materi 13 uty rekual

34
Pengantar Rekayasa Kualitas [email protected]

Upload: bachtiar-herdianto

Post on 29-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Rekual

TRANSCRIPT

  • Pengantar

    Rekayasa KualitasRekayasa Kualitas

    [email protected]

  • Pendahuluan

    Metode Taguchi merupakan suatu sistemdalam rekayasa kualitas yang

    mempertimbangkan penghematan biaya

    eksperimen dengan menerapkan konsep-eksperimen dengan menerapkan konsep-

    konsep rekayasa dan statistik.

    Metode Taguchi termasuk salah satu metodedalam off line quality control untuk mendesain

    proses dan produk.

  • Pendahuluan

    Off-line quality control adalah suatu metodeyang berprinsip pada peningkatan mutu

    dengan meminimalkan pengaruh dari

    penyebab-penyebab perubahan tanpapenyebab-penyebab perubahan tanpa

    menghilangkan penyebab-penyebab itu

    sendiri.

  • Pendahuluan

    Penerapan kegiatan pengendalian kualitasdengan menggunakan off line quality controldilakukan untuk membuat suatu desainproduk dan proses agar dapat mengurangikemungkinan timbulnya variansi.kemungkinan timbulnya variansi.

    Kegiatan off line quality control akan berusahauntuk meminimalkan penyimpangan produkdari karakteristik kualitas yang telahditetapkan.

  • Pendahuluan

    Target

    What you wantto become

    m

    Mean

    What you are now

    Target

    m

    To improve quality (Q)

    Q = + m

  • Tiga tahap off-line quality control

    1. System design (primary design),

    Tahap ini merupakan pembentukan konsep danmetode baru untuk perbaikan produk atau

    pengembangan produk baru bagi konsumen.

    Fase ini memerlukan pengetahuan teknis danpengalaman untuk mendesain atau menentukan jenis

    proses atau produk yang digunakan.

    Misalnya seseorang yang mempunyai pengetahuantentang mesin pembakaran internal dibutuhkan untuk

    membuat prototipe mesin mobil yang baru.

  • Tiga tahap off-line quality control

    2. Parameter design (secondary design),

    Tahap ini bertujuan untuk mengurangi biaya danmeningkatkan kualitas dengan membuat suatu desain

    eksperimen yang efektif.

    Fase ini mencakup penentuan nilai parameter tertentuuntuk meminimalisasi pengaruh faktor tak terkendali

    yang merupakan penyebab timbulnya variansi.

    Jadi tujuan utama dari paramater desain adalah untukmencari kombinasi level parameter yang optimal yang

    dapat mengurangi faktor tidak terkendali.

  • Tiga tahap off-line quality control

    2. Parameter design (secondary design),

    Misalnya tingkat kecacatan produk keramik dapatditurunkan dengan membuat suatu desain eksperimenyang melibatkan faktor-faktor proses pembuatankeramik untuk mencari kombinasi faktor yang paling keramik untuk mencari kombinasi faktor yang paling optimal dalam menurunkan tingkat kecacatan keramik

    Tahap ini adalah tahap utama dalam perancangankokoh agar produk atau proses mempunyai kehandalanyang tinggi, walaupun material yang digunakan tidakmahal, mempunyai keragaman tinggi dan mudah rusak(aus).

  • Tiga tahap off-line quality control

    3. Tolerance design (tertiary design),

    Tahap ini bertujuan untuk menambah kualitas produkdengan mempersempit nilai toleransi dari parameter proses atau produk untuk mengurangi variansi.

    Pada tolerance desaign, faktor-faktor tak terkendali Pada tolerance desaign, faktor-faktor tak terkendaliakan dikendalikan dengan penyempitan nilai toleransi, sehingga ketika toleransi dipersempit, variansi dapatdikurangi untuk meningkatkan kualitas.

    Misalnya penggunaan bahan baku yang lebihberkualitas dalam membuat suatu produk akan dapatmempersempit nilai toleransi parameter.

  • Tiga tahap off-line quality control

    3. Tolerance design (tertiary design),

    Karakteristik kualitas dari produk tidak akanmencapai nilai target karena faktor noise tidakdapat dihilangkan.

    Prinsip kekokohan berusaha untuk mengurangi Prinsip kekokohan berusaha untuk mengurangikerugian dengan melakukan pengendalian faktorterhadap faktor noise, sehingga spesifikasiproduk dapat diidentifikasi dan membuatkarakteristik kualitas tidak sensitif terhadapnoise.

  • Prinsip Kekokohan (Robustzation)

    Dalam Perancangan Kualitas

    Keberadaan faktor-faktor tidak terkendali (noise)dalam suatu sistem tidak dapat dihilangkankarena faktor-faktor tersebut sudah terdapatdalam sistem.

    Adanya faktor-faktor tak terkendali dalam sistem Adanya faktor-faktor tak terkendali dalam sistemtersebut seringkali akan mengganggu dalampencapaian nilai target karakteristik kualitas jikatidak ada suatu penanganan yang baik.

    Tentu saja berbagai penyimpangan karakteristikkualitas dari target akan menimbulkan kerugianbiaya.

  • Prinsip Kekokohan (Robustzation)

    Dalam Perancangan Kualitas

    Kekokohan muncul karena adanya keinginanuntuk mengurangi tingkat kerugian akibat

    pengaruh dari faktor-faktor tak terkendali

    dalam suatu sistem. dalam suatu sistem.

    Adapun langkah-langkah yang dilakukanadalah dengan mencari kombinasi faktor-

    faktor terkendali yang kokoh terhadap

    pengaruh faktor-faktor tak terkendali.

  • Prinsip Kekokohan (Robustzation)

    Dalam Perancangan Kualitas

    Pengaruh faktor-faktor tak terkendali tersebutakan menyebabkan tingginya nilai variansiproduk.

    Cara mengurangi variansi produk ada 4 : 1. mengeluarkan produk yang jelek, 1. mengeluarkan produk yang jelek,

    2. mencari dan menghilangkan penyebabketidaksuaian,

    3. memperkecil nilai toleransi

    4. penerapan metode perancangan kokoh (robust design).

  • Karakteristik Kualitas

    Karakteristik kualitas (variabel respons) adalahobyek yang menarik dari produk atau proses.

    Pemilihan karakteristik kualitas menjadisangat penting karena karakteristik kualitassangat penting karena karakteristik kualitas

    yang diinginkan dapat saling menambahkan

    atau tetap.

  • Karakteristik Kualitas

    Karakteristik kualitas dapat dikelompokkanmenurut nilai targetnya sebagai berikut:

    1. Nominal the best, adalah karakteristik kalitas

    terukur dengan nilai target yang ditentukanterukur dengan nilai target yang ditentukan

    secara spesifik. Nilai tersebut dapat positif

    maupun negatif.

    2. Smaller the better, adalah karakteristik kualitas

    terukur dengan nilai non-negatif dan targetnya

    adalah nilai yang sekecil-kecilnya (nol).

  • Karakteristik Kualitas

    3. Larger the better, adalah karakteristik kualitas terukurdengan nilai non-negatif yang mempunyai kondisi ideal dan nilai targetnya adalah nilai yang sebesar-besarnya(tak terbatas).

    4. Signed target, adalah karakteristik kualitas terukur yang mempunyai kondisi ideal atau nilai target 0 (nol). Inimempunyai kondisi ideal atau nilai target 0 (nol). Iniberbeda dengan smaller the better dimana karakteristikkualitas signed target dapat mempunyai nilai negatif.

    5. Classified attribute, adalah karakteristik kualitas yang bukan merupakan variable kontinu, tetapi dapatdiklasifikasikan menjadi skala diskret. Karakteristik inisering berdasarkan penilaian subyektif misalnya good or bad.

  • Karakteristik Kualitas

    Karakteristik Kualitas Target Contoh

    Nominal the best Terpusat pada nilai tertentu Voltase TV

    Smaller the better Sekecil mungkin (nol) Keausan alat, kekasaran permukaan

    Larger the better Sebesar mungkin (~) Bahan bakar ekonomis, kekuatan las

    Signed target Nol Residual carrant

    Classified attribute - Rendah, menengah, tinggi, baik, jelek

  • Klasifikasi Parameter

  • Klasifikasi Parameter

    Faktor Noise

    Faktor noise, suatu parameter yang menyebabkanpenyimpangan karakteristik kualitas dari nilaitargetnya disebut faktor noise.

    Faktor noise dapat mempengaruhi karakteristik Faktor noise dapat mempengaruhi karakteristik kualitas secara tidak terkendali dan sulit diprediksi.

    Faktor noise biasanya sulit, mahal dan tidak menjadi sasaran pengendalian.

    Tetapi untuk tujuan eksperimen, faktor noiseperlu dikendalikan dalam skala kecil.

  • Klasifikasi Parameter

    Faktor kontrol (terkendali)

    Faktor kontrol (terkendali), parameter-parameter yang nilai-nilainya ditentukan oleh ahli teknik.

    Faktor kontrol dapat mempunyai nilai satu ataulebih yang disebut level. lebih yang disebut level.

    Pada akhir eksperimen, level yang sesuai dalamfaktor terkendali akan dipilih.

    Salah satu aspek dari perancangan kokoh adalahmencari kondisi level optimal untuk faktorterkendali sehingga karakteristik kualitas tidaksensitif terhadap noise.

  • Klasifikasi Parameter

    Faktor signal

    Faktor signal, faktor-faktor yang mengubah nilai-nilai karakteristik kualitas yang akan diukur.

    Karakteristik kualitas dalam perancangan eksperimen dimana faktor signal mempunyai nilai konstan (dalam dimana faktor signal mempunyai nilai konstan (dalam hal ini tidak dimasukkan sebagai faktor) disebut karakteristik statis.

    Jika faktor signal dapat mengambil banyak nilai, maka karakteristik mempunyai sifat dinamik.

    Faktor signal tidak ditentukan oleh ahli teknik, tetapi oleh konsumen berdasarkan hasil yang diinginkan.

  • Klasifikasi Parameter

    Faktor skala

    Faktor skala, faktor yang digunakan untukmengubah rata-rata level karakteristik kualitas

    untuk mencapai hubungan fungsional yang untuk mencapai hubungan fungsional yang

    diperlukan antara faktor signal dengan

    karakteristik kualitas.

    Faktor skala disebut juga faktor penyesuaian.

  • Klasifikasi Parameter

    Dalam penentuan faktor-faktor yang berpengaruh dalameksperimen beserta setting level ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain:

    1. Factor levels, merupakan jumlah level atau atributyang diberikan oleh faktor-faktor yang berpengaruhyang diberikan oleh faktor-faktor yang berpengaruhdalam eksperimen, baik faktor terkendali, faktornoise, faktor signal, atau faktor skala.

    2. Number of factor levels, jumlah level dan seting levelyang dipilih tergantung pada sejauh mana kitamengetahui proses atau produk yang akan diteliti.

  • Klasifikasi Parameter

    Dalam penentuan faktor-faktor yang berpengaruh dalameksperimen beserta setting level ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain:

    3. Range of factor levels, semakin luas jarak yang digunakan dalam eksperimen, maka kemungkinandigunakan dalam eksperimen, maka kemungkinanditemukannya efek dari faktor yang ada dalampenentuan karakteristik kualitas akan semakin baik

    4. Feasibility of factor levels, dalam pemilihan leveluntuk tiap faktornya perlu mempertimbangkanapakah level yang dipilih memungkinkan atau dapatdijalankan dalam membuat kombinasi eksperimen.

  • Perancangan Eksperimen

    Perancangan eksperimen adalah prosespenting yang akan menentukan kesuksesan

    atau kegagalan eksperimen, kunci pokok yang

    perlu diperhatikan adalah langkah-langkahperlu diperhatikan adalah langkah-langkah

    dalam robust design berikut yang terdiri dari 8

    langkah dan dikelompokkan dalam 4 kategori,

    yaitu

  • Perancangan Eksperimen

    Perencanaan eksperimen

    Langkah 1 : mendefinisikan masalah Langkah 2 : menentukan tujuan Langkah 3 : mendefinisikan karakteristik Langkah 3 : mendefinisikan karakteristik

    kualitas

    Langkah 4 : mendesain eksperimen

  • Perancangan Eksperimen

    Pembentukan eksperimen

    Langkah 5 : membentuk eksperimenMenganalisa hasil eksperimen

    Langkah 6 : menganalisa dan Langkah 6 : menganalisa danmenginterpretasi hasil eksperimen

    Langkah 7 : meramalkan rata-rata prosesMenguji hasil eksperimen

    Langkah 8 : mengadakan eksperimenkonfirmasi

  • Contoh Penelitian Mahasiswa S1

    Ika Tanjung Setiowati, NIM: I 0302037. PENENTUAN KUAT DESAK LAPISAN ATAS

    PADA PRODUK PAVING BLOCK DENGAN

    PENAMBAHAN FLY ASH MENGGUNAKAN PENAMBAHAN FLY ASH MENGGUNAKAN

    EKSPERIMEN TAGUCHI DALAM UPAYA

    MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Skripsi.

    Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas

    Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari

    2007.

  • Contoh Penelitian Mahasiswa S1

    Paving block merupakan salah satu elemenbahan bangunan yang banyak diterapkan

    dalam bidang lapisan perkerasan jalan.

    Salah satu karakteristik kualitas yang harus Salah satu karakteristik kualitas yang harusdimiliki paving block adalah kekuatan desak.

    Kualitas paving block semakin baik jikamemiliki kuat desak yang semakin tinggi.

  • Contoh Penelitian Mahasiswa S1

    Paving block dibuat dari campuran semen portland atau sejenisnya, agregat dan air denganatau tanpa tambahan lainnya yang tidakmengurangi mutu paving block tersebut.

    Abu batubara (fly ash) yang berbentuk partikel Abu batubara (fly ash) yang berbentuk partikelsilica halus amorf dan bersifat pozzolan dapatdigunakan sebagai pengganti sebagian semen yang digunakan.

    Penggunaan fly ash diharapkan dapatmeningkatkan kuat desak paving block.

  • Contoh Penelitian Mahasiswa S1

    Penelitian ini menggunakan metode Taguchi. Sampeluntuk pengujian kuat desak memiliki ukuran dimensi 5 cm x 5 cm x 5 cm.

    Eksperimen yang dilakukan terdiri dari 3 tahap. Eksperimen tahap 1 berdasarkan setting perusahaan, Eksperimen tahap 1 berdasarkan setting perusahaan, menggunakan sampel sebanyak 15 buah.

    Eksperimen tahap 2 berdasarkan orthogonal arrayyang digunakan yaitu L8(2

    3x42) dan menggunakan 7 replikasi untuk tiap-tiap kombinasi level.

    Eksperimen tahap 3 berdasarkan setting optimal menggunakan sampel sebanyak 15 buah

  • Contoh Penelitian Mahasiswa S1

    Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui faktor yang berpengaruh terhadap kuat desak lapisan atas paving blockyaitu matrik komposisi (85% semen:pasir dan 15% fly ash), faktor air semen (0,3) dan lama pengadukan awal (5 menit).

    Nilai rata-rata pengujian kuat desak untuk kondisi aktualperusahaan sebesar 20,331 Mpa dan nilai rata-rata perusahaan sebesar 20,331 Mpa dan nilai rata-rata pengujian kuat desak untuk kondisi optimal sebesar 29,946 Mpa.

    Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata pengujiankuat desak sebesar 9,615 Mpa.

    Sehingga apabila setting optimal ini diterapkan diperusahaan, dapat diprediksi berkurangnya kerugian yang ditanggung oleh perusahaan dan konsumen.

  • Contoh Penelitian Mahasiswa S1

    Hal ini dapat dilihat dari nilai quality loss function sebelum menggunakan setting

    optimal dan setelah menggunakan setting

    optimal. optimal.

    No. Ukuran

    QLF (Rp. )

    Sebelum optimasiSetelah

    optimasi

    1. 20 x 10 x 6 cm 137,945 62,868

    2. Segienam kecil 193,124 88,016

    3. Segi enam besar 241,404 110,019

  • SAMPAI KETEMU DI UASSAMPAI KETEMU DI UAS

    JanganJangan lupalupa !!

    Tugas pribadi ( mengerjakan soal ) Tugas pribadi ( mengerjakan soal ) dikumpulkan pd saat UAS

    Kerjakan Tugas Secara Serius akan sanganmenunjang Keberhasilan UAS