materi kriminologi terbaru 7.pdf

12
Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan Oleh : Aswandi,SH.,M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TANJUNGPURA KRIMINOLOGI Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan 1. PENDAHULUAN Arti dan Pengertian Kriminologi : - Kriminologi dari kata “Crimen” = “Kejahatan”; “Logos” = pengetahuan atau Ilmu Pengetahuan. - Dg demikian kriminologi adalah ilmu/pength ttg kejht . - istilah “kriminologi” pertama kali digunakan oleh P.Topinard (Antropolog Prancis, th 1879) dan sebelumnya dg istilah “Antropologi Kriminal”. - Oleh E.Sutherland, Kriminologi adalah seperangkat pength yg melihat kejahatan sbg fenomena sosial. Termasuk di dlm-nya : proses pembuatan UU; pelanggaran UU, dan reaksi terhdp pelanggar UU.” Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan 2. TUJUAN MEMPELAJARI KRIMINOLOGI Secara umum bertujuan : Mempelajari kejht dr berbagai aspek, dg ini diharapkan dpt memperoleh pemahaman mengenai fenomena kejht dgn lebih baik. Setelah th 1960-an, dg Sosiologi Hk Pidana sbg obyek utama kriminologi bukan hanya memperoleh pemahaman yg lebih baik terhdp masalah kejahatan & fenomena kejht pd umumnya, tetapi juga Hukum pd umumnya . Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan 3. ARTI KRIMINOLOGI BAGI HK. PIDANA (3.1) - Hubungan Kriminologi dan Hk.Pidana sangat erat : Hasil penyidikan kriminologi dpt membantu pemerintah menangani masalah kejht. (terutama dibidang etiologi kriminal & penologi). Penelitian kriminologi dpt digunakan utk membantu bidang pembuatan UU pid. (kriminalisasi ) jg pencabutan UU (dekreminalisasi), mk-nya kriminologi disebut sbg “signalwetenschap”. - Bahkan aliran modern menginginkan agar kriminologi digabung dgn hk pid. sbg ilmu bantu menangani hasil penyelidikan “Politik Kriminal”(von Liszt). Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan 3. ARTI KRIMINOLOGI BAGI HK. PIDANA (3.2/1-5) - Dg demikian, Kriminologi sbg petunjuk jitu dlm penanganan Hk pid. & pelaksanaannya, yg semuanya ditujukan utk melindungi “warga negara” dr Penjahat. - Kriminologi (sos.hk pidana), yg mengarahkan studinya pd proses pembuatan & bekerjanya UU dpt memberikan sumbangan besar dibidang Sist. Perad.Pid.(SPP) spt : Penelitian ttg Penegakan Hukum ; Disamping utk per-uu-annya sendiri ; Utk memperbaiki bekerjanya aparat penegak hk spt memberikan perhatian terhdp hak-hak terdakwa maupun korban kejht;

Upload: mega-rumanama

Post on 07-Jul-2016

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

1

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

Oleh :Aswandi,SH.,M.Hum

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TANJUNGPURA

KRIMINOLOGI

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

1. PENDAHULUAN

Arti dan Pengertian Kriminologi :- Kriminologi dari kata “Crimen” = “Kejahatan”; “Logos”

= pengetahuan atau Ilmu Pengetahuan. - Dg demikian kriminologi adalah ilmu/pength ttg

kejht.- istilah “kriminologi” pertama kali digunakan oleh

P.Topinard (Antropolog Prancis, th 1879) dan sebelumnya dg istilah “Antropologi Kriminal”.

- Oleh E.Sutherland, Kriminologi adalah seperangkat pength yg melihat kejahatan sbg fenomena sosial.Termasuk di dlm-nya : proses pembuatan UU; pelanggaran UU, dan reaksi terhdp pelanggar UU.”

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

2. TUJUAN MEMPELAJARI KRIMINOLOGI

Secara umum bertujuan : • Mempelajari kejht dr berbagai aspek, dg ini

diharapkan dpt memperoleh pemahaman mengenai fenomena kejht dgn lebih baik.

• Setelah th 1960-an, dg Sosiologi Hk Pidana sbg obyek utama kriminologi bukan hanya memperoleh pemahaman yg lebih baik terhdpmasalah kejahatan & fenomena kejht pd umumnya, tetapi juga Hukum pd umumnya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

3. ARTI KRIMINOLOGI BAGI HK. PIDANA (3.1)

- Hubungan Kriminologi dan Hk.Pidana sangat erat : • Hasil penyidikan kriminologi dpt membantu

pemerintah menangani masalah kejht. (terutama dibidang etiologi kriminal & penologi).

• Penelitian kriminologi dpt digunakan utk membantu bidang pembuatan UU pid. (kriminalisasi) jg pencabutan UU (dekreminalisasi), mk-nya kriminologi disebut sbg “signalwetenschap”.

- Bahkan aliran modern menginginkan agar kriminologi digabung dgn hk pid. sbg ilmu bantu menangani hasil penyelidikan “Politik Kriminal” (von Liszt).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

3. ARTI KRIMINOLOGI BAGI HK. PIDANA(3.2/1-5)

- Dg demikian, Kriminologi sbg petunjuk jitu dlm penanganan Hk pid. & pelaksanaannya, yg semuanya ditujukan utk melindungi “warga negara” dr Penjahat.

- Kriminologi (sos.hk pidana), yg mengarahkan studinya pd proses pembuatan & bekerjanya UU dpt memberikan sumbangan besar dibidang Sist. Perad.Pid.(SPP) spt : • Penelitian ttg Penegakan Hukum;• Disamping utk per-uu-annya sendiri ;• Utk memperbaiki bekerjanya aparat penegak hk

spt memberikan perhatian terhdp hak-hak terdakwa maupun korban kejht;

Page 2: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

2

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

4. SEJARAH PERKEMBANGAN PENGERTIAN KEJAHATAN (4.1)

- Pd mulanya tdk ada pembatasan resmi & campur tangan penguasa terhdp kejahatan, melainkan kejht dipandang sbg persoalan pribadi (keluarga).

- Kemudian dlm perjalanan waktu, kejht menjadi urusan Raja (negara), bhw “main hakim sendiri” dilarang.

- Pd abad ke 18 muncul mazhab klasik, yaitu sbg reaksi atas ketidak pastian Hk & ketidak adilan serta kesewenang-wenangan penguasa. • Ttg kejht oleh Mazhab Klasik diartikan sbg perb. Yg

melanggar UU, dan yg terpenting adalah doktrin “nullum crimen sine lege” (tdk ada kejht jika UU tdk menyatakan perb. tsb sbg perbuatan yg dilarang).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

4. SEJARAH PERKEMBANGAN PENGERTIAN KEJAHATAN (4.2)

• Takut adanya ketidakpastian & kesewenang-wenangan dr penguasa (hakim), mk mnrt mazhab klasik, hakim hanyalah sbg mulut/corong UU saja.

- Lama kelamaan timbul ketidak puasan terhdp ajaran mazhab Klasik & akhirnya pd abad ke-19 muncul pandangan baru yg disebut mazhab positif, yaitu :• Dlm studi terhdp kejh, lebih menitik beratkan pd

pelakunya.• Berusaha mengatasi relativitet dr hk pid. dgn

mengajukan konsep kejht yg non hk serta mengartikan kejht sbg perbuatan yg melanggar hk alam (Natural Law) (dipelopori C.Lombroso, dokter ahli ilmu kedokt.keh.).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

4. SEJARAH PERKEMBANGAN PENGERTIAN KEJAHATAN (4.3)

- Perkembangan selanjutnya, konsep kejht yg non hk ini banyak menguasai pr sarjana kriminologi di Amerika terutama sampai pertengahan abad 20.

- Beberapa kritik yang diajukan terhdp mazhab Amerika ini a.l. oleh Ray Jeffery, bhw : Kejht hrs dipelajari dlm kerangka hk pidana, krn dr hk pid. dpt diketahui dg pasti dlm kondisi bagaimanakah suatu tingkah laku dipandang sbg kejht & bagaimana per-UU-an berinteraksi dg sist. norma yg lain.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.1)

1. Hubungan Kejht dgn Hukum (UU).– Kejahatan terutama merupakan pengertian hk, yaitu

perb. manusia yg dpt dipidana oleh hk pid.2. Hub. Kejahatan dgn Norma-Norma yg lain :

– Secara teknik yuridis, istilah kejht adalah “perbuatan-perbuatan yg oleh UU dinyatakan sbg tindak pidana.”

– Akan tetapi bg kriminologi harus ada kebebasan utk memperluas studinya di luar batas pengertian yuridis, paling tdk utk dpt digunakan sbg petunjuk dlm menelusuri yg dipandang sbg kejahatan.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.2)

a. Hubungan Kejahatan dengan Agama. – Mslhnya, apakah kejahatan sama dgn perb.yg

dilarang agama (apakah kejahatan sama dgn dosa dan Hk.Pid. daftar dr perbuatan dosa) ?

– Pd abad 19 muncul teori (Maine), “Agama sumber Hk dan doktrin bhw kejht polusi bagi masy”. Ttpi ajaran tsb tdk ditrima oleh para penulis modern.

– Dlm kenyataan bhw perbuatan/gejala sosial yg dilarang agama, tetapi tdk dijadikan tindak pidanaspt homosek, inseminasi buatan, keluarga berencana, aborsi, bunuh diri di beberapa negara, dll.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.3)

b. Hub.Kejahatan dengan kebiasaan.- Sering dikatakan kebiasaan sumber Hk &

kebiasaan ditarik menjadi perb.yg dilarang Hk.c. Hub. kejahatan dengan moral.

- Hub. kejhtn dgn moral, sejak dulu hingga kini sdh banyak & (masih) manarik utk dibicarakan.

- Menurut G.P.Hoefnagel, hubungan antara kejahatan (dlm pengertian yuridis) dgn moral dpt digambarkan sbg dua buah lingkaran dgn berbagai bentuk sbb :

Page 3: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

3

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.4)

1) Menurut pandangan ini bhw : Semua tindak Pidana merupakan perb. yg melanggar moral. Pd pandangan ini (termasuk mereka yg menganggap kejht sbg dosa & mrk yg percaya) bhw pemerintah adalah pemberian Tuhan (disebut sbg model Bonger).

a moral

kejahatan

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.5)

2) Bg Mereka yg berpandangan ini, berpendapat bhw : “Hampir semua tind.pid. merupakan perb. yg melanggar moral, hanya sebagian kecil saja yg tdk melanggar moral” (pandangan ini melihat moral sbg pengertian absolut yaitu semata-mata sbg generalisasi dr kode moral mereka).

a moral

kejahatan

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.6)

3) Menurut pandangan ini bhw :“Hanya kejht sangat berat saja yg merupakan perb. bertentangan dg moral, sedangkan sebagian besar tind.pid tdk bertentangan dg moral (Pandangan ini mendasarkan pd kenyataan bhw dlm masy terdpt berbagai kelomp. masy yg seringkali memiliki pandangan moral yg berbeda-beda).

a moral

kejahatan

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.7)

4) Pandangan ini memisahkan “moral pribadi/klomp.”dg “Hk pid”. Krn mrk yg menganut pandangan ini tdk melihat norma mrk tercermin dlm per-UU-an pidana (sangat berbeda). Menurut mrk Hk Pid. hanya sbg alat teknis utk membuat masy berfungsi, & setiap individu/kelompok akan mengikuti norma-norma dan nilai-nilainya sendiri, terlepas dr Sist.Hk Pid.yg memiliki tujuannya sendiri.

a moral

Kejahatan

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

5. KEJAHATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN NORMA-NORMA (5.8)

5) Menurut H.Mannheim, hubungan kejahatan dgn moral dpt digambarkan sbg dua buah lingkaran yg saling tumpang tindih, spt gambar berikut :

A = Sejmlh perbuatan yg dipandang amoral ttpi tdk illegal.

B = Sejmlh perbuatan yg dipandang amoral & juga illegal.

C = Sejmlh perbuatan yg dipandang illegal, tetapi tidakamoral.

a moral kejahatan A B C

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

6. RUANG LINGKUP & OBYEK STUDI KRMINOLOGI (6.1)

- Menurut Sutherland, kriminologi terdiri 3 bagian utama, yaitu :1. Etiologi kriminal, yaitu usaha secara ilmiah utk

mencari sebab-sebab kejahatan.2. Penology, pengetahuan yg mempelajari ttg sejarah

lahirnya hukuman, perkembangannya serta arti & faedahnya.

3. Sosiologi hukum (pidana), yaitu analisis ilmiah terhdp kondisi-kondisi yg mempengharuhi perkembangan Hk pidana.

Page 4: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

4

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

6. RUANG LINGKUP & OBYEK STUDI KRIMINOLOGI (6.2)

Secara garis besar kriminologi mempelajari :1. Kejahatan.2. Pelaku (pembuat kejahatan).3. Reaksi masy. terhdp Kejahatan dan Pelaku.Ad. 1. Kejahatan (perbuatan yg disebut sbg kejht).

- Apakah yg dimaksud dg kejahatan ? yaitu : norma-norma (perb.-perb.) yg termuat di dlm peraturan Pid./UU pidana yg dinyatakan sbg tindak pidana.

- Namun dg perkembangan kriminologi th 1960-an ke atas (studi sosiologis terhdp per-uu-an pid.), bhw dijadikannya perb.tertentu sbg kejht (tin.pid) tdk hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya kerugian yg ditimbulkannya/krn bersifat amoral, melainkan lebih dipengaruhi kepentingan-kepentingan (politik).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

6. RUANG LINGKUP & OBYEK STUDI KRIMINOLOGI (6.3)

- Sbg akibat dijadikannya perb.tertentu sbg kejht (tin.pid) yg lebih dipengaruhi kepentingan-kepentingan (politik) tsb itulah, mk kriminologi memperluas studinya terhdp perb-perb yg dipandang sangat merugikan masy.luas (baik kerugian materi maupun kerugian/bahaya terhdp jiwa dan kesehatan manusia), walaupun tdk diatur dlm UU pidana.

- Sejalan dgn itulah, mk bdn PBB menyelenggarakan Konggres ke-5 ttg “Pencegahan Kejh. & pembinaan Pelanggar Hukum” pd bln Sept.1975 di Jenewa, telah memberikan rekomendasi yaitu : memperluas pengertian kejhtn terhdp tindakan “penyalahgunaan kekuasaan ekonomi secara melawan hk” (illegal abuses of economic power), spt ….

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

6. RUANG LINGKUP & OBYEK STUDI KRTIMINOLOGI (6.4.)

Ad.2. Pelaku (orang yg melakukan kejht, sering disebut “Penjahat”).- Studi terhdp pelaku ini (terutama oleh kriminologi

positivis), dgn tujuan mencari sebab-sebab orang melakukan kejahatan.

- Dlm mencari sebab-sebab kejahatan, secara tradisional orang mencarinya dr aspek biologis, psikisdan social-ekonomi.

- Biasanya studi ini dilakukan terhdp mereka yg dipenjara/bekas terpidana. Cara studi spt itu mengandung beberapa kelemahan.

- Kemudian di dlm perkembangannya, studi terhdp pelaku ini diperluas dgn studi ttg korban kejaht.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

6. RUANG LINGKUP & OBYEK STUDI KRIMINOLOGI (6.5)

Ad.3. Reaksi masyarakat terhadap Kejahatan dan Pelaku. – Studi mengenai reaksi masy terhdp kejht bertujuan

: “Mempelajari pandangan serta tanggapan masy. terhdp perbuatan-perbuatan (gejala) yg timbul di masy yg dipandang sbg merugikan/membahayakan masy luas, akan ttpi UU belum mengaturnya.”

– Berdasarkan studi ini bisa dihasilkan apa yg disebut sbg kriminalisiasi, dekriminalisasi (depenalisasi).

– Studi mengenai reaksi masy terhdp kejht ini bg masy kita sangat penting.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

6. RUANG LINGKUP & OBYEK STUDI KRIMINOLOGI (6.6)

- Studi mengenai reaksi masy terhdp pelaku (penjht) bertujuan :Utk mempelajari pandangan-pendangan dan tindakan-tindakan masy terhdp pelaku kejht.(khususnya oleh penologi).

- Dgn perkembangan kriminologi setelah th 1960-an, yaitu sbg pengaruh berkembangnya perspektif labeling dan kriminologi kritis, studi mengenai reaksi masy. ini terutama diarahkan utk :

- Mempelajari proses bekerjanya (dan pembuatan) hukum, khususnya bekerjanya aparat penegak hukum.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

7. ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN DLM KRIMINOLOGI (7.1)

- “Aliran pemikiran” adalah : Cara pandang (kerangka acuan, perspektif, paradigma) yg digunakan oleh para kriminolog dlm melihat, menafsirkan, menanggapi dan menjelaskan fenomena kejahatan.

- Oleh krn pemahaman kita terhdp dunia sosial dipengaruhi oleh cara kita menafsirkan peristiwa-peristiwa yg kita alami/lihat, sehingga bg ilmuwan jg cara pandang yg dianut akan mempengaruhi wujud penjelasan maupun teori yg dihasilkannya.

- Dg demikian utk dpt memahami dgn baik penjelasan dan teori-teori dlm kriminologi, perlu diketahui perbedaan-perbedaan aliran pemikiran/ paradigma dlm kriminologi.

Page 5: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

5

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

7. ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN DLM KRIMINOLOGI (7.2)

- Dlm kriminologi modern dikenal 3 aliran pemikiran (paradigma) utk menjelaskan fenomena kejht, yaitu : 1) kriminologi klasik,

- 2) kriminologi positivis, & - 3) kriminologi kritis.

Ad.1. Kriminologi klasik.- Aliran pemikiran ini berdasarkan pd pandangan bhw

intelegensi & rasionalitas merupakan ciri fundamental manusia, & menjadi dasar bg penjelasan perilaku manusia, baik yg bersifat perorangan maupun kelompok.

- Maka masy dibentuk sebagaimana adanya sesuai dg pola yg dikehendakinya. Ini berarti bhw manusia mengontrol nasibnya sendiri, baik sbg individu maupun masyarakat.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

7. ALIRAN-ALIRAN PEMIKIREN DLM KRIMINOLOGI (7.3)

- Demikian pula kejahatan dan penjahat dipandang dr sudut Hk, artinya kejht adalah perb. yg dilarang UU pidana, sedangkan penjht org yg melakukan kejahatan.

- Kejht dipandang sbg hasil pilihan bebas dr individu yg menilai untung ruginya melakukan kejht.

- Tanggapan yg diberikan oleh masy agar individu tdk melakukan pilihan dg berbuat kejht yaitu dg cara meningkatkan kerugian yg hrs dibayar, dan sebaliknya dg menurunkan keuntungan yg dpt diperoleh dr melakukan kejht.

- Dlm hub. ini, mk tugas kriminologi adalah : Membuat pola dan menguji sistem hukuman yg akan meminimalkan tindak kejahatan.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

7. ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN DLM KRIMINOLOGI (7.4)

Ad.2) Kriminologi Positivis. - Aliran ini bertitik tolak pd pandangan bhw :

Perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor di luar kontrolnya, baik yg berupa faktor biologis maupun kultural.

- Ini berarti bhw manusia bukan makhluk yg bebas utk berbuat menuruti dorongan kehendaknya dan intelegensinya, akan tetapi makhluk yg dibatasi atau ditentukan oleh situasi biologis atau kulturalnya.

- Aliran pemikiran ini telah menghasilkan dua pandangan yg berbeda, yaitu “determinis biologis”dan “determinis kultural”.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

7. ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN DLM KRIMINOLOGI (7.5)

- Aliran positivis dlm kriminologi mengarahkan pd usaha utk menganalisis :Sebab-sebab perilaku kejhtn melalui studi ilmiah ciri-ciri penjht dr aspek fisik, sosial dan kultural.

- Oleh krn kriminologi positivis ini dlm hal-hal tertentu menghadapi kesulitan utk menggunakan batasan UU, akibatnya mereka cenderung utk memberikan batasan kejht secara “alamiah”, yaitu : Lebih mengarahkan pd batasan terhdp ciri-ciri perilaku itu sendiri drpd perilaku yg didefinisikan yg didefinisikan oleh UU.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

7. ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN DLM KRIMINOLOGI (7.6)

Ad.3. Kriminologi Kritis.- Aliran pemikiran ini mulai berkembang setelah th 1960-

an, yaitu sbg pengaruh dr semakin populernya perspektif labeling.

- Aliran pemikiran ini tdk berusaha menjawab persoalan apakah perilaku manusia “bebas” atau “ditentukan”, ttpi lebih mengarahkan pd proses-proses yg dilakukan manusia dlm membangun dunianya dimana dia hidup.

- Dg demikian Kriminologi Kritis : mempelajari proses-proses & kondisi-kondisi yg mempengaruhi pemberian batasan kejhtn kpd org-org & tindakan-tindakan tertentu pd waktu & tempat tertentu.

- Pendekatan aliran pemikiran ini dibedakan pendekatan “interaksionis” dan pendekatan “konflik”.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

8. CARA-CARA PENDEKATAN MEMPELAJARI KEJAHATAN SERTA RISET/METODE DLM

KRIMINOLOGI (8.1)A. Cara-cara Pendekatan dlm Mempelajari Kejahatan :

Dlm meneliti kejht, secara umum dikenal 3 cara pendekatan, yaitu :1. Pendekatan Deskriptif.2. Pendekatan Kausal.3. Pendekatan Normatif.

B. Riset dan Metode dlm Kriminologi :Riset adalah sbg penggunaan prosedur baku/ sistematik dlm mencari pengetahuan. Paling tdk riset Kriminologi mempunyai kegunaan :1. Kegunaan teoritis.2. Kegunaan praktis.

Page 6: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

6

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

8. CARA-CARA PENDEKATAN MEMPELAJARI KEJAHATAN SERTA RISET/METODE DLM

KRIMINOLOGI (8.2)

- Menurut H.Mannheim, metode yg digunakan dlm penelitian Kriminologi adalah : a. Metode Primer (Statistik Kriminal; Tipologi; Studi

Kasus/ Individual).b. Metode Sekunder (Metode sosiologis; metode

eksperimental; metode Prediksi; metode operasional).

- Dari berbagai metode di atas, statistik kriminaldipandang sbg metode yg mempunyai kedudukan utama dlm kriminologi (positivis).

- METODE STATISTIK.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

9. TEORI-TEORI TTG SEBAB-SEBAB KEJAHATAN (9.1)

- Aliran positivis mencari sebab-sebab kejht pd pelaku kejahatan.

- Krn waktu itu org percaya bhw “penjht merupakan jenis manusia khusus yg berbeda dg orang kebanyakan.”

- Secara tradisional, ciri-ciri tersbt dicari pd ciri-ciri biologis, psikis dan sosio-kultural (ini sesuai dg perkembangan teori-teori yg dikembangkan oleh mashab-mashab dlm bidang etiologi kriminal).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

9. TEORI-TEORI TTG SEBAB-SEBAB KEJAHATAN (9.2)

- Teori-teori yg mencari sebab-sebab kejht dari aspek biologis, psikis, dan sosio-kultural sbb :

1. Teori-teori yg mencari sebab kejht dr aspek fisik (biologi kriminal).

2. Teori-teori yg mencari sebab kejht dr faktor psikologis & psikiatris (psikologi kriminal).

3. Teori-teori yg mencari sebab kejht dr faktor sosio-kultural (sosiologi kriminal).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK (BIOLOGI KRIMINAL) (10.1)

- Mencari sebab kejht dr ciri-ciri biologis dipelopori ahli-ahli frenologi spt Gall (1758-1828), Spurzheim (1776-1832), mencoba mencari hub. bentuk tengkorak kepala dg tingkah laku. Mereka mendasarkan pd pendpt Aristoteles, “bhw otak merupakan organ dr akal”.

- Ajaran ahli-ahli frenologis ini mendasarkan pada preposisi dasar :1. Bentuk luar tengkorak kepala sesuai dg apa yg

ada didlmnya dan bentuk dr otak.2. Akal” terdiri dr kemampuan atau kecakapan,

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK

(BIOLOGI KRIMINAL) (10.2)

3. Kemampuan atau kecakapan ini berhubungan dg bentuk otak dan tengkorak kepala. Oleh krn “otak” merupakan “organ dr akal” sehingga “benjolan-benjolan”-nya merupakan petunjuk dr kemampuan/kecakapan tertentu dr “organ”.

- Studi ini telah membuka jalan bg mereka yg mencari hubungan antara kjht dg ciri-ciri biologis.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK

(BIOLOGI KRIMINAL) (10.3)1. C.Lombroso (1835-1909) dipandang sbg “Bpk

Kriminologi” modern & pelopor mazhab positive.Ajaran Lombroso sekarang hanya berarti bg sejarah perkembangan kriminologi.- Pokok-pokok ajaran Lombroso :1) Mnrt Lombroso, pejahat org yg punya bakat jahat.2) Bakat jahat tsb diperoleh krn kelahiran (diwariskan

dr nenek moyang).3) Bakat jht tertentu dpt dilihat dr ciri-ciri biologis

tertentu, spt muka tdk simetris, bibir tebal, hidung pesek.

4) Bhw bakat jht tst tdk dpt diubah/tdk dpt dipengaruhi.

Page 7: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

7

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK

(BIOLOGI KRIMINAL) (10.4)

- Dlm mengajukan teorinya tsb Lombrosomenggunakan teori evolusi Darwin serta menggunakan hipotesa atavisme (keturunan). Menrt Lombroso, kjht adalah perbuatan yg melanggar Hk.alam (latural law).

- Pengaruh teori Lombroso :a) Positif, pr ahli hk pid. bisa berpandangan :

pejht sbg subyek & bukan sbg obyek belaka, sehingga ada perhatian terhdp aspek subyektif dr pelaku; juga sbg mendorong perkembangan ilmu psikiatri.

b) Negatif, pen.hk (hakim) bisa berprasangka/ sikap, bhw terdakwa dianggap memiliki ciri-ciri pejht, sehingga merugikan kepentingannya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK (BIOLOGI KRIMINAL) (10.5)

2. Kritik utama thdp ajaran Lombroso adalah dr mazhab lingkungan, a.l. A.Lacassagne, L.Manouvrier, G.Tarde, yg menekankan pentingnya faktor lingkungan.- Menurut Lacassagne, “masy mempunyai penjht

sesuai dg jasanya”. Berarti tergantung dr masy itu sendiri dlm menghadapi kjht yg ada, sedangkan penjht dianggap kurang berperan.

- Lacassagne membandingkan penjht sbg bakteri, apakah berkembang atau tdk, ini tergantung tempat dimana ia ditempatkan. Jk ditaruh ditempat steril mk tdk dpt berkembang. Jd masy diumpamakan sbg tempat meletakkan bakteri tsb.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK (BIOLOGI KRIMINAL) (10.6)

3. E. Ferry (1856-1928) murid Lombroso, berusaha menyelamatkan ajaran Lombroso dg mengakui pengaruh lingkungan dlm terjadinya kejht.– Ferry mengajukan rumus ttg timbulnya kejht,

bhw “Tiap-tiap kejht resultante dr keadaan individu, fisik, dan sosial”, yaitu sbb :Kejahatan = Individu + Sosial + fisik.Individu dipecah menjadi Bakat & Lingkungan, sedangkan sosial adalah lingk. manusia & fisik adalah lingkungan alam, sehingga formulanya menjadi :Kejahatan = Bakat + Lingkungan + lingkungan

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK (BIOLOGI KRIMINAL) (9.7)

- Oleh Ferry, bakat diartikan sbg bakat jahat.- Meski Ferry mengakui pengaruh lingkungan terhdp

kejht, namun bg-nya, faktor yg menentukan terjadinya kejht tetap dr bakat (jahat), sedangkan lingkungan hanya memberikan bentuk kejht.

- Jd jelas bhw Ferry pendukung utama ajaran Lombroso.

- Kritik terhdp ajaran Ferry spt A.Quetelet yg mengajukan “variasi individu” (juga Bouger); jg penelitian-penelitian oleh beberapa sarjana, spt Manouvrier, Goring, bhw: skala-slaka yg digunakan Lombroso mengenai penjahat juga terdpt pd banyak kelompok lain spt mhs, jururawat, polisi, militer.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

10. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI ASPEK FISIK (BIOLOGI KRIMINAL) (10.8)

- Penelitian lain mis. utk menjwb persoalan apakah kejht itu ciri-ciri yg diwariskan, yaitu dilakukan dg cara mengurut keturunan (silsilah) (Spt oleh Dugdale & Estabrook terhdp keluarga Juke, dihub.kan dg penelitian terhdp keluarga Jonathan Edward).

- Kritik-kritik tsb menunjukkan kelemahan-kelemahan dr ajaran biologi kriminil & utk sementara digantikan oleh ajaran lingkungan sbg sebab utama timbulnya kejhtn.

- Uraian terhdp teori Lombroso maupun terhdp kritik-kritik yg diajukan menunjukkan, bhw mrk sama-sama sependpt bhw penjht sama dg napi (bekas napi). Hal inilah yg merupakan kelemahan mendasar dr kriminologi masa lampau.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.1)Usaha mencari sebab-sebab kejht dr faktor psikis termasuk agak baru.

- Seperti halnya pr positivis pd umumnya, usaha mencari ciri-ciri psikis pd pr penjht didasarkan anggapan bhw : “Penjht merupakan orang-orang yg mempunyai ciri-ciri psikis yg berbeda dg orang-orang bukan penjht, & ciri-ciri psikis tsb terletak pada intelegensinya yg rendah.”

- Bagaimanapun jg psikologi kriminal haruslah didasarkan pd psikologi itu sendiri, sedangkan psikologi termasuk ilmu yg perkembangannya agak lambat.

- Pd umumnya ahli-ahli psikologi mengembangkan ilmunya dg cara membagi manusia dlm tipe-tipe tertentu (tipologi). Akan tetapi tipologi yg dihasilkan tsb tdk bisa begitu saja diterapkan pd pr penjahat.

Page 8: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

8

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.2)

- Psikologi kriminal adalah mempelajari ciri-ciri psikis dr para pelaku kejahatan yg “sehat” (sehat dlm pengertian psikologi).

- Krn konsep ttg jiwa yg sehat itu luas, mk pembicaraan dimulai dr bentuk-bentuk gangguan mental (khususnya yg sering muncul pd kasus-kasus kejht), selanjutnya mengenai psikologi kriminil dr pelaku kejahatan yg “sehat”.

- Bentuk-bentuk gangguan mental berupa : Psikoses, Neuroses, & Cacat mental.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.4)

(c) Encephalitis. Umumnya penderita adalah anak-anak. Sering melakukan tindakan-tindakan anti sosial, pelanggaran seks.

(d) Senile dementia. Umumnya penderita adalah pria sudah lanjut usia dg kemunduran pd kemampuan fisik & mental, gangguan emosional & kehilangan kontrol terhdp dorongan seksual, bersamaan dg timbulnya kecurigaan terhdp orang lain, menimbulkan tindak kekerasan atau pelanggaran seksual terhdp anak-anak.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.3)

A. PSIKOSES.Psikoses dibedakan : Psikoses organis, & Psikoses fungsional.1. Psikoses Organis. Bentuk-bentuk psikoses organis a.l :

(a) Kelumpuhan umum dr otak, ditandai dg kemerosotan terus menerus dr seluruh kepribadian, pd tingkat permulaan, mk perb. Kejht spt pencurian, penipuan, pemalsuan dg terang-terangan & penuh ketololan.

(b) Traumatik psikosis yg diakibatkan oleh luka pd otak disebabkan dr kecelakaan (gegar otak). Penderita mudah gugup dan cenderung melakukan kejahatan kekerasan.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.5)(e) Puerperal insanity. Penderitanya wanita sedang

hamil (beberapa saat setelah melahirkan), yg diakibatkan krn kekhawatiran luar biasa disebabkan krn kelahiran anak yg tdk dikehendaki, tekanan ekonomi dan kelelahan phisik.Kejht yg dilakukan berupa aborsi, pembunuhan bayi, pencurian. Di Inggris, misalnya terhdp wanita yg membunuh bayinya krn pengaruh gangguan ini hanya dituntut sbg melakukan penganiayaan yg mengakibatkan kematian. Bandingkan dg ancaman pidana antara Psl. 338 dg Psl 341 dan 308 KUHP).

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.6)(f) Epilepsi. Merupakan salah satu bentuk psikoses yg

sangat terkenal, tetapi jg salah satu bentuk psikoses yg sukar dipahami. Bentuk gangguan ini sangat bermacam-macam.

(g) Psikoses yg diakibatkan dr alkohol.Persoalan yg dpt diajukan adalah : (1) seberapa jauh pemabukan dipandang sbg pelanggaran Hk ? (2) seberapa jauh pemabukan merupakan penyebab timbulnya kejahatan ? (3) apakah makna pemabukan dlm psikiatris ? (4) seberapa jauh sikap Hk Pidana terhdp kejht yg dilakukan sbg akibat tingkat pemabukan yg berbeda-beda ?

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.7)- Dari pandangan psikiatris & kriminologi dpt dibedakan 3

tipe pengguna alkohol :(1) Tipe normal. Mrk memakai alkohol kadang-kadang

saja. Pemakaian alkohol disini dpt mengganggu kemampuan phisik & mental yg kadang-kadang dpt menghasilkan kejahatan kekerasan, pelanggaran seks, pembakaran atau balas dendam.

(2) Peminum pathologist, terjadi pd orang-orang yg mentalnya tdk stabil, dsb. Orang spt ini akan menjadi garang meskipun hanya minum alkohol dlm jumlah yg sangat sedikit.

(3) Alkoholis yg kronis, yg dpt mengakibatkan menjadi kurang waras dg halusinasi.

Page 9: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

9

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.8)2. Psikoses Fungsional.

Bentuk psikoses fungsional yg terutama adalah : (a) Paranoia. Penderitanya al. diliputi oleh khayalan

(delusi), merasa hebat, merasa dikejar-kejar.(b) Manic-depressive psikhoses. Penderitanya

menunjukkan tanda-tanda perubahan dr kegembiraan yg berlebih-lebihan ke kesedihan. Keadaan yg demikian bisa berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu atau lebih lama lagi. Kejahatan yg dilakukan misalnya kejahatan kekerasan, bunuh diri, pencurian kecil-kecilan, penipuan, pemabukan.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.9)

(c) Schizophrenia. Sering dianggap sbg bentuk psikoses fungsional yg paling banyak dan penting.Pd penderitanya ada kepribadian yg pecah. Melarikan diri dr kenyataan. Hidup dg fantasi, delusi dan halusinasi. Tdk bisa memahami lingkungannya. Kadang-kadang merasa ada orang yg menghipnotis dirinya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.10)

B. NEUROSES.- Perbedaan antara psikoses dan neuroses masih

merupakan hal yg konroversi. Secara statistik pelanggaran Hk lebih banyak dilakukan oleh penderita neuroses dr pd psikoses.

- Berikut ini akan dibicarakan beberapa bentuk neuroses yg sering muncul di pengadilan.(1) Anxiety Nueroses dan Phobia.

Keadaannya ditandai dg ketakutan yg tdk wajar dan berlebih-lebihan terhdp adanya bahaya dr sesuatu atau pd sesuatu yg tdk ada sama sekali.Jika dihubungkan dg obyek atau ideologi tertentu disebut phobia.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.11)(2) H i s t e r i a.

Terhdp disosiasi antara dirinya dg lingkungannya diberbagai bentuk. Umumnya sangat egosentris, emosional & suka sombong (Umumnya wanita).

(3) Obsessional dan Compulsive Neuroses.Penderita punya keinginan/ide-ide yg tdk rasional & tdk dpt ditahan. Ini disebabkan ketakutan utk melakukan keinginan tsb. (krn adanya norma-norma/akibat-akibat tertentu).Bentuk-bentuk Obsessional & Compulsive Neuroses: kleptomania, discomania, fetishisme, exhibitonist, pyromania. Penelitian ttg kleptomania oleh T.C.N. Gibben, pencurian di supermarket.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.12)

C. CACAT MENTAL.Pengertian cacat mental lebih ditekankan pd kekurangan intelegensia drpd karakter atau kepribadiannya yg dilihat dr tinggi rendahnya I.Q. dan tingkat kedewasaannya.HUBUNGAN CACAT MENTAL DG KEJAHATAN :• Orang mencari hub. cacat mental dg kejht, dg cara

pengujian secara statistik & dg cara sudi kasus. • Bhw apakah cacat mental akan menjadi penjht

sebenarnya lebih banyak tergantung dr pengaruh lingkungan sosialnya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.13)

HUBUNGAN GENIUS DAN KEJAHATAN :• Barang kali genius dipandang sbg penyimpangan

(dlm arti yg lebih tinggi) drpd manusia rata-rata. Juga genius bukan termasuk “langka”.

• Meskipun demikian hub. Genius dg kejahatan telah menarik perhatian kriminolog krn dua hal :a. Krn diduga ada hubungan antara genius dg gila,

dan b. Krn adanya kepercayaan bhw orang yg genius

seakan-akan adalah anti sosial atau setidak-tidaknya sangat individualistis dan tdk mau tunduk pd aturan sosial.

Page 10: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

10

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.14)PSIKOLOGI DARI PENJAHAT YANG NORMAL :

- Pembicaraan mengenai pelanggar yg normal & tingkah lakunya, lebih ke arah psikologi dan sosiologi (psikologi sosial).

- Bhw unsur mental selalu hadir dlm perbuatan kejht sehingga tdk ada garis demarkasi yg tegas antara keduanya. Apabila tujuan penjelasan utamanya pd lingkungan dr penjht, mk dimasukkan dlm sosiologi,sedangkan apabila pd individunya sendiri maka termasuk psikologi.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.15)- Jd Sosiologi akan melaporkan bhw terdpt faktor-faktor

tertentu pd lingkungan individu tertentu ygkemungkinan akan menghasilkan kejht.

- sedangkan psikologis menggambarkan jenis kepribadian individu tertentu yg mungkin cenderung melakukan kejht jk dihadapkan pd situasi tertentu.

- Secara umum diterimanya pandangan bhw apa yg membentuk kepribadian cenderung dipengaruhi oleh intelegensi, di samping kualitas-kualitas khususnya di luar kemampuan intelektual.

- Istilah-istilah agresif, suka berkelahi, sikap curiga, takut, malu-malu, tdk suka bergaul, ramah, menyenangkan, seringkali dipakai utk menggambarkan beberapa dr kualitas tsb.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.16)

- Studi yg dilakukan oleh suami istri Glueck yg mencari perbedaan-perbedaan ciri-ciri antara anak-anak delinkuen dg non-delinken (dlm penelitian mereka membandingkan 500 anak laki-laki delinkuen dg 500 anak laki-laki non-delinkuen) menggambarkan justru terdapat banyak persamaannya drpd perbadaannya.

- Berdasarkan studi-studi tsb dpt ditarik kesimpulan bhw tdk dpt ditunjukkan dg jelas adanya perbedaan kepribadian penjahat dan non-penjahat.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

11. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

PSIKOLOGIS & PSIKIATRIS (11.17)- Meskipun banyak penelitian terhdp pelaku kejht

ditemukan ciri-ciri kepribadian tertentu, namun tdk dpt disimpulkan adanya “kepribadian penjahat”, sebab :• Penjht merupakan istilah umum, sedangkan ciri-ciri

tsb hanya mengenai jenis kejht tertentu.• Ciri-ciri kepribadian tsb hanya dicari pd kelompok

tertentu (pelaku kejht resmi) tanpa dibandingkan dg mrk yg dianggap bukan penjh.

• Ciri-ciri tertentu tsb hanya ciri kepribadian penjahat resmi & bukan penjh sbg keseluruhan.

• Kelemahan yg tdk dpt dihindari dr sampel yg diteliti yg mendasarkan pd data resmi ttg pelaku kejht.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL) (12.1.)

- Obyek utama sosiologi kriminal adalah :• Mempelajari hub. antara masy dg anggotanya, antara

kelompok baik krn hubungan tempat maupun etnis dg anggotanya, antara kelompok dg kelompok, sepanjang hub.tsb dpt menimbulkan kejht.

• Disamping itu juga dipelajari ttg umur dan seks, hanya saja berbeda dg biologi kriminal maka disini yg dipelajari adalah hubungan seks dan umur dg peranan sosialnya yg dpt menghasilkan kejahatan.

- Suatu masy dpt dimengerti & dinilai hanya melalui latar belakang kultur yg dimilikinya, norma-norma & nilai-nilai yg berlaku.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL)(12.2.)

- Apakah kultur, norma & nilai tsb dipandang baik atau buruk, seberapa jauh konflik yg timbul antara norma/ nilai yg satu dg lainnya, & krn-nya dipandang dpt meningkatkan atau paling tdk ikut membantu timbulnya kejht, akan berbeda-beda menurut pandangannya masing-masing pengamat.

- Krn itu bukan tugas kriminolog utk menilai, akan ttpi lebih berupaya utk menggambarkan & menjelaskan fakta-fakta yg ada.

- Berarti : Utk memahami & menjelaskan kejht perlu dipelajari bagaimana aspek-aspek budaya tertentu dpt mempengaruhi timbulnya kejht, mis. sampai seberapa jauh budaya feodalisme (dlm kenyataannya masih hidup di masy kt) berpengaruh terhdp timbulnya kejahatan.

Page 11: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

11

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL)(12.3.)

- Demikian pula berbagai aspek budaya tertentu lainnya yg pd masa lampau dianggap sbg “baik” dg perubahan sosial mungkin justru mempunyai pengaruh besar dlm timbulnya kejahatan dan bentuk-bentuk penyimpangan sosial lainnya yg dpt menghambat tercapainya tujuan masyarakat adil dan makmur.

- Salah satu ciri masy adalah adanya lapisan sosial (stratifikasi sosial) misalnya pd masy jawa Kuno dikenal adanya priyai dan orang kebanyakan, sedangkan pd masy modern kita mengenal dg apa yg disebut sbg kelas sosial.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL)(12.4.)

- Kelas sosial, perlu dipelajari sejauh mana kelas sosial tsb punya pengaruh dlm timbulnya kejht, bentuk-bentuk kejht & pelakunya.

- Khususnya di keadaan masy kita yg akhir-akhir ini mengalami perubahan sosial cukup pesat, mk dlm mempelajari gejala kejht yg terjadi perlu kepekaan & ketajaman dlm mengamati gejala-gejala sosial yg ada (sedang berlangsung).

- Artinya seberapa jauh perubahan terjadi dlm kehidupan sosial & berpengaruh terhdp perkembangan kejht.

- Jd secara umum bhw setiap masy memiliki tipe kejht & penjht sesuai dg budayanya, moralnya, kepercayaannya serta kondisi-kondisi sos, struk, pol & ek.nya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL) (12.5.)

Teori-teori tentang sebab-sebab Kejahatan :- Usaha mencari sebab-sebab kejht dr aspek sosial

sdh dimulai jauh sebelum lahirnya kriminologi, sedangkan usaha-usaha mencari sebab-sebab kejht (secara ilmiah) dr aspek sosial dipelopori oleh mazhab lingkungan yg muncul di Prancis (abad 19), yg merupakan reaksi terhdp ajaran lombroso.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL) (12.6.)

- H.Mannheim membedakan teori-teori sosial kriminal ke dlm :(a) Teori-teori yg berorientasi pd kelas sosial, yaitu

teori-teori yg mencari sebab-sebab kejht dr ciri-ciri kelas sos., perbedaan kelas sos. serta konflik kelss-kelss sos. yg ada.Termasuk dlm teori ini : anomi & teori-teori sub budaya delinkuen.

(b) Teori-teori yg tdk berorientasi pd kls sos, yaitu : teori-teori yg membahas sebab-sebab kejht tdk dr kelas sos ttpi dr aspek yg lain, spt lingkungan, kependdkan, kemiskinan, dsb.Termasuk dlm teori ini : teori-teori ekologis, teori konflik kebudayaan, teori ekonomi dan differential association.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL) (12.7.)

Ad.(a) Teori-teori yg berorientasi pd kelas sosial :Teori Anomi.- Teori anomi merupakan teori kelas yg utama,

sedangkan teori-teori sub budaya delinkuen dpt dipandang sbg pengembangan dr tori anomi.

- Teori anomi diajukan oleh Robert Merton. Meskipun istilah anomie telah dipakai oleh E.Durkheim pd th 1890-an dlm bk-nya Division of Labour dan Suicide namun secara sekilas hubungan antara anomi dg kejht belum jelas.

- Secara harfiah anomie sendiri berarti tanpa norma.- Dlm sub kultur kejht berarti terdpt berbagai norma

tingkah laku yg cukup kuat akan tetapi berbeda dg kultur dominan yg lebih luas.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

12. TEORI TTG SEBAB KEJAHATAN DARI FAKTOR

SOSIO-KULTURAL (SOSIOLOGI KRIMINAL)(12.8)

- Spt halnya Durkheim, merton mendasarkan analisanya pd bahaya-bahaya yg melekat dlm setiap bentuk ketidak sesuaian antara kebutuhan manusia dg cara-cara yg dpt digunakan utk memenuhinya.

- Dlm teori anomi ini Merton melihat bhw tahap-tahap tertentu dr struktur sosial akan meninggalkan keadaan dimana pelanggaran terhdp aturan-aturan masy akan menghasilkan tanggapan yg “normal”.

- Merton berusaha utk menunjukkan bhw beberapa struktur sosial dlm kenyataannya telah membuat orang-orang tertentu di masy utk bertindak menyimpang drpd mematuhi norma-norma sosial.

Page 12: MATERI KRIMINOLOGI TERBARU 7.pdf

12

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

Teori Sub Budaya Delinkuen.– Teori ini diajukan oleh A.K.Cohen dlm Bk-nya

Delinquent Boys (1955) yg membahas kenakalan remaja di Amerika.

– Teori ini mencoba mencari sebab-sebab kenakalan remaja dr perbedaan kelas di antara anak-anak yg diperolahnya dr keluarganya.

– Cohen menujukkan adanya moralitas dan nilai-nilai yg berbeda di antara keluarga kelas menengah dg kelas pekerja spt ambisi, tanggung jawab pribadi, pengendalian terhadap tindakan agresif, perhargaan terhadap hak milik dsb.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

– Dg terjadinya pergaulan antara dua kelompok tsb dpt menimbulkan konflik dan kebingungan dr anak-anak kelompok pekerja sehingga menyebabkan timbulnya kenakalan di antara anak-anak kelas pekerja.

– Beberapa th kemudian R.A.Cloward dan L.E.Ohlin dlm bk nya Delinquency and Opportunity, A Theory of Delinquen Gang (1960) mencoba membahas kenakalan remaja (geng) Amerika dg menggunakan dasar-dasar teori yg dikemukakan oleh Durkheim dan Merton dan teori-teori yg dikemukakan oleh Shaw dan H.D.Mckay dan E.H.Sutherland.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

- Dlm bk nya tsb dia mengajukan teori yg diberi nama “differential opportunity system” yg membahas geng delikuen atau sub kultur yg banyak terdpt di antara anak-anak laki-laki kelas bawah di daerah-daerah pusat kota-kota besar.

- Dlm teorinya tsb dia membedakan tiga bentuk sub kultur delinkuen yaitu :

a. Criminali sub cultur, suatu bentuk geng yg terutama melakukan pencurian, pemerasan dan bentuk kejht lain dg tujuan utk memperoleh uang,

b. Conflict sub cultur, suatu bentuk geng yg berusaha mencari status dg menggunakan kekerasan dan,

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

c. Retreatist sub cultur, suatu bentuk geng dg ciri-ciri penarikan diri dr tujuan dan peranan yg konvensional dan krn nya mencari pelarian dg menggunakan narkotika serta melakukan bentuk kejahatan yg berhubungan dg itu.

- Ketiga pola sub kultur delinkuen tsb tdk hanya menunjukkan adnya perbedaan dlm gaya hidup di antara anggota-anggotanya akan tetapi juga krn adanya masalah-masalah yg berbeda bagi kepentingan kontrol sosial dan pencegahannya.

- Mereka timbul dr proses-proses dan bagian-bagian yg berbeda dr struktur sosial, spt perbedaan dlm kepercayaan (beliefs), nilai-nilai dan aturan-aturan tingkah laku bg anggota-anggotanya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

- Akan tetapi ketiganya adalah serupa dlm hal norma-norma tandingan yg menyebabkan tingkah laku anggotanya melarikan diri dr norma yg berlaku pd masy yg lebih luas.

- Dlm teorinya tsb Cloward & Ohlin menyatakan bhw timbulnya kenakalan remaja lebih ditentukan oleh perbedaan-perbedaan kelas yg dpt menimbulkan hambatan-hambatan bg anggotanya mis nya kesempatan utk memperoleh pendidikan, sehingga mengakibatkan terbatasnya kesempatan bg anggotanya utk mencapai aspirasi sosialnya.

Aswandi,SH.M.Hum/F.Hk.Untan

Ad. (b) Teori-Teori yang Tdk berorientasi pd Kelas Sosial :

- Secara umum dpt dikatakan bhw teori-teori ini sudah agak kuno dibandingkan dg teori-teori kelas.Akan tetapi tentu saja teori-teori ini dlm perkembangannya saling berhubungan, sehingga teori-teori ini jg telah ikut membantu lahirnya teori-teori yg berorientasi pd kelas. Yang termasuk teori-teori yg tdk berorientasi pd kelas sosial adalah :1. Teori ekologis.2. Teori konflik kebudayaan.3. Teori-teori faktor ekonomi.4. Teori-teori differential association.