mbahmu

15
Kelien Dengan Keluhan ISPA A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Mei 2015 A!uhan Kepe"a#atan kelua"ga $ dengan P%ten!ial ISPA pada anak & I. Data '(u( a. Identita! kepala kelua"ga 1. Na(a kepala kelua"ga) $p. $ 2. '(u" )50 tahun *. Peke"jaan ) $u"uh $angunan +. Pendidikan )SD 5. Ala(at ) Jl. Pulau Da(a" ,-. /K. 02 &a Dadi $a" $anda" /a(pung . K%(p%!i!i angg%ta kelua"ga NAMA 'M', SE 3'$ Dg KK PENDIDIKA N PEKE,JAAN Setau! $apak 50 tahun / A ah KK SD $u"uh $angunan Sehat I u +5 tahun / I!t"i SD I,- Sehat Anak 1+ -ahun P anak SMP Pelaja" Sakit

Upload: panca-hasan

Post on 04-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sangat bagus

TRANSCRIPT

Kelien Dengan Keluhan ISPAA. PENGKAJIANPengkajian dilakukan pada tanggal 27 Mei 2015, Asuhan Keperawatan keluarga Bp. B dengan Potensial ISPA pada anak WI. Data Umuma. Identitas kepala keluarga1. Nama kepala keluarga: Bp. B2. Umur: 50 tahun3. Pekerjaan : Buruh Bangunan4. Pendidikan: SD5. Alamat: Jl. Pulau Damar RT. 9 LK. 02 Way Dadi Baru Bandar Lampung

b. Komposisi anggota keluargaNAMAUMURSEXHUB Dg KKPENDIDIKANPEKERJAANSetaus

Bapak50 tahunLAyah KKSDBuruh BangunanSehat

Ibu45 tahunLIstri SDIRTSehat

Anak14 TahunPanakSMPPelajar Sakit

d. Tipe keluarga:Tipe keluarga Bp. B adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu, dan anak.e. Suku bangsaKeluarga Bp. B merupakan keluarga suku Jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Jawa dan terkadang Bahasa Indonesia, tidak ada kebiasaan keluarga yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.f. AgamaKeluarga Bp. B beragama islam dan seluruh anggota keluarga melaksanakan solat lima waktu.g. Status social ekonomi keluargaPenghasilan keluarga Bp. diperoleh dari Bp. B yang bekerja sebagai buruh bangunan. Penghasilan rata-rata seminggu Rp. 450.000,- yang dipergunakan untuk biaya sekolah anak dan kehidupan sehari-hari. Keluarga hanya memiliki tabungan bila mendapakan arisan.

h. Aktivitas rekreasi keluargaKeluarga tidak pernah pergi ke tempat rekreasi bersama dikarenakan Bp. B setiap hari bekerja sehari penuh, berangkat pagi pulang sore. Kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan keluarga pada malam hari dan biasanya hanya tiduran dan menonton tv bersama keluarga.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:Tahap perkembangan keluarga Bp. B saat ini termasuk keluarga dengan anak usia sekolah, tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah seperti:a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas atau masyarakat. Keluarga bp.B mempunyai anak usia sekolah laki-laki yaitu An.W. b. Mempertahankan keintiman pasangan. Bp.B dan Ibu S terlihat harmonis, tidak pernah ribut didepan anak-anak dan apabila ada masalah diselesaikan secara musyawarah dan yang mengambil keputusan adalah bersama. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMemenuhi kebutuhan meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan keluarga. Ibu R ingin sekali membeli mesin cuci karena selama ini mencuci manual (menggunakan tangan). 3. Riwayat keluarga intiBp. B dan Ibu, S menikah tahun 1993 dan sudah 22 tahun yang lalu, perkawinannya direstui oleh kedua orang tua masing-masing. Ibu S merupakan pilihan sendiri dan tidak dijodohkan. Penyakit yang diderita orang tua Ibu S adalah hipertensi.

4. Riwayat keluarga sebelumnyaRiwayat orang tua pihak Bp. B dan Ibu R tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, tidak pemabuk dan tidak penjudi.

III. LINGKUNGAN1. Karakteristik rumahRumah yang dihuni Bp. B merupakan rumah milik sendiri, berukuran 20x17 m. Terdiri dari teras depan, ruang tamu, ruang keluarga, , 3 kamar tidur, dapur, 1 kamar mandi dan Wc prapermanen. Jarak dengan septic tank lebih dari 10 meter, kondisi WC tidak terlalu bersih dengan model WC jongkok. Lantai terbuat dari semen, rumah permanen, sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan, pintu belakang, jendela depan, jendela 2 kamar. Keluarga mempunyai halaman rumah yang tidak terlalu besar, sampah keluarga diletakkan di samping rumah lalu dibakar. Kebersihan rumah kurang terjaga, air minum sehari-hari diperoleh dar sumur dengan kondisi air bersih yang biasanya digunakan keluarga untuk mandi dan mencuci semua perabot rumah, namun biasanya Ibu R membeli gallon isi ulang apabila tidak sempat merebus air.

Kamar Kamar mandiDDapurRuang Tamu

Ruang Keluarga

Kamar

TERAS

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RWKeluarga Bp. B tinggal di lingkungan yang berpenduduk padat, mayoritas penduduknya bersuku Jawa . Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling menolong jika ada kesusahan 3. Mobilitas geografis keluargaKeluarga Bp. B bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan biasanya dibantu oleh keluarga yang lain, tetangga yang tinggal berdekatan dengan rumah Bp. B dengan meminjam uang untuk keperluan lain-lain.

IV. STRUKTUR KELUARGA1, Pola komunikasi keluargaInteraksi keluarga sering dilakukan pada malam hari, pola komunikasi keluarga terbuka antara anak dan Ibu S. Apabila ada masalah keluarga biasanya Ibu S selalu mendiskusikan dengan suami. 2, Struktur kekuatan keluargaKeluarga Bp. B saling mendukung satu dengan yang lainnya, respon keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit, selalu dibawa ke puskesmas untuk berobat.3, Struktur peranBp. B sebagai kepala keluarga, pencari nafkah yang menjadi buruh bangunan serta petani yang menggarap sawahnya sendiri. Ibu S sebagai pengasuh anak, pengatur rumah tangga, dan terkadang membantu suaminya di sawah. An. W sebagai anak usia sekolah, tampak ceria dan terbuka, tidak pernah melakukan kegiatan yang merugikan keluarga dan orang lain, berperan membantu kegiatan sehari-hari keluarga seperti menyapu, mengepel, dan mencuci piring.4. Nilai dan norma keluargaKeluarga bp.B menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluargaseperti mengaji, sholat, berpuasa pada bulan ramadhan. Bila akan pulang terlambat harus memberitahu dulu kepada orang tua, saat maghrib harus sudah ada di runah. An. W sering bemain bermain teman-teman tetangga rumahny

V. FUNGSI KELUARGA1. Fungsi afektifRespon keluarga sangat bangga apabila ada anggota keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota keluarga yang meninggal, sakit atau kehilangan.2, Fungsi sosialisasiKeluarga Bp. B membiasakan anak-anaknya bermain dengan teman-teman tetangganya, An. w sering keluar rumah namun mengerti akan batasan waktu, 3. Fungsi perawatan kesehatanKeluarga Bp. B merupakan keluarga yang sering mengunakan pelayanan kesehatan puskesmas .

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA1, Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluargaStressor jangka pendek pada yang diraskan Ibu bersumber pada masalah keuangan keluarga seperti biaya sekolah An. w yang masih sekolah. Tetapi kondisi ini tidak mengganggu kehidupan sehari-hari keluarga. Sedangkan stressor jangka panjang yang dialami Ibu R seperti cemas terhadap kedua orang untuk segera pulang ke kampung halaman.

2. Rerpon terhadap stressorUpaya Ibu R dalam dalam mengatasi stress biasanya biaanya dengan cara menghibur sendiri dengan aktif mengikuti pengajian, arisan, dan menghadiri perkumpulan ibu-ibu di balai desa, pasrah dan berdoa dan saling komunikasi dengan keluarga yang lain. Hasil yang diperoleh Ibu R merasa sedikit terobati setelah berdoa dan sholat.3. Strategi koping yang digunkanKalau tidak menemuka jalan keluar, biasanya keluarga berkomunikasi dengan tetangga serta saudara-saudarnya untuk mengurangi beban yang dideritanya. Biasanya keluarga merasa nyjman setelah berkomunikasi dan curhat bersama tetanga yang mempunyai nasib yang sama melalui pengajian dan arisan yang diikuti.4. Strategi komunikasi yang disfungsionalDari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam menyelesaikan masalah secara maladaptif,

VII. PEMERIKSAAN FISIKHasil pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 27 Mei 2015ASPEKBp.BIbu RAn.w

Tensi (mmHg)120/80 mmHg120/80 mmHg100/80 mmHg

TB dan BB46 kg52 kg38 kg

Suhu (oC)36,1(oC)35,6(oC)35,2(oC)

Nadi (x/menit)86x/menit82x/menit80x/menit

Rambut KepalaNormal, rambut pendek ikal tebal berwarna hitam dan sudah ada yang berubanNormal, rambut ikal tebal berwarna hitam kecoklatan dan panjangnya sebahuNormal, rambut pendek ikal tebal berwarna hitam kecoklatan

Mata, Telinga, Mulut, Hidung, TenggorokanTidak di temui gangguan pada mata, telinga, mulut, dan hidung. Tenggorokan terasa gatal dan batuk, telinga sedikit kotor. Gigi tampak kotor, terdapat 5 gigi yang sudah tanggal dan terdapat banyak kariesTidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut, hidung dan tenggorokan. Gigi terdapat kariesTidak ditemui gangguan pada mata, mulut, hidung dan tenggorokan. Telinga tampak kotor dan gigi terdapat karies

Leher Tidak ada kaku leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid. Tidak terdapat pembesaran pada vena jugularisTidak ada kaku leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid. Tidak terdapat pembesaran pada vena jugularisTidak ada kaku leher, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid.

ThoraxSimetris, bunyi jantung normal (dullness), tidak ada kelainan, suara nafas vasicularSimetris, bunyi jantung normal (dullness), tidak ada kelainan, suara nafas vasicularSimetris, bunyi jantung normal (dullness), tidak ada kelainan, suara nafas vasicular

Abdomen Tidak teraba benjolan, bising usus positif dan tidak ada nyeri tekanTidak teraba benjolan, bising usus positif dan tidak ada nyeri tekanTidak teraba benjolan, bising usus positif dan tidak ada nyeri tekan

Ektremitas atas dan bawah, persendianTidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5 dan ROM aktifTidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5 dan ROM aktifTidak ada kelainan pergerakan, kekakuan sendi, kekuatan otot 5 dan ROM aktif

Sistem GenetaliaTidak diperiksaTidak diperiksaTidak diperiksa

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan adanya karies pada keluarga kecuali anak terakhir yaitu an.R. VIII. HARAPAN KELUARGAKeluarga berharap anak W dapat sembuh dan beraktivitas kemabali normal

2. Analisa DataBerdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam tabelNoDataMasalah

1DS: keluarga mengatakan An. W sering batuk, pilek, sakit tenggorokan saat menelan, pusing, demam ringan, bersin-bersin, sering lelahDO: keadaan rumah tampak kumuh, berdebu, terdapat banyak lawa-lawaBp. B tampak merokok di dekat An. WKeluarga sering membakar sampah di samping rumah.-kandang ternak/unggas berdekatan dengan rumah. RR: 20x/menit SUARA NAPAS: vesikuler BATUK PILEK (TIDAK) PUSING (TIDAK) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ISPA pada An. R

2DS: keluarga mengatakan An.W pernah mengalami diare, ketika diare An. W lemas dan mengeluh perutnya sakit serta tidak napsu makanDo: An. W tampak kurus, keadaan lingkungan rumah tampak kumuh, kondisi got tidak lancer dan berbau.-BB; 35 kg-T: 35,2 c-RR: -Mukosa bibir kering-Turgor kulit elastisKetidakmampuan keluarga merawat masalah diare pada An. W

3Ds:keluarga mengatakan An. W sering digigit nyamukDo:-Rumah tampak pengap, jendela jarang dibuka, kondisi got tidak lancar dan berbau, terdapat genangan air di sekitar kamar mandi.-kandang ternak/unggas berdekatan dengan rumah

Ketidakmampuan keluarga merawat masalah DBD pada an. W

.

PENAPISAN MASALAH1. Risiko ISPA pada keluarga Bp. T khususnya An. W KRITERIANILAISKORPEMBENARAN

Sifat masalah: Aktual =3Resiko =2Potensial =112/3x1= 2/3Sifat masalah resiko karena belum terdapat tanda ISPA pada An.W

Kemungkinan untuk diubah:Mudah =2Sebagian =1Tidak dapat =022/2x2= 2Kemungkinan masalah untuk diubah mudah karena An.W sudah mulai menjaga kebersihan rumah

Potensial untuk dicegah:Tinggi =3Cukup =2Rendah =122/3x2= 2Potensial masalah pada An. W cukup untuk dicegah karena An.W selalu membuka jendela rumah dan kamar

Menonjolnya masalah:Segera ditangani =2Masalah ada tapi tdk segera ditangani =1Masalah tdk dirasakan =011/2x1- Menonjolnya masalah ada tapi tdk segera ditangani

NILAI SKOR4 4/3

2. Resiko terjadinya diare berulang pada keluarga Bp. T khususnya An. W

KRITERIANILAISKORPEMBENARAN

Sifat masalah: Aktual =3Resiko =2Potensial =112/3x1= 2/3Sifat masalah resiko terjadinya diare berulang Karena sebelumnya An.W sudah pernah diare.

Kemungkinan untuk diubah:Mudah =2Sebagian =1Tidak dapat =021/2x2= 1Kemungkinan masalah untuk diubah sebagian karena kondisi rumah dan lingkungan yang kumuh

Potensial untuk dicegah:Tinggi =3Cukup =2Rendah =112/3x1= 2/3Potensial masalah untuk dicegah cukup karena An.W sudah mau mencuci tangan sebelum makan

Menonjolnya masalah:Segera ditangani =2Masalah ada tapi tdk segera ditangani =1Masalah tdk dirasakan =011/2x1- 1/2Menonjolnya masalah ada tapi tak segera ditangani karena keluarga menganggap diare pada Anak merupakan hal yang biasa

NILAI SKOR3 1/6

3. Resiko DBD pada keluarga Bp. T khususnya An. W

KRITERIANILAISKORPEMBENARAN

Sifat masalah: Aktual =3Resiko =2Potensial =112/3x1= 2/3Sifat masalah resiko karena tidak ditemukan tanda DBD pada An.W

Kemungkinan untuk diubah:Mudah =2Sebagian =1Tidak dapat =021/2x2= 1Kemungkinan masalah untuk diubag sebagian Karen keljuarga belum dapat menerapkan lingkungan bersih

Potensial untuk dicegah:Tinggi =3Cukup =2Rendah =112/3x1= 2/3Potensial masalah untuk dicegah cukup karena An.W sudah mau membereskan tumpukan baju kotor yg biasanya sebagai sarang nyamuk

Menonjolnya masalah:Segera ditangani =2Masalah ada tapi tdk segera ditangani =1Masalah tdk dirasakan =011/2x1- 1/2Potensial masalah ada tapi tak segera ditangani

NILAI SKOR3 1/6