manuskrip neoplasia

16
1 KELAINAN PERKEMBANGAN DAN NEOPLASIA Penulis Kelompok FG 1 (Asmida Mariani, Fitri Rahmawati, Hamdani, Lidya Asfit Mahalya dan Siska Ruthvina Simanungkalit) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ABSTRAK Neoplasma secara sederhana diartikan sebagai jaringan tidak normal yang tumbuh secara berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsangan yang menimbulkan sudah hilang. Neoplasma terbagi menjadi neoplasma jinak dan ganas. Pada pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tumor jinak dan ganas, mekanisme matastasia, agen karsinogenik, mekanisme karsinogenesis, efek lokal dan sistemik dari neoplasma, serta staging dan grading. Karena insiden kematian yang tinggi setiap tahunnya, dimana sekitar 12 juta orang diseluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia karena kanker. Jika tidak diambil tindakan pengendalian yang memadai, pada tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta diantaranya meninggal dunia karena kanker terutama di negara miskin dan bertkembang. (UUIC, 2009). Oleh karena itu, pembahasan ini dapat menjadi sumber untuk meningkatkan pengetahuan dan mengatasi kesenjangan di masyarakat dengan menggunakan metode penulisan studi pustaka.

Upload: vhiiettdaciuhma

Post on 27-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

neoplasia

TRANSCRIPT

2

KELAINAN PERKEMBANGAN DAN NEOPLASIAPenulis Kelompok FG 1 (Asmida Mariani, Fitri Rahmawati, Hamdani, Lidya Asfit Mahalya dan Siska Ruthvina Simanungkalit)Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

ABSTRAK Neoplasma secara sederhana diartikan sebagai jaringan tidak normal yang tumbuh secara berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsangan yang menimbulkan sudah hilang. Neoplasma terbagi menjadi neoplasma jinak dan ganas. Pada pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tumor jinak dan ganas, mekanisme matastasia, agen karsinogenik, mekanisme karsinogenesis, efek lokal dan sistemik dari neoplasma, serta staging dan grading. Karena insiden kematian yang tinggi setiap tahunnya, dimana sekitar 12 juta orang diseluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia karena kanker. Jika tidak diambil tindakan pengendalian yang memadai, pada tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta diantaranya meninggal dunia karena kanker terutama di negara miskin dan bertkembang. (UUIC, 2009). Oleh karena itu, pembahasan ini dapat menjadi sumber untuk meningkatkan pengetahuan dan mengatasi kesenjangan di masyarakat dengan menggunakan metode penulisan studi pustaka. Keyword : Neoplasma jinak dan ganas, agen karsinogenik, grading dan staging, dan metastasisA. Pendahuluan Neoplasia secara harfiah adalah pertumbuhan baru, dan pertumbuhan baru ini disebut sebagai neoplasma. Seperti yang dijelaskan diatas, Pada neoplasma terjadi proliferasi yang berlangsung terus menerus meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Proliferasi yang demikian disebut proliferasi neoplastik. Profilerasi neoplastik mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan dan tidak memperdulikan jaringan disekitarnya, serta tidak ada hubungannya dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitik. (Priggohutomo, 2002). Neoplasma jinak umumnya dapat diangkat dengan pembedahan karena invasi lokal dan belum terjadi metastasis. Neoplasma ganas kita sebut kanker. Kanker adalah penyebab utama kematian, setelah penyakit degeneratif seperti jantung dan pembuluh darah. Kanker adalah beragam penyakit yang sama-sama memiliki gamban kekacauan pengendalian pertumbuhan. Banyak faktor yang mepengaruhi perkembangan neoplasma (kanker), baik dari dalam diri sendiri (gen) maupun dari faktor lingkungan. PEMBAHASAN B. Definisi dan Konsep Pertumbuhan dan Diferensiasi SelPertumbuhan adalah bertambahnya ukuran, volume, berat dan jumlah sel. Pada tingkat sel pertumbuhan terjadi karena pembelahan sel dan penambahan ukuran sel. Sedangkan perkembangan adalah perubahan kualitatif (bentuk dan sifat) organisme atau bagiannya. Pada perkembangan terdapat mekanisme yang menyebabkan sel-sel muda berkembang menjadi bermacam-macam sel/jaringan dewasa.Neoplasma adalah pertumbuhan baru, yaitu massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hilangnya responsivitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal (Robbins, 2007).Diferensiasi juga diartikan sebagai tingkat keserupaan sel tumor dengan sel normal pembandingnya. Jadi deferensiasi mengacu pada seberapa jauh sel tersebut secara morfologis dan fungsional masih mirip dengan sel asal (Robbins, 2007). Diferensiasi menghasilkan sel , jaringan, dan organ terspesialisasi untuk fungsi yang berbeda. Neoplasma ganas yang tidak berdiferensiasi disebut bersifat anaplastik. Anaplasia adalah hilangnya diferensiasi struktural dan fungsional sel normal dan merupakan tanda utama keganasan Displasia adalah ploriferasi yang tidak teratur, tetapi nonneoplastik, ditemukan di epitel. Displasia adalah hilangnya keseragaman (uniformitas) setiap sel dan hilangnya orientasi arsitektural sel tersebut.

C. Tatanama TumorKlasifikasi neoplasma ialah pengelompokan neoplasma yang memiliki sifat yang kurang lebih sama, agar dapat menentukan prognosis dan pengobatannya. Klasifikasi dan tatanama tumor merupakan gabungan dari berbagai factor yaitu perbedaan antara jinak dan ganas, asal epitel & mesenkim, lokasi dan deskripsi lain.1. Tumor epitel a. Tumor jinak epitel kelenjar disebut adenoma, misalnya adenoma tiroid. Disebut papiloma jika berasal dari epitel permukaan dan berarsitektur papiler. polip adalah massa menonjol diatas permukaan mukosa.b. Tumor ganas epitel disebut karsinoma, misalnya karsinoma sel skuamosa. Tumor ganas epitel kelenjar disebut adenokarsinoma, misalnya adenokarsinoma papilar tiroid.2. Tumor jaringan mesenkima. Tumor jinak jaringan ini (benigna) diberi nama asal jaringan dengan tambahan -oma. Tumor jinak jaringan fibrosa disebut fibroma, tumor jinak tulang rawan disebut kondroma, tumor jinak jaringan lemak disebut lipoma.b. Tatanama tumor ganas pada dasarnya mengikuti tatanama tumor jinak, dengan penambahan dan pengecualian tertentu. Neoplasma ganas dari jaringan mesenkim diberi nama asal jaringan dengan akhiran sarcoma, misalnya tumor ganas jaringan ikat disebut fibrosarkoma.3. Tumor Campur (Mixed Tumor)Neoplasma yang terdiri dari lebih 1 jenis sel disebut tumor campur (mixed tumor). Misalnya adenoma pleomorfik kelenjar liur yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin.Karakteristik tumor jinak dan tumor ganas dibedakan atas diferensiasi dan anaplasia. Neoplasma jinak terdiri atas sel berdiferensiasi baik yang sangat mirip dengan padanannya yang normal, sedangkan tumor ganas ditandai dengan diferensiasi yang beragam sel parenkim dari yang berdiferensiasi baik sampai yang tidak berdiferensiasi.1. Derajat / laju pertumbuhanLaju pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat dari tumor jinak, tetapi banyak pengecualian untuk generalisasi ini.2. Invasi localTumor jinak tidak berkemampuan menginfiltrasi, invasi atau penyebaran ke tempat jauh. berbatas tegas, mudah digerakan dari jaringan disekitarnya, dan mudah dikeluarkan pada operasi, sedangkan tumor ganas tumbuh menginfiltrasi, invasi, destruksi, dan penetrasi progresif ke jaringan sekitarnya. Umumnya tidak berkapsul dan tidak berbatas tegas. Ekspansi lambat tumor ganas dan terdorong ke jaringan sehat disekitarnya.3. Metastasis atau penyebaranMetastasis menunjukan terbentuknya implant sekunder yang terpisah dari tumor primer, mungkin di jaringan yang jauh. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Neoplasma ganas dapat menyebar dengan cara: menginvasi suatu rongga alami tubuh, Penyebaran limfatik, dan penyebaran hematogen.

D. KarsinogenesisKarsinogenesis adalah suatu proses banyak tahap baik pada tingkat fenotipe maupun genotipe dari sebuah sel normal hingga menjadi neoplasma ganas. Suatu neoplasma ganas memiliki beberapa sifat fenotipik, misalnya pertumbuhan yang berlebihan, sifat invasif lokal, dan kemampuan metastasis jauh, yang diperoleh secara bertahap, yang disebut tumor progession. Sedangkan pada tingkat molekuler, progesi ini terjadi akibat akumulasi kelainan genetik yang pada sebagian kasus dipermudah oleh adanya gangguan pada perbaikan DNA. Enam perubahan dasar dalam fisiologi sel yang menentukan fenotipe ganas, menurut Hanahan D, Weinberg RA, dalam Robbins, 2003: Self-Sufficiency (menghasilkan sendiri) sinyal pertumbuhan, Insensitivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhan, menghindari apoptosis, potensi replikasi tanpa batas (yaitu mengalahkan penuaan sel), Angiogenesis berkelanjutan dan kemampuan menginvasi dan beranak sebar.1. Jenis-Jenis Zat Faktor resiko kanker terbesar yang berasal dari gaya hidup dan faktor lingkungan adalah rokok, alkohol, diet, perilaku seksual, pekerjaan, polusi, produk industri, dan obat-obatan. Faktor resiko lainnya mencakup agent infeksi, hormon endogen, dan genetik. Zat yang diketahui atau dicurigai sebagai zat karsinogen kimiawi pada manusia.Target OrganAGENT INDUSTRITYPE TUMOR

PARUAsap rokok, arsenic, asbestos, crystalline silica, benzo(a)pyrene, beryllium, bis(chloro)methyl ether, 1,3-butadiene, senyawa chromium VI , batu bara dan ter, senyawa nikel, jelaga, gas mustard.Produksi alumunium, gasifikasi batu bara, produksi batu bara dan arang, pertambangan bijih besi, pabrik cat.Skuamosa, sel besar, dan sel kanker kecil, dan adenokarsinoma.

PLEURAAsbestos.-Mesothelioma

RONGGA MULUTAsap rokok, alkohol, senyawa nikelPabrik sepatu, pabrik furnitur, produksi alkohol isopropyl.Kanker sel skuamosa.

ESOFAGUSAsap rokok, alkohol.-Kanker sel skuamosa

LAMBUNGMakanan yang dibakar, asin, dan yang diasamkan.Pabrik karet.

Adenokarsinoma

KOLONHeterocyclic amines, asbestosPembuat pola.Adenokarsinoma

LIVERAflatoxin, vinil chloride, asap rokok, alcohol-Hepatoselular karsinoma, Hemangiosarkoma

GINJALAsap rokok-Kanker sel renal

KANDUNG KEMIHAsap rokok,4-aminobiphenyl, benzidine, 2-napthylaminePembuatan magenta, pembuatan auramineKanker sel transisional

PROSTATCadmium-Adenokarsinoma.

KULITArsenic, benzo(a)pyrene,batu bara dan ter, minyak mineral, jelagaGasifikasi batu bara, pembuatan arangKanker sel skuamosa, Kanker sel basal

SUMSUM TULANGBenzene, asap rokok, ethylene oxide,agen antineoplasticPekerja karetLeukemia.

2. Manifestasi Klinis Neoplasmaa. Manifestasi lokal

SKEMA MANIFESTASI LOKAL DARI PERTUMBUHAN NEOPLASTIK

pertumbuhan tumor

menekan suplai darah menekan organ-organ

Akumulasi produk sisa pembuangan toksik iskemia dan nekrosis gangguan fungsi

Nyeri, infeksi perdarahan

Reaksi penjamu

Mobilisasi mekanisme kompensasi respon imun

Variasi organ yang terlibat seperti Peningkatan jumlah lekosit

peningkatan peristaltik dari pencernaan respon radang obstruksi tumor peningkatan temperatur dan nadi

Manifestasi lokal tergantung pada lokasi neoplasma dan ukuran serta kemampuannya memenuhi ruangan yang di kenainya. Massa tumor primer atau metastasis membesar dan menekan jaringan sekitar maupun perdarahannya. Gejala yang timbul bisa akibat gangguan fungsi, gangguan perdarahan atau akibat respon imun.b. Manifestasi sistemikGejala ini meliputi 75% kasus: mual, anoreksia, berat badan turun, letih, lesu, penurunan BB dan kelemahan, seperti tanda dan gejala anemia dan infeksi. Hal itu dicerminkan dalam proses tubuh, kata yang merujuk untuk menggambarkan gejala multipel ini disebut sindrom para neoplastik yang meliputi :1) Syndrom paraneoplastik endokrinDiperoleh sebagai hasil hormon yang diproduksi oleh jaringan nonendokrin neoplastik. Gejala yang dihasilkan bervariasi dengan hormon yang dihasilkan misalnya karsinoma paru, timus, pankreas dapat memproduksi ACTH(Adenocorticotropic hormone) yang menyebabkan seseorang mengalami cushing syndrome.2) Syndrome paraneoplastik sarafGejala dapat dikelompokkan dalam:serebral, saraf tulang belakang, atau nervus perifer. Gejala serebral termasuk ataxia, disartria, hypotonia, reflek-refleks abnormal, demensia dan coma. Gejala saraf tulang belakang termasuk kelemahan otot, atrofi, kekakuan, hiperrefleksia dan paralisis. gejala saraf perifer termasuk kehilangan sensori, kelemahan, depresi, dan pembuangan.3) Syndrome paraneoplastik hematologi, termasuk polisitemia, DIC dan trombositopenia, trombositopenik purpura (ITP) dan anemia aplastik.4) Syndrome paraneoplastik ginjal, gejala-gejalanya seperti glumeruloneritis, yang umumnya dihubungkan dengan karsinoma paru, payudara dan traktus gastro intestinal.5) Sindrome paraneoplastik gastro intestinal, termasuk malabsorpsi, disfungsi liver dan anoreksia; kakhesia, serum albumin yang rendah, pembesaran hati dan penurunan fungsi dihubungkan dengan hipoalbuminemia, hilangnya lemak tubuh, hilangnya protein, ketidak seimbangan cairan dan elekrolit dan penurunan BB E. Grading dan Staging TumorUntuk menentukan jenis kanker serta metastasis kanker dilakukan pengukuran derajat kanker dengan grading dan staging1. Derajat atau gradingGrading adalah metode mengklasifikasikan tumor berdasarkan karakteristik histopatologi jaringan. Kanker diklasifikasikan menjadi grade 1 sampai IV sesuai bertambahnya anaplasia. Secara umum, tumor yang derajatnya lebih tinggi lebih agresif dan daripada yang rendah. Grading (disimbolkan G) membagi diferensiasi sel kanker sebagai berikut: G-XTidak bisa dinilai

G-1Grade rendahDiferensiasi baik

G-2Grade menengahDiferensiasi menengah

G-3Grade tinggiDiferensasi buruk

G-4AnaplastikAnaplastik

2. Stadium atau stagingStaging merupakan suatu penilaian yang mampu mendeskripsikan seberapa jauh kanker telah menyebar. Beberapa cara menentukan stadium dari tumor, antara lain berdasarkan :a. Stadium tumor berdasarkan letak topografi tumor beserta ekstensi dan metastasenya dalam organ1) Stadium local: pertumbuhannya masih terbatas pada organ tempatnya tumbuh a) Karsinoma in situ: pertumbuhannya terbatas intra epitelial, intraduktal, intralobuler.b) Infiltrasilokal atau invasif: tumor padat tumbuh melewati jaringan epitel, duktus, atau lobulus, tetapi masih dalam organ yang bersangkutan.2) Stadium metastase regional : tumor padat telah metastase ke kelenjar limfe yang berdekatan ( kelenjar limfe regional ).3) Stadium metastase jauh : tumor padat telah metastase pada organ yang letaknya jauh dari tumor primer.b. Stadium tumor berdasarkan sistem TNM ( stadium TNM ).Sistem TNM ini berdasarkan 3 kategori, yaitu : T ( Tumor primer ), N ( Nodul regional, metastase ke kelenjar limfe regional ), dan M ( Metastase jauh). T= Tumor PrimerN= Nodul, metastase kelenjar regional.M = Metastase organ jauh

Indeks angka:Tx, Tis, T0,T1,T2,T3,T4Indeks angka : N0, N1, N2, N3.

Indeks angka : M0, M1

Indeks huruf : T1a, T1b, T1c, T2a, T2b, T3b, dst

Indeks huruf : N1a, N1b, N2a, N2b, dst Indeks huruf : Mx

Tiap tiap indeks angka dan huruf mempunyai arti klinis sendiri sendiri untuk setiap jenis atau tipe tumor padat. Jadi arti indeks untuk karsinoma payudara tidak sama dengan karinoma nasofaring, dsb. Pada umumnya arti sistem TNM tersebut adalah sebagai berikut :1) Kategori T = Tumor Primera) Tx = Syarat minimal menentukan indeks T tidak terpenuhi.b) Tis = Tumor in situ- T0 = Tidak ditemukan adanya tumor primerc) T1 = Tumor dengan f maksimal < 2 cmd) T2 = Tumor dengan f maksimal 2 - 5 cme) T3 = Tumor dengan f maksimal > 5 cmf) T4 = Tumor invasi keluar organ.2) Kategori N = Nodul, metastase ke kelenjar regional.a) N0 = Nodul regional negativeb) N1 = Nodul regional positif, mobile ( belum ada perlekatan )c) N2 = Nodul regional positif, sudah ada perlekatand) N3 = Nodul jukstregional atau bilateral.3) Kategori M = Metastase organ jauha) M0 = Tidak ada metastase organ jauhb) M1 = Ada metastase organ jauhc) M2 = Syarat minimal menentukan indeks M tidak terpenuhi.

c. Stadium tumor berdasarkan pentahapan menurut AJCC ( American Joint Committee on Cancer Staging menurut AJCC ini pertama harus menentukan T, N, M dari tumor padat tersebut sesuai ketentuan yang ada, dan selanjutnya dikelompokkan dalam stadium tertentu yang dinyatakan dalam angka romawi ( I IV ) dan angka arab ( khusus untuk stadium 0 ).Lebih mudahnya, sebagai contoh dapat dilihat staging kanker payudara menurut AJCC pada table /gambar berikut ( klik gambar untuk memperbesar gambar dibawah ini

d. Stadium tumor berdasarkan kesepakatan para ahli ( Konvensi )Beberapa jenis tumor padat stagingnya didasarkan pada kesepakatan para ahli di bidangnya masing masing . Beberapa contohnya antara lain :1) Stadium Dukes, untuk karsinoma kolorektal2) Stadium Ann Arbor, untuk limfoma maligna3) Stadium FIGO, untuk karsinoma serviks dan tumor ginekologi4) Stadium Jewett, untuk karsinoma bladder ( kantung kencing )5) American staging for prostate cancer, untuk kanker prostat.6) Staging melanoma maligna menurut Clark, dan Breslow, dll..F. KesimpulanNeoplasma adalah jaringan abnormal, tumbuh berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan jaringan normal serta tumbuh terus menerus meskipun rangsangan yang menimbulkan sudah hilang. Adanya perubahan atau kerusakan genetik akibat terpaparnya jaringan oleh beberapa agen karsinogenik seperti kimia, virus, inflamasi, dan herediter yang akan mempengaruhi karsinogenesis beserta gen yang berperan seperti protoonkogen dan onkogen, anti onkogen, dan apoptosis. Efek neoplasma terbagi menjadi efek lokal dan sistemik. Adapun untuk mengetahui perkembangan neoplasma dapat dilakukan dengan staging yang mendeskripsikan seberapa jauh kanker telah tubuh dan menyebar dalam tubuh. Sedangkan grading dilihat dari penampakan histopatologi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Bullock, B, L. (2000). Focus on Pathophysiology. Philadelphia NewYork: Lippincott.

Kumar, Cotran, & Robbins. Alih bahasa: Awal Prasetyo, Brahm U. Pendit, Toni Priliono. (2007). Buku Ajar Patologi, Edisi 7, Volume 1. Jakarta: EGC.Kumar, Cotran, & Robbins. (2003). Basic Patology, 7th Edition,. New York, USA: Elsevier Inc.Pringgoutomo,S, dkk. (2001). Buku ajar Patologi I (umum).Jakarta: Sagung Seto.Sudoyo, Aru W.( 2006 ) . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi IV Jilid II . Jakarta : EGCTambayong,J.(2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC.