pengaruh media pembelajaran berbasis audio visual …
TRANSCRIPT
i
i
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO VISUAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
SENI BUDAYA DIKELAS VII MTS AL-MUHAJIRIN
HINGALAMAMENGI NUSA TENGGARA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarajana
Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Arifin Doluubeng
Nim : 10531210314
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2021
i
i
i
i
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp: 0411-860837 / 86032 (Fax) Email : [email protected] Web :www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ARIFIN DOLUUBENG
Nim : 1053 12103 14
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Judul Skripsi : “Perngaruh Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual
Terahadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni
Budaya di Kelas VII MTs Al-Muhajirin
Hingalamamengi”Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata Nusa
Tengara Timur”
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Mei 2021
Yang Membuat Pernyataan
ARIFIN DOLUUBENG
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar Telp: 0411-860837 / 86032 (Fax) Email : [email protected] Web :www.fkip.unismuh.ac.id
•
SURAT PERJANJIAN
Saya Yang Bertanda Tangan di bawah ini
Nama : ARIFIN DOLUUBENG
Nim : 1053 12103 14
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidkan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari menyusun proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan memnyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) daalam penyusunan
skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Mei 2021
Yang Membuat Perjanjian
ARIFIN DOLUUBENG
iv
MOTTO
ل رب ك فارغب ﴿ ٨﴾ ذإ فرغت فانصب ﴿ ٧﴾ وإ
إ ﴿ ٦﴾ فا ن مع إلعس يس
إ
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rakhmat dan hidayahnya yang
telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam
mengerjakan skripsi ini.
Aku persembahkan cinta dan sayangku kepada Orang tua ku,
dan kakaku yang telah menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada
henti memberikan dukungan do'anya buat aku. “Tanpa
keluarga, manusia, sendiri di dunia, gemetar dalam dingin.”
Terimakasih yang tak terhingga buat dosen-dosen ku, terutama
pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan
arahan kepada ku.
Terimakasihku juga ku persembahkan kepada para sahabatku yang
senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap
hariku. “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan dikala
kita merasa tidak bahagia.”
v
v
ABSTRAK
ARIFIN DOLUUBENG 2018. Perngaruh Media Pembelajaran Berbasis Audio
Visual Terahadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Seni Budaya di Kelas
VII MTs Al-Muhajirin Hingalamamengi” Kecamatan Omesuri Kabupaten
Lembata Nusa Tengara Timur. Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh. Andi Adam dan Abdul Hakim
Adapun pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya di mts al muhajirin,
media pembelajaran adalah alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar, audio
visual dapat dibagi menjadi dua jenis fungsi pertama dilengkapi peralatan suara
dan gambar. Jenis kedua adalah jenis media audio visual
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian one-
group-pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
vii mts al-muhajiri hingalamamengi. Menggunakan teknik purposive sampling
dengan jumlah sampel 22 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, ttes dan angket. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik
observasi guru dan siswa, tes, angket.
Hasil penelitian menunjukkan pada kategori sangat rendah 0%, rendah
36%, sedang 58,5%, tinggi 4,5% dan sangat tinggi 0%. Setelah menggunakan
metode pembelajaran audio visual pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas
viia yaitu pada kategori sangat tinggi 28%, tinggi 67,5%, sedang 4,5%, rendah
dan sangat rendah berada pada persentase 0,0%. Jadi hasil penelitian ini
berkategori sangat tinggi.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh media pembelajaran dan audio
visual sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni
budaya di kelas viia mts al-hingalamamengi. Disarankan kepada guru agar
menggunaan metode audio visual dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat
lebih menarik, termotivasi, serta menyenangkan, dan bagi peneliti selanjutnya
agar mengembangkan lebih lanjut dan menyempurnakan lagi penelitian ini.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Audio Visual
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah atas berkah, rahmat dan karunia-Nya
hingga saya masih selalu diberi kesehatan sampai detik ini hingga tak dapat
tersiratkan lagi. Salam dan salawat juga senantiasa kita curahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi semua umat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Perngaruh
Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Terahadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Seni Budaya di Kelas VII MTs Al-Muhajirin
Hingalamamengi” Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata Nusa Tengara
Timur”.
Laporan Skripsi penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
program Strata-1 di jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari dalam
penyusunan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua saya (Abdullah Rasid Doluubeng dan Umiyati Usman) atas
segala pengorbanan, kasih sayangnya serta doa restu yang telah diberikan
sehingga saya masih bisa melanjutkan pendidikan sampai sekarang ini.
Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Andi Adam, S.Pd., M.Pd
pembimbing I Abdul Hakim, M.Pd. Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu, fikiran serta kesabaran dalam membimbing penulis mulai dari
persiapan penelitian hingga akhir penelitian.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Bapak Prof Dr H. Ambo Asse, M.Ag,
Bapak Erwin Akib, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Bapak Dr. Muhammad Nawir, M.Pd Selaku ketua Jurusan
Teknologi Pendidikan. Dan Rekan-rekan Mahasiswa yang telah bersama-sama
berjuang dan membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini.
vii
vii
Penulis menyadari Skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pendidikan
dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut .Amin
Wassalamualaikum Wr.Wb
Makassar, Mei 2021
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMA JUDUL ...................................................................................... .i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERSETUJUAN BIMBINGAN .................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. v
SURAT PERJANJIAN ................................................................................ vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
B. Tujuan Penilitian ............................................................................... 5
C. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 7
A. Kajian Teori ....................................................................................... 7
1. Media Pembelajaran ................................................................... 7
a. Pengertian Media Pembelajaran .................................................... 7
b. Uregensi Penggunaan Media Pembelajaran .................................. 8
c. Kriteria Pemeilihan Media Pembelajaran ...................................... 10
d. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran .................................... 12
e. Klasifikasi Dan Macam-macam Media Pembelajaran .................. 15
f. Media Pembelajaran Audio Visual ................................................ 16
g. Kelebihan Dan Kekurangan Media Audio Visual ......................... 17
h. Indikator Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual............ 19
2. Hasil Belajar ................................................................................. 19
a. Pengertian Belajar.................................................................... 19
ix
ix
b. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 20
c. Factor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 21
B. Hasil Penelitian Yang Relavan .......................................................... 23
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 23
D. Pengajuan Hipotesis ........................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 28
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 28
B. Desain Penelitian ................................................................................ 29
C. Lokasi Penelitian ................................................................................ 29
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 29
E. Intrumen Penelitian ............................................................................ 30
F. Teknik pengumpulan Data ................................................................. 31
G. Teknik Analisi Data ........................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 38
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 38
1. Hasil Belajar Dengan Analisis Statistik Deskriptif ...................... 38
2. Hasil Belajar dengan Analisis Statistik Inferensial ...................... 42
B. Pembahasan ....................................................................................... 46
1. Hasil Belajar ................................................................................ 46
2. Verifikasi Hipotesis atau Penelitian ............................................. 50
C. Gambaran ........................................................................................... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 53
A. Simpulan ............................................................................................ 53
B. Saran ................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 55
LAMPIRAN .................................................................................................. 57
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel 3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 29
2. Tabel 3.2 Kategori Penelitian .................................................................... 34
3. Tabel 4.1 Distribusi Nilai Statistik Hasil belajar postest ............................. 39
4. Tabel 4.2 Distribusi dan Frekuensi Kategori Hasil Belajar Posttest ............ 39
5. Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar pada
Posttest ........................................................................................ 40
6. Tabel 4.4 Perbandingan Distribusi Nilai Statistik Pretest dan postest ........ 40
7. Tabel 4.5 Perbandingan Distribusi Dan Frekuensi Kategori Hasil
Belajar Pretest Dan Posttest ........................................................ 41
8. Tabel 4.6 Perbandingan Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Pretest dan Posttest ..................................................................... 41
9. Tabel 4.7 Perbandingan Distribusi Nilai Statistik Hasil Belajar Siswa ...... 42
10. Tabel 4.8 Perbandingan Distribusi Dan Frekuensi Kategori Hasil
Belajar Pretest Dan Posttest ...................................................... 43
11. Tabel 4.9 Perbandingan Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Pretest dan Posttest ..................................................................... 44
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir ................................................................ 26
2. Gambar 4.2 Distribusi Perbandingan Statistik nilai belajar pretest dan
posttest ....................................................................................... 46
3. Gambar 4.3 Distribusi perbandingan kategori hasil nilai pretest dan posttest 47
4. Gambar 4.4 Perbandingan tingkat ketuntasan hasil nilai pretest dan postest . 48
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam suatu negara karena suatu negara akan
sukses jika memiliki masyarakat yang mampu bersaing dengan dunia luar,
tentunya dengan pendidikan yang sangat baik. Pembelajaran ini menjadi proses
penting dalam pendidikan. Masalah pendidik cukup kompleks, banyak faktor
yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah keberadaan guru. Guru
merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting karena
keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas
guru adalah menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa melalui interaksi
komunikasi dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat menggunakan peralatan
yang lebih efisien dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak untuk menggunakan
peralatan teknologi moderen.
Perkembangan teknologi saat ini, dunia pendidikan harus diterapkan
pembelajaran berbasis komputer. Guru juga harus menciptakan suasana belajar
yang mandiri dan mengusung seperti maknet yang dapat menarik perhatian siswa
untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan dengan menggunakan media
dalam proses pembelajaran. Media memiliki peranan sangat penting dalam proses
pembelajaran terutama dalam pembelajaran Seni Budaya, dengan adanya media
dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik. Kegiatan pembelajaran sekarang bergerak maju seiring kemajuan teknologi,
2
2
sehingga membawa dampak baik bagi kemajuan dalam proses pembelajaran dan
dalam penyampaian materi belajar mengajar.
Media audio atau materi yang berisi pesan berupa suara atau pelat suara yang
dapat merangsang pikiran dan perasaan sehingga terjadi proses pembelajaran.
Media audio visual adalah “gabungan dari media audio visual yang diterima
dengan menggunakan panca indera.
Media audio visual dibedakan menjadi dua jenis fungsi, yang pertama
dilengkapi dengan peralatan suara dan gambar dalam satu kesatuan, dapat
dikatakan media audio visual murni, seperti gerak, suara televisi dan video. Jenis
kedua adalah jenis media audio visual tidak murni, yang kita kenal sebagai slide,
dan perlengkapan visual lainnya ketika diberi suara dari kaset rekaman yang
digunakan secara bersamaan dalam satu proses pembelajaran. Pada pelajaran Seni
Budaya dapat juga diterapkan dengan media audio visual. Dalam belajar Seni
Budaya diperlukan juga peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar adalah
hasil akhir yang diterima setelah mengalami proses belajar mengajar Seni Budaya
dan tidak hanya diarahkan pada penguasaan bahan megajar saja, tetapi juga
menyentuh ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam mewujudkan nilai
positif, sehingga belajar Seni Budaya dapat sebagai alat atau sarana untuk
mencapai sesuatu tujuan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dirumuskan masalah yang
akan dibuat menentukan langkah penelitian berikutnya. Rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
3
3
Apakah ada pengaruh Penggunaan media pembelajaran berbasis audio
visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya kelas MTs
Al-Muhajirin?
B. Tujuan Analisis
Adapun yang menjadi tujuan penelitian yaitu:
Untuk meggetahu pengaruh menggunakan media dalam proses
pembelajaran seni budaya.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan atau manfaat, diantaranya sebagai
berikut:
a. Bagi Siswa
Menarik perhatian siswa agar lebih mudah dalam memahami materi
pembelajaran, karena media audio visual membuat siswa lebih fokus.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan profesionalisme
khususnya dalam memanfaatkan media pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
d. Tentang Peneliti
Menarapkan ilmu pendidikan yang selama ini di dapat selama perkuliahan.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media berasal dari bahasa latin “medium” Media identik
dengan komunikasi, baik cetak dan peralatan. terdapat mengalirkan pemikiran
dalam pembelajaran.
b. Menggunakan
Sesungguhnya proses belajar mengajar adalah komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri seorang tenaga
pendidik dan siswanya bertukar pendapat untuk mengembangkan ide-ide.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan
media sebagai proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan
tersebut sebagai penyaji.
Media pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut:
Media memungkinkan interaksi langsung antara peserta didikan dan tenaga
pengajar adanya interaksi langsung antara siswa dan Guru. . .
c. Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena keberagaman media, setiap media dikaitkan dengan
media yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan dengan cermat agar
5
5
dapat digunakan dengan tepat. Perlu diperhatikan antara lain:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Masalah tujuan ini merupakan usaha yang utama harus
diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku.
b. Aspek materi menjadi patokan utama yang dianggap penting dalam memilih
media. Sesuai materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada
hasil pembelajaran siswa.
c. Kondisi peserta didik dari subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi
tenaga mengajar dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi peserta
didik.
d. Ketersediaan media di dalam kelas atau memungkinkan bagi guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
pertimbangan seorang pengajar.
b. Manfaat Media
Dalam menggunakan media untuk Penyampaian informasi melalui bahasa
lisan bisa menimbulkan verbalisme dan mispersepsi, serta keinginan siswa
dalam menangkap pesan akan berkurang, karena siswa tidak diajak untuk
memikirkan dan menghayati pesan yang disampaikan. Namun untuk
memahami sesuatu, siswa perlu berinteraksi baik secara fisik maupun
psikologis.
Memperhatikan uraian secara etimologis media pembelajaran memiliki fungsi
dan peran sebagai berikut:
6
6
1. Menangkap peristiwa tertentu. Peristiwa atau objek penting yang dapat dengan
foto, film atau website melalui video atau audio, kemudian dapat disimpan dan
dapat digunakan kembali saat dibutuhkan.
Guru dapat menjelaskan proses pembuatan serat menjadi benamg melalui
hasil video.
2. Memanipulasi keadaan peristiwa melalui media pembelajaran, guru dapat
menyajikan materi yang bersifat abstrak sehingga mudah untuk diterapkan.
Misalnya untuk menyampaikan pesan tentang sistem pengolahan menjadi kain
dapat disajikan melalui video.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar pada siswa Penggunaan media dapat
menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi
pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan
materi pelajaran tentang bahan benang, untuk dapat menarik perhatian siswa
terhadap topik tersebut, maka guru memutar video terlebih dahulu tentang
dasar-dasar bahan benang, atau tentang pengolahan bahan serat menjadi
benang dan sebagainya.
Ada tiga langkah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
a. Persiapan Media
Media dapat dipersiapkan dengan baik yaitu: 1) pedoman pendamping yang
ada. 2) menyiapkan yang dibutuhkan, 3) menyusun urutan peserta agar pesan
dengan baik.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang pokok-
pokok materi pesan yang akan disampaikan melalui media, kemudian media
7
7
dilengkapi dengan alat evaluasi, langkah kerja juga untuk melihat tindakan
tindakan selama proses berjalan.
e. Media Pembelajaran Audio
1. Media Audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk suara
yang dapat merangsang pola pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi
proses belajar mengajar.
(Hamzah,2010:116). ia mendefinisikan bahwa media audio adalah media
yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas, serta mudah dibawa baik
untuk keperluan belajar berkelompok maupun belajar individual.
2. Media visual
Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara.
Yang termasuk ke dalam media ini adalah seperti media grafis, lukisan dan
media sablon.
f. Indikator Media Pembelajaran
a. Guru terampil menggunakan media yang terlihat dan terdengar.
b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam komunikasi dan
interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual mampu membuat
siswa memperhatikan materi yang disajikan.
8
8
2. Hasil
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Membagi tiga macam hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan kebiasaan;
b) pengetahuan dan pengertian; dan c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis
hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Membagi lima kategori hasil belajar, yakni: a) kemauan intelektual; b) strategi
kognitif; c) informasi verbal; d) keterampilan motoric; dan e) sikap dan nilai.
B. Hasil
Sebelum penelitian pengaruh media pembelajaran berbasis audio visual
terhadap hasil belajar siswa kelas MTs Al-Muhazirin Hingalamamengi Flores
timu, NTT terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadap peneliti terkait yaitu:
Dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran berbasis Audio Visual terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Seni Budaya dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Hasil belajar siswa yang menggunakan media audio
visual lebih tinggi pada siswa yang tidak menggunakan media audio visual. Hal
ini terlihat dari hasil tes pada skor posttest diperoleh t = 7,729 lebih besar dari t
tabel = 1,999. Dengan demikian penggunaan media audio visual berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
9
9
pelajaran Seni Budaya di MTs Al-Muhazirin hingalamamengi ntt. Ilmu Seni
Budaya adalah studi tentang bagaimana sumber daya yang langka digunakan
untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, pembelajaran Seni Budaya di MTs Al-Muhazirin diharapkan
Bisa menggunakan terampil dalam proses menemukan konsep yang akan
dipelajari.
Media merupakan sesuatu yang menyampaikan pesan dan dapat merangsang
pemikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses
pembelajaran dalam dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik dan dapat meningkatkan
kemampuannya. mereka ingin.
Media adalah salah satu bentuk komunikasi, baik cetak maupun audio visual,
beserta perlengkapannya. Media yang diinginkannya bisa dimanipulasi,
melihat, mendengar dan membaca.
Media belajar memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:
1. Membuat karia dari bahan benang dapat simpankan dengan foto, film atau
melalui video kemudian dapat disimpan dan dapat digunakan kapan saja
diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya Serat menjadi benang
melalui rekaman video. Atau bagaimana proses pengembangan serabut
menjadi benang, begitu juga dalam pelajaran seni budaya, guru dapat
menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan serat testil dan testil menjadi
kain melalui video dan lain sebagainya.
2. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
10
10
Penggunaan media Audio visual dapat menambah motivasi belajar siswa
sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta.
Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang Kesenian, untuk
dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film
terlebih dahulu tentang kesenian tari,kesenian muzik dan lain-lain, atau tentang
tarian tradisional dan sebagainya (Sanjaya,2011:206).
Untuk terncapai tujuan tersebut diharapkan dengan menggunakan audio
visual dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran..
Gambar 1. Kerangka Pikir
Keterangan
MTs Al
Muhajirin
Kab. Lembata
Media Audio
Visual
Hasil Belajar
Siswa
Televisi
Vidio
X Y
X Y
Gambar
11
11
X = Persediaan Media
Y = Hasil Belajar
= Pengaruh Media
D. hipotesis
Berdasarkan teori dan pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya,
hipotesis penelitian adalah ada pengaruh menggunakan media pembelajaran
berbasis elearning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Seni
Budaya.
Ho = Tidak pengaruh media pembelajaran berbasis elearning terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Seni Budaya VIIA MTs Al-Muhazirin
Hingalamamengi.
Ha = Pengaruh menggunakan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Seni Budaya VIIA MTs Al- Muhaziri Hingalamameng
12
BAB III
PENELITIAN METODOLOGI
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2016:
107) penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap orang tertentu lainnya
dalam kondisi tidak terkontrol. Objek penelitian ini adalah media audio visual (X)
dan hasil belajar siswa (Y). Penelitian eksperimen menggunakan 1 kelas yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang
mendapat perlakuan berupa penggunaan media audio visual, sedangkan kelompok
kontrol adalah kelompok kontrol yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan
data statistik berupa angka. Menurut pendapatnya (Sugiyono, 2016: 13) penelitian
kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang didasarkan pada filosofi
positivisme, digunakan untuk mempelajari suatu populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan, secara acak, data
menggunakan instrumen penelitian berupa dari pertanyaan tes yang dipilih.
jamak. Analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
13
A. Desain
Desain digunakan yaitu two group, pretest-postest design.
tabel 3.1
Kelompok Pretest Perlakuan Posttes
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
O1 = Pretest sebelum diberikan pengobatan.
O2 = Posttest setelah diberikan pengobatan.
X1 = Perlakuan menggunakan media audio visual dalam kelompok
percobaan
X2 = Perawatan tanpa menggunakan media audio visual.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempatan di Sekolah MTs Al-Muhazirin
Hingalamamengi di Kabupaten Lembata Provinsi (NTT) Nusa Tenggara Timur.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / subjek yang
mempunyai kualitas dan deskripsi tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian digambar (Sugiyono, 2015: 117). Populasi yang
dimaksud peneliti adalah siswa kelas MTs Al-Muhaziri Hingalamamengi
Kabupaten Lembata Provinsi NTT Tahun Ajaran 2018/2019.
14
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari total karakteristik populasi. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive samping, yaitu cara
pengambilan sampel dengan perhitungan tertentu (Sugiyono, 2011: 126).
Penentuan sampel tidak dilakukan secara acak tetapi menentukan sendiri
sampel yang akan digunakan untuk penelitian. Terbagi dua kelas, kelas
eksperimen dan kelas control, kelas eksperimen berjulah 20 siswa dan kelas
control julam 21 siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mendata
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (lebih akurat, lengkap,
sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002: 77).
Instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran yang terdiri dari
indikator-indikator yang digunakan untuk melihat aktivitas fisik yang
dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar mengajar.
2. Lembaran Angket
Lembar angket siswa digunakan untuk melihat respon siswa terhadap
tindakan yang telah diberikan. Lembar angket siswa yang digunakan adalah
pernyataan yang terdiri dari 10 pertanyaan. Kuesioner ini diberikan setelah
pelajaran.
15
3. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karna tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono
2013: 308).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Observasi
Lembar angket untuk melihat respon siswa terhadap tindakan yang telah
diberikan. Lembar angket siswa yang digunakan adalah pertanyaan yang terdiri
dari 10 soal. Kuesioner ini diberikan setelah pelajaran atau setelah tindakan
diberikan.
2. Tes
Tes untuk mengukur kemampuan siswa sebelum atau sesudah diberikan
tindakan sesuai aturan tertentu. Ujian diberikan pada waktu tertentu saat diberi
tindakan.
4. Teknik Data
1. Observasi Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang telah.
𝑃 =𝑓
𝑁 𝑥 100 %
Keterangan:
P = Angka presentase
F = Nilai pencapaian kemampuan siswa atau guru
N = Jumlah nilai maksimal
16
Kategori kriteria penilaian pengamatan aktivitas guru dan siswa dapat
dilihat di tabel berikut ini (Mawardi,2013: 98).
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa
No Nilai 100% Kategori penilaian
1 86-100% Baik sekali
2 72-85 Baik
3 60-71 Cukup
4 50-59 Cukup
5 0-49 Gagal
2. Angket homogenitas digunakan seperti yang dikemukakan oleh Sudjana
sebagai berikut:
f= Varians Terbesar
Varians Kecil
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : 21 = 2 2 tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
Kontrol.
Ha : 21 ≠ 22 terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas control
17
BAB IV
HASIL
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan Hasil Penelitian di Sekolah Mts Al-Muhazirin Hingalamamengi,
Penelitian ini dimulai pada hari sabtu 19 Oktober s/d 19 Desember 2019 tentang
perngaruh media pembelajaran berbasis audio visual terahadap hasil Belajar
siswa Pada mata pelajaran seni budaya.hasil penelitian dapat ditampilkan sebagai
berikut.
1. Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh siswa yang diterapkan dengan menggunakan metode
pembelajaran Audio Visual pada mata pelajaran seni budaya, maka peneliti
memberikan posttest dan pretest berupa soal pilihan ganda 10 nomor.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas Mts Al-
Muhazirin Hingalamamengi siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan
dengan menggunakan metode Audio Visual learning pada pembelajaran seni
budaya:
18
a. Pretest
dikelas Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan salah satu
Madrasah
No. Kategori Nilai Statistik Nilai Pretest
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Siswa
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Standar deviasi
22
70
50
55,8
5,71
b. Hasil Belajar
Tabel 4.2 : kategori hasil belajar pada Pretest
No. Interval Nilai Kategori Pretest
Frekuensi Presentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
0 – 30
31 – 50
51 – 69
70 – 89
90 -100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
8
13
1
0
0
36
59,5
4,5
0
Jumlah 22 100
terdapat 0% pada kategori sangat rendah, 36% pada kategori rendah, 58,5%
pada kategori sedang, 4,5% pada kategori tinggi dan pada kategori sangat tinggi
hanya terdapar 0%.
19
1) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar pada Pretest
Skor Kategori Pretest
Frekuensi Persentase
0 – 50 Tidak Tuntas 8 36
51-100 Tuntas 14 64
Jumlah 22 100
Sumber:Data primer 2019
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pada nilai pretest siswa
pada saat setelah diberi tindakan menggunakan metode Audio Visual pada mata
pelajaran Seni Budaya terdapat 22 siswa dengan persentase 36% mencapai
kategori tidak tuntas dan 64% siswa mencapai kategori tuntas.
c. Posttest
1) Statistik Hasil
Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah
No. Kategori Nilai Statistik Nilai Posttest
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Siswa
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Standar deviasi
22
100
60
80,4
9,70
Sumber: Data Primer 2019
20
2) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar pada Posttest
Kor Kategori
Pretest
Frekuensi Persentase
0 – 50 Tidak Tuntas 0 0
51-100 Tuntas 22 100
Jumlah 22 100
Sumber; Data primer 2019, diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa pada nilai postest siswa
pada saat setelah diberi tindakan menggunakan metode Audio Visual pada mata
pelajaran Seni Budaya terdapat 0% siswa dengan persentase 100% mencapai
kategori tidak tuntas dan 22 siswa mencapai kategori tuntas.
d. pretest dan posttest
1) Statistik Hasil Belajar
VIIA Mts Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah.
No. Kategori Nilai Statistik Nilai Pretest Nilai Posttest
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Siswa
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Standar deviasi
22
70
50
56,8
5,71
22
100
60
80,4
9,70
21
2) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Tabel 4.9 Perbandingan Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Pretest dan Posttest
Skor Persentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
0 – 50 Tidak Tuntas 8 0 36 0
51-100 Tuntas 14 22 64 100
Jumlah 22 22 100 100
perubahan signifikan yakni nilai pretest siswa pada saat sebelum diberi
tindakan menggunakan media berbasis Audio Visual pada mata pelajaran Seni
Budaya terdapat 8 siswa dengan persentase 36% siswa mencapai kategori tidak
tuntas dan 64% siswa mencapai kategori tuntas. Sedangkan pada saat diberi
tindakan (posttest) yakni menggunakan media pembelajaran berbasis Audio
Visual pada mata pelajaran Seni Budaya seluruh siswa sebanyak 22 orang dengan
kategori tuntas, artinya klarifisikan mencapai nilai diatas rata-rata dan dinyatakan
telah mencapai nilai.
2. Hasil Belajar dengan Analisis Statistik Inferensial
Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial dengan menggunakan rumus
Uji-t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,50 dengan frekuensi (dk)
sebesar 20 – 1 = 19, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 2,093. Jadi,
diperoleh thitung > ttabel atau 3,50 > 2,093 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan
H1 diterima yang berarti metode pembelajaran Audio Visual berpengaruh
22
terhadap hasil belajar Seni Budaya pada siswa kelas Mts. Al-Muhazirin
Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah.
Dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil nilai siswa setelah pembelajaran
Seni budaya dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual.
Tingkat ketuntasan didasarkan pada klarifikasi ketuntasan hasil belajar
siswa dimana nilai dari 51 - 100 dinyatakan tuntas dan 0–50 dinyatakan tidak
lengkap yang menunjukkan perbandingan proporsi kategori ketuntasan hasil
belajar siswa pada proses pembelajaran IPS dengan penerapan metode Audio
Visual pada mata pelajaran Seni Budaya; (1) siswa yang berada pada kategori
tidak tuntas pada pretest sebanyak 36% dan siswa yang tuntas sebanyak 64%, (2)
siswa 100%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
sangat rendah0-30
rendah 30-50 sedang 51-69 tinggi 70-89 sangat tinggi90-100
pretest
posttest
23
Dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Setelah diadakan Pretest dan Posttest pada siswa kelas metode pembelajaran
Audio Visual berpengaruh terhadap hasil belajar Seni Budaya Indonesia pada
siswa kelas kelas Mts.. Al-Muhazirin Hingalamamengi, dari 22 seluruh siswa
mendapatkan nilai diatas standar KKM, ini merupakan pencapaianyang baik
dalam pemanfaatan metode Audio Visual.
1. Verifikasi Hipotesis
Dengan jumlah siswa 22, nilai pretest untuk nilai terendah adalah 50 dan nilai
tertinggi adalah 70. Nilai postes untuk nilai terendah adalah 60 dan skor
tertinggi adalah 100. Rata-rata pretes adalah 56,8 dan rata-rata -Rata-rata
postes 80,4.
Penyajiannya menggunakan metode pembelajaran Audio Visual pada mata
pelajaran seni budaya terapan; (1) siswa yang masuk kategori tidak tuntas pada
pretest 95% dan yang tuntas sebanyak 5%, dan (2) siswa yang masuk kategori
tidak tuntas pada posttest sebanyak 5% dan siswa yang lulus posttest 95%. .
0
20
40
60
80
100
120
pretest posttest
tidak tuntas
tuntas
24
Hasil analisis statistik inferensialdengan menggunakan rumus Uji-t, dapat
diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,62 dengan frekuensi (dk) sebesar 22 – 1 =
21, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 2,080. Jadi diperoleh thitung > ttabel
atau 3,62 > 2,080 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
bahwa metode pembelajaran Audio Visual berpengaruh terhadap hasil belajar Seni
Budaya pada siswa kelas kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi.
B. Gambaran
1. Sejarah Singkat Berdirinya Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah yang
sudah berdiri sejak 1985, awal mula berdirinya madrasah ini karena adanya
perjuangan yang cukup panjang dari beberapa tokoh masyarakat Hingalamamengi
hingga secara resmi diakui oleh Kementrian Agama Kabupaten Lembata dengan
Nomor Statistik Sekolah(NSS): 121253130002
Semenjak itu banyak masyarakat dari beberapa desa tetangga yang mulai
mendorong anak-anaknya untuk masuk ke Madrasah dengan alasan bahwa masuk
ke Madrasah nantinya akan lebih banyak belajar ilmu agama khususnya dan ilmu
lainnya.
2. Lokasi, Keadaan, dan Fasilitas Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
Keberadaan Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi terletak di Jalan Simpang
Raya Hingalamamengi, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata. Mts. Al-
Muhazirin Hingalamamengi merupakan satu-satunya madrasah tingkat pertama
yang berada di Kecamatan Omesuri, dengan luas tanah 1060 M2, luas bangunan
4862 dan luas halaman 3242, dengan status tanah Milik.
25
Siswa-siswi Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan siswa-siswa
yang berasal dari desa tetangga Desa Hingalamamengi, saat ini jumlah secara
keseluruhannya 161 orang yang terdiri dari 83 laki-laki dan 80 perempuan.
Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi telah melahirkan begitu banyaknya
alumni-alumni terbaik yang saat ini sudah banyak mengabdi di masyarakat luas
maupun di Instansi-instansi pemerintah. Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi saat
ini memiliki 7(tujuh) ruangan belajar, 1(satu) ruangan Kepala Madrasah, dan
1(satu) ruangan guru. 1(satu) ruangan BP/BK, 1(satu) ruangan Tata Usaha,
1(satu) ruangan Lab. IPA, 1(satu) ruangan UKS, 1(satu) ruangan Osis, 1(satu)
ruangan gudang, 2 (dua) kamar mandi/WC guru dan siswa.
Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi memiliki fasilitas yang dapat
menunjang kegiatan belajar mengajar berupa satu paket farbola Wi-fi, satu
computer, dan lima laptop. Serta ditunjangi beberapa jenis buku model siswa.
3. Visi, Misi dan Tujuan Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
a. Visi Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi:
Menciptakan manusia yang religious(islami) dan kreatif
b. Misi Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
1. Mendukung upaya perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada
pengembangan bakat, minat, potensi dan prestasi peserta didik
3. Menumbuhkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman nilai-
nilai agama dan budaya
26
4. Menumbuhkan dasar-dasar keterampilan sebagai modal untuk
menentukan keterampilan hidup
5. Meningkatkan professional dan akuntabilitas lembaga sebagai
pusat pembudayaan iptek, keterampilan, sikap dan nilai dalam
semangat keislaman
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Menurut pelaksanaan tindakan dari bab per bab dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar sebelum menggunakan metode pembelajaran Audio Visual
diterapkan pada siswa kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi diperoleh
persentase hasil belajar Prakarya yaitu pada kategori sangat rendah 0%, rendah
36%, sedang 58,5%, tinggi 4,5% dan sangat tinggi 0%.
Setelah menggunakan metode pembelajaran Audio Visual pada Mata Pelajaran
Prakarya siswa kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi diperoleh persentase
hasil belajar siswa yaitu pada kategori sangat tinggi 28%, tinggi 67,5%, sedang 4,5%,
rendah dan sangat rendah berada pada persentase 0,0%.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus Uji-t, dapat
diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,50 dengan frekuensi (dk) sebesar 20 – 1 = 19, pada
taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 2,093. Jadi diperoleh thitung > ttabel atau 3,50 > 2,093
maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa metode
pembelajaran Audio Visual berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Prakarya pada
siswa kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi.
B. Saran
Dari hasil penelitian saya selama dua bulan ini, beberapa upaya dilakukan
untuk meningkatkan pendidikan agar lebih berkembang dan mampu bersaing di
dunia pendidikan, antara lain:
28
1. Bagi sekolah
Hal tersebut harus meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar
siswa lebih termotivasi untuk belajar.
2. Bagi Guru
Diharapkan agar guru-guru selalu menerapkan model/metode Audio Visual
guna untuk meningkatkan aktivitas belajar kearah yang lebi baik dan
dengan Audio Visual proses pembelaaran akan berajalan lebih baik
(efektif dan efisien) serta membangun kerjasama dengan siswa dalam
pembelajaran dan pemberian motivasi belajar pada siswa, salah satunya
yaitu dengan menerapkan metode/pemebelajaran Audio Visual.
3. Wali murid
Bimbing putra-putri yang sedang belajar di rumah, berilah
dorongan,motivasi agar semangat belajar serta mintalah bantuan orang
yang mampu atau ahli dalam pendidikan jika mengalami kesulitn dalam
membimbing anaknya
4. Bagi peneliti yang akan datang
Perlu dilakukan penelitian serupa dengan metode yang lebih luas dengan
melibatkan faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi hasil
belajar dan menggunakan metode data lain.
29
DAFTAR PERPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Iif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP,
Jakarta:Penerbit Prestasi Pustaka.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
30
31
32
33
Lampiran 1
Tabel Analisis Statistik Inferensial Analisis Skor Pretest dan
Posttest
Dan
Tabel Distribusi
34
ANALISIS STATISTIK INTERENSIAL ANALISIS SKOR PRETEST DAN
POSTTEST
No. Kode
Nama
Nilai
Pretest (X)
Nilai
Posttest (Y)
d = Y - X d2
1 AK 60 80 20 400
2 AAL 60 80 20 400
3 FW 50 70 30 900
4 FR 60 80 10 100
5 KMA 50 80 30 900
6 LL 60 80 20 400
7 M 60 80 30 900
8 MA 60 100 30 900
9 MZ 50 80 20 400
10 MBAV 50 60 10 100
11 NA 60 80 20 400
12 NAA 60 80 20 400
13 RT 70 90 20 400
14 ROTL 60 90 30 900
15 STN 50 70 20 400
16 SL 50 80 30 900
17 SNA 60 90 30 900
18 SM 60 70 10 100
35
19 SI 50 80 30 900
20 SH 60 100 40 1.600
21 WY 50 80 30 900
22 ZW 60 90 30 900
Jumlah 530 13.700
36
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 0,25 0,10 0,05 0,02 0,01 0,005
1 1,000 3,078 12,706 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 4,303 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 3,182 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,776 2,766 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,571 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 2,447 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 2,365 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 2,306 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 2,262 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 2,228 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 2,201 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 2,178 2,178 2,681 3,055
13 0,694 1,350 2,160 2,160 2,650 3,012
14 0,692 1,345 2,145 2,145 2,624 2,977
15 0,691 1,341 2,132 2,132 2,623 2,947
16 0,690 1,337 2,120 2,120 2,583 2,921
17 0,689 1,333 2,110 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 2,101 2,101 2,552 2,878
19 0,688 1,328 2,093 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 2,086 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 2,080 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 2,074 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 2,069 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 2,064 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 2,060 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 2,056 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 2,052 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 2,048 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 2,045 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 2,042 042 2,457 2,750
37
Lampiran 2
Hasil lembar Kegiatan Murid (LKS) Pretest dan Posttest
Dan
Hasil Penelitian
38
Tabel Skor Hasil lembar Kegiatan Murid (LKS) Pada Saat Pretest
No. Nama Murid Skor/Nilai Kategori
1. AK 60 Sedang
2. AAL 60 Sedang
3. FW 50 Rendah
4. FR 60 Sedang
5. KMA 50 Rendah
6. LL 60 Sedang
7. M 60 Sedang
8. MA 60 Sedang
9. MZ 50 Rendah
10. MBAV 50 Rendah
11. NA 60 Sedang
12. NAA 60 Sedang
13. RT 70 Tinggi
14. ROTL 60 Sedang
15. STN 50 Rendah
16. SL 50 Rendah
17. SNA 60 Sedang
18. SM 60 Sedang
19. SI 50 Rendah
20. SH 60 Sedang
21. WY 50 Rendah
22. ZW 60 Sedang
Jumlah 1250
Sedang Rata-Rata 56,8
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 50
Sumber: Data Primer 2019, daftar skor hasil belajar pretest
39
Tabel Skor Hasil lembar Kegiatan Murid (LKS) Pada Saat Posttest
No. Nama Murid Skor/Nilai Kategori
1. AK 80 Tinggi
2. AAL 80 Tinggi
3. FW 70 Tinggi
4. FR 80 Tinggi
5. KMA 80 Tinggi
6. LL 80 Tinggi
7. M 80 Tinggi
8. MA 100 Sangat Tinggi
9. MZ 80 Tinggi
10. MBAV 60 Sedang
11. NA 80 Tinggi
12. NAA 80 Tinggi
13. RT 90 Sangat Tinggi
14. ROTL 90 Sangat Tinggi
15. STN 70 Tinggi
16. SL 80 Tinggi
17. SNA 90 Sangat Tinggi
18. SM 70 Tinggi
19. SI 80 Tinggi
20. SH 100 Sangat Tinggi
21. WY 80 Tinggi
22. ZW 90 Sangat Tinggi
Jumlah 1770
Tinggi Rata-Rata 80,4
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Sumber: Data Primer 2019, daftar skor hasil belajar posttest
1. Hasil Rata-rata Pre Test
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dengan nilai 𝛴x = 1250
40
=
= 1250
22
= 56,8
Jadi, rata-rata nilai murid yaitu 56,8
2. Hasil Rata-Rata Post test
Berdasarkan tabel distribusi fkekuensi dengan nilai 𝛴ƒx = 1770
=
= 1770
22
= 80,4
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md =
= 530
22
= 24,09
b. Mencari harga “𝛴X2d” dengan menggunnakan rumus :
𝛴X2d = 𝛴d2
= 13700−(530)2
22
= 13700−280900
22
= 13700 12768,18
= 931,81
c. Menentukan harga tHitung
41
t
t = 24,09
√931,81
22(22-1)
t = 24,09
√931,81
21
t = 24,09
√44,3
t = 24,09
6,65
t = 3,62
42
Lampiran 3
Soal-soal
Dan
RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
43
LEMBAR SOAL
Petunjuk pengisian :
1) Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang menurut Anda
paling tepat! 2) Lembaran soal jangan dicoret-coret! 3) Tulis nama lengkap dibawah ini:
Nama : Kelas :
1. Raden Shaleh merupakan seniman maestro Indonesia yang lahir tahun 1807 di
daerah ...
a. Cirebon
b. Terboyo
c. Bondowoso
d. Bogor
e. Yogyakarta
2. Pelukis maestro yang menggunakan aliran seni lukis realis naturalis yaitu ...
a. Hendra Gunawan
b. Affandi
c. Basoeki
d. Popo
e. Fajar Sidik
3. Gambar ilustrasi yang dituangkan dalam bentuk ilustrasi buku, kerajinan, seni
ketrampilan memiliki fungsi tersendiri yaitu …
a. komunikasi
b. rekreasi
c. religi
d. emosional
e. pendidikan
44
4. Fungsi seni salah satunya adalah menciptakan pengalaman, mendapat wawasan
baru dan juga menumbuhkan minat dan bakat yaitu ...
a. rekreasi
b. pendidikan
c. religi
d. komunikasi
e. estetik
5. Apresiasi dilakukan oleh seseorang yang megerti dan memahami seni, lalu
setelah melihat dan kemudian mengapresiasi selanjutnya direnungkan secara
mendalam yaitu …
a. empatik
b. religi
c. estetis
d. kritik
e. rekreasi
6. Istilah appreciate dalam kamus besar Indonesia memiliki arti sebagai berikut …
a. menghargai
b. mendalami
c. penghargaan
d. menikmati
e. menilai
7. Aliran seni yang melebih-lebihkan fikiran bawah sadar si pelukisnya sendiri,
merupakan aliran seni yaitu …
a. pointilis
b. romantisme
c. abstrak
d. surealisme
e. realism
8. Seniman yang memiliki kota kelahiran Cirebon 1910 yaitu ..
45
a. Djoko Pekik
b. Affandi
c. Muis
d. Basoeki
e. Sunandi
9. Aliran seni lukis yang melukiskan objek hamper mendekati keadaan atau
kehidupan nyata (riil) namun lebih menekankan pada objek kehidupan sehari-hari
yaitu …
a. naturalisme
b. realisme
c. Impresionisme
d. ekspresionisme
e. klasiksme
10. Apresiasi yang sifatnya menganalisa, terstruktur dan berhubungan dengan
ilmu pengetahuan merupakan salah satu tahapan apresiasi yaitu …
a. tahap kritis
b. tahapan empatik
c. tahapan estetik
d. tahapan rekreasi
tahapan pendidikan
46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : Mts. Al-Muhajirin Hingalamanengi
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : VII A (Tujuh A)
Alokasi Waktu : Pelajaran (2X35 Menit) / 1Xpertemuan
Tema Pembelajaran : Manusia, Tempat, dan Lingkungan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pemeberian contoh cara membuat kerajinn tangan dari papan,
benang wol dan paku, siswa mampu menciptakan karya seni dari bahan
yang disediakan ,contohny bahan serat dari tumbuhan dan hewan
2. Melalui penejelasan guru, siswa mampu memahami tentang teknik –
teknik kerajinan tangan.
3. Melalui bimbingan dari guru, siswa mampu membuat kerajinan tangan.
4. Melalui prakarya siswa mampu menciptakan karya seni yang bernilai
jual tinggi.
B. Standar Kompetensi
Memahami cara pembuatan kerajinan dan dapat mempraktikannya
C. Kompetensi Dasar
Membuat kerajinan tangan sendiri
D. Indikator
Ide dan tema ari prakarya
E. Materi Ajar
Serat adalah bahan mentah yang berasal dari tumbuhan dan
hewan contohnya :
Dari tumbuhan seperti kapas, getah karet, daun pandan, dan
sabut kelapa.
Dari hewan seperti bulu domba, kepompong, bulu kambing,
kulit sapi, kulit buaya dan bulu beruang.
47
Serat diolah menjadi tekstil dan tekstil di olah menjadi kain
seperti serat pada kapas. Bahan tekstil dapat di olah menjadi suatu
karya seni yang memiliki nilai jual.
F. Alokasi waktu
2 x 35 menit ( 1x pertemuan )
G. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, praktek kesinian
prakarya
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin doa.
b. Guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi.
c. Guru bersama siswa melakukan pengkondisian agar suasana belajar
menjadi nyaman.
d. Guru memotivasi siswa dengan mengungkapkan manfaat dan
pentingnya mempelajari keadaan fisik Indonesia.
e. Pemateri memperkenalkan diri kepada siswa
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mendengarkan penjelasan tentang mata pelajaran seni
budaya menggunakan metode Audio Visual
2) Pemateri mengajak siswa untuk melihat dan memperhatikan materi
yang di putar melalui Audio Visual dalam bentuk video
3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap video tersebut, siswa
diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yang ingin diketahui
dengan teman satu mejanya.
48
b. Tanya Jawab : Siswa diminta untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami kepada pemateri.
c. Mengumpulkan informasi : Pemateri menunjuk siswa untuk
menjawab soal yang ditampilkan oleh pemater.
3. Media pembelajaran
Laptop : video mata pelajaran seni budaya dan prakarya
Proyektor : umtuk menampilkan video
4. Kegiatan Penutup
a. Menyaksikan video bersama, tentang macam-macam karya seni
b. Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa tentang seni budaya
c. Pengkondisian siswa, guru meminta siswa mengembalikan posisi
duduk ke tempat semula, doa, dan salam.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Tes di dalam menciptakan karya seni yang memiliki nilai jual
b. Karya seni terbaik
c. Kompetensi keterampilan : dengan menggunakan soal pretest dan
postest.
Lembata, Oktober 2019
Mengetahui
Guru Pembimbing Mahasiswa Praktik
AMINA DOLUUBENG , S.Pd. ARIFIN DOLUUBENG
NIP. - NIM. 10531210314
49
Lampiran 4
Foto Dokumentasi
50
Mengerjakan Soal Pretest
Gambar 1.
Mengerjakan Soal Posttest
Gambar 2.
Mengerjakan Soal Posttest
51
Gambar 3.
Mengerjakan Soal Posttest
Gambar 4.
Jam terakhir bersama siswa
52
RIWAYAT HIDUP
ARIFIN DOLUUBENG, Lahir pada tanggal 29
November 1988, di Malaysia. Penulis merupakan anak
ke 2 dari 3 bersaudara, dari pasangan Abdul Rasid
Doluubeng dan Umiyati Usman. Penulis pertama kali
masuk pendidikan formal di SDN Inpres Peu Uma pada
tahun 2003 dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Paket B dan tamat pada tahun
2010. Setelah tamat penulis melanjutkan pendidikan di SMA DDI Darul Ihsan
Makassar dan tamat pada tahun 2014. Selanjutnya pada tahun yang sama penulis
melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada Program Studi
Teknologi Pendidikan Fakultas
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam suatu negara karena suatu negara akan
sukses jika memiliki masyarakat yang mampu bersaing dengan dunia luar,
tentunya dengan pendidikan yang sangat baik. Pembelajaran ini menjadi proses
penting dalam pendidikan. Masalah pendidik cukup kompleks, banyak faktor
yang mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah keberadaan guru. Guru
merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting karena
keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas
guru adalah menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa melalui interaksi
komunikasi dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat menggunakan peralatan
yang lebih efisien dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak untuk menggunakan
peralatan teknologi moderen.
Perkembangan teknologi saat ini, dunia pendidikan harus diterapkan
pembelajaran berbasis komputer. Guru juga harus menciptakan suasana belajar
yang mandiri dan mengusung seperti maknet yang dapat menarik perhatian siswa
untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan dengan menggunakan media
dalam proses pembelajaran. Media memiliki peranan sangat penting dalam proses
pembelajaran terutama dalam pembelajaran Seni Budaya, dengan adanya media
dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta
didik. Kegiatan pembelajaran sekarang bergerak maju seiring kemajuan teknologi,
sehingga membawa dampak baik bagi kemajuan dalam proses pembelajaran dan
dalam penyampaian materi belajar mengajar.
Media audio atau materi yang berisi pesan berupa suara atau pelat suara yang
dapat merangsang pikiran dan perasaan sehingga terjadi proses pembelajaran.
Media audio visual adalah “gabungan dari media audio visual yang diterima
dengan menggunakan panca indera.
Media audio visual dibedakan menjadi dua jenis fungsi, yang pertama
dilengkapi dengan peralatan suara dan gambar dalam satu kesatuan, dapat
dikatakan media audio visual murni, seperti gerak, suara televisi dan video. Jenis
kedua adalah jenis media audio visual tidak murni, yang kita kenal sebagai slide,
dan perlengkapan visual lainnya ketika diberi suara dari kaset rekaman yang
digunakan secara bersamaan dalam satu proses pembelajaran. Pada pelajaran Seni
Budaya dapat juga diterapkan dengan media audio visual. Dalam belajar Seni
Budaya diperlukan juga peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar adalah
hasil akhir yang diterima setelah mengalami proses belajar mengajar Seni Budaya
dan tidak hanya diarahkan pada penguasaan bahan megajar saja, tetapi juga
menyentuh ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dalam mewujudkan nilai
positif, sehingga belajar Seni Budaya dapat sebagai alat atau sarana untuk
mencapai sesuatu tujuan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dirumuskan masalah yang
akan dibuat menentukan langkah penelitian berikutnya. Rumusan masalahnya
3
adalah sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh Penggunaan media pembelajaran berbasis audio
visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran seni budaya kelas MTs
Al-Muhajirin?
B. Tujuan Analisis
Adapun yang menjadi tujuan penelitian yaitu:
Untuk meggetahu pengaruh menggunakan media dalam proses
pembelajaran seni budaya.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan atau manfaat, diantaranya sebagai
berikut:
a. Bagi Siswa
Menarik perhatian siswa agar lebih mudah dalam memahami materi
pembelajaran, karena media audio visual membuat siswa lebih fokus.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan profesionalisme
khususnya dalam memanfaatkan media pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
d. Tentang Peneliti
Menarapkan ilmu pendidikan yang selama ini di dapat selama perkuliahan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media berasal dari bahasa latin “medium” Media identik
dengan komunikasi, baik cetak dan peralatan. terdapat mengalirkan pemikiran
dalam pembelajaran.
b. Menggunakan
Sesungguhnya proses belajar mengajar adalah komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri seorang tenaga
pendidik dan siswanya bertukar pendapat untuk mengembangkan ide-ide.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan
media sebagai proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan
tersebut sebagai penyaji.
Media pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut:
Media memungkinkan interaksi langsung antara peserta didikan dan tenaga
pengajar adanya interaksi langsung antara siswa dan Guru. . .
c. Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses
belajar mengajar. Karena keberagaman media, setiap media dikaitkan dengan
5
media yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan dengan cermat agar
dapat digunakan dengan tepat. Perlu diperhatikan antara lain:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Masalah tujuan ini merupakan usaha yang utama harus
diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku.
b. Aspek materi menjadi patokan utama yang dianggap penting dalam memilih
media. Sesuai materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada
hasil pembelajaran siswa.
c. Kondisi peserta didik dari subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi
tenaga mengajar dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi peserta
didik.
d. Ketersediaan media di dalam kelas atau memungkinkan bagi guru mendesain
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
pertimbangan seorang pengajar.
b. Manfaat Media
Dalam menggunakan media untuk Penyampaian informasi melalui bahasa
lisan bisa menimbulkan verbalisme dan mispersepsi, serta keinginan siswa
dalam menangkap pesan akan berkurang, karena siswa tidak diajak untuk
memikirkan dan menghayati pesan yang disampaikan. Namun untuk
memahami sesuatu, siswa perlu berinteraksi baik secara fisik maupun
psikologis.
Memperhatikan uraian secara etimologis media pembelajaran memiliki fungsi
dan peran sebagai berikut:
1. Menangkap peristiwa tertentu. Peristiwa atau objek penting yang dapat dengan
foto, film atau website melalui video atau audio, kemudian dapat disimpan dan
dapat digunakan kembali saat dibutuhkan.
Guru dapat menjelaskan proses pembuatan serat menjadi benamg melalui
hasil video.
2. Memanipulasi keadaan peristiwa melalui media pembelajaran, guru dapat
menyajikan materi yang bersifat abstrak sehingga mudah untuk diterapkan.
Misalnya untuk menyampaikan pesan tentang sistem pengolahan menjadi kain
dapat disajikan melalui video.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar pada siswa Penggunaan media dapat
menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi
pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan
materi pelajaran tentang bahan benang, untuk dapat menarik perhatian siswa
terhadap topik tersebut, maka guru memutar video terlebih dahulu tentang
dasar-dasar bahan benang, atau tentang pengolahan bahan serat menjadi
benang dan sebagainya.
Ada tiga langkah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
a. Persiapan Media
Media dapat dipersiapkan dengan baik yaitu: 1) pedoman pendamping yang
ada. 2) menyiapkan yang dibutuhkan, 3) menyusun urutan peserta agar pesan
dengan baik.
7
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang pokok-
pokok materi pesan yang akan disampaikan melalui media, kemudian media
dilengkapi dengan alat evaluasi, langkah kerja juga untuk melihat tindakan
tindakan selama proses berjalan.
e. Media Pembelajaran Audio
1. Media Audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk suara
yang dapat merangsang pola pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi
proses belajar mengajar.
(Hamzah,2010:116). ia mendefinisikan bahwa media audio adalah media
yang sangat fleksibel, relatif murah, praktis dan ringkas, serta mudah dibawa baik
untuk keperluan belajar berkelompok maupun belajar individual.
2. Media visual
Yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tidak mengandung unsur suara.
Yang termasuk ke dalam media ini adalah seperti media grafis, lukisan dan
media sablon.
f. Indikator Media Pembelajaran
a. Guru terampil menggunakan media yang terlihat dan terdengar.
b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam komunikasi dan
interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual mampu membuat
siswa memperhatikan materi yang disajikan.
2. Hasil
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Membagi tiga macam hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan kebiasaan;
b) pengetahuan dan pengertian; dan c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis
hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Membagi lima kategori hasil belajar, yakni: a) kemauan intelektual; b) strategi
kognitif; c) informasi verbal; d) keterampilan motoric; dan e) sikap dan nilai.
B. Hasil
Sebelum penelitian pengaruh media pembelajaran berbasis audio visual
terhadap hasil belajar siswa kelas MTs Al-Muhazirin Hingalamamengi Flores
timu, NTT terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadap peneliti terkait yaitu:
Dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran berbasis Audio Visual terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Seni Budaya dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa: Hasil belajar siswa yang menggunakan media audio
visual lebih tinggi pada siswa yang tidak menggunakan media audio visual. Hal
ini terlihat dari hasil tes pada skor posttest diperoleh t = 7,729 lebih besar dari t
tabel = 1,999. Dengan demikian penggunaan media audio visual berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
9
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Seni Budaya di MTs Al-Muhazirin hingalamamengi ntt. Ilmu Seni
Budaya adalah studi tentang bagaimana sumber daya yang langka digunakan
untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, pembelajaran Seni Budaya di MTs Al-Muhazirin diharapkan
Bisa menggunakan terampil dalam proses menemukan konsep yang akan
dipelajari.
Media merupakan sesuatu yang menyampaikan pesan dan dapat merangsang
pemikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses
pembelajaran dalam dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik dan dapat meningkatkan
kemampuannya. mereka ingin.
Media adalah salah satu bentuk komunikasi, baik cetak maupun audio visual,
beserta perlengkapannya. Media yang diinginkannya bisa dimanipulasi,
melihat, mendengar dan membaca.
Media belajar memiliki fungsi dan peran sebagai berikut:
1. Membuat karia dari bahan benang dapat simpankan dengan foto, film atau
melalui video kemudian dapat disimpan dan dapat digunakan kapan saja
diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya Serat menjadi benang
melalui rekaman video. Atau bagaimana proses pengembangan serabut
menjadi benang, begitu juga dalam pelajaran seni budaya, guru dapat
menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan serat testil dan testil menjadi
kain melalui video dan lain sebagainya.
2. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media Audio visual dapat menambah motivasi belajar siswa
sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkta.
Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang Kesenian, untuk
dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film
terlebih dahulu tentang kesenian tari,kesenian muzik dan lain-lain, atau tentang
tarian tradisional dan sebagainya (Sanjaya,2011:206).
Untuk terncapai tujuan tersebut diharapkan dengan menggunakan audio
visual dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran..
MTs Al
Muhajirin
Kab. Lembata
Media Audio
Visual
Hasil Belajar
Siswa
Televisi
Vidio
X Y
X Y
Gambar
11
Gambar 1. Kerangka Pikir
Keterangan
X = Persediaan Media
Y = Hasil Belajar
= Pengaruh Media
D. hipotesis
Berdasarkan teori dan pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya,
hipotesis penelitian adalah ada pengaruh menggunakan media pembelajaran
berbasis elearning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Seni
Budaya.
Ho = Tidak pengaruh media pembelajaran berbasis elearning terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Seni Budaya VIIA MTs Al-Muhazirin
Hingalamamengi.
Ha = Pengaruh menggunakan media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Seni Budaya VIIA MTs Al- Muhaziri Hingalamameng
BAB III
PENELITIAN METODOLOGI
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Menurut Sugiyono (2016:
107) penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap orang tertentu lainnya
dalam kondisi tidak terkontrol. Objek penelitian ini adalah media audio visual (X)
dan hasil belajar siswa (Y). Penelitian eksperimen menggunakan 1 kelas yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang
mendapat perlakuan berupa penggunaan media audio visual, sedangkan kelompok
kontrol adalah kelompok kontrol yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan
menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan
data statistik berupa angka. Menurut pendapatnya (Sugiyono, 2016: 13) penelitian
kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang didasarkan pada filosofi
positivisme, digunakan untuk mempelajari suatu populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan, secara acak, data
menggunakan instrumen penelitian berupa dari pertanyaan tes yang dipilih.
jamak. Analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
13
A. Desain
Desain digunakan yaitu two group, pretest-postest design.
tabel 3.1
Kelompok Pretest Perlakuan Posttes
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
O1 = Pretest sebelum diberikan pengobatan.
O2 = Posttest setelah diberikan pengobatan.
X1 = Perlakuan menggunakan media audio visual dalam kelompok
percobaan
X2 = Perawatan tanpa menggunakan media audio visual.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempatan di Sekolah MTs Al-Muhazirin
Hingalamamengi di Kabupaten Lembata Provinsi (NTT) Nusa Tenggara Timur.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / subjek yang
mempunyai kualitas dan deskripsi tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian digambar (Sugiyono, 2015: 117). Populasi yang
dimaksud peneliti adalah siswa kelas MTs Al-Muhaziri Hingalamamengi
Kabupaten Lembata Provinsi NTT Tahun Ajaran 2018/2019.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari total karakteristik populasi. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive samping, yaitu cara
pengambilan sampel dengan perhitungan tertentu (Sugiyono, 2011: 126).
Penentuan sampel tidak dilakukan secara acak tetapi menentukan sendiri
sampel yang akan digunakan untuk penelitian. Terbagi dua kelas, kelas
eksperimen dan kelas control, kelas eksperimen berjulah 20 siswa dan kelas
control julam 21 siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mendata
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (lebih akurat, lengkap,
sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002: 77).
Instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran yang terdiri dari
indikator-indikator yang digunakan untuk melihat aktivitas fisik yang
dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar mengajar.
2. Lembaran Angket
Lembar angket siswa digunakan untuk melihat respon siswa terhadap
tindakan yang telah diberikan. Lembar angket siswa yang digunakan adalah
pernyataan yang terdiri dari 10 pertanyaan. Kuesioner ini diberikan setelah
pelajaran.
15
3. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karna tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono
2013: 308).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Observasi
Lembar angket untuk melihat respon siswa terhadap tindakan yang telah
diberikan. Lembar angket siswa yang digunakan adalah pertanyaan yang terdiri
dari 10 soal. Kuesioner ini diberikan setelah pelajaran atau setelah tindakan
diberikan.
2. Tes
Tes untuk mengukur kemampuan siswa sebelum atau sesudah diberikan
tindakan sesuai aturan tertentu. Ujian diberikan pada waktu tertentu saat diberi
tindakan.
4. Teknik Data
1. Observasi Siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang telah.
𝑃 =𝑓
𝑁 𝑥 100 %
Keterangan:
P = Angka presentase
F = Nilai pencapaian kemampuan siswa atau guru
N = Jumlah nilai maksimal
Kategori kriteria penilaian pengamatan aktivitas guru dan siswa dapat
dilihat di tabel berikut ini (Mawardi,2013: 98).
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa
No Nilai 100% Kategori penilaian
1 86-100% Baik sekali
2 72-85 Baik
3 60-71 Cukup
4 50-59 Cukup
5 0-49 Gagal
2. Angket homogenitas digunakan seperti yang dikemukakan oleh Sudjana
sebagai berikut:
f= Varians Terbesar
Varians Kecil
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : 21 = 2 2 tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
Kontrol.
Ha : 21 ≠ 22 terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas control
BAB IV
HASIL
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan Hasil Penelitian di Sekolah Mts Al-Muhazirin Hingalamamengi,
Penelitian ini dimulai pada hari sabtu 19 Oktober s/d 19 Desember 2019 tentang
perngaruh media pembelajaran berbasis audio visual terahadap hasil Belajar
siswa Pada mata pelajaran seni budaya.hasil penelitian dapat ditampilkan sebagai
berikut.
1. Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh siswa yang diterapkan dengan menggunakan metode
pembelajaran Audio Visual pada mata pelajaran seni budaya, maka peneliti
memberikan posttest dan pretest berupa soal pilihan ganda 10 nomor.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas Mts Al-
Muhazirin Hingalamamengi siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan
dengan menggunakan metode Audio Visual learning pada pembelajaran seni
budaya:
a. Pretest
dikelas Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan salah satu
Madrasah
No. Kategori Nilai Statistik Nilai Pretest
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Siswa
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Standar deviasi
22
70
50
55,8
5,71
b. Hasil Belajar
Tabel 4.2 : kategori hasil belajar pada Pretest
No. Interval Nilai Kategori Pretest
Frekuensi Presentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
0 – 30
31 – 50
51 – 69
70 – 89
90 -100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
8
13
1
0
0
36
59,5
4,5
0
Jumlah 22 100
terdapat 0% pada kategori sangat rendah, 36% pada kategori rendah, 58,5%
pada kategori sedang, 4,5% pada kategori tinggi dan pada kategori sangat tinggi
hanya terdapar 0%.
19
1) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar pada Pretest
Skor Kategori Pretest
Frekuensi Persentase
0 – 50 Tidak Tuntas 8 36
51-100 Tuntas 14 64
Jumlah 22 100
Sumber:Data primer 2019
Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pada nilai pretest siswa
pada saat setelah diberi tindakan menggunakan metode Audio Visual pada mata
pelajaran Seni Budaya terdapat 22 siswa dengan persentase 36% mencapai
kategori tidak tuntas dan 64% siswa mencapai kategori tuntas.
c. Posttest
1) Statistik Hasil
Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah
No. Kategori Nilai Statistik Nilai Posttest
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Siswa
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Standar deviasi
22
100
60
80,4
9,70
Sumber: Data Primer 2019
2) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar pada Posttest
Kor Kategori
Pretest
Frekuensi Persentase
0 – 50 Tidak Tuntas 0 0
51-100 Tuntas 22 100
Jumlah 22 100
Sumber; Data primer 2019, diolah dari lampiran
Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa pada nilai postest siswa
pada saat setelah diberi tindakan menggunakan metode Audio Visual pada mata
pelajaran Seni Budaya terdapat 0% siswa dengan persentase 100% mencapai
kategori tidak tuntas dan 22 siswa mencapai kategori tuntas.
d. pretest dan posttest
1) Statistik Hasil Belajar
VIIA Mts Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah.
No. Kategori Nilai Statistik Nilai Pretest Nilai Posttest
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Siswa
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata
Standar deviasi
22
70
50
56,8
5,71
22
100
60
80,4
9,70
21
2) Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Tabel 4.9 Perbandingan Distribusi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Pretest dan Posttest
Skor Persentase
Pretest Posttest Pretest Posttest
0 – 50 Tidak Tuntas 8 0 36 0
51-100 Tuntas 14 22 64 100
Jumlah 22 22 100 100
perubahan signifikan yakni nilai pretest siswa pada saat sebelum diberi
tindakan menggunakan media berbasis Audio Visual pada mata pelajaran Seni
Budaya terdapat 8 siswa dengan persentase 36% siswa mencapai kategori tidak
tuntas dan 64% siswa mencapai kategori tuntas. Sedangkan pada saat diberi
tindakan (posttest) yakni menggunakan media pembelajaran berbasis Audio
Visual pada mata pelajaran Seni Budaya seluruh siswa sebanyak 22 orang dengan
kategori tuntas, artinya klarifisikan mencapai nilai diatas rata-rata dan dinyatakan
telah mencapai nilai.
2. Hasil Belajar dengan Analisis Statistik Inferensial
Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial dengan menggunakan rumus
Uji-t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,50 dengan frekuensi (dk)
sebesar 20 – 1 = 19, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 2,093. Jadi,
diperoleh thitung > ttabel atau 3,50 > 2,093 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan
H1 diterima yang berarti metode pembelajaran Audio Visual berpengaruh
terhadap hasil belajar Seni Budaya pada siswa kelas Mts. Al-Muhazirin
Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah.
Dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil nilai siswa setelah pembelajaran
Seni budaya dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual.
Tingkat ketuntasan didasarkan pada klarifikasi ketuntasan hasil belajar
siswa dimana nilai dari 51 - 100 dinyatakan tuntas dan 0–50 dinyatakan tidak
lengkap yang menunjukkan perbandingan proporsi kategori ketuntasan hasil
belajar siswa pada proses pembelajaran IPS dengan penerapan metode Audio
Visual pada mata pelajaran Seni Budaya; (1) siswa yang berada pada kategori
tidak tuntas pada pretest sebanyak 36% dan siswa yang tuntas sebanyak 64%, (2)
siswa 100%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
sangat rendah0-30
rendah 30-50 sedang 51-69 tinggi 70-89 sangat tinggi90-100
pretest
posttest
23
Dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Setelah diadakan Pretest dan Posttest pada siswa kelas metode pembelajaran
Audio Visual berpengaruh terhadap hasil belajar Seni Budaya Indonesia pada
siswa kelas kelas Mts.. Al-Muhazirin Hingalamamengi, dari 22 seluruh siswa
mendapatkan nilai diatas standar KKM, ini merupakan pencapaianyang baik
dalam pemanfaatan metode Audio Visual.
1. Verifikasi Hipotesis
Dengan jumlah siswa 22, nilai pretest untuk nilai terendah adalah 50 dan nilai
tertinggi adalah 70. Nilai postes untuk nilai terendah adalah 60 dan skor
tertinggi adalah 100. Rata-rata pretes adalah 56,8 dan rata-rata -Rata-rata
postes 80,4.
Penyajiannya menggunakan metode pembelajaran Audio Visual pada mata
pelajaran seni budaya terapan; (1) siswa yang masuk kategori tidak tuntas pada
pretest 95% dan yang tuntas sebanyak 5%, dan (2) siswa yang masuk kategori
tidak tuntas pada posttest sebanyak 5% dan siswa yang lulus posttest 95%. .
0
20
40
60
80
100
120
pretest posttest
tidak tuntas
tuntas
Hasil analisis statistik inferensialdengan menggunakan rumus Uji-t, dapat
diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,62 dengan frekuensi (dk) sebesar 22 – 1 =
21, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 2,080. Jadi diperoleh thitung > ttabel
atau 3,62 > 2,080 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
bahwa metode pembelajaran Audio Visual berpengaruh terhadap hasil belajar Seni
Budaya pada siswa kelas kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi.
B. Gambaran
1. Sejarah Singkat Berdirinya Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi merupakan salah satu Madrasah yang
sudah berdiri sejak 1985, awal mula berdirinya madrasah ini karena adanya
perjuangan yang cukup panjang dari beberapa tokoh masyarakat Hingalamamengi
hingga secara resmi diakui oleh Kementrian Agama Kabupaten Lembata dengan
Nomor Statistik Sekolah(NSS): 121253130002
Semenjak itu banyak masyarakat dari beberapa desa tetangga yang mulai
mendorong anak-anaknya untuk masuk ke Madrasah dengan alasan bahwa masuk
ke Madrasah nantinya akan lebih banyak belajar ilmu agama khususnya dan ilmu
lainnya.
2. Lokasi, Keadaan, dan Fasilitas Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
Keberadaan Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi terletak di Jalan Simpang
Raya Hingalamamengi, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata. Mts. Al-
Muhazirin Hingalamamengi merupakan satu-satunya madrasah tingkat pertama
yang berada di Kecamatan Omesuri, dengan luas tanah 1060 M2, luas bangunan
4862 dan luas halaman 3242, dengan status tanah Milik.
25
Siswa-siswi Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi merupakan siswa-siswa
yang berasal dari desa tetangga Desa Hingalamamengi, saat ini jumlah secara
keseluruhannya 161 orang yang terdiri dari 83 laki-laki dan 80 perempuan.
Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi telah melahirkan begitu banyaknya
alumni-alumni terbaik yang saat ini sudah banyak mengabdi di masyarakat luas
maupun di Instansi-instansi pemerintah. Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi saat
ini memiliki 7(tujuh) ruangan belajar, 1(satu) ruangan Kepala Madrasah, dan
1(satu) ruangan guru. 1(satu) ruangan BP/BK, 1(satu) ruangan Tata Usaha,
1(satu) ruangan Lab. IPA, 1(satu) ruangan UKS, 1(satu) ruangan Osis, 1(satu)
ruangan gudang, 2 (dua) kamar mandi/WC guru dan siswa.
Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi memiliki fasilitas yang dapat
menunjang kegiatan belajar mengajar berupa satu paket farbola Wi-fi, satu
computer, dan lima laptop. Serta ditunjangi beberapa jenis buku model siswa.
3. Visi, Misi dan Tujuan Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
a. Visi Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi:
Menciptakan manusia yang religious(islami) dan kreatif
b. Misi Mts. Al-Muhazirin Hingalamamengi
1. Mendukung upaya perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada
pengembangan bakat, minat, potensi dan prestasi peserta didik
3. Menumbuhkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman nilai-
nilai agama dan budaya
4. Menumbuhkan dasar-dasar keterampilan sebagai modal untuk
menentukan keterampilan hidup
5. Meningkatkan professional dan akuntabilitas lembaga sebagai
pusat pembudayaan iptek, keterampilan, sikap dan nilai dalam
semangat keislaman
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Menurut pelaksanaan tindakan dari bab per bab dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar sebelum menggunakan metode pembelajaran Audio Visual
diterapkan pada siswa kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi diperoleh
persentase hasil belajar Prakarya yaitu pada kategori sangat rendah 0%, rendah
36%, sedang 58,5%, tinggi 4,5% dan sangat tinggi 0%.
Setelah menggunakan metode pembelajaran Audio Visual pada Mata Pelajaran
Prakarya siswa kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi diperoleh persentase
hasil belajar siswa yaitu pada kategori sangat tinggi 28%, tinggi 67,5%, sedang 4,5%,
rendah dan sangat rendah berada pada persentase 0,0%.
Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus Uji-t, dapat
diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,50 dengan frekuensi (dk) sebesar 20 – 1 = 19, pada
taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 2,093. Jadi diperoleh thitung > ttabel atau 3,50 > 2,093
maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa metode
pembelajaran Audio Visual berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Prakarya pada
siswa kelas VIIA Mts. Al-Muhajirin Hingalamamengi.
B. Saran
Dari hasil penelitian saya selama dua bulan ini, beberapa upaya dilakukan
untuk meningkatkan pendidikan agar lebih berkembang dan mampu bersaing di
dunia pendidikan, antara lain:
1. Bagi sekolah
Hal tersebut harus meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar
siswa lebih termotivasi untuk belajar.
2. Bagi Guru
Diharapkan agar guru-guru selalu menerapkan model/metode Audio Visual
guna untuk meningkatkan aktivitas belajar kearah yang lebi baik dan
dengan Audio Visual proses pembelaaran akan berajalan lebih baik
(efektif dan efisien) serta membangun kerjasama dengan siswa dalam
pembelajaran dan pemberian motivasi belajar pada siswa, salah satunya
yaitu dengan menerapkan metode/pemebelajaran Audio Visual.
3. Wali murid
Bimbing putra-putri yang sedang belajar di rumah, berilah
dorongan,motivasi agar semangat belajar serta mintalah bantuan orang
yang mampu atau ahli dalam pendidikan jika mengalami kesulitn dalam
membimbing anaknya
4. Bagi peneliti yang akan datang
Perlu dilakukan penelitian serupa dengan metode yang lebih luas dengan
melibatkan faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi hasil
belajar dan menggunakan metode data lain.
DAFTAR PERPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Iif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP,
Jakarta:Penerbit Prestasi Pustaka.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
31
33
Lampiran 1
Tabel Analisis Statistik Inferensial Analisis Skor Pretest dan
Posttest
Dan
Tabel Distribusi
ANALISIS STATISTIK INTERENSIAL ANALISIS SKOR PRETEST DAN
POSTTEST
No. Kode
Nama
Nilai
Pretest (X)
Nilai
Posttest (Y)
d = Y - X d2
1 AK 60 80 20 400
2 AAL 60 80 20 400
3 FW 50 70 30 900
4 FR 60 80 10 100
5 KMA 50 80 30 900
6 LL 60 80 20 400
7 M 60 80 30 900
8 MA 60 100 30 900
9 MZ 50 80 20 400
10 MBAV 50 60 10 100
11 NA 60 80 20 400
12 NAA 60 80 20 400
13 RT 70 90 20 400
14 ROTL 60 90 30 900
15 STN 50 70 20 400
16 SL 50 80 30 900
17 SNA 60 90 30 900
18 SM 60 70 10 100
35
19 SI 50 80 30 900
20 SH 60 100 40 1.600
21 WY 50 80 30 900
22 ZW 60 90 30 900
Jumlah 530 13.700
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 0,25 0,10 0,05 0,02 0,01 0,005
1 1,000 3,078 12,706 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 4,303 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 3,182 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,776 2,766 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,571 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 2,447 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 2,365 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 2,306 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 2,262 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 2,228 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 2,201 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 2,178 2,178 2,681 3,055
13 0,694 1,350 2,160 2,160 2,650 3,012
14 0,692 1,345 2,145 2,145 2,624 2,977
15 0,691 1,341 2,132 2,132 2,623 2,947
16 0,690 1,337 2,120 2,120 2,583 2,921
17 0,689 1,333 2,110 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 2,101 2,101 2,552 2,878
19 0,688 1,328 2,093 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 2,086 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 2,080 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 2,074 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 2,069 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 2,064 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 2,060 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 2,056 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 2,052 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 2,048 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 2,045 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 2,042 042 2,457 2,750
37
Lampiran 2
Hasil lembar Kegiatan Murid (LKS) Pretest dan Posttest
Dan
Hasil Penelitian
Tabel Skor Hasil lembar Kegiatan Murid (LKS) Pada Saat Pretest
No. Nama Murid Skor/Nilai Kategori
1. AK 60 Sedang
2. AAL 60 Sedang
3. FW 50 Rendah
4. FR 60 Sedang
5. KMA 50 Rendah
6. LL 60 Sedang
7. M 60 Sedang
8. MA 60 Sedang
9. MZ 50 Rendah
10. MBAV 50 Rendah
11. NA 60 Sedang
12. NAA 60 Sedang
13. RT 70 Tinggi
14. ROTL 60 Sedang
15. STN 50 Rendah
16. SL 50 Rendah
17. SNA 60 Sedang
18. SM 60 Sedang
19. SI 50 Rendah
20. SH 60 Sedang
21. WY 50 Rendah
22. ZW 60 Sedang
Jumlah 1250
Sedang Rata-Rata 56,8
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 50
Sumber: Data Primer 2019, daftar skor hasil belajar pretest
39
Tabel Skor Hasil lembar Kegiatan Murid (LKS) Pada Saat Posttest
No. Nama Murid Skor/Nilai Kategori
1. AK 80 Tinggi
2. AAL 80 Tinggi
3. FW 70 Tinggi
4. FR 80 Tinggi
5. KMA 80 Tinggi
6. LL 80 Tinggi
7. M 80 Tinggi
8. MA 100 Sangat Tinggi
9. MZ 80 Tinggi
10. MBAV 60 Sedang
11. NA 80 Tinggi
12. NAA 80 Tinggi
13. RT 90 Sangat Tinggi
14. ROTL 90 Sangat Tinggi
15. STN 70 Tinggi
16. SL 80 Tinggi
17. SNA 90 Sangat Tinggi
18. SM 70 Tinggi
19. SI 80 Tinggi
20. SH 100 Sangat Tinggi
21. WY 80 Tinggi
22. ZW 90 Sangat Tinggi
Jumlah 1770
Tinggi Rata-Rata 80,4
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Sumber: Data Primer 2019, daftar skor hasil belajar posttest
1. Hasil Rata-rata Pre Test
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dengan nilai 𝛴x = 1250
=
= 1250
22
= 56,8
Jadi, rata-rata nilai murid yaitu 56,8
2. Hasil Rata-Rata Post test
Berdasarkan tabel distribusi fkekuensi dengan nilai 𝛴ƒx = 1770
=
= 1770
22
= 80,4
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :
Md =
= 530
22
= 24,09
b. Mencari harga “𝛴X2d” dengan menggunnakan rumus :
𝛴X2d = 𝛴d2
= 13700−(530)2
22
= 13700−280900
22
= 13700 12768,18
= 931,81
c. Menentukan harga tHitung
41
t
t = 24,09
√931,81
22(22-1)
t = 24,09
√931,81
21
t = 24,09
√44,3
t = 24,09
6,65
t = 3,62
Lampiran 3
Soal-soal
Dan
RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
43
LEMBAR SOAL
Petunjuk pengisian :
1) Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang menurut Anda
paling tepat! 2) Lembaran soal jangan dicoret-coret! 3) Tulis nama lengkap dibawah ini:
Nama : Kelas :
1. Raden Shaleh merupakan seniman maestro Indonesia yang lahir tahun 1807 di
daerah ...
a. Cirebon
b. Terboyo
c. Bondowoso
d. Bogor
e. Yogyakarta
2. Pelukis maestro yang menggunakan aliran seni lukis realis naturalis yaitu ...
a. Hendra Gunawan
b. Affandi
c. Basoeki
d. Popo
e. Fajar Sidik
3. Gambar ilustrasi yang dituangkan dalam bentuk ilustrasi buku, kerajinan, seni
ketrampilan memiliki fungsi tersendiri yaitu …
a. komunikasi
b. rekreasi
c. religi
d. emosional
e. pendidikan
4. Fungsi seni salah satunya adalah menciptakan pengalaman, mendapat wawasan
baru dan juga menumbuhkan minat dan bakat yaitu ...
a. rekreasi
b. pendidikan
c. religi
d. komunikasi
e. estetik
5. Apresiasi dilakukan oleh seseorang yang megerti dan memahami seni, lalu
setelah melihat dan kemudian mengapresiasi selanjutnya direnungkan secara
mendalam yaitu …
a. empatik
b. religi
c. estetis
d. kritik
e. rekreasi
6. Istilah appreciate dalam kamus besar Indonesia memiliki arti sebagai berikut …
a. menghargai
b. mendalami
c. penghargaan
d. menikmati
e. menilai
7. Aliran seni yang melebih-lebihkan fikiran bawah sadar si pelukisnya sendiri,
merupakan aliran seni yaitu …
a. pointilis
b. romantisme
c. abstrak
d. surealisme
e. realism
8. Seniman yang memiliki kota kelahiran Cirebon 1910 yaitu ..
45
a. Djoko Pekik
b. Affandi
c. Muis
d. Basoeki
e. Sunandi
9. Aliran seni lukis yang melukiskan objek hamper mendekati keadaan atau
kehidupan nyata (riil) namun lebih menekankan pada objek kehidupan sehari-hari
yaitu …
a. naturalisme
b. realisme
c. Impresionisme
d. ekspresionisme
e. klasiksme
10. Apresiasi yang sifatnya menganalisa, terstruktur dan berhubungan dengan
ilmu pengetahuan merupakan salah satu tahapan apresiasi yaitu …
a. tahap kritis
b. tahapan empatik
c. tahapan estetik
d. tahapan rekreasi
tahapan pendidikan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : Mts. Al-Muhajirin Hingalamanengi
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : VII A (Tujuh A)
Alokasi Waktu : Pelajaran (2X35 Menit) / 1Xpertemuan
Tema Pembelajaran : Manusia, Tempat, dan Lingkungan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pemeberian contoh cara membuat kerajinn tangan dari papan,
benang wol dan paku, siswa mampu menciptakan karya seni dari bahan
yang disediakan ,contohny bahan serat dari tumbuhan dan hewan
2. Melalui penejelasan guru, siswa mampu memahami tentang teknik –
teknik kerajinan tangan.
3. Melalui bimbingan dari guru, siswa mampu membuat kerajinan tangan.
4. Melalui prakarya siswa mampu menciptakan karya seni yang bernilai
jual tinggi.
B. Standar Kompetensi
Memahami cara pembuatan kerajinan dan dapat mempraktikannya
C. Kompetensi Dasar
Membuat kerajinan tangan sendiri
D. Indikator
Ide dan tema ari prakarya
E. Materi Ajar
Serat adalah bahan mentah yang berasal dari tumbuhan dan
hewan contohnya :
Dari tumbuhan seperti kapas, getah karet, daun pandan, dan
sabut kelapa.
Dari hewan seperti bulu domba, kepompong, bulu kambing,
kulit sapi, kulit buaya dan bulu beruang.
47
Serat diolah menjadi tekstil dan tekstil di olah menjadi kain
seperti serat pada kapas. Bahan tekstil dapat di olah menjadi suatu
karya seni yang memiliki nilai jual.
F. Alokasi waktu
2 x 35 menit ( 1x pertemuan )
G. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : ceramah, tanya jawab, praktek kesinian
prakarya
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin doa.
b. Guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi.
c. Guru bersama siswa melakukan pengkondisian agar suasana belajar
menjadi nyaman.
d. Guru memotivasi siswa dengan mengungkapkan manfaat dan
pentingnya mempelajari keadaan fisik Indonesia.
e. Pemateri memperkenalkan diri kepada siswa
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mendengarkan penjelasan tentang mata pelajaran seni
budaya menggunakan metode Audio Visual
2) Pemateri mengajak siswa untuk melihat dan memperhatikan materi
yang di putar melalui Audio Visual dalam bentuk video
3) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap video tersebut, siswa
diminta untuk mendiskusikan tentang hal-hal yang ingin diketahui
dengan teman satu mejanya.
b. Tanya Jawab : Siswa diminta untuk bertanya hal-hal yang belum
dipahami kepada pemateri.
c. Mengumpulkan informasi : Pemateri menunjuk siswa untuk
menjawab soal yang ditampilkan oleh pemater.
3. Media pembelajaran
Laptop : video mata pelajaran seni budaya dan prakarya
Proyektor : umtuk menampilkan video
4. Kegiatan Penutup
a. Menyaksikan video bersama, tentang macam-macam karya seni
b. Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa tentang seni budaya
c. Pengkondisian siswa, guru meminta siswa mengembalikan posisi
duduk ke tempat semula, doa, dan salam.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Tes di dalam menciptakan karya seni yang memiliki nilai jual
b. Karya seni terbaik
c. Kompetensi keterampilan : dengan menggunakan soal pretest dan
postest.
Lembata, Oktober 2019
Mengetahui
Guru Pembimbing Mahasiswa Praktik
AMINA DOLUUBENG , S.Pd. ARIFIN DOLUUBENG
NIP. - NIM. 10531210314
49
Lampiran 4
Foto Dokumentasi
Mengerjakan Soal Pretest
Gambar 1.
Mengerjakan Soal Posttest
Gambar 2.
Mengerjakan Soal Posttest
51
Gambar 3.
Mengerjakan Soal Posttest
Gambar 4.
Jam terakhir bersama siswa
RIWAYAT HIDUP
ARIFIN DOLUUBENG, Lahir pada tanggal 29
November 1988, di Malaysia. Penulis merupakan anak
ke 2 dari 3 bersaudara, dari pasangan Abdul Rasid
Doluubeng dan Umiyati Usman. Penulis pertama kali
masuk pendidikan formal di SDN Inpres Peu Uma pada
tahun 2003 dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Paket B dan tamat pada tahun
2010. Setelah tamat penulis melanjutkan pendidikan di SMA DDI Darul Ihsan
Makassar dan tamat pada tahun 2014. Selanjutnya pada tahun yang sama penulis
melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada Program Studi
Teknologi Pendidikan Fakultas