mandatori penggunaan biofuel (b20) kliping...april 2018 mandatori penggunaan biofuel (b20) harga...

April 2018 www.apbi-icma.org

Mandatori

Penggunaan

Biofuel (B20)

Harga Batubara Untuk

Keperluan Tenaga

Listrik

Hal. 3

Hal. 9

Hal. 11

Hal. 16

HBA Khusus untuk Kepentingan Umum &

Pelaksanaan DMO (hearing di DPR-RI)

APBI-ICMA REPORT APRIL 20183 |

Komisi VII DPR-RI mengundang 15 produsen batubara pada tanggal 3 April untuk hearing (RDPU) terkait pelaksanaan kebijakan HBA khusus dan DMO. Untuk persiapan dan koordinasi sebelum RDPU, APBI 2 April 2018, memfasilitasipertemuan anggota dalam rapat yangdipimpin langsung oleh Ketua Umum APBI-ICMA bpk. Pandu Sjahrir.

Poin penting yang perlu disampailkanperusahaan dalam RDPU, yaituperusahaan pertambangan batubaramembuat presentasi terkait kondisi perusahaan dan beberapa masukan darikacamata pelaku usaha pertambanganbatubara terkait dengan HBA khusustersebut.

Wakil dari APBI-ICMA hadir memantau RDPU yang dihadiri 15 perusahaan.

Perusahaan yang hadir tersebut adalahsebagai berikut : PT Adaro Indonesia, PT Arutmin Indonesia, PT Berau Coal, PT Kaltim Prima Coal, PT Kideco Jaya Agung, dan 10 perusahaan lainnya.

Rapat tersebut membahas mengenaijumlah kebutuhan batubara dalam negeri, ekspor sesuai UU Minerba, dan kebijakanharga khusus untuk Domestic Market Obligation (DMO). Secara umum, dampak pemberlakuan HBA khusus adalah penurunan pendapatan perusahaan serta berkurangnya cadangan batubara yang dapat ditambang, serta dampak tekanan harga jual batubara.

Secara umum perusahaan anggota APBItelah berkomitmen mematuhi kebijakanpemerintah terkait dengan HBA khusustersebut dan kewajiban DMO.


Pada tanggal 4 April 2018 pengurus APBI-ICMA yang dipimpin oleh Ketua Umum APBI-ICMA bertemu dengan Dirjen Minerba Bpk. Bambang Gatot Ariyono membahas perihal pelaksanaan DMO dan pemberlakuan HBA khusus yang telah ditetapkan sebesar $ 70/ton. Dalam pertemuan tersebut Dirjen Minerba meminta komitmen perusahaan untuk memasok ke PLN mengingat adanya laporan terkait kelangkaan stok batubara di beberapa PLTU. Selain itu Pak Dirjen mengharapkan agar APBI dapat berperan dalam memfasilitasi proses transfer kuota yang terpaksa harus dilakukan untuk memenuhi kewajiban pasokan 25% DMO seperti yang diatur di Kepmen ESDM.

Sebagai tindaklanjut pertemuan tersebut APBI tanggal 18 April 2018 mengundang para anggota membahas wacana transfer kuotaseperti yang diusulkan oleh Dirjen Minerba.Para anggota mendukung jika APBI dapat berperan memfasilitasi proses transfer kuota seperti yang diusulkan pemerintah. Namun para anggota mengharapkan agar skema tersebut dilakukan melalui kesepakatan “Business to Business” dan perlu adanya “endorsement” dari pemerintah termasuk dasar hukum apabila APBI diminta.

APBI menyadari memfasilitasi proses transfer kuota tidaklah mudah dikarenakan perbedaan kepentingan diantara para produsen batubara anggota APBI.

Siang hari tanggal 18 April 2018, APBI-ICMA memenuhi undangan dari DJMB bersama dengan perwakilan PLN, kepala Dinas Provinsi, Surveyor, danperwakilan masaing masingPerusahaan batubara. Dalampertemuan tersebut DJMB memaparkan usulan skema daritransfer kuota yang melibatkan APBI-ICMA di dalam skema transfer kuotatersebut. Pihak PLN pun menyampaikan paparannya bahwabanyak

perusahaan perusahaan yang mengurangi supply pasokanbatubaranya ke PLN. Sementara ituAPBI-ICMA akan mendukung kepentingan pemerintah dalam

Pelaksanaan DMO melalui skema transfer kuota. Namun diakui, bahwa pelaksanaan skema transfer kuota tidaklah mudah karena perbedaan kepentingan dari para produsen.


Pada tanggal 20 April 2018 diadakanrapat working group untukmenindaklanjuti keputusan rapat yang diadakan di DJMB pada tanggal 18 April 2018 tentang pembahasantransfer kuota. Working group terdiridari beberapa perusahaan, yaitu PT Adaro, PT KPC, PT Bukit Asam, PT Kideco, PT PKN, PT Titan, PT Toba Bara, dan PT. IMM.

Skema transfer menjadi opsi bagi para pelaku usaha untuk memenuhi kewajiban pasokan dalam negeri 25%. Disisi lain tentu banyak perusahaan yang kesulitan untuk memasok ke dalam negeri.

DJMB kembali mengundang APBI-ICMA dan perusahaan pertambangan batubara di Indonesia pada tanggal 24 April 2018 untuk memberikan update mengenai pelaksanaan kewajiban DMO dan perkembangan rencana pelaksanaan transfer kuota.

Rapat dipimpin langsung oleh Bapak Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.

Pada rapat ini juga disampaikan rangkuman beberapa perusahaan tambang batubara yang telah memenuhi kuota kewajiban DMO dan perusahaan yang masih belum mencapai target DMO tersebut.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menghimbau agar skema transfer kuota yang mekanismenya dilakukan secara B to B untuk segera direalisasikan agar seluruh perusahaan pertambangan batubara di Indonesia dapat memenuhi kewajiban pasokan dalam negerinya sehingga pasokan batubara untuk kebutuhan PLN dapat senantiasa terjamin.

Perubahan PERMENDAG No. 82 / 2018


Menindaklanjuti keputusan Kementerian Perdagangan untuk menunda pelaksanaan Permendag No. 82 Tahun 2017, diselenggarakan rapat koordinasi di Direktorat Perdagangan Luar Negeri yang bertujuan untuk melakukan sosialisasi Permendag No. 48 Tahun 2018 yang merupakan peraturan perubahan dari Permendag yang sebelumnya. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bpk. Oke Nurwan selaku Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan dihadiri oleh para pihak terkait, yaitu APBI-ICMA, GAPKI, AAUI, dan Kementerian Perhubungan. Secara garis besar, rapat koordinasi ini ingin mengklarifikasi bahwa penggunaan kapal laut nasional

dan asuransi nasional untuk keperluan ekspor batubara resmi ditunda. Keputusan penundaan telah disepakati oleh pemerintah dalam rapat koordinasi terbatas yang diahdiri oleh 3 menteri yaitu Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, dan Menteri Perindustrian. Untuk kewajiban penggunaan angkutan kapal laut nasional ditunda sampai tahun 2020 sedangkan kewajiban penggunaan asuransi nasional akan mulai berlaku pada bulan Agustus 2018. APBI berharap pemerintah segera mengundang para stakeholders guna membahas juknis terkait kewajiban penggunaan asuransi.

Mandatori Penggunaan Biofuel (B20)


Pada tanggal 18 April 2018 diadakanrapat pembahasan “ImplementasiBiodiesel 15% (B15) pada IndustriTambang”. Rapat dipimpin langsungoleh Bapak Rida Mulyana (DirjenEBTKE) yang dihadiri oleh wakil dari pemerintah dan produsen batubara. Pada rapat kali ini Bpk. Rida Mulyana menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

• Insentif dalam penggunaan Biodiesel 15% ( B15) untuk Non PSO akan diberikan kepada end user(perusahaan pertambangan), sehingga ke depan selisih harga Solar dan Biodiesel akan dibayarkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) langsung ke perusahaan tambang.

Sebagai tindaklanjut dari rapatkemarin, DITJEN EBTKE mengadakan acara media gathering terkaitMandatori B20 di Sektor Non PSO pada tanggal 19 April 2018. Pada acara ini Rida Mulyana(Dirjen EBTKE) menyampaikanbeberapa keypoint yaitu :

• Menindaklanjuti arahan Bapak Menteri ESDM bahwa pada industri tambang wajib menjalankan mandatori penggunaan Biodiesel 15% ( B15);

• Semua Asosiasi di industri pertambangan dimohon membantu untuk melakukan sosialisasi terkait mandatori penggunaan Biodiesel 15% ( B15);


• KESDM telah menggalakkan program mandatori pemanfaatan BBN sejak 2006 dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional,

• Pemanfaatan BBN untuk sektor transportasi (PSO dan Non PSO), industri, serta pembangkit listrik diatur dalam Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2015,

• Sejak 2016, mandatori persentase pencampuran bahan nabati yang diterapkan sebesar 20% untuk sektor transportasi dan industri, serta 30% untuk sektor pembangkit listrik,

• Melalui Surat Kep. Dirjen EBTKE Nomor 156K/10/DJE/2018, pemerintah menetapkan Badan Usaha BBM yang melaksanakan Pengadaan BBN Jenis Biodiesel periode Mei – Oktober 2018 yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo,

• Proses pembagian alokasi per BU BBN berpedoman pada Kepdirjen EBTKE Nomor 173K/12/DJE/2018 tentang Pedoman Penentuan Alokasi Volume Pengadaan Bahan bakar Nabati Jenis Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan BPDPKS,

• Kesulitan untuk mengimplementasikan B20 yang pencampuran rata-ratanya masih dibawah 10% (B10) di bidang penggunaan alat berat dan pembangkit listrik disebabkan oleh pola penanganan bahan bakar yang masih BaU seperti sebelum dicampur Biodiesel (B0),

• KESDM mengeluarkan kebijakan agar kereta api dan alat-alat berat meningkatkan penggunaan biodiesel mulai Mei 2018 untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam COP 21 Paris Desember 2015,

• Pada alat-alat berat di industri pertambangan akan diterapkan pencampuran 15% biodiesel (B15) mulai tahun 2018,

• Volume biodiesel yang diusulkan untuk mendapat insentif pada tahun 2018 sebesar 3.222.000 kL, dimana target selanjutnya penggunaan biodiesel adalah di kapal laut dan pencampuran biodiesel kedalam solar berkualitas tinggi untuk kendaraan mewah.


Salah satu acara penting APBI-ICMA pada bulan April 2018 yang lalu adalah Pemilihan Ketua Umum APBI-ICMA untuk periode yang baru, yaitu periode 2018 – 2021. Pemilihan Ketua Umum APBI-ICMA tersebut akan menentukan kepengurusan periode 2018-2021. Rapat panitia pemilihan Ketua Umum yang diselenggarakan di Ruang Rapat APBI-ICMA pada hari Selasa, 3 April 2018 tersebut bertujuan untuk membahas mengenai perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, terutama dari segi legalitas substansi AD/ART. Rapat dihadiri Bpk. Milawarma Ketua Panitia Pemilihan yang juga anggota Dewan Penasehat APBI, Bpk. Muliawan Margadana dan direktur eksekutif serta staf sekretariat APBI-ICMA.

pemilihan Ketua Umum APBI-ICMA periode 2018-2021. Acara ini dihadirioleh 45 perusahaan Anggota UtamaAPBI-ICMA atau lebih dari separuhjumlah Anggota Utama yang memilikihak pilih serta wakil dari beberapaAnggota Pendamping (associate member) dan wakil dari asosiasiindustri di sektor pertambanganminerba sebagai peninjau.Acara dimulai dengan menyanyikanLagu Indonesia Raya, kemudiandilanjutkan dengan pembacaaan Doayang dipimpin oleh Bapak Hartanayang mewakili Group Sinar Mas. Acara dilanjutkan denganpenyampaian LaporanPertanggungjawaban Pengurus APBI-ICMA periode 2015-2018 yang disampaikan oleh Bapak PanduSjahrir,

Pemilihan Ketua Umum APBI-ICMA Periode

2018 - 2021Pada tanggal 12 April 2018 bertempat diHotel Ritz Carlton Mega KuninganJakarta, APBI-ICMA mengadakanMusyawarahAnggota yang beragendakanPengesahanperubahanAD/ART dan


selanjutnya Bapak Hendra Sinadiasebagai Direktur Eksekutifmenyampaikan update industribatubara di Indonesia dan kilasanaktivitas-aktivitas yang telah dilakukanSekretariat APBI-ICMA dalammenunjang semua kegiatan APBI-ICMA. Pada acara pemilihan KetuaUmum APBI-ICMA ini, terdapat 2 orang kandidat yaitu Pak Pandu Sjahrir(Direktur Keuangan/ Corporate Secretary PT. Toba Sejahtra Tbk) danPak Wimpi Salim (Direktur PT. InsaniBaraperkasa).

Setelah melewati sesi pemungutan suara, didapatlah suara terbanyak untuk Calon Ketua Umum APBI-ICMA Periode 2018-2021 jatuh pada Pak Pandu Sjahrir dengan perolehan 39 suara sedangkan Pak Wimpi Salim hanya mendapatkan 6 suara dari total keseluruhan 45 suara sah.Akhirnya pada jam 16.22 WIB dinyatakan bahwa MusyawarahAnggota ditutup denganmenghasilkan revisi AD/ART danBapak Pandu disahkan dan ditetapkanmenjadi Ketua Umum APBI-ICMA periode 2018 – 2021.


Pada hari Jumat, 6 April 2018, tim jurnalis IDX Channel datang ke kantor APBI-ICMA untuk melakukan interviewdengan Bpk, Hendra Sinadia, selaku Direktur Eksekutif API-ICMA. Jurnalis tersebut membahas mengenai situasi batubara internasional dan harga batubara acuan. Secara global, batubara masih merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan, dengan pasar terbesar batubara adalah negara-negara yang berada di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Secara jumlah tonase batubara,

Cina menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir batubara terbesar dari Indonesia (29,10% dari market share), dan India menduduki peringkat kedua (25,42%), diikuti oleh Korea Selatan (10,57%), Jepang (8,06%), Malaysia (5,44%), dan lain sebagainya. Batubara tetap dan masih akan menjadi pemain utama dalam sektor energi dunia, terutama di kawasan Asia, didukung dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap yang cukup masif di kawasan Asia tersebut.

Wawancara Dengan IDX Channel TV


Jose Ordonez beserta rekan-rekannya yang berasal dari Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research ISI bertemu dengan Bpk. Hendra Sinadia pada hari Jumat, 6 April 2018 untuk membahas mengenai kebijakan politik ekonomi dan sistem energi yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu pemain batubara global yang keberadaannya memiliki dampak yang signifikan bagi kondisi supply-demand batubara secara global. Oleh karena itu, kebijakan politik ekonomi yang ada di Indonesia bisa memberikan dampak bagi negara importir maupun eksportir batubara lain. Secara garis besar, diskusi dengan Bpk. Hendra Sinadia lebih membahas

mengenai kebijakan di sektor pertambangan batubara Indonesia di tahun 2018 ini, seperti pembatasan jumlah produksi batubara nasional di angka 400 juta ton sesuai dengan ketentuan di dalam RUEN, perubahan terhadap UU No. 4 Tahun 2009 mengenai Mineral dan Batubara, pelaksaan program kelistrikan nasional yang telah direncanakan pemerintah (yaitu sebesar 35GW), ketentuan mengenai penggunaan kapal dan asuransi nasional untuk melakukan ekspor batubara, dan lain sebagainya termasuk membahas mengenai peluang batubara untuk terus digunakan sebagai alternatif bahan bakar dengan harga yang terjangkau.

Diskusi tim Periset dari Institute for Systems

and Innovation Research ISI


Meeting antara APBI-ICMA dan PwC adalah untuk berdiskusi dan memperoleh insight dari APBI terkait dengan beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh ESDM yang akan dibahas lebih lanjut dalam publikasi PwC, yaitu “Investment and Taxation Guide 2018”. Hal ini sehubungan dengan kondisi nyata yang memperlihatkan bahwa regulasi di Indonesia sangat cepat berubah dan dapat menimbulkan potensi ketidakamanan bagi para investor untuk berinvestasi yang masih menganggap Indonesia kurang bersahabat terhadap iklim investasi. Beberapa kebijakan bidang pertambangan yang didiskusikan adalah kebijakan mengenai harga batubara khusus untuk keperluan batubara dalam negeri (keperluan batubara untuk pembangkit listrik), kebijakan penggunaan kapal dan asuransi nasional untuk kegiatan ekspor batubara, RUU No. 4 Tahun 2009 mengenai Mineral dan Batubara, dan lain sebagainya.

Seminar nasional dengan tema “Be The Good Mining Practice Agent” seminar ini diselenggarakan oleh STTIND Padang pada hari Jumat, 13 April 2018. Selain itu, kegiatan seminar nasional ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada siswa SMA di Padang mengenai jurusanPertambangan, memberitahukan pentingnya dunia pertambangan terhadap kemajuan suatu bangsa, memunculkan semangat kompetitif antara mahasiswa dalam implementasi yang nyata untuk menghasilkan engineer yang berkualitas, serta pengetahuan lainnya yang dapat membekali calon engineer yang bagus secara teknis dan patuh terhadap peraturan di Indonesia. Bpk. Hendra Sinadia, selaku Direktur Eksekutif APBI-ICMA, hadir pada acara seminar inisebagai salah satu pemateri.

Diskusi dengan

Tim dari PwC

Narasumber Seminar

Nasional Di STTIND

Padang


Pada tanggal 16 April 2018 diadakansosialisasi Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2017 mengenai InstrumenEkonomi Lingkungan Hidup diterbitkanpada tanggal 10 November 2017. Pengesahan peraturan tersebutmembutuhkan waktu yang sangat lama sejak penyusunan naskahakademiknya, yaitu sekitar 8 tahun. Selama kurun waktu 8 tahun tersebut, pemerintah juga telah melakukanbeberapa kali konsultasi publik yang melibatkan kementerian dan lembagaterkait maupun asosiasi industri(KADIN, dan lain sebagainya) sertakegiatan konsolidasi konsep regulasidan harmonisasi regulasi hinggaakhirnya PP No. 46 Tahun 2017

tersebut terbit. Beberapa faktor yang juga mendorong segeraterselesaikannya PP tersebut, yaitumomentum komitmen perubahan iklimdalam Paris Agreement, momentum implementasi Green Economy danSustainable Development Goals, momentum review perencanaan danpengendalian tata ruang, momentum konsolidasi sektor usaha dan industri, serta momentum penguatanpartisipasi publik. Untuk menjamin keberjalanann PP tersebut, maka penerbitan PP ini harus segera diikutidengan penerbitan Peraturan Presiden(Perpres) tentang Badan LayananUmum (BLU) sebagai pengelola danatersebut.

Sosialisasi PP No. 46 Tahun 2017


Pada tanggal 19 April 2018 Insider Network, grup usaha yang bergerak dibidang jasa layanan komunikasiterintegrasi berupa portal media , komunikasi (TIS Communication), penyelenggara acara (TIS Event), danlembaga riset (TIS Intelligence), mengadakan seminar tentang “EnergyPolicy : Disruption Approach to Improve Friendly Investment Climate“. APBI-ICMA yang diwakili oleh BapakHendra Sinadia selaku DirekturEksekutif APBI-ICMA menjadimoderator di salah satu sesi dalamacara tersebut. Pembicara lain yang hadir dalam seminar inipun berasaldari beberapa perusahaan besar. seperti : Pertamina (Elia Massa Manik), Chevron (Albert Simanjuntak), PTBA (Arviyan Arifin), PLN (Sofyan Basir), Adaro Power (Dharma Djojonegoro),

Barito Pacific (Agus Salim Pangestu), PGE (Irfan Zainuddin), PT AMNT (Rachmat Makkasau), PGN (JobiTriananda), Supreme Energy (SupramuSantoso), Golden Energy Mines (Fuganto Widjaja). Tujuan diadakanseminar ini untuk mendiskusikan langkah-langkah pemerintah dalam membenahi tata kelola perizinan di sektor ESDM yang dikeluhkan oleh Presiden Joko Widodo. Salah satukementerian yang disorot belummelakukan reformasi kebijakan adalahkementerian ESDM. Karena beberapakebijakan kementerian dianggapmenghambat masuknya investasi barudi sektor energi dan terus menurundari tahun ke tahun. Beberapareformasi kebijakan sudah dibuat olehkementerian ESDM tapi belummemenuhi ekspektasi investor

Insider Seminar Series di Bhimasena


Pada tanggal 20 April 2018 diadakanGrand Launching Trade Expo Indonesia ( TEI ) ke – 33 di kantor KementerianPerdagangan. Sebelum acara dimulai, Ibu Arlinda sebagai DirjenPengembangan Ekspor Indonesia ( Dirjen PEN ) menyampaikan laporanterkait persiapan acara TEI 2018 danperkembangan ekspor Indonesia.Acara dibuka langsung oleh Bapak Menteri Perdagangan (Bapak Enggartiasto Lukita). Pada kesempatan ini Bapak Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa acara Trade Expo Indonesia tahun 2018 ini akan diadakan di BSD Serpong dan Bapak Menteri Perdagangan mengajak seluruh industri di Indonesia untuk bisa ikut berpartisipasi dan berperan aktif demi kemajuan industri dan perdagangan di Indonesia. Berbagaiindustri Start Up dan industristrategis menjadi harapan yang utama dalam pengembangan diindustri di Indonesia. Lebih lanjutBapak Menteri menyampaikanpentingnya koordinasi kepadabeberapa pihak sehingga para tamudari luar negeri akan mendapatkankemudahan dalam rencana investasidan berbisnis di Indonesia.

Pada tanggal 26 April 2018 KomiteEkonomi Dan Industri Nasional (KEIN) mengadakan FGD tentang Wilayah Pertambangan Rakyat (WRP) danPenertiban Pertambangan Tanpa Izin(PETI) di Hotel Bidakara Jakarta. Pembicara yang hadir dalam 2 sesipada hari ini sebagai berikut :Sesi pertama : perwakilan dari KESDM, Kemenko Kemaritiman, Kemenkopulhukam, Polri, danKemendagri, dengan moderator sesipertama ini adalah Pak Irwandy Arif.Sesi kedua : Perwakilan dariKementrian Agraria dan Tata Ruang, PT. Antam Tbk., PT. Timah Tbk., AsosiasiPertambangan Rakyat Indonesia (APRI) , Gubernur Aceh, Gubernur Sulut, danBupati Timika, dengan moderator sesikedua ini adalah Pak Juangga Mangasi

Latar belakang FGD ini secara umumsaat ini pertambangan tanpa izin (PETI) dipresepsikan sama denganpertambangan rakyat, Banyaknya PETI disebabkan oleh permasalahan multi dimensi, beberapa dintaranya adalahlemahnya penegakan hukum terhadappelaku PETI, faktor sosial budaya danekonomi juga bisa mempengaruhimengapa praktik PETI masih sangatramai dilakukan masyarakat. Selain itubatasan wilayah pertambangan jugamasih kurang jelas.

Grand Launching

Trade Expo

FGD KEIN Tentang

WRP & PETI

CONTACT US

Menara Kuningan Building ,

1st Floor, Suite A, M & N

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-7Kav. 5

Jakarta Selatan 12940 - INDONESIA

ADDRESS

[email protected]

+62-21 3001 5935

+62-21 3001 2477

www.apbi-icma.org

PHONE & EMAIL

Twitter : @APBI_ICMA

Youtube : APBI ICMA

Instagram : apbi.icma

SOCIAL MEDIA

mandatori penggunaan biofuel (b20) kliping...april 2018 mandatori penggunaan biofuel (b20) harga...

Documents