manper materi net

7
CORRECTIVE MAINTENANCE, IMPROVEMENT MAINTENANCE DAN PREDICTIVE MAINTENANCE Corrective Maintenance (CM) •Kegiatan perbaikan, penggantian, atau restotasi yang dilakukan setelah terjadinya kegagalan/kerusakan untuk menghilangkan sumber kegagalan/kerusakan, atau mengurangi frekuensi kejadiannya kegagalan/kerusakan. British Standard 3811:1993 Mendefinisikan CM : pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kegagalan/kerusakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembalikan sistem pada keadaan di mana sistem dapat melakukan fungsinya sesuai yang diperlukan. Jenis Corrective Maintenance (CM) • Remedial maintenance, merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan sumber kegagalan/kerusakan tanpa mengganggu kelangsungan proses produksi. “caranya, item yang rusak dikeluarkan dari sistem/lintasan produksi yang kemudian direkondisi atau beban kerja dialihkan ke lintasan lainnya”. •Deferred maintenance, kegiatan CM yang menunda perbaikan namun tidak mempengaruhi proses produksi. •Shutdown corrective maintenance, serangkaian kegiatan CM yang dilakukan ketika lintasan produksi dalam situasi berhenti total. Langkah-langkah kegiatan CM : 1. Fault detection. 2. Fault isolation. 3. Fault elimination. 4. Verification of fault elimination. Pada langkah fault elimination tindakan yang dapat dilakukan seperti adjusting, aligning, calibrating, reworking, removing, replacing atau renovasi. Prasyarat pelaksanaan CM : Identifikasi masalah. Perencanaan yang efektif, tergantung tingkat kompetensi perencana, ketersediaan basis data, waktu standar, kelengkapan prosedur, keterampilan tenaga kerja, special tool dan komponen serta peralatan. Prosedur perbaikan yang tepat. Waktu yang cukup. Verifikasi perbaikan. Improvement Maintenance (IM) IM bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan sama sekali kebutuhan terhadap maintenance Jenis IM berikut: Design-out maintenance, serangkaian kegiatan untuk menghilangkan penyebab adanya maintenance, menyederhanakan tugas-tugas

Upload: riska-yuni-astutik

Post on 03-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mintenance management

TRANSCRIPT

Page 1: Manper Materi Net

CORRECTIVE MAINTENANCE, IMPROVEMENT MAINTENANCE DAN PREDICTIVE MAINTENANCE

Corrective Maintenance (CM)•Kegiatan perbaikan, penggantian, atau restotasi yang dilakukan setelah terjadinya kegagalan/kerusakan untuk menghilangkan sumber kegagalan/kerusakan, atau mengurangi frekuensi kejadiannya kegagalan/kerusakan. British Standard 3811:1993 Mendefinisikan CM : pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kegagalan/kerusakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembalikan sistem pada keadaan di mana sistem dapat melakukan fungsinya sesuai yang diperlukan.Jenis Corrective Maintenance (CM)• Remedial maintenance, merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan sumber kegagalan/kerusakan tanpa mengganggu kelangsungan proses produksi.“caranya, item yang rusak dikeluarkan dari sistem/lintasan produksi yang kemudian direkondisi atau beban kerja dialihkan ke lintasan lainnya”. •Deferred maintenance, kegiatan CM yang menunda perbaikan namun tidak mempengaruhi proses produksi.•Shutdown corrective maintenance, serangkaian kegiatan CM yang dilakukan ketika lintasan produksi dalam situasi berhenti total. Langkah-langkah kegiatan CM : 1. Fault detection.2. Fault isolation.3. Fault elimination.4. Verification of fault elimination. Pada langkah fault elimination tindakan yang dapat dilakukan seperti adjusting, aligning, calibrating, reworking, removing, replacing atau renovasi. Prasyarat pelaksanaan CM : Identifikasi masalah. Perencanaan yang efektif, tergantung tingkat kompetensi perencana, ketersediaan basis data, waktu standar, kelengkapan prosedur, keterampilan tenaga kerja, special tool dan komponen serta peralatan. Prosedur perbaikan yang tepat.Waktu yang cukup.Verifikasi perbaikan. Improvement Maintenance (IM)IM bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan sama sekali kebutuhan terhadap maintenance • Jenis IM berikut: Design-out maintenance, serangkaian kegiatan untuk menghilangkan penyebab adanya maintenance, menyederhanakan tugas-tugas maintenance, atau meningkatkan kinerja mesin dari sudut maintenance dengan mendesain ulang mesin-mesin dan fasilitas yang rentan terhadap sering terjadinya kegagalan dan perbaikan jangka panjang atau biaya penggantian yang sangat mahal.Engineering services, meliputi modifikasi konstruksi dan konstruksi, reinstalasi, dan pengaturan ulang dari fasilitas.Shutdown improvement maintenance, serangkaian kegiatan perbaikan yang dilakukan ,sementara lintas produksi berada dalam kondisi berhenti. Predictive Maintenance (PDM)• Predictive maintenance, merupakan seperangkat kegiatan yang mendeteksi perubahan dalam kondisi fisik peralatan (melalui deteksi tanda kegagalan/kerusakan) untuk melakukan pekerjaan maintenance yang tepat melalui penggunaan peralatan tanpa adanya risiko kegagalan. • Kalsifikasi metoda yang digunakan : – Condition-based predictive maintenance, tergantung pada kontinuitas penggunaan peralatan atau monitoring kondisi secara periodik dalam mendeteksi gejala kerusakan – Statistical-based predictive maintenance, tergantung pada data statistik dari rekaman yang teliti dalam memprediksi kerusakan dan pengembangan modelnya

Page 2: Manper Materi Net

PREVENTIVE MAINTENANCE Preventive Maintenance (PM)British Standard 3811:1993 mendefinisikan sebagai Preventive Maintenance:“pemeliharaan dilakukan pada interval yang telah ditentukan atau sesuai dengan kriteria yang ditentukan, dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan/kerusakan atau penurunan fungsi”. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi Penerapan PM:• Dibutuhkan cukup banyak staf dalam departemen maintenance untuk melakukan kegiatan PM. • Penerapan PM pada peralatan/mesin produksi sesuai lingkungan kerja yang mentolerir beban kerja berlebih. • Peningkatan keterampilan staf, dilakukan melalui pelatihan. • Adanya dukungan dan komitmen dari manajemen• Perencanaan dan penjadwalan program PM yang tepat. Tujuan Penerapan PM :• PM diterapkan pada fasilitas yang bisa menyebabkan loss production kalau mengalami kerusakan • Tujuannya adalah untuk menjaga kesinambungan sistem, melalui meminimasi kerusakan dan emergency maintenance. • Kegiatannya meliputi penggantian, penyesuaian, overhaul besar, inspeksi dan pelumasan (lubrications). Sesuai dengan sifat kegiatannya PM :• Routine maintenance, meliputi kegiatan PM secara berkala seperti pelumasan, pembersihan, dan reparasi kecil serta penggantian komponen. • Running maintenance, meliputi kegiatan PM yang dilakukan disaat mesin atau peralatan sedang berjalan sebelum kegiatan PM yang sebenarnya terjadi.• Opportunity maintenance, merupakan serangkaian kegiatan PM di saat ada kesempatan yang tidak direncanakan selama periode kegiatan maintenance yang terencana.• Window maintenance, merupakan serangkaian kegiatan PM dilakukan disaat mesin atau peralatan yang tidak diperlukan untuk jangka waktu tertentu• Shutdown preventive maintenance, serangkaian kegiatan PM yang dilakukan saat jalur produksi dalam situasi berhenti total.

FAILURE Ketidakmampuan komponen, mesin, atau proses untuk berfungsi secara tepat.Arti:n Sistem tidak dapat digunakan sama sekali n Sistem masih dapat digunakan tetapi tidak menunjukkan hasil yang memuaskan n Sistem maupun komponen sistem mengalami kemerosotan/penurunan fungsi maupun kinerja secara serius Alasan terjadi kerusakan:n Kondisi operasi dan service (pemakaian dan salah pakai)n Maintenance yang kurang baik (disengaja maupun tdk disengaja)n Inspeksi dan pengujian yang kurang baik n Kesalahan saat assemblingn Fabrikasi/manufaktur yang salah n Desain yang salah (pemilihan material, dll.) Sumber Utama Kerusakan:n Desain/Model, Perencanaan, Material defect, Pembuatan, Assembly, Pemasangan/Instalasi, Pengendalian Kualitas, Maintenance, Tenaga kerja, Pelayanan, keterampilan Pola KerusakanTiga tahap kerusakan n Daerah h I (0 – t1) disebut dengan tahapan kerusakan balita (burn-in region)n Daerah h II (t1 – t2) masa kerusakan normal atau penggunaan (usefull life region atau infant mortality region)

Page 3: Manper Materi Net

n Daerah h III (t2 – tidak terpakai) yakni masa keusakan manula (wear-out region)

AVAILABILITY Kesiapan (availability) adalah keadaan siap suatu mesin/peralatan baik dalam jumlah (kuantitas) maupun kualitas sesuai dengan kebutuhan yang digunakan untuk melaksanakan proses operasi. Kesiapan (availability) tersebut dapat digunakan untuk menilai keberhasilan atau efektifitas dari kegiatan perawatan yang telah dilakukan.

• Availability berhubungan dengan probabilitas suatu peralatan untuk melakukan operasionalnya, secara matematis Availability dapat dinyatakan dengan :

Jenis Availability• Inherent Availability (Ai), Adalah probabilitas sistem atau peralatan yang digunakan ;pada kondisi tertentu dalam lingkungan dukungan yang ideal (yakni: secara cepat alata daapat tersedia, tools, spare parts , personil maintenance, dsb) alat akan beroperasi secara memuaskan pada sembarang waktu yang dibutuhkan. Tidak termasuk tindakan preventive maintenance atau terjadwal, LDT (Logistic Down Time) dan ADT (Administrasi Down Time).

l = banyaknya kerusakan yang terjadi/jumlah jam operasi. M ct = rata-rata waktu perawatan

• Achieved Availability (Aa), Adalah probabilitas sistem, jika digunakan di bawah kondisi yang telah ditetapkan di dalam lingkungan dan dukungan yang ideal (yakni: tersedianya, tools, spare parts, personil, dsb) akan beroperasi dengan memuaskan di sembarang waktu. Definisi ini sama dengan Ai, kecuali diikutkannya preventive maintenance.

MTBM merupakan waktu rata-rata diantara perawatan yang meliputi kebutuhan perawatan preventive (terjadwal) dan kebutuhan perawatan corrective (tidak terjadwal), yang dapat diperoleh dari :

dimana:

MAINTENABILITY : Karakteristik desain dan instalasi yang dinyatakan dengan probabilitas dari kemampuan item diperbaiki pada kondisi tertentu dalam periode waktu tertentu, dimana maintenance dilakukan sesuai dengan prosedur dan sumbernya Dengan demikian, pengertian (M) :

Page 4: Manper Materi Net

Maintainability adalah karakteristik inherent dari suatu sistem atau rancangan produk yang dinyatakan dalam hubungannya dengan faktor-faktor dari maintenance frequency, time, labor-hour dan maintenance cost Sehingga Maintainability terkait dengan kecepatan, keakurasian, safety dan ekonomis dari kegiatan maintenance.Aspek System dan Ukuran Maintainability•Mean Time Between Maintenance (MTBM) yang meliputi preventive dan corrective maintenance termasuk MTBF•Mean Time Between Replacement (MTBR) (dikembangkan pada tingkat kebutuhan spare part)•Maintenance Downtime (MDT), total waktu sistem tidak bekerja termasuk mean active maintenance time, logistic delay time (LDT) dan administrative delay time (ADT)•Turnaround time (TAT), elemen waktu yang diperlukan untuk servis, perbaikan kecil, dan check out •Maintenance labor hours per system/product operating hour•Maintenance cost per system/product operating hour

BASIC RELIABILITY & AVAILABILITY CONCEPTS Pengertian reliabilitySecara umum Reliability dapat didefinisikan sebagai probabilitas suatu peralatan untuk tetap mampu berfungsi sesuai yang spesifikasi diinginkan, kondisi maupun waktu tertentu tanpa mengalami kegagalan Reliability digunakan untuk menentukan kemungkinan peralatan atau sistem tetap beroperasi secara terus menerus dalam menjalankan fungsinya (pada kondisi lingkungan secara spesifik dan dalam jangka waktu tertentu) tanpa mengalami kerusakan Definisi lain:"The probability that a system will perform satisfactorily for given period of time under stated conditions." (Dimitri Kececioglu)"…the level of reliability achieved with an effective maintenance program. This level is established by the design of each item and the manufacturing processes that produced it. …" (Nowlan and Heap )Reliability Parametersparameters - are quantities that define certain characteristics of systems Component reliability is the probability of no failure over a specified period of time. This reliability (R(t)) is given in terms of the failure rate (λ) which is the number of component failures per unit time : R(t) = exp(-λt) In this formula, the failure rate, λ, is assumed to be constant with the age of the component. ExampleLogs of the equipment failures reveal that a particular system component has experienced 40 failures in 100,000 hours of use. The failure rate may then be calculated as follows : λ = 40/100,000 = 0.0004For a 2 hour to work, t = 2 and the reliability then becomes – R(t) = exp(-λt) ≈ 1 – λt [when λt is less than 0.001]So R(t) = 1 – 0.0004 x 2 = 1 – 0.0008 = 0.9992or, expressed as a percentage, R%(t) = 0.9992 x 100% = 99.92% Laju kerusakan peralatan didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya kerusakan pada peralatan dalam selang waktu yang terhingga (misal x satuan waktu), setelah peralatan beroperasi selama –t satuan waktu.Laju kerusakan disebut sebagai laju bahaya/laju kegagalan (hazard rate), dinotasikan h(t) atau l(t).Ukuran kinerja peralatan yang lain•MTTF (Mean Time To Failure), yaitu waktu rata-rata sebelum gagal.•MTBF (Mean Time Between Failure), yaitu waktu rata-rata antara kegagalan setelah diperbaiki, yang sering digunakan untuk menggambarkan kerusakan mesin. •MTTR (Mean Time To Repair), yaitu waktu rata-rata untuk perbaikan atau nilai ukuran untuk selang waktu rata-rata lamanya melakukan perbaikan.