laporan tugas akhir optimalisasi pendapatan asli …

46
LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) MEDAN SELATAN DISUSUN O L E H INNEKE OKTAFANI MALAU 142600115 Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

LAPORAN TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR SISTEM ADMINISTRASI

MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) MEDAN SELATAN

DISUSUN

O L E

H

INNEKE OKTAFANI MALAU 142600115

Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan

judul “Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah Melalui Pemungutan Pajak Kendaraan

Bermotor Di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan

Selatan”.

Penyusunan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi Syarat Menyelesaikan Studi Pada

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam

proposal ini masih jauh dari sempurna sekalipun telah dilakukan sebaik-baiknya.

Keberhasilan dalam terselesaikannya tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan, bantuan,

bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karenanya, dengan kerendahan hati dan tulus ikhlas

dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan senantiasa memberikan jalan

dan kesabaran kepada penulis,

2. Bapak Dr Muryanto Amin,S.Sos,M.Si selaku Dekan FISIP USU.

3. Bapak Drs. Rasudyn Ginting M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

selama penulis menyelesaikan studi.

4. Bapak Hatta Ridho S.Sos MSP selaku dosen pembimbing dimana telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengetahuan kepada penulis.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

5. Bapak dan Ibu staf pengajar Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU yang telah

memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di FISIP

USU.

6. Bapak M. Faisal Hasrimy, AP, MAP selaku Kepala UPT dan seluruh staf Kantor Samsat

Medan Selatan yang telah memberikan data dan informasi serta bimbingan kepada

penulis selama penelitian.

7. Buat keluarga besar penulis khususnya bapak dan mamak tercinta L. Malau dan R.

Simarmata yang telahmembesarkan, mendidik, memberikan motivasi, dan dukungan

serta nasihat dalam berbagai hal kepada penulis.

8. Buat abang dan adik – adik penulis, Lencar Malau, Sari Malau, Marta Malau, Kornelia

Malau, Petrus Malau dan Marcel Malau yang telah mendukung penulis selama masa

perkuliahan sampai proses penulisan Tugas Akhir

9. Teman-teman Tax C 2014

10. Penulis juga secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

teman – teman terbaik seperjuangan Winda, Yesenia, Alfani dan Ester untuk kasih

sayang, pengertian dan dukungan, penulis banyak belajar dari kalian. Dan Terima Kasih

Buat seluruh Tax A,B,C 2014 yang tidak bisa penulis sebutin satu persatu terima kasih.

Medan, Agustus 2017

Penulis

Inneke Oktafani Malau

Universitas Sumatera Utara

Page 4: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................... 3

C. Uraian Teoritis ........................................................................................................... 4

1. Defenisi Optimalisasi ............................................................................................. 4

2. Defenisi Pajak ........................................................................................................ 5

3. Pengertian Pajak Daerah ........................................................................................ 5

4. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor .................................................................. 6

D. Ruang Lingkup Laporan Tugas Akhir ...................................................................... 8

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri ................................................................. 9

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................................ 10

G. Sistematika Penulisan Laporan PKLM ..................................................................... 11

BAB II GAMBARAN UMUM SAMSAT Medan Selatan

A. Sejarah Singkat Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah .............................. 13

B. Sejarah Singkat Kantor SAMSAT Medan Selatan ................................................... 17

C. Struktur Organisasi Kantor SAMSAT Medan Selatan .............................................. 20

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................... 22

E. Visi, Misi UPT SAMSAT Medan Selatan ................................................................. 25

F. Gambaran Data Pegawai SAMSAT Medan Selatan .................................................. 25

Universitas Sumatera Utara

Page 5: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR

A. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor ...................................................................... 27

B. Ketentuan Umum ....................................................................................................... 27

C. Pajak Daerah .............................................................................................................. 30

D. Objek dan Subjek Pajak Kendaraan Bermotor .......................................................... 32

E. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Tata Cara Perhitungan

Pajak Kendaraan Bermotor ........................................................................................ 33

1. Dasar Pengenaan PKB ........................................................................................... 33

2. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ........................................................................... 34

3. Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor ................................................................ 36

F. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) ............................................................ 37

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Penetapan Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan

Bermotor ................................................................................................................... 39

B. Kendala - kendala dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor .......................... 41

C. Upaya - upaya yang Ditempuh dalam Mengoptimalkan Penerimaan ...................... 42

Pajak Kendaraan Bermotor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 44

B. Saran .......................................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 6: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini sektor perpajakan memegang peranan penting sebagai sumber penerimaan

utama Negara, baik itu penerimaan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Berdasarkan pelaku pemungutannya, pajak dapat dibedakan atas dua yaitu pajak pusat dan pajak

daerah.

Pendapatan asli daerah antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah adalah salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan daerah guna meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena

itu, dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dituntut kerjasama dari semua

pihak khususnya masyarakat yang mempunyai andil cukup besar dalam meningkatkan

pembangunan daerah. Serta peranan kemampuan dan keahlian dari aparat pemerintah dalam

mengelola sumber-sumber pemasukan daerah secara optimal sangat diperlukan.

Setiap pajak daerah pada pelaksanaanya telah di atur dalam peraturan daerah. Dalam

peraturan daerah ini diatur semua yang menyangkut tentang subjek, objek, tarif serta bagaimana

aturan pelaksanaannya. Salah satu kebijakan pemerintah dalam Undang- Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dengan Undang- Undang tersebut maka

Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi,Pemerintah Kabupaten/Kota telah diberikan

wewenang untuk mengatur rumah tangga daerahnya sendiri melalui sistem Otonomi Daerah.

Masing-masing daerah tentu berusaha untuk mengisi pundi-pundi anggarannya yang telah

ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), diantaranya dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD), perolehan dana melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 7: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

berupa Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan

lain-lain PAD yang sah.

Salah satu pajak daerah provinsi yang sangat menarik dan besar sumbangsihnya terhadap

pemerimaan dalam kas daerah adalah Pajak Kendaraan Bermotor yang dapat menambah serta

menunjang pemasukan anggaran rumah tangga daerah. Pajak Kendaraan Bemotor adalah pajak

atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Pajak Kendaraan Bermotor

merupakan pajak yang sangat potensial mengingat pengguna dari kendaraan bermotor sendiri

jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya optimalisasi penerimaan

Pajak Kendaraan Bermotor oleh pemerintah baik dari segi sistem pemungutan, ketentuan

pengenaan PKB, dan ketentuan pengenaan PKB, dan ketentuan lainnya yang dapat

mengoptimalisasikan pendapatan dari pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana realisasi serta optimalisasi

penerimaan pajak atas kendaraan bermotor. Kantor SAMSAT diharapkan dapat mengoptimalkan

penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor sebaik-baiknya untuk meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat pembahasan tentang “

Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah Melalui Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Di

Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan”

B. Tujuan dan Manfaat Proposal laporan Tugas Akhir

1. Tujuan Proposal Laporan Tugas Akhir ini adalah :

a. Penetapan target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.

b. Kendala – kendala dalam pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor.

c. Upaya-upaya untuk mengoptimalkan penerimaanPajak Kendaraan Bermotor

Universitas Sumatera Utara

Page 8: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

2. Manfaat Proposal Laporan Tugas Akhir

1. Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa selama kegiatan berlangsung dihadapkan

langsung dengan kegiatan sebenarnya. Umumnya mahasiswa dituntut supaya dapat

mengaplikasikan kemampuannya

b. Mengetahui secara langsung disiplin kerja yang telah ditetapkan oleh instansi dan

akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah diberikan.

c. Salah satu syarat bagi mahasiswa yang akan menyelasaikan pendidikan Program

Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.

2. Bagi kantor SAMSAT Medan Selatan

a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor SAMSAT

dengan lembaga pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).

b. Kantor SAMSAT dapat melihat sampai dimana perkembangan Ilmu Pengetahuan

yang sekarang ini diterapkan.

c. Sebagai sarana untuk menarik tenaga kerja yaitu untuk melihat kemampuan

mahasiswa yang bersangkutan dengan tanggung jawab yang baik.

3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

a. Guna meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan serta memantapkan

pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya khususnya di

bidang perpajakan.

b. Membuka interaksi antara dosen dengan Instansi Pemerintah yang bersangkutan

dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima Mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

c. Guna mempromosikan sumber daya manusia di Universitas Sumatera Utara yang

ahli sesuai dengan bidang Administrasi Perpajakan.

C. Uraian Teoritis

1. Pengertian Optimalisasi

Menurut WikipediaOptimalisasi adalah berasal dari kata dasar optimal yang berarti terbaik,

tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik, menjadikan paling tinggi,

pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan. Sehingga optimalisasi adalah suatu

tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu menjadi lebih/sepenuhnya sempurna,

fungsional, atau lebih efektif.

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa Optimalisasi adalah suatu

proses yang dilakukan dengan cara terbaik dalam suatu pekerjaan untuk mendapatkan

keuntungan tanpa harus mengurangi kualitas pekerjaan

2. Defenisi atau Pengertian Pajak

Menurut Soemitro (dalam Pudyatmoko,2009:1), pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal (kontra

pretasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum.

Menurut Smeets (dalam Brotodiharjo, 1993:1), pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang

terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi

yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksud untuk membiayai pengeluaran

pemerintah.

3. Pengertian Pajak Daerah

Universitas Sumatera Utara

Page 10: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

yang dimaksud dengan pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terhutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar

besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009, pajak daerah terbagi atas Pajak Provinsi

dan Pajak Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

1. Pajak Provinsi yaitu pajak daerah yang dipungut oleh Provinsi, yang terdiri dari :

a. Pajak Kendaraan Bermotor

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

d. Pajak Air Permukaan.

e. Pajak Rokok

2. . Pajak Kabupaten/Kota yaitu pajak yang dipungut oleh daerah kabupaten/kota, yang

terdiri dari:

a. Pajak Hotel

b. Pajak Restoran

c. Pajak Hiburan

d. Pajak Reklame

e. Pajak Penerangan Jalan

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

g. Pajak Parkir

h. Pajak Air Tanah

Universitas Sumatera Utara

Page 11: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

i. Pajak Sarang Burung Walet

j. PBB Perkotaan dan Perdesaan

k. BPHTB

4. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah yang dimaksud

Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di

semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan

lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak

kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam

operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan

bermotor yang dioperasikan di air.

Menurut Perpres Nomor 5 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi

Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor yang dimaksud Kendaraan Bermotor yang

selanjutnya disebut Ranmor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik

berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel.

Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan

bermotor.

a. Subjek dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan

atau menguasai kendaraan bermotor. Sementara itu, yang menjadi wajib pajak adalah orang

pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

b. Objek Pajak Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan

bermotor oleh orang pribadi atau badan.

c. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Untuk Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dari 2 (dua)

unsur pokok:

a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor; dan

b. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran

lingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor.

d. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

a. Untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama paling rendah sebesar 1% (satu persen)

dan paling tinggi sebesar 2% (dua persen). Dan untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor

kedua dan seterusnya tarif dapat ditetapkan secara progresif paling rendah sebesar 2%

(dua persen) dan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).

b. Untuk kendaraan bermotor umum paling rendah 0.5% (nol koma lima persen) dan paling

tinggi sebesar 1% (satu persen).

c. Untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar paling rendah 0.1% (nol

koma satu persen) dan paling tinggi sebesar 0.2% (nol koma dua persen)

e. Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Terutang

Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan untuk Masa Pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut

terhitung mulai saat pendaftaran Kendaraan Bermotor.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

D. Ruang Lingkup Proposal Laporan Tugas Akhir

1. Penetapan Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

2. Kendala-kendala dalam pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor

3. Upaya-upaya yang ditempuh dalam mengoptimalkan penerimaan Pajak Kendaraan

Bermotor

E. Metode Penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta memperoleh informasi sesuai dengan

metode yang digunakan adalah sebagai beikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan berbagai kegiatan persiapan dimulai dari Pengajuan

Judul, Penetapan Judul Pajak Kendaraan Bermotor, Pengajuan Proposal, Konsultasi

Dosen Pembimbing yang di tunjuk Program Studi Diploma III Perpajakan.

2. Studi Literatur

Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber pustaka seperti

undang-undang, buku-buku pajak, dan literatur lain yang berhubungan dengan objek.

3. Obsevasi Lapangan

Dilakukan pengamatan langsung di SAMSAT Medan Selatan mengenai objek studi

khususnya tentang Optimalisasi Pendapatan Daerah Melalui Pemungutan Pajak

Kendaraan Bermotor.

4. Pengumpulan Data

a. Data Primer

Universitas Sumatera Utara

Page 14: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data yang diperoleh dari pihak-pihak

yang berkompeten dan menguasai persoalan Pajak Kendaraan Bermotor.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari hasil praktek

kepustakaan , pratek kepustakaan diperoleh dari menyadur buku-buku, jurnal

ilmiah, peraturan perUU, peraturan pemerintah yang relevan dengan praktek dan

lain-lain.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Penulis ingin menganalisis data dan mengevaluasi tentang Upaya untuk

mengoptimalkan penerimaan Pajak Kenderaan Bermotor.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk menyimpulkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menggunakan

Metode Pengumpulan Data Sebagai Berikut:

1. Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait mengenai hal-hal

yang terkait dengan masalah yang diteliti.

2. Observasi

Dalam metode ini peserta langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan

dengan mengamati, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pihak instansi.

3. Dokumentasi

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan membuat daftar dokumentasi yang telah

diperoleh dari instansi.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

G. Sistematika Penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar

pemilihan dalam penyusunan laporan, tujuan dan manfassat, ruang lingkup,

metode praktik, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan laporan.

BAB II: GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat SAMSAT Medan Selatan,

Struktur Organisasi, Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Gambaran Pegawai.

BAB III: GAMBARAN DATA PROPOSAL

Bab ini menjelaskan tentang ketentuan umum, pengertian Pajak Daerah, Tata cara

Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kenderaan Bermotor dan lain-lain yang

dilakukan.

BAB IV: ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kenderaan Bermotor

di Kantor SAMSAT Medan Selatan, dan faktor-faktor yang menghambat

tercapainya Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kenderaan Bermotor.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran, mengenai objek Proposal

Laporan Tugas Akhir dan permasalahan yang penulis hadapi selama

mengerjakanproposal Laporan Tugas Akhir.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

BAB II

GAMBARAN UMUM SAMSAT MEDAN SELATAN

A. Sejarah Singkat Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah

Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah kota Medan dahulu adalah sub-bagian

penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas pokoknya mengelola bidang penerimaan /

pendapatan daerah.Mengingat pada saat itu potensi pajak maupun retribusi daerah di kota Medan

belum begitu banyak, maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi atau urusan.

Seiring dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan

penduduk maka potensi pajak / retribusi daerah kota Medan ikut mengalami peningkatan

sehingga sub-bagian tersebut ditingkatkan menjadi bagian dengan nama bagian IX yang bertugas

mengelola penerimaan dan pendapatan daerah. Bagian IX tersebut terdiri dari beberapa seksi

dengan pola pendekatan secara sektoral.

Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor : KUPD-7, tahun

1978 tentang penyeragaman struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi dan

Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia, makapemerintah kota Medan menetapkan Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 1978 tentang struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya

Medan sebagaimana dimaksudkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri.Struktur Organisasi

Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang terdiri dari

1(satu).Bagian Tata Usaha, dengan 3 (tiga) Urusan dan 4 (empat) seksi dengan masing-masing

seksi terdiri dari 3 (tiga) subseksi.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan wajib pajak/retribusi

daerah, struktur Organisasi Dinas Pendapatan selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan

berdasarkan sektor jenis pungutan maka pola tersebut perlu dirubah secara fungsional.

Dengan keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 973-442, tahun 1988, tanggal 26 Mei

1988 tentang sistem dan prosedur Perpajakan/Retribusi daerah dan Pendapatan daerah lainnya

serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 Kabupaten/Kota dan surat Edaran Menteri Dalam Negeri

Nomor 061/1861/PUOD, tanggal 2 Mei 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pendapatan Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisasi Dinas

Pendapatan Daerah Kotamadya Medan menjadi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun

1990 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas Pendapatan Kotamadya Daerah TK.II

Medan.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi

Daerah nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten/Kota, maka Pemerintah Kota Medan membentuk Organisasi dan Tata Kerja

dinas-dinas daerah dilingkungan Pemerintah Kota Medan sebagaimana diatur dan ditetapkan

dalam Peraturan daerah Kota Medan Nomor 4 tahun 2001, sehingga Peraturan daerah

Kotamadya Daerah TK II Medan Nomor 16 tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti

dengan SK. Walikota Medan Nomor 25 tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Dinas

Pendapatan daerah Kota Medan.

Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi

daerah dan pendapatan daerah lainnya. Dinas Pendapatan daerah di pimpin oleh seorang Kepala

Dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah,

Universitas Sumatera Utara

Page 18: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

terdiri dari 1 (satu). Bagian Tata Usaha dengan 4 (empat) sub bagian dan 5 (lima) Sub Dinas

dengan masing-masing 4 (empat) seksi serta kelompok jabatan fungsional.

Untuk memperlancar kinerja dari Badan Pengelolan Pajak dan Retribusi Daerah maka

dibuatlah sebuah struktur organisasi untuk memberikan batasan wewenang dan tanggungjawab

dari masing –masing seksi sehingga akan menciptakan garis koordinasi dan komando dari

pimpinan kepada seksi maupun antar sesama seksi. Dengan adanya struktur organisasi maka

kinerja dari Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah akan lebih terkoordinir dengan baik

sebab masing-masing seksi memiliki tugasnya masing masing dan mereka dapat lebih fokus dan

maksimal dalam bertugas sehingga dapat mencapai target yang telah direncanakan. Struktur

organisasi yang dipakai oleh Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Medan adalah

bentuk strukur organisasi dimana pimpinan tertinggi memiliki garis komando kepada semua

seksi dibawahnya dan seksi memiliki garis koordinasi dengan seksi lainnya.Adapun struktur

organisasi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah berdasarkan keputusan Walikota Medan

Nomor 1 tahun 2010, pasal 2 tentang rincian tugas pokok dan fungsi dari Badan Pengelolan

Pajak Dan Retribusi Daerah kota Medan.

Adapun struktur organisasi Badan Pengelolan Pajak Dan Retribusi Daerah adalah:

1. Kepala Badan

2. Sekretaris, membawahi:

a) Sub Bagian Umum

b) Sub Bagian Keuangan

c) Sub Bagian Penyusunan Program

3. Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahi:

Universitas Sumatera Utara

Page 19: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

a) Seksi Pendataan dan Pendaftaran

b) Seksi Pemeriksaan

c) Seksi Penetapan

d) Seksi Pengelola Data dan Informasi

4. Bidang Penagihan, membawahi:

a) Seksi Pembukuan dan Verifikasi

b) Seksi Penagihan dan Perhitungan

c) Seksi Pertimbangan dan Restitusi

5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan, membawahi:

a) Seksi Bagi Hasil Pajak

b) Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak

c) Seksi Penatausahaan Bagi Hasil

d) Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, membawahi:

a) Seksi Pengembangan Pajak

b) Seksi Pengembangan Retribusi

c) Seksi Pengembangan Pendapata lain-lain

7. Unit Pelaksana Teknis (UPT )

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Universitas Sumatera Utara

Page 20: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

B. Sejarah Singkat Kantor SAMSAT UPT Medan Selatan

Kantor SAMSAT Medan Selatan berdiri pada tanggal 15 Juni 1987. SAMSAT adalah

gabungan dari 3 instansi yang mempunyai objek dana kendaraan bermotor yang berdomisili di

Sumatera Utara. Ketiga instansi tersebut adalah :

1. Pemerintah Daerah Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Daerah Sumatera

utara.

2. Kepolisian Daerah Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDASU.

3. PT. Jasa Raharja Cabang Utama Medan.

Pembentukan SAMSAT ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan Pendapatan daerah Sumatera Utara melalui pemungutan pajak kendaraan

bermotor (PKB) dan Penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-

KB),khususnya di daerah Sumatera Utara.

2. Meningkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui penerimaan dari sektor Pajak

Kendaraan Bermotor dan penerimaan dari sektor BBN-KB.

Dalam pengembangan dan optimalisasi pelayanan yang lebih luas kepada wajib pajak,

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini telah membentuk 34 cabang

daerah (Kabupaten/Kota) di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang tertera didalsam tabel.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Tabel I

NO UNIT WILAYAH KERJA

1 UPTD MEDAN UTARA Medan Barat, Medan Baru,

MedanHelvetia, Medan

Perjuangan, Medan Tembung,

Medan Labuhan, Medan

Belawan.

2 UPTD MEDAN SELATAN Medan Kota, Medan Amplas,

Medan Polonia, Sibiru biru,

Kutalimbaru,MedanTuntungan,

Medan Selayang, Namorambe,

Deli Tua, Medan Johor, Medan

Denai, Medan Maimun,

Patumbak, Sibolangit, Pancur

Batu

3 UPTD BINJAI Kota Binjai dan Kabupaten

Langkat

4 UPTD PEMANTANG

SIANTAR

Kota Pemantang Siantar dan

Kabupaten Simalungun.

5 UPTD KISARAN Kabupaten Asahan dan Kota

Tanjung Balai.

6 UPTD RANTAU PARAPAT Kabupaten Labuhan Batu.

7 UPTD TEBING TINGGI Kota Tebing Tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

8 UPTD KABANJAHE Kabupaten Karo.

9 UPTD SIBOLGA Kota Sibolga dan Tapanuli

Tengah.

10 UPTD PADANG SIDEMPUAN Kabupaten Tapanuli Selatan.

11 UPTD SIDIKALANG Kabupaten Dairi.

12 UPTD GUNUNG SITOLI Kabupaten Nias.

13 UPTD BALIGE Kabupaten Tapanuli Utara dan

Kabupaten Toba Samosir.

14 UPTD PENYABUNGAN Kabupaten Mandailing Natal.

15 UPTD STABAT Kota Stabat.

16 UPTD LUBUK PAKAM Kota Lubuk Pakam.

17 UPTD LIMA PULUH Kota Lima Puluh Kota.

18 UPTD TARUTUNG KotaTarutung.

19 UPTD TANJUNG BALAI KotaTanjung Balai.

20 UPTD PANGKALAN

BERANDAN

KotaPangkalan Barandan.

21 UPTD KOTA PINANG Kota Pinang.

22 UPTD SIBUHUAN KotaSibuhuan.

23 UPTDSERDANG BEDAGAI KotaSerdang Bedagai.

24 UPTD AEK-KANOPAN KotaAek-Kanopan.

25 UPTD TAPANULI TENGAH KotaTapanuli Tengah.

26 UPTD NATAL KotaNatal.

27 UPTD GUNUNG TUA KotaGunung Tua.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

28 UPTD PERDAGANGAN KotaPerdagangan.

29 UPTD SALAK KotaSalak.

30 UPTD TELUK DALAM KotaTeluk Dalam.

31 UPTD DOLOK SANGGUL KotaDolok Sanggul.

32 UPTD PANGURUAN KotaPangururan.

33 UPTD PENYULUHAN Kota Penyuluhan.

34 UPT PUSAT INFORMASI

PENDAPATAN DAERAH

-

Sumber: UPT Medan Selatan/ BPPRD Sumatera Utara

C. Struktur Organisasi Kantor SAMSAT Medan Selatan

Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan diantara individu-

individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian digambarkan dalam bagan organisasi atau

diagram. Diagram ini akan memperlihatkan garis-garis besar hubungan antar fungsi-fungsi

dalam dalam organisasi, atau tanggung-jawab dan wewenang.Dalam pengertian Luas, dapat

diartikan bahwa struktur organisasi itu tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan

wewenang yang dipergunakan oleh individu-individu dari kelompok dalam mencapai tujuan

yang telah dilaksanakan.

SAMSAT Medan Selatan terdiri dari Unit kepala teknis dan 3 seksi yaitu: Sub Bagian

Tata Usaha, Seksi Pendataan dan Penetapan, dan Seksi Penagihan dan Pengelolaan Pajak, yang

dapat dilihat pada gambar :

Universitas Sumatera Utara

Page 24: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Gambar 1

Struktur Organisasi /UPT MEDAN SELATAN BPPRD PROVSU

Sumber : UPTD Samsat Medan Selatan / BPPRD Sumatera Utar

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

1. UPT Samsat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Badan di bidang pajak

dan retribusi Daerah.

2. UPT Samsat, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk teknis di bidang pajak dan retribusi Daerah;

b. Penyelenggaraan pelayanan di bidang pajak dan retribusi Daerah;

3. Kepala UPT Samsat, mempunyai fungsi tugas :

a. Menyelenggarakan perumusan program kerja UPT SAMSAT;

Kepala UPT

Kepala Seksi

Penagihan dan Pengelolaan Tunggakan

Kepala Seksi

Pendataan dan Penetapan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Universitas Sumatera Utara

Page 25: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

b. Menyelenggarakan koordinasi, memimpin, pembinaan, dan pengendalian pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi UPT SAMSAT;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pelayanan pengkajian, evaluasi,

pelaporan, dan koordinasi pajak dan retribusi Daerah;

d. Menyelenggarakan pelayanan pajak dan retribusi Daerah;

e. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

teknis operasional;

f. Menyelenggarakan koordinasi dengan Kabupaten/Kota serta Unit Kerja terkait;

g. Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas poko dan fungsinya.

4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ayat (2), dan ayat (3), kepala UPT Samsat dibantu:

a. Sub Bagian Tata Usaha;

b. Seksi Pendataan dan Penetapan;

c. Seksi Penagihan dan Pengelolaan Tunggakan;

1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja UPT SAMSAT dan Sub Bagian Tata Usaha;

b. Melaksanakan kehumasan dalam lingkup UPT SAMSAT;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawain;

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e. Melaksanakan rekonsiliasi potensi pajak dan retribusi Daerah;

f. Melaksanakan pengelolaan umum dan perlengkapan;

g. Melaksanakan pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan;

Universitas Sumatera Utara

Page 26: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

h. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan keputusan;

i. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait;

j. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan program kerja UPT SAMSAT dan kegiatan Sub

Bagian Tata Usaha;

k. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

2) Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan, mempunyai uraian tugas :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pendataan dan Penetapan;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan pendataan dan pendaftaran,

serta penetapan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajak Air Permukaan

(PAP), Pajak Rokok;

c. Melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi, pembukuan, dan

pelaporan pendataan dan penetapan PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

d. Melaksanakan pelayanan pendataan, pendaftaran, dan penetapan, serta keberatan dan

banding PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

e. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan pelayanan pendataan dan pendaftaran, serta

penetapan PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

f. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan kebijakan teknis

operasional;

g. Melaksanakan koordinasi dengan kabupaten/Kota serta Unit Kerja terkait;

h. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3) Kepala Seksi Penagihan dan Pengelolaan Tunggakan mempunyai uraian tugas :

Universitas Sumatera Utara

Page 27: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penagihan dan Pengelolaan Tunggakan;

b. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pelayanan penagihan dan pengelolaan

piutang dan/atau tunggakan PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

c. Melaksanakan pelayanan penagihan dan pengelolaan piutang dan/atau tunggakan serta

keberatan dan banding PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

d. Melaksanakan koordinasi, pengendalian evaluasi pelaporan penagihan dan pengelolaan

piutang dan/atau tunggakan PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

e. Melaksanakan penyuluhan PKB, BBNKB, PBBKB, PAP, Pajak Rokok;

f. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan kebijakan teknis

operasional;

g. Melaksanakan koordinasi dengan Kabupaten/Kota serta Unit Kerja terkait;

h. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

E. Visi, Misi UPT SAMSAT Medan Selatan

Adapun yang menjadi visi dan misi SAMSAT Medan Selatan:

Visi : Terwujudnya Pelayanan Prima Sebagai Bukti Pengabdian Kepada Masyarakat

Misi :

1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat.

2. Meningkatkan Keamanan Registrasi Identifikasi Kendaraan Bermotor.

3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penerimaan Negara.

4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

5. Menyediakan Sarana dan Prasarana untuk mendukung terwujudnya pelayanan prima.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

F. Gambaran Data Pegawai SAMSAT Medan Selatan

Secara umum gambaran dari pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Provinsi Sumatera Utara dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel II

No. INSTANSI JUMLAH

1 BPPRD 70 Orang

2 Kepolisian 26 Orang

3 PT. Jasa Raharja 6 Orang

JUMLAH 102 Orang

Sumber : UPTD Samsat Medan Selatan/ BPPRD Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Page 29: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

BAB III

GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

A. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

Salah satu pajak yang dipungut Pemerintahan Provinsi adalah Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB) dan Kendaraan di Atas Air (KAA) sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor yang ada dilingkungan

wilayah Kantor BPPRD kendaraan tersebut terdaftar.

Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat PKB adalah Pajak atas

kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah semua

kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan

digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk

mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang

bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan

roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan

di air. .

B. KETENTUAN UMUM

Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang Pribadi atau Badan kepada Daerah

tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan perturan perundang-

undangan yang berlaku yang

1. digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah Daerah dan Pembangunan

Daerah.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

2. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta

gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan

teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber

daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan,

termasuk alat-alat besar yang bergerak.

3. Pajak Kendaraan adalah pajak atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan

bermotor.

4. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah.

5. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundangan-

undangan perpajakan daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak terutang,

termasuk pemungutan atau pemotongan pajak tertentu.

6. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang

melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha, yang meliputi perseroan terbatas,

perseroan komanditer, perseroan lainnya, BUMN dan BUMD dengan nama dan dalam

bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,

perkumpulan.yayasan, organisai massa, organisasi sosial politik, atau organisasi yang

sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk usaha lainnya.

7. Tahun pajak adalah jangka waktu yang lamanya satu tahun takwim kecuali bila wajib

pajak menggunakan tahun baku yang tidak sama dengan tahun takwim.

8. Pajak terutang adalah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak pada suatu saat, dalam

masa pajak, dalam tahun pajak, dan dalam bagian tahun pajak, menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan Perpajakan Daerah.

9. Denda adalah biaya yang timbul akibat keteralambatan pembayaran pajak.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

10. Kadaluarsa adalah lampaunya jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat

terutangnya pajak.

11. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) adalah surat yang digunakan oleh wajib

pajak untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan

bukan objek pajak, dan atau harta serta kewajiban, menurut peraturan perundang-

undangan Perpajakan Daerah.

12. Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB) adalah surat yang

digunakan untuk melaporkan data subjek dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan

kewajiban menurut peraturan perundang-undangan Perpajakan Daerah.

13. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan

besarnya jumlah pokok pajak.

14. Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan

atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

C. PAJAK DAERAH

Pajak Daerah adalah iuran yang wajib dilakukan oleh Orang Pribadi atau Badan kepada

Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah.(Suandy,2008:233)

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan dan Undang-

Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi

Universitas Sumatera Utara

Page 32: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah bersumber dari tiga

kelompok yaitu sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pendapatan yang diperoleh dan dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, meliputi:

a) Hasil Pajak Daerah

Pajak Daerah ada 4 (empat) jenis Pajak Provinsi dan 7 (tujuh) jenis Pajak

Kabupaten/Kota yaitu :

1) Pajak Provinsi terdiri dari :

1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

2) Pajak Kabupaten/kota terdiri dari :

1. Pajak Hotel.

2. Pajak Restoran.

3. Pajak Hiburan.

4. Pajak Reklame.

5. Pajak Penerangan Jalan.

6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golonngan C.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

7. Pajak Parkir.

b) Hasil Retribusi Daerah, termasuk hasil dari pelayanan Badan Layanan Umum (BLU)

Daerah.

c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan.

d) Lain-lain PAD yang sah.

2. Dana Perimbangan yaitu dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai daerah dalam rangka

pelaksanaan desentralisasi.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

D. OBJEK DAN SUBJEK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan

bermotor. Termasuk dalam Objek adalah di semua jenis jalan darat, antara lain di kawasan

bandara, pelabuhan laut, perkebunan, kehutanan, pertanian, pertambangan, industri,

perdagangan, dan sarana olahraga dan rekreasi. Pengertian kepemilikan dan atau penguasaan

kendaraan bermotor meliputi kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor yang

berdasarkan jenis kendaraan, merek kendaraan, besarnya isi silinder (cc), dan tahun pembuatan.

2. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor

Subjek Pajak adalah Orang pribadi dan Badan Usaha yang memiliki dan atau menguasai

kendaraan bermotor. Sementara itu, yang menjadi wajib pajak adalah orang pribadi atau badan

Universitas Sumatera Utara

Page 34: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

yang memiliki kendaraan bermotor. Jika wajib pajak berupa badan, kewajiban perpajakannya

diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut.

Dengan demikian, pada pajak kendaraan bermotor subjek pajak sama dengan wajib

pajak, yaitu orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor.

Dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, wajib pajak diwakili oleh pihak tertentu yang

diperkenankan oleh undang-undang dan peraturan daerah tentang Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB). Wakil wajib pajak bertanggung jawab secara pribadi dan atau secara tanggung renteng

atas pembayaran pajak terutang. Selain itu, wajib pajak dapat menujukkan seorang kuasa dengan

surat kuasa khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.

E. DASAR PENGENAAN, TARIF, DAN CARA PERHITUNGAN PAJAK

KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

1. Dasar Pengenaan PKB

Dasar pengenaan PKB dihitung sebagai unsur pokok yaitu :

Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yaitu nilai jual kendaraan bermotor yang diperoleh

berdasarkan harga pasaran umum atas suatu kendaraan bermotor sebagaimana tercantum dalam

tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang berlaku. Jika harga pasaran umum atas suatu

kendaraan bermotor tidak diketahui, NJKB ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut ini :

a. Besarnya Isi silinder, yaitu isi ruang yang berbentuk bulat torak pada mesin kendaraan

bermotor yang ikut menentukan besarnya kekuatan mesin dan atau satuan daya.

b. Penggunaan kendaraan bermotor.

c. Jenis kendaraan bermotor.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

d. Merek kendaraan bermotor.

e. Tahun pembuatan kendaraan bermotor.

f. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang diizinkan.

g. Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor tertentu.

Faktor-faktor di atas tidak harus semuanya digunakan dalam menghitung Nilai Jual

Kendaraan Bermotor (NJKB). Faktor di atas disesuaikan dengan kondisi daerah yang

memberlakukan PKB tersebut.

Dasar pengenaan PKB yang melampaui NJKB ditetapkan dengan Keputusan Gubernur

berdasarkan yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Untuk kendaraan bermotor alat-alat

berat dan alat-alat besar dasar pengenaan pajak adalah perkalian tarif, klasifikasi kendaraan

(umum dan bukan umum), dan nilai jual yang ditetapkan oleh Gubernur.

2. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

a. Tarif Dasar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Tarif PKB berlaku sama pada setiap Provinsi yang memungut PKB. Tarif PKB

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011

pasal 8 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara , adapun besarnya tarif sebagai berikut :

1. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

berlaku sama pada setiap Provinsi yang memungut PKB. Tarif PKB ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Provinsi. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 pasal 8 tentang Pajak

Daerah Provinsi Sumatera Utara , adapun besarnya tarif sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 36: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

1. 1,75% (satu koma tujuh puluh lima persen) kepemilikan pertama untuk Kendaraan

Bermotor pribadi;

2. 1% (satu persen) untuk Kendaraan Bermotor angkutan umum;

3. 0,5% (nol koma lima persen) untuk kendaraan ambulans, pemadam kebakaran, sosial

keagamaan, Pemerintah/TNI/POLRI dan Pemerintah Daerah.

4. 0,2% (nol koma lima persen) untuk pajak kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

5. 15% (lima belas persen) untuk Bea Balik Nama Kendaraan Baru. Peraturan Gubernur

Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemberian Keringanan Tarif BBN-KB

dari tarif 15% (lima belas persen) menjadi 10% (sepuluh persen).

6. 1% (satu persen) untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bekas.

2. Tarif Progresif Kendaraan Bermotor (PKB)

Untuk besaran tarif Progresif Pajak Kendaraan Bermotor diatur pada Perda Nomor 1

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1

Tahun2011 Tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara pasal 1 ayat 3 dengan besaran

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 37: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Tabel III

Tarif Pogresif Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua) dan 3 (tiga)

No. Kepemilikan Keterangan

1 Kedua 2 %

2 Ketiga 2.5 %

3 Keempat 3 %

4 Kelima dan seterusnya 3.5%

Sumber : Perda No.1 Tahun 2015

Tabel IV

Tarif Progresif Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat) atau lebih

No. Kepemilikan Keterangan

1 Kedua 2.5 %

2 Ketiga 3.0 %

3 Keempat 3.5 %

4 Kelima dan seterusnya 4%

Sumber : Perda No.1 Tahun 2015

3. Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Besarnya pokok Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung dengan cara

mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum, perhitungan pajak daerah

dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 38: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

F. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

Wajib pajak PKB wajib mendaftarkan kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan

bermotor yang diperolehnya kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk, umumnya kepada

Dinas Pendapatan Daerah. Pelaksanaan pendaftaran dilakukan dengan mengisi Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD). SPTPD dapat ditetapkan berbeda oleh Gubernur,

misalnya Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB). SPTPD harus diisi

dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak atau orang yang diberi

kuasa.

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) disampaikan kepada Gubernur atau Pejabat yang

ditunjuknya dalam peraturan daerah dimaksud. Jangka waktu ini dapat berbeda antar daerah,

misalnya :

1. Untuk kendaraan baru SPTPD disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak saat

kepemilikan.

2. Untuk kendaraan bukan baru SPTPD disampaikan paling lambat sampai dengan tanggal

berakhirnya masa pajak.

3. Untuk kendaraan bukan baru yang kepemilikannya berpindah, SPTPD disampaikan

paling lambat 14 (empat belas) hari sejak tanggal penyerahan.

Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak

= Tarif Pajak x (NJKB x Bobot)

Universitas Sumatera Utara

Page 39: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

4. Untuk kendaraan bermotor yang pindah (mutasi) dari luar daerah, SPTPD disampaikan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Surat Ketetapan Fiskal (SKF) antar

daerah.

5. Untuk kendaraan bermotor yang pindah (mutasi) dalam wilayah UPTD, SPTPD

disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal peralihan hak.

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) sekurang-kurangnya membuat nama dan

alamat lengkap pemilik kendaraan serta jenis, merek, tipe, isi silinder, tahun pembuat, warna,

nomor rangka, dan nomor mesin. Bentuk, isi, kualitas, dan ukuran SPTPD ditetapkan Menteri

Dalam Negeri. SPTPD dianggap tidak dimasukan jika wajib pajak tidak melaksanakan atau tidak

sepenuhnya melaksanakan ketentuan pengisian dan penyampaian SPTPD yang telah ditetapkan.

Apabila wajib pajak tidak memperoleh atau melaporkan tidak sesuai dengan batas waktu yang

telah ditentukan akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan dalam

peraturan daerah.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Penetapan Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Tabel IV

Target dan Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor

Pada UPT Samsat Medan Selatan

Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

Tahun Anggaran Target

Penerimaan PKB

(Rp)

Realisasi PKB

(Rp)

Presentase

(%)

2014 213.077.536.424 204.422.976.209 95,94

2015 210.010.689.520 228.885.129.338 108,99

2016 245.920.558.393 226.632.925.915 92,16

Sumber Data: UPT Medan Selatan/Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara

Dari tabel diatas dapat diperoleh data atau informasi mengenai jumlah perbandingan

target dan realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) pada UPT Medan Selatan mulai

tahun 2014, 2015, dan 2016. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa secara umum kesadaran dan

kepatuhan masyarakat dalam membayar PKB sudah baik. Hal tersebut dapat kita lihat dari

jumlah penerimaan dan realisasi yang telah dicapai.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

1. Pada tahun 2014, target PKB adalah berjumlah Rp 213.077.536.424 dengan realisasi

PKB sebesar Rp. 204.422.976.209. Pencapaian presentasenya sebesarnya 95,94%. Di

tahun ini UPT Medan Selatan belum dapat merealisasikan target penerimaan PKB.

2. Pada tahun 2015, UPT Medan Selatan menurunkan target penerimaan PKB menjadi Rp.

210.010.689.520 dan terealisasi sebesar Rp. 228.885.129.338, dengan presentase

108,99%.

3. Pada tahun 2016, target penerimaan PKB sebesar Rp. 245.920.558.393 dengan realisasi

Rp. 226.632.925.915 atau sekitar 92,16%. Di tahun ini UPT Medan Selatan terlalu tinggi

membuat target sehingga tidak terealisasi secara baik.

Sesuai tabel diatas, tahun 2014-2016, penerimaan terbesar Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB) yang diperoleh UPT Medan Selatan adalah pada tahun 2015, dengan target PKB adalah

berjumlah Rp. 210.010.689.520 dan terealisasi sebesar Rp. 228.885.129.338 dengan persentasi

108,99%

B. Kendala-Kendala dalam Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor

Adapun kendala-kendala dalam pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor adalah sebagai

berikut :

1. Rendahnya Kesadaran Wajib Pajak

Kurangnya kesadaran wajib pajak membayar Pajak Kendaraan Bermotor membuat kendala

dalam upaya peningkatan penerimaan. Mereka berupaya mengelakkan pembayaran besar yang

dibebankan, hal ini dapat merugikan Neagara dan menghambat pembangunan.

2. Keadaan Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Page 42: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

Walaupun wajib pajak telah terdaftar di wilayah Kantor Sistem Administrasi Manunggal di

bawah Satu Atap (SAMSAT) sebagai pemilik atau penguasaan atas kendaraan bermotor, tetapi

akibat faktor ekonomi mereka cendrung tidak dapat melunasi besarnya pajak yang terutang

sesuai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Ini disebabkan tingkat penghasilan masih

dibawah standar. Sehingga untuk pembayaran pajaknya sangat sulit dilakukan.

3. Kurangnya Penyuluhan dari Petugas Pajak

Aparat penyuluhan merupakan ujung tombak dalam melaksanakan penyuluhan. Para

penyuluhan harus mempunyai kualitas sehingga mereka mampu menguasai materi pajak

kendaraan bermotor. Aparat penyuluhan langsung berhadapan dengan wajib pajak yang memiliki

latar belakang dan pendidikan yang berbeda.

Kendala yang dihadapi masih kurangnya tenaga penyuluhan yang mempunyai kualitas dan

kuantitas yang siap pakai untuk diterjunkan kelapangan.

C. Upaya-upaya Yang Ditempuh dalam Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Kendaraan

Bermotor

Adapun upaya untuk meningkatkan penerimaan PKB antara lain dilakukan dengan cara-cara

sebagai berikut :

1. Menyurati WP kendaraan bermotor yang menunggak PKB.

2. Melakukan pemeriksaan terhadap berkas WP, khususnya menyangkut keabsahan data

WP kendaraan bermotor,

3. Melakukan himbauan kepada masyarakat melalui media massa, media cetak, maupun

media elektronik. Media cetak dapat berupa brosur, spanduk, reklame, pengumuman,

surat edaran dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

4. Melakukan razia kendaraan bermotor oleh pihak DITLANTAS POLDASU yang

dilakukan secara rutin dan dadakan.

5. Melakukan kerja sama yang baik dan berkesinambungan antara Badan Pengelolaan Pajak

dan Retribusi Daerah, Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan PT. Jasa Raharja,

khususnya untuk pembayaran PKB di Sumatera Utara yang dapat dilakukan melalui

Bank Sumut.

6. Memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan didukung prasarana kegiatan

antara lain:

a) Memberikan nomor urut pendaftaran, guna tertibnya pelayanan pendaftaran.

b) Menyediakan sarana pengatur masuk keluamya WP agar tetap tertib.

c) Menyediakan papan informasi guna memberikan informasi kepada WP tentang

status proses pendaftaran.

d) Menetapkan batas waktu proses penyelesaian pemungutan PKB.

e) Menyediakan papan informasi yang berisikan denah kantor, mekanisme dan

prosedur PKB, besarnya biaya dan informasi lainnya.

f) Tersedianya pusat informasi yang dapat memberikan informasi pada WP.

g) Intensifikasi adalah memperbaiki mutu dari organisasi pemungutan.

h) Ekstensifikasi adalah upaya untuk memperluas arah sumber penerimaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan akhir dari keseluruhan Laporan Tugas Akhir yang dilaksanakan di

Kantor Samsat Medan Selatan, data diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di UPT Medan Selatan menunjukkan

peningkatan setiap tahun, meskipun pada tahun 2016 tidak mencapai target yang telah

ditentukan.

2. Kendala – kendala dalam pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor :

a. Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam melakukan kewajibannya membayar

pajak kendaraan bermotor.

b. Keadaan ekonomi wajib pajak yang tidak memungkinkan untuk melakukan kewajiban

perpajakannya lagi.

c. Kurangnya penyuluhan dari petugas pajak, guna memberikan kesadaran bagi wajib

pajak dalam melakukan kewajibannya.

3. Samsat Medan Selatan telah melakukan upaya – upaya untuk mengoptimalkan

penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor seperti Menyurati WP kendaraan bermotor yang

menunggak PKB, Melakukan pemeriksaan terhadap berkas WP, khususnya menyangkut

keabsahan data WP kendaraan bermotor,Melakukan razia kendaraan bermotor oleh pihak

DITLANTAS POLDASU yang dilakukan secara rutin dan dadakan, dll

]

Universitas Sumatera Utara

Page 45: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

B. Saran

1. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara diharapkan dapat mengoptimalkan Pendapatan Asli

Daaerah (PAD) yang berasal dari PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) agar pembangunan di

Provinsi Sumatera Utara dapat maju dan berkembang. Untuk meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), maka inovasi-inovasi baru harus

selalu diciptakan dan dikembangkan sehingga masyarakat dapat dengan mudah membayar

pajak. Dalam hal ini kerjasama dengan pihak-pihak lain yang berpotensi untuk meningkatkan

pelayanan harus terus ditingkatkan, seperti hubungan kerjasama dengan operator seluler,

bank dan pihak-pihak lain agar wajib pajak dapat dengan mudah membayar pajak secara

online.

2. Untuk dapat mencapai target penerimaan Pajak kendaraan bermotor yang telah ditetapkan,

UPT Medan Selatan diharapkan senantiasa membina kerja sama yang baik dengan pihak

masyarakat dan Instansi yang berkaitan.

3. Membangun jaringan (networking) untuk memudahkan masyarakat dalam melaksanakan

pembayaran pajak daerah dan juga meningkatkan sosialisasi tentang informasi-informasi

terbaru melalui media cetak dan elektronik yang akhirnya dapat mengikis pemikiran-

pemikiran masyarakat yang masih berpikir bahwa membayar Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB) rumit dan berbelit-belit.

4. Setiap kantor SAMSAT hendaknya melakukan peningkatan pelayanan dari tahun ke tahun,

agar masyarakat merasa puas dan tidak merasa rugi dalam membayar pajak, misalnya ruang

tunggu yang memadai dengan sistem informasi dan teknologi yang memadai.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENDAPATAN ASLI …

DAFTAR PUSTAKA

Dara Amin, Rangga Bawono, dkk. 2014.Perpajakan: Konsep,Aplikasi,Contoh,dan

StudiKasus. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Siahaan, Marihot P. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi. Jakarta:

Rajawali Pres.

Pudyatmoko, Sri Y, 2009. Pengantar Hukum Pajak. Edisi Revisi. Yogyakarta: C.V ANDI

OFFSET.

Peraturan Perundang - undangan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Perpres Nomor 5 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu

Atap

Perda Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi

Sumatera Utara.

http://id.wikipedia.org/wiki/optimalisasi.html

Universitas Sumatera Utara