materi apk - 6. faktor penyesuaian

Upload: ajidarmadi

Post on 29-Feb-2016

49 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Materi APK - 6. Faktor Penyesuaian

TRANSCRIPT

  • ANALISIS PERANCANGAN

    SISTEM KERJA M6

    Ariya Purnamasari D., ST FT UMJ

  • PERHITUNGAN WAKTU BAKU

  • WAKTU BAKU

    Setelah pengukuran selesai dilakukan, dimana semua

    data didapat memiliki keseragaman, dan jumlahnya

    telah memenuhi tingkat ketelitian dan keyakinan yang

    diinginkan, langkah selanjutnya adalah menentukan

    waktu baku sbb :

    Hitung waktu siklus rata-rata :

    data Jumlah N

    i...., 3 2, 1, Data Xi

    N

    Xi Ws

  • WAKTU BAKU (2)

    Hitung waktu normal :

    Hitung waktu baku :

    nPenyesuaia Faktor p

    p x Ws Wn

    nKelonggara Faktor l

    l Wn Wb

  • FAKTOR PENYESUAIAN

  • PENDAHULUAN

    Setelah pengukuran berlangsung, pengukur harus

    mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan operator.

    Ketidakwajaran dapat saja terjadi, misalnya bekerja

    tanpa kesungguhan, sangat cepat, seolah-olah diburu

    waktu atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan akibat

    kondisi ruangan yang buruk. Sebab-sebab seperti ini

    mempengaruhi kecepatan kerja menjadi terlalu singkat

    atau terlalu panjang pada waktu penyelesaiannya. Hal

    ini jelas tidak diinginkan karena waktu baku yang

    dicari adalah waktu yang diperoleh dari kondisi dan

    cara kerja yang baku yang diselesaikan secara wajar.

  • TUJUAN PENYESUAIAN

    Adaikata ada ketidakwajaran maka pengukur harus

    mengetahuinya dan menilai seberapa jauh hal itu

    terjadi. Penilaian perlu diadakan karena berdasarkan

    inilah penyesuaian dilakukan. Jadi jika pengukur

    mendapatkan harga rata-rata siklus/elemen yang

    diketahui diselesaikan dengan kecepatan tidak wajar

    oleh operator, maka agar harga rata-rata tersebut

    menjadi wajar, pengukur harus menormalkannya

    dengan melakukan penyesuaian.

  • FAKTOR PENYESUAIAN

    Penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu

    siklus rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan

    suatu harga p yang disebut faktor penyesuaian.

    Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja

    diatas normal (terlalu cepat) maka harga p nya akan

    lebih besar dari satu ( P > 1 ), sebaliknya jika

    operator dipandang bekerja dibawah normal, maka

    harga p akan lebih kecil dari satu (P < 1).

    Seandainya pengukur berpendapat bahwa operator

    bekerja dengan wajar maka harga p sama dengan

    satu ( P = 1)

  • Cara Persentase

    Besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukan

    oleh pengukur melalui pengamatannya selama

    melakukan pengukuran.

    Misalnya sipengukur berpendapat bahwa

    p = 110% jika ws telah terhitung sama dengan 14,6

    menit maka waktu normalnya :

    Wn = 14,6 x 1,1 = 16,6 menit

    PENENTUAN FAKTOR PENYESUAIAN (1)

  • Cara Shumard

    Cara Shumard memberikan patokan-patokan

    penilaian melalui kelas performance kerja dimana

    setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri.

    Kelas Penyesuaian Kelas Penyesuaian

    Superlast

    Fast +

    Fast

    Fast

    Excellent

    Good +

    Good

    100

    95

    90

    85

    80

    75

    70

    Good

    Normal

    Fair +

    Fair

    Fair

    poor

    65

    60

    55

    50

    45

    40

    PENENTUAN FAKTOR PENYESUAIAN (2)

  • Contoh Cara Shumard

    Seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai

    60.

    Bila performance seorang operator dinilai Excellent

    maka nilainya adalah 80.

    Faktor Penyesuaian :

    p = 80/60 = 1,33

    Jika waktu siklus rata-rata sama dengan 276,4 detik

    maka waktu normalnya :

    Wn = 276,4 x 1,33 = 367,6 detik

  • PENENTUAN FAKTOR PENYESUAIAN (3)

    Cara Westinghouse

    Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4

    faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau

    ketidakwajaran dalam bekerja yaitu Keterampilan,

    Usaha, Kondisi Kerja dan Konsistensi. Setiap faktor

    terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilainya

    masing-masing.

  • WESTINGHOUSE - SKILL

    SUPER SKILL : 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya

    2. Bekerja dengan sempurna

    3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik

    4. Gerakan-gerakannya halus tetapi sanagt cepat sehingga

    sulit untuk diikuti

    5. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-

    gerakan mesin

    6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen

    lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya

    7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan

    merencana tentang apa yang dikerjakan (sudah sangat

    otomatis)

    8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang

    bersangkutan adalah pekerja yang baik

  • WESTINGHOUSE - SKILL

    EXCELLENT

    SKILL :

    1. Percaya pada diri sendiri

    2. Tampak cocok dengan pekerjaannya

    3. Terlihat telah terlatih baik

    4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan

    pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan-pemeriksaan

    5. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya

    dijalankan tanpa kesalahan

    6. Menggunakan peralatan dengan baik

    7. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

    8. Bekerjanya cepat tetapi halus

    9. Bekerja berirama dan terkoordinasi

    Dan seterusnya ...... (lihat buku Teknik Tata Cara Kerja

    (Sutalaksana et al))

  • WESTINGHOUSE - TABEL

    FAKTOR KELAS LAMBANG PENYESUAIAN

    Keterampilan Superskill

    Excellent

    Good

    Average

    Fair

    Poor

    A1

    A2

    B1

    B2

    C1

    C2

    D

    E1

    E2

    F1

    F2

    +0,15

    +0,13

    +0,11

    +0,08

    +0,06

    +0,03

    0,00

    -0,05

    -0,10

    -0,16

    -0,22

    Dan seterusnya ...... (lihat buku Teknik Tata Cara Kerja

    (Sutalaksana et al))

  • Contoh Cara Westinghouse

    Jika waktu siklus rata-rata sama dengan 124,6 detik dan waktu

    ini dicapai dengan keterampilan pekerja yang dinilai fair (E1),

    usaha good (C2), kondisi excellent (8) dan konsistensi poor (F),

    maka tambahan terhadap p =1 adalah :

    Keterampilan : Fair (E1) = -0,05

    Usaha : Good (C2) = +0,02

    Kondisi : Excellent (B) = +0,04

    Konsistensi : Poor (F) = -0,04

    Jumlah : -0,03

    Jadi p = (1 0,03) atau p = 0,97 sehingga waktu normalnya :

    Wn = 124,6 x 0,97 = 120,9 detik

  • PENENTUAN FAKTOR PENYESUAIAN (4)

    Cara Objektif

    Cara Objektif memperhatikan 2 faktor yaitu

    kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan.

    Kecepatan kerja adalah kecepatan dalm melakukan

    pekerjaan dalam pengertian biasa. Jika kecepatannya

    dianggap terlalu tinggi maka p1 > 1 dan sebaliknya

    p1 < 1 jika terlalu lambat. P = 1 jika operator dinilai

    bekerja dengan kecepatan wajar.

  • Cara Objektif

    Kesulitan Kerja, disediakan sebuah table yang

    menunjukkan berbagai keadaan kesulitan kerja seperti

    apakah pekerjaan tersebut memerlukan banyak

    anggota badan, apakah ada pedal kaki dan

    sebagainya. Angka yang ditunjukkan disini adalah

    dalam perseratusan dan jika nilai dari setiap kondisi

    kesulitan kerja yang bersangkutan dengan pekerjaan

    yang sedang diukur dijumlahkan akan menghasilkan P2

    yaitu notasi bagi bagian penyesuaian objektif untuk

    tingkat kesulitan pekerjaan.

  • Contoh Cara Objektif

    Jadi jika untuk pekerjaan diperlukan gerakan-gerakan lengan bagian atas

    siku, pengelangan tangan dan jari (C) tidak ada pedal kaki (F), kedua tangan

    bekerja bergantian (H), koordinasi mata dengan tangan sangat dekat (L), alat

    yang dipakai hanya memerlukan sedikit control, berat benda yang ditangani

    2,3 kg, maka :

    Bagian badan yang dipakai : C = 2

    Pedal kaki : F = 0

    Cara menggunakan kekuatan tangan : H = 0

    Koordinasi mata dengan tangan : L = 7

    Peralatan : O = 1

    Berat :B-5 = 13

    ---------------------------

    = 23

    Sehingga p2 = ( 1 + 0,23) atau p2 = 1,23

  • Contoh Cara Objektif (2)

    Faktor penyesuaian dihitung dengan :

    p = p1 x p2

    Jadi kalau p1 telah dinilai = 0,9 maka faktor

    penyesuaian

    P = 0,9 x 1,23 = 1,11

  • PENENTUAN FAKTOR PENYESUAIAN (5)

    Cara Bedaux dan Sintesis

    Pada dasarnya cara Bedaux tidak banyak berbeda

    dengan cara Shumard, hanya saja nilai-nilai pada

    cara Bedaux dinyatakan dalam B, seperti misalnya

    60B.

    Cara Sintesis berbeda dengan cara-cara lain,

    dimana dalam cara ini waktu penyelesaian setiap

    elemen gerakan dibanfingkan dengan harga-harga

    yang diperoleh dari table-tabel data waktu

    gerakan, untuk kemudian dihitung harga rata-

    ratanya.

  • Contoh Cara Sintesis

    Misalkan : waktu penyelesaian untuk elemen-elemen

    pekerjaan pertama, kedua dan ketiga bagi suatu siklus

    adalah 17, 10 dan 32 detik. Dari table-tabel data

    waktu gerakan didapat untuk elemen-elemen yang

    sama masing-masing 12, 12 dan 29 detik. Yang

    berbeda adalah pada elemen-elemen kedua dan

    ketiga. Maka untuk elemen-elemen ini perbandingannya

    adalah 12/10 dan 29/32; rata-ratanya 1,05 adalah

    faktor penyesuaian untuk ketiga elemen pekerjaan

    tersebut atau untuk siklus yang bersangkutan.