materi metode -gdl-hanumratna-2446-3-babiii-f.pdf
TRANSCRIPT
-
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Pemerintah
Kota Bandung yang beralamat di Jl.Wastukencana No.2, Bandung. Yang menjadi unit
penelitian da dalam skripsi ini adalah pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan
daerah terhadap kinerja value for money pada pemerintah Kota Bandung.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
suatu metode yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif verifikatif,
Menurut sugiyono (2009:56), yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau
lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif digunakan untuk
menjawab rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu bagaimana system akuntansi
keuangan daerah pada Pemerintah Kota Bandung dan bagaimana kinerja Pemerintah
daerah Kota Bandung.
58
-
2Sedangkan Metode penelitian verifikatif menurut Moh Nazir (2005:54),
adalah metode penelitian menguji kebenaran, dengan kata lain metode verifikatif
merupakan metode untuk proses pengujian hipotesis. Metode verifikatif digunakan
untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga, berapa besar pengaruh system
akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah pada Pemerintah
Daerah Kota Bandung.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk menjelaskan, meringkaskan
nerbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat
yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian
mengangkat ke permukaan karakter atau gembaran tentang kondisi, situasi ataupun
variabel tersebut.
Menurut jenis data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian
ini terdiri dari data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat,
skema dan gambar. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses
lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Analisis dilakukan melalui
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode statistic yang relevan untuk
menguji hipotesis.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada maka penulis mencoba
melakukan penelitian ini terlebih dahulu menjelaskan variabel apa saja yang akan
diteliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
-
3Data diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan
dasar-dasar teori yang telah dipelajari. Sedangkan analisis dilakukan melalui
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan statistic yang relevan untuk menguji
hipotesis.
1.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
1.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya
Menurut Sugiyono (2009:60), mendefinisikan pengertian variabel adalah
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik
kesimpulannya.
Sesuai dengan judul skripsi, yaitu pengaruh penerapan system akuntansi
keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah, maka penulis melakukan
penelitian dan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Menurut Sugiyono (2009:61) variabel bebas (Independent Variable) adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (Variable Dependent).
-
4Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (Independent
Variable) adalah Sistem Akuntansi keuangan Daerah.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Menurut Sugiyono (2009:61), variabel terikat adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel
terikat (dependent variable) adalah Kinerja Pemerintah Daerah.
1.2.2 Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul skripsi yang diteliti yaitu Pengaruh Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah maka
terdapat dua variabel penelitian yaitu :
1. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) (X)
2. Kinerja Value For Money (Y)
Agar lebih jelas untuk mengetahui veriabel penelitian yang penulis gunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1 dan 3.2 berikut ini :
-
5Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel X
Sistem Akuntansi Keuangan daerah(SAKD)
Variabel Subvariabel Indikator Skala
-
6Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD)
(X)
A. Kebijakan Sistem Akuntansi Keuangan daerah(Permendagri No.13 tahun 2006)
1. Pengakuan akuntansi
2. Pengukuran akuntansi
3. Penyajian akuntansi
a. Menggunakan basis kas untuk pendapatan dan belanja.
b. Menggunakan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.
c. Aset diakui pada saat diterima dan/ atau hak kepemilikan berpindah.
d. Kewajiban diakui pada saat pinjaman diterima atau kewajiban timbul.
a. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azaz bruto.
b. Asset dinilai berdasarkan harga perolehan.
c. Kewajiban dicatat sebesar harga nominal.
Kebijakan akuntansi kemudian dimuat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
B.Prosedur Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Permendagri No.13 tahun 2006)
1. Prosedur akuntansi penerimaan kas
a. Kepala SKPD menerbitkan SKP/SKR.
b. Penerimaan dicatat oleh bendahara penerimaan secara periodik.
c. Pengesahaan SPJ penerimaan oleh PPKD.
a. Penerbitan SPD, SPP, SPM, dan SP2D sesuai dengan prosedur.
OrdinalOrdinalOrdinal
Ordinal
OrdinalOrdinal
Ordinal
-
72. Prosedur akuntansi pengeluaran kas
3. Prosedur akuntansi asset tetap/barang milik daerah
4. Prosedur akuntansi selain kas
b. Penerbitan SPJ pengeluaran oleh PPK-SKPD.
c. Penerbitan nota permintaan dana (NPD) oleh bendahara pengeluaran.
a. Membuat berita acara penerimaan barang, berita acara serah terima barang dan berita acara penyelesaian pekerjaan.
b. Mencatat transakai di jurnal umum, buku besar dan buku besar pembantu.
c. Menyusun SPJ asset tetap berdasarkan bukti memorial.
a. Pengesahan SPJ pengeluaran oleh pengguna anggaran.
b. Membuat berita acara penerimaan barang dan membuat surat keputusan penghapusan barang.
c. Mencatat transaksi akuntansi selain kas.
d. Membuat SPJ atas akuntansi selain kas.
Ordinal
OrdinalOrdinalOrdinal
OrdinalOrdinal
D.Sistem Teknologi Informasi (Agus Mulyanto 2009)
a. Program aplikasi yang memenuhi kebutuhan.
b. Memiliki jaringan secara online.
c. Pengawasan terhadap peralatan dan arsip data.
OrdinalOrdinalOrdinal
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Y
-
8Kinerja Value For Money
Variabel Subvariabel Indikator Skala
Kinerja Value For Money (Y)
Ekonomi1. Masukan (input)
Efisiensi
2. Keluaran (output)
Efektivitas
3. Hasil (outcomes)
4. Manfaat (benefits)
5. Dampak (impact)
- Sumber Daya Manusia- Penggunaan dana- Material
- Pencapaian Kebijakan Tujuan
- Pelaksanaan Program/Kegiatan (Tingkat Pencapaian)
- Tepat Lokasi- Tepat Waktu
- Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat- Meningkatkan Prestasi kerja- Efisiensi- Efektivitas
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Sumber : Indra Bastian (2001:337)
1.3 Penentuan Populasi dan Sampel
1.3.1 Populasi Penelitian
-
9Populasi penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui
suatu criteria tertentu yang akan dikategorikan ke dalam objek tersebut bisa termasuk
orang, dokumen atau catatan yang dipandang sebagai objek penelitian.
Menurut Sugiyono (2009:117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah, Kepala.Dinas dan Kepala.Bagian
Keuangan yang ada di dinas-dinas/instansi yang ada di Pemerintah Kota Bandung,
yaitu sebanyak 30 populasi dari 15 SKPD, diantaranya :
1. Dinas Sosial 2 orang
2. Dinas Kesehatan 2 orang
3. Dinas Pendidikan 2 orang
4. Dinas Kebakaran 2 orang
5. Dinas Pendapatan 2 orang
6. Dinas Perhubungan 2 orang
-
10
7. Dinas Pemuda dan Olahraga 2 orang
8. Dinas Bina Marga dan Pengairan 2 orang
9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2 orang
10. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 2 orang
11. Dinas Komunikasi dan Informatika 2 orang
12. Dinas Pemakaman dan Pertamanan 2 orang
13. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 2 orang
14. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2 orang
Jumlah Populasi 30 orang
1.3.2 Sampel Penelitian
Sugiyono (2009:118) mengatakan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya
sampel tersebut bisa dilakukan secara statistik maupun berdasarkan estimasi
penelitian, selain itu juga perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus
-
11
representative artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam
sampel yang dipilih.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yaitu
jumlah sampel adalah sama dengan jumlah populasi.
1.3.3 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti menggunakan
teknik Non Probability Sampling dengan jenis sampling jenuh. Pengertian Non
Probability Sampling menurut Sugiyono (2009:122), adalah tekhnik pengambilan
sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Pengertian Sampling jenuh menurut sugiyono (2009:124), adalah :
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
-
12
1.3.4 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:76), menjelaskan Instrument penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Dalam penelitian ini, biasanya dikenal tiga alat penelitian yaitu daftar
pertanyaan, wawancara, dan observasi langsung. Alat untuk mengukur variabel-
variabel dalam penelitian ini adalah kuisioner yang disebarkan kepada responden
Kuisioner tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang digunakan.
Dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari kuisioner-kuisioner tersebut
yang diajukan kepada responden, skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun
item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan. Menurut
Sugiyono (2009:86), menyatakan bahwa:
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata dengan diberi skor, misalnya :
-
13
Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
Setuju/sering/positif diberi skor 4
Ragu-ragu/kadang/netral diberi skor 3
Tidak setuju/hamper tidak pernah/negative diberi skor 2
Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat positif diberi skor 1
Adapun skor bagi penilaian lewat kuisioner tersebut dihitung dengan criteria
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Penilaian Kuisioner
Kriteria Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2Sangat Tidak Setuju 1
Untuk ,enilai variabel X dan Y, maka analisis yang digunmakan berdasarkan
rata-rata (mean) dari masing-masing variabel, Nilai rata-rata ini didapat dengan
menjumlahkan data keseluruhan dengan setiap variabel, kemudian dibagi dengan
jumlah responden.
Menurut Sugiyono (2008) untuk menghitung rata-rata masing-masing variabel
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
-
14
Untuk Variabel X Untuk Variabel Y
Keterangan :
Me : Mean (Rata-rata)
: Sigma (Jumlah)
N : Jumlah Responden
Xi : Nilai X ke i sampai ke n
Yi : Nilai Y ke i sampai ke n
Setelah didapat rata-rata dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan
dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dengan nilai tertingi
dari hasil kuisioner.
Me= yinMe= xin
-
15
Nilai tertinggi dan terendah itu masing-masing penulis diambil dari
banyaknya pertanyaan dalam kuisioner (24 pertanyaan) dikalikan dengan nilai
terendah (1) dan nilai tertinggi (5) yang telah penulis terapkan. Untuk variabel X nilai
terendah adalah (1X24)=24 dan nilai tertinggi adalah (5X24)=120. Rentangnya
adalah 120-24=96, 96:5=19,2
Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut, maka criteria untuk menilai
system akuntansi keuangan daerah (variabel X) adalah sebagai berikut:
Nilai 24-43,2 dirancang untuk kriteria tidak memadai
Nilai 43,2-62,4 dirancang untuk kriteria kurang memadai
Nilai 62,4-81,6 dirancang untuk kriteria cukup memadai
Nilai 81,6-100,8 dirancang untuk kriteria memadai
Nilai 100,8-120 dirancang untuk kriteria sangat memadai
Selanjutnya untuk menilai kinerja pemerintah daerah (variabel Y), caranya
nilai terendah dan tertinggi ini masing-masing penulis ambil dari banyaknya
pertanyaan dalam kuisioner (11 pertanyaan) dikalikan dengan nilai terendah (1) dan
nilai tertinggi (5) yang telah penulis terapkan. Untuk variabel Y nilai terendah adalah
(1X11)=11 dan nilai tertinggi adalah (5X11)=55, rentangnya adalah 55-11=44,
44:5=8,8.
-
16
Atas dasar nilai terendah dan tertinggi tersebut, maka criteria untuk menilai
kinerja pemerintah daerah (variabel Y) adalah sebagai berikut:
Nilai 11-19,8 dirancang untuk kriteria tidak efektif
Nilai 19,8-28,6 dirancang untuk kriteria kurang efektif
Nilai 28,6-37,4 dirancang untuk kriteria cukup efektif
Nilai 37,4-46,2 dirancang untuk kriteria efektif
Nilai 46,2-55 dirancang untuk kriteria sangat efektif
Perhitungan dari hasil kuisioner dilakukan setelah adanya analisis data antara
lapangan dengan keputusan agar hasil akhir analisis dapat diuji dan diandalkan.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
memperoleh data dan keterangan-keterangan yang mendukung penelitian ini. Data-
data yang diperoleh selama melakukan penelitian, penulis menggunakan data primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh penulis dari perusahaan. Data primer
meliputi sejarah Pemerintah Kota Bandung, struktur organisasi Pemerintah Kota
Bandung, uraian tugas dan pengaruh penerapan system akuntansi keuangan daerah
terhadap kinerja value for money pada pemerintah daerah.
-
17
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan
mampu memberikan data yang akurat dan lebih spesifik, adapun teknik yang
digunakan adalah:
1. Penelitian lapangan (field Research)
Penelitian lapangan ini dilakukan langsung pada Pemerintah Kota Bandung
untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang pelaksanaan dari masalah-
masalah yang diteliti serta untuk menghimpun data yang diperlukan dalam
rangka membahas penerapannya. Untuk mendapatkan data primer dilakukan
dengan cara penyebaran kuisioner yaitu pengumpulan data berupa pertanyaan-
pertanyaan untuk dujawab oleh pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara membaca,
mempelajari dan menelaah literature-literatur yang relevan dengan topic yang
dibahas. Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder
dalam menunjang data primer yang telah didapat dari penelitian lapangan.
3. Melalui Internet
Melalui internet dapat memperluas pengetahuan dan mengetahui perkembangan
terbaru mengenai masalah yang sedang diteliti.
-
18
1.5 Metode Analisis
1.5.1 Pengujian Validitas
Yang dimaksud dengan uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya
kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2009:172) bahwa valid
berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap
skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan
diteliti lebih lamjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2009:179) yang harus
dipenuhi yaitu harus memiliki criteria sebagai berikut :
a. Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuisioner adalah valid
b. Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuisioner adalah tidak valid
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment
dengan rumus sebagai berikut :
-
19
r =nXY -XYnX2-X2.nY2-Y2
Keterangan :
r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
n = Banyaknya koresponden
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total diperoleh subjek dari seluruh item
X = Jumlah Skor dalam distribusi X
Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y
X = Jumlah Kuadrat masing-masing X
Y = Jumlah Kuadrat masing-masing Y
1.5.2 Pengujian Reliabilitas
-
20
Penggunaan penggunaan reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai
konsistensi pada objek dan data, apakah instrument yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur
dikatakan memiliki reliabilitas apabila instrument yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama, yang berarti
bahwa reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dan akurasi atau ketepatan.
Uji reliabilitas instrument penelitian ini akan menggunakan reliability
analysis dengan teknik Alpha Cronbach yang mempunyai rumus sebagai berikut:
a=nn-1S2-i=2nSi2S2
Keterangan :
a : Koefisien reliabilitas instrument Alpha Cronbach
n : Jumlah butir pernyataan
S : Varian skor secara keseluruhan
Jumlah varian dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap
butir dengan persamaan sebagai berikut :
-
21
S=X2X2nn
Keterangan :
S : varian
X : nilai skor yang dipilih
n : jumlah sampel
suatu instrument alat ukur dikatakan reliable dan bias diproses pada tahap
selanjutnya jika nilai Cronbach Alpha > 0,7 (Sekaran, 2006:182). Jika instrument alat
ukur memiliki nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka alat ukur tersebut tidak reliabel.
Untuk mempermudah perhitungan uji validitas dan reliabilitas, maka
digunakan perangkat lunak computer (software) program Exel for windows dan SPSS
(Statistical Product and Service Solution) versi 19 for windows.
1.5.3 Methods Of Successive Interval (MSI)
-
22
Analisis Regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai
variabel dependen, bila nilai valiabel independen dirubah (Sugiyono, 2009:260).
Karena data yang dihasilkan dari penelitian ini skalanya masih ordinal,
sedangkan untuk keperluan analisis regresi minimal menggunakan skala interval,
maka data yang berskala ordinal tersebut harus ditransformasi terlebih dahulu ke
dalam skala interval dengan menggunakan Methods Of Successive Interval (MSI).
Langkah kerja MSI adalah sebagai berikut (Riduan dan Kuncoro, 2007:30):
1. Menentukan berapa banyak orang yang mendapatkan skor 1,2,3,4 dan 5
dari setiap butir pertanyaan pada kuisioner, yang disebut dengan
frekuensi.
2. Membagi setiap frekuensi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut dengan proporsi. Tentukan proporsi kumulatif.
3. Dengan menggunakan table distribusi normal baku, lakukan perhitungan
nilai t table untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
4. Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai t yang diperoleh (dari tabel).
5. Menentukan Nilai Skala (NS) dengan menggunakan rumus:
-
23
NS=densitas pada batas bawah-densitas pada batas atasarea dibawah batas atas-
area dibawah batas bawah
6. Menentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus:
1.5.4 Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal suatu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier adalah:
Keterangan :
Y = NS + k
k = 1 + [ NSmin ]
Y = a + bX
-
24
Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan atau variabel terikat.
a : Harga Y, ketika harga X=0 (harga konstan)
b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel
independen. Bila (+) arah garis naik, bila (-) maka garis turun.
X : Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu atau bisa
disebut variabel terikat.
Secara tekhnis harga b merupakan tangent dari (perbandingan) antara panjang
garis variabel dependent, setelah persamaan regresi ditemukan.
Keterangan :
r : Koefisien korelasi product moment antara variabel X dan variabel Y.
Sy : Simpangan baku variabel Y
Sx : Simpangan baku variabel X
Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi
tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah, maka harga
Harga a = Y - bX
Harga b = r (Sy/Sx)
-
25
b juga rendah (kecil). Selain itu, bila koefisien korelasi negative maka harga b juga
negative, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.
Selain itu, harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:
1.6 Rancangan Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian, yang menjadi variabel bebas atau independen variabel
adalah Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (variabel X). Sedangkan yang menjadi
dependen variabel adalah Kinerja Value For Money (variabel Y). Dengan
memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistic yang
digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier sederhana untuk seluruh
variabel tersebut.
Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan
antara Sistam Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kinerja Value For Money.
Adapun hipotesis statistic yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotasis adalah sebagai berikut :
b=nXY-XYnX2-X2a=YX2-XXYnX2-X2
-
26
a. Ho : yx = 0 Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan
system akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja value for money.
b. Ha : yx 0 Terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan system
akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja value for money.
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
thitung=rn-21-r2
Keterangan :
t : nilai thitung
n : jumlah respondan
r : koefisien korelasi hasil r hitung
distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2). Kaidah
keputusan : jika t hitung > t table berarti valid sebaliknya t hitung < t tabel berarti tidak valid.
Untuk menghitung Hipotesis tersebut penulis menggunakan rumus Z test karena sampel yang digunakan lebih dari 20 sampel. Sugiyono (2009:247).
Zh= (n-1)
-
27
Keterangan :
Zh : distribusi Z
n : banyaknya data
: koefisien korelasi Product moment
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :
1. Jika thitung lebih kecil dari ttabel, maka Ho diterima
2. Jika thitung lebih besar dari ttabel, maka Ho ditolak.
Kriteria uji hipotesis dengan menggunakan bantuan Software Statistical
Program of Social Science (SPSS) ver.19.0 for Windows, maka pengujian dilakukan
dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika angka signifikansi penelitian 0,05 ; Ho diterima dan H1 ditolak.
2. Jika angka signifikansi penelitian < 0,05 ; Ho ditolak dan H1 diterima.
-
28
Selanjutnya dapat dihitung koefisien determinasi untuk menentukan seberapa
besar pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) terhadap Kinerja Value
For Money.. Menurut Sugiyono rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan ;
Kd : Koefisien determinasi
r : Koefisien Korelasi
Kd = r x 100%