masjid ciptomulyo pengging

Upload: ridho

Post on 07-Jul-2015

274 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

1. Nama dan Etimologi Masjid Cipto Mulyo adalah Masjid Peninggalan Sunan Pakubuwono X. Masjid kuno ini berdiri pada tahun 1838. Namanya menggunakan bahasa Jawa Cipto Mulyo, tidak seperti masjid lainnya yang menggunakan bahasa Arab. Cipto Mulyo memiliki arti menciptakan kemuliaan di dunia dan akhirat. 2. Lokasi Terletak di kawasan wisata pengging desa Pengging, kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, 3km dari Jalan Raya Solo15km.

Semarang. Dari pusat kota Boyolali, lokasi wisata ini berjarak 3. Fasilitas Pemandian Umbul Pengging Pemandian Umbul Sungsang 4. Penduduk lokal

Makam R. Ng Yosodipura Parkir

Penduduk local mendukung dan menerima pelestarian kembali asjid, dengan bukti murid-murid MIN Pengging setiap hari pada waktu shalat dhuhur mengerjakan shalat berjamaah di masjid guna memakmurkan masjid. 5. Nilai Arkeologikal dan Nilai Seni 1) Bangunannya kuno merupakan

perpaduan bangunan nuansa Jawa. Desain masjid adalah limasan,

menyerupai pendopo.

2) Pilar-pilarnya masih menggunakan kayu jati dengan warna krem.

3) Dekorasi dari masjid masih terasa kuno, seperti keberadaan lampu Jawa klasik.

4) Ditambah ukiran-ukiran yang berada di atas tiap pintu dan jendela dengan sisipan tulisan PB X yang menandakan bahwa pembangunan masjid itu terjadi pada masa pemerintahan PB X.

5) Di bagian atas gerbang serambi terdapatnya tulisan aksara Jawa kuno. Aksara Jawa tersebut bertuliskan Adegipun Masjid Cipto Mulyo, Selasa Pon, Kaping 24 Jumadilakhir 1838.

6) Di tengah-tengah serambi terdapat arah mata angin, sebagai petunjuk araah kiblat karena bangunan masjid ini miring sekitar 45 derajat ke utara dari arah kiblat sehingga shaf pun dibuat miring sesuai arah kiblat.

7) Bedug sepanjang

6. Perbandingan dengan objek lain Masjid Kauman Semarang

Masjid Kauman termasuk dalam daftar masjid tua di tanah Jawa. Letaknya berdekatan dengan Pasar Johar, Semarang. Dahulu, kompleks ini merupakan alun-alun tempat berkumpul warga Semarang. Masjid Kauman didirikan pada awal abad ke-16. Pendiri masjid itu ialah Kiai Ageng Pandanaran yang kemudian mendirikan masjid lagi di sekitar Bubakan, yang menjadi tempat kabupaten setelah hijrah akibat pemberontakan orang-orang China yang dikenal dengan Perang Semarang (1742). Masjid Kauman mengalami renovasi berkali-kali. Kiai Adipati

Surohadimenggolo III, sebagai Bupati Semarang kala itu, mengganti masjid itu menjadi masjid yang lebih besar pada 1759-1760. Pembangunan itu diperingati dengan tiga buah inskripsi yang kini masih tertempel di gapura utama masjid yang bertuliskan huruf Jawa, Latin, dan Arab. AH Plas dalam tulisannya Van't Verjongde Semarang En't Verjongde Semarang 1911 menjuluki Masjid Kauman sebagai de fraii misigit atau sebuah masjid yang indah. Masjid Kauman tetap dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan ritual Dugderan, peringatan awal bulan Ramadan. Sebuah tradisi yang dilakukan secara turun-temurun sejak dahulu kala.

7. Sejarah Acara Tradisi Saparan Sebaran Apem Kukus Keong Emas Berawal dari cerita konon kabarnya para petani didaerah Pengging merasa susah hatinya tatkala melihat hasil panenan yang diharapkan gagal akibat hama keong emas, upaya-upaya untuk memberantas keong emas ini berulang kali gagal akhirnya para petani mengadukan nasibnya kepada R. NG Yosodipuro (R. Ng. Yosodipuro adalah seorang Pujangga Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada pemerintahan Pakubuwono II, III dan IV. Jasanya dalam pengembangan sastra modern sangat besar) , oleh beliau disarankan agar para petani mengambil keong mas tersebut kemudian dimasak dengan cara dikukus. Sebelumnya keong tersebut dibalut dengan janur yang dibentuk seperti keong emas. Setiap kali panen padi janur bekas balutan keong mas tersbut digunakan untuk membuat apem kukus. Apem kukus itu kemudian dibagi-bagikan pada petani sebagi wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang diberikan dan juga berkurangnya hama keong emas.

8. Sejarah Budaya dan Kepercayaan Berkenaan dengan Tradisi Saparan Sebaran Apem Kukus Keong emas, barang siapa yang mendapatkan apem tersebut akan mendatangkan berkat. Apabila mempunyai anak gadis yang belum menikah akan segera mendapat jodoh, dan masalah pertanian, padinya akan tumbuh subur dan panen melimpah, dan kepercayaan bahwa akan mendapat keselamatan dalam kehidupan.

9. Upacara Tradisi dan festival adat Tradiri Saparan Sebaran Apem Kukus Keong Emas Dilakukan pada saat bulan Sapar (bulan Jawa) maka istilah tradisi itu adalah Saparan Sebaran Apem Keong mas Dilaksanakan di kawasan objek wisata Pengging di lingkungan Masjid Cipto Mulyo pada hari jumat Upacara ini

merupakan tradisi memperebutkan Apem Kukus Keong Emas. Tiga gunungan kue apem sebelum disebarkan diarak terlebih dahulu dari Kantor Kecamatan Banyudono menuju Masjid Cipto Mulyo di kawasan Pengging. Pengging Fair Yaitu pesta rakyat dan budaya Pengging yang

dilaksanakan mendekati bulan Agustus. Acara ini berlangsung selama seminggu dengan puncak acaranya adalah hari terakhir perayaan ini.

10. Aturan Berkunjung Dalam berkunjung, pengunjung harus mempunyai niat baik dan

mengucapkan bismillah setiap melakukan pekerjaan tersebut.

11. Hukuman atas pelanggarann Akan mendapatkan hal yang tidak di harapkan. Contoh: Ada mahasiswa Universitas Diponegara memotret di masjid tapi tidak mengucap Bismillah fotonya terbakar hitam tidak terlihat. 12. Usaha pelestarian 1) Atap dan Lantai mengalami beberapa kali renovasi 2) Diadakannya tradisi tahunan tradisi Saparan Sebaran Apem Kukus Keong Emas untuk mewnarik wisatawan. 13. Sejarah Penduduk Penduduk Pengging 14. Pekerjaan Penduduk, Produk dan Pemasaran a) Kebanyakan penduduk pekerjaannya adalah buruh, pekerjaan petani jarang dikarenakan merka tidak mempunyai sawah.

b) Dan kebanyakan dari mereka adalah pedagang, di karenakan terdapat pasar Candi Rejo di pengging.

c) Ada sebagian penduduk yang pekerjaannya membatik, serta pemasaranya di daerah Pengging juga.

15. Tingkat Ekonomi Tingkat Ekoonomi penduduk masih rendah karena di lihat dari pendapatan yang di peroleh tiap bulan dan juga dari lingkungan perumahan yang belum tertata rapi. 16. Industri Di daerah Pengging terdapat industry Batik dan industri rumah makan ( berbentuk gazebo dengan kolam renang) . Industri Batiknya msi sedikit yakni menampilkan Batik Khas Boyolali. Industri Rumah makan dengan kolam renang cukup banyak di karenakan memanfaatkan aliran air dari Umbul Pengging. 17. Perkembangan pertanian dan Kehidupan Sosial Perkembangan pertanian di daerah tersebut menurun, di karenakan berkurangnya lahan pertaniaan. Kebanyakan dari penduduk sekitar Masjid Cipto Mulyo tidak memiliki sawah. Kebanyakan dari mereka adalah buruh dan pedagang. 18. Adat istiadat Adat istiadat yang masih sering dilakukan adalah Tradisi Saparan Sebaran Apem Keong Emas setiap bulan Sapar di sepanjang depan masjid dan Pemandian Umbul.

19. Hal-hal Tabu Tidak banyak ada hal tabu, namun hanya pesan dari imam Masjid Cipto Mulyo Setiap melakukan segala sesuatu harus dengan membaca bismillah. 20. Hukum Adat Hukum adat yang di percayai adalah berkenaan dengan tradisi saparan sebaran apem serta adanya pemandian umbul. 21. Kehidupan Penduduk Kehidupan Penduduk di sekitar masjid banyak terlihat hirup-pikuk kehidupan yang tergambar di pasar Candi Rejo Pengging, Banyak Andong yang terlintas di jalan. Penduduk yang di rumah banyak yang membuka prtokoan baik took kelontong, warung makan atu warung kecil-kecilan. 22. Lokasi Kabupaten Boyolali Boyolali adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Boyolali yang berada sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta, berbatasan dengan Grobogan di Utara, dengan Sragen Karanganyar Kota Surakarta di Timur, Klaten di Selatan, serta Magelang Semarang di Barat. Kabupaten Boyolali membentang barat-timur sepanjang 49 km, dan utaraselatan 54 km. Sebagian besar wilayah Boyolali adalah dataran rendah dan perbukitan yang tidak begitu terjal. Bagian timur kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya. Di wilayah kabupaten Boyolali terdapat Bandara Internasional Adi Sumarmo yang melayani untuk kawasan Solo dan sekitarya, serta asrama haji Donohudan. Bagian Barat Boyolali adalah pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi (2.911 m) dan Gunung Merbabu (3.141 m), dan di Utara merupakan daerah perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Di bagian utara (perbatasan dengan Kabupaten Sragen terdapat Waduk Kedungombo. 23. Karakter Kabupaten Boyolali Struktur tanah wilayah Kabupaten Boyolali terdiri atas: a. Bagian Timur Laut (Kecamatan Karanggede dan Simo) pada umumnya terdiri dari tanah lempung b. Bagian Tenggara (Kecamatan Sawit dan Bayudono) struktur tanahnya adalah tanah Galih

c. Bagian Barat Laut (Kecamatan Musukdan Cepogo) struktur tanahnya berpasir d. Bagian Utara sepanjang perbatasan Kabupaten Boyolali Kabupaten Grobogan struktur tanahnya berupa tanah kapur Menurut ketinggian dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Boyolali dibagi dalam kelompok sebagai berikut:a.

dengan

100 - 400 M :Kecamatan Teras, Bayudono, Sawit, Sambi, Ngemplak, Simo, Nogosari, Kemusu, Karanggede, Mojosongo, dan sebagian Boyolali

b.

400 - 700 M : Sebagai Kecamatan Boyolali, Mojosongo, Musuk, Ampel dan Karanggede.

c. d. e.

700 - 1000 M : Kecamatan Musuk, Ampel, dan Cepogo 1000 - 1300 M : Sebagai Kecamatan Cepogo dan Ampel 1300 - 1500 M : Sebagai Kecamatan Selo

Sungai utama di wilayah Kabupaten Boyolali yaitu: Sungai Serang, Cemoro, Pepe, dan Sungai Gandul. Waduk yaitu: Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Waduk Kedung Ombo di Kemusu dan Waduk Bade di Kecamatan Klego. Sumber air dangkal yang cukup besar di Tlatar Kecamatan Boyolali, Nepen di Kecamatan Teras dan Pengging di Kecamatan Banyudono

24. Sejarah Kabupaten Asal mula nama Boyolali menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tak disebutkan. Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali belum dikenal. Menurut legenda nama Boyolali berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI. Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau

membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Salatiga. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng Beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya Ki Ageng Berucap Bayawis Lali Wong iki yang dalam bahasa indonesia artinya Sudah lupakah orang ini.Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama Boyolali. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini.Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalahtempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani mengusiknya.

25. Flora dan Fauna Flora a. Padi b. Kelapa c. Cengkeh d. Teh e. Tembakau f. Kencur g. Jahe h. Kopi Robusta i. Kopi Arabika j. Jambu Mete Fauna a. Sapi b. Itik

26. Iklim dan Musim

Iklim di Boyolali terbagi menjadi beberapa iklim berdasarkan letak wilayahnya berdasarkan pembagian ketinggian di atas permukaan laut, semakin Tinggi maka semakin dingin, contohnya Ampel dan Cepogo . Musim di Boyolali sama halnya dengan daerah kebanyakan di Indonesia yakni Hujan dan Kemarau. Namun di daerah tertentuseperti Klego, Musuk 9utara Boyolali) sering mengalami kekurangan air saat musim kemarau. 27. Tempat-tempat Umum a. Taman Kota 1) Taman Kridanggo 2) Taman air Tlatar 3) Taman Cerdas b. Jalan Umum 1) Jl Solo-Semarang 2) Jl.Boyolali Klaten 3) Jl.Karanggede-Juwangi 4) Jl.Karanggede-Gemolong c. Tempat Rekreasi 1) Tirto Marto Pengging 2) Umbul Tlatar 3) Woodball Course Tlatar 4) Pesanggrahan Pracimoharjo 5) Objek Wisata Selo 6) Waduk Cengklik 7) Air Terjun Kedung Kayang 8) MAkam Ki Ageng Pantaran 9) Wana Wisata Kedung Ombo 10) Gunung Tugel dan Makam Ki Ageng Singoprono 11) Arga Merapi Merbabu 12) Makam Sri Makurung Handayaningrat 13) dll

d. Kantor Polisi 1) Polres Boyolali Jl. Solo-Semarang km 24 2) Polsek Boyolali Kota Jl.Pandanaran Boyolali (57311) 3) Polsek Cepogo Desa Mliwis, Cepogo Jl. Sambung Rejo, no.158 10) Polsek Nogosari Desa Glonggong Jl. Raya Nogosari-Mangu no.2 (57378) 11) Polsek Ngemplak Desa Sawahan, Ngemplak (57375) 12) Polsek Andong Desa Kacangan Jl. Karanggede-Gemolong km 15

(57384) 13) Polsek Klego Jl.Karanggede-Gemolong km 7 14) Polsek Karanggede

Cepogo 4) Polsek Selo Desa Samiran Jl.Ki Hajar Saloka

Jl.Karanggede-Gemolong (57381) 15) Polsek Ampel Desa Kaligentong Jl.Solo-Semarang km 34 16) Polsek Wonosegoro

km

2

no.102 (57363) 5) Polsek Mojosongo Jl.Boyolali-Klaten km 3 6) Polsek teras Desa Mijolegi Jl.Solo-Semarang 20, Teras 7) Polsek Banyudono Jl.Solo-Semarang 15, Banyudono 8) Polsek Sambi Jl.Bangak-Simo km 7 ( 57376) 9) Polsek Simo Jl.Singoprono Simo (57377) Utara, km km

Desa Ketoyan Jl.Karanggede-Juwangi km6 (57382) 17) Polsek Juwangi Jl.Masjid no.279 ( 57391) 18) Polsek Kemusu Dk. Ngeban, Klewor, Kemusu Jl. Raya Klewor-Kemusu 19) Polsek Musuk Desa Tirtonadi Jl. Boyolali-Musuk km 6 20) Polsek Sawit Desa Karteguhan Jl. Solo-Jogja km17, Sawit (57374)

e. Restoran 1) Milik Kita (Jl. Boyolali-Solo, Tegalwire. Kec. Mojosongo). 2) Joyo Roso (Jl. Pandanaran Boyolali Telp. 0276-322294) 3) Niki Eco (Jl. Merapi No. 1 Boyolali). 4) Ulam Sari (Jl. Kates Boyolali). 5) Elang Sari (Jl. Raya Boyolali - Semarang Km. 0,5 Sunggingan Boyolali. 6) R. M. Tegal (Tanduk, Ampel, Boyolali). 7) Soto Rumput (Jl. Prof. Suharso No. 14 Boyolali). 8) Soto Sedap (Jl. Pandanaran, Boyolali). 9) Bakso CJDW (Jl. Pandanaran No. 139 Boyolali). 10) Bakso Malang (Jl. Pandanaran No. 108 Boyolali). 11) Rumah Makan Star Steak (Jl. Pandanaran No. 106 Boyolali). 12) Soto Segeer Mbok Giyem (Jl Pandanaran, Banaran, Boyolali dan Jalan Garuda Boyolali) 13) Kota Buana (Masakan Padang) (Jl Pandanaran dan Jl. Boyolali-Solo, Tegalwire. Kec. Mojosongo) 14) RM. Semar / Sasono Mulyo Wiguno (Jl Raya Boyolali-Solo km 2 Mojosongo Boyolali Telp. (0276) 322555)

f. Hotel 1) Wisma Pemda Jl. Merbabu No. 2, Siswodipuran, Boyolali Telp.0276 - 321021 2) Hotel Pondok Indah (Melati) Jl. Merapi No, 15 Siswodipuran, Boyolali Telp.0276 - 321497. 3) Hotel Mina (Melati) Jl. Merbabu No. 96 A, Pulisen, Boyolali Telp.0276 321555 4) Hotel Puri Merbabu Asri (Melati) Jl. Prof. Suharso No 7, Kiringan, Boyolali Telp.0276 321551

5) Hotel Setya Rahayu I Randusari, RT 05/03 Randusari, Teras, Boyolali Telp.0276 322036 6) Hotel Setya Rahayu II Bulurejo RT 05/03 Randusari Teras Boyolali Telp.0276 322036 7) Hotel Pondok Asri (Melati) Jl. Perintis Kemerdekaan No. 9 Siswodipuran Boyolali Telp. Telp.0276 7081420, 0816 671 781 8) Hotel Dwi Agung (Bintang 2) Tanjung Sari, Ngesrep, Ngemplak Boyolali

9) Hotel Kendedes I Sidorejo, Penggung, Boyolali Telp.0271 724050 10) Hotel Kendedes II Kemiri Rt 01/ 03 Keyongan Boyolali 11) Hotel Kendedes VII Gondang RT 03/04 Candi Ampel Boyolali 12) Selo Pass Selo, Telp.0276 326100 13) Hotel Mutiara Indah (Melati) Jl. Raya Boyolali - Semarang, Gatak, Kebontimun, Ds. Kiringan. Kecamatan Boyolali Telp.0276 324578 14) Home Stay Pemda Samiran, Selo Telp.0276 - 326006, 326073

g. Agen Perjalanan 1)

h. Surat Kabar 1) Solopos 2) Kompas 3) Joglo Semar i. Sarana telekomunikasi Sarana telekomunikasi disediakan oleh operator telekomunikasi fixed line dari Telkom dan telekomunikasi selular dari

Telkomsel,Indosat,Excelkomindo dan satelindo. Jangkauan telekomunikasi telah menjangkau ke seluruh pelosok wilayah kabupaten Boyolali. 28. Akses Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan negara yang menghubungkan Semarang-Solo. Selain itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui Karanggede.Rata-rata seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara Internasional Adi Sumarmo pun secara georafis masuk wilayah kabupaten Boyolali.