materi pembicara dari bpom : gorengan : aman, sehat, atau bahaya !

Upload: rima

Post on 19-Jul-2015

208 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

GORENGAN : AMAN, SEHAT ATAU BAHAYA ?Disampaikan oleh : Anita Nur Aini Pada : Seminar “SECRET OF GORENGAN”Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 20121Agenda1 2 Pendahuluan Masalah Keamanan Pangan 5 Kunci Keamanan Pangan34 5 6Kemasan untuk GorenganTips Memilih Gorengan Penanganan Minyak JelantahDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 20122PENDAHULUANPangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak as

TRANSCRIPT

GORENGAN : AMAN, SEHAT ATAU BAHAYA ?Disampaikan oleh : Anita Nur Aini Pada : Seminar SECRET OF GORENGAN

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

1

Agenda1 2 Pendahuluan Masalah Keamanan Pangan 5 Kunci Keamanan Pangan

34 5 6

Kemasan untuk GorenganTips Memilih Gorengan Penanganan Minyak Jelantah

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

2

PENDAHULUANPangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia.(Undang-Undang No.7 tahun 1996 tentang Pangan bagian pertimbangan)

Konsumen mempunyai hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa. (Pasal 4 UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen) Kewajiban pelaku usaha : menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku.(Pasal 7 UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen)

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

3

GLOBALISASI EKONOMI

Perdagangan global cenderung terus meningkat karena : pendapatan penduduk dunia yang terus meningkat jaringan transportasi yang lebih baik jumlah penduduk yang terus bertambah yang membutuhkan pangan bergizi dan aman dikonsumsi dalam jumlah lebih besar

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

4

KONSEKUENSI DARI GLOBALISASI SUPLAI PANGAN: risiko masuknya masalah keamanan pangan baru (emerging pathogens) risiko masuknya masalah keamanan pangan yang sudah dapat dikendalikan sebelumnya (kolera) risiko menyebarnya pangan tercemar dalam area geografik yang lebih luas yang mungkin menimbulkan penyakit duniaDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012 5

Masalah Keamanan Pangan : Gorengan Penggunaan pemanis buatan yang melebihi takaran. Penggunaan bahan kimia yang dilarang pada pangan, seperti boraks, dan pewarna rhodamin B serta methanil yellow. Penggunaan minyak jelantah. Penggunaan koran atau kertas bekas untuk kemasan. Penambahan plastik dan lilin untuk membuat kriuk , mengkilap & awet Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dalam memasak makanan (higiene dan sanitasi yang buruk).Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012 6

5 Kunci Keamanan Pangan

Jagalah Kebersihan Pisahkan Pangan Mentah dari Pangan

Matang Masaklah Pangan dengan Benar Simpan Pangan pada Suhu yang Aman Gunakan Air dan Bahan Baku yang AmanSumber : Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012 7

1 Mencuci tangan dengan seksama menggunakan sabun dan air bersih: sebelum memasak atau menyiapkan pangan, sebelum menyentuh pangan, setelah menyentuh bahan mentah setelah dari toilet setelah memegang benda yang kotor (uang, piring kotor dan lain-lain) Merawat kuku tetap pendek dan menjaga kuku tetap bersih.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

8

1 Mencuci permukaan tempat dimana bahan pangan akan diletakkan dan

dimasak (meja dapur, lantai, dan sebagainya) dengan menggunakan deterjen/sabun dan air bersih dengan benar. Membersihkan dan mensanitasi semua peralatan yang kontak langsung dengan pangan. Membilas kembali peralatan dengan air sebelum mulai memasak.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

9

1 Menjaga kebersihan ketika memasak sehingga tidak ada peluang

untuk pertumbuhan mikroba. Menjaga lingkungan memasak (dapur) agar bebas dari tikus, kecoa,

lalat, dan serangga lain. Membuang sampah secara teratur. Membersihkan lantai dan dinding secara teratur Menjaga pangan dalam keadaan tertutup. Lokasi berjualan tidak dekat dengan sumber pencemar (tempat sampah, wc, jalan raya)

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

10

2

Jauhkan pangan matang dan pangan mentah, untuk mencegah kontaminasi silang

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

11

2

Pisahkan pangan mentah dan pangan matang lanjutan ......

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang ? Mencuci tangan setelah menangani pangan

mentah. Menggunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau, talenan, wadah untuk menangani pangan mentah dan pangan matang. Jika digunakan peralatan yang sama, maka peralatan yang telah digunakan untuk pangan mentah harus segera dibersihkan dan dikeringkan sebelum digunakan untuk pangan siap santap/matangDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012 12

2

Pisahkan pangan mentah dan pangan matang lanjutan ......

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang ? Menggunakan lap yang berbeda untuk

mengeringkan peralatan masak dan makan, dan untuk membersihkan meja dan mengeringkan tangan Menyimpan pangan dalam wadah yang terpisah untuk menghindari kontak antara pangan mentah dan pangan yang sedang disiapkan.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

13

3Bagaimana cara memasak dengan benar ? Memasak pangan dengan seksama sampai seluruhnya

terpapar panas. Pemasakan yang tepat dapat membunuh hampir semua mikroba berbahaya

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

14

4Bagaimana cara menyimpan pangan yang aman ? (1) Menjaga semua pangan dalam keadaan tertutup

untuk menghindari hinggapnya lalat, debu dan pencemaran. Jika pangan matang dibuat dari pangan berisiko tinggi seperti daging dan ikan, maka jangan menyimpan makanan tersebut pada suhu ruang lebih dari dua jam karena pada kondisi ini mikroba dapat memperbanyak diri sampai pada jumlah yang menyebabkan pangan tidak aman dikonsumsi.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

15

4Bagaimana cara menyimpan pangan yang aman ? (2) Menjaga makanan tetap panas pada suhu lebih tinggi

dari 60oC, jika makanan yang disajikan panas. Sebagian besar mikroba penyebab penyakit tidak dapat bertahan pada suhu tinggi.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

16

5Bagaimana cara menggunakan air yang aman? Menggunakan air yang tidak berwarna dan

tidak berbau. Air harus bebas dari mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

17

5Bagaimana cara memilih bahan baku yang tepat dan aman? Pilih pangan segar dan utuh, cuci sayuran sebelum digunakan,

serta membuang bagian yang busuk atau memar Tepung tidak berkutu Jangan menggunakan bahan pangan setelah tanggal kadaluarsanya

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

18

5Bagaimana cara memilih minyak goreng yang aman ? Pilihlah minyak goreng yang berwarna kuning keemasan

dan jernih. Hal ini menandakan masih ada beta karoten dan ikatan asam lemaknya mengandung ikatan rangkap yang belum jenuh Pemakaian maksimal 5 kali proses penggorengan Jangan menggunakan minyak jelantah, yang ditandai dengan warna gelap (coklat kehitaman) karena hal ini menandakan ikatan asam lemaknya sudah jenuh

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

19

KEMASAN UNTUK GORENGAN

1. Gunakan kertas minyak untuk roti. JANGAN gunakan kertas koran/plastik kresek / stereofoam 2. Gunakan piring kaca, JANGAN strerofoam

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

20

TIPS MEMILIH GORENGAN Belilah di tempat yang terjaga kebersihannya (lingkungan, pedagang, peralatan dll). Untuk gorengan berplastik, biasanya lebih keras dari tekstur normalnya dan terdapat noda putih dipermukaan gorengan. Perhatikan minyak gorengnya !!! Kualitas minyak dilihat dari kejernihan dan baunya. Jika gorengan terasa kenyal (misal molen), kemungkinan ditambahkan boraks. Warna gorengan normal (tidak kuning menyala atau terlalu kering seperti gorengan sisa kemarin yang digoreng kembali) Gunakan kemasan yang baik (piring, kertas roti)

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

21

Penanganan Minyak Jelantah Jelantah dapat dikumpulkan, untuk selanjutnya dikirim ke pengolah biodiesel (misal di Bogor, KLH membuat bank jelantah) Dapat diolah menjadi sabun cuci piring : dengan penambahan soda dan zat aditif pewangi Dapat dimanfaatkan pada kompor minyak jelantah

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

22

Silahkan hubungi kami.....1. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Jl. Percetakan Negara No.23, Jakarta Pusat Telp. : 021-42875738 Fax 021-42878701 Email : www.pom.go.id ; www.pom.go.id ; [email protected] ; [email protected]

2. Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Telp. 021 4263333 ; 021 321990003. BALAI BESAR/BALAI POM di 31 PropinsiDirektorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan-Badan POM RI, 2012