materi_bahasa_indonesia.pptx

50
Materi Bahasa Indonesia AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN AKADEMI 2013/2014

Upload: roby4

Post on 15-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Materi Bahasa Indonesia

Penulisan KataA. Kata Dasar:Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: ibu percaya bahwa kau tau.

OlehAyu Fitrianissa HestiyaDina Miratul Jannata R.NEni GusmiatiKatarina Daria R.Lilis YuliantiTingkat 1bUnsur SerapanDalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar.Penulisan KataB.Kata Turunan1. Imbuhan (awalan, sisipan, khiran) ditulis serangkai dengan serangkai kata dasarnya Misalnya:dikelola,bergeletar penetapan2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuktangan, garis bawahiPenulisan Kata3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsure gabungan\ kata itu ditulis serangkai. Mislanya: menggaris bawahi, penghacur leburan 4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: adipati, mahasiswa, mancanegaraC.Bentuk UlangBentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak, gerak-gerik

Penulisan KataD.Gabungan Kata1. Gabungan kata yang lazin disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, orang tua, kambing hitam2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Misalnya: alat pandang-dengar3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, matahari, manasukaPenulisan KataE. Kata Ganti ku, kau-, -mu, dan nyaKata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: kumiliki, kauambil, bukuku, rumahmu, bajunya

Penulisan KataF. Kata Depan di, ke, dan dariKata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: di lemari ke pasar, dari Banjarmasin

Penulisan KataG. Kata si dan sangKata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: sang Kancil, si pengirim

Penulisan KataH.Partikel1. Paratikel lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik. 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya: per 1 April.Penulisan KataI. Singkatan dan Akronim1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.a. Singkatan nama orang orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Misalnya:A.S. Kramawijaya

Penulisan Katab. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Misanya: DPRc. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Misalnya: dll.d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu, TNT, Rp

Penulisan Kata2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI, LAN, IKIP

Penulisan Katab. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital Misalnya: Akabri, Bappenasc. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu, radar, rapim

Penulisan KataJ. Angka dan Lambang Bilangan1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab: 0, 1, 2 Angka Romawi: I, II2. Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misalnya: 0,5 sentimeter, 100 yen

Penulisan Kata3. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 154. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252

Penulisan Kata5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.a. Bilangan utuh. Misalnya: dua puluh dua, dua ratus dua puluh duab. Bilangan pecahan. Misalnya: seperenam belas, tiga dua pertiga6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. Misalnya: Paku Buwono X, Bab II, Tingkat V, Abad ke-20

Penulisan Kata7. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara yang berikut. Misalnya: tahun 50-an, uang 5000-an8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilagan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya: Amir menonton drama itu sampai tiga kali.

Penulisan Kata9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, sesunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinaman 250 juta rupiah.

Penulisan Kata11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya: Kantor kami memunyai dua puluh orang pegawai.12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda uang sebesar Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).

Unsur Serapan1. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.

Unsur Serapan2. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.Contoh :Octaaf menjadi oktafAerobe menjadi aerobHaemoglobin menjadi hemoglobinVaccine menjadi vaksin

Penggunaan tanda bacaa. Menyatakan akhir dari sebuah tutur atau kalimat.Contoh :Hewan kurban itu telah disembelih semua.Jangan selalu mengikuti kehendak orang lain.Berlari mengejar layang-layang.Penggunaan tanda bacab. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan singkatan kata atau ungkapan yang sudah lazim. Pada singkatan kata yang sudah terdiri dari tiga huruf atau lebih yang dipakai satu titik.Contoh :a.n. (atas nama)Dr. (Dokter)H. (haji)Ir. (Insinyur)u.b (untuk beliau)Kol. (Kolonel)dkk. (dan kawan-kawan)

Penggunaan tanda bacac. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang menunjukkan jumlah; juga dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit dan titik .Contoh :10.000125.000pukul 5.45.42 (pukul lima 45 menit 42 detik)pukul 02.00 (pukul 2 tepat)

Penggunaan tanda baca2. Koma Koma atau perhentian antara yang menunjukkan suara menarik ditengah-tengah tutur, biasanya dilambangkan dengan tanda (,). Disamping untuk menyatakan perhentian antara (dalam kalimat), koma juga dipakai untuk beberapa tujuan tertentu.Dalam hal-hal berikut dapat digunakan tanda koma :

Penggunann tanda bacaUntuk memisahkan bagian-bagian kalimat, antara kalimat setara yang menyatakan pertentangan, antara anak kalimat dan induk kalimat, dan antara anak kalimat dan anak kalimat.contoh :Ada berbagai macam sayuran di kerbun diantaranya sawi, kangkung, bayam, brokoli.

Penggunaan tanda bacab. Koma digunakan untuk menandai suatu bentuk parentetis (keterangan-keterangan tambahan yang biasanya ditempatkan juga dalam kurung) dan unsur-unsur yang tak restriktif :Contoh:Pertama, tulislah nama, NPM dan kelas.

Penggunaan tanda bacac. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat mendahului induk kalimatnya, atau untuk memisahkan induk kalimat dengan sebuah bagian pengantar yang terletak sebelum induk kalimat.Contoh:Sebagai pembaca doa, maka kami persilahkan untuk menuju ke atas panggung .Penggunaan tanda bacad. Koma digunakan untuk menceraikan kata yang disebut berturut-turut :Contoh: Pak Burno membeli segulung tali, selembar papan triplek dan 1 sak semen.

Penggunaan tanda bacae. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan transisi yang terdapat pada awal kalimat, misalnya : jadi, oleh karena itu, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi, disamping itu, dlsb.Contoh: Walaupun sulit, tetap saja apabila belajar akan menjadi mudah di pahami.

Penggunaan tanda bacaf. Koma selalu digunakan untuk menghindari salah baca atau keragu-raguan.Contoh: Meragukan : Dijalan raya kelihatan ramai.J e l a s : dijalan raya, kelihatan ramai.

Penggunaan tanda bacag. Koma dipakai untuk menandakan seseorang yang diajak bicara.Contoh: Saya berharap, anak saya menjadi anak yang berbudi baik.

Penggunaan tanda bacah. Koma dipakai juga untuk memisahkan aposisi dari kata yang diterangkan.Contoh: Presiden Soekarno adalah presiden pertama Indonesia, dia berjuang dengan sekuat tenaga.

Penggunaan tanda bacai. Koma dipakai untuk memisahkan kata-kata afektif seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari bagian kalimat lainnya.Contoh: Aduh, betapa senangnya dapat nilai bagus. Penggunaan tanda bacaj. Tanda koma dipakai untuk memisahkan sebuah ucapan langsung dari bagian kalimat lainnya.Contoh: Kata ayah, saya akan menangani semua masalah yang ada.

Penggunaan tanda bacak. Koma digunakan juga untuk beberapa maksud berikut: Memisahkan nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tinggal. Menceraikan bagian nama yang dibalikkan (untuk referensi, misalnya).Memisahkan nama keluarga dari gelar akademik.Untuk menyatakan angka desimal.Contoh : Apabila anda ingin bertemu dengan saya, harap melapor ke bagian : personalia.Penggunaan tanda baca3. Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.Contoh : Jangan ganggu anak itu !

Penggunaan tanda baca4. Tanda Titik Koma (;)Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setaraMemisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Penggunaan tanda baca5. Tanda Titik Dua (:)Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikutPada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemberianDalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapanDi antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.Contoh : Nama nama burung : pipit, rajawali, elang, kasuari.

Penggunaan tanda baca6. Tanda Hubung (-)Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,Menyambung unsur-unsur kata ulangMerangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asingContoh : Air yang jatuh dari langit di sebut air hu-jan.

Penggunaan tanda baca7. Tanda Kurung ( )Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikutMengapit tambahan keterangan atau penjelasanMengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraanMengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keteranganContoh : Dapat (bisa)

Penggunaan tanda baca8. Tanda Kurung Siku ( {..} )Tanda kurung siku digunakan untuk:Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lainMengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurungContoh : Himpunan A {1,2,3,4}.

Penggunaan tanda baca9. Tanda Petik ("...")Fungsi tanda petik adalah:Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lainMengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimatMengapit istilah kalimat yang kurang dikenalContoh : Ibu berkata jangan main jauh-jauh.

Penggunaan tanda baca10. Tanda Petik Tunggal ('..')Tanda Petik tunggal mempunyai fungsiLMengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lainMengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asingContoh : File tersebut harus di save di dalam folder yang baru.

Penggunaan tanda baca11. Tanda Garis Miring (/)Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode suratTanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamatContoh : IV/III/2012 (nomor surat 4, bulan 3 tahun 2012).

TERIMA KASIH KEPADA :1.TUHAN YME2.DOSEN MATA KULIAH BAHASA INDONESIA3.PESERTA SEMINAR