materi metode -gdl-hanumratna-2446-3-babiii-f.pdf

28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Pemerintah Kota Bandung yang beralamat di Jl.Wastukencana No.2, Bandung. Yang menjadi unit penelitian da dalam skripsi ini adalah pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja value for money pada pemerintah Kota Bandung. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif verifikatif, Menurut sugiyono (2009:56), yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah: “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu bagaimana system akuntansi keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bandung dan bagaimana kinerja Pemerintah daerah Kota Bandung. 58

Upload: dyah-ayu-sekarsari

Post on 14-Sep-2015

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Penelitian

    Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Pemerintah

    Kota Bandung yang beralamat di Jl.Wastukencana No.2, Bandung. Yang menjadi unit

    penelitian da dalam skripsi ini adalah pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan

    daerah terhadap kinerja value for money pada pemerintah Kota Bandung.

    Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

    data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan

    suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif verifikatif,

    Menurut sugiyono (2009:56), yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah:

    Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

    Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau

    lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

    hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif digunakan untuk

    menjawab rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu bagaimana system akuntansi

    keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bandung dan bagaimana kinerja Pemerintah

    daerah Kota Bandung.

    58

  • 2Sedangkan Metode penelitian verifikatif menurut Moh Nazir (2005:54),

    adalah metode penelitian menguji kebenaran, dengan kata lain metode verifikatif

    merupakan metode untuk proses pengujian hipotesis. Metode verifikatif digunakan

    untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga, berapa besar pengaruh system

    akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah pada Pemerintah

    Daerah Kota Bandung.

    Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan, meringkaskan

    nerbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat

    yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian

    mengangkat ke permukaan karakter atau gembaran tentang kondisi, situasi ataupun

    variabel tersebut.

    Menurut jenis data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian

    ini terdiri dari data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat,

    skema dan gambar. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses

    lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Analisis dilakukan melalui

    pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode statistic yang relevan untuk

    menguji hipotesis.

    Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada maka penulis mencoba

    melakukan penelitian ini terlebih dahulu menjelaskan variabel apa saja yang akan

    diteliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

  • 3Data diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan

    dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Sedangkan analisis dilakukan melalui

    pendekatan kuantitatif dengan menggunakan statistic yang relevan untuk menguji

    hipotesis.

    1.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel

    1.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya

    Menurut Sugiyono (2009:60), mendefinisikan pengertian variabel adalah

    suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

    variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik

    kesimpulannya.

    Sesuai dengan judul skripsi, yaitu pengaruh penerapan system akuntansi

    keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah, maka penulis melakukan

    penelitian dan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

    1. Variabel Bebas (Independent Variable)

    Menurut Sugiyono (2009:61) variabel bebas (Independent Variable) adalah

    variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

    timbulnya variabel terikat (Variable Dependent).

  • 4Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (Independent

    Variable) adalah Sistem Akuntansi keuangan Daerah.

    2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

    Menurut Sugiyono (2009:61), variabel terikat adalah merupakan variabel yang

    dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

    Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel

    terikat (dependent variable) adalah Kinerja Pemerintah Daerah.

    1.2.2 Operasionalisasi Variabel

    Sesuai dengan judul skripsi yang diteliti yaitu Pengaruh Penerapan Sistem

    Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah maka

    terdapat dua variabel penelitian yaitu :

    1. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) (X)

    2. Kinerja Value For Money (Y)

    Agar lebih jelas untuk mengetahui veriabel penelitian yang penulis gunakan

    dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1 dan 3.2 berikut ini :

  • 5Tabel 3.1

    Operasionalisasi Variabel X

    Sistem Akuntansi Keuangan daerah(SAKD)

    Variabel Subvariabel Indikator Skala

  • 6Sistem Akuntansi Keuangan

    Daerah (SAKD)

    (X)

    A. Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan daerah(Permendagri No.13 tahun 2006)

    1. Pengakuan akuntansi

    2. Pengukuran akuntansi

    3. Penyajian akuntansi

    a. Menggunakan basis kas untuk pendapatan dan belanja.

    b. Menggunakan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.

    c. Aset diakui pada saat diterima dan/ atau hak kepemilikan berpindah.

    d. Kewajiban diakui pada saat pinjaman diterima atau kewajiban timbul.

    a. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azaz bruto.

    b. Asset dinilai berdasarkan harga perolehan.

    c. Kewajiban dicatat sebesar harga nominal.

    Kebijakan akuntansi kemudian dimuat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    B.Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Permendagri No.13 tahun 2006)

    1. Prosedur akuntansi penerimaan kas

    a. Kepala SKPD menerbitkan SKP/SKR.

    b. Penerimaan dicatat oleh bendahara penerimaan secara periodik.

    c. Pengesahaan SPJ penerimaan oleh PPKD.

    a. Penerbitan SPD, SPP, SPM, dan SP2D sesuai dengan prosedur.

    OrdinalOrdinalOrdinal

    Ordinal

    OrdinalOrdinal

    Ordinal

  • 72. Prosedur akuntansi pengeluaran kas

    3. Prosedur akuntansi asset tetap/barang milik daerah

    4. Prosedur akuntansi selain kas

    b. Penerbitan SPJ pengeluaran oleh PPK-SKPD.

    c. Penerbitan nota permintaan dana (NPD) oleh bendahara pengeluaran.

    a. Membuat berita acara penerimaan barang, berita acara serah terima barang dan berita acara penyelesaian pekerjaan.

    b. Mencatat transakai di jurnal umum, buku besar dan buku besar pembantu.

    c. Menyusun SPJ asset tetap berdasarkan bukti memorial.

    a. Pengesahan SPJ pengeluaran oleh pengguna anggaran.

    b. Membuat berita acara penerimaan barang dan membuat surat keputusan penghapusan barang.

    c. Mencatat transaksi akuntansi selain kas.

    d. Membuat SPJ atas akuntansi selain kas.

    Ordinal

    OrdinalOrdinalOrdinal

    OrdinalOrdinal

    D.Sistem Teknologi Informasi (Agus Mulyanto 2009)

    a. Program aplikasi yang memenuhi kebutuhan.

    b. Memiliki jaringan secara online.

    c. Pengawasan terhadap peralatan dan arsip data.

    OrdinalOrdinalOrdinal

    Tabel 3.2

    Operasionalisasi Variabel Y

  • 8Kinerja Value For Money

    Variabel Subvariabel Indikator Skala

    Kinerja Value For Money (Y)

    Ekonomi1. Masukan (input)

    Efisiensi

    2. Keluaran (output)

    Efektivitas

    3. Hasil (outcomes)

    4. Manfaat (benefits)

    5. Dampak (impact)

    - Sumber Daya Manusia- Penggunaan dana- Material

    - Pencapaian Kebijakan Tujuan

    - Pelaksanaan Program/Kegiatan (Tingkat Pencapaian)

    - Tepat Lokasi- Tepat Waktu

    - Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat- Meningkatkan Prestasi kerja- Efisiensi- Efektivitas

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Ordinal

    Sumber : Indra Bastian (2001:337)

    1.3 Penentuan Populasi dan Sampel

    1.3.1 Populasi Penelitian

  • 9Populasi penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui

    suatu criteria tertentu yang akan dikategorikan ke dalam objek tersebut bisa termasuk

    orang, dokumen atau catatan yang dipandang sebagai objek penelitian.

    Menurut Sugiyono (2009:117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar

    jumlah yang ada pada objek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

    karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

    Populasi dalam penelitian ini adalah, Kepala.Dinas dan Kepala.Bagian

    Keuangan yang ada di dinas-dinas/instansi yang ada di Pemerintah Kota Bandung,

    yaitu sebanyak 30 populasi dari 15 SKPD, diantaranya :

    1. Dinas Sosial 2 orang

    2. Dinas Kesehatan 2 orang

    3. Dinas Pendidikan 2 orang

    4. Dinas Kebakaran 2 orang

    5. Dinas Pendapatan 2 orang

    6. Dinas Perhubungan 2 orang

  • 10

    7. Dinas Pemuda dan Olahraga 2 orang

    8. Dinas Bina Marga dan Pengairan 2 orang

    9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2 orang

    10. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 2 orang

    11. Dinas Komunikasi dan Informatika 2 orang

    12. Dinas Pemakaman dan Pertamanan 2 orang

    13. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 2 orang

    14. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2 orang

    Jumlah Populasi 30 orang

    1.3.2 Sampel Penelitian

    Sugiyono (2009:118) mengatakan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya

    sampel tersebut bisa dilakukan secara statistik maupun berdasarkan estimasi

    penelitian, selain itu juga perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus

  • 11

    representative artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam

    sampel yang dipilih.

    Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yaitu

    jumlah sampel adalah sama dengan jumlah populasi.

    1.3.3 Teknik Sampling

    Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

    menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti menggunakan

    teknik Non Probability Sampling dengan jenis sampling jenuh. Pengertian Non

    Probability Sampling menurut Sugiyono (2009:122), adalah tekhnik pengambilan

    sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota

    populasi untuk dipilih menjadi sampel.

    Pengertian Sampling jenuh menurut sugiyono (2009:124), adalah :

    Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

  • 12

    1.3.4 Instrumen Penelitian

    Menurut Sugiyono (2009:76), menjelaskan Instrument penelitian adalah

    suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang

    diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

    Dalam penelitian ini, biasanya dikenal tiga alat penelitian yaitu daftar

    pertanyaan, wawancara, dan observasi langsung. Alat untuk mengukur variabel-

    variabel dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disebarkan kepada responden

    Kuisioner tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang digunakan.

    Dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari kuisioner-kuisioner tersebut

    yang diajukan kepada responden, skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala

    Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan seseorang atau sekelompok

    orang tentang fenomena sosial.

    Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator

    variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun

    item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan. Menurut

    Sugiyono (2009:86), menyatakan bahwa:

    Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata dengan diberi skor, misalnya :

  • 13

    Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

    Setuju/sering/positif diberi skor 4

    Ragu-ragu/kadang/netral diberi skor 3

    Tidak setuju/hamper tidak pernah/negative diberi skor 2

    Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat positif diberi skor 1

    Adapun skor bagi penilaian lewat kuisioner tersebut dihitung dengan criteria

    sebagai berikut:

    Tabel 3.3

    Skor Penilaian Kuisioner

    Kriteria Skor

    Sangat Setuju 5

    Setuju 4Ragu-ragu 3

    Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1

    Untuk ,enilai variabel X dan Y, maka analisis yang digunmakan berdasarkan

    rata-rata (mean) dari masing-masing variabel, Nilai rata-rata ini didapat dengan

    menjumlahkan data keseluruhan dengan setiap variabel, kemudian dibagi dengan

    jumlah responden.

    Menurut Sugiyono (2008) untuk menghitung rata-rata masing-masing variabel

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  • 14

    Untuk Variabel X Untuk Variabel Y

    Keterangan :

    Me : Mean (Rata-rata)

    : Sigma (Jumlah)

    N : Jumlah Responden

    Xi : Nilai X ke i sampai ke n

    Yi : Nilai Y ke i sampai ke n

    Setelah didapat rata-rata dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan

    dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dengan nilai tertingi

    dari hasil kuisioner.

    Me= yinMe= xin

  • 15

    Nilai tertinggi dan terendah itu masing-masing penulis diambil dari

    banyaknya pertanyaan dalam kuisioner (24 pertanyaan) dikalikan dengan nilai

    terendah (1) dan nilai tertinggi (5) yang telah penulis terapkan. Untuk variabel X nilai

    terendah adalah (1X24)=24 dan nilai tertinggi adalah (5X24)=120. Rentangnya

    adalah 120-24=96, 96:5=19,2

    Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut, maka criteria untuk menilai

    system akuntansi keuangan daerah (variabel X) adalah sebagai berikut:

    Nilai 24-43,2 dirancang untuk kriteria tidak memadai

    Nilai 43,2-62,4 dirancang untuk kriteria kurang memadai

    Nilai 62,4-81,6 dirancang untuk kriteria cukup memadai

    Nilai 81,6-100,8 dirancang untuk kriteria memadai

    Nilai 100,8-120 dirancang untuk kriteria sangat memadai

    Selanjutnya untuk menilai kinerja pemerintah daerah (variabel Y), caranya

    nilai terendah dan tertinggi ini masing-masing penulis ambil dari banyaknya

    pertanyaan dalam kuisioner (11 pertanyaan) dikalikan dengan nilai terendah (1) dan

    nilai tertinggi (5) yang telah penulis terapkan. Untuk variabel Y nilai terendah adalah

    (1X11)=11 dan nilai tertinggi adalah (5X11)=55, rentangnya adalah 55-11=44,

    44:5=8,8.

  • 16

    Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut, maka criteria untuk menilai

    kinerja pemerintah daerah (variabel Y) adalah sebagai berikut:

    Nilai 11-19,8 dirancang untuk kriteria tidak efektif

    Nilai 19,8-28,6 dirancang untuk kriteria kurang efektif

    Nilai 28,6-37,4 dirancang untuk kriteria cukup efektif

    Nilai 37,4-46,2 dirancang untuk kriteria efektif

    Nilai 46,2-55 dirancang untuk kriteria sangat efektif

    Perhitungan dari hasil kuisioner dilakukan setelah adanya analisis data antara

    lapangan dengan keputusan agar hasil akhir analisis dapat diuji dan diandalkan.

    1.4 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

    memperoleh data dan keterangan-keterangan yang mendukung penelitian ini. Data-

    data yang diperoleh selama melakukan penelitian, penulis menggunakan data primer.

    Data primer merupakan data yang diperoleh penulis dari perusahaan. Data primer

    meliputi sejarah Pemerintah Kota Bandung, struktur organisasi Pemerintah Kota

    Bandung, uraian tugas dan pengaruh penerapan system akuntansi keuangan daerah

    terhadap kinerja value for money pada pemerintah daerah.

  • 17

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan

    mampu memberikan data yang akurat dan lebih spesifik, adapun teknik yang

    digunakan adalah:

    1. Penelitian lapangan (field Research)

    Penelitian lapangan ini dilakukan langsung pada Pemerintah Kota Bandung

    untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang pelaksanaan dari masalah-

    masalah yang diteliti serta untuk menghimpun data yang diperlukan dalam

    rangka membahas penerapannya. Untuk mendapatkan data primer dilakukan

    dengan cara penyebaran kuisioner yaitu pengumpulan data berupa pertanyaan-

    pertanyaan untuk dujawab oleh pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan

    masalah yang akan diteliti.

    2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

    Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara membaca,

    mempelajari dan menelaah literature-literatur yang relevan dengan topic yang

    dibahas. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder

    dalam menunjang data primer yang telah didapat dari penelitian lapangan.

    3. Melalui Internet

    Melalui internet dapat memperluas pengetahuan dan mengetahui perkembangan

    terbaru mengenai masalah yang sedang diteliti.

  • 18

    1.5 Metode Analisis

    1.5.1 Pengujian Validitas

    Yang dimaksud dengan uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya

    kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2009:172) bahwa valid

    berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

    diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi

    pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

    Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu

    mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap

    skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan

    diteliti lebih lamjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2009:179) yang harus

    dipenuhi yaitu harus memiliki criteria sebagai berikut :

    a. Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuisioner adalah valid

    b. Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuisioner adalah tidak valid

    Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment

    dengan rumus sebagai berikut :

  • 19

    r =nXY -XYnX2-X2.nY2-Y2

    Keterangan :

    r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari

    n = Banyaknya koresponden

    X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

    Y = Skor total diperoleh subjek dari seluruh item

    X = Jumlah Skor dalam distribusi X

    Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y

    X = Jumlah Kuadrat masing-masing X

    Y = Jumlah Kuadrat masing-masing Y

    1.5.2 Pengujian Reliabilitas

  • 20

    Penggunaan penggunaan reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai

    konsistensi pada objek dan data, apakah instrument yang digunakan beberapa kali

    untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur

    dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrument yang digunakan beberapa kali

    untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, yang berarti

    bahwa reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dan akurasi atau ketepatan.

    Uji reliabilitas instrument penelitian ini akan menggunakan reliability

    analysis dengan teknik Alpha Cronbach yang mempunyai rumus sebagai berikut:

    a=nn-1S2-i=2nSi2S2

    Keterangan :

    a : Koefisien reliabilitas instrument Alpha Cronbach

    n : Jumlah butir pernyataan

    S : Varian skor secara keseluruhan

    Jumlah varian dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap

    butir dengan persamaan sebagai berikut :

  • 21

    S=X2X2nn

    Keterangan :

    S : varian

    X : nilai skor yang dipilih

    n : jumlah sampel

    suatu instrument alat ukur dikatakan reliable dan bias diproses pada tahap

    selanjutnya jika nilai Cronbach Alpha > 0,7 (Sekaran, 2006:182). Jika instrument alat

    ukur memiliki nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka alat ukur tersebut tidak reliabel.

    Untuk mempermudah perhitungan uji validitas dan reliabilitas, maka

    digunakan perangkat lunak computer (software) program Exel for windows dan SPSS

    (Statistical Product and Service Solution) versi 19 for windows.

    1.5.3 Methods Of Successive Interval (MSI)

  • 22

    Analisis Regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai

    variabel dependen, bila nilai valiabel independen dirubah (Sugiyono, 2009:260).

    Karena data yang dihasilkan dari penelitian ini skalanya masih ordinal,

    sedangkan untuk keperluan analisis regresi minimal menggunakan skala interval,

    maka data yang berskala ordinal tersebut harus ditransformasi terlebih dahulu ke

    dalam skala interval dengan menggunakan Methods Of Successive Interval (MSI).

    Langkah kerja MSI adalah sebagai berikut (Riduan dan Kuncoro, 2007:30):

    1. Menentukan berapa banyak orang yang mendapatkan skor 1,2,3,4 dan 5

    dari setiap butir pertanyaan pada kuisioner, yang disebut dengan

    frekuensi.

    2. Membagi setiap frekuensi dengan banyaknya responden dan hasilnya

    disebut dengan proporsi. Tentukan proporsi kumulatif.

    3. Dengan menggunakan table distribusi normal baku, lakukan perhitungan

    nilai t table untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

    4. Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai t yang diperoleh (dari tabel).

    5. Menentukan Nilai Skala (NS) dengan menggunakan rumus:

  • 23

    NS=densitas pada batas bawah-densitas pada batas atasarea dibawah batas atas-

    area dibawah batas bawah

    6. Menentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus:

    1.5.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

    Regresi Linier didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal suatu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier adalah:

    Keterangan :

    Y = NS + k

    k = 1 + [ NSmin ]

    Y = a + bX

  • 24

    Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan atau variabel terikat.

    a : Harga Y, ketika harga X=0 (harga konstan)

    b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan

    ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel

    independen. Bila (+) arah garis naik, bila (-) maka garis turun.

    X : Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu atau bisa

    disebut variabel terikat.

    Secara tekhnis harga b merupakan tangent dari (perbandingan) antara panjang

    garis variabel dependent, setelah persamaan regresi ditemukan.

    Keterangan :

    r : Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y.

    Sy : Simpangan baku variabel Y

    Sx : Simpangan baku variabel X

    Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi

    tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah, maka harga

    Harga a = Y - bX

    Harga b = r (Sy/Sx)

  • 25

    b juga rendah (kecil). Selain itu, bila koefisien korelasi negative maka harga b juga

    negative, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.

    Selain itu, harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:

    1.6 Rancangan Pengujian Hipotesis

    Dalam penelitian, yang menjadi variabel bebas atau independen variabel

    adalah Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (variabel X). Sedangkan yang menjadi

    dependen variabel adalah Kinerja Value For Money (variabel Y). Dengan

    memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistic yang

    digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier sederhana untuk seluruh

    variabel tersebut.

    Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan

    antara Sistam Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Value For Money.

    Adapun hipotesis statistic yang akan diuji dalam rangka pengambilan

    keputusan penerimaan atau penolakan hipotasis adalah sebagai berikut :

    b=nXY-XYnX2-X2a=YX2-XXYnX2-X2

  • 26

    a. Ho : yx = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan

    system akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja value for money.

    b. Ha : yx 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan system

    akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja value for money.

    Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

    thitung=rn-21-r2

    Keterangan :

    t : nilai thitung

    n : jumlah respondan

    r : koefisien korelasi hasil r hitung

    distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2). Kaidah

    keputusan : jika t hitung > t table berarti valid sebaliknya t hitung < t tabel berarti tidak valid.

    Untuk menghitung Hipotesis tersebut penulis menggunakan rumus Z test karena sampel yang digunakan lebih dari 20 sampel. Sugiyono (2009:247).

    Zh= (n-1)

  • 27

    Keterangan :

    Zh : distribusi Z

    n : banyaknya data

    : koefisien korelasi Product moment

    Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

    1. Jika thitung lebih kecil dari ttabel, maka Ho diterima

    2. Jika thitung lebih besar dari ttabel, maka Ho ditolak.

    Kriteria uji hipotesis dengan menggunakan bantuan Software Statistical

    Program of Social Science (SPSS) ver.19.0 for Windows, maka pengujian dilakukan

    dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig dengan ketentuan sebagai berikut :

    1. Jika angka signifikansi penelitian 0,05 ; Ho diterima dan H1 ditolak.

    2. Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 ; Ho ditolak dan H1 diterima.

  • 28

    Selanjutnya dapat dihitung koefisien determinasi untuk menentukan seberapa

    besar pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) terhadap Kinerja Value

    For Money.. Menurut Sugiyono rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Keterangan ;

    Kd : Koefisien determinasi

    r : Koefisien Korelasi

    Kd = r x 100%