materi ekonomi pkn
TRANSCRIPT
Selasa,14 oktober 2014
TEMPO.CO, Malang - Dewan Pengupahan Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengusulkan
upah minimum tahun depan naik 17 persen dari upah minimum 2014, atau dari Rp 1.635.000
menjadi Rp 1.912.950 per bulan. Untuk wilayah Malang Raya, besaran upah minimum 2014
Kabupaten Malang yang tertinggi dibanding besaran upah minimum di Kota Malang dan
Kota Batu yang masing-masing sebesar Rp 1.587.000 dan Rp 1.580.037 per bulan.
(Baca: UMK Kota Semarang 2015 Diusulkan Rp 1,6 Juta). Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Malang Razali mengatakan Dewan Pengupahan yang terdiri dari
unsur pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja, perguruan tinggi, dan pakar sudah
membahas besaran upah minimum 2015 pada Agustus lalu. "Persentase kenaikan tidak jauh
berbeda dari tahun lalu, tapi sementara ini kami terima dulu usulan naik 17 persen itu," kata
Razali, Selasa, 14 Oktober 2014.Skala kenaikan 17 persen itu masih lebih rendah
dibandingkan kenaikan upah minimum 2014 yang sebesar Rp 1.635.000, atau naik 21 persen
dari upah minimum 2013 yang besarnya Rp 1.343.700 per bulan. Adapun upah minimum
2012 sebesar Rp 1.130.500. (Baca berita lainnya: Upah-Minimum-2015-Diperkirakan-Tak-
Ada-Kenaikan).Dengan gambaran tersebut, menurut Razali, kenaikan upah minimum antara
17-21 persen tiap tahun dianggap wajar. Ia optimistis usulan kenaikan 17 persen itu diterima
kalangan buruh dan pengusaha. "Usulan kenaikan 17 persen ini belum bersifat final karena
masih ada ruang dialog untuk membahas pah minimum kabupaten 2015 sampai minggu
ketiga Oktober. Sebelum diserahkan ke bupati, masih ada kemungkinan berubah lagi besaran
kenaikannya," katanya. Hingga kini tim penyusun kebutuhan hidup layak (KHL) masih terus
melakukan survei. Komponen KHL yang disurvei, antara lain sewa kos-kosan, ongkos
transportasi, dan harga kebutuhan pokok. Harga kebutuhan pokok menjadi hal yang
terpenting untuk disurvei sehingga mayoritas kegiatan survei dilakukan di pasar-pasar
tradisional.