manajemenpersuratan.doc

Upload: inszyi-syundarii

Post on 30-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akademis

TRANSCRIPT

Manajemen Persuratan.doc.docx

MANAJEMEN PERSURATAN DAN PENGARSIPAN DI SEKOLAH

Oleh :Dra. Soerjani, M. PdDra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd.

BAHAN PELATIHAN MANAJEMEN PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAHSE INDONESIA

1

DAFTAR ISI

Hal

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengantar 3B. Tujuan Pembahasan 3

BAB II MANAJEMEN PERSURATAN DAN PENGARSIPAN DI SEKOLAH A. Tata cara persatuan di sekolah 3 B. Sistem pengarsipan di sekolah 9

BAB III PENUTUP 11

KEPUSTAKAAN 12

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengantar Dalam melaksanakan tugas manajemen sekolah, seorang kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas akademik saja, tapi juga masalah administratif yang berhubungan dengan substansi dalam manajemen sekolah. Masalah-masalah yang berkaitan dengan manajemen kantor sekolah merupakan faktor yang ikut menentukan keberhasilan sekolah, oleh karna itu perlu penanganan yang profesional. Di antara sekian banyak tugas dan tangung jawab kantor sekolah adalah mengelola persuratan dan pengarsipan sekolah dengan tata cara penanganan surat. Dua hal ini merupakan faktor penunjang apabila pelaksanaan ditangani secara efektif dan efisien. Oleh karana itu sebagai Kepala Sekolah juga harus mengenal dan memahami tugas-tugas tersebut.

B. Tujuan pembahasan Kepala sekolah sebagai pengelola diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap manajemen persuratan dan persiapan. Dengan demikian kepala sekolah akan : 1. Lebih menguasai dan lebih mampu mengelola sistem persuratan sekolah; 2. Lebih menguasai dan lebih mampu dan trampil mengelola sistem pengarsipan di sekolah.

BAB II MANAJEMEN PERSURATAN DAN PENGARSIPAN DI SEKOLAH

A. Tata persuratan disekolah 1. Kegiatan Kantor SekolahKegiatan kantor sekolah pada umunya adalah proses menangani informasi yang masuk kesekolah, yaitu mulai menerima, mengumpulkan, mengelola, menyimpan, sampai menyalurkan. Adapun secara lebih rinci kegiatan yang ditangani atau di proses dari kantor sekolah meliputi : a. Penanganan surat Adalah kegiatan yang dimulai dari pencatatan surat masuk maupun surat keluar sampai dengan pengirim atau penyimpan (pengarsipan). Penanganan surat ini merupakan kegiatan awal dari proses penanganan informasi, oleh karena itu perlu di tempatkan tenaga yang trampil, menggunakan metode yang baku, dan ditunjang fasilitas yang memadai.

b. Penyampaian surat (arsip) Adalah kegiatan yang dimulai dari pemberian kode sampai dengan penyimpanan dan menemukan kembali apabila surat itu di perlukan, dengan mengunakan sistem tertentu. Mengarsip surat ini dapat dikatakan sebagai pusat ingatan organisasi/lembaga/sekolah, oleh karena itu memerlukan sistem tertentu, petugas tertentu, petugas yang terampil, tekun, berdedikasi tinggi memerlukan fasilitas yang memadai.

3c. Penerimaan tamu Biasanya disebut juga dengan Receptionis adalah bagaimana cara seseorang melayani tamu kantor atau sekolah dengan sopan, rama, dan dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh tamu dengan baik, sehingga sewaktu-waktu meninggalkan sekolah mempunyai kesan yang positif. Karenanya memerlukan petugas yang terlatih dan berkepribadian, mengetahui seluk-beluk sekolah, tekun, sabar, sopan, dan di siplin tinggi.

d. Pelayanan telepon Telepon merupakan alat komunikasi yang cepat untuk menerima dan menyampaikan informasi sekolah, sehinga memerlukan orang yang ramah, sopan, dan dapat menyampaikan informasi sekolah kepada si penelpon, karenanya menjadi wakil sekolah atau instansi tersebut.

e. Membuat laporan Laporan adalah tugas yang penting, karena merupakan salah satu alat untuk melaksanakan kegiatan perencanan, pengendalaian, pengawasan, pengambilan keputusan. Agar mudah di mengerti yang membaca, maka perlu penyusun yang trampil, bentuk dan metode penyusunan laporan yang efektif.

f. Surat menyurat atau korespondensi Korespondesi adalah kegiatan mulai dari penyusun konsep surat sampai dengan surat siap untuk dikirim. Proses kegiatan ini meliputi pendiktean, pelatihan, pengetikan, pengoreksian dan penandatanganan surat. Korespondesi tersebut terdiri dari korespondensi ekstern dan korespondensi intern.

g. Penggandaan Adalah kegiatan menggandakan atau memperbanyak atau memproduksi suatu dokumen sekolah.

h. Penghitungan Kegiatan ini merupakan penunjang yang dapat membantu kelancaran kegiatan-kegiatan lainya.

2. Penanganan surat ( tata persuratan di sekolah) Penanganan atau pengurusan surat-surat biasanya juga dikenal dengan tata persuratan kantor. Penanganan surat yang dilakukan oleh instansi atau sekolah yang satu dengan yang lain dapat berbeda, hal ini sangat bergantung kepada lingkup tugas disekolah atau juga banyak sedikitnya tenaga yang menangani.Petugas yang biasanya menangani surat ini disebut sekretaris, disekolah ditangani oleh Kepala Tata Usaha setelah surat masuk diterima oleh petugas ini disekolah, berbagai proses dilalui agar surat tersebut cepat sampai ditangan kepala sekolah atau pihak-pihak yang berkepentingan. Proses kegiatan yang dilakukan dalam penanganan surat meliputi: a. Penyortiran surat Hal ini di lakukan karena untuk melihat atau membedakan mana surat dinas yang kurang penting, baik dari perorangan maupun lembaga/kantor/sekolahlain.

4Surat dinas yang penting dapat diketahui dengan meneliti asal (sumber) surat, apakah dari pengirimannya, stempel, atau alamat yang menandai kepentingan surat, apakah dengan stempel segera, kilat, tercatat, atau kilat khusus. Setelah disortir dilihat dari penting tidaknya surat, maka dipisahkan lagi menurut asalnya, apakah surat dinas dari pemerintah pusat, sekolah atau instansi swasta, atau dari perorangan.

b. Pembukaan sampul surat (amplop) Dalam membuka sampul surat, ada berbagai macam cara, yaitu surat dinas yang akan dibuka ditempatkan pada semacam kotak sehinga letak sampul berdiri miring, kemudian sampul yang bertutup panjang sebaiknya dibuka dengan pisau, sedangkan sampul yang bertutup melebar dapat di buka dengan pisau atau memotong dengan gunting.

c. Pengeluaran surat dari dalam sampul Satu persatu surat telah dibuka dikeluarkan dari sampul kemudian dirapihkan dan ditata atau ditaruh dikotak surat. d. Penelitian Surat Setelah surat-surat dinas ditempatkan dikotak, maka diteliti apakah alamat dalam sudah sama dengan alamat sampul, kemudian diberi alamat stempel, tanggal terima surat disekolah, apakah lampiran tercantum sudah ada dan sesuai disebutkan surat, dan sebagainya.

e. Pembacaan surat Selanjutnya surat-surat dinas tersebut dibaca untuk mengetahui isinya, mana yang penting dan mana yang biasa atau kurang penting.

f. Penyampaian surat (intern) Setelah itu penyampain surat kepada pimpinan atau kepala sekolah, atau pihak-pihak lain yang dituju oleh pengirim surat, mungkin perlu segera ditindaklanjuti.

g. Pencatatan Surat Surat masuk maupun keluar perlu dicatat, biasanya menggunakan kartu kendali, lembar pengantar, buku agenda, buku pembantu agenda, dan sebagainya.

h. Mengarsip Surat Langkah akhir penanganan surat adalah mengarsip surat, untuk surat dinas atau berkas yang masih perlu tindaklanjuti dalam kedudukan arsif aktip, sedangkan yang benar-benar sudah tuntas penggarapanya dimasukan dalam arsip inaktif.

3. Surat menyurat Pembahasan surat dan menyurat sangat berguna untuk mencapai tujuan lembaga atau sekolah. Kerja sama yang baik memerlukan alat komunikasi yang efektif dan efisien. Salah satu alat komunikasi yang mudah melalui surat. Untuk itulah baik buruknya penulisan surat akan merupakan pencerminan sekolah atau kantor yang membuat surat. Untuk itulah beberapa hal yang berkaitan dengan surat menyurat akan dibahas berikut ini:

5

a. Pengertian surat dan surat menyurat Menurut Soedjito (1993) arti surat dapat ditinjau dari berbagai surut pandang. Ditijau dari sifat isinya, surat jenis karangan atau komposisi paparan yang berisi maksud dan tujuan yang di pikirkan dan dirasakan pengirimnya. Ditinjau dari wujud penuturan, surat merupakan percakapan yang tertulis. Ditinjau dari fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis yang paling efisien,efektif,ekonomis, dan praktis. Jadi kesimpulannya, surat adalah komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditunjukan kepada pihak dan ditunjukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta ( LAN,1981). Sedangkan surat menyurat dalam arti sempit adalah suatu aktivitas saling berkirim surat, tetapi dalam arti luas meliputi aktivitas tata usaha yang berhubungan dengan surat yaitu mulai dari kegiatan membuat surat, mengagenda/membukakan surat. menerima surat, mengarsip surat-surat dinas di kantor sekolah.

b. Fungsi Surat Surat-surat dinas dikantor sekolah mempunyai fungsi, baik keluar maupun kedalam, yaitu sebagai: (1) alat komunikasi ( wakil dari pengirim/penulis surat); (2) alat bukti tertulis; (3) pedoman kerja dalam mengambil tindakan lebih lanjut;(4) alat pengukur kegiatan kantor sekolah; (5) alat bukti historis atau alat pengingat; (6) sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak).

c. Bahasa surat Mengingat fungsi surat sebagaimana dijelaskan diatas maka dalam menulis surat harus memperhatikan pemilihan bahasa yang digunakan, yaitu; 1) Mengunakan bahasa baku Adalah bahasa yang diakui benar menurut kaidah bahasa yang sudah dilazimkan, sebab dengan bahasa baku dapat membawa wibawa seseorang dan dipandang sebagai lambang status sosial yang tinggi. Bahasa baku dalam surat dinas dapat dikenali dari ejaan, pemakain kata, dan kalimat yang digunakan. 2) Mengunakan bahasa efektif Adalah bahasa secara tepat dapat mencapai sasaranya. Bahasa efektif dapat dikenali dari pemakaian bahasa yang sederhana/wajar, ringkas, jelas, sopan dan menarik.

d. Syarat surat-surat yang baik Penyusunan surat yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut; 1). Harus dapat mengikuti teknik yang benar, misalnya letak bagian-bagian surat atau bentuk surat yang tepat sesuai pedoman, pengetikan betul, jelas bersih, ukuran, serta warnanya.2) Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan ekspelisit. 3) Bahasa yang digunakan bahas baku/dan benar efektif, sedapat mungkin menghindari pemakaian kata asing.

6

e. Langkah-langkah menyusun surat Agar penyusunan surat dinas bapat berjalan ldengan lancar, efektif, dan efisien, maka sebaiknya melalui tahap-tahap sebagai berikut; 1) menentukan tujuan penulisan surat; 2) mengadakan pencatatan (inventarisasi) masalah-masalah yang akan dikemukakan dalam surat beserta referensinya; 3) menyusun masalah secara sistematis secara berkaitan dan berurutan; 4) menjabarkan masalah pada butir 3 menjadi kalimat atau konsep surat.

Hal-hal yang juga harus diperhatikan penyusunan surat adalah: 1) hendaknya penulisan surat dapat menempatkan diri sebagai pihak yang akan menerima surat; 2) hentikan sementara waktu kegiatan menyusun surat apabila sedang dalam keadaan tidak normal.

f. Bagian-bagian surat dinas Surat dinas yang lengkap hendaknya memuat ;1) Kepala surat, biasanya diketik diatas sebelah kiri atas atau ditengah-tengah atas dan memuat nama kantor/sekolah dan dan alamat lengkap. Sebaiknya hanya digunakan untuk surat dinas, jangan digunakan surat pribadi. 2) Nama dan tanggal surat, biasanya diketik sebelah mana sesuai dengan bentuk surat. Bila sudah ada kepala surat, boleh tidak mencantumkan nama tempat. 3) Nomor surat, berisi nomor urut surat keluar (yang dikirimkan), kode,dan tahun. 4) Lampiran (Lamp.), biasanya berguna sebagai petunjuk bila ada surat disertakan bersama surat yang dikirimkan. 5) Hal atau prihal, bagian ini menunjukan inti secara singkat. Dengan membaca hal atau prihal, secara cepat diketahui masalah yang dituliskan dalam surat. 6) Alamat surat, ada 2 macam yaitu alamat dalam (pada helai surat) dan alamat luar (pada amplop). 7) Salam pembuka, merupakan tanda hormat pengirim surat belum berbicara secara tertulis. 8) Isi (tubuh) surat, terdiri dari 3 bagian, yaitu pembukaan, isi yang sesunguhnya, dan penutup.9) Salam penutup. 10) Tembusan.

g. Bentuk surat dinas Yang dimaksud adalah susunan letak bagian-bagian surat. Variasi susunan bagian-bagiannya menyebabkan timbulnya bermacam bentuk surat ( gaya penulisan surat). Menurut Sedjito (1993) bentuk surat dinas ada lima macam : 1) Bentuk lurus penuh Adalah apabila bagian surat diketik mulai dari margin kiri yang sama. Alinea yang satu dengan yang lain berjarak satu garis. 2) Bentuk lurus Adalah sebagian surat, kecuali tanggal dan salam mulai dari margin kiri yang sama. Tanggal dan salam penutup di ketik sebelah kanan. Pengetikan alinea sama seperti bentuk lurus penuh.

7

3) Bentuk setengah lurus Adalah bila semua bagian surat kecuali isi surat, di ketik sama seperti bentuk lurus. Setiap alinea baru di ketik sesudah 5 ketukan dari margin kiri. Alinea satu dengan yang tidak lain tidak berjarak. 4) Bentuk lekukBila semua bagian surat kecuali alamat, diketik sama seperti bentuk setengah lurus. Pengetikan alamat adalah (a) baris pertama (nama orang/pejabat) diketik mulai dari margin kiri; (b) baris kedua( nama jalan ) diketik sudah lima ketukan dari margin kiri; dan (c) baris ketiga diketik sesudah lima ketukan dari garis nama jalan. 5) Bentuk Indonesia Bila semua bagian surat, kecuali alamat diketik sama seperti dibentuk setengah lurus. Alamat surat diketik disebelah kanan dibawah tanggal, sebaris dengan hal/prihal.Selain bentuk diatas, masih ad bentuk-bentuk surat yang mempunyai ciri-ciri khusus yang berdasarkan jenis surat tertentu, seperti surat keputusan, instruksi, surat tugas, pengumuman dan sebagainya.

h. Wujud Surat Surat yang kita tulis/kirim dapat berwujud; 1) kartu pos;2) warkat pos; 3) surat bersampul;4) memo dan nota; 5) telegram,6) faxcimile.

i) Jenis surat dinas Yang tergolong dalam surat dinas/resmi/jabatan yang sering dilakukan oleh sekolah di antaranya; 1) pengumuman (surat pengumuman); 2) surat edaran;3) surat permohonan;4) surat laporan;5) surat pengantar;6) surat keputusan;7) surat intruksi;8) surat tugas;9) surat kuasa;10) surat lamaran pekerjaan;110 surat undangan;12) surat perjanjian;13) nota dinas atau memo.

j) Sampul surat dinas Agar surat dilindungi isinya, maka perlu dibuatkan sampul atau amplop. Untuk surat menyurat dinas dapat mengunakan sampul persegi panjang dan sampul persegi. Sampul persegi panjang untuk surat yang diketik dikertas folio dan sampul persegi untuk surat dikertas kwarto.

8

Ada beberapa macam sampul surat dinas, yaitu; 1) sampul surat niaga (commercial envelope) 2) sampul rekat silang tutup (opened) 3) sampul keamanan (security) 4) sampul berjendela (window envelope) 5) sampul berjendela dua ( doubel window) 6) sampul lapisan sisi (slide seams) 7) sampul dokumen (work docket) 8) sampul katalog (cataloge) 9) sampul belubang dan jepitan 10) sampul berkancing dan bertali 11) sampul film rontgen (X-Ray)

k. Melipat surat dinas Sebelum surat dimasukan ke dalam sampul, bisanya dilipat dulu dengan teknik tertentu yang sesuai dengan ukuran sampul yang digunakan. Adapun yang berbagai teknik melipat surat yang dapat digunakan, sebagai berikut: 1) Lipatan secara sederhana; 2) Lipatan baku (standard fold); 3) Lipatan baku rendah (low standr fold);4) Lipatan akordion (acourdion fold);5) Lipatan akordion rendah (low acourdion fold);6) Lipatan ganda sejajar (pararel double fold);7) Lipatan tungal (single fold) 8) Lipatan model baron (baronial fold) 9) Lipatan prancis (french fold)

A. Sistem pengarsipan disekolah Kegiatan kantor sekolah yang merupakan rangkaian dan penanganan atau tata persuratan adalah tata cara menyimpan atau mengarsip surat atau disebut filing. Arsip adalah salah satu sumber data yang merupakan bukti dan rekaman dari kegiatan transanksi dari kegiatan terdepan sampai kegiatan pengambilan keputusan ( Zulkifli Amsyah, 1989). Untuk itu dibawah ini akan diuraikan sistem (tata cara) pengarsipan surat dikantor sekolah.

1.Pengertian mengarsip surat (filing) Filing adalah proses pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan tertulis secara tepat dan aman. Seorang juru arsip atau petugas penyimpan surat dalam melaksanakan tugas filing harus memiliki sifat ketelitian, kerapihan serta menguasai bidangnya, sehinga dapat menyimpan segala bahan tertulis menyiapkan setiap kali di perlukan, serta mengumpulkan atau menyatukan semua catatan yang mempunyai kaitan satu dengan yang lain menjadi satu dengan yang lain menjadi satu riwayat yang lengkap secara efektif dan efisien.

2.System mengarsip surat (filing) Oleh karena filing ini berfungsi sebagai ingatan kantor sekolah, maka merupakan bagian yang sangat penting untuk itu memerlukan suatu sistem penyimpanan yang sempurna tetapi mudah ditemukan kembali sewaktu dibutuhkan.

9Pada dasarnya ada 5 sistem penyelenggaraan filing yang dapat diikuti,yaitu ;a. Penyimpanan menurut abjad (alfabet) Pada system ini bahan tertulis atau warkat disusun sesuai dengan abjad nama-nama orang atau kata-kata dibagi menjadi 4 golongan, yaitu nama perorangan, nama perusahaan atau instansi swasta, nama instansi/kantor pemerintah, dan nama golongan sosial atau perhimpunan-perhimpunan.b. Penyimpanan menurut subjek Sistem ini dalam menyusun warkat/surat berdasarkan kegiatan atau urusan atau masalah yang termuat dalam surat/warkat. Untuk melaksanakan system ini seorang juru arsip mencari dulu permasalahan pokok dari surat, kemudian masalah-masalah tersebut dikelompokkan menjadi satu subjek (masalah pokok), lalu sub-masalah. Adapun langkah-langkahnya terdiri dari (1) memeriksa; (2) mengindeks; (3) mengkode; (4) menyortir; (5) menempatkan.Misalkan :Subjek= kepegawaianSub-subjek= cuti, kenaikan pangkat, dan sebagainya.

c. Penyimpanan menurut geografis Sistem ini dengan cara menyimpan surat/warkat berdasarkan daerah atau pembagian wilayah dari mana surat itu berasal. Untuk pokok permasalahan misalnya mengambil wilayah propinsi, kemudian sub-masalah mengambil nama Kab/kota, dan selanjutnya baru nama orang atau lembaga yang mengirim surat. Di sini dipadukan pula dengan system abjad untuk mengatur urusan nama pengirim surat, tetapi pengelompokan utamanya adalah menurut pembagian wilayah. d. Penyimpanan menurut nomor Sistem ini disebut juga system filing tidak langsung (indirect filling system), karena sebelum menentukan nomor yang diperlukan, juru arsip harus lebih dulu membuat daftar kelompok masalah seperti pada system subjek, baru kemudian diberi nomor di belakangnyaMisalnya :Kepegawaian = 12Cuti= 12.1Kenaikan pamgkat= 12.2Surat lamaran= 12.3,dstSelanjutnya daftar masalah dan pemberian nomor disebut Kartu Index.

e. Penyimpanan menurut tanggal (Kronologis)Pelaksanaan filling ini disusun berdasarkan tanggal diterimanya surat atau bahan tertulis itu. Tanggal yang paling akhir diterima ditaruh di depan dan selanjutnya petugas mengelompokkan surat berdasarkan bulan-bulan dalam setiap tahun.

Dari semua sistem di atas, sistem abjad selalu digunakan sebagai kelengkapan sistem yang lain, kecuali sistem abjad. Apalagi sekarang ada dinamakan Sistem Pola Baru Kearsipan, yaitu sistem gabungan dari sistem abjad, sistem subjek, sistem nomor, dan sistem kronologis. Sistem ini dikembangkan oleh Arsip Nasional bersama dengan Lembaga Administrasi Negara.

103. Tanggung jawab pegawai terhadap FillingAda 2 asas yang dapat diikuti dalam penyimpanan arsip yaitu asas sentralisasi dan asas desentralisasi. Asas sentralisasi yaitu arsip disimpan dengan dipusatkan pada satu tempat di suatu kantor, sedangkan asas desentralisasi disimpan di beberapa unit bagian atau tempat yang berada di kantor tersebutAsas manapun yang digunakan, biasanya dicari suatu prosedur filling yang baik dan teratur berusaha menyimpan serapi dan setepat mungkin bahan-bahan tertulis yang diterima, menemukan kembali secepat mungkin apabila dikehendaki, menyimpan kembali dengan segera arsip yang dikeluarkan dari file, mengangkat arsip yang tidak penting secara berkala, dan melaksanakan setiap prosedur dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab.Agar dapat melaksanakan tugas kearsipan seperti di atas, maka juru arsip harus mengikuti cara berikut :a. Pembuatan Kartu Disposisi b. Pembuatan Kodec. Pembuatan Kartu petunjuk silangd. Menggolong-golongkane. Penyimpanan

Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1971, arsip dibedakan menurut fungsinya menjadi dua golongan, yaitu arsip dinamis, yaitu arsip yang digunakan secara langsung dalam menyelenggarakan administrasi dan arsip statis, yaitu arsip yang tidak digunakan secara langsung arsip yang dinamis (record/dokumen) terdiri dari yang aktif dan inaktif. Berdasarkan jenis dibagi dua, yaitu arsip otentik dan arsip tidak otentik.

BAB IIIPENUTUP

Pekerjaan kantor merupakan sebuah fungsi yang memberi bantuan. Hal itu merupakan medium esensial melalui berbagai aktivitas dan merupakan urat nadi setiap organisasi modern. Adapun kegiatan kantor sekolah meliputi :(a) penanganan surat; (b) penyimpanan surat (arsip); (c) penerimaan tamu; (d) pelayanan telepon; (e) membuat laporan; (f) surat-menyurat atau korepondensi; (g) penggandaan; dan (h) penghitungan.Tata persuratan di sekolah ditangani Tata Usaha yang memproses kegiatan penanganan surat yang meliputi menyortir, membuka, mengeluarkan, meneliti, membaca, penyampaian, pencatatan (agenda) serta pengarsipan suratDalam menangani surat menyurat perlu memperhatikan ;(a) pengertian surat; (b) fungsi surat; (c) bahasa surat; (d) persyaratan surat yang baik; (e) langkah-langkah menyusun surat; (f) bagian-bagian surat dinas; (g) bentuk surat dinas; (h) wujud surat; (i) jenis surat; (j) sampul surat dinas; serta (k) cara melipat surat dinas. Kepala Sekolah dalam mengelola arsip sekolah memperhatikan: (a) pengertian mengarsip surat (filing); (b) sistem mengarsip surat; (c) tanggung jawab pegawai terhadap pengarsipan. Di samping itu dapat membedakan arsip berdasarkan fungsi dan jenisnya.

11

KEPUSTAKAAN

......Dirjen Dikti Depdikbud RI.1980,Pedoman Tata Usaha untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Depdikbud.......Lembaga Administrasi Negara.1981,Buku Pelajaran Administrasi Perkantoran.jilid III. Jakarta :LAN.......Martono,E. 1993.Mahir Surat Menyurat Dinas BI.Jakarta:Karya Utama.......Prajudi Atmosudirdjo, 1982. Kesekretariatan dan Administarsi Perkantoran. Jakarta: Ghalia Indonesia.......Soedjito dan Solchan TW. 1993, Surat Menyurat Resmi BI Bandung : PT. Rosdakarya.......Wursanto. IG 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tata Usaha. Jakarta Penertiban Pustaka Dian.......Zulkifli Amsyah 1989. Manajemen Kearsipan. Jakarta :PT Gramedia.

12