teknologi untuk siaran televisi saat ini sedikitnya memiliki 9 produk di

Dunia yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan atau hiburan.

9 produk tersebut yaitu:

a. High Definition Video System. Merupakan kamera video yang dilengkapi

dengan sistem editing dan mampu merekam serta menstransfer film cerita

yang langsung disalurkan ke gedung-gedung bioskop.

b. Imax System. Memberikan kesan seluruh penontonnya seolah-olah terlibat

dalam cerita.

30 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: REFERENSI, 2013. Hal.142-144 31 Ibid., Hal. 144

Page 19: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

18

c. Diamond Vision System. Sistem yang dapat memproyeksikan video signal

pada layar lebar.

d. Teletext System. Merupakan surat kabar elektronik.

e. Still Picture Broadcasting System. Untuk keperluan pendidikan.

f. Cable Televison System. Sinyal penyiarannya dilakukan secara khusus pada

para pelanggan melalui dekoder dengan menggunakan kabel atau pancaran

satelit.

g. Pay Television System. Penyiaran melalui sentral video dengan cara

membayar.

h. Direct Broadcasting Satelitte System. Dengan menggunakan antena parabola

untuk menangkap siaran tersebut.

i. High Definition Television System. Sistem pertelevisian terbaru penemuan

Jepang.32

32 Darwanto, op. cit. Hal. 75.

Page 20: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

19

BAB III

KESIMPULAN

Jenis-jenis media pembelajaran Audio-Visual :

1. Film Gerak Bersuara

Media film dapat diklasifikasikan sebagai media audio visual yang mampu

menayangkan film bergerak. Media film ini telah banyak digunakan untuk

keperluan hiburan, sampai bidang pendidikan dan pembelajaran. Media ini dapat

mengungkapkan objek peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya atau nyata.

2. Video

Video merupakan suatu alat telekomunikasi yang dapat dilihat oleh panca indra

(mata), yang berupa gambar hidup (gerak).

3. Televisi

Televisi adalah perlengakapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan

gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Televisi sama dengan film, bisa

dilihat dan didengar. Biasanya bentuk dari telivisi berbentuk segi empat atau

kubus dengan ukuran dan model yang semakin beraneka ragam, yang dapat

menampilkan gambar dan suara sekaligus, sehingga tidak heran jika kemudian

TV juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Page 21: MEDIA AUDIO VISUAL - benramt.files.wordpress.com AUDIO VISUAL ... mengembangkan pemanfaatan film-film pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Dan pada perkembangan selanjutnya,

20

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 2000, Media Pengajaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

____________, 2014, Media Pembelajaran, jakarta, Rajawali pers.

Asyar, Rayandra, 2012, kreatif mengembangkan media pembelajaran, Jakarta: GP Press

Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Hamalik, Oemar, 1989, Media Pembelajaran, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hamza, H, dan Lamatenggo, Nina, 2011, Teknologi Komunikasi Dan Informasi

Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Ilahi, Takdir, 2012, Revitalisasi Pendidikan Berbasis MORAL, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media.

Munadi, Yudhi, 2013, media pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta:GP

Press.

Prent, K, dkk, 1969, Kamus Latin-Indonesia, Jakarta:kanisius.

Susilana, Rudi, dan Riyana, Cepi, 2009, Media Pembelajaran: Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, Bandung: CV Wacana

Prima.

Tim Penyusun, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bali Pustaka

http://benramt.wordpress.com/media-audio-dan-video-untuk-pembelajaran, diakses 24

april 2015

www.slideshare.net/kelebihan-dan-kekurangan-jenis, diakses 25 april 2015

http://id.wikipedia.org/wiki/video, diakses 24 april 2015