asli tugas kriminologi

31
PENELITIAN MENGENAI REALITA DAN SISI KEHIDUPAN ANAK JALANAN

Upload: andy-pratama-abdullah

Post on 01-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: aSLI Tugas Kriminologi

2

KATA PENGANTAR

PENELITIAN MENGENAI REALITA DAN SISI KEHIDUPAN ANAK JALANAN

Page 2: aSLI Tugas Kriminologi

Puji dan Syukur Kami Panjatkan atas Kehadirat ALLAH SWT, karena dengan limpahan

rahmat, kekuatan dan hidayah-Nyalah, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang

berkaitan dengan Kriminologi, yaitu Penelitian Mengenai Realita dan Sisi Kehidupan Anak

Jalanan yang ada Di Makassar.

Salam dan salawat senantiasa Kami kirimkan kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW,

dimana pada saat ini tetap menjadi contoh suluh Teladan bagi Umat Islam di muka bumi ini,

untuk mendapatkan Amal kebaikan di dunia dan di akhirat kelak. Amin Ya Rabbal alamin

Didalam menyelesaikan Makalah ini, Kami banyak menemui halangan dan rintangan

namun dibalik semua itu, kami menyadari bahwa ketidak sempurnaan Makalah ini, oleh karena

itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pihak lain yaitu Para pembaca.

Demikianlah kami ucapkan Wabillahi Taufiq Walihidayyah Wassalamualaikum Alaikum

Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, 16 November 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: aSLI Tugas Kriminologi

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG......................................................................................

B. RUMUSUN MASALAH.................................................................................

C. TUJUAN PENELITIAN..................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

A. KONSEP ANAK JALANAN...........................................................................

B. KRITERIA ANAK JALANAN.......................................................................

C. MUNCULNYA ANAK JALANAN................................................................

D. MODEL ALTERNATIF PENANGANAN ANAK JALANAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN DAN HASIL WAWANCARA...................................

B. CONTOH-CONTOH KASUS KRIMINOLOGI.............................................

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN................................................................................................

B. SARAN.............................................................................................................

BAB I

Page 4: aSLI Tugas Kriminologi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek,

Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena

mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak

jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara.

Namun, perhatian terhadap nasibanak jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif

Padahal mereka adalahsaudara kita, Mereka adalah amanah Allah yang harus dilindungi, dijamin

hak-haknya, sehingga tumbuh-kembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan

bermasa depan cerah.

Menurut UUD 1945, “anak terlantar itu dipelihara oleh negara”. Artinya pemerintah

mempunyai tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pembinaananak-anak terlantar, termasuk

anak jalanan. Hak-hak asasi anak terlantar dan anak  jalanan, pada hakekatnya sama dengan hak-

hak asasi manusia pada umumnya, seperti halnya tercantum dalam UU No. 39 tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia, dan Keputusan Presiden RI No. 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan

Convention on the right right of the Child (Konvensi tentang hak-hak Anak).

Mereka perlu mendapatkan hak-haknya secara normal sebagaimana layaknya anak, yaitu hak

sipil dan kemerdekaan (civil righ and freedoms), lingkungan keluarga dan pilihan pemeliharaan

(family envionment and alternative care), kesehatan dasar dan kesejahteraan (basic health and

welfare), pendidikan, rekreasi dan budaya (education, laisure and culture activites), dan

perlindungan khusus ( special  protection). Berdasarkan fenomena di atas, penulis mengambil

judul “Faktor PenyebabAnak Jalanan dan Penanganannya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitian

adalah:

Page 5: aSLI Tugas Kriminologi

1. Apa saja faktor yang menyebabkan munculnya anak jalanan?

2. Bagaimanakah model alternatif penanganan anak jalanan?

C. Tujuan Penelitian

Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan fenomena munculnya anak

jalanan?

2. Mengetahui model alternatif penanganan anak jalanan?

BAB II

KAJIAN TEORI

Page 6: aSLI Tugas Kriminologi

A. Konsep Anak Jalanan

Untuk memahami anak jalanan secara utuh, k i t a

h a r u s m e n g e t a h u i d e f i n i s i a n a k j a l a n a n .

D e p a r t e m e n S o s i a l R I m e n d e f i n i s i k a n

a n a k jalanan adalah anak yang sebagian

besar menghabiskan waktunya untuk mencari

nafkahatau berkeliaran di jalanan atau tempat-

tempat umum lainnya,

UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan, yaitu: Street child are those who

haveabandoned their homes, school and immediate communities before they are sixteenyears of age, and

have drifted into a nomadic street life (anak jalanan merupakananak-anak berumur dibawah 16

tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga.

Sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam kehidupan

yang berpindah-pindah di jalan raya (H.A Soedijar, 1988 : 16). Berdasarkan pengertian di atas

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anak  jalanan adalah anak yang berusia 5 – 18 tahun yang

menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di jalanan

maupun ditempatumum.

B. Kriteria Anak Jalanan

Anak merupakan potensi sumber daya insani bagi pembangunan nasional, oleh karena itu

pembinaan dan pengembangannya (pemberdayaan) dimulai sedini mungkin agar dapat

berpartisipasi secara optimal bagi pembangunan bangsa dan Negara, namun pada kenyataannya

sumber potensi ini justru menjadi permasalahan di Negara kita yaitu dengan adanya anak jalanan, Berdasarkan

pengertian anak jalanan di atas maka dapat diketahui bahwakriteria anak jalanan antara lain:

1. Anak (laki-laki/perempuan) usia 5-18 tahun.

2. Me lakukan keg i a t an t i dak menen tu , t i dak j e l a s keg i a t annya dan

a t au  berkeliaran di jalanan atau ditempat umum minimal 4 jam/hari dalam kurun waktu

Page 7: aSLI Tugas Kriminologi

satu bulan yang lalu, seperti pengemis, pengamen, ojek payung, tukang bangunan, pembawa

belanjaan di pasar dll.

3. Keg i a t annya dapa t membahayakan d i r i nya s end i r i a t au mengganggu

ketertiban umum

C. Faktor Penyebab Munculnya Anak Jalanan

Menurut hasil penelitian kami (dalam Makalah ini), bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

anak pergi ke jalanan berdasarkan alasan dan penuturan mereka adalah karena:

1. Kekerasan dalam keluarga

2. Dorongan keluarga

3. Ingin bebas

4. Ingin memiliki uang sendiri, dan

5. Pengaruh teman

Selain itu faktor-faktor penyebab utama seorang anak menjadi anak jalanan antara lain:

1. Kesulitan ekonomi keluarga yang menempatkan seorang anak harus membantu keluarganya

mencari uang dengan kegiatan di jalan.

2. Ket idak ha rmon i san rumah t angg a atau keluarga, baik hubungan antara bapak

dan ibu maupun orang tua dengan anak

3. Suasana lingkungan yang kurang mendukung dari kehidupan masa kanak-kanaknya

4. R a y u a n k e n i k m a t a n k e b e b a s a n mengatur hidup sendiri dan menikmati

kehidupan lainnya yang diharapkandiperoleh sebagai anak jalanan

D. Model Alternatif Penanganan Anak Jalanan

Alternatif model penanganan anak jalananmengarah kepada 3 jenis model yaitu:

Page 8: aSLI Tugas Kriminologi

1. Family base, adalah model dengan memberdayakan keluarga anak jalanan melalui

beberapa metode yaitu melalui pemberian modal usaha, memberikan tambahan makanan,

dan memberikan penyuluhan berupa penyuluhan tentang keberfungsian keluarga, Dalam

model ini diupayakan peran aktif keluarga dalam membina dan menumbuh kembangkan

anak jalanan.

2. Institutional base, ada l ah mode l pembe rdayaan me la lu i pembe rdayaan

lembaga-lembaga sosial di masyarakat dengan menjalin networking  melalui berbagai

institusi baik lembaga pemerintahan maupun lembaga social masyarakat.

3. Multi-system base, adalah model pemberdayaan melalui jaringan sistem yang ada mulai dari anak

jalanan itu sendiri, keluarga anak jalanan, masyarakat, para pemerhati anak , akademisi,

aparat penegak hukum serta instansi terkait lain.

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 9: aSLI Tugas Kriminologi

Metode penelitian adalah suatu cara sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan

dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dalam upaya memecahkan suatu pengetahuan dalam

upaya memecahkan suatu permasalahan dengan menggunakan metode ilmiah.

Dengan metode penelitian pekerjaan penelitian akan lebih terarah, sebab metode

penelitian bermaksud memberika kemudahan dan kejelasan tentang apa dan bagaimana Peneliti

melakukan Penelitian.

Oleh karena itu dalam bab ini kami akan menguraiakan mengenai berbagai hal yang

termasuk dalam metode Penelitian.

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap data tentang

faktor penyebab seorang anak menjadi anak jalanan.

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

wawancara, Dalam metode wawancara ini, kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada

beberapa anak jalanan untuk mendapatkan data mengenai penyebab seorang anak menjadi

anak jalanan. Dalam metode wawancara ini, kami sebelumnya membuat pedoman wawancara

terlebih dahulu dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

1. Persiapan, meliputi menentukan tujuan; menentukan bentuk pertanyaan; menentukan

responden; menentukan jumlah responden; menetapkan jadwal pelaksanaan

wawancara; dan mengadakan hubungan dengan responden

2. Pelaksanaan, meliputi memilih pertanyaan yang benar-benar terarah dan dibutuhkan

dalam rangka mengumpulkan informasi dan mengadakan wawancara

3. Penutup, meliputi menyusun laporan wawancara; mengadakan evaluasi tentang

pelaksanaan wawancara dan mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting

dari pelaksanaan wawancara itu.

PENELITIAN

Page 10: aSLI Tugas Kriminologi

Kami dari kelompok Peneliti mengadakan Penelitian Terhadap Realita dan sisi kehidupan

Anak Jalanan, Kelompok kami terdiri dari 4 orang yang mengadakan Penelitian, kami memulai

penelitian pada hari jumat tanggal 16 november 2012, berangkat tepatnya pada pukul 06.00 pagi,

segala perlengkapan sudah kami sediakan mulai dari pakaian seadanya, kamera, dan handphone.

Sasaran pertama kami adalah di Jl. Urip Sumoharjo yaitu play offer atau orang Makassar biasa

menyebutnya dengan kata jembatan layang.

Selang beberapa menit kami tiba di tempat itu, kami tidak melihat objek atau anak

jalanan yang kami cari, disana kami hanya melihat beberapa penjual koran saja.

Perjalanan kami berlanjut menyusuri sekitaran Jl. A.P. Pettarani, tujuan kedua Penelitian

kami adalah Persimpangan Mall Panakkukang, kami sempat mengambil beberapa gambar atau

photo tempat kediaman dari anak jalanan tersebut, di tempat inilah, mereka hidup dan

Page 11: aSLI Tugas Kriminologi

melanjutkan kehidupannya dengan cara turun ke jalan mencari rezeki untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

S

Setelah itu kami dari kelompok Peneliti, sejenak untuk mengisi perut, berteduh dan

setelah dari tempat itu kami baranjak untuk mencari lokasi lain.

Diperjalanan mencari anak jalanan kami singgah di Mesjid Terapung tepatnya di Jl.

Penghibur (anjungan Pantai Losari) kami menyempatkan untuk sholat jumat dan kami melihat di

Page 12: aSLI Tugas Kriminologi

pelataran masjid banyak ibu-ibu beserta anak-anaknya mengemis dipelataran masjid tersebut

menunggu orang yang memberinya uang.

Setelah kami selesai melakukan shalat jumat kami melihat pekerja bangunan sangat sibuk

dengan pekerjaannya dan sayangnya dia tidak menunaikan kewajibannya (shalat jumat).

Perjalanan terus kami lanjutkan kedepan Mall Panakukkang disana kami melihat ada

anak kecil yang sedang mengemis dijalanan dan kami pun berusaha untuk menemui dan

mewawancarainya dan kami berhasil untuk mewawancarainya dengan berbagai pertanyaan

Page 13: aSLI Tugas Kriminologi

PEDOMAN WAWANCARA

Topik : Faktor penyebab banyaknya anak jalanan

Tujuan : Untuk mengetahui potret anak jalanan dan faktor penyebab keberadaannya 

Responden : Nama

Waktu Pelaksanaan :

Tempat:

1. Apakah Anda masih sekolah?

2. Jika Anda masih sekolah, lantas apa yang Anda lakukan di jalanan?

3. Dalam semingggu, berapa kali Anda melakukan pekerjaan ini?

4. Kapan dan di mana Anda biasa melakukan pekerjaan ini?

5. Sejak kapan Anda melakukan pekerjaan ini?

6. Apakah Anda masih mempunyai keluarga?

7. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga Anda?

8. Apakah penghasilan dari pekerjaan ini cukup untuk kebutuhan sehari-hari?

9. Bersama siapa Anda biasa melakukan pekerjaan di jalanan ini?

10. Apa yang membuat Anda bersedia melakukan pekerjaan ini?

11. Apa pendapat Anda tentang sekolah?

12. Menurut Anda apakah pekerjaan ini tidak mengganggu kegiatan belajar Anda?

13. Apakah Anda tidak takut menghadapi dunia di jalanan yang keras?

14. Permasalahan apa yang sering Anda hadapi saat Anda berada di jalanan?

15. Pernahkah Anda tertangkap razia petugas keamanan?

16. Apa yang Anda lakukan pada saat ada razia oleh petugas keamanan?

17. Apa yang dilakukan petugas keamanan kepada Anda jika Anda tertangkaprazia?

18. Adakah kebahagiaan yang pernah Anda dapatkan sebagai anak jalanan?

19. Apa harapan dan cita-cita Anda sebenarnya?

20. Apa suka duka Anda saat menjadi anak jalanan?

Page 14: aSLI Tugas Kriminologi

HASIL WAWANCARA

Topik : Faktor penyebab banyaknya anak jalanan

Tujuan : Untuk mengetahui kondisi dan faktor penyebab banyaknya anak jalanan

Nama Responden : Aji

Waktu Pelaksanaan : 16 November 2012, pukul 15.30 WITA

Tempat : Depan Mall Pannakukang

Jawaban:

1. Ya, saya masih sekolah kelas V SD.

2. Saya berada di jalanan untuk membantu ibu mencari uang dengan cara mengemis.

3. Hampir setiap hari saya melakukan pekerjaan ini, untuk membantu ibu saya.

4. Saya berada di tempat ini setelah saya pulang sekolah sampai nanti malam. Saya biasanya

mencari uang didepan Mall Pannakukang.

5. Saya melakukan pekerjaan ini sejak saya duduk di kelas IV SD.

6. Saya masih mempunyai keluarga, tapi ayah saya sudah tidak ada. Jadi saat ini saya

tinggal bersama ibu dan adik saya.

7. Kondisi ekonomi keluarga saya masih kekurangan, makanya saya bekerja seperti ini.

8. Kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan makan masih cukup, tapi jika untuk kebutuhan

yang lain masih kurang.

9. Saya melakukan pekerjaan ini bersama ibu dan adik saya.

10. Saya mau melakukan pekerjaan ini karena kemauan saya sendiri untuk membantu

perekonomian keluarga dan meringankan beban ibu.

11. Saya merasa sekolah itu tidak enak, lebih enak bermain dengan teman sambil mencari

uang.

12. Saya tidak merasa terganggu dengan pekerjaan saya sebagai pengemis disini.

13. Tidak, soalnya saya sudah biasa tinggal di jalanan seperti ini. Lagipula disini teman saya

juga banyak.

Page 15: aSLI Tugas Kriminologi

14. Paling permasalahan yang sering timbul adalah pada saat ada razia petugas keamanan.

15. Ya, saya pernah tertangkap razia.

16. Begitu saya tahu akan ada razia, saya langsung lari dan bersembunyi ditempat yang

aman.

17. Saya pernah dipukul, diinjak dan dicubit oleh petugas keamanan.

18. Tidak ada, lebih enak tinggal di rumah bisa main dengan teman-teman dan tidak perlu

dikejar-kejar sama petugas keamanan.

19. Tidak tahu, yang jelas saya ingin bermain di rumah dengan teman-teman.

20. Sukanya pada saat dapat uang banyak, kalau dukanya pada saat ditangkap petugas

keamanan.

Kemudian penelitian terus kami lanjutkan ke Parkiran Mall Pannakukang pada saat itu cuaca

tak mendukung (hujan) dan kamipun melihat banyak anak-anak yang membawa payung untuk

Page 16: aSLI Tugas Kriminologi

mengantarkan para pengunjung mall dari parkiran menuju

lobby mall. Kami pun menghampiri seorang anak yang

membawa payung untuk kami wawancarai

Kami menanyakan beberapa pertanyaan:

1. Siapa namamu?

Jawab: nama saya Asrul

2. Dimana kamu tinggal?

Jawab: saya tinggal disekitaran Jl. Adyaksa

3. Kenapa kamu mau melakukan pekerjaan ini?

Jawab: saya disuruh oleh ibu

4. Kapan kamu melakukan pekerjaan ini?

Jawab: pada saat hujan untuk mengantarkan pengunjung kedalam mall.

5. Biasanya kamu dikasih uang berapa pada saat mengantar pengunjung?

Jawab: ada yang Rp. 2.000 dan Rp. 5.000

6. Berapa penghasilan kamu sehari?

Jawab: Rp. 20.000 sampai Rp. 50.000

7. Uangnya kamu pake untuk apa?

Jawab: Kalau saya dapat uang Rp. 20.000 saya dikasih sama ibu Rp. 2.000 dan sisanya

ibu yang ambil.

8. Apakah kamu sekolah?

Jawab: iya saya sekolah sekarang kelas IV SD

9. Bagaimana dengan sekolahmu?

Jawab: saya kerja pada saat pulang sekolah itupun kalau hujan dan disekolah saya cukup

berprestasi dengan mendapat ranking 3

10. Dimana kamu Sekolah?

Jawab: SD Adhyaksa

11. Apa kerja orangtuamu?

Jawab: ibu : menjaga adik di rumah, ayah: tukang kayu

A. HASIL PENELITIAN

Page 17: aSLI Tugas Kriminologi

Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan terhadap beberapa orang anak jalanan, dapat

diperoleh hasil laporan penelitian mengenai kehidupan seorang anak jalanan. Meskipun

dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu instrumen pengumpulan data yaitu

wawancara, akan tetapi pada saat melakukan teknik wawancara ini peneliti juga ikut mengamati

atau observasi langsung dengan mereka (subjek). Daridua sampel penelitian yang penulis ambil,

dapat dilihat kondisi yang hampir sama antara keduanya. Jika dilihat dari jawaban kedua sampel

tersebut menunjukkan bahwa faktor penyebab yang menjadikan mereka menjadi anak jalanan

seperti itu adalah karena faktor ekonomi. Selain itu, permasalahan yang seringkali anak  jalanan

ini alami adalah pada saat mereka harus kejar-kejaran dengan petugas keamanan yang sedang

melakukan razia. Sedangkan, jika ditinjau dari tingkat motivasi belajar antara kedua sampel

memamg sedikit berbeda. Sampel pertama menunjukkan bahwa motivasi belajarnya masih

kurang jika dibandingkan dengansampel yang kedua. Akan tetapi jika saja mereka diberi

kesempatan untuk belajar mereka pasti akan dapat memperbaiki kehidupannya agar menjadi

lebih baik.Dari beberapa pertanyaan yang penulis ajukan,

Beberapa sampel mengatakan bahwa sebenarnya mereka tidak ingin menjalani kehidupan

seperti sekarang iniyaitu sebagai anak jalanan. Mereka ingin bersekolah, bermain bersama

teman-temannya, dan menikmati masa kecilnya dengan penuh keceriaan. Akan tetapi halitu

hanyalah sebatas mimpi dan angan-angan mereka, karena kondisi keadaanlah yang

mengharuskan mereka untuk bekerja membantu orang tua di jalanan.

B. PEMBAHASAN

Dari deskripsi hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa faktor penyebab

munculnya anak-anak jalanan, faktor dominan yang biasa mempengaruhinya adalah faktor

kondisi sosial ekonomi. Kesulitan ekonomi yangdialami oleh keluarga anak jalanan,

menempatkan kedudukan seorang anak dalamkeluarga tersebut untuk membantu mencari uang.

Keterbatasan ketrampilan seoranganak inilah yang menjadikan mereka bekerja sebagai pengemis

misalnya. Padahal perlu disadari bahwa dengan turunnya anak ke jalanan dapat menjadikan

mereka kehilangan haknya sebagai anak, menjadikan anak bersikap seenaknya sendiri,hilangnya

etos kerja dan kreatifitas anak atau bahkan dapat meningkatkan masyarakat yang berbudaya

Page 18: aSLI Tugas Kriminologi

criminal. Dalam mengatasi permasalah anak jalanan ini, pemerintah telah berupaya mengambil

tindakan tegas yaitu dengan melakukan razia atau penertiban anak-anak  jalanan. Meskipun

sebagian besar anak  jalanan sudah pernah tertangkap, tapimereka tidak pernah jera dan tetap

sajamelakukan pekerjaan di jalanan. Hal inilahyang perlu mendapatkan perhatian khususdari

pemerintah dan semua pihak dalam memecahkan permasalahan anak jalananini.Semakin

bertambahnya jumlah anak jalanan di Semarang khususnya, menimbulkan permasalahan yang

harus segera dicari jalan keluarnya. Tindakan penanganan terhadap anak jalanan ini dapat

dilakukan baik oleh pemerintahmaupun masyarakat. Contoh bentuk tindakan penanganan dari

pemerintah misalnya:

1. Mengarahkan rencana strategi pembangunan daerah yang berorientasi kepada

kepentingan terbaik bagi anak,

2. Mengalokasikan anggaran daerah untuk kegiatan penanggulangan anak  jalanan,

3. Melakukan sosialisasi berupa penyadaran tentang dampak negatif darikeberadaan anak di

jalan pada masyrakat, orang tua anak jalanan serta padaanak jalanan itu sendiri.

4. Melakukan pengawasan dan pengarahan terhadap anak jalanan agar tidak turun ke jalan,

dan orang tuanya agar tidak menyuruh anaknya turun ke jalan.Sedangkan contoh bentuk

tindakan penanganan yang dapat dilakukan olehmasyarakat misalnya:

A. Tidak memberikan uang atau bantuan apapun secara langsung di jalan padaanak

jalanan, karena hal ini dapat menjadi daya Tarik bagi orang tuamaupun anak jalanan

itu sendiri.

B. Menyalurkan bantuan melalui lembaga yang menangani anak jalanan.

C. Memberikan pekerjaan pada anak jalanan yang sudah siap kerja dan telah mendapat

pembinaan dari Lembaga Rehabilitasi Anak Jalanan.

D. Melaporkan kepada instansi pemerintah atau lembaga yang menangani anak  jalanan

jika melihat orang tua yang menyuruh anaknya turun ke jalan.

A. CONTOH-CONTOH KASUS KRIMINOLOGI

Page 19: aSLI Tugas Kriminologi
Page 20: aSLI Tugas Kriminologi
Page 21: aSLI Tugas Kriminologi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, anak jalanan adalah anak yang berusia 5 – 18 tahun

yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di

jalanan maupun ditempat – tempat umum. Munculnya anak  jalanan disebabkan adanya beberapa

faktor di antaranya kesulitan ekonomi, ketidak harmonisan keluarga, suasana lingkungan yang

kurang mendukung, dan rayuan kenikmatan kebebasan mengatur hidup sendiri. Permasalahan

anak jalananini dapat ditanggulangi dengan 3 jenis model yaitu:

1. Family Base

2. Institutional Base

3. Multi-system Base

Tindakan penanganan permasalahan anak jalanan ini dapat dilakukan melaui kerjasama

antara pihak pemerintah dan masyarakat

B. Saran

Berbagai pihak perlu melaksanakan program integratif yang diarahkan tidak saja bagi

anak jalanan, tetapi juga keluarga dan lingkungan di mana mereka tinggal Bagi anak jalanan,

mereka perlu dilibatkan dalam program pendidikan khusus yang dapat membuka wawasan

mereka mengenai masa depan. Bagi keluarga, terutama orang tua, perlu diberikan penyuluhan

yang dapat meluruskan persepsi mereka mengenai kedudukan anak di dalam keluarga,

lingkungan dan masyarakat

Page 22: aSLI Tugas Kriminologi