maropenem
DESCRIPTION
MAROPENEMTRANSCRIPT
MAROPENEM
Kontraindikasi:Hipersensitif terhadap meropenem , komponen formal atau karbapenem lain (imipenem); pasien yang mempunyai riwayat reaksi alergi dengan beta laktam.
Interaksi Obat :Peningkatan efek: Probenesid dapat meningkatkan konsentrasi serum meropenem. Penurunan efek: Meropenem dapat menurunkan konsentrasi serum asam valproat sampai dibawah kadar terapetik. Antibitiotik dapat menurunkan Ty21a, melemahkan vaksin tifoid; tunda vaksinasi selama 24 jam sesudah pemberian antibiotic
Efek Samping :1-10%: Kardiovaskuler: Gangguan pembuluh darah perifer (<1%). SSP: Sakit kepala (25-8%), nyeri (5%). Dermatologi: ruam /92-3%, termasuk moniliasis daerah diaper pada anak), pruritis (1%). Saluran cerna: Diare (4-5%), mual/muntah (1-8%), konstipasi (1-7%)moniliasis oral (sampai 2% pada pediatri), glositis. Hematologi: anemia (sampai 6%). Lokal Inflamasi pada tempat suntikan (2%), flebitis/tromboplebitis (1%), reaksi temapt suntikan (1%). Pernafasan: apnea (1%). Lain-lain: Sepsis (2%), shok sepsis (1%). <1% terbatas yang penting dan mengancam jiwa: Agitasi/delirium, agranulositosis, angioedem, aritmia, peningkatan bilirubin, bradikardia, peningkatan BUN, peningkatan kreatinin, kolestatik, jaundis, penurunan waktu protrombin, dispepsia, dispnea, eosinofilia, epistaksis, eritema multiform, perdarahan saluran cerna, halusinasi, hilang pendengaran, gagal jantung, hemoperitoneum, gagal hati, hiper/hipotensi, ileus, leukopenia, efusi, udem pulmonal, emboli pulmonal, gagal ginjal, seizure, Steven Johnson Syndrome, sinkop, trombositopenia, epidermalnekrolisis, urtikaria, moniliasis vagina.
SALBUTAMOL INHALASI
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
Dosis Tablet:
Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4 kali sehari.Dosis dapat dinaikan secara berangsur.Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah.Anak-anak:2-6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali sehari6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.Sirup:Dewasa (>12 tahun): 1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari.Anak-anak:2-6 tahun: 1/2-1 sendok (0,25-5ml), 3-4 kali sehari6-12 tahun: 1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari.
Efek SampingPada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada
pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan. efek ini terjadi pada semua perangsangan adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaksis (mimisan), susah tidur.
Interaksi Obat
Efek salbutamol dihambat oleh B2-antagonis.
Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non-selektif seperti propranolol, tidak bisa diberikan bersamaan
METAL PREDNISOLON
INDIKASI
Artritis reumatoid, bursitis (radang kandung sega) akut dan subakut, dermatitis eksfoliatif, rinitis alerigka, asma bronkhial, dermatitis kontak, dan konjungtivitis alergika (radang selaput ikat mata karena alergi).
KONTRA INDIKASI
Infeksi jamur sistemik, imunisasi.
Menyusui.
EFEK SAMPING
Gangguan cairan & elektrolit, kelemahan otot, osteonekrosis aseptik, osteoporosis, ulkus peptikum dengan perlubangan, perdarahan, peregangan perut, gangguan penyembuhan luka, peningkatan tekanan dalam mata, keadaan Cushingoid, pertumbuhan terhambat, haid tidak teratur, katarak subkapsular posterior.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
DOSIS
Dosis awal berkisar antara 4-48 mg sehari.
Terapi dosis tinggi : 160 mg/hari selama 1 minggu dilanjutkan dengan 64 mg setiap dua hari sekali (selang sehari) selama 1 bulan.
Cara pemberian:
Untuk intramuskular atau intravena
Interaksi Obat
Berikan makanan untuk meminimumkan iritasi gastrointestinal.
Penggunaan bersama – sama antiinflamasi non-steroid atau antireumatik lain dapat mengakibatkan risiko gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal.
Penggunaan bersama – sama dengan antidibetes harus dilakukan penyesuaian dosis.
Pasien yang menerima vaksinasi terhadap smallpox, juga imunisasi lain terutama yang mendapat dosis tinggi.
IPATROPIUM BROMIDA
dosis
Inhaler : 20-40 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d 6 th : 20 mcg 3
kali sehari; 6 -12 th : 20-40 mcg 3 kali sehari
Inhalation solution : 250 - 500 mcg, 3-4 kali sehari; Anak s/d
6 th : 125-250 mcg, dapat diulang tiap 4-6 jam, dosis
maksimum sehari 1 mg; 6-12 th : 250 mcg, dapat diulang
sampai dosis maksimum sehari 1 mg.
kontraindikasi
Hipersensitif terhadap ipratropium. Hipersensitif terhadap
soya lecithin (aerosol).
efek samping
Mulut kering, mual, konstipasi, sakit kepala, takikardi, fibrilasi
atrial.
interaksi
Dengan Obat Lain :
Antimuskarinik : harus diperhatikan bila digunakan bersamaan karena berpotensi untuk terjadinya interaksi. Kombinasi albuterol dan inhaler ipratropium harus diperhatikan bila digunakan bersamaan dengan obat golongan beta adrenergik yang lain karena meningkatkan risiko efek samping pada kardiovaskular. Secara teori, interaksi dengan alkaloid belladonna : meningkatkan efek antikolinergik; dengan Cisaprid : menghilangkan / menurunkan efikasi Cisaprid.